Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 16- 28 Volume 1, No. 2, Mei 2013 - 16 ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SBI, INFLASI DAN PERTUMBUHAN GDP TERHADAP PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Hismendi 1 , Abubakar Hamzah 2 , Said Musnadi 2 1) Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala 2, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This research is intended to analyze the effect of`exchange rates, interest rate of Bank Indonesia Certificates, inflation and GDP growth on the movement of Composite Stock Price Index (CSPI) in Indonesia Stock Exchange. This research to applies secondary data quarterly period March 2002 to September 2012. The analysis based on the Ordinary Least Square (OLS) method The results showed that the independent variables simultaneously significant effect on IHSG. In partial exchange rate, interest rate of Bank Indonesia Certificates and affect GDP growth significant the IHSG movement, while inflation had no significant effect on CSPI. For that researchers expect the monetary authority to control the movement of the CSPI priority on stability of the exchange rate policy, the interest rate of Bank Indonesia Certificates and GDP growth, which will strengthen the control and stability of the stock market in Indonesia Stock Exchange. Keywords: Exchange rate, interest rate of Bank Indonesia Certificates, GDP growth and Composite Stock Price Index (CSPI). Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai tukar, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, inflasi dan Pertumbuhan GDP terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data triwulan periode Maret 2002 sampai dengan September 2012. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Secara parsial nilai tukar, suku bunga SBI dan pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG, sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap pergerakan IHSG.Untuk itu peneliti mengharapkan otoritas moneter dalam mengendalikan pergerakan IHSG memprioritaskan pada kebijakan stabilitas nilai tukar, suku bunga SBI dan pertumbuhan GDP, sehingga akan memperkuat pengendalian dan stabilitas pasar saham di Bursa Efek Indonesia Kata Kunci: Nilai tukar, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, inflasi, pertumbuhan GDP dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). PENDAHULUAN Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor. Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi (Husnan, 2000). Setiap investor di pasar modal sangat membutuhkan informasi yang relevan dengan perkembangan transaksi di bursa, hal ini sangat penting untuk dijadikan referensi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan kepututusan investasi dipasar modal. Analisa fundamental saham meliputi: (1) analisa aspek finansial, yaitu: nilai buku saham, pendapatan per saham, nilai buku ekuitas dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 16- 28
Volume 1, No. 2, Mei 2013 - 16
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SBI, INFLASI DAN
PERTUMBUHAN GDP TERHADAP PERGERAKAN INDEKS
HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Hismendi1, Abubakar Hamzah
2, Said Musnadi
2
1) Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala
2, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Abstract: This research is intended to analyze the effect of`exchange rates, interest rate of Bank
Indonesia Certificates, inflation and GDP growth on the movement of Composite Stock Price Index
(CSPI) in Indonesia Stock Exchange. This research to applies secondary data quarterly period
March 2002 to September 2012. The analysis based on the Ordinary Least Square (OLS) method
The results showed that the independent variables simultaneously significant effect on IHSG. In
partial exchange rate, interest rate of Bank Indonesia Certificates and affect GDP growth
significant the IHSG movement, while inflation had no significant effect on CSPI. For that
researchers expect the monetary authority to control the movement of the CSPI priority on stability
of the exchange rate policy, the interest rate of Bank Indonesia Certificates and GDP growth,
which will strengthen the control and stability of the stock market in Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Exchange rate, interest rate of Bank Indonesia Certificates, GDP growth and
Composite Stock Price Index (CSPI).
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai tukar, suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia, inflasi dan Pertumbuhan GDP terhadap pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data sekunder
berupa data triwulan periode Maret 2002 sampai dengan September 2012. Metode analisis yang
digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG. Secara parsial
nilai tukar, suku bunga SBI dan pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap pergerakan
IHSG, sedangkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap pergerakan IHSG.Untuk
itu peneliti mengharapkan otoritas moneter dalam mengendalikan pergerakan IHSG
memprioritaskan pada kebijakan stabilitas nilai tukar, suku bunga SBI dan pertumbuhan GDP,
sehingga akan memperkuat pengendalian dan stabilitas pasar saham di Bursa Efek Indonesia
Kata Kunci: Nilai tukar, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, inflasi, pertumbuhan GDP dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan salah satu
alternatif pilihan investasi yang dapat
menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi
investor. Investasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menempatkan dana pada satu atau
lebih dari satu aset selama periode tertentu
dengan harapan dapat memperoleh penghasilan
dan peningkatan nilai investasi (Husnan, 2000).
Setiap investor di pasar modal sangat
membutuhkan informasi yang relevan dengan
perkembangan transaksi di bursa, hal ini sangat
penting untuk dijadikan referensi dan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kepututusan
investasi dipasar modal.
Analisa fundamental saham meliputi: (1)
analisa aspek finansial, yaitu: nilai buku saham,
pendapatan per saham, nilai buku ekuitas dan
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
17 - Volume 1, No. 2, Mei 2013
0
2
4
6
8
10
12
14
Jan
-07
Ma
y-0
7
Se
p-0
7
Jan
-08
Ma
y-0
8
Se
p-0
8
Jan
-09
Ma
y-0
9
Se
p-0
9
Jan
-10
Ma
y-1
0
Se
p-1
0
Jan
-11
Ma
y-1
1
Se
p-1
1
Jan
-12
Ma
y-1
2
%Inflation BI Rate
ratio pengeluaran; (2) analisa laporan tahunan
perusahaan termasuk: garis besar filosofi
perusahaan, laporan operasional perusahaan,
informasi finansial, catatan kaki dan pernyataan
tertulis dari auditor. Untuk menganalisa
fundamental secara menyeluruh tidak cukup
hanya melihat dari kedua hal tersebut saja,
tetapi harus melihat hal-hal seperti kemampuan
manajemen, operasional, transparansi, rencana,
persaingan perusahaan, nilai tukar, tingkat suku
bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi serta
kebijakan atau peraturan-peraturan pemerintah
(Jogianto, 2000).
Seiring dengan meningkatnya aktivitas
perdagangan, kebutuhan untuk memberikan
informasi mengenai perkembangan bursa juga
semakin meningkat. Salah satu informasi yang
diperlukan tersebut adalah indeks harga saham
sebagai cerminan dari pergerakan harga saham.
Gambar 1. Grafik Pergerakan IHSG di BEI
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2012
Perkembangan ekonomi yang meningkat
setelah periode krisis, disertai kondisi politik dan
keamanan yang semakin membaik merupakan
kondisi yang kondusif bagi perkembangan
industri. Membaiknya kondisi ekonomi tersebut
tercermin pula dari indikator makro ekonomi
seperti nilai tukar yang relatif lebih stabil, inflasi