-
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu
Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun
pelajaran
2011/2012. Dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil
penelitian dilakukan
selama 4 bulan, yakni mulai bulan Januari sampai dengan April
2012.
3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
1 Kapencar Kecamatan Kertek
Kabupaten Wonosobo.
3.2 Variabel Yang Diteliti Penelitian ini terdapat tiga variabel
yang menjadi obyek penelitian, yaitu:
1. Metode pemecahan masalah sebagai variabel bebas atau variabel
X yaitu
variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.
2. Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat atau
variabel dependen atau
variabel Y1, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
atau variabel
X.
3. Keaktifan siswa sebagai variabel terikat atau variabel
dependen atau variabel
Y2, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau
variabel X.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
data
agar diolah dan disajikan sesuai dengan masalah di dalam
penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan bertujuan untuk mengetahui
tingkat aktifitas
belajar siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara
menggunakan angket,
tes dan observasi, angket digunakan untuk menjaring data tentang
keaktifan.
Data proses tindakan berupa informasi tentang tingkat aktifitas
belajar
Matematika siswa pada saat pembelajaran melalui pengamatan,
informasi upaya
23
-
24
guru untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui
pengamatan yang akan
dibantu oleh observer. Data pada proses tindakan diperoleh dari
setiap siklus.
Data yang diperoleh perlu dijaga validititasnya melalui empiric
Data
kuantitatif diperoleh dari data kemampuan siswa yang diambil
dari hasil Pra
Siklus dan post Siklus dan kemampuan mengisi angket menggunakan
katagori
sangat rendah (20 x < 36), rendah (36 x < 52), sedang (52
x < 68) dan baik
(68 x < 84) (Arikunto, 2010: 115). Data kualitatif diperoleh
dari penggunaan
lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru dalam
kegiatan
pembelajaran baik di dalam kelas atau di luar kelas.
Data kuantitatif melalui instrumennya dari data informasi nilai
hasil tes
formatif dalam pembelajaran membaca. Data kualitatif (observas
Jenis data dalam
penelitian ini didasarkan pada sifatnya berupa data kualitatif
dan data kuantitatif).
Data kualitatif merupakan semua data yang dinyatakan dalam
bentuk deskriptif
bukan angka, dalam hal ini diantaranya berupa data identifikasi
siswa. Sedangkan
data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk
angka, dalam hal
ini adalah data nilai siswa.
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
adalah:
a. Angket aktivitas belajar
Kisi-kisi Angket terhadap aktivitas belajar yang digunakan
adalah sebagai
berikut:
-
25
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Siswa
No. Aspek Indikator F UF Jumlah
1. Kegiatan Visual
- Membaca materi 1, 17 9, 25 4
2. Kegiatan lisan
- Bertanya - Mengemukakan
ide/pemikiran - Diskusi 2, 18, 33 10, 26, 38 6
3. Kegiatan mendengarkan
- Mendengarkan materi pelajaran
- Mendengarkan presentasi 3, 19, 34 11, 27 5
4. Kegiatan menulis
- Membuat ringkasan - Mengerjakan
latihan - Aktif
mengumpulakan ide dan mencatat hasil
penelitian 4, 20, 35 12, 28 5
5. Kegiatan menggambar
- Menggambar diagram
- Menggambar sumber belajar
- Menggambar obyek penelitian 5, 21,29 13 4
6. Kegiatan motorik
- Hadir saat penelitian di sekolah
- Melakukan/ membantu menyiapkan alat-alat
percobaan 6, 22,37 14, 30 5
7. Kegiatan mental
- Memecahkan masalah
- Menganalisis soal - Mengambil
keputusan 7, 23 15, 31 4
8. Kegiatan emosional
- Bersemangat - Berani - Bosan - Gugup - Takut 8, 24 16, 32, 36
5
Jumlah item yang valid
20 18 38
-
26
Scoring: Dalam menentukan skor, maka sistem skoring menggunakan
skala
Likert. dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat sesuai (SS),
Sesuai (S), Tidak
sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan
positif skala yang
digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan
negatif 1, 2, 3, dan 4.
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian
Pilihan jawaban Skor untuk item positif Skor untuk item
negatif
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
STS 1 4
Skor tertinggi= 4x jumlah soal
Skor terendah= 1x jumlah soal
Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah
Jumlah kriteria
= Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah
5
Kriteria penilaian angket keaktifan: - Sangat tinggi -
Tinggi
- Rendah - Sedang
- Sangat rendah
Berdasarkan kriteria keaktifan siswa, maka dapat diketahui bahwa
skor terendah
adalah 1(penilaian skor terendah) x jumlah soal yang valid dan
skor tertinggi
adalah 4(penilaian skor tertinggi)x jumlah soal yang valid.
-
27
Tabel 3.3
Angket Keaktifan Belajar Siswa
SS= Sangat Sesuai; S= Sesuai; TS= Tidak sesuai; STS= Sangat
Tidak Sesuai No. Pernyataan SS S TS STS
1. Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan segera
membaca materi tersebut
2. Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3. Saya mendengarkan bila guru sedang menerangkan materi
pelajaran
4. Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan tentang materi yang
saya dapatkan
5. Saya menggambar diagram yang isinya materi untuk memudahkan
saya dalam belajar
6. Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di sekolah
7. Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan
guru kepada siswa
8. Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran MTK
9. Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh guru
10. Saya tidak akan mengemukakan ide/pemikiran saya bila tidak
diminta oleh guru
11. Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran, saya lebih
memilih untuk berbicara
dengan teman lain
12. Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
13. Saya malas bila menerangkan materi dengan menggunakan skema
gambar
14. Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok seperti
yang diajarkan oleh guru
15. Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat keputusan dalam
kelompok
16. Saya merasa bosan ketika teman menerangkan materi pelajaran
melalui presentasi
kelompok
17. Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu sebelum
pelajaran dimulai
18. Saya mampu mengemukakan ide/ pemikiran saya di kelas
19. Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih cepat menangkap
materi
20. Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih mengerti materi
pelajaran yang saya
dapat
21. Saya berantusias saat menggambar sumber belajar di
lingkungan sekitar
22. Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk melakukan
penelitian
23. Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh guru kepada
siswa
24. Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil di depan
kelas
25. Saya lebih memilih mencontek teman dari pada harus membaca
materi yang akan
diujikan
26. Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti materi yang
diterangkan oleh guru
27. Saya lebih memilih bercanda dengan teman sebangku saya dari
apada mendengarkan
presentasi
28. Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman daripada
saya harus mencatatn
sendiri
29. Ketika menggambar objek penelitian saya diminta teman untk
menggambarkannya
30. Menurut saya kegiatan penelitian kelompok sekolah tidak
penting
31. Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya memuang
waktu
32. Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya untuk mengemukakan
ide pemikiran
saya dikelas
33. Menurut saya diskusi merupakan hal penting dalam kegiatan
belajar mengajar
34. Saya sangat antusias saat mendengarkan perdebatan tentang
masalah pelajaran
35. Saya aktif mengumpulkan informasi, data, dan mencatat hasil
penelitian
36. Saya merasa takut unuk mengemukakan ide/emikiran saya
dikelas karena takut.
37. Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian di
sekolah.
38 Saya lebih memilih diam walupun saya tahu topik pelajaran
yang sedang dibahas oleh
guru.
-
28
Diadopsi dari: Angket keaktifan Tegas Edy Swasono,(2011).
b.Lembar Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar
mengajar di kelas
yang dilakukan oleh peneliti bersama untuk mengetahui cara
mengajar di kelas
serta kondisi siswa pada saat menerima pelajaran di dalam kelas.
Pengamatan
memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang
berkaitan dengan
pengetahuan langsung diperoleh dari data. Data tersebut dilihat
dari hasil
pernyataan terhadap jawaban pengisian angket keaktifan yang
sudah di sediakan
pada pra siklus. Observasi ini dilakukan di kelas III SD N
Kapencar 1 Kecamatan
Kertek Kabupaten Wonosobo untuk mendapat gambaran secara
langsung tentang
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seluruh kegiatan siswa
dari mulai
persiapan dan pada saat menerima pelajaran dari guru selama
proses belajar
mengajar berlangsung dapat diamati dengan menggunakan teknik
ini.
Sebelum instrumen dibuat, maka peneliti terlebih dahulu membuat
komponen dari
kedua variabel, yaitu variabel penggunaan metode pemecahan
masalah dan keafan
belajar Matematika siswa. Adapun komponen tersebut adalah
sebagai berikut:
-
29
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Konsep / Variabel Aspek /
Dimensi Indikator Item
Penerapan metode
pemecahan masalah
1. Pra Pembelajaran 1. Kesiapan peserta didik mengikuti
pelajaran 1, 2, 3, 4
2. Kegiatan Inti 1. Tingkat penguasaan materi oleh siswa 2.
Terlibat aktif dalam kegiatan kelompok 3. Terjadi hubungan yang
kondusif antar anggota
kelompok 4. Membuat rencana penyelesaian dalam
menyelesaikan masalah tentang operasi hitung campuran
5. Mengerjakan operasi hitung campuran dengan metode pemecahan
masalah
6. Mengerjakan soal secara individual tentang operasi hitung
campuran
5,6,7,8,
3. Kegiatan akhir 1. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
hargai kelompok lain saat menjadi presenter
2. Melakukan refleksi dan mereview membenarkan masalah tentang
operasi hitung campuran Memberikan respon positif dari pertanyaan
yang diajukan kelompok lain.
3. Mengerjakan soal secara individual tentang operasi hitung
camp-uran
10,11,12,
4. Kegiatan dari guru 1. Bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan guru
2. Disiplin dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Merespon bimbingan guru secara baik 4. Melaksanakan tindak
lanjut yang diberikan guru.
15,16,17,
18,19,20
Tabel 3.5
Kisi-kisai Observasi Guru
No. Indikator Item
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menyampaikan cakupan materi tentang pemecahan masalah secara
detail
Memberikan contoh cara menyelesaikan masalah soal cerita
tentang
operasi hitung campuran
Menyelesaikan soal cerita tentang operasi hitung campuran
dengan
menggunakan metode pemecahan masalah.
Guru meminta siswa membuat perencanaan penyelesaian pada
masalah tentang operasi hitung campuran
Guru meminta untuk melaksanakan rencana penyelesaian pada
masalah operasi hitung campuran
Guru meminta siswa untuk berpikir mandiri dalam
menyelesaikan
masalah operasi hitung campuran
Guru memberikan pertanyaan tentang operasi hitung campuran.
1
2
3
4
5
6
7
-
30
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data, dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis,
gambar maupun elektronik. Teknik ini digunakan guna memperoleh
data tentang
nama siswa, nomor induk, nilai laporan tugas dan juga aktifitas
siswa dalam
proses pembelajaran melalui dokumentasi elektronik pada siswa
kelas II SD N
Kapencar 01 Kec. Kertek Kab. Wonosobo.
d. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
proses
pembelajaran pada akhir kegiatan tiap siklus (post test) dengan
memberikan
lembar kerja soal kepada semua siswa.
3.3.1 Uji Coba Instrumen Setelah instrumen penelitian disusun
maka langkah selanjutnya adalah
melakukan uji coba terhadap instrument penelitian tersebut. Uji
coba ini
dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian yang sesungguhnya,
tujuan uji
coba ini adalah untuk melihat validitas (kesahihan ) dan
reliabilitas (keterandalan)
instrument yang digunakan dalam penelitian.
a. Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan sebagai alat ukur guna mengetahui
seberapa cermat
suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Untuk menentukan tingkat
validitas
instrumen penelitian ini, digunakan variabel konstruk (Construct
Validity),
dimana suatu pengukuran erat kaitannya dengan konsep yang
diangkat dari
teori yang digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis,
Instrumen yang
sudah sesuai dengan isi aspek yang diukur, dikatakan sudah
memiliki
validitas konstruk.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya
instrumen dipakai
sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Menurut
Singgih
Santoso dalam Andri Kurniawan (2010: 18) suatu item instrument
penelitian
dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total
correlation
-
31
0,1. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa, dari 10 item
terdapat 8 item
dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid dengan skala
alpha 583.
Dengan skala alpha 583 instrumen tidak dapat diterima sebagai
alat ukur,
Sehingga dilakukan pengolahan data yang kedua. Dalam pengolahan
data
yang kedua, jumlah item yang digunakan yaitu 8 item. Setelah
diolah
ternyata, dari 8 item valid semua dan skala alphanya naik
menjadi 729.
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument
atau tingkat
keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item
instrumen
digunakan metode Alpha (Cronbachs). Besarnya koofesien alpha
merupakan
tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas
dan reliabilitas ini
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows.
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik
Alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery (Andri Kurniawan 2010: 19)
untuk
menentukan tingkat reabilitas menggunakan kriteria sebagai
berikut :
0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < 0,8 : dapat diterima
0,8 < 0,9 : reliabilitas bagus
> 0,9 : reliabilitas memuaskan.
3.3.2 Analisis Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana
(2011:135)
adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal
tersebut.
Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal
tersebut.
Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
0 0,30 = Soal kategori sukar
0,31 0,70 = Soal kategori sedang
0,71 1,00 = Soal kategori mudah
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal
adalah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
-
32
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
Tingkat kesukaran soal yang akan dianalisis adalah soal yang
valid. Setelah
diperiksa hasilnya adalah sebagai berikuT.
Tabel 3.6
Taraf Kesukaran Soal Matematika Siklus I
No Soal Valid Banyaknya Siswa yang
menjawab (N)
Banyaknya Siswa yang
Menjawab Benar (B)
Indeks
Kategori Soal
2 25 15 0,6 Sedang
5 25 20 0,8 Mudah
6 25 13 0,52 Sedang
7 25 19 0,76 Mudah
10 25 18 0,72 Mudah
Tabel 3.7
Taraf Kesukaran Soal Matematika Siklus II
No Soal Valid Banyaknya Siswa yang
menjawab (N)
Banyaknya Siswa yang
Menjawab Benar (B)
Indeks
Kategori Soal
1 25 23 0,92 Mudah 4 25 8 0,32 Sedang 8 25 17 0,68 Sedang 9 25
15 0,6 Sedang
14 25 12 0,48 Sedang
3.4 Indikator Kinerja Sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian
ini adalah dengan
meningkatnya keaktifan belajar siswa melalui observasi yang
datanya
menggunakan angket tentang keaktifani belajar pada tiap siklus.
Sesuai dengan
masalah yang diteliti, yaitu meningkatkan keaktifan belajar
siswa maka digunakan
indikator keberhasilan sebagai berikut:
-
33
1. Secara klasikal 70% dari jumlah keseluruhan kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan metode pemecahan masalah yang diterapkan oleh guru
minimal
dengan kategori sedang.
2. Peneliti memberi target ketuntasan terhadap keaktifan belajar
siswa 100% dan
nilai tes formatif diatas 60.
c. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
direncanakan dalam dua siklus. Adapun kegiatan yang dilaksanakan
meliputi :
perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan
(observing), dan
refleksi (reflecting). (Kemmis dan Mc Taggart)
Gambar. 3.1
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Rancangan penelitian
Rancangan penelitian dalam penelitian ini merupakan siklus
kegiatan yang
terdiri dari tiga siklus yang masing-masing siklus meliputi:
Perencanan (planing)
Dalam tahap ini penulis menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Dalam tahap
-
34
menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus
peristiwa yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk diamati.
Pelaksanaan tindakan (action)
Tahap pelaksanaan penulis berusaha menaati apa yang harus
dirumuskan
dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak
dibuat-buat. Dalam
refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan
perlu diperhatikan
secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.
Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pengajaran
yang
sedang dilakukan.
Refleksi (reflection)
Dalam tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa
yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat
dilakukan ketika guru
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan.
3.4.1 Perencanaan Tahap Penelitian
Tahap Perencanaan Penelitian
Kegiatan dalam perencanaan mencangkup
a) Persiapan menyusun program pembelajaran yaitu guru merumuskan
tujuan
yang akan dicapai dalam pembelajaran, mencari model
pembelajaran,
metode pembelajaran serta teknik pembelajaran yang sesuai dengan
materi
yang akan disampaikan kepada siswa serta merancang instrument
penilaian,
baik proses maupun hasil pembelajaran.
b) Menyusun program pembelajaran yaitu menentukan alokasi waktu,
memilih
materi yang sesuai, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun
scenario
dan merancang instrument penilaian.
c) Mencoba dan berlatih menggunakan scenario yang disusun agar
sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
-
35
3.4.2 Perencanaan Siklus I
a. Perencanaan 1) Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
dalam
pembelajaran soal Matematika bentuk cerita pokok bahasan
pengerjaan hitung
campuran dan mencari alternatif pemecahan masalahnya.
2) Jadwal Pelaksanaan
- Pertemuan pertama, Guru memberikan pre-tes selanjutnya siswa
dibimbing
bagaimana mengerjakan soal cerita pokok bahasan pengerjaan
hitung
campuran yang menggunakan operasi hitung
penjumlahan/pengurangan
dengan perkalian yang diselesaikan dengan metode pemecahan
masalah.
- Pertemuan kedua, menyelesaikan hitungan campuran yang memuat 2
atau
lebih operasi hitung yaitu perkalian dan pembagian serta
menggunakan tanda
kurung.
b. Menyiapkan dokumen Guru menyiapkan soal-soal, dan observasi
dan soal tes formatif siklus I.
c. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dalam siklus I dilakukan dalam
3 pertemuan waktunya 2x35 menit.
Pada siklus 1 ini berdasarkan analisis dan refleksi awal
penelitian, yang dilakukan
dalam 4 tahap: perencanaan, pelaksanaan, Observasi dan Refleksi.
Secara rinci
sebagai berikut:
Perencanaan
Dalam perencanaan ini disusun:
- Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
- Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi tentang:
Soal yang memuat operasi hitung campuran + dan
Soal yang memuat hitung campuran + dan x atau dan x
- Menyiapkan guru lain sebagai guru kelas.
- Menyusun lembar kerja atau lembar tugas.
- Menyiapkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa.
- Menyiapkan lembar analisis.
-
36
- Menyiapkan lembar observasi.
- Memahami masalah dalam soal cerita materi pokok operasi hitung
campuran.
- Membuat rencana penyelesaian untuk mengerjakan soal cerita
materi pokok
operasi hitung campuran.
Pelaksanaan
- Pertemuan pertama siklus 1 siswa memahami tentang pemecahan
masalah
pada soal cerita tentang operasi hitung campuran yang memuat +,
-.
- Siswa membuat rencana penyelesaian dalam mengerjakan soal
cerita tentang
operasi hitung campuran yang memuat +, -.
- Siswa melakukan rencana penyelesaian soal cerita materi pokok
operasi
hitung yang memuat +, -.
- Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang soal cerita materi
pokok
operasi hitung campuran yang memuat +, -.
- Siswa berpikir secara mandiri tentang soal cerita materi pokok
operasi hitung
campuran yang memuat +, -.
- Siswa membentuk kelompok, dengan tiap kelompok terdiri dari 5
orang
siswa.
- Siswa mendiskusikan tentang cara menyelesaikan soal cerita
tentang operasi
hitung campuran yang memuat +, -.
- Siswa mendiskusikan tentang isi soal cerita yaitu siswa
dibimbing untuk
menulis dan apa yang diketahui apa yang ditanyakan.
- Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mempresentasikan
dedepan kelas
hasil diskusinya tentang soal cerita materi pokok operasi hitung
campuran
yang memuat +, -.
- Siswa menjawab soal lain yang diberikan guru tentang soal
cerita materi
pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -.
- Sedangkan pada pertemuan kedua siklus 1 membahas tentang isi
soal cerita
yaitu siswa dibimbing untuk menulis dan apa yang diketahui apa
yang
ditanyakan pada soal cerita materi pokok operasi hitung campuran
yang
memuat x, :.
-
37
- Siswa tanya jawab tentang operasi hitung campuran pada x, :
yang diperlukan
untuk menjawab soal cerita itu dan bagaimana kalimat
Matematikannya.
- Diskusi kelas untuk menyelesaikan kalimat Matematika dengan
aturan
pengerjaan hitung yang berlaku tentang soal cerita materi pokok
operasi
hitung campuran pada x, :.
- Diskusi kelas tentang cara mencocokkan kembali antara hasil
dengan soal
semula.
- Siswa menyelesaikan soal cerita materi pokok operasi hitung
campuran yang
memuat x, : pada buku paket Matematika kelas III Sekolah
Dasar.
- Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan yang sebelumnya
tentang
soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +,
-.
- Pertemuan kedua siklus 1 membahas pekerjaan rumah dari soal
yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya tentang soal cerita materi
pokok
operasi hitung campuran yang memuat +, -.
- Siswa memahami cara pengerjaan hitung campuran yang memuat
operasi
hitung + dan - dan penggunaan tanda (...).
- Tanya jawab tentang soal hitung yang memuat + dan -
- Diskusi kelas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat
operasi
hitung +, -, dalam tanda (....) dan bagaimana
penyelesaiannya.
- Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung
campuran pada soal
cerita.
- Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung x dan :
serta
menggunakan tanda kurung (....) dengan metode pemecahan
masalah.
- Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya.
Siswa dibimbing
untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya.
- Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang
diperlukan untuk
menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring
untuk
menuliskan kalimat Matematika.
- Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah
ditulis serta
siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk
mengerjakan di
papan tulis.
-
38
- Diskusi kelas untuk mencocokkan hasil yang diperoleh dengan
soal semua.
- Pada pertemuan ketiga siklus 1 Membahas tugas yang diberikan
pada
pertemuan yang sebelumnya.
- Guru memberikan tes formatif yang memuat materi yang
disampaikan pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang operasi
penjumlahan dan
pengurangan.
- Siswa mengerjakan soal tes formatif dalam lembar jawab yang
tersedia.
- Guru mengoreksi hasil ulangan siswa dan sekaligus memberikan
nilai sesuai
dengan skor yang telah ditentukan.
Observasi
Pengamatan oleh observer dilakukan dengan menggunakan dua
macam
lembar pengamatan, yaitu lembar pengamatan untuk mengetahui
keaktifani
belajar Matematika siswa, perhatian siswa terhadap materi yang
diberikan dan
partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
tindakan
pada siklus I dapat berjalan dengan baik atau tidak, apakah
dengan pembelajaran
ini bisa menarik perhatian siswa, menyenangkan menurut siswa
serta dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika atau tidak.
Kekurangan dan kelebihan yang terjadi selanjutnya akan dijadikan
bahan
pertimbangan dalam menentukan kegiatan pada siklus II.
3.4.3 Perencanaan siklus II
a. Perencanaan ulang
Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus
pertama
tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan
hasil-hasil yang diperoleh
pada siklus pertama (refleksi), sehingga kelemahan-kelemahan
yang terjadi pada
siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Pada siklus ini
penyelesaian
masalah yang digunakan lebih bervariatif. Disamping itu, pada
siklus ini semua
siswa dilibatkan secara langsung dengan menerapkan metode
diskusi. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut :
Perencanaan
-
39
Pada siklus II ini, peneliti akan lebih meningkatkan pemahaman
siswa
tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran dengan
terlebih dahulu
menyiapkan perangkat pembelajaran dan merancang skenario
pembelajaran
(Rencana Perbaikan Pembelajaran).
Pelaksanaan tindakan
Seperti pada siklus I, pada siklus II ini dilakukan dengan
mengadakan
pembelajaran dalam satu siklus dengan 3 kali tatap muka, dengan
alokasi waktu
2x35 menit, sesuai skenario pembelajaran. Di sisi lain, saya
sebagai observer
melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara
kepada
beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. Adapun
langkah-langkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut :
b. Implementasi Tindakan - Pertemuan pertama siklus 2 membahas
tentang pengerjaan hitung campuran
yang memuat operasi hitung x, :, dalam tanda (....) dan
bagaimana
penyelesaiannya.
- Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung
campuran pada soal
cerita.
- Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung + dan -
serta
menggunakan tanda kurung (....) dengan metode pemecahan
masalah.
- Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya.
Siswa dibimbing
untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya.
- Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang
diperlukan untuk
menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring
untuk
menuliskan kalimat Matematika.
- Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah
ditulis serta
siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk
mengerjakan di
papan tulis.
- Pertemuan kedua siklus 2 membahas pekerjaan rumah dari soal
yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya
- Siswa memahami cara pengerjaan hitung campuran yang memuat
operasi
hitung x dan : dan penggunaan tanda (...).
-
40
- Tanya jawab tentang soal hitung yang memuat x dan :
- Diskusi kelas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat
operasi
hitung x, ;, dalam tanda (....) dan bagaimana
penyelesaiannya.
- Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung
campuran pada soal
cerita.
- Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung x dan :
serta
menggunakan tanda kurung (....) dengan metode pemecahan
masalah.
- Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya.
Siswa dibimbing
untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya.
- Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang
diperlukan untuk
menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring
untuk
menuliskan kalimat Matematika.
- Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah
ditulis serta
siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk
mengerjakan di
papan tulis.
- Diskusi kelas untuk mencocokkan hasil yang diperoleh dengan
soal semua.
- Pada pertemuan ketiga siklus 2 Guru memberikan tes formatif
yang memuat
materi tentang operasi hitung campuran antara perkalian dan
pembagian.
- Siswa mengerjakan soal tes formatif dalam lembar jawab yang
tersedia.
- Guru mengoreksi hasil ulangan siswa dan sekaligus memberikan
nilai sesuai
dengan skor yang telah ditentukan.
Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru kelas, pada
siklus II ini
terlihat adanya peningkatan minat dan perhatian siswa terhadap
pembelajaran.
Hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II juga
mengalami peningkatan
dari siklus I.
Refleksi
Peneliti bersama guru kelas mengadakan refleksi dan cara
menyelesaikan
soal cerita pada materihitung campuran dengan menggunakan metode
pemecahan
masalah sudah meningkat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus
II.
-
41
Tabel 3.8
Kisi-kisi Soal Tertulis Standar Kompetensi Melakukan operasi
hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran
Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran
Indikator Jenis Soal No.soal
Menghitung dengan perkalian angka 1 sampai 10. Menghitung dengan
perkalian sebagai penjumlahan berulang. Memecahkan masalah hitungan
melalui soal cerita. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi
hitung campuran.
Isian
1
2, 3, 4, 5
Jumlah soal 5
Tabel 3.9
Kisi-kisi Soal Tertulis Siklus I Standar Kompetensi Melakukan
operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran
Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran
Indikator Jenis Soal No.soal
Menghitung soal cerita tentang operasi hitung penjumlahan.
Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran.
Menghitung soal cerita tentang operasi hitung pengurangan
Isian
1
2, 3, 4, 5
Jumlah soal 5
Tabel 3.10
Kisi-kisi Soal Tertulis Siklus II Standar Kompetensi Melakukan
operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran
Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran
Indikator Jenis Soal No.soal
Menghitung soal cerita tentang operasi hitung penjumlahan.
Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran.
Menghitung soal cerita tentang operasi hitung pengurangan
Isian
1
2, 3, 4, 5
Jumlah soal 5