147 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131 RJABM Volume 4 No.2 December 2020 Received: October 2020 Accepted: November 2020 Published: December 2020 ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BANTEN Septi Rostika Anjani 1* , Syarifah Ida Farida 2 Universitas Pamulang 1,2 Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang, Tangerang Selatan, Banten [email protected]* ABSTRACT The purpose of this study was to determine the leading sectors and changes in economic structure in the Regency / City of Banten Province. The research method used is the Location Quotient (LQ) analysis and Shift Share analysis. The data in this study use secondary data in the form of the value of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Banten Province obtained from the Central Statistics Agency. The results based on the Location Quotient Analysis show that the service sector still dominates in economic growth in the Regency / City of Banten Province, followed by the agriculture and construction sectors. While the results of the Shift Share analysis show regional growth, mix of compositions and competitive advantages as well as the highest economic growth found in the city of Tangerang. Keywords : Leading Sector, LQ, Shiftshare PENDAHULUAN Pembangunan suatu daerah sangat penting dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah merupakan salah satu faktor penting dalam membangun perekonomian wilayah tersebut agar memiliki daya saing yang tinggi sehingga dapat terus bertumbuh dan dapat mendorong pertumbuhan sektor- sektor lainnya. Pertumbuhan ekonomi memiliki peran fundamental dalam pembangunan suatu wilayah, oleh karena itu diperlukan adanya keterkaitan antara perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan serta evaluasi sebagai salah satu upaya memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan ekonomi agar tercipta pembangunan yang efektif dan efisien. Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya yang berkelanjutan dapat ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk beserta kebutuhan ekonominya yang berpengaruh pada meningkatnya pendapatan. Adanya pendapatan tambahan tersebut diperoleh dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
147 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131
RJABM Volume 4 No.2 December 2020
Received: October 2020 Accepted: November 2020 Published: December 2020
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR
EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BANTEN
Septi Rostika Anjani1*, Syarifah Ida Farida2 Universitas Pamulang1,2
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang, Tangerang Selatan, Banten [email protected]*
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the leading sectors and changes in economic structure in the Regency / City of Banten Province. The research method used is the Location Quotient (LQ) analysis and Shift Share analysis. The data in this study use secondary data in the form of the value of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) of Banten Province obtained from the Central Statistics Agency. The results based on the Location Quotient Analysis show that the service sector still dominates in economic growth in the Regency / City of Banten Province, followed by the agriculture and construction sectors. While the results of the Shift Share analysis show regional growth, mix of compositions and competitive advantages as well as the highest economic growth found in the city of Tangerang.
Keywords : Leading Sector, LQ, Shiftshare
PENDAHULUAN
Pembangunan suatu daerah sangat penting dilakukan guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pembangunan daerah merupakan salah satu faktor penting
dalam membangun perekonomian wilayah tersebut agar memiliki daya saing yang
tinggi sehingga dapat terus bertumbuh dan dapat mendorong pertumbuhan sektor-
sektor lainnya.
Pertumbuhan ekonomi memiliki peran fundamental dalam pembangunan suatu
wilayah, oleh karena itu diperlukan adanya keterkaitan antara perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan serta evaluasi sebagai salah satu upaya
memaksimalkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan ekonomi agar
tercipta pembangunan yang efektif dan efisien. Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya
yang berkelanjutan dapat ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk beserta
kebutuhan ekonominya yang berpengaruh pada meningkatnya pendapatan. Adanya
pendapatan tambahan tersebut diperoleh dengan Produk Domestik Regional Bruto
dan Jaminan Sosial Wajib 535.97 316.37 (51.49) 800.85
15 Jasa Pendidikan 996.94 509.70 32.70 1,539.34
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 378.41 194.84 27.21 600.45
17 Jasa Lainnya 584.03 357.47 62.65 1,004.16
159 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131
RJABM Volume 4 No.2 December 2020
TOTAL 45,435.89 25,128.06 2,991.00 73,554.94
Sumber: BPS, 2020 (data diolah)
Pada tabel 7, didapati komponen pertumbuhan nasional telah mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang sebesar 45,435.89 miliar rupiah dan seluruh
sektor bernilai positif. Kontribusi sektor terbesar berasal dari sektor industri
pengolahan, transportasi dan perdagangan. Pada keunggulan kompetitif (Cij) Kota
Tangerang memiliki nilai positif sebesar 2,991.00 miliar rupiah, sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat keunggulan kompetitif dalam perekonomian Kota Tangerang
lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Banten atau dengan kata lain memiliki
keunggulan kompetitif.
Tabel 8. Analisis Shift Share Kota Cilegon Tahun 2013-2017 (Miliar Rupiah)
No. Lapangan Usaha Komponen
Pergeseran Struktur Ekonomi
Nij Mij Cij Dij
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 86.87 39.35 (3.15) 123.07
2 Pertambangan dan Penggalian 14.53 3.16 9.62 27.31
3 Industri Pengolahan 18,376.04 4,819.72 565.12 23,760.87
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,257.04 1,512.64 583.31 3,352.99
5 Pengadaan Air 67.26 31.15 1.49 99.90
6 Konstruksi 1,716.83 1,162.54 559.32 3,438.69
7 Perdagangan Besar dan Eceran dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,292.33 1,382.94 553.60 5,228.87
8 Transportasi dan Pergudangan 804.07 910.73 (952.36) 762.44
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 594.05 324.98 112.13 1,031.16
10 Informasi dan Komunikasi 232.06 118.17 (17.95) 332.28
11 Jasa Keuangan 717.75 407.32 43.07 1,168.14
12 Real Estat 1,705.48 952.17 (165.29) 2,492.36
13 Jasa Perusahaan 90.97 59.75 (14.12) 136.60
14 Administrasi Pemerintahan. Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 219.50 129.57 74.59 423.66
15 Jasa Pendidikan 220.14 112.55 7.52 340.22
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 222.42 114.52 58.87 395.81
17 Jasa Lainnya 257.65 157.70 102.37 517.73
TOTAL 29,875.00 12,238.95 1,518.16 43,632.10
Sumber: BPS, 2020 (data diolah)
Pada tabel 8, didapati komponen pertumbuhan nasional telah mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon sebesar 29,875.00 miliar rupiah dan seluruh
160 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131
RJABM Volume 4 No.2 December 2020
sektor bernilai positif. Kontribusi sektor terbesar berasal dari sektor industri
pengolahan, perdagangan dan konstruksi. Pada keunggulan kompetitif (Cij) Kota
Cilegon memiliki nilai positif sebesar 1,518.16 miliar rupiah, sehingga dapat dikatakan
bahwa tingkat keunggulan kompetitif dalam perekonomian Kota Cilegon lebih tinggi
dibandingkan dengan Provinsi Banten atau dengan kata lain memiliki keunggulan
kompetitif.
Tabel 9. Analisis Shift Share Kota Serang Tahun 2013-2017 (Miliar Rupiah)
No. Lapangan Usaha Komponen
Pergeseran
Struktur
Ekonomi
Nij Mij Cij Dij
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 503.23 227.93 25.50 756.66
2 Pertambangan dan Penggalian 0.67 0.14 0.05 0.86
3 Industri Pengolahan 428.29 112.33 145.03 685.66
4 Pengadaan Listrik dan Gas 11.57 13.92 (2.93) 22.56
5 Pengadaan Air 1.99 0.92 0.18 3.09
6 Konstruksi 1,460.61 989.05 (145.55) 2,304.11
7 Perdagangan Besar dan Eceran dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2,524.73 1,060.51 (34.34) 3,550.90
8 Transportasi dan Pergudangan 371.82 421.14 (376.24) 416.73
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 504.25 275.86 76.66 856.77
10 Informasi dan Komunikasi 336.91 171.57 (17.12) 491.36
11 Jasa Keuangan 238.06 135.10 25.05 398.20
12 Real Estat 746.53 416.79 (53.43) 1,109.89
13 Jasa Perusahaan 72.97 47.93 (5.70) 115.21
14 Administrasi Pemerintahan.
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 539.39 318.39 (132.54) 725.24
15 Jasa Pendidikan 367.60 187.94 (28.22) 527.33
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 170.28 87.67 8.05 266.00
17 Jasa Lainnya 166.94 102.18 (22.68) 246.45
TOTAL 8,445.86 4,569.37 (538.21) 12,477.02
Sumber: BPS, 2020 (data diolah)
Pada tabel 9, didapati komponen pertumbuhan nasional telah mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kota Serang sebesar 8,445.86 miliar rupiah dan seluruh sektor
bernilai positif. Kontribusi sektor terbesar berasal dari sektor perdagangan, konstruksi
dan real estat. Sedangkan pada keunggulan kompetitif (Cij) Kota Serang memiliki nilai
negatif sebesar 538.21 miliar rupiah, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat
161 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131
RJABM Volume 4 No.2 December 2020
keunggulan kompetitif dalam perekonomian Kota Serang lebih rendah dibandingkan
dengan Provinsi Banten atau dengan kata lain tidak memiliki keunggulan kompetitif.
Tabel 10. Analisis Shift Share Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2017 (Miliar
Rupiah)
No. Lapangan Usaha Komponen
Pergeseran Struktur Ekonomi
Nij Mij Cij Dij
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 62.63 28.37 (18.63) 72.37 2 Pertambangan dan Penggalian - - - - 3 Industri Pengolahan 2,499.34 655.53 (65.33) 3,089.55 4 Pengadaan Listrik dan Gas 25.35 30.51 (10.40) 45.46 5 Pengadaan Air 9.68 4.48 (0.40) 13.76 6 Konstruksi 3,094.36 2,095.33 (156.54) 5,033.14
7 Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,860.27 1,621.49 141.78 5,623.54
8 Transportasi dan Pergudangan 626.20 709.26 (518.46) 817.00
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 693.64 379.46 (104.10) 969.00
10 Informasi dan Komunikasi 2,345.63 1,194.47 157.81 3,697.91 11 Jasa Keuangan 262.08 148.73 41.39 452.20 12 Real Estat 3,580.95 1,999.24 301.77 5,881.96 13 Jasa Perusahaan 705.53 463.44 185.29 1,354.26
14 Administrasi Pemerintahan. Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 258.44 152.55 66.67 477.66
15 Jasa Pendidikan 1,877.57 959.93 1.65 2,839.15 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 935.19 481.52 (120.08) 1,296.63 17 Jasa Lainnya 671.21 410.83 (80.83) 1,001.21
TOTAL 21,508.07 11,335.13 (178.41) 32,664.79 Sumber: BPS,2020 (data diolah)
Pada tabel 10, didapati komponen pertumbuhan nasional telah mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan sebesar 21,508.07 miliar rupiah dan
seluruh sektor bernilai positif. Kontribusi sektor terbesar berasal dari sektor
perdagangan, real estat dan konstruksi. Sedangkan pada keunggulan kompetitif (Cij)
Kota Tangerang Selatan memiliki nilai negatif sebesar 178.41 miliar rupiah, sehingga
dapat dikatakan bahwa tingkat keunggulan kompetitif dalam perekonomian Kota
Tangerang Selatan lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Banten atau dengan
kata lain tidak memiliki keunggulan kompetitif.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini,
dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara garis besar perhitungan LQ menunjukkan sektor jasa masih menjadi sektor
unggulan/basis di Kabupaten/Kota Provinsi Banten. Sektor selanjutnya yang
mendominasi yaitu sektor pertanian dan konstruksi.
162 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131
RJABM Volume 4 No.2 December 2020
2. Hasil analisis Shiftshare menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan struktur
ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Banten tahun 2013-2017 yang tidak terlalu
signifikan namun dapat dikatakan bahwa telah terjadi perubahan kontribusi
output/luaran sektor ekonomi, perubahan sektor unggulan dan keterkaitan antar
sektor ekonomi.
SARAN
Adapun kebijakan yang dapat diambil untuk perkembangan Kabupaten dan
Kota di Provinsi Banten yaitu Pemerintah perlu melakukan berbagai upaya yang
memprioritaskan sektor-sektor unggulan yang memiliki daya saing dan berpotensi
sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, selain itu
perlu dibuat ide dan kebijakan yang tepat untuk investor agar tertarik melakukan
investasi di Kabupaten/Kota Provinsi Banten sehingga sektor-sektor yang memiliki
potensi dapat memberikan sumbangan yang besar terhadap PDRB Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten.
REFERENSI
Alfarabi, A. M., Hidayat, S. M., & Rahmadi, S. (2014). Perubahan Struktur Ekonomi dan
Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi. Jurnal Perspektif
Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 1 No. 3.
Amin, Umasugi, L., & Sumarwati. (2019). Analisis Struktur Perekonomian
danPertumbuhan Ekonomi Terhadap PDRB Kota Ternate Tahun 2013-2017.
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan.
Erawati. (2011). Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Potensial Kabupaten
Klungkung. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 41-61.
Kurniawan, A. (2013). Analisis Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi di
Provinsi Banten Melalui Pendekatan LQ, Shift Share. Skripsi Universitas Negeri
Semarang.
Moningka, M. I., Saerang, D., & Rotinsulu, D. C. (2019). Analisis Perubahan Struktur
Ekonomi Kota Manado. Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah.
Putri, Kurniawan, A., & Kesuma, A. (2020). Analisis Sektor Unggulan Kecamatan
Toboali dengan Metode Shift Share dan Location Quotient. Equity: Jurnal
Ekonomi.
Rofiuddin, M. (2019). Competitiveness and Structural Change in Salatiga Economy.
Indonesia Journal of IslamicEconomic Research.
Setiono, D. (2011). Ekonomi Pengembangan Wilayah: Teori dan Analisis. Jakarta:
FEUI.
Statistik, B. P. (2018). Buku Saku PDRB Provinsi Banten.
163 Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM); P-ISSN: 2580-3115; E-ISSN: 2580-3131
RJABM Volume 4 No.2 December 2020
Sudarti, & Bagaskara, A. D. (2017). Analisis Potensi Sektor Unggulan dan Pergeseran
Struktur Perekonomian di Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2011-2015.
Jurnal Ilmu Ekonomi, 75-92.
Sumarsono, H., Nasikh, & Siti, M. (2017). Indegenous Ekonomi Pembangunan Daerah.
Malang: Penerbit Gunung Samudera.
Susanto, H., Sasmi, M., & A, H. (2018). Analisis Potensi Daerah Untuk
Mengembangkan Wilayah Di Kota Teluk Kuantan Menggunakan Teori Pusat
Pertumbuhan. Jurnal Agri Sains.
Tarigan. (2015). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta.