BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA CYSTOMA OVARI 1.1 Pengertian Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan. 1.2 Klasifikasi 1.2.1 Benigna A . Kistik 1. Non Neolastik a. Folikel b. Lutein c. Stein Levental d. Endometrial e. Peradangan tuba ovarial f. Inclusion Germinal
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA CYSTOMA OVARI
1.1 Pengertian
Tumor jinak ovarium adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh
secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar
yang dapat menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari
keganasan.
1.2 Klasifikasi
1.2.1 Benigna
A . Kistik
1. Non Neolastik
a. Folikel
b. Lutein
c. Stein Levental
d. Endometrial
e. Peradangan tuba ovarial
f. Inclusion Germinal
2. Neoplastik
a. Cystadenoma Mucinosium
b. Cystadenoma Serosum
c. Oermoid
B . Solid
a. Fibroma
b. Lymphangioma
c. Mesothelioma
d. Osteochondroma
e. Brenner
1.2.2 Maligna
a. Kistik
b. Solid
1.2.3 Tumor Maligna yang lain ( jarang )
a. Teratoma
b. Chorionephithelioma
c. Sarkoma
d. Lymphoma
e. Melanoma
1.2.4 Tumor dengan potensi endokrin ( Malignitas Rendah )
a. Dysontogenik
b. Tumor sisa adrenat, biasanya mengadakan virilisasi
c. Adenoma sel hilus, pengaruhnya virilisasi
Pembagian Kista Ovarium berdasarkan lokaslisasi
1. Kista Bebas ( Pedunculata ) :
a. Gerakan Bebas
b. Batas jelas
2. Kista Intraligamentair
a. Letaknya diantara dua ligamentum latum
b. Gerakan terbatas
c. Tampak pembuluh pembuluh darah yang bersilangan antara satu
sama lain
3. Kista Psedu Intraligamentair
a. Letaknya diluar Ligamen latum
b. Gerakan terbatas, karena perlekatan
c. Gambaran pembuluh darah biasa
1.3 Etiologi
1.3.1 Sampai sekarang penyebab dari kistik ovarium belum ditemukan secara
pasti, tetapi beberapa pendapat para ahli menyebutkan bahwa individu
yang mempunyai riwayat heriditor menghidap tumor prosentasenya lebih
tinggi dari pada yang tidak mempunyai riwayat tumor
1.3.2 Mengenai terjadinya Kista ada dua teori
1. Disebabkan oleh karena perkembangan yang tidak sempurna pada
akhir Stadium Glastomer.
2. Tumor ini berasal dari perkembangan sel telur yang tidak dibuahi
dalam ovarium.
1.4 Gejala
Gejala yang timbul merupakan asosiasi dari penekanan meliputi konstipasi,
sering kencing, terasa penuh diperut dan terasa berat nyeri pada saat defekasi
dan dispareunia ( nyeri waktu koitus ). Nyeri akut biasanya terjadi pada saat
menstruasi, perutnya membesar dan pakaiannya tidak muat / cukup.
Umumnya mereka hamil, gejala akhir meliputi distensi abdominal dengan
dyspnea, edoma perifer dan anorexia. Nyeri pelvis muncul sebagai gejala
lanjut, jika tumor ovari tumbuh secara cepat dan jika tumor memproduksi
hormon akan mempengaruhi menstruasi menjadi irreguler dan efek maskulin
atau feminin.
1.5 Patofisiologi
Tumor ini berasal dari epitelpermukaan Ovarium
invaginasi yang sederhana dari epitel Germinal sampai ke invaginasi disertai permukaan ruangan
kista yang luas
Terjadi pembentukan papil – papil Kearah dalam
Tumor Kistik
1.6 Komplikasi
1.6.1 Torsi
Faktor yang menyebabkan torsi bermacam – macam, yaitu penting adalah
faktor faktor dari tumor sendiri, gerakan yang sekonyang – konyang dan
gerakan peristaltik dari usus.
1.6.2 Ruptur dari kista
Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma.
Pada kedua – duanya disertai gejala sakit, eneg dan muntah – muntah.
1.6.3 Superasi dari kista
Kista Dermoid lebih sering dikenal radang, mungkin karena isinya yang
merangsang atau mungkin pula berat tumornya yang dapat mengganggu
peredaran darah, gejala – gejalanya seperti pada peradangan biasanya,
yaitu : sakit, nyeri tekanan, perut tegang, demam dan leukositosis, kalau
dibiarkan bisa terjadi peritonitis.
1.6.4 Perubahan Keganasan
Dari suatu tumor kistik benigna dapat terjadi keganasan lebih kecil
dibandingkan dengan jenis serosum. Biasanya bila terjadi keganasan,
berupa Ca. Epidermoid, kadang – kadang berbentuk sarcoma.
1.7 Pemeriksaan Diagnostic
1.7.1 Laparoscopi
Untuk mengetahui apakah sebuah Tumor berasal dari uterus, dari ovarium
atau tidak dan untuk menentukan sifat-sifat tumor tersebut.
1.7.2 Ultrasonografi
Untuk menentukan letak tumor dan batasnya, apakah tumor berasal di
uterus, ovarium atau dari blader, apakah , tumor kistik atau soli dan dapat
dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
1.7.3 Parasentesis
Fungsi pada ascites berguna untuk menentukan sebab ascites, perlu diingat
bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonea dengan
kista dengan dinding kista tertusuk
1.8 Penatalaksanaan
1.8.1 Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi.
Jenis dan luasnya operasi tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau
tidaknya wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum
perut ditutup kembali.
1.8.2 Pada wanita yang lebih tua ( lebih dari 40 tahun ) jalan yang baik adalah
hysterectomy totalis dan salping – oophorectomy bilateral walaupun tidak