Top Banner
ANTIGEN & ANTIBODI 1310211133
29

Antigen & Antibodi

Jul 19, 2016

Download

Documents

yosephnaibaho

Penjelasan mengenai antigen dan antibodi sebagai dasar pembelajaran sistem imunitas (kekebalan) tubuh manusia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Antigen & Antibodi

ANTIGEN & ANTIBODI1310211133

Page 2: Antigen & Antibodi

Suatu sistem pertahanan tubuh untuk mengenal, dan menghancurkan benda asing atau sel abnormal dalam tubuh.

Sistem imun

Page 3: Antigen & Antibodi

Antigen Antigen adalah bahan yang dapat

merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi.

Antigen tersusun atas epitop dan paratop.

Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi pembenntukan antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitop.

Page 4: Antigen & Antibodi

Jenis antigen berdasarkan determinan

Unideterminan, univalen: jenis dan jumlah epitop nya hanya satu

Unideterminan, multivalen : memiliki satu jenis epitop dan jumlah nya lebih dari satu

Multideterminan, univalen : jenis epitop lebih dari satu , tapi jumlahnya hanya satu untuk setiap macamnya

Multideterminan, multivalen : jenis dan jumlahnya lebih dari satu

Page 5: Antigen & Antibodi
Page 6: Antigen & Antibodi

Jeni antigen berdasarkan spesifisitas

Heteroantigen : dimiliki banyak spesies

Xenoantigen : dimiliki spesies tertentu

Alloantigen : dimiliki satu spesies Antigen organ spesifik : dimiliki organ

tertentu Autoantigen : berasal dari tubuhnya

sendiri

Page 7: Antigen & Antibodi

Jenis antigen bdsk ketergantungan pada sel T T dependen : memerlukan pengenalan

oleh sel T untuk menimbulkan respon antibodi

T Independen : dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk membentuk antibodi ( lipopolisakarida, dekstran, flagelin polimerik bakteri )

Page 8: Antigen & Antibodi

Jenis antigen berdasarkan kandungan bahan kimia Hidrat arang (polisakarida)

- merupakan imunogenik, - glikoprotein yang merupakan bagian

permukaan banyak sel mikroorganisme dapat menimbulkan respon antibodi ( gol darah ABO) Lipid ; tidak imunogenik hapten (sfingolipid) Asam nukleat ; tidak imunogenik (imunogenik

pada SLE) Protein ; imunogenik , multideterminan dan

univalen

Page 9: Antigen & Antibodi

Antibodi Suatu protein serum yang mempunyai

respon imun (kekebalan) pada tubuh yang mengandung Imunoglobulin (Ig).

Diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi.

Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B.

Page 10: Antigen & Antibodi
Page 11: Antigen & Antibodi
Page 12: Antigen & Antibodi
Page 13: Antigen & Antibodi

Struktur Molekul Antibodi

1. Lokasi pengikatan antigen 2. Rantai ringan 3. Jembatan disulfida 4. Rantai berat 5. Wilayah kosntan 6. Wilayah variabel 7. Lokasi pengikatan antigen

Page 14: Antigen & Antibodi

Imunoglobulin G Terbanyak dalam serum (75%). Dapat menembus plasenta, membentuk

imunitas bayi sampai berumur 6 sampai dengan 9 bulan.

Mempunyai sifat opsonin  berhubungan erat dengan fagosit, monosit dan makrofag.

Berperan pada imunitas seluler yang dapat merusak antigen seluler  berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan neutrofil.

Page 15: Antigen & Antibodi

Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut: IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%.

Page 16: Antigen & Antibodi
Page 17: Antigen & Antibodi

Imunoglobulin A Sedikit dalam serum Banyak terdapat dalam  saluran nafas,

cerna, kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu

Fungsinya menetralkan toksin dan virus, mencegah kontak antara toksin/ virus dng sel sasaran dan mengumpalkan/ mengganggu gerak kuman yang memudahkan fagositosis.

Page 18: Antigen & Antibodi
Page 19: Antigen & Antibodi

Imunoglobulin M Tidak dapat menembus plasenta Dibentuk pertama kali oleh tubuh (akibat

rangsangan antigen  sifilis, rubela, toksoplasmosis)

Fungsinya mencegah gerakan mikroorganisme antigen  memudahkan fagositosis dan Aglutinosis kuat terhadap antigen.

Page 20: Antigen & Antibodi
Page 21: Antigen & Antibodi

Imunoglobulin E Jumlah paling sedikit dalam serum Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil

dan eosinofil Kadar tinggi pada kasus: alergi, infeksi

cacing, skistosomiasis, trikinosis Proteksi terhadap invasi parasit seperti

cacing.

Page 22: Antigen & Antibodi
Page 23: Antigen & Antibodi

Imunoglobulin D Sedikit ditemukan dalam sirkulasi Tidak dapat mengikat komplemen,

mempunyai aktifitas antibodi terhadap  makanan dan autoantigen.

Page 24: Antigen & Antibodi
Page 25: Antigen & Antibodi
Page 26: Antigen & Antibodi

Antigen Presentation APC

Page 27: Antigen & Antibodi

MHC

Page 28: Antigen & Antibodi

Jalur eksogen

Page 29: Antigen & Antibodi

Jalur endogen