I. TUJUAN Mahasiswa dapat mengetahui mengenai cara pembuatan Asam Sitrat dengan menggunakan Mikrobia sebagai mediatornya. II. PERINCIHAN KERJA Penyiapan Bahan & Ekstrak Touge Pembuatan Media Agar Miring, Media Inokulum dan Media Produksi Pasteurisasi Penanaman Mikroba serta Fermentasi III. ALAT yang DIGUNAKAN Auto clave & Inkubator Erlenmeyer 250 ml 4 buah Gelas Kimia 400 ml 4 buah Tabung Reaksi 6 buah IV. BAHAN yang DIPAKAI Glukosa :22,0000 gr KH 2 PO 4 :0,3000 gr NH 4 NO 3 :1,5062 gr
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui mengenai cara pembuatan Asam Sitrat
dengan menggunakan Mikrobia sebagai mediatornya.
II. PERINCIHAN KERJA
Penyiapan Bahan & Ekstrak Touge
Pembuatan Media Agar Miring, Media Inokulum dan Media Produksi
Pasteurisasi
Penanaman Mikroba serta Fermentasi
III. ALAT yang DIGUNAKAN
Auto clave & Inkubator
Erlenmeyer 250 ml 4 buah
Gelas Kimia 400 ml 4 buah
Tabung Reaksi 6 buah
IV. BAHAN yang DIPAKAI
Glukosa :22,0000 gr
KH2PO4 :0,3000 gr
NH4NO3 :1,5062 gr
Touge : 700,0000 gr
Pepton : 0,9000 gr
FeSO4. 7H2O :0,0030 gr
Agar – Agar :15,0000 gr
Mikrobia Aspergillus niger L51
Almunium foil
V. DASAR TEORI
Asam sitrart merupakan merupakan komponen senyawa alam yang banyak terdapat
pada berbagai jenis tanaman terutama buah-buahan. Asam sitrat pertama kali berhasil di
isolasi dari buah jeruk oleh Scheek pada tahun 1974. selain pada buah jeruk, asam sitrat
ditemukan pula pada buah-buahan lain, seperti nenas, pir dan buah-buahan lainnya.
Asam sitrat adalah asam trikarboksilat yaitu tiap molekul mengandung tiga gugus
karboksil dengan 1 gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon yang ada ditengah.
Asam sitrat memiliki nama asam 2 hidroksi propana–1 ,2,3–trikarboksilat dengan
rumus bangun sebagai berikut :
Asam sitrat biasanya ditemukan dalam bentuk monohidrat berupa kristal atau hablur
tidak berwarna (sebuk putih), tidak berbau dengan rasa masam yang menyegarkan, agak
hidroskopis, samngat mudah larut dalam air 91,33 g/ml) dan larut lebih cepat dalam air
dingin dibanding air panas.
Secara alami asam sitrat terbentuk di dalam buah jeruk yang berupa salah satu asam
organik yang banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman serta kimia
karenadaya larutnya ayng tinggi, rasa masam yang menyegarkan, toksinitasnya sangat
rendah, kemampuan asimilasi cepat dan harganya relatif murah, biasanya digunakan
sebagai bahan pengawet pada induatri makanan dan minuman, serta untuk memberi cita
rasa yang menarik, di industri kimia digunakan sebagai anti buih dan pelembut/pelunak,
untuk industri farmasi digunakan sebagai anti oksidan (gaman, P.M, Sherington, 1992).
Sedangkan untuk pembuatan asam sitrat itu sendiri mengikuti siklus crebs, seperti
bagan dibawah ini :
Asam sitrat merupakan senyawa antara pada siklus crebs/asam tri karboksilat.
Lintasan reaksi katabolik yang mendahului pembentukan asam sitrat ini diantaranya
adalah lintasan glikosois.
Pada Aspergillus niger, fosfoenol piruvat diubah langsung menjadi oksaloasetat
oleh enzim fosfenol piruvat karboksilase. Reaksi tersebut menbutuhkan ATP sebagai
sumber energi MG++ atau Mn++ dan K+ atau NH++++. Secara umum pembuatan asam
sitrat secara fermentasi digunakan kapang jenis Aspergillus niger yang mempunyai
pertumbuhan sempurna pada suhu antara 25 - 30C, pH antara 1,7 – 2,0 dan masa
fermentasi selama 5 – 10 hari. Kapang berfungsi mengubah pati menjadi gula dan
selanjutnya akan berubah menjadi asam sitrat.
Reaksinya :
Asam sitrat dapat diproduksi baik melalui fermentasi kultur permukaan (surface
culture) maupun kultur terendam (submerged culture). Saat ini sebahagian besar
(sekitar 80%) dari total produksi asam sitrat dihasilkan melalui proses fermentasi kultur
terendam, walaupun pengoperasiannya lebih sulit dibandingkan proses fermetasi kultur
permukaan dan energi yang dibutuhkan lebih besar.
Ada beberapa metode yang telah dikembangkan pada fermentasi kultur terendam
ini. Diantaranya adalah metode Szucs dan metode Shu dan Jhonson. Komposisi
medium kedua metode tersebut dapat dilihat pada tabel disebelah ini :