Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXIV/IX/2018 LAPORAN PASAR HARIAN Senin, 3 September 2018 • Pada penutupan perdagangan Senin (3/9) Rupiah kembali melemah, terdepresiasi 0,71% ke level Rp14.815 dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp14.710. Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 8,50%. • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga kembali ditutup melemah 0,85% ke level 5.967,6. Seluruh sektor memerah dengan penurunan index movers tertinggi adalah sektor industri dasar dan kimia (JAKBIND). • Sejalan dengan pergerakan rupiah, CDS 5T Indonesia kembali meningkat menjadi 128,3 pada hari Senin (3/9). Sejak awal tahun 2018 peningkatan mencapai 50,71% (ytd). Hal ini juga dialami oleh negara emerging market lainnya seperti Malaysia 60,44% (ytd), Brazil 86,68% (ytd) dan Turki 258,62% (ytd). • Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 8,26% sedangkan Yield Obligasi US 10T 2,86%. • WTI turun 0,1%. Tidak hanya WTI, emas juga turun 0,3% ke level USD 1.99,6 per ons -terlemah dalam seminggu terakhir-. Sementara LME copper naik 0,2% ke level USD 5.986,5 per metrik ton. Peristiwa Domestik dan Global: • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi Agustus 2018 sebesar 0,05%. Deflasi Agustus 2018 disumbang terutama oleh penurunan harga telur ayam ras, angkutan udara, daging ayam ras, dan bumbu-bumbuan (bawang merah, cabai merah, cabai rawit). • Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Agustus 2018 sebesar 102,56 atau naik 0,89% dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,75%, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,14%. • BI mencatat pertumbuhan uang beredar (M2) pada bulan Juli sebesar 11% yoy, naik dibandingkan Juni 10,5% yoy. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Kredit modal kerja tumbuh 11,5% yoy dan kredit konsumsi naik 11,3% yoy. • Fitch menyatakan bahwa rating utang mata uang asing jangka panjang Indonesia adalah BBB dengan outlook stabil. • Jatuhnya nilai Lira berdampak ke konsumen, dimana peningkatan inflasi mencapai 17,9% -lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan lalu-. • Presiden Donald Trump akan melewatkan dua pertemuan penting di Asia pada bulan November, sehingga momentum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping akan hilang. Perang dagang antara kedua negara semakin memanas dan AS siap memberlakukan tarif tambahan untuk impor dari China senilai USD 200 miliar. (Masnatin) Sumber: Bloomberg, Bank Indonesia, BPS, Kontan
9
Embed
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Deputi Bidang ... · telur ayam ras, angkutan udara, daging ayam ras, dan bumbu-bumbuan (bawang merah, cabai merah, cabai rawit). •
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Asisten Deputi Moneter dan Neraca PembayaranDeputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian EDISI LXIV/IX/2018
LAPORAN PASAR HARIANSenin, 3 September 2018
• Pada penutupan perdagangan Senin (3/9) Rupiah kembali melemah, terdepresiasi 0,71% ke level Rp14.815 dibandingkan penutupan harisebelumnya Rp14.710. Secara YTD, Rupiah telah terdepresiasi 8,50%.
• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga kembali ditutup melemah 0,85% ke level 5.967,6. Seluruh sektor memerah dengan penurunan indexmovers tertinggi adalah sektor industri dasar dan kimia (JAKBIND).
• Sejalan dengan pergerakan rupiah, CDS 5T Indonesia kembali meningkat menjadi 128,3 pada hari Senin (3/9). Sejak awal tahun 2018peningkatan mencapai 50,71% (ytd). Hal ini juga dialami oleh negara emerging market lainnya seperti Malaysia 60,44% (ytd), Brazil 86,68%(ytd) dan Turki 258,62% (ytd).
• Yield Obligasi Indonesia 10T mencapai 8,26% sedangkan Yield Obligasi US 10T 2,86%.• WTI turun 0,1%. Tidak hanya WTI, emas juga turun 0,3% ke level USD 1.99,6 per ons -terlemah dalam seminggu terakhir-. Sementara LME copper
naik 0,2% ke level USD 5.986,5 per metrik ton.
Peristiwa Domestik dan Global:• Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi Agustus 2018 sebesar 0,05%. Deflasi Agustus 2018 disumbang terutama oleh penurunan harga
telur ayam ras, angkutan udara, daging ayam ras, dan bumbu-bumbuan (bawang merah, cabai merah, cabai rawit).• Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Agustus 2018 sebesar 102,56 atau naik 0,89% dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,75%, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,14%.• BI mencatat pertumbuhan uang beredar (M2) pada bulan Juli sebesar 11% yoy, naik dibandingkan Juni 10,5% yoy. Kenaikan ini didorong oleh
pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Kredit modal kerja tumbuh 11,5% yoy dan kredit konsumsi naik 11,3% yoy.• Fitch menyatakan bahwa rating utang mata uang asing jangka panjang Indonesia adalah BBB dengan outlook stabil.• Jatuhnya nilai Lira berdampak ke konsumen, dimana peningkatan inflasi mencapai 17,9% -lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan lalu-.• Presiden Donald Trump akan melewatkan dua pertemuan penting di Asia pada bulan November, sehingga momentum pertemuannya dengan
Presiden China Xi Jinping akan hilang. Perang dagang antara kedua negara semakin memanas dan AS siap memberlakukan tarif tambahan untukimpor dari China senilai USD 200 miliar. (Masnatin)
Sumber: Bloomberg, Bank Indonesia, BPS, Kontan
Nilai Tukar Perubahan(%) Malaysia Filipina Thailand Vietnam China Indeks
Dollar Periode Indonesia Malaysia Filipina Thailand Vietnam China
Pertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan InflasiPertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI INDONESIA
5.270000
5
5
6
6
7
7Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (%, yoy)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Inflasi Bulanan (%, yoy)
Indonesia MalaysiaPhilipines ThailandVietnam
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara (%, yoy)
Indonesia Malaysia Philipines
Thailand Vietnam
Perbandingan Inflasi Bulanan Beberapa Negara (%,yoy)
Neraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan DevisaNeraca Perdagangan dan Cadangan Devisa
SEKTOR EKSTERNAL INDONESIA
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
Jun-
18M
ar-1
8De
c-17
Sep-
17Ju
n-17
Mar
-17
Dec-
16Se
p-16
Jun-
16M
ar-1
6De
c-15
Sep-
15Ju
n-15
Mar
-15
Dec-
14Se
p-14
Jun-
14M
ar-1
4De
c-13
Sep-
13Ju
n-13
Mar
-13
Dec-
12Se
p-12
Jun-
12M
ar-1
2De
c-11
Sep-
11Ju
n-11
Mar
-11
Dec-
10Se
p-10
Jun-
10M
ar-1
0
-12000
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000Transaksi Berjalan (Juta US$) - RHS% Transaksi Berjalan thd GDP
% Transaksi Berjalan thd GDP & Defisit Transaksi Berjalan