Pendahuluan
Gangguan makan adalah suatu kondisi di mana segala upaya
psikologis dan perilaku difokuskan terhadap antara lain, pola makan
tertentu, manajemen berat badan, dan hubungan antara berat badan
dengan body image. Penyebab gangguan makan yaitu factor Biologik
(Genetik dan Chemical imbalances), factor Psikologik
(Perfeksionisme, Perasaan tidak dapat mengontrol diri, dan
Ketidakmampuan mengekspresikan emosi) dan factor social (Media).
Tipe-tipe gangguan makan antara lain, Anorexia Nervosa yaitu
ketakutan yang berlebihan untuk menaikkan berat badan. Bulimia
Nervosa yaitu makan secara berlebihan dan disertai dengan perlakuan
kompensatori.
Anoreksia Nervosa
Definisi Anoreksia nervosa adalah sindrom klinis di mana
seseorang mengalami rasa takut yang tidak wajar terhadap kegemukan.
Hal ini dicirikan oleh distorsi yang ksar dari bayangan tubuh,
menikirkan secara berlebihan tentang maknan, dan penolakan untuk
makan. Perilaku yang menyimpang tersebut lebih banyak terjadi pada
perempuan di antara umur 12 dan 18 tahun. Tanpa adanya tindakan,
dapat Terjadi kematian Klasifikasi DSM-III-R adalah sebagai
berikut: a. Ketakutan yg besar akan kenaikan berat badan atau
menjadi gemuk, bahkan meskipun berat badannya masih kurang
(underweight) b. Menolak memelihara berat badan normal c. Gangguan
dalam memandang berat badan, ukuran & bentuk, misalnya : merasa
diri gemuk, percaya bahwa tubuhnya gemuk, meskipun pada kenyataan
underweight d. Pada perempuan, sedikitnya tidak mendapatkan
menstruasi selama 3 periode secara berturut-turut.
Etiologi dan patogenesis Penyebab Anoreksia Nervosa tidak
diketahui, tetapi factor social memegang peran penting dimana
penderita ingin menjadi kurus karena kegemukan, dianggap tidak
menarik, tidak sehat, dan tidak diinginkan. Dari berbagai pendapat
yang ada mengenai patogenesis Anoreksia Nervosa ini ada yang
berorientasi pada pendekatan somatik, sedangkan sebagian lagi
pendekatan secara psikik. Pendekatan somatik bahwa sikap patologik
mengenai penolokan makan ini merupakan suatu yang terjadi oleh
krisis endokrin pada masa pubertas. Hal ini mereka bandingkan
dengan sindrom diensefalik. Menurut Belloni penderita Anoreksia
mempunyai konstitusi kejiwaan yang merintangi adaptasi yang cepat
serta efisien dan menghasilkan sikap bertahan terhadap berbagai
sensasi tubuhnya, dan mereka terutama sulit bertoleransi. Teori
psikoanalisis menerangkan bahwa Anoreksia Nervosa adalah pernyataan
terhenti atau mundurnya perkembangan kepribadian seorang pada fase
oral. Keadaan ini dapat disertai oleh gejala gejala lain, hal ini
ada sangkut pautnya dengan kegagalan integrasi sensasi tubuh yang
normal sebagai akibat trauma psikik pada masa anak. Pada Anoreksia
Nervosa yang terpenting bukanlah keadaan hilangnya sensasi lapar,
tetapi adalah dorongan spontan untuk menurunkan berat badan dan
kehendak paksa untuk menjadi kurus. Anoreksia Nervosa dapat
dipandang sebagai reaksi pertahanan terhadap super ego, yang dapat
menyebabkan perasaan tak berdaya pada tuntutan kenyataan.
Ciri-ciri Anoreksia Nervosa
Berat badan berkurang minimal 15% daru berat badan sebelumnya.
Takut akan kegemukan (obesitas). Siklus mentruasi berhenti.
Menyangkal bahwa dirinya sakit. Tampak sehat.
Tanda dan Gejala :o Tanda : *Kulit kering. *Sangat ingin menjadi
kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badannya dibawah ukuran
normal. *Merasa segan terhadap makanan, hilangnya nafsu makan
tetapi sebenarnya makanan disembunyikan atau dibuang sebelum makan.
Kehilangan berat badan yang nyata. Kelelahan, lemah. Gejala lainnya
yang khas : Denyut jantung lambat. Tekanan darah lambat.
Suhu tubuh rendah. Pembengkakan jaringan karena edema.
Akibat Anoreksia Nervosa
Perubahan gambaran tubuh Ketakutan yang luar biasa akan
kegemukan Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal
Hilangnya siklus menstruasi (pada wanita)
Komplikasi Anoreksia Nervosa Kurangnya vitamin, mineral, dan
anemia. Denyut jantung tidak teratur. Gangguan tiroid. Gagal
ginjal. Kematian.
Pencegahan Anoreksia Nervosa
-
Makan secara normal, diet yang seimbang sejak usia muda. Adakan
diskusi keluarga tentang Anoreksia Nervosa sebelum anak anak
menjadi remaja. Mereka yang tahu tentang kondisi ini dan
konsekuensinya tentu tidak begitu suka menderita akibat kelainan
tersebut. Bila ingin mengurangi berat badan, mulailah program berat
badan dengan bentuan seorang ahli gizi, atau dilakukan sendiri
sesudah membaca tentang cara yang baik untuk melakukan hal
tersebut.Pengobatan
-
Biasanya pengobatan terdiri dari dua tahap: 1 Mengembalikan
berat badan normal 2. Terapi psikis, yang seringkali disertai
dengan pemberian obat-obatan. Jika berat badan turun sangat cepat
atau sangat berat (sampai lebih dari 25% dibawah berat badan normal
maka sangat penting untukl mengembalikan berat bdan karena
penurunan yang demikian bias berakibat fatal. Pengobatan awal
biasanya dilakukan di Rumah Sakit, dimana penderita didorong untuk
makan. Kadang diberikan maknan melalui infuse atau selnag
nasogastrik Jika status gizinya sudah baik, maka dimulai terapi
jangka panjang oleh seorang ahli dalam kelainan pola makan. Terapi
bias berupa psikoterapi individual, kelompok dan keluarga atau
berpa obat-obatan.
Bulimia NervosaDefinisi Bulimia nervosa adalah suatu gangguan
makan yang melibatkan episode berulang dari perilaku makan
berlebihan dan tak terkontrol yang diikuti oleh tindakan
kompensatoris untuk menyingkirkan makanan itu, seperti muntah
dengan sengaja, penyalahgunaan pencahar, dan olah raga yang
melampaui batas yang muncul sekurang-kurangnya dua kali dalam
seminggu selama 3 bulan (DSM IV, 2000). Kelainan tersebut lebih
banyak terjadi pada perempuan dan dimulai pada masa remaja atau
pada awal kehidupan dewasa. Klasifikasi DSM-III-R adalah sebagai
berikut: 1. Episode-episode pesta makan-makan (binge) yang terjadi
berulang-ulang (konsumsi makanan dalam jumlah yang banyak dan
sering dalam periode waktu tersendiri) 2. Persaan kekurangan
control terhadap perilaku makan selama pesta-pesta makan. 3. Orang
tersebut secara teratur terikat baik dengan muntah yang dibuat
sendiri, penggunaan obat-obat pencahar atau diuretic, diet atau
puasa yang ketat, atau latihan yang berat dalam rangka mencegah
penambahan berat badan 4. Perhatian yang berlebihan yang tetap
terhadap bentuk dan berat badan.
Etiologi dan patogenesis Bulimia merupakan salah satu kelainan
mental, penyebab bulimia belum diketahui secara biologis. Namun
karena ini berhubungan dengan behavioral health, maka para ahli
meyakini ada beberapa factor yang bisa menyebabkan penyakit ini: -
masalah keluarga - perilaku maladaptive - pertentangan identitas
diri - budaya yang terlalu menitikberatkan kepada penampilan
fisik.
Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang
penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia
biasanya mempunyai ketahanan mental yang kurang, kurang percaya
diri dan memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang
membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat badan. Hal-hal
seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.
Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu
merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah
raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia. Penelitian baru
menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses
kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan
neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin
merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun
dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan secara spesifik karena
kompleksnya penyakit. Gejala Bulimia Seperti yang dijelaskan di
atas, binge merupakan gejala utama dari bulimia. Binge bulimia ini
akan diikuti dengan muntah, diet yang ketat serta olah raga
berlebihan. Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan
sehari-hari sangatlah susah. Proses makan berlebihan terkadang
adalah hal umum dalam masyarakat. Makan merupakan kegiatan yang
menyenangkan, bisa menghilangkan stres atau depresi. Selain itu,
setiap orang juga memiliki nafsu makan berbeda, sehingga makan
dengan jumlah banyak tersebut kadangkala adalah hal yang normal.
Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa saja
memiliki berat badan normal atau malah gemuk. Namun ada beberapa
pertanda yang bisa dianggap sebagai gejala bulimia, yaitu Selalu ke
kamar mandi setelah makan untuk muntah (tentu saja dilakukan
berkali-kali, Olah raga berlebih. Terjadi perubahan seperti pipi
atau rahang yang bengkak, pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya
lapisan email gigi sehingga gigi yang nampak jelas. Terlalu
terbelenggu dengan urusan berat ataupun bentuk badan.
Diagnosis Bulimia
Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit bulimia
susah karena ini menyangkut masalah perilaku yang bisa saja
disangkal oleh penderita. Namun sebagai dasar bagi dokter untuk
mendiagnosa penyakit ini, ada lima criteria dasar yang bisa dipakai
sebagai patokan. Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal ini
ditandai dengan porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal
makan seorang manusia dalam jangka waktu dua jam. Merasa tidak bisa
berhenti makan dalam satu periode. Perilaku yang menyimpang untuk
mengurangi berat badan secara ekstrim dan berlebihan, seperti
muntah, penggunaan obat pencahar dan diuretic, puasa ataupun olah
raga berlebihan. Pesta
makan serta perilaku penurunan badan yang ekstrim terjadi minam
dua kali dalam seminggu selama Akibat dan tiga bulan. Rasa yang
tidak pernah puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki. jangka waktu
Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan
Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan berlebihan dan
kemudian membersihkannya yang te;rjadi secara berulang. Berbagai
macam organ akan rusak akibat pembersihan secara ekstrim ini,
seperti
pembengkakan kelenjar ludah di pipi Jaringan parut di buku jari
tangan yang digunakan untuk merangsang muntah Pengikisan email gigi
akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung
Kadar kalium yang rendah dalam darah. Gigi sensitive terhadap panas
atau dingin Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau
pembengkakan Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa
menyebabkan borok, pecah atau penyempitan. Terganggunya proses
pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ
pencernaan . Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat
diuretic secara berlebih.Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan
social, penderita bulimia cenderung akan bermasalah dalam hal
sosialisasi lingkungan, bersifat impulsive, seringkali merasa
stress atau depresi dan menyalahgunaan alcohol atau obat-obatan.
Pengobatan Bulimia Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk
mengobati bulimia:
1. Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk
mengendalikan perilaku menyimpangnya. 2. Obat-obatan. Obat
anti-depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia,
meskipun penderita tidak tampak depresi. Tetapi bulimia akan kambuh
kembali jika pemakaian obat dihentikan.
Anorexia vs BulimiaPerbedaan pada bulimia :
Persamaan : a. Ketakutan mjd gemuk b. Mempunyai dorongan mjd
kurus
a. Percaya bhw berat badannya berlebih b. Tdk mengakui berat
badan yg sebenarnya atau penampilannya c. Merasa didominasi oleh
konflik ttg apa, kapan & berapa banyak makan d. Lebih mengenal
bhw mereka mengalami patologi
c. Menaruh perhatian pd makanan, berat badan &
penampilan
d. Bergulat dg perasaan depresi e. Lebih sedikit mengalami
obsesif & kecemasan e. Merasa membutuhkan kesempurnaanf.
Menampilkan karakteristik lebih labil emosinya : perubahan mood yg
dramatis, mudah frustrasi, bosan, impuls sulit dikendalikan
Bb bias normal dan gemuk