PUSAT TERAPI KHUSUS ANAK AUTIS DI SURABAYA NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini penderita autis semakin bertambah banyak. Semakin bertambahnya jumlah penderita maka diperlukan juga penambahan pusat terapi khusus bagi anak autis. Di Jawa Timur sudah ada sekitar 7 pusat terapi dan sekolah autis, 5 di antaranya merupakan pusat terapi dan sekolah khusus yang terdapat di Surabaya. Tetapi ada juga tempat terapi di Surabaya yang sudah tidak berproduksi lagi dengan kata lain sudah tutup. Hal ini disebabkan letak bangunan yang kurang strategis sehingga menyulitkan aksesibilitasnya untuk menuju ke sana, dan kurang lengkapnya fasilitas yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan adanya pusat terapi khusus anak autis yang bisa memberikan fasilitas yang lengkap dan memenuhi yang berada di Surabaya. Selain itu terapi untuk membina diri adalah sesuatu yang paling utama yang dibutuhkan anak autis daripada pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa dan bagaimana autis itu? 2. Bagaiman menghadirkan fasilitas terapi yang diperuntukkan bagi penderita autis? 1.3 Lingkup Pelayanan Objek Rancangan 1. Penyandang Autis pada usia 2-12 tahun, yang menjalankan program terapi dengan fasilitas yang ada. 2. Orang tua penyandang, mendapatkan informasi tentang autis dan dapat berkonsultasi tentang perkembangan anaknya. 1.4 Misi Objek Memberikan sebuah sarana yang mampu membina anak autis menjadi lebih baik dengan fasilitas terapi yang tersedia.
33
Embed
BAB 1 PENDAHULUAN - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13990-Paper.pdf-1016463.pdfRuang terapi okupasi c. Ruang terapi bermain d. Ruang terapi sosial e. Ruang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini penderita autis semakin bertambah banyak. Semakin
bertambahnya jumlah penderita maka diperlukan juga penambahan pusat terapi
khusus bagi anak autis. Di Jawa Timur sudah ada sekitar 7 pusat terapi dan
sekolah autis, 5 di antaranya merupakan pusat terapi dan sekolah khusus yang
terdapat di Surabaya. Tetapi ada juga tempat terapi di Surabaya yang sudah tidak
berproduksi lagi dengan kata lain sudah tutup. Hal ini disebabkan letak bangunan
yang kurang strategis sehingga menyulitkan aksesibilitasnya untuk menuju ke
sana, dan kurang lengkapnya fasilitas yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan
adanya pusat terapi khusus anak autis yang bisa memberikan fasilitas yang
lengkap dan memenuhi yang berada di Surabaya. Selain itu terapi untuk membina
diri adalah sesuatu yang paling utama yang dibutuhkan anak autis daripada
pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana autis itu?
2. Bagaiman menghadirkan fasilitas terapi yang diperuntukkan bagi penderita
autis?
1.3 Lingkup Pelayanan Objek Rancangan
1. Penyandang Autis pada usia 2-12 tahun, yang menjalankan program terapi
dengan fasilitas yang ada.
2. Orang tua penyandang, mendapatkan informasi tentang autis dan dapat
berkonsultasi tentang perkembangan anaknya.
1.4 Misi Objek
Memberikan sebuah sarana yang mampu membina anak autis menjadi
lebih baik dengan fasilitas terapi yang tersedia.
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 2
BAB 2
TINJAUAN OBJEK
2.1 Judul dan Definisi Objek Rancangan
Judul objek rancang adalah Pusat Terapi Khusus Anak Autis di Surabaya.
Pusat : pokok pangkal
Terapi : cara pengobatan untuk penyembuhan orang sakit dari
penyakitnya; perawatan penyakit.
Khusus : khas, istimewa
Anak : manusia yang belum beranjak dewasa atau belum mengalami
puberitas.
Autis : suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa
balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau
komunikasi yang normal.
Jadi dapat disimpulkan, pengertian dari Pusat Terapi Khusus Anak Autis
adalah suatu tempat yang menjadi pusat pengobatan dan penyembuhan pada anak
yang tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal.
2.2 Korelasi Objek dengan Tuntutan Kebutuhan
Autisme sampai detik ini masih merupakan topik perbincangan yang
hangat dibicarakan di kalangan ibu-ibu, khususnya yang mempunyai anak balita.
Ibu-ibu yang datang pada psikolog atau psikiater untuk memeriksakan anaknya
karena mencurigai anaknya mengidap autism. Ketika psikolog atau psikiater telah
mendiagnosa anak sebagai penyandang autism, ibu-ibu bertambah panik dan
bingung, harus dibawa ke mana dan diberi penanganan apa.
Dari waktu ke waktu jumlah penyandang spektrum autisme tampaknya
semakin meningkat pesat. Autisme seolah-olah mewabah ke berbagai belahan
dunia. Di beberapa negara terdapat kenaikan angka kejadian penderita Autisme
yang cukup tajam. Jumlah tersebut di atas sangat mengkhawatirkan mengingat
sampai saat ini penyebab autisme masih misterius dan menjadi bahan perdebatan
diantara para pakar kesehatan di dunia. Di Amerika Serikat disebutkan autisme
terjadi pada 60.000 s/d 15.000 anak dibawah 15 tahun. Kepustakaan lain
menyebutkan angka kejadian autisme 10-20 kasus dalam 10.000 orang, bahkan
ada yang mengatakan 1 diantara 1000 anak.
Dahulu dikatakan autisma merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini
ternyata autisma masa kanak-kanak ini dapat ditekan dan dikurangi walaupun
tidak dapat seratus persen menghilangkan gejalanya.
Badan Pusat Statistik mencatat, saat ini sekitar 1,5 juta anak di Indonesia
yang mengalami kelainan seperti itu. Namun, karena terbatasnya sarana
pendidikan luar biasa, baru sekitar 50.000 anak yang mengenyam pendidikan.
Sesuai Deklarasi Salamanca 1994 dan UU Sistem Pendidikan Nasional, anak
berkelainan khusus harus mendapatkan pendidikan setara dengan anak-anak
lainnya.
Untuk itu diperlukan suatu fasilitas untuk penyandang autism yang
dimana di dalamnya merupakan sebuah pusat terapi yang dapat membina diri anak
autis menjadi lebih baik.
2.3 Fasilitas
Fasilitas Terapi
1. Ruang Terapi Indoor
a. Ruang terapi one – on – one
b. Ruang terapi okupasi
c. Ruang terapi bermain
d. Ruang terapi sosial
e. Ruang terapi air (hydrotherapy) / kolam renang
2. Playroom
3. Ruang musik & kesenian
4. Ruang baca
5. Gymnasium
6. Play ground
7. Kebun bunga
8. KM / WC
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 4
Fasilitas Pengelola
1. Ruang terapis
2. Ruang rapat
3. Pantry
4. KM / WC
Fasilitas Administrasi
1. Ruang kepala
2. R. administrasi
3. R. laporan
4. Informasi
5. Lobby & R.tunggu
6. KM / WC
Fasilitas Informasi
1. Gedung serbaguna
2. Ruang tunggu orang tua
3. Klinik khusus
4. Apotek
5. KM / WC
Fasilitas Komersial
1. Mini market
2. Toko buku
3. Toko mainan
4. Kantin
5. KM / WC
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 5
Fasilitas Service
1. Tempat parkir mobil
2. Tempat parkir motor
3. Pos jaga
2.4 Program Ruang
1. Fasilitas Terapi NO. JENIS RUANG JUMLAH UNIT LUASAN YANG
DIBUTUHKAN
1. R. terapi one – on – one 15 unit 60 m2
2. R. terapi okupasi 1 unit 16 m2
3. R. terapi bermain 1 unit 16 m2
4. R. terapi sosial 1 unit 16 m2
5. R. terapi bermain 1 unit 16 m2
6. R. terapi air
Kolam renang
R. ganti
R. bilas
KM / WC
1 unit
2 unit
2 unit
2 unit
24 m2
20 m2
8 m2
17 m2
7. Playroom 1 unit 19.5 m2
8. R. musik & kesenian 1 unit 14 m2
9. R. baca 1 unit 14 m2
10. Gymnasium 1 unit 120 m2
11. Play ground 200 m2
12. Kebun bunga 200 m2
13. KM / WC laki-laki 2 unit 8.5 m2
14. KM / WC wanita 3 unit 10 m2
Jumlah 779 m2
Sirkulasi 30 % 233.7
Total 1012 m2
2. Fasilitas Pengelola NO. JENIS RUANG JUMLAH UNIT LUASAN YANG
DIBUTUHKAN
1. R. kepala 2 unit 71 m2
2. R. administrasi 1 unit 33 m2
3. Pantry 1 unit 18 m2
4. KM / WC laki - laki 2 unit 8.5 m2
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 6
5. KM / WC wanita 4 unit 10 m2
Jumlah 140.5 m2
Sirkulasi 30 % 42.15
Total 182.65 m2
3. Fasilitas Administrasi NO. JENIS RUANG JUMLAH UNIT LUASAN YANG
DIBUTUHKAN
1. R. kepala 1 unit 20.5 m2
2. R. administrasi 1 unit 16.8 m2
3. R. laporan 1 unit 33.7 m2
4. Informasi 1 unit 12 m2
5. Lobby & r. tunggu 1 unit 100 m2
6. KM / WC laki - laki 2 unit 8.5 m2
7. KM / WC wanita 3 unit 10 m2
Jumlah 201.5 m2
Sirkulasi 30 % 60.45
Total 261.95 m2
4. Fasilitas Informasi NO. JENIS RUANG JUMLAH UNIT LUASAN YANG
DIBUTUHKAN
1. Gedung serbaguna
R. pertunjukan
Hall
KM / WC
1 unit
1 unit
2 unit
262.5 m2
68 m2
17 m2
2. R. tunggu orangtua 1 unit 60 m2
3. Klinik khusus 1 unit 25 m2
4. Apotek 1 unit 15 m2
5. KM / WC laki - laki 2 unit 10 m2
Jumlah 457.5 m2
Sirkulasi 30 % 137.25
Total 594.75 m2
5. Fasilitas Komersial NO. JENIS RUANG JUMLAH UNIT LUASAN YANG
DIBUTUHKAN
1. Mini market 1 unit 30 m2
2. Took buku 1 unit 30 m2
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 7
3. Took mainan 1 unit 30 m2
4. Kantin 1 unit 150 m2
5. KM / WC 2 unit 16 m2
Jumlah 256 m2
Sirkulasi 30 % 76.8
Total 332.8 m2
6. Fasilitas Servis NO. JENIS RUANG JUMLAH UNIT LUASAN YANG
DIBUTUHKAN
1. Tempat parkir mobil 38 unit 475 m2
2. Temapt parkir motor 21 unit 42 m2
3. Pos jaga 1 unit 4 m2
Jumlah 521 m2
Sirkulasi 30 % 156.3
Total 667.3 m2
Perhitungan Parkir
Asumsi Jumlah Staf & Karyawan
o Tukang kebun 4 orang
o Tukang parkir 2 orang
o Satpam 2 orang
o Cleaning servis 4 orang
o Staf dalam 15 orang
o Terapis 20 orang
Total 47 orang
Asumsi parkir staf, karyawan & terapis
o Naik mobil 30 %
30 % x 47 = 14,2 ~ 15
o Naik motor 40 %
40 % x 47 = 18.8 ~ 19
o Menginap & naik angkot 30 %
30 % x 47 = 14.2 ~ 15
Asumsi jumlah murid per kedatangan 15 orang
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 8
Asumsi parkir murid
o Asumsi diantar & ditunggu naik mobil 80 %
80 % x 15 = 12
o Asumsi diantar & dijemput 15 %
15 % x 15 = 2.25 ~ 3
o Asumsi diantar & ditunggu naek motor 5 %
5 % x 15 = 0.15 ~ 1
Toleransi kedatangan berikutnya (naik mobil) 30 %
30 % x 15 = 4.5 ~ 5
Total tempat parkir
o Staf, karyawan & terapis
Mobil 15
Motor 19
o Murid
Mobil 12 + 5 = 17
Motor 1
Total keseluruhan
o Mobil 15 + 17 = 32
o Motor 19 + 1 = 20
Yang tersedia pada rancangan
o Mobil 38
o Motor 21
REKAPITULASI LUASAN RUANG
1. Fasilitas terapi : 1012 m2
2. Fasilitas informasi : 594,75 m2
3. Fasilitas pengelola : 444,6 m2
4. Fasilitas komersial : 332,8 m2
5. Fasilitas servis : 667,3 m2 +
Total : 3051,45 m2
RTH 40% : 1220,58 m2
Luas total keseluruhan : 4272,03 m2 ~ 4272 m2
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 9
BAB 3
TINJAUAN SITE
3.1 Karakter Site
Lahan yang dipilih berada pada daerah Surabaya Timur, tepatnya di JL.
Kalijudan. Dalam memilih site atau lahan untuk pembangunan objek rancang,
diperlukan adanya persyaratan dari objek rancang, dimana persyaratan tersebut
akan dijadikan pedoman atau landasan dan batasan dalam memilih lahan,
sehingga pada akhirnya akan ditemukan sebuah lokasi yang sesuai dengan visi,
misi, atau tujuan dari objek rancang tersebut.
Persyaratan untuk sebuah lokasi Pusat Terapi dan Sekolah Khusus Anak
Autis adalah :
1. Adanya interaksi dengan komunitas
2. Terletak di kawasan perumahan tidak bising
3. Kawasan strategis yang mudah di akses
4. Mudah dicapai dengan kendaraan pribadi maupun umum
5. Lokasi bukan kawasan konservasi desain bangunan bisa sisesuaikan
dengan karakter anak (goal dari tema)
Batas – batas fisik lahan :
Utara : lahan kosong
Selatan : perumahan
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 10
Barat : lahan kosong
Timur : perumahan
1. Karakter Fisik Alamiah
Topografi Wilayah
Merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian dari permukaan laut antara 1-3 meter dpl. Kemiringan tanah dikawasan tersebut berkisar antara 0-2%.
Hidrografi
Kondisi air tanah rata-rata di lokasi site adalah air tawar. Kondisi site
bebas dari air tergenang
Vegetasi
Vegetasi yang banyak tumbuh di lokasi site yaitu, pohon sono dan
tanaman perdu.
2. Karakter Lingkungan Buatan
Eksisting Site
Site berupa lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.
Sirkulasi
Untuk menuju lokasi site melalui jalan raya utama yaitu Jalan Dharma
Husada Indah Timur. Site terletak di jalan Kalijudan. Akses menuju lokasi
bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi yang menuju jalan Raya
Kenjeran.
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 11
Kondisi jalan menuju dan di sekitar lokasi berupa jalan aspal dengan
kondisi baik.
3. Panca indra
Visual
View arah utara adalah jalan Raya Kenjeran, arah selatan adalah tanah
kosong, arah selatan adalah perumahan penduduk dan lahan kosong, arah
barat adalah lahan kosong, dan rumah penduduk view arah timur juga
perumahan penduduk .
Kebisingan
Tingkat kebisingan di lokasi site adalah sedang karena terletak di kawasan
perumahan Pada bagian yang berdekatan dengan perumahan penduduk di
sebelah timur dan selatan, tingkat kebisingannya relatif rendah. Sedangkan
sisi utara yang menghadap ke jalan raya kenjeran dan sisi yang
bersebelahan dengan jl. kalijudan di sebelah barat cenderung lebih tinggi
terutama di pagi dan sore hari.
Polusi
Tingkat polusi relatif sedang karena walaupun cukup banyak dilalui
kendaraan bermotor, tetapi juga banyak terdapat pohon-pohon yang
mereduksi polusi dari asap kendaraan.
3.2 Potensi Site
1. Terletak Di kawasan perumahan sehingga suasana relatif tidak bising,
cocok untuk kegiatan terapi yang membutuhkan suasana tenang.
2. Kawasan ini letaknya tergolong strategis dan mudah di akses. Sehingga
pengguna bangunan tidak terisolir dari lingkungan sekitar. Diharapkan
pengguna bangunan bisa bersosialisasi dengan lingkungan .
3. Jalan yang terletak di depan site merupakan jalan yang sirkulasinya tidak
terlalu tinggi. Sehingga tingkat kebisingan bisa di tekan dan relatif aman.
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 12
4. Lokasi tidak termasuk dalam kawasan konservasi yang mengharuskan
bangunan sekitar mengikuti langgam arsitektur tertentu. Sehingga desain
bangunan nantinya bisa dibuat sesuai dengan karakter anak-anak.
3.3 Peraturan Bangunan
- Menurut Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya Timur tahun 2013, wilayah tersebut nantinya akan digunakan sebagai pengembangan fasilitas umum dan perumahan.
- GSB : 6-8 m
- KLB : 0,6 – 1,2
- KDB : 60%
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 13
BAB 4
TEMA & KONSEP RANCANGAN
4.1 Latar Belakang Tema
Pemilihan tema didasari oleh pokok permasalahan pada objek rancangan
berupa Pusat Terapi Khusus Anak Autis. Pokok permasalahan tersebut terletak
pada pola perilaku dan aktivitas anak autis pada objek rancangan dan
lingkungannya.
Permasalahan pada anak autis adalah kurangnya kemampuan untuk
berinteraksi. Penyandang autistik lebih suka menyendiri, tidak ada atau sedikit
kontak mata atau menghindar untuk bertatapan, tidak tertarik untuk bermain
bersama teman, dan bila di ajak bermain dia tidak mau.
Autisme memang memiliki definisi yang sangat banyak, namun secara
garis besar autisme adalah gangguan perkembangan yang biasanya terjadi pada
masa kanak-kanak, yang membuat seorang anak tidak dapat menjalin interaksi
secara baik dengan lingkungannya dan seolah-olah dia hidup dengan dunia dan
fantasinya tersendiri. Apabila autisme ini terjadi ada masa kanak-kanak sering
disebut autisme infantil.
Untuk itu diperlukan lingkungan yang dapat mengarahkan anak autis
untuk berinteraksi. Dari penjabaran tersebut maka tema yang digunakan dalam
perancangan objek Pusat Terapi Khusus Anak Autis adalah Interaksi.
4.2 Tinjauan Tema
Interaksi dianggap sesuai dengan tujuan perancangan objek yaitu untuk
meningkatkan respon anak autis kepada lingkungannya sehingga terciptalah
adanya hubungan timbal balik yang akan mempermudah dalam mendidik dan
membimbing mereka dengan menciptakan suasana yang nyaman bagi pengguna
bangunan. Dengan menciptakan suasana yang mampu menarik minat anak untuk
berusaha berinteraksi dengan lingkungannya diharapakan agar anak autis tidak
terjebak dengan dunianya sendiri.
PUSAT TERAPI KHUSUS
ANAK AUTIS DI SURABAYA
NUR FAUWZIA ROCHMAN_3206 100 085 14
Adapun pengertian dari interaksi adalah sebagai berikut.
Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua
atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide
efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari
hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-
interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang
mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu. (wikipedia bahasa indonesia)
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok.
Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang-orang
untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi
akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari
tindakan tersebut menimbulkan reaksi individu yang lain. Interaksi
terjadi jika dua orang atau lebih saling berhadapan, bekerja sama,
berbicara, berjabat tangan atau bahkan terjadi persaingan dan