Page 1
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-1
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN
Hasil analisis terhadap perekonomian di Kawasan Suthomadansih diketahui
sektor pertanian dan sektor pariwisata yang termasuk dalam sektor unggulan. Untuk
memaksimalkan potensi tersebut maka disusun beberapa rencana pengembangan.
Rencana pengembangan sektor unggulan didasarkan pada analisis terhadap kondisi
kawasan yang ada. Berikut ini rencana pengembangan sektor pertanian dan sektor
pariwisata.
3.1 Rencana Pengembangan Sektor Pertanian
Kawasan Suthomadansih merupakan kawasan yang memiliki keunggulan disektor
pertanian. Komoditas pertanian yang ada di Kawasan Suthomadansih berupa tanaman
pangan dan palawija, holtikultura, perkebunan, dan peternakan. Untuk mempermudah
pengembangan komoditas unggulan maka dibuat rencana zonasi pengembangan
komoditas unggulan. Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
pertanian yang ada, maka perlu adanya pengembangan pertanian mulai dari proses pra
produksi petanian, produksi, serta pasca produksi.
3.1.1 Rencana Zonasi Komoditas Unggulan
Rencana zonasi kawasan berdasar komoditas unggulan digunakan untuk
mempermudah pengembangan komoditas unggulan dimasing-masing wilayah di
Kawasan Suthomadansih. Rencana zonasi komoditas unggulan dibuat berdasarkan jenis
komoditas pertanian unggulan yang memiliki tingkat produktifitas tinggi untuk
dikembangkan. Berikut ini rencana zonasi komoditas unggulan pertanian Kawasan
Suthomadansih.
Tabel 3.1 Rencana Zonasi Komoditas Unggulan No Komoditas Unggulan Lokasi
1
Tanaman Pangan dan Palawija (Padi dan
Ubi Jalar)
Desa Bangsri, Dayu, Doplang, Gerdu, Gondang
Manis, Harjosari, Karang, Karangpandan,
Ngemplak, Salam, Tohkuning, Dawung,
Gantiwarno, Girilayu, Karangbangun, Koripan,
Matesih, Ngadiluwih, Pablengan, Plosorejo
2
Tanaman Holtikultura (Sawi, Cabe,
Wortel, Pisang, Rambutan, Bawang Putih,
Nangka, Terong, Pepaya, Mangga,
Alpukat, Jambu Biji, Manggis)
Desa Gondosuli, Kelurahan Kalisoro, Kelurahan
Blumbang, Kelurahan Tawangmangu, Desa Berjo,
Desa Tengklik, Desa Gumeng, Desa Kemuning
3 Tanaman Perkebunan (Jahe, Kunir,
Cengkeh, Kelapa, Kopi, Tembakau)
Desa Ngargoyoso, Desa Dukuh, Desa Nglegok,
Desa Jatirejo, Desa Puntukrejo
Sumber : Tim Studio Perencanaan Wilayah Kab. Karanganyar,2015
Pembagian zonasi diatas disesuaikan dengan kondisi fisik dasar kawasan seperti
kesesuaian lahan dan juga tingkat produktifitas hasil pertanian yang dihasilkan selama
ini. Untuk tanaman pangan dan palawija cocok dikembangkan pada daerah dataran
rendah yaitu di Kecamatan Matesih dan Kecamatan Karangpandan. Jenis komoditas
unggulan untuk tanaman pangan dan palawija berdasarkan hasil analisis berupa padi
dan ubi jalar. Sedangkan untuk tanaman holtikultura unggulan berupa sawi, cabe,
Page 2
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-2
wortel, pisang, rambutan, bawang putih, nangka, terong, pepaya, mangga, alpukat,
jambu biji, dan manggis cocok dikembangkan pada daerah dataran tinggi yang memiliki
iklim rendah atau daerah dingin yaitu di Kecamatan Tawangmangu. Untuk tanaman
perkebunan unggulan seperti jahe, kunir, cengkeh, kelapa, kopi, dan tembakau cocok
dikembangkan didaerah Ngargoyoso. Berikut ini peta zonasi komoditas unggulan
Kawasan Suthomadansih Kabupaten Karanganyar :
Page 3
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-3
Peta zonasi komoditas unggulan
Page 4
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-4
3.1.2 Rencana Sub Sistem Pra Produksi Pertanian
Rencana pra produksi pertanian merupakan rencana pengembangan pertanian
sebelum memulai kegiatan pertanian. Rencana tersebut antara lain perencanaan
pembenihan, pemupukan, dan perencanaan pengadaan mesin atau alat-alat pertanian
serta rencana pemberdayaan petani.
Di Kawasan Suthomadansih sendiri sudah terdapat 1 buah tempat benih
pertanian resmi dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang berada di Kecamatan
Karangpandan serta 1 buah tempat benih milik Balai Benih Tanaman Pangan dan
Holtikultura (B2TPH) yaitu KBH Tejomantri di Kecamatan Tawangmangu. Keberadaan
dua tempat benih tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan benih petani. Oleh
karena itu, untuk mempermudah petani dalam rangka mendapatkan benih tanaman,
perlu dibangun balai pembenihan tanaman di kecamatan-kecamatan lain yang belum
terjangkau oleh kedua tempat benih tersebut, yaitu Kecamatan Ngargoyoso dan
Matesih. Keberadaan balai pembenihan tanaman ini diharapkan akan mengatasi
kesulitan petani dalam mendapatkan benih serta mampu dihasilkan benih tanaman yang
mempunyai kualitas lebih baik.
Perencanaan penyediaan pembenihan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan
fungsi toko alat pertanian dan Koperasi Unit Desa yang ada di wilayah tersebut,
terutama pada aspek distribusi barang ke petani. Sehingga untuk wilayah desa yang
lokasinya jauh dari ibukota kecamatan, pengadaan benih dapat diperoleh dari toko-toko
pertanian serta KUD yang ada di wilayah tersebut.
Untuk menunjang rencana sub sistem pra produksi, dibutuhkan pula
perencanaan sarana penyediaan pemupukan. Mekanisme pengedaran pupuk bersubsidi
dari pemerintah sampai ke masyarakat adalah sebagai berikut.
Distributor dalam hal ini adalah perusahaan yang telah menjalin kerjasama
dalam penyediaan pupuk bersubsidi di Kawasan Suthomadansih, yaitu PT Gunung
Subur dan PT Tani Subur. Selanjutnya, pupuk-pupuk yang telah diproduksi tersebut
disalurkan ke toko-toko pupuk bersubsidi yang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Untuk
menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi, perlu dilakukan penambahan jumlah toko
pupuk bersubsidi di Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, dan Matesih. Selain itu
dilakukan pula penambahan kuantitas persediaan pupuk yang didistribusikan ke tiap
toko pupuk agar dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Berikut ini merupakan rincian
rencana penambahan toko pupuk bersubsidi Kawasan Suthomadansih.
Page 5
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-5
Tabel 3.2 Rencana Penambahan Toko Pupuk Bersubsidi Kawasan Suthomadansih No Kecamatan Existing Penambahan Lokasi Keterangan
1 Matesih
Terdapat 2 di
Desa
Gantiwarno
dan Desa
Plosorejo
2 Koripan
Pablengan
Lahan pertanian luas
sehingga membutuhkan
tambahan toko pupuk
bersubsidi
2 Tawangmangu
Terdapat 3 :
Plumbon
Sepanjang
Tawangmangu
2 Bandardawung
Blumbang
Toko pupuk yang ada
belum menjangkau
sampai ke ujung barat
dan timur sehingga perlu
penambahan
3 Ngargoyoso
Terdapat 2 :
Ngargoyoso
Berjo
3
Dukuh
Kemuning
Puntukrejo
Lahan pertanian luas
sehingga membutuhkan
tambahan toko pupuk
bersubsidi
4 Karangpandan
Terdapat 9 :
Dayu
Toh Kuning
Harjosari
Ngemplak
Bangsri
Salam
Gondangmanis
Karangpandan
Karang
- -
Toko pupuk yang ada
sudah mencukupi
kebutuhan petani
Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar
Selain perencanaan sarana penyediaan pembenihan dan pemupukan,
perencanaan sarana penyediaan mesin dan alat-alat pertanian diperlukan dalam
menunjang efisiensi proses produksi pertanian. Perencanaan tersebut dilakukan dengan
mendistribusikan mesin dan alat-alat pertanian melalui toko-toko pertanian yang ada di
Kawasan Suthomadansih. Pengembangan toko pertanian juga diperlukan dalam
penyediaan mesin dan alat pertanian, juga sekaligus dapat digunakan sebagai wadah
dalam penyediaan pupuk bersubsidi di kawasan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Selain itu penyediaan mesin dan alat pertanian dapat dilakukan dengan pihak
pemerintah atau swasta karena biayanya yang cukup mahal. Berikut ini merupakan
rincian rencana penambahan toko alat pertanian Kawasan Suthomadansih.
Tabel 3.3 Rencana Penambahan Toko Alat Pertanian Kawasan Suthomadansih
No Kecamatan Lokasi Penambahan Lokasi Keterangan
1 Matesih
Terdapat 3:
Gantiwarno
Plosorejo
Matesih
2 Koripan
Pablengan
Lahan pertanian luas
sehingga membutuhkan
toko alat pertanian
tambahan, disatukan dengan
toko pupuk
2 Tawangmangu
Terdapat 3 :
Plumbon
Sepanjang
Tawangmangu
2 Bandardawung
Blumbang
Toko pupuk yang ada belum
menjangkau sampai ke
ujung barat dan timur
sehingga perlu penambahan,
disatukan dengan toko
pupuk
Page 6
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-6
3 Ngargoyoso
Terdapat 4 :
Ngargoyoso
Berjo
Kemuning
Puntukrejo
2
Dukuh
Kemuning
Puntukrejo
Lahan pertanian luas
sehingga membutuhkan
toko alat pertanian
tambahan, disatukan dengan
toko pupuk
4 Karangpandan
Terdapat 10 :
Dayu
Toh Kuning
Harjosari
Ngemplak
Bangsri
Salam
Gondangmanis
Karangpandan
Karang
Domplang
- -
Toko alat pertanian yang
ada sudah mencukupi
kebutuhan petani
Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar
Rencana pemberdayaan petani bertujuan untuk meningkatkan kualitas petani
dengan memberikan pengetahuan atau informasi terkait pengolahan lahan pertanian.
Kawasan Suthomadansih memiliki penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani
sekitar 53% namun memiliki produktivitas yang kecil yaitu sekitar 4,8 juta pertahun.
Sehingga untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, maka perlu adanya
peningkatan kompetensi petani dalam hal mengolah lahan pertanian.
Berikut ini rencana pengembangan pertanan sub sistem pra produksi Kawasan
Suthomadansih.
Tabel 3.4 Rencana Pegembangan Pra Produksi Pertanian di Kawasan Suthomadansih
Aspek Kondisi Rencana Program
Benih • Terdapat 1 tempat benih
milik pemerintah
Kabupaten Karanganyar di
Kecamatan Karangpandan
dan 1 tempat benih milik
Balai Benih Tanaman
Pangan dan Holtikultura
(B2TPH) di Kecamatan
Tawangmangu
• 2 tempat benih yang ada
belum mampu mencukupi
kebutuhan benih petani
Pengembangan balai
pembenihan dalam
mendukung penyediaan
benih tanaman
Pembangunan Balai
benih tanaman di
Kecamatan Matesih dan
Ngargoyoso
Pengoptimalan fungsi
tempat benih yang ada di
Kec Tawangmangu dan
Karangpandan
Penyediaan benih
berkualitas dan
terjangkau melalui balai
pembenihan tanaman di
semua Balai Benih di
Kecamatan
tawangmangu dan
karangpandan
Pengoptimalan fungsi
Koperasi Unit Desa dalam
penyediaan benih tanaman
Penyediaan benih
tanaman pada Koperasi
Unit Desa di seluruh
Kawasan
Suthomadansih
Pengoptimalan fungsi
toko-toko pertanian dalam
penyediaan benih tanaman
Penyediaan benih
tanaman pada toko-toko
pertanian di Kawasan
Suthomadansih
Page 7
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-7
Pupuk
• Terdapat 2 toko pupuk
bersubsidi di Kecamatan
Matesih (Desa Gantiwarno
dan Plosorejo)
• Terdapat 3 toko pupuk
bersubsidi di Kecamatan
Tawangmangu (Desa
Plumbon, Sepanjang, dan
Tawangmangu)
• Terdapat 2 toko pupuk
bersubsidi di Kec.
Ngargoyoso (Desa
Ngargoyoso dan Berjo)
• Terdapat 9 toko pupuk
bersubsidi di Kec
Karangpandan (Desa Dayu,
Toh Kuning, Harjosari,
Ngemplak, Bangsri, Salam,
Gondangmanis,
Karangpandan, Karang)
• Lahan pertanian luas dan
masih membutuhkan
tambahan toko pupuk
bersubsidi
• Pengembangan toko
pupuk dalam mendukung
penyediaan pupuk
bersubsidi
• Peningkatan kuantitas
pupuk bersubsidi
• Penambahan jumlah
toko pupuk
bersubsidi
Kecamatan
Tawangmangu
(Desa Pablengan,
Bandardawung,
Blumbang),
Ngargoyoso
(Kemuning,
Puntukrejo), dan
Matesih (Koripan,
Dukuh)
• Penambahan jumlah
persediaan pupuk
bersubsidi di tiap
toko pupuk di
Kawasan
Suthomadansih
Mesin dan
alat
pertanian
Rata-rata petani di Kawasan
Suthomadansih mash
menggunakan alat pertanian
tradisional dalam mengolah
lahan pertanian
Pengembangan toko
pertanian dalam
mendukung penyediaan
mesin dan alat pertanian
Penambahan jumlah
toko pertanian di
Kecamatan
Tawangmangu,
Matesih, dan
Ngargoyoso
Pengusahaan alat-alat
pertanian modern dengan
kerjasama pemerintah atau
swasta untuk memudahkan
dalam proses pengolahan
tanah dan tanaman
Pemberian bantuan alat-
alat modern kepada
petani untuk mengolah
tanah dan tanaman di
Kawasan
Suthomadansih
SDM Petani • Jumlah petani
Suthomadansih tergolong
sedang yaitu 53%
• Tenaga kerja usia
produktif tergolong
tinggi yaitu 85
• Produktivitas kecil (4,8
juta pertahun)
Peningkatan kompetensi
petani dalam mengolah
lahan pertanian melalui
pemberdayaan petani
Pengadaan FGD petani
melalui perwakilan
gapoktan dengan
pemerintah dan swasta
dalam menemukan
potensi dan
permasalahan dalam
bidang pertanian
Pelatihan pengolahan
lahan pertanian secara
intensifikasi
Pembekalan petani
dalam usaha
meningkatkan mutu
daripada jumlah produk
pertanian
Page 8
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-8
Peningkatan kompetensi
penyuluh melalui
bantuan pendidikan
sekolah tinggi
penyuluhan pertanian
Sumber : Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar
3.1.3 Rencana Sub Sistem Produksi
Pengembangan sub sistem produksi merupakan kegiatan yang menggunakan
barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan produk pertanian. Tujuan pada
rencana sub sitem ini adalah untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas hasil
pertanian. Pengembangan sub sistem ini melalui aspek metode pengolahan tanah,
teknologi pengolahan tanah, serta sistem irigasi.
Bentuk rencana pengolahan tanah yaitu menggunakan intensifikasi lahan
pertanian. Intensifikasi lahan pertanian merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan
hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan perhatian yang sudah ada. Meskipun
dari hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan lahan petani 0,11 ha
dibawah standar kepemilikan lahan yaitu 0,5 Ha, namun hal ini tidak dapat dilakukan
dengan ekstensifikasi pertanian/memperluas lahan pertanian karena lahan yang ada
masuk dalam kawasan lindung sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk budidaya
pertanian. Agar para petani menerapkan metode ini, maka harus ada penyuluhan/
pemberian informasi mengenai intensifikasi lahan pertanian.
Rencana pengolahan tanah dapat dilakukan dengan pengenalan teknologi
pengolahan tanah yang efektif dan efisien, serta memperhatikan daya dukung
lingkungan sekitarnya. Rata-rata petani masih menggunakan alat-alat tradisional dalam
mengolah lahan pertanian sehingga proses untuk mencapai produk pertanian cukup
lama. Pengenalan teknologi kepada petani dapat dilakukan dengan cara pemberian
informasi dan penyuluhan lewat lembaga-lembaga yang ada seperti Gaboktani dan Balai
Penyuluh Pertanian (BPP).
Perencanaan pada aspek irigasi berupa pengoptimalan fungsi dan kinerja
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang ada pada setiap kecamatan. Hal ini
bertujuan untuk menjaga dan mengatur ketersediaan air irigasi.
Tabel 3.5 Rencana Pengembangan Produksi Pertanian di Kawasan Suthomadansih Aspek Rencana Program Lokasi
Metode
Pengolahan
Lahan
Peningkatan kualitas dan
kuantitas produk pertanian
pertanian dengan
intensifikasi lahan pertanian
Penyuluhan dan pemberian
informasi ke petani terkait
metode intensifikasi lahan
pertanian
Kawasan
Suthomadansih
sesuai dengan
komoditas masing-
masing.
Teknologi
Pengolahan
tanah
Penerapan teknologi
pegolahan tanah yang
efektif, efisien, dan
memperhatikan daya dukung
lingkungan dan sekitarnya
pemberian informasi dan
penyuluhan lewat lembaga-
lembaga yang ada seperti
Gaboktani dan Balai Penyuluh
Pertanian (BPP).
Kawasan
Suthomadansih
Irigasi
Pengoptimalan fungsi dan
kinerja Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) dalam
Pengoptimalan fungsi dan
kinerja Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) dalam
Kawasan
Suthomadansih
Page 9
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-9
pengembangan jaringan
irigasi
mengatur ketersediaan air
pada lahan pertanian
Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar
3.1.4 Rencana Sub Sistem Pasca Produksi
Rencana pada sub sistem pasca produksi merupakan rencana pengembangan
pada pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Rencana yang dikembangkan adalah
pengembangan industri kecil atau home industri, pengadaan teknologi, pemasaran hasil
produksi, serta peningkatan SDM masyarakat.
Pengembangan industri kecil berupa home industri pengolahan hasil pertanian.
Di Kawasan Suthomadansih sendiri sudah terdapat beberapa home industri pengolahan
hasil pertanian berupa home industri keripik ketela, keripik pisang, jamu instan, tempe,
dll , namun jumlahnya masih minin serta teknologi yang digunakan dalam proses
produksi masih tradisional. Untuk mendukung berkembangnya home industri perlu
diupayakan pengadaan teknologi pengolahan hasil pertanian tepat guna dan mempunyai
efisiensi yang besar.
Selain mengembangkan industri yang sudah ada, terdapat peluang untuk
mengembangkan home industri baru khususnya holtikultura yang merupakan komoditas
unggulan kawasan. Pengembangan home industri baru ini dilakukan dengan cara
pemberian informasi dan pengetahuan kepada masyarakat terkait inovasi pengolahan
hasil pertanian, pengadaan teknologi pengolahan, pengadaan pemodalan, pembentukan
jaringan pemasaran.
Rencana aspek pemasaran hasil pertanian berupa perencanaan sarana dan
prasarana pemasaran. Rencana sarana pemasaran hasil pertanian berupa pasar dan
tempat wisata. Dari hasil analisis, sarana pemasaran berupa pasar yang dimiliki oleh
Kawasan Suthoadansih masih mampu mencukup kebutuhan sampai dengan tahun 2030
sehingga tidak diperlukan adanya rencana pembangunan sarana yang baru namun lebih
meningkatkan kualitas pasar. Selain itu, Kawasan Suthomadansih juga sudah didukung
oleh pasar agribisnis di Kecamatan Tawangmangu yang tentunya mendukung proses
pemasaran hasil pertanian yang ada. Selain itu, perlu adanya rencana pemasaran ke
pasar-pasar diluar kawasan baik tingkat kabupaten atau kota serta pemasaran pada
objek-objek wisata yang ada mengingat Kawasan Suthomadansih juga memiliki potensi
wisata yang banyak. Selain sarana pemasaran, perlu adanya rencana terkait
pengembangan transportasi untuk menujang pemasaran hasil pertanian.
Tabel 3.6 Rencana Pengembangan Pasca Produksi Pertanian di Kawasan Suthomadansih Aspek Kondisi Rencana Program
Home
Industri
hasil
pertanian
Sudah terdapat beberapa home
industri pengolahan hasil
pertanian berupa home industri
keripik ketela, keripik pisang,
jamu instan, tempe, dll ,
namun jumlahnya masih minin
serta teknologi yang
digunakan dalam proses
produksi masih tradisional
Pengembangan
home industri yang
sudah ada
Pengembangan industri yang
sudah ada dengan pengadaan
teknologi pengolahan hasil
pertanian di Kawasan
Suthomadansih
Pengembangan
home indutri baru
khusunya
holtikultura yang
belum
Pemberian informasi dan
pelatihan kepada masyarakat
terkait inovasi pengolahan
hasil pertanian
Page 10
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-10
Terdapat peluang untuk
mengembangkan home
industri baru khususnya
holtikultura yang merupakan
komoditas unggulan kawasan
dikembangkan
Pemasaran hasil
industri
Penyusunan rencana
strategis pemasaran hasil
pertanian
Pemasaran
Hasil
Pertanian
• sarana pemasaran berupa pasar
yang dimiliki oleh Kawasan
Suthoadansih masih mampu
mencukup kebutuhan sampai
dengan tahun 2030 sehingga
tidak diperlukan adanya
rencana pembangunan sarana
yang baru namun lebih
meningkatkan kualitas pasar
• Terdapat pasar lokal dan pasar
agribisnis
• Terdapat pasar diluar kawasan
yang menjadi tujuan
pemasaran
• Peluang pemasaran hasil
pertanian dengan
pengembangan agrowisata
Pengoptimalan
sarana pemasaran
hasil pertanian
dikawasan
Peningkatan kualitas pasar
dalam proses pemasaran
hasil pertanian di Pasar
Tawangmangu, Pasar
Matesih, Pasar
Karangpandan Pasar
Ngargoyoso
Pemasaran hasil
pertanian ke tempat
wisata
Bekerja sama dengan
seluruh pengelola wisata
untuk memasarkan hasil
pertanian ke tempat wisata
di Suthomadansih
Mengoptimalkan
kinerja Dinas
Pariwisata dan
Dinas Disperindag
dalam memasarkan
hasil pertanian ke
luar kawasan
Bekerja sama dengan Dinas
Pariwisata dan Dinas
Disperindag dalam
memasarkan hasil pertanian
ke luar kawasan
Sarana dan
Prasarana
Transportasi
Pemasaran
• Terdapat sub terminal
agropolitan yang belum
digunakan secara maksimal
sebagai terminal barang
• Terdapat jaringan jalan dengan
kondisi rusak berat, terutama
di jalan lokal dan jalan lokal
desa menuju tempat
pemasaran
• Perlu adanya perbaikan
kualitas jaringan utama untuk
proses pemasaran hasil
pertanian
Pengoptimalan
Fungsi Sub
Terminal
Agropolitan sebagai
terminal barang
Perbaikan Sub Terminal
Agropolitan di Desa
Plumbon, Kecamatan
Tawangmangu
Peningkatan
Kualitas Jaringan
Jalan Lokal Desa
dan Jalan utama di
Kawasan
Suthomadansih
Perbaikan Jaringan Jalan
Lokal Desa di
Suthomadansih
Perbaikan Jaringan Jalan
utama
SDM Petani • Jumlah Pendudk Usia
Bersekolah Tinggi
• Belum ada produk olahan
yang diunggulkan
• Produktivitas petani kecil (4,8
juta pertahun)
• Teknologi pertanian yang
digunakan masih bersifat
konvesiional
• Produktivitas kecil (4,8 juta
pertahun)
• Masyarakat belum memiliki
pengetahuan dan ketrampilan
dalam mengemas produk
Rencana
Pengembangan
Kompetensi
Penduduk Petani
Melalui
Pendidikan
Berbasis
Agropolitan
Pengadaan SMK
Agropolitan disetiap
Kecamatan
Pemberian Insentif pada
siswa SMK agropolitan
Rencana
Pengembangan
Industri Rumah
Tangga yang
berbasis produk
olahan hasil
pertanian
Pemberian ketrampilan
dalam mengelola,
manajemen dan packaging
produk olahan pertanian
kepada pelaku industri
rumah tangga
Pemberian bantuan berupa
peminjaman modal
pengembangan industri
rumah tangga
Melakukan kerjasama
dengan pihak perguruan
Page 11
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-11
tinggi dan atau swasta dalam
mengembangkan teknologi
tepat guna sesuai dengan
hasil pertanian
Suthomadansih
Pelatihan pengolahan hasil
pertanian menggunakan
teknologi tepat guna untuk
menciptakan produk inovasi
unggulan
Pengembangan
kompetensi petani
dalam
memasarkan
produk
Pelatihan manajemen,
pemasaran dan packaging
produk pertanian maupun
produk olahan
Perlindungan produk olahan
domestik dengan pemberian
insentif untuk pelaku dan
penjual produk olahan
domestik
Sumber : Hasil Analisis Tim Studio Perencanaan Wilayah Karanganyar
Page 12
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-12
PETA RENCANA PENAMBAHAN SARANA PERTANIAN
Page 13
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-13
3.2 Rencana Pengembangan Sektor Pariwisata
Potensi pariwisata di kawasan Suthomadansih sangat banyak baik dari potensi
wisata alam, buatan maupun wisata budaya yang ada di kawasan. Sehingga
pengembangan pariwisata di kawasan dibuat dalam sisiem klaster wisata, dimana
klaster tersebut didasarkan pada faktor kedekatan antar obyek wisata. Berikut
merupakan peta klaster wisata di Kawasan Suthomadansih.
Gambar 3.1 Peta Cluster Wisata Kawasan Suthomadansih
Sumber : Rencana Tim Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Karanganyar
3.2.1 Rencana Pengembangan Klaster Wisata 1
Untuk menentukan rencana pengembangan klaster wisata 1, harus diidentifikasi
dulu kebutuhan pengembangan berdasarkan hasil analisis pengembangan pariwisata
yang ada di klaster 1.
a. Atraksi
Atraksi wisata di Kawasan Wisata Klaster 1 didominasi wisata budaya berupa
tempat ziarah, serta wisata alam berupa sumber air. Menurut strategi pengembangan
kawasan yaitu mengembangakan potensi agropolitan, maka di kawasan pariwisata
klaster 1 direncanakan ada pengembangan agrowisata di Desa Matesih, Kecamatan
Matesih. Yaitu berupa pengembangan agrowisata buah berupa durian, pisang dan
rambutan.
Page 14
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-14
b. Amenitas
Tabel 3.7 Rencana Pengembangan Amenitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 1
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan
Rencana
Pengembangan
Program Lokasi
Belum terdapat
penginapan,
sarana perbankan,
dan pos keamanan
Penyediaan sarana
perbankan, dan pos
keamanan
Rencana Penyediaan
amenitas wisata di
kawasan wisata
klaster 1
Penyediaan
Sub TIC
Desa Doplang,
Kec.
Karangpandan
Penyediaan
ATM Center
Desa Koripan,
Kec.Matesih
Belum terdapat
Tourist
Information
Center dan klinik
kesehatan
Penyediaan TIC Penyediaan
Pos
Keamanan
Desa Ngeblak,
Kec.
Tawangmangu
& Desa Salam,
Kec.
Karangpandan
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
c. Aksesibilitas
Tabel 3.8 Rencana Pengembangan Aksesibilitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 1
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan
Rencana
Pengembangan
Program Lokasi
akses menuju objek wisata
merupakan jalan lokal.
Terdapat angkutan umum
menuju ke lokasi wisata di
klaster 1 ini, seperti bus
umum dan ojek.
Mengintegrasikan
antar obyek
wisata
Rencana
pengembangan
jalur wisata sebagai
rangkaian destinasi
wisata
Pengembang
an jalur
wisata
klaster 1
Kec.
Karangpandan,
Matesih & Kec.
Tawangamangu
(Desa
Bandardawo,
Karanglo,
Ngeblak)
Sudah terdapat terminal
sebagai tempat transit,
namun antar objek wisata
belum terhubung.
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
Berdasarkan tabel-tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana-rencana
pengembangan wisata di klaster 1 sebagai berikut:
Rencana penyediaan amenitas wisata
Rencana penyediaan amenitas wisata yang dimaksud disini adalah amenitas wisata
yang melayani semua obyek di klaster wisata 1, yaitu amenitas yang berupa, Sub
TIC, Fasilitas Perbankan (ATM Center), dan Pos Keamanan
Rencana pengembangan jalur wisata
Yang dimaksud jalur wisata disini adalah prasarana jalan yang menghubungkan
antar obyek wisata dalam satu klaster wisata yang disatukan dalam satu paket
perjalanan wisata dapat dengan menggunakan beragam moda trasportasi umum,
seperti angkutan umum ataupun ojek.
Page 15
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-15
Peta rencana klaster 1
Page 16
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-16
3.2.2 Rencana Pengembangan klaster wisata 2
a. Atraksi
Atraksi wisata di Kawasan Wisata Klaster 2 bervariasi antara wisata alam, budaya,
maupun buatan. Sama halnya seperti klaster wisata 1, di klaster wisata 2 juga
terdapat rencana pengembangan agrowisata berupa tanaman holtikultura berupa
sayuran yang akan dikembangkan di kelurahan Blumbang, Kecamatan
Tawangmangu.
b. Amenitas
Tabel 3.9 Rencana Pengembangan Amenitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 2
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan
Rencana
Pengembangan
Program Lokasi
Sudah terdapat
penginapan, kios
cenderamata, pos
keamanan, tempat
ibadah, rumah
makan, klinik
kesehatan, namun
persebarannya
belum merata
Pemerataan
amenitas wisata
dengan penyediaan
amenitas di lokasi
obyek yang belum
tersedia (Situs
Menggung)
Rencana
Penambahan
amenitas wisata
di kawasan
wisata klaster 2
Penyediaan
Sub TIC
Kel. Tawangmangu,
Kec Tawangmangu
Penyediaan
ATM Center
Kel. Tawangmangu,
Kec Tawangmangu
Penyediaan
Pos Keamanan
Kel Kalisoro &
Desa Gondosuli,
Kec Tawangmangu
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
c. Aksesibilitas
Tabel 3.10 Rencana Pengembangan Aksesibilitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 2
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan
Rencana
Pengembangan
Program Lokasi
Beberapa objek
telah terhubung
sebagai rangkaian
destinasi wisata,
seperti Grojogan
Sewu dan Taman
Balekambang.
Mengintegrasikan
seluruh obyek
wisata yang ada
Rencana
pengembangan
jalur wisata
sebagai rangkaian
destinasi wisata
Pengembangan
jalur wisata
klaster 2
Kel Kalisoro &
Tawangamangu,
Desa Gondosuli&
Blumbang, Kec
Tawangmangu
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
Berdasarkan tabel-tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana-rencana
pengembangan wisata di klaster 2 sebagai berikut:
Rencana penambahan amenitas wisata
Rencana penyediaan amenitas wisata yang dimaksud disini adalah amenitas wisata
yang melayani semua obyek di klaster wisata 2, yaitu amenitas yang berupa, Sub
TIC, Fasilitas Perbankan (ATM Center), dan Pos Keamanan. Untuk penyediaan
amenitas per obyek wisata menjadi bagian dari tanggung jawab pengelola masing-
masing obyek wisata.
Rencana pengembangan jalur wisata
Sama seperti di klaster 1, di klaster 2 juga di kembangkan jalur wisata yang
menghubungkan antar obyek wisata klaster wisata 2 yang disatukan dalam satu
paket perjalanan wisata dapat dengan menggunakan beragam moda trasportasi
umum, seperti angkutan umum, ojek ataupun kuda untuk mencapai obyek yang
tidak bisa diakses oleh kendaraan.
Page 17
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-17
Peta rencana klaster 2
Page 18
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-18
3.2.3 Rencana Pengembangan klaster wisata 3
a. Atraksi
Atraksi wisata di Kawasan Wisata Klaster 3 terdiri atas wisata alam yang terdiri dari air
terjun dan telaga, serta wisata budaya yang terdiri dari peninggalan purbakala. Untuk
klaster wisata 3 juga terdapat rencana pengembangan agrowisata di Desa Girimulyo,
Kecamatan Ngargoyoso yaitu berupa agrowisata buah jambu merah.
b. Amenitas
Tabel 3.11 Rencana Pengembangan Amenitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 3
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan
Rencana
Pengembangan
Program Lokasi
Sudah terdapat penginapan,
kios cenderamata, pos
keamanan, tempat ibadah,
namun persebarannya belum
merata
Pemerataan amenitas
wisata dengan
penyediaan amenitas di
lokasi obyek yang
belum tersedia (Telaga
Madirda & Tahura) Rencana
Penyediaan
amenitas wisata
di kawasan
wisata klaster 3
Penyediaan
Sub TIC
Desa
Puntukrejo,
Kec.
ngargoyoso
Belum terdapat sarana
perbankan dan klinik kesehatan
di sekitar objek wisata
Penyediaan sarana
perbankan dan pos
keamanan
Penyediaan
ATM Center
Desa
Puntukrejo,
Kec.
ngargoyoso
Terdapat 1 Tourist Information
Center di Candi Sukuh dan ada
rencana pembangunan TIC baru
di bekas STA
Pembangunan TIC
baru
Penyediaan
Pos
Keamanan
Desa Berjo
&
Ngargoyoso
, Kec
Ngargoyoso
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
c. Aksesibilitas
Tabel 3.12 Rencana Pengembangan Aksesibilitas Wisata Kawasan Wisata Klaster 3
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan
Rencana
Pengembangan
Program Lokasi
Kondisi akses menuju Telaga
Mandirda kurang baik (becek). Perbaikan jalan
menuju obyek
wisata telaga
madirda
Rencana
perbaikan
kualitas jalan
yang menjadi
akses menuju
obyek wisata
Perbaikan
Jalan akses
menuju
telaga
madirda
Desa Berjo,
Kec
Ngargoyoso
Terdapat angkutan umum menuju ke
lokasi wisata, seperti bus umum,
minibus, dan ojek. Selain itu, juga
sudah terdapat terminal sebagai
tempat transit, namun belum
terhubung sebagai rangkaian
destinasi wisata.
Mengintegrasik
an seluruh
obyek wisata
yang ada
Rencana
pengembangan
jalur wisata
sebagai
rangkaian
destinasi wisata
Pengemba
ngan jalur
wisata
klaster 3
Desa
Puntukrejo,
Ngargoyoso,
Berjo,
Kemuning,
Girimulyo, Kec
Ngargoyoso &
Desa Gumeng,
Kec. Jenawi
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
Berdasarkan tabel-tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa rencana-rencana
pengembangan wisata di klaster 3 sebagai berikut:
Rencana penambahan amenitas wisata
Rencana penyediaan amenitas wisata yang dimaksud disini adalah amenitas wisata yang
melayani semua obyek di klaster wisata 2, yaitu amenitas yang berupa, Sub TIC,
Page 19
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-19
Fasilitas Perbankan (ATM Center), dan Pos Keamanan. Untuk penyediaan amenitas per
obyek wisata menjadi bagian dari tanggung jawab pengelola masing-masing obyek
wisata.
Rencana perbaikan kualitas jalan
Perbaikan kualitas jalan yang dimaksud disini adalah perbaikan jalan menuju obyek
wisata Telaga Madirda, yang kondisi eksistingnya dapat dikatakan sangat buruk.
Rencana pengembangan jalur wisata
Sama seperti di klaster 1 dan 2 , di klaster 3 juga di kembangkan jalur wisata yang
menghubungkan antar obyek wisata klaster wisata 3 yang disatukan dalam satu paket
perjalanan wisata. Juga dapat dengan menggunakan beragam moda trasportasi umum,
seperti angkutan umum ataupun ojek.
Page 20
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-20
Peta rencana klaster 3
Page 21
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-21
3.2.4 Rencana Integrasi Antar Klaster Wisata
Selain dibahas rencana pengembangan wisata per klaster, selanjutnya perlu dikaji
pula rencana untuk mengintegrasikan antar klaster wisata. Berikut merupakan rencana
pengintegrasian antar klaster di kawasan:
a. Rencana Penyediaan Pusat TIC
Pusat TIC berfungsi sebagai pusat informasi wisata kawasan Suthomadansih dan
penyedia paket destinasi wisata. Rencana pembangunan Pusat TIC ini berada di
Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan.
b. Rencana Penyediaan Terminal Wisata
Terminal wisata disini berfungsi sebagai penyedia jasa angkutan umum untuk
setiap destinasi paket wisata. Umumnya berupa moda angkutan umum dan ojek.
Rencana pembangunannya berada di dekat Pusat TIC yaitu di Desa Karangpandan,
Kecamatan Karangpandan.
c. Rencana Pengembangan jalur wisata penghubung antar klaster
Jalur wisata penghubung antar klaster berupa jalan utama dan jalan lokal kawasan.
Tidak hanya menghubungkan antar klaster, jalur ini juga menghubungkan dengan
wilayah di sekitar Kawasan Suthomadansih.
d. Lalu sistem pengelolaan wisatanya yaitu Community Based Tourism, dimana
masyarakat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan wisata di Kawasan
Suthomadansih. Berikut merupakan rincian dari pengelolaan wisata di kawasan:
Tabel 3.13 Bentuk Partisipasi masyarakat dalam Community Based Tourism
Variabel Bentuk Partisipasi Masyarakat
Klaster 1 Agrowisata dikelola penuh oleh masyarakat lokal
Obyek wisata selain agrowisata pengelolaannya kerjasama antara pihak
pengelola (Pemerintah atau swasta) dengan masyarakat
Masyarakat diizinkan untuk melakukan aktivitas ekonomi di kawasan
wisata, seperti mendirikan penginapan, restoran, kios, toko souvenir, dll.
Klaster 2
Klaster 3
Terminal wisata Dikelola oleh pemerintah
Penyedia jasa angkutan (angkot dan ojek) oleh masyarakat lokal kawasan
TIC dan Sub TIC Kerjasama antara dinas pariwisata dengan masyarakat lokal yang
mengetahui seluk beluk pariwisata di kawasan dan sekitar kawasan
Pos Keamanan Di jaga secara kerjasama antar masyarakat lokal dan pihak kepolisian
Sumber: Rencana Tim Studio Wilayah Kabupaten Karanganyar, 2015
Page 22
LAPORAN AKHIR RENCANA TATA RUANG KAWASAN ANDALAN SUTHOMADANSIH
KABUPATEN KARANGANYAR 2016-2036
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH KARANGANYAR III-22
Peta rencana pngembangan pariwisata