BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Kehamilan merupakan saat-saat yang ditunggu-tunggu bagi seorang ibu atau bahkan seluruh anggota keluarga, dan merupakan masa yang paling membahagiakan.tetapi masa kehamilan merupakan masa yang rawan, karena pada masa ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan itu meliputi perubahan fisik dan perubahan fisiologis. Pada masa kehamilan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada diri ibu dapat belangsung secara fisiologis maupun patologis. Selain perubahan pada ibu hamil dapat pula terjadi masalah yang mungkin dapat menjadi penyulit dalam kehamilan. Sehingga ketika seorang wanita sedang hamil ia harus lebh memperhatikan kesehatan dirinya. Dengan adanya masa kehamilan dan perubahan yang terjadi serta untuk mengetahui secara dini kemungkinan adanya penyulit dalam kehamilan dianjurkan pada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin dan teratur selama hamil. Dengan pemeriksaan yang teratur seorang ibu hamil dapat memperoleh kebutuhan yang sesuai untuk diri dan janinnya. Juga mendapatkan penanganan segera jika terdapat komplikasi kehamilan. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil kasus kehamilan dengan judul “Asuhan Kebidanan pada ibu hamil fisiologis G I P 0000 Ab 000 UK 10– 12 minggu, dengan kehamilan normal.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Kehamilan merupakan saat-saat yang ditunggu-tunggu bagi seorang ibu atau
bahkan seluruh anggota keluarga, dan merupakan masa yang paling
membahagiakan.tetapi masa kehamilan merupakan masa yang rawan, karena pada
masa ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan itu meliputi
perubahan fisik dan perubahan fisiologis.
Pada masa kehamilan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada diri ibu
dapat belangsung secara fisiologis maupun patologis. Selain perubahan pada ibu hamil
dapat pula terjadi masalah yang mungkin dapat menjadi penyulit dalam kehamilan.
Sehingga ketika seorang wanita sedang hamil ia harus lebh memperhatikan kesehatan
dirinya.
Dengan adanya masa kehamilan dan perubahan yang terjadi serta untuk
mengetahui secara dini kemungkinan adanya penyulit dalam kehamilan dianjurkan pada
ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin dan teratur selama hamil.
Dengan pemeriksaan yang teratur seorang ibu hamil dapat memperoleh kebutuhan yang
sesuai untuk diri dan janinnya. Juga mendapatkan penanganan segera jika terdapat
komplikasi kehamilan.
Oleh karena itu penulis tertarik mengambil kasus kehamilan dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada ibu hamil fisiologis GI P0000 Ab000 UK 10– 12 minggu, dengan
kehamilan normal.
1.2. Tujuan.
1.2.1. Tujuan Umum.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan hamil normal,
mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif.
1.2.2. Tujuan Khusus.
Setelah praktek klinik diharapkan mahasiswa mampu :
- Melakukan pengkajian data pada klien dengan kehamilan normal.
- Mengidentifikasi masalah/diagnosa pada klien dengan kehamilan normal.
- Membuat rencana tindakan pada klien dengan kehamilan normal.
- Mengantisipasi masalah potensial yang terjadi pada klien dengan kehamilan
normal.
- Mengidentifikasi kebutuhan segera pada klien dengan kehamilan normal.
- Melaksanakan rencana asuhan yang telah dibuat pada klien dengan
kehamilan normal.
- Membuat evaluasi pada klien dengan kehamilan normal.
1.3. Metode Penulisan.
Asuhan kebidanan imi dususun dengan cara :
1. Observasi.
Melakukan pengamatan langsung pada klien.
2. Wawancara/Anamnese.
Mengadakan tanya jawab pada klien guna mengetahui keluhan yang dirasa ibu,
sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat dan benar sesuai dengan masalah
yang ada.
3. Praktek.
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan managemen kebidanan.
4. Studi Pustaka.
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan kebidanan dan
dapat membandingkan antara teori dan praktek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Kehamilan.
2.1.1. Definisi.
Kehamilan adalah penyatuan sperma dan ovum ( H. Ferrer, 199:33 ).
Kehamilan adalah masa dimulai dari konveksi sampai janin lahir, lama hamil
normal adalah 280 hari atau 9 bulan7 hari yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir ( Sarwono,1999).
Kehamilan adalah untuk tiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi). Dan nidasi hasil konsepsi yang lamanya 280 hari
(Wiknjosastro, Hanifa, 2002 : 55).
Kehamilan adalah bila seorang wanita mengandung sel telur yang telah dibuahi
oleh sperma (Dra. Christina Ibrahim, 1997 :63).
Gravida adalah setiap kehamilan, mngesampingkan lamanya, trmasuk kehamilan
saat ini. (Persis Many Hamilton, 1995 : 156).
Seorang Gravida adalah waita yang hamil (FK UNPAD Bandung, 1983 : 156)
2 .1.2. Penyebab Terjadinya Kehamilan.
Menurut Rustam Mochtar (1998) suatu proses kehamilan akan terjadi bila terjadi 5
aspek penting, antara lain :
Ovum
Adalah sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung –apung dalam vitellus dilingkari oleh zona pellusida.
Spermatozoa.
Berbentuk sperma kecebong, terdiri dari kepala, leher dan ekor.
Konsepsi.
Adalah peristiwa penyatuan antara sel mani dan sel telur di tuba vallopi tepatnya
bagian ampula. Hanya satu sperma yang dapat melintasi zona pellusida dan
masuk ke uterus ovum.
Nidasi (Implatasi).
Adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endrometrium.
Kehamilan 37 – 42 minggu disebut aterm, bila kehamilan berlangsung lebih dari
42 minggu maka disebut dengan kehamilan post matur., sedangkan kehamilan
28 – 36 minggu disebuit kehamilan prematur.
Palsentasi.
Adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilanya dibagi atas :
a.Desidua basalis.
b. Desidua kapsularis.
c.Desidua vera.
2.1.3. Klasifikasi Kehamilan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Kehamilan trimester I ( sebelum minggu ke 14).
2. kehamilan trimester II ( sebelum minggu ke 28 ).
3. Kehamilan trimester III ( Usia kehamilan 40 minggu)
2.1.4. Tanda pasti hamil.
Mual muntah.
Pusing .
Telat haid atau amenorhea.
Test kehamilan menunjukan hasi positif.
Nafsu makan berkurang.
Sering kencing.
Payudara membesar.
Dengan USG terlihat kerangka janin.
Tanda tidak pasti hamil .
Test kehamilan menunjukkan negatif.
Mual muntah.
Badan lemah.
Sering kencing.
Tanda kemungkinan hamil.
Mual, muntah.
Pusing.
Sering kencing.
Tanda dan gejala wanita hamil.
1. Amenore.
Yang penting diketahui adalah HPHT supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan
dan kapan persalinan akan terjadi.
2. Nausea ( mual).dan emesis(muntah)
Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama.
3. Tidak ada nafsu makan,.
Bisa terjadi pada bulan-bulan pertama, dengan bertambahnya usia kehamilan nafsu
makan akan timbul kembali.
4. Mammae menjadi besar dan tegang.
Karena pengaruh hormon esterogen dan progesteron, glandula montgomeri tampak
lebih jelas.
5. Sering kencing.
Pada bulan pertama karena tekanan uterus yang mulai membesar.
6. Pigmentasi kulit.
Terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang merangsang melanor
dan kulit.
7. Opstipasi.
Terjadi karena tonus otot menurun yang dipengaruhi hormon steroid .
8. Epulis.
Suatu hipertrofi papilia gingvive dan sering terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan.
9. Varises/.
Banyak dijumpai pada trimester terakhir karena tekanan uterus pada vena vemoralis.
10. Pingsan.
Sering terjadi pada tempat-tempat ramai pada bulan pertama kehamilan dan
menghilang sesudah kehamilan 16 minggu.
(Sarwono, 1999 : 125 – 126).
2.1.5 Perawatan Gravida Muda.
1. Mual muntah.
a. Makan roti kering dan minum minuman hangat setelah bangun tidur dipagi
hari.
b. Hindari makanan yang mengandung lemak dan makanan dengan bumbu
merangsang.
c. Minum minuman yang ringan dan segar .
d. Vitamin, BC, Vit. B6, Vitamin C sesuai dengan dosis.
2. Sering kencing.
Jangan menahan keinginan untuk kencing dan banyak minum.
3. Mammae terasa kenceng dan nyeri.
Menganjurkan menjaga kebesihan dan memakai bra yang ada penyangganya.
4. Konstipasi dan opstipasi.
Menganjurkan untuk jalan pagi, banyak minum air putih, makan makanan yang
tinggi serat dan membiasakan BAB dengan rutin.
(Ibrahim, Christina, 1996: 154 ).
2.1.6. Perubahan Fisiologis saat Kehamilan.
Kulit muka, areola mammae, perut .
Terjadi hiperpigmentasi cloasma gravidarum areola lebih menghitam, terdapat
linea ligra dan streriae livida.
Kelenjar.
Kelenjar gondok menjadi besar.
Buah dada.
Buah dada membesar , tegang, sakit putting susu membesar dan menonjol,
kelenjar montgomeri membesardan kelihatan dari luar, buah dada mengeluarkan
cairan.
Vagina.
Terlihat kebiruan, adanya varises dan pengeluaran flour albus yang lebih banyak
dari biasanya.
Tungkai.
Timbul varises dan oedema (pada hamil tua).
Punggung.
Lordose .
Ovarium.
Mengandung corpus liteum gravidarum.
Rahim atau uterus.
Mengalami pembesaran 30 gram menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan, otot-
otot rahim menjadi lebih besar lunak dan mengikuti pertumbuhan janin.
Sirkulasi darah.
Volume darah bertambah sektiar 30% sel darah meningkat tetapi peningkatan
volume darah mengakibatkan hemoditusi yang disertai anemia fisiologis.
Sistem respirasi.
Ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 – 25%.
Pertukaran zat/ metabolisme.
Wanita hamil mengalami pertambahan berat badan.
2.1.7. Pengertian Kehamilan Fisiologis.
Kehamilan fisiologis merupakan pertumbuhan dan perkembangan jenis intra uterine
mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan yang kesemuanya melalui
proses yang normal atau fisiologis.
2.1.8. Standar + kehamilan fisiologis.
Dilihat dari TFU .
Sebelum 12 minggu : belum bisa teraba.
12 minggu : 1 sampai 2 jari atas simpisis.
16 minggu : pertengahan antara simpisi - pusat.
20 minggu : 3 jari bawah pusat.
24 minggu : setinggi pusat.
28 minggu : 3 jari diatas pusat.
32 minggu : pertengahan pusat dan PX.
36 minggu : 3 jari bawah PX.
38 minggu : merapat lingkar tulang iga.
40 minggu : pertengahan pusat dan PX
2.1.9. Perubahan Psikologis Pada Trimester II.
Pada trimester II terjadi beberapa perubahan.
Perubahan emosi.
Biasanya pada trimester ini lebih menyenangkan tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormone yang tinggi.Morning sicknes telah hilang. Ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif.
Terjadinya Quickening.
Yaitu terjadinya gerakan bayi yang pertama kali. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
2.1.10. Diagnosis Banding Kehamilan.
Pembesaran perut wanita tidak selamanya kehamilan,sehingga perlu dilakukan
diagnosis banding, diantaranya :
Hamil Palsu ( Pseudocyesis). Atau kehamila spuria. Dijumpai tanda dugaan
hamil, tapi dengan USG dan test biologis tidak menunjukkan kehamilan.
Tumor kandungan atau mioma uteri.
Terjadi pembesaran rahim tapi tidak disertai tanda kehamilan, bentuk
pembesaran tidak merata, pendarahan banyak saat menstruasi.
Kista Ovarium.
Lamanya pembesaan perut tidak disertai tanda hamil, datang bulan terus
berlangsung, lamanya pembesaran dapat dilampaui umur kehamilan,
pemeriksaan test biologis hasilnya (-).
Hematometra.(pengumpulan darah dalam uterus).
Telambat datang bulan yang dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa
sakit setiap hari.
Kandungan hamil yang penuh.
Dengan melakukan kateterisasi akan maka pembesaran perut akan menghilang.
2.1.1. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil.
A. Definisi.
ANC adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil sesuai dengan pedoman
antenatal yang telah ditentukan(Persis, 1995 : 157).
ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan
ibu hamil dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan
( Dep Kes RI . 1996 : 1 ).
B. Tujuan Asuhan Antenatal.
Tujuan Umum.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai dengan
kebutuhan kehamilan berjalan dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan Khusus.
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan dan
tumbuh kembang janin.
- Mendeteksi dini adanya ketidak normalan dan komplikasi.
- Mempetahankan kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi.
- Mempersiapkan masa nifas normal dan pemberian ASI eksklusif.
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan bayi selamat dengan
trauma seminimal mungkin.
C. Standard Asuhan Antenatal.
Berdasarkan sistem legislasi ada 6 standar pelayanan antenatal yaitu :
- Identifikasi ibu.
- Pemeriksaan dan pemantauan antenatal .
- Memeriksakan minimal pada ibu hamil.
Satu kali pada trimester I : sebelum UK 14 minggu.
Satu kali pada trimester II : sebelum UK 28 minggu.
Dua kali pada trimester III : sebelum UK 28 – 36 minggu
- Palpasi Abdomen.
- Pengelolaan anemia pada kehamilan.
- Pengelolaan dini hipertensi dalam kehamilan.
- Persiapan persalinan.
D. Standar Minimal Asuhan Antenatal
(ada 7 T), antara lain :
- Timbang berat badan.
Pertambahan berat badan selama hamil.
1. Trimester I : 1000 – 1500 gram.
2. Trimester II : 4500 gram.
3. Trimester III : 5000 – 5500 gram.
Peningkatan total berat badan ibu hamil 10000 – 12000 gram atau kenaikan
maksimal tiap setengah minggu.
- Pengukuran Tekanan Darah.
- Pemberian imunisasi TT.
- Pengukuran TFU.
- Pemberian tablet besi atau tambahan darah.
- Test PMS.
- Temu wicara.
2.1.12. Masalah dan Komplikasi.
Pada setiap kunjungan antenatal petugas mengumpulkan dan menganalisa data
mengenai kondisi ibu melalui anmnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan
diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah /konplikasi.
2.1.13 Melakukan anmnese pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah
kehamilannya normal.
Tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Oedema hanya pada ekstremitas.
TFU dalam cm atau menggunakan jari tangan sesuai dengan UK
DJJ 120 – 160x/menit.
Gerakan janin terasa setelah 18 – 20 minggu hingga melahirkan.
2.1.14 Memberikan Konseling.
Gizi.
Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori pe hari mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (menu
seimbang).
Perubahan Fisiologis.
Tambahan BB, perubahan pada payudara, tingkat tenaga yang bisa menurun,
mual selama triwulan pertama, rasa panas, dan atau varises, hubungan suami
istri, boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom).
Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika mendapatkan tanda-
tanda bahaya sebagai berikut :
a. Perdarahan pervaginam.
b. Sakit kepala lebih dari biasa.
c. Gangguan Penglihatan.
d. Pembengkakan pada wajah atau tangan.
e. Nyeri abdomen (epigastrik).
f. Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.
Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya tidak mendapatkannya.
Menjadwalkan kunjungan ulang berikutnya.
Mendokumentasikan kunjungan tersebut.
2.2. Konsep Asuhan Kebidanan.
I. Pengkajian Data.
A. Data Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Memudahkan memanggil.
Umur : Mengetahui apakah kehamilannya termasuk rsiko tinggi atau
tidak.
Agama : Memudahkan dalam membimbing.
Pendidikan : Memberikan bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikan.
Pekerjaan : Mengetahui status ekonominya sehubungan dengan asupan
gizi yang rendah.
Alamat : Untuk sewaktu-waktu jika terjadi sesuatu bisa di lakukan
kunjungan rumah.
2. Keluhan Utama.
Ibu hamil anak... usia kehamilan .... bulan, dan datang dengan keluhan...
3. Riwayat kesehatan yang lalu.
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, dan manahun. Seperti
sesak nafas, kencing manis, dan tekanan darah tinggi.
4. Riwayat kesehatan Keluarga.
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun dan
menahun . dalam keluarga juga tidak ada keturunan kembar.
5. Riwayat haid.
Menarche : ......tahun.
Lama : ....hari.
Banyak : normal 2 – 3 softek/hari.
Dismone : -
HPHT : Utuk menentukan usia kehamilan.
TP : untuk mengetahui tafsiran persalinan.
6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Ibu belum pernah hamil sebelumnya, ini adalah kehamilan pertamanya.
7. Riwayat kehamilan sekarang.
Ibu hamil 3 bulan dan datang ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.
8. Riwayat Pernikahan.
Menikah : .......x.
Lama menikah : ....tahun/bulan.
Umur nikah : suami ....tahun.
Istri : .....tahun.
9. Riwayat KB.
Sebelum dan sesudah menikah ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB
apapun dan setelah melahirkan anak akan menggunakan.....
10. Riwayat Psikososial Budaya dan Spiritual.
a. Psikologis.
Untuk mengetahui apakah kehamilan ini diharapkanoleh ibu, suami, dan
keluarganya.
b. Sosial.
Untuk mengetahui hubungan ibu dan para tetangga baik atau tidak.
c. Budaya.
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dalam merawat kandungannya dan adat
istiadat yang mempengaruhi kelahiran bayinya dan kepercayaan pada tahayul.
d. Spiritual.
Pada kehidupan sehari-hari ibu berdoa kepada siapa, dan porsi beribadahnya
seperti apa.
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
a.Pola Nutrisi.
Adakah masalah dalam memenuhi kebutuhan nutrisi seperti : mual, muntah,
atau berpantang makanan tertentu.
Frekuensi.
Porsi makan.
Nafsu makan.
b. Pola Istirahat.
Adakah ganguan dan kebiasaan khusus dlan beristirahat.
Berapa jam waktu istirahat (pada waktu siang dan malam).
c.Pola eliminasi.
Ada gangguan atau tidak.
Frekuensi BAB dan BAK.
Warna BAB dan BAK.
Konsistensinya.
d. Pola Aktifitas.
Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada
setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e.Pola Kebersihan.
Mandi berapa kali sehari.
Frekuensi dalm menjaga kebersihan mulut.
Frekuensi dalam menjaga personal higienenya.
Dalam kehamilannya ini ibu masih melakukan hubungansuami istri atau
tidak sama sekali.
Berapa kali dalam satu minggu.
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
K/U : Baik./cukup/lemah.
Kesadaran : Composmentis.
Ekspresi wajah serta sikap yang mendukung adanya masalah (ibu mengaduh,
meringis, sering bertanya, melamun, meremas tangan dll).
TD : Normal s/d menurun < 100/70 mmHg.
Nadi : Normal s/d menurun < /> 60 – 80x.
RR : Normal s/d menurun/meningkat </> 16 – 24 x.
BB : Kenaikan tiap bulan 0,5 – 1 kg selama akhir kehamilan 10 – 11 kg.
TB : < dari 145 cm.
Lila : normal 23 cm.
Hb : Normal 9 – 13 g/dl.
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Kepala : Bentuk, bersih, adakah kelainan lain.
Muka : Bentuk oval, bulat/lonjong, pucat/tidak, adakah cloasma
gravidarum.
Mata : Konjung tiva pucat/tidak, sklera kuning/tidak.
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bersih/tidak, ada stomatitis, caries gigi, pucat/tidak.
Telinga : Simetris, adakah kelainan lain, sekret, ada atau tidak.
Dada : Simetris/tidak, terdapat hiperpigmentasi areola mamae, putting