Top Banner
Asuhan keperawatan Asuhan keperawatan OKSIGENASI OKSIGENASI By By Eva S.Kep Ns Eva S.Kep Ns
69

Asuhan keperawatan.ppt

Jan 19, 2016

Download

Documents

Dwi S Wijaya

Asuhan keperawatan.ppt
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Asuhan keperawatan.ppt

Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan

OKSIGENASIOKSIGENASI

ByBy

Eva S.Kep NsEva S.Kep Ns

Page 2: Asuhan keperawatan.ppt

PENGKJIANPENGKJIANDIAGNOSADIAGNOSAPLANNINGPLANNING

IMPLEMENTASIIMPLEMENTASIEVALUASIEVALUASI

DOKUMENTASIDOKUMENTASI

Page 3: Asuhan keperawatan.ppt

PENGKAJIAN

ANAMNESE/WAWANCARA

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG

AUTO

HETERO

HEAD TO TOE

RONTGEN

LAB

Page 4: Asuhan keperawatan.ppt

PENGKAJIANPENGKAJIAN

pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik Riwayat hidup Riwayat hidup

- adanya riwayat penyakit pernafasan- adanya riwayat penyakit pernafasan

- mis : sesak, batuk (tanyakan OPQRST)- mis : sesak, batuk (tanyakan OPQRST)

- adakah darah atau sputum (warna, - adakah darah atau sputum (warna, jumlah)jumlah)

- riwayat pengobatan yang berhubungan - riwayat pengobatan yang berhubungan dengan penyakit pernafasandengan penyakit pernafasan

- adanya nyeri- adanya nyeri

Page 5: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t . . .Con’t . . . OOnsetnset PProvoking factorsrovoking factors QQuality of complaint/painuality of complaint/pain RRegion and egion and RRadiationadiation SSeverity of complainteverity of complaint TTime since onset and ime since onset and TTreatment attempted reatment attempted

Page 6: Asuhan keperawatan.ppt

PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK DILAKUKAN SECARA DILAKUKAN SECARA

HEAD TO TOEHEAD TO TOE (DARI UJUNG KEPALA KE (DARI UJUNG KEPALA KE

UJUNG KAKI)UJUNG KAKI)

Page 7: Asuhan keperawatan.ppt

PEMERIKSAAN KHUSUS PEMERIKSAAN KHUSUS PADA ORGAN SECARA :PADA ORGAN SECARA :

INSPEKSIINSPEKSIPALPASIPALPASI

AUSKULTASIAUSKULTASIPERKUSIPERKUSI

Page 8: Asuhan keperawatan.ppt

KENAPA PADA KENAPA PADA PEMERIKSAAN PARU HARUS PEMERIKSAAN PARU HARUS

auskultasi DULU BARU auskultasi DULU BARU perkusi ???????????perkusi ???????????

Page 9: Asuhan keperawatan.ppt

inspeksiinspeksi

Dalam inspeksi perawat melihat dan Dalam inspeksi perawat melihat dan mengbservasi kemampuan klien untuk :mengbservasi kemampuan klien untuk :

1. Penentuan tipe jalan napas1. Penentuan tipe jalan napas Spontan melalui hidung atau mulut atau keduanyaSpontan melalui hidung atau mulut atau keduanya Melalui alat ( trakeostomi, ETT)Melalui alat ( trakeostomi, ETT)

Page 10: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t

2. Penentuan status kebersihan2. Penentuan status kebersihan Ada tidaknya sekretAda tidaknya sekret perdarahan perdarahan BengkakBengkak Obstruksi mekanikObstruksi mekanik

Page 11: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t

3. Penghitungan frekuensi napas dalam satu 3. Penghitungan frekuensi napas dalam satu menitmenit Penghitungan RR dalam 60 menit bukan dalam 15 Penghitungan RR dalam 60 menit bukan dalam 15

detik dikalikan 4detik dikalikan 4 Penghitungan pada perempuan dan bayi umumnya Penghitungan pada perempuan dan bayi umumnya

lebih cepatlebih cepat Nilai RR dbn: 16-24 x/mNilai RR dbn: 16-24 x/m

Page 12: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t4. Pemeriksaan sifat pernapasan4. Pemeriksaan sifat pernapasan

Pernapasan torakalPernapasan torakal : atau pernapasan dada : atau pernapasan dada adalah complience and recoil rongga torak sesuai adalah complience and recoil rongga torak sesuai dengan irama inspirasi dan ekspirasidengan irama inspirasi dan ekspirasi

Pernapasan abdominalPernapasan abdominal : pernapasan perut adalah : pernapasan perut adalah seiramanya inspirasi dengan pengembangan perut seiramanya inspirasi dengan pengembangan perut dan ekspirasi pengempisan perutdan ekspirasi pengempisan perut

Pada wanita jenis pernapasannya biasanya Pada wanita jenis pernapasannya biasanya pernapasan torakal, pada anak jenis pernapasanya pernapasan torakal, pada anak jenis pernapasanya abdominal dan torakoabdominal (krn pada anak abdominal dan torakoabdominal (krn pada anak otot napas dan IC masih lemah), pada laki-laki otot napas dan IC masih lemah), pada laki-laki jenis pernapasaanya torakaljenis pernapasaanya torakal

Page 13: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t

5. Pengkajian irama pernapasan5. Pengkajian irama pernapasan Irama pernapasan adalah perbandingan antara Irama pernapasan adalah perbandingan antara

inspirasi dan ekspirasiinspirasi dan ekspirasi Menelaah rasio inspirasi dan ekspirasiMenelaah rasio inspirasi dan ekspirasi Pada keadaan normal ekspirasi lebih lama Pada keadaan normal ekspirasi lebih lama

daripada inspirasi dengan rasio 2:1daripada inspirasi dengan rasio 2:1 Perbandingan frekuensi napas dan nadi adalah Perbandingan frekuensi napas dan nadi adalah

1:11:1

Page 14: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t

6. Pengkajian terhadap dalam dan dangkalnya 6. Pengkajian terhadap dalam dan dangkalnya pernapasanpernapasan

Pada pernapasan dangkal dinding torak Pada pernapasan dangkal dinding torak tampak tidak bergeraktampak tidak bergerak

Misal pada emfisemaMisal pada emfisema

Page 15: Asuhan keperawatan.ppt

Resume inspeksiResume inspeksi Dinding dadaDinding dada

- adanya retraksi dan pengunaan otot tambahan- adanya retraksi dan pengunaan otot tambahan- simetris/tidak simetris- simetris/tidak simetris- tanda trauma atau jejas- tanda trauma atau jejas- jangan lupa lihat bagian belakang/posterior- jangan lupa lihat bagian belakang/posterior- jaringan parut di dada- jaringan parut di dada- posisi trakea (deviasi trakea)- posisi trakea (deviasi trakea)

Page 16: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t. . .Con’t. . . Kulit Kulit

- pucat dan berkeringat- pucat dan berkeringat

- sianosis, karena penurunan kadar O- sianosis, karena penurunan kadar O22 dalam jaringandalam jaringan

perifer : ekstremitas, hidung, telinggaperifer : ekstremitas, hidung, telinggasentral : bibir, lidahsentral : bibir, lidah

Frekuensi dan kedalaman nafasFrekuensi dan kedalaman nafasFrek normal :16 – 22x/mntFrek normal :16 – 22x/mnt

Postur klien, duduk menyangga, misal pada penyakit Postur klien, duduk menyangga, misal pada penyakit obstruktifobstruktif

Adanya batuk, dengan produksi sputum atau tidak.Adanya batuk, dengan produksi sputum atau tidak.

Page 17: Asuhan keperawatan.ppt

PALPASIPALPASI

Berfungsi untuk mendeteksi kelainan seperti Berfungsi untuk mendeteksi kelainan seperti nyeri tekan, bengkak dan massa atau benjolannyeri tekan, bengkak dan massa atau benjolan

Palpasi dilakukan untuk menentukan : besar, Palpasi dilakukan untuk menentukan : besar, konistensi, suhu, pergerakan massa dll……..konistensi, suhu, pergerakan massa dll……..

Juga bisa dilakukan untuk melakukan Juga bisa dilakukan untuk melakukan pemeriksaan taktil fremitus.pemeriksaan taktil fremitus.

Page 18: Asuhan keperawatan.ppt

Taktil fremitus ????????????Taktil fremitus ????????????

Page 19: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t Adanya fremitus, yaitu dengan meletakan Adanya fremitus, yaitu dengan meletakan

tangan datar di atas dada ucap tangan datar di atas dada ucap

9-9 vibrasi terasa pada luar dada tangan 9-9 vibrasi terasa pada luar dada tangan pemeriksa.pemeriksa.

NormalNormal : terdapat fremitus : terdapat fremitus

Pada yang terdapat halangan Pada yang terdapat halangan antara antara diding dada dan telapak diding dada dan telapak tangan, tangan, missal missal pada efusi pleura.pada efusi pleura.

Agak meningkat : pada keadaan Agak meningkat : pada keadaan terjadi terjadi konsolidasi paru.konsolidasi paru.

Page 20: Asuhan keperawatan.ppt

PalpationPalpation

Chest wall excursionChest wall excursion SymmetrySymmetry Subcutaneous Subcutaneous

emphysemaemphysema CrepitusCrepitus

Page 21: Asuhan keperawatan.ppt

AUSKULTASIAUSKULTASI Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai

adanya suara napas diantaranya suara napas adanya suara napas diantaranya suara napas dasar dan suara napas tambahandasar dan suara napas tambahan

Suara napas dasar adalah suara napas pada Suara napas dasar adalah suara napas pada orang dengan paru yang sehat orang dengan paru yang sehat Terdiri dari :Terdiri dari :

VesikulerVesikuler BronkialBronkial bronkovasikulerbronkovasikuler

Page 22: Asuhan keperawatan.ppt

VesikulerVesikuler

Suara inspirasi lebih keras dan lebih tinggi Suara inspirasi lebih keras dan lebih tinggi nadanyanadanya

Bila disertai dengan bunyi ekspirasi Bila disertai dengan bunyi ekspirasi memanjang berarti ada emfisemamemanjang berarti ada emfisema

Didengar pada sebagian lapang paruDidengar pada sebagian lapang paru

Page 23: Asuhan keperawatan.ppt

BronkialBronkial Didengar saat inspirasi dan ekspirasiDidengar saat inspirasi dan ekspirasi Bunyinya sama atau lebih panjang Bunyinya sama atau lebih panjang Antara ekspirasi dan inpirasi terdengar pause Antara ekspirasi dan inpirasi terdengar pause

atau jarak yang jelasatau jarak yang jelas Terdengar didaerah trakea dekat bronkusTerdengar didaerah trakea dekat bronkus Keadaan abnomal bisa terdengar diseluruh Keadaan abnomal bisa terdengar diseluruh

lapang parulapang paru

Page 24: Asuhan keperawatan.ppt

bronkovesikulerbronkovesikuler Suara yang terdengar diantara bronkial dan Suara yang terdengar diantara bronkial dan

vesikuler vesikuler Ketika ekspirasi terdengar lebih panjang Ketika ekspirasi terdengar lebih panjang

hingga hampir menyamai inspirasihingga hampir menyamai inspirasi Lebih jelas terdengar pada manubrum sterniLebih jelas terdengar pada manubrum sterni Pada keadaan abnormal terdengar didaerah Pada keadaan abnormal terdengar didaerah

lain dari lapang parulain dari lapang paru

Page 25: Asuhan keperawatan.ppt

Suara napas tambahanSuara napas tambahan

Merupakan suara yang terdengar pada dinding Merupakan suara yang terdengar pada dinding toraks berasal dari kelainan dalam paru , toraks berasal dari kelainan dalam paru , termasuk bronkus, alveoli, dan pleuratermasuk bronkus, alveoli, dan pleura

Meliputi: Meliputi: RonkiRonki RalesRales WheezingWheezing dllldlll

Page 26: Asuhan keperawatan.ppt

ronkironki

Suara yang terjadi dalam brokial Suara yang terjadi dalam brokial Penyebab : penyempitan lumen bronkusPenyebab : penyempitan lumen bronkus Terdengar di stetoskop seperti suara “grok-Terdengar di stetoskop seperti suara “grok-

grok”grok”

Page 27: Asuhan keperawatan.ppt

wheezingwheezing

Ronki kering yang tinggi, terputus nadanya Ronki kering yang tinggi, terputus nadanya dan panjangdan panjang

Disebut juga sebagai “mengi”Disebut juga sebagai “mengi”

Page 28: Asuhan keperawatan.ppt
Page 29: Asuhan keperawatan.ppt

Con’tCon’t

Suara ronki basah Suara ronki basah Suara yang berisik yang terputus akibat aliran Suara yang berisik yang terputus akibat aliran

udara yang melewati cairanudara yang melewati cairan Ronki basah, halus, sedang, atau kasar Ronki basah, halus, sedang, atau kasar

tergantung dari lokasi dan besar dari brokus tergantung dari lokasi dan besar dari brokus yang terkena dan umumnya terdengar saat yang terkena dan umumnya terdengar saat inspirasiinspirasi

Page 30: Asuhan keperawatan.ppt

ralesrales Suara seperti hujan rintik-rintikSuara seperti hujan rintik-rintik Berasal dari bronkus , alveoli dan kavitas yang Berasal dari bronkus , alveoli dan kavitas yang

mengandung cairanmengandung cairan Suara ini dapat ditiru dengan jalan mengeser-Suara ini dapat ditiru dengan jalan mengeser-

geserkan rambut dengan ibu jari dan telunjuk dekat geserkan rambut dengan ibu jari dan telunjuk dekat telingatelinga

Rales halus menunjukkan adanya eksudat dalam Rales halus menunjukkan adanya eksudat dalam alveoli yang membuat saling berlekatan mis pada alveoli yang membuat saling berlekatan mis pada stadium dini pnemoniastadium dini pnemonia

Rales kasar terdengar seperti suara yang timbul bila Rales kasar terdengar seperti suara yang timbul bila kita meniupkan udara dalam air. Suara ini terdengar kita meniupkan udara dalam air. Suara ini terdengar selama ins dan eks . Dijumpai pada bronkitisselama ins dan eks . Dijumpai pada bronkitis

Page 31: Asuhan keperawatan.ppt

Breath SoundsBreath Sounds

Where to listen?Where to listen? Upper lobesUpper lobes Major airwaysMajor airways Lower lobesLower lobes

Page 32: Asuhan keperawatan.ppt

Anterior LocationsAnterior Locations

Page 33: Asuhan keperawatan.ppt

Abnormal Breath SoundsAbnormal Breath Sounds

WheezesWheezes Rales/cracklesRales/crackles Rhonchi/low wheezesRhonchi/low wheezes Pleural friction rubPleural friction rub StridorStridor AbsentAbsent

Page 34: Asuhan keperawatan.ppt

PERKUSIPERKUSI Suara perkusi normal adalah suara perkusi sonor yang Suara perkusi normal adalah suara perkusi sonor yang

bunyinya saperti dug-dug bunyinya saperti dug-dug Beberapa bunyi perkusi yang abnormal: pekak Beberapa bunyi perkusi yang abnormal: pekak

(padat), hipersonor (udara relatif lebih padat), timfani (padat), hipersonor (udara relatif lebih padat), timfani (penimbunan udara, terdengan seperti bunyi “dang-(penimbunan udara, terdengan seperti bunyi “dang-dang-dang”dang-dang”

Dapat digunakan untuk menentukan batas paru. Dapat digunakan untuk menentukan batas paru. Dengan perkusi di supraklavikula (bagian atas),Dengan perkusi di supraklavikula (bagian atas), apek paru : pada punggung belakang (otot trapezius antara apek paru : pada punggung belakang (otot trapezius antara

leher dan pergelangan bahu)leher dan pergelangan bahu) Batas bawah paru : iga 6 dan 8 midaksila dan 10 Batas bawah paru : iga 6 dan 8 midaksila dan 10

skapularis. Pada orang tua lebih rendah, pada bayi dan anak skapularis. Pada orang tua lebih rendah, pada bayi dan anak lebih tinggilebih tinggi

Page 35: Asuhan keperawatan.ppt

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

1.1. PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN LABORATORIUM

2.2. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Page 36: Asuhan keperawatan.ppt

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUMLABORATORIUM

PEMERIKSAAN DARAH PEMERIKSAAN DARAH HbHb LeukositLeukosit Darah lengkap (DL)Darah lengkap (DL) Dll………..Dll………..

PEMERIKSAAN SPUTUMPEMERIKSAAN SPUTUM Dahak secara berkalaDahak secara berkala Jumlah, warna, bau, produksi, kekentalan, Jumlah, warna, bau, produksi, kekentalan,

dlll……..dlll……..

Page 37: Asuhan keperawatan.ppt

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Rotgen dadaRotgen dada Fluoroskopi : mengetahui keadaan kardiopulmonalFluoroskopi : mengetahui keadaan kardiopulmonal Bronkografi: mengetahui kondisi brokus dan Bronkografi: mengetahui kondisi brokus dan

percabanganyapercabanganya AngiografiAngiografi EndoskopiEndoskopi Radio isotopRadio isotop mediastinoskopmediastinoskop

Page 38: Asuhan keperawatan.ppt

Rotgen dadaRotgen dada

Tujuan:Tujuan: Melihat lesi mis TBMelihat lesi mis TB Mendeteksi adanya tumorMendeteksi adanya tumor Mendeeksi benda asing, pembengkakan pada paruMendeeksi benda asing, pembengkakan pada paru Mengobservasi struktur pulmo yang abnormalMengobservasi struktur pulmo yang abnormal Memberi kepastian dari pemeriksaan fisik yang Memberi kepastian dari pemeriksaan fisik yang

belum valid belum valid Mengetahui kondisi a dan v pulmonalisMengetahui kondisi a dan v pulmonalis

Page 39: Asuhan keperawatan.ppt

AngiografiAngiografi

Suatu bentuk pemeriksaan untuk membantu Suatu bentuk pemeriksaan untuk membantu menegakkan diagnosis tentang keadaan paru, menegakkan diagnosis tentang keadaan paru, emboli atau tumor paru, neurisme, emfisema, emboli atau tumor paru, neurisme, emfisema, kelainan konginental dllkelainan konginental dll

Page 40: Asuhan keperawatan.ppt

EndoskopiEndoskopi

Pemeriksan ini bertujuan untuk melakukan Pemeriksan ini bertujuan untuk melakukan diagnostik dengan cara mengambil sekret diagnostik dengan cara mengambil sekret untuk pemeriksaan , melihat lokasi kerusakan , untuk pemeriksaan , melihat lokasi kerusakan , biopsi jaringan, untuk pemeriksaan sitologi, biopsi jaringan, untuk pemeriksaan sitologi, mengetahui adanya tumor, melihat letak mengetahui adanya tumor, melihat letak perdarahanperdarahan

Page 41: Asuhan keperawatan.ppt

Radio isotopRadio isotop

Untuk menilai lobus paruUntuk menilai lobus paru melihat emboli parumelihat emboli paru

Page 42: Asuhan keperawatan.ppt

mediastinoskopmediastinoskop

Merupakan endoskopi mediastinum Merupakan endoskopi mediastinum Untuk melihat penyebaran tumorUntuk melihat penyebaran tumor Menilai mediastinum bagian depanMenilai mediastinum bagian depan Menlai aliran limpa pada paruMenlai aliran limpa pada paru

Page 43: Asuhan keperawatan.ppt

MASALAH KEPERAWATANMASALAH KEPERAWATAN

Ketidak efektifan jalan nafas/jalan nafas tidak Ketidak efektifan jalan nafas/jalan nafas tidak efektiefekti

Pola nafas tidak efektifPola nafas tidak efektif Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas Gangguan perfusi jaringan serebriGangguan perfusi jaringan serebri Gangguan perfusi jaringanGangguan perfusi jaringan

Page 44: Asuhan keperawatan.ppt

Beda MK dengan DKBeda MK dengan DK

MKMK :ketidakefektifan :ketidakefektifan bersihan jalan napasbersihan jalan napas

DKDK : : ketidakefektifan ketidakefektifan bersihan jalan napasbersihan jalan napas bd bd

akumulasi sekretakumulasi sekret

Masalah keperawatan Etiologi atau penyebab

Page 45: Asuhan keperawatan.ppt

Ketidak efektifan jalan nafas/jalan Ketidak efektifan jalan nafas/jalan nafas tidak efektinafas tidak efekti

Berhubungan dengan:Berhubungan dengan: Akumulasi sekretAkumulasi sekret Depresi sitem sarafDepresi sitem saraf Efek sedatif obatEfek sedatif obat Depresi reflek batuk Depresi reflek batuk Trauma Trauma NyeriNyeri dllldlll

Page 46: Asuhan keperawatan.ppt

Pola nafas tidak efektifPola nafas tidak efektif

Berhubungan dengan:Berhubungan dengan: Penyakit infeksi pada paruPenyakit infeksi pada paru Depresi pusat napasDepresi pusat napas Lemahnya otot pernapsanLemahnya otot pernapsan Turunnya ekspansi paruTurunnya ekspansi paru Obstruksi trakeaObstruksi trakea

Page 47: Asuhan keperawatan.ppt

Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas

Berhubungan dengan:Berhubungan dengan: Perubahan suplai oksigenPerubahan suplai oksigen Obtruksi saluran pernapasanObtruksi saluran pernapasan Adanya penumpukan cairan dalam paruAdanya penumpukan cairan dalam paru AtelektasisAtelektasis BronkospasmeBronkospasme Edema paruEdema paru Pembedahan paruPembedahan paru

Page 48: Asuhan keperawatan.ppt

PERENCANAANPERENCANAAN

ATAU PLANINGATAU PLANING PEMBUATAN TUJUAN dan RENCANA PEMBUATAN TUJUAN dan RENCANA

TINDAKANTINDAKAN TUJUAN HARUSLAH YANG BISA TUJUAN HARUSLAH YANG BISA

DIJANGKAUDIJANGKAU BENTUK PASIF DARI IMPLEMENTASIBENTUK PASIF DARI IMPLEMENTASI

Page 49: Asuhan keperawatan.ppt

IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI

Terbagi dua yaitu mandiri dan kolaborasiTerbagi dua yaitu mandiri dan kolaborasi Realisasi dari planningRealisasi dari planning Bentuk aktif dari planingBentuk aktif dari planing

Page 50: Asuhan keperawatan.ppt

PerencanaanPerencanaan : kaji suara paru: kaji suara paruImplementasiImplementasi : mengkaji suara : mengkaji suara

paru paru

Page 51: Asuhan keperawatan.ppt

evaluasievaluasi

SOAPIESOAPIE Masalah teratasi sebagian, masalah teratasi Masalah teratasi sebagian, masalah teratasi

atau masalah belum teratasiatau masalah belum teratasi Menjawab planningMenjawab planning

Page 52: Asuhan keperawatan.ppt

Implementasi utama pada oksigenasiImplementasi utama pada oksigenasi

LATIHAN NAPASLATIHAN NAPAS LATIHAN BATUK EFEKTIFLATIHAN BATUK EFEKTIF PEMBERIAN OKSIGENPEMBERIAN OKSIGEN FISIOTERAPI DADAFISIOTERAPI DADA

POSTURL DRAINASEPOSTURL DRAINASE CLAPPINGCLAPPING VIBRATINGVIBRATING

SUCTIONSUCTION

Page 53: Asuhan keperawatan.ppt

Intervensi yang tepat tergantung faktor penyebabIntervensi yang tepat tergantung faktor penyebab Pada penumpukan secret/kental, maka:Pada penumpukan secret/kental, maka: pertahankan hidrasi yang adekuat jika tidak pertahankan hidrasi yang adekuat jika tidak

ada kontraindiksi penurunan curah jantung ada kontraindiksi penurunan curah jantung atau masalah ginjal.atau masalah ginjal.

humidifikasi/nebulasihumidifikasi/nebulasi kolaborasi pengenceran dahakkolaborasi pengenceran dahak

Page 54: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t . . .Con’t . . .

Jika secret berda pada saluran nafas besar Jika secret berda pada saluran nafas besar samapi dengan bronchus, maka :samapi dengan bronchus, maka :

intruksi individu untuk batuk terkontrol yang intruksi individu untuk batuk terkontrol yang tepat tepat

lakukan penghisapan lender/suction.lakukan penghisapan lender/suction.

Page 55: Asuhan keperawatan.ppt

Cont. . .Cont. . .

Jika secret pada percabangan saluran nafas Jika secret pada percabangan saluran nafas kecil atau pada alveoli, maka lakukan kecil atau pada alveoli, maka lakukan fisioterapi dada, postural drainage, batuk fisioterapi dada, postural drainage, batuk efektif/terkontrol dan suction.efektif/terkontrol dan suction.

Page 56: Asuhan keperawatan.ppt

LATIHAN NAPASLATIHAN NAPAS

TUJUAN TUJUAN : Memperbaiki ventilasi: Memperbaiki ventilasi ManfaatManfaat : memelihara pertukaran gas, : memelihara pertukaran gas,

mencegah atelektasis, meningkatkan efisiensi mencegah atelektasis, meningkatkan efisiensi batuk, dan mengurangi stresbatuk, dan mengurangi stres

Page 57: Asuhan keperawatan.ppt

Prosedur kerja:Prosedur kerja:1. cuci tangan1. cuci tangan2.jelaskan prosedur2.jelaskan prosedur3. atur posisi3. atur posisi4. tarik napas dalam dengan hidung (jangan dengan 4. tarik napas dalam dengan hidung (jangan dengan mulut) mulut)5. tahan udara 1-1,5 detik5. tahan udara 1-1,5 detik6. hembuskan melalui mulut dengan bentuk mulut 6. hembuskan melalui mulut dengan bentuk mulut seperti meniup anginseperti meniup angin7. catat respon7. catat respon8. cuci tangan8. cuci tangan9. anjurkan untuk mengulangi beberapa kali9. anjurkan untuk mengulangi beberapa kali

Page 58: Asuhan keperawatan.ppt

Pengaturan posisiPengaturan posisiPengaturan posisiPengaturan posisi

Posisi fowler mulai semi fowler 15Posisi fowler mulai semi fowler 150 0 – 30– 300 0 – 45– 450 0 – – 60600 0 - 90- 9000

Dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan Dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan paru melalui pelongaran garakan pengembangan paru melalui pelongaran garakan diafragma diafragma

Pada posisi terlentang kemampuan diafragma untuk Pada posisi terlentang kemampuan diafragma untuk bergerak kebawah lebih minimbergerak kebawah lebih minim

Dengan semi fowler diafragma > longar bergerak Dengan semi fowler diafragma > longar bergerak diameter rongga thorak meningkat pengembangan diameter rongga thorak meningkat pengembangan paru meningkat sesak berkurangparu meningkat sesak berkurang

Dilakukan pada klien yang mengalami desakan Dilakukan pada klien yang mengalami desakan diafragma, misal: asites. diafragma, misal: asites.

Page 59: Asuhan keperawatan.ppt

Pembersihan jalan nafasPembersihan jalan nafas

Postural drainagePostural drainage Postural drainage menggunakan gaya gravitasi dada Postural drainage menggunakan gaya gravitasi dada

untuk membantu dalam membuang sekresi bronkialuntuk membantu dalam membuang sekresi bronkial Sekresi mengalir dari bronkiolus yang terkena ke Sekresi mengalir dari bronkiolus yang terkena ke

dalam bronki dan trakea dan membuangnya dengan dalam bronki dan trakea dan membuangnya dengan membatukan atau suctionmembatukan atau suction

Latihan postural drainage dapat diarahkan pada Latihan postural drainage dapat diarahkan pada semua segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah semua segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus tengah mengalir lebih efektif jika kepala dan lobus tengah mengalir lebih efektif jika kepala lebih rendah; bonki lobus yang atas mengalir lebih lebih rendah; bonki lobus yang atas mengalir lebih efektif bila kepala tegak. efektif bila kepala tegak.

Page 60: Asuhan keperawatan.ppt

con’t . . .con’t . . . Mengauskultasi dada sebeluam dan sesudah prosedur Mengauskultasi dada sebeluam dan sesudah prosedur

membantu mengidentifikasi dan keefektifan tindakanmembantu mengidentifikasi dan keefektifan tindakan Postural drainage biasa dilakkan 2-4x sehari, sebelum Postural drainage biasa dilakkan 2-4x sehari, sebelum

makan (untuk mencegah mual, muntah, dan aspirasi), makan (untuk mencegah mual, muntah, dan aspirasi), dan saat waktu menjelang tidur.dan saat waktu menjelang tidur.

Pasien dapat senyaman mungkin pada setiap posisi Pasien dapat senyaman mungkin pada setiap posisi dan basin emesisi, cangkir sputum serta kertas tisu dan basin emesisi, cangkir sputum serta kertas tisu disiapkandisiapkan

Pasien diinstruksikan untuk tenang dalam setiap Pasien diinstruksikan untuk tenang dalam setiap posisi selama 10 menit samapai 15 menit dan posisi selama 10 menit samapai 15 menit dan mengunakan pernafasan diafragma.mengunakan pernafasan diafragma.

Page 61: Asuhan keperawatan.ppt

Perkusi (clupping) dan vibrasi dadaPerkusi (clupping) dan vibrasi dada Sekresi kental yang sulit untuk dibatukkan Sekresi kental yang sulit untuk dibatukkan

mungkin dapat dilepaskan dengan perkusi dan mungkin dapat dilepaskan dengan perkusi dan memvibrasi dada.memvibrasi dada.

Perkusi dan vibrasi membantu melepaskan Perkusi dan vibrasi membantu melepaskan mukus yang melekat pada bronkiolus dan mukus yang melekat pada bronkiolus dan dronki.dronki.

Perkusi dilakukan dengan membentuk Perkusi dilakukan dengan membentuk mangkuk pada telapak tangan dan dengan mangkuk pada telapak tangan dan dengan ringan ditepukan pada dinding dada dalam ringan ditepukan pada dinding dada dalam gerakan berirama di atas segmen paru yang gerakan berirama di atas segmen paru yang akan dialirkanakan dialirkan

Page 62: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t. . . Con’t. . . Pergelangan tangan secara bergantian fleksi dan Pergelangan tangan secara bergantian fleksi dan

ekstensi sehingga dada dipukul atau ditepuk dalam ekstensi sehingga dada dipukul atau ditepuk dalam cara yang tidak menimbulkan nyericara yang tidak menimbulkan nyeri

Pakaian halus atau handuk dapat diletakkan diatas Pakaian halus atau handuk dapat diletakkan diatas segmen dada yang ditepuk untuk mencegah iritasi segmen dada yang ditepuk untuk mencegah iritasi kulit dan kemerahan akibat kontak langsungkulit dan kemerahan akibat kontak langsung

Perkusi, bergantian dengan vibrasi dilakukan selma 3 Perkusi, bergantian dengan vibrasi dilakukan selma 3 sampai 5 kali untuk setiap posisisampai 5 kali untuk setiap posisi

Pasien mengunakan pernafasan diafragma selama Pasien mengunakan pernafasan diafragma selama prosedur untuk meningkatkan relaksasiprosedur untuk meningkatkan relaksasi

Hindari melakukan perkusi pada sternum, spinal, Hindari melakukan perkusi pada sternum, spinal, ginjal, limfa, atau payudara (pada wanita)ginjal, limfa, atau payudara (pada wanita)

Page 63: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t. . .Con’t. . . Vibrasi adalah teknik memberikan kompesi dan Vibrasi adalah teknik memberikan kompesi dan

getaran manual pada dinding dada selama fase getaran manual pada dinding dada selama fase ekshalasi pernafasanekshalasi pernafasan

Bertujuan untuk membantu meningkatkan velositas Bertujuan untuk membantu meningkatkan velositas udara yang diekspirasi dari jalan nafas yang kecil, udara yang diekspirasi dari jalan nafas yang kecil, dengan demikian membebaskan mukus.dengan demikian membebaskan mukus.

Setelah 3 atau 4 kali vibrasi pasien didorong untuk Setelah 3 atau 4 kali vibrasi pasien didorong untuk batuk, dengan menggunakan otot-otot amdomen batuk, dengan menggunakan otot-otot amdomen (mengkontraksi otot-otot abdomen meningkatkan (mengkontraksi otot-otot abdomen meningkatkan keefektifan batuk)keefektifan batuk)

Hindari pada pasien yang haemoptoe ( batuk darah)Hindari pada pasien yang haemoptoe ( batuk darah)

Page 64: Asuhan keperawatan.ppt

Teknik batukTeknik batuk

Merupakan kelanjutan dari clubbing dan Merupakan kelanjutan dari clubbing dan vibrasivibrasi

Dilakukan pada klien dengan produksi sekret Dilakukan pada klien dengan produksi sekret yang sudah mulai enceryang sudah mulai encer

Mengambil posisi duduk dan membungkuk Mengambil posisi duduk dan membungkuk sedikit ke depan karena posisi tegak sedikit ke depan karena posisi tegak memungkinkan batuk lebih kuatmemungkinkan batuk lebih kuat

Jaga lutut dan pangul fleksi untuk Jaga lutut dan pangul fleksi untuk meningkatkan relaksasi dan mengurangi meningkatkan relaksasi dan mengurangi tegangan pada otot-otot abdomen ketika batuktegangan pada otot-otot abdomen ketika batuk

Page 65: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t . . .Con’t . . . Menghirup nafas dengan lambat melalui hidung dan Menghirup nafas dengan lambat melalui hidung dan

menghembuskannya melalui bibir yang dirapatkan, menghembuskannya melalui bibir yang dirapatkan, beberapa kalibeberapa kali

Batuk 2 kali selama tiap kali ekhalasi ketika Batuk 2 kali selama tiap kali ekhalasi ketika mengkontraksi (menarik kedalam) abdomen dengan mengkontraksi (menarik kedalam) abdomen dengan tajam bersamaan dengan setiap kali batuktajam bersamaan dengan setiap kali batuk

Membebat insisi dengan mengunakan sanggan Membebat insisi dengan mengunakan sanggan bantal, jika diperlukanbantal, jika diperlukan

Sekret mungkin harus dihisap secara mekanis jika Sekret mungkin harus dihisap secara mekanis jika pasien tidak mampu untuk batukpasien tidak mampu untuk batuk

Setelah prosedur, jumlah, warna, kekentalan, dan Setelah prosedur, jumlah, warna, kekentalan, dan karakter sputum yang dikeluarkan dicatat warna dan karakter sputum yang dikeluarkan dicatat warna dan nadi pasien dievaluasi beberapa kali pertama prosedur nadi pasien dievaluasi beberapa kali pertama prosedur dilakukandilakukan

Page 66: Asuhan keperawatan.ppt

SuctionSuction Jelaskan prosedur pada pasien sebelum Jelaskan prosedur pada pasien sebelum

memulai dan berikan ketenangan selama memulai dan berikan ketenangan selama penghisapan, karena pasien mungkin gelisah penghisapan, karena pasien mungkin gelisah berkenaan dengan tersedakberkenaan dengan tersedak

Mulai dengan mencuci tangan secara Mulai dengan mencuci tangan secara menyeluruhmenyeluruh

Hidupkan sumber mesin penghisap (tekanan Hidupkan sumber mesin penghisap (tekanan tidak boleh melebihi 120 mmHg)tidak boleh melebihi 120 mmHg)

Buka kit kateter penghisapBuka kit kateter penghisap Iisi basin dengan normal salin sterilIisi basin dengan normal salin steril

Page 67: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t. . .Con’t. . . Kenakan sarung tangan pada tangan yang dominanKenakan sarung tangan pada tangan yang dominan Ambil kateter penghisap dengan tangan yang Ambil kateter penghisap dengan tangan yang

mengenakan sarung tangan dan hubungkan ke mengenakan sarung tangan dan hubungkan ke penghisappenghisap

Hiperinflasi atau hiperoksigenasi paru-paru pasien Hiperinflasi atau hiperoksigenasi paru-paru pasien salama beberapa kali nafas dalam dengan kantong salama beberapa kali nafas dalam dengan kantong yang dapat mengembang sendiriyang dapat mengembang sendiri

Masukan keteter sejauh mungkin sampai ujung selang Masukan keteter sejauh mungkin sampai ujung selang tanpa memberikan isapan, cukup untuk menstimulasi tanpa memberikan isapan, cukup untuk menstimulasi refleks batukrefleks batuk

Berikan isapan sambil menarik kateter, memurtar Berikan isapan sambil menarik kateter, memurtar dengan perlahan 360 derajat (tidak lebih dari 10 detik dengan perlahan 360 derajat (tidak lebih dari 10 detik sampai 15 detik, karena pasien dapat mengalami sampai 15 detik, karena pasien dapat mengalami hipoksia)hipoksia)

Page 68: Asuhan keperawatan.ppt

Con’t. . .Con’t. . .

Reoksigenasikan dan inflasikan paru-paru Reoksigenasikan dan inflasikan paru-paru pasien selama beberapa kali nafaspasien selama beberapa kali nafas

Bilas kateter dalam basin dengan normal salin Bilas kateter dalam basin dengan normal salin steril antara tindakan penghisapan bila perlusteril antara tindakan penghisapan bila perlu

Ulangi 3 sampai 5 kaliUlangi 3 sampai 5 kali Bilas selang penghisapBilas selang penghisap Buang kateter, sarung tangan dan basinBuang kateter, sarung tangan dan basin

Page 69: Asuhan keperawatan.ppt

SELAMAT BELAJAR SELAMAT BELAJAR OKSIGENASIOKSIGENASI