Page 1
ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PEMBIAYAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2015)
OLEH
APRILIA NANDA SAFITRI
NIM 1211000286
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2016
Page 2
ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PEMBIAYAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2015)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
APRILIA NANDA SAFITRI
NIM 1211000286
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2016
Page 3
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul
ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PEMBIAYAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2015)
Oleh
Nama : Aprilia Nanda Safitri
NIM : 1211000286
Program Studi : S1 Akuntansi
Telah disetujui untuk diujikan
Jakarta, Desember 2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Dosen Pembimbing Skripsi,
Jasman, S.E., Ak., M.B.A., CA. Dr. Reschiwati, S.E., Ak., M.M.
Page 4
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PEMBIAYAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2015)
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Skripsi
pada
Hari : Jumat
Tanggal : 25 November 2016
Waktu : 09.00 - selesai
Oleh
Nama : Aprilia Nanda Safitri
NIM : 1211000286
DAN YANG BERSANGKUTAN DINYATAKAN LULUS
Tim Penguji Skripsi
Ketua Sidang : Dr. Reschiwati, S.E.,Ak.,M.M. .................
Anggota : Dr. Wiwiek Prihandini, Ak., M.M. .................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Akuntansi,
Jasman, S.E., Ak., M.B.A., CA.
Page 5
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya.
Jakarta, Desember 2016
Penyusun,
Aprilia Nanda Safitri
1211000286
Page 6
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Aprilia Nanda Safitri
NIM : 1211000286
Program Studi : S1 Akuntansi
Judul : Analisis Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pembiayaan, dan Kebijakan
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Kasus Pasa Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2015
Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap hasil karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di ABFI Institute
Perbanas Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
unsur paksaan.
Jakarta, Desember 2016
Penulis
Aprilia Nanda Safitri
1211000286
Page 7
ABSTRAK
Aprilia Nanda Safitri, 1211000286. Analisis Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pembiayaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015). Skripsi, Jakarta: Perbanas Institute, November
2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan ivestasi yang
diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER), keputusan pembiayaan yang
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan kebijakan dividen yang
diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap nilai perusahaan
perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book Value (PBV). Sampel
penelitian ini terdiri 12 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2012 sampai 2015. Teknik sampel yang
digunakan adalah metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan
metode regresi data panel dan model estimasi yang terpilih adalah Model Fixed
Effect. Penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value (PBV), sedangkan
variabel Price Earning Ratio (PER) dan variabel Dividend Payout Ratio (DPR)
tidak berpengaruh terhadap Price to Book Value (PBV). Secara simultan Price
Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio
(DPR) berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value (PBV). Hasil
penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi perkembangan
ilmu keuangan dan dapat menambah kajian dalam bidang keuangan dengan
memahami peluang-peluang untuk investasi, pembiayaan, dan dividen agar dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan baik dan semaksimal mungkin. Bagi pihak
internal perusahaan, diharapkan memberikan informasi bagi pihak manajer
keuangan perusahaan, sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan, investor
diharapkan dapat membantu mempermudah dalam mengambil keputusan atas
peletakan dana.
Kata kunci: Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Dividend
Payout Ratio (DPR), Price to Book Value (PBV).
Page 8
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, anugerah, serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pembiayaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015)”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menggapai gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi
(SE) jurusan Akuntansi di Asian Banking Finance and Informatics Institute
Perbanas Jakarta.
Skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan, bantuan,
bimbingan, maupun doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Rusdi dan Ibu Rakidah yang selalu
memberikan dukungan moral dan material. Terimakasih selalu
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, serta segala kasih
sayang dan perhatian.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, selaku Rektor Asian
Banking Finance and Informatics Institute Perbanas Jakarta.
3. Bapak Jasman, S.E., Ak., M.B.A., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Asian Banking Finance and Informatics Institute Perbanas
Jakarta.
Page 9
4. Ibu Dr. Reschiwati, S.E., Ak., M.M., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, waktu, serta ilmu kepada penulis dengan
penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
5. Seluruh Dosen Asian Banking Finance and Informatics Institute Perbanas
Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu serta membantu penulis selama
masa perkuliahan.
6. Kakak ku tersayang Nurwijiarti yang telah memberikan semangat,
dukungan, kasih sayang, hiburan canda tawa, serta segala perhatian yang
luar biasa.
7. Sahabat-sahabat penulis, Arfidawati, Syifa Fitriani, Yeni Febriani,
Yuliana, Vany Adhani, Rizka Ramadhania, Al-Rozaq, Hari Apri Susanto,
Muhammad Yusuf, Fajar Nur Rizky, Virgiawan Pratama yang tidak ada
hentinya memberikan hiburan canda tawa disetiap harinya serta selalu
mendukung penulis selama masa penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat penulis, Ernitha Yuniar Ghassani, Mega Indriyana, Sarah
Shofia, Vivie Meylina, Suci’an Naazi’aat, Putri Zevina, Lissa Lucia,
Hamdiah Nurani, Ayu Cintya, Tira Kurnia, Narumi Kartika Sari, Dini
Tania, Zulfa Karimah, Tri Nursanto, Fajar, Candra, Dippo Lafitra,
Muhammad Lail, Greta Pike yang selalu memberikan hiburan, dukungan,
waktu dan pikiran untuk mendengarkan keluh kesah penulis selama
penulisan skripsi ini.
Page 10
9. Sahabat penulis sekaligus teman seperjuangan skripsi, khususnya Aulia
Tri Maulina, Afriani Rahmawati, dan Rana Nur Fajar yang sama-sama
berjuang dari sidang uji komprehensif hingga saat ini.
10. Sahabat penulis sebagai motivator Marlin Vidya Kusuma, Suciati
Sugiarto, Andita Novianti, dan Shofwatun Nidha yang tidak ada lelahnya
membantu mengajarkan selama masa penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, terimakasih setulusnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penyusunan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
pengembangan penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak.
Jakarta, November 2016
Aprilia Nanda Safitri
Page 11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 9
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................... 9
1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORI, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ........................ 12
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 12
Page 12
2.1.1 Keputusan Investasi ................................................................. 12
2.1.2 Alternatif Keputusan Investasi ................................................ 16
2.1.3 Keputusan Pembiayaan ............................................................ 17
2.1.4 Teori Struktur Modal ............................................................... 18
2.1.4.1 Teori Struktur Modal Pendekatan Tradisional ........... 18
2.1.5 Kebijakan Dividen .................................................................... 19
2.1.6 Teori Kebijakan Dividen ......................................................... 22
2.1.6.1 Teori Ketidakrelevanan Dividen .................................. 22
2.1.7 Nilai Perusahaan ...................................................................... 23
2.2 Penelitian Sebelumnya.......................................................................... 24
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 27
2.4 Perumusan Hipotesis ............................................................................ 29
2.4.1 Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan ..... 29
2.4.2 Pengaruh Keputusan Pembiayaan Terhadap Nilai Perusahaan. 30
2.4.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ....... 31
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 33
3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 33
3.2 Operasionalisasi Variabel .................................................................... 34
3.2.1 Variabel Bebas.......................................................................... 34
3.2.2 Variabel Terikat ....................................................................... 36
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 38
3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 40
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 41
Page 13
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................ 41
3.6.1 Analisis Regresi Data Panel ..................................................... 41
3.6.2 Pemilihan Teknik Model Estimasi Data Panel ......................... 43
3.6.2.1 Uji Chow .................................................................... 43
3.6.2.2 Uji Hausman ............................................................... 44
3.6.2.3 Uji Langrange Multiplier ........................................... 44
3.6.3 Uji Asumsi Model Regresi ....................................................... 45
3.6.3.1 Uji Normalitas ............................................................ 45
3.6.3.2 Uji Autokorelasi ......................................................... 45
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 46
3.6.3.4 Uji Multikolinearitas .................................................. 46
3.6.4 Uji Analisis Regresi Data Panel ............................................... 47
3.6.5 Uji Hipotesis ............................................................................. 48
3.6.5.1 Uji t (Uji Secara Parsial) ............................................ 48
3.6.5.2 Uji f (Uji Secara Simultan) ........................................ 49
3.7 Koefisien Determinasi .......................................................................... 49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN........................... 50
4.1 Deskripsi Objek Penelitiaan ................................................................. 50
4.2 Analisis Data ........................................................................................ 52
4.2.1 Keputusan Investasi (PER) ....................................................... 52
4.2.2 Keputusan Pembiayaan (DER) ................................................. 54
4.2.3 Kebijakan Dividen (DPR) ........................................................ 56
4.2.4 Nilai Perusahaan (PBV) ........................................................... 58
Page 14
4.3 Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................................... 59
4.3.1 Uji Chow .................................................................................. 59
4.3.2 Uji Hausman ............................................................................. 61
4.4 Estimasi Regresi Data Panel ................................................................ 63
4.4.1 Pendekatan Model Fixed Effect ............................................... 63
4.5 Uji Asumsi Model Regresi ................................................................... 64
4.5.1 Uji Normalitas .......................................................................... 64
4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 65
4.5.3 Uji Multikolinearitas ................................................................ 67
4.6 Analisis Regresi Data Panel ................................................................. 68
4.7 Uji Hipotesis ......................................................................................... 70
4.7.1 Uji t (Uji Secara Parsial)........................................................... 71
4.7.2 Uji F (Uji Secara Simultan) ...................................................... 73
4.8 Uji Koefisien Determinasi .................................................................... 75
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 76
4.9.1 Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan ....................... 76
4.9.2 Keputusan Pembiayaan terhadap Nilai Perusahaan ................. 77
4.9.3 Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan ......................... 78
4.9.4 Pengaruh Secara Simultan Keputusan Investasi, Keputusan
Pembiayaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai
Perusahaan ................................................................................ 79
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI ........ 80
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 80
Page 15
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 81
5.3 Rekomendasi ........................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 88
Page 16
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya .................................................................. 25
Tabel 3.1 Operasional Variabel...................................................................... 38
Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel Penelitian ................................................... 40
Tabel 3.3 Sampel Penelitian ........................................................................... 41
Tabel 4.1 Data Variabel X1 ........................................................................... 52
Tabel 4.2 Data Variabel X2 ............................................................................ 54
Tabel 4.3 Data Variabel X3 ............................................................................ 55
Tabel 4.4 Data Variabel X4 ............................................................................ 57
Tabel 4.5 Hasil Uji Chow............................................................................... 59
Tabel 4.6 Hasil Uji Hausman ......................................................................... 60
Tabel 4.7 Hasil Pemilihan Model Regresi Data Panel ................................... 59
Tabel 4.8 Hasil Estimasi Model Fixed Effect ................................................. 62
Tabel 4.9 Hasil Heteroskedastisitas Model Fixed Effect ............................... 65
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 67
Tabel 4.11 Hasil Uji T ...................................................................................... 70
Tabel 4.12 Hasil Uji F ...................................................................................... 73
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................... 74
Page 17
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ..................................................................... 29
Gambar 4.1 Uji Normalitas .............................................................................. 63
Page 18
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data-data Sampel Penelitian ....................................................... 88
Lampiran 2 Hasil Uji Chow ........................................................................... 89
Lampiran 3 Hasil Uji Hausman...................................................................... 89
Lampiran 4 Hasil Model Fixed Effect ........................................................... 90
Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 90
Lampiran 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Fixed Effect ..................... 91
Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 91
Lampiran 8 Hasil Uji T .................................................................................. 92
Lampiran 9 Hasil Uji F .................................................................................. 92
Lampiran 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi................................................. 92
Page 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan berdirinya sebuah perusahaan adalah mensejahterakan pemilik
perusahaan tersebut dengan cara memperoleh laba atas kegiatan operasionalnya.
Namun perusahaan sebagai suatu entitas yang beroperasi dengan menggunakan
prinsip-prinsip ekonomi, tidak hanya dapat berfokus terhadap pengoptimalan
kinerja untuk memaksimalkan laba saja tetapi juga harus meningkatkan nilai
perusahaannya. Handayani, Efni dan Fathoni (2014) mengatakan bahwa nilai
perusahaan digunakan sebagai suatu persepsi yang dibangun oleh investor
terhadap perusahaan, yang dikaitkan dengan harga saham. Sehingga harga saham
yang tinggi akan membuat nilai perusahaan tersebut tinggi. Margaretha (2004:1)
mengatakan namun terdapat perbedaan tolak ukur dalam penilaian nilai
perusahaan antara perusahaan go public dan belum go public. Pada perusahaan go
public, nilai perusahaan dapat tercermin dari harga saham yang diperjualbelikan
sedangkan pada perusahaan yang belum go public maka nilai perusahaan
tercermin atas beberapa faktor seperti prospek perusahaan di masa depan dan
risiko perusahaan. Fahmi (2014:185) mengatakan bahwa ketika terjadi penurunan
nilai perusahaan maka mempengaruhi turunnya nilai dari saham perusahaan
Page 20
tersebut. Nilai perusahaan dapat diperoleh dari hasil kualitas kinerja perusahaan
khususnya kinerja keuangan tentunya yang didukung oleh kinerja non keuangan
juga. Dari beberapa pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai
perusahaan merupakan salah satu faktor penting pada penilaian sebuah perusahaan
dari segi investor disamping laba. Karena bagi investor, khususnya penilaian
terhadap perusahaan go public, nilai perusahaan dapat dilihat dari harga saham
perusahaan yang diperjualbelikan sehingga turun harga saham suatu perusahaan
dapat mengindikasikan terhadap turunnya nilai perusahaan. Rusdin (2001:66)
mengatakan bahwa namun pergerakan atas harga saham pada jangka waktu yang
pendek tidak dapat diterka secara pasti karena harga saham berpedoman pada
kekuatan tawar-menawar. Namun pada jangka waktu yang panjang, kinerja
perusahaan emiten terhadap harga saham umumnya akan bergerak searah. Dengan
demikian maka pihak manajer keuangan sebagai pihak pengambil keputusan atas
kebijakan-kebijakan keuangan yang akan diterapkan pada sistem perusahaan,
diharapkan mampu mengambil keputusan yang dapat menunjang tercapainya
tujuan-tujuan perusahaan. Prasetyo (2013) mengatakan bahwa pengambilan
keputusan terkait pengelolaan atau manajemen keuangan perusahaan merupakan
tugas manajer keuangan. Tugas pokok dari manajer keuangan diantaranya yaitu
keputusan terkait investasi, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen
atas saham perusahaan yang diperjualbelikan, sehingga tugas dari manajer
keuangan yakni merencanakannya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Hal
ini mengartikan bahwa nilai perusahaan merupakan refleksi dari kinerja atas
tugas-tugas pokok manajer keuangan tersebut, karena ketika kinerja manajer baik
Page 21
dan pengambilan keputusan-keputusan dilakukan secara tepat maka dapat
berakibat pada meningkatnya kepercayaan investor untuk membeli saham
perusahaan dan menyebabkan nilai perusahaan meningkat, begitu juga sebaliknya
ketika manajer gagal dalam pengambilan keputusan dan menyebabkan perubahan
posisi keuangan maka mengakibatkan turunnya kepercayaan investor untuk
membeli saham dan menyebabkan turunnya nilai perusahaan.
Tugas pokok manajer keuangan yang pertama yakni pengambilan
keputusan terkait investasi, keputusan investasi ini merupakan salah satu
keputusan yang penting karena keputusan manajer dalam menentukkan besaran
aktiva yang akan digunakan untuk berinvestasi dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Riyanto (2013:11) mengatakan bahwa untuk mendanai investasi,
manajer keuangan bertanggungjawab dalam perolehan dana yang telah
disesuaikan dengan kebutuhannya, baik mengenai jangka waktu pengembalian
investasi, persyaratan, maupun biayanya. Hal ini disebabkan karena ketika
keputusan investasi salah ditentukan oleh manajer keuangan maka akan
membawa dampak hingga ke luar. Apabila manajer keuangan meletakkan aktiva
yang terlalu besar untuk investasi maka akan menyebabkan berkurangnya aktiva
lancar yang tersedia untuk kegiatan operasional perusahaan yang akan membawa
pengaruh terhadap laba yang akan dihasilkan, sebaliknya ketika aktiva terlalu
sedikit digunakan untuk berinvestasi maka dapat mengakibatkan akun kas terlalu
besar yang bagi investor dapat mengindikasi bahwa pihak manajer tidak dapat
mengelola dana yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
pengoptimalan laba sehingga menurunkan kepercayaan investor terhadap nilai
Page 22
perusahaan. Sartini dan Purbawangsa (2012) mengatakan bahwa keputusan
investasi merupakan keputusan untuk menanamkan modal yang dimiliki oleh
perusahaan dalam bentuk aktiva tetap dan aktiva lancar yang diharapkan dapat
memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Handayani, Efni, dan Fathoni
(2014) mengatakan bahwa keputusan investasi yang diharapkan perusahaan
merupakan keputusan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan
maksimal dengan tingkat risiko tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan
nilai perusahaan. Sartini dan Purbawangsa (2014) mengatakan bahwa investasi
yang memberikan dapat memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dari
biaya modal, dapat dikatakan menguntungkan. Sehingga semakin tinggi tingkat
keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi perusahaan, maka akan dapat
meningkatkan harga saham perusahaan yang berdampak terhadap peningkatan
nilai perusahaan.
Pengaruh positif dan signifikan atas keputusan investasi yang dibuat oleh
manajer keuangan terhadap nilai perusahaan telah dibuktikan dalam penelitian
yang dilakukan pada tahun yang sama oleh Efni, Hadiwidjojo, Salim dan Rahayu
(2011), serta Rakhimsyah dan Gunawan (2011). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian-penelitian di tahun selanjutnya yang dilakukan oleh Afzal dan
Rohman (2012), Fenandar dan Raharja (2012), Sartini dan Purbawangsa (2012),
Prasetyo, Zahroh, dan Azizah (2013), dan yang terbaru dilakukan oleh Sartini dan
Purbawangsa (2014). Namun hasil penelitian sebaliknya dinyatakan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Handayani, Efni, dan Fathoni (2014) yang
Page 23
menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Keputusan pembiayaan juga merupakan salah satu keputusan manajer
keuangan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Mardiyati, Ahmad, dan
Putri (2012) mengatakan bahwa keputusan pendaan merupakan kebijakan yang
diambil oleh manajemen keuangan perusahaan mengenai seberapa jauh
perusahaan menggunakan pendanaan untuk kegiatan operasional perusahaan
dengan hutang. Handayani, Efni, dan Fathoni (2014) mengatakan sama seperti
keputusan investasi, keputusan pendanaan juga bertujuan memperoleh tingkat
pengembalian yang positif yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan dari
keputusan pendanaan adalah dapat memperoleh dana yang akan digunakan untuk
memenuhi biaya untuk kegiatan operasional dengan biaya yang semurah-
murahnya, karenanya Sartini dan Purbawangsa (2012) mengatakan keputusan
pedanaan adalah salah satu keputusan yang paling kritis untuk manajer keuangan,
hal itu disebabkan karena keputusan ini memiliki dampak langsung pada kinerja
keuangan dan struktur modal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Namun
Fahmi (2014) mengatakan melakukan analisa atas struktur modal dianggap
sebagai suatu hal yang penting karena dapat mengevaluasi risiko jangka panjang
dan prospek dari tingkat penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan selama
menjalankan aktivitas operasinya. Masalah pembiayaan ini tidak hanya menjadi
masalah bagi perusahaan yang membutuhkan dana saja, tetapi juga menyangkut
kepentingan para pembeli modal, sehingga pemberi modal pun mempunyai
kepentingan langsung terhadap masalah tersebut (Riyanto, 2015:11).
Page 24
Telah terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk
membuktikan adanya pengaruh keputusan pembiayaan terhadap nilai perusahaan,
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Afzal dan Rohman (2012), Prasetyo,
Zahroh, dan Azizah (2013), dan Sartini dan Purbawangsa (2014) menyatakan
bahwa terdapat pengaruh keputusan pembiayaan adalah signifikan dan positif
terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Efni, Hadiwidjojo, Salim, dan Rahayu (2011), Rakhimsyah dan
Gunawan (2011), dan Handayani, Efni, dan Fathoni (2014) yang menyatakan
bahwa keputusan pembiayaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Keputusan terakhir yang menjadi tugas pokok manajer keuangan terkait
pengoptimalan nilai perusahaan yakni keputusan terkait kebijakan dividen.
Keputusan terkait kebijakan dividen merupakan keputusan besar bagi perusahaan
karena kebijakan ini terkait dengan proporsi laba yang telah dihasilkan dari
aktivitas perusahaan yang akan dibagikan dalam bentuk dividen dengan proporsi
laba ditahan yang akan diinvestasikan kembali, dimana kebijakan ini secara
langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
perusahaan di masa mendatang. Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen,
investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena
dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan sehingga menguragi ketidakpastian investor dalam menanamkan
dananya kedalam perusahaan (Brigham, 2005). Chasanah (2008) mengatakan
bahwa kebijakan dividen ini bermula dari bagaimana sikap manajer dalam
mengambil keputusan terhadap laba yang diperoleh, yang pada umumnya laba ini
Page 25
dibagikan dalam bentuk dividen dan sebagian lainnya ditahan. Laba ditahan
merupakan salah satu dari sumber dana yang penting untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan. Kamaludin & Indriani (2012 : 331) mengatakan bahwa kebijakan
dividen ini merupakan keputusan yang menimbulkan pertentangan, yaitu
menyeimbangkan dividen kini dengan tingkat pertumbuhan di masa yang akan
datang agar harga saham dapat dioptimalkan, kebijakan ini dikenal dengan
“kebijakan dividen optimal”. Pribadi dan Sampurno (2012) mengatakan bahwa
pihak manajer harus jeli dalam menganalisa re-investasi yang dilakukan, apabila
tidak terdapat investasi dengan return yang menjanjikan maka sebaiknya laba
dibagikan ke pemegang saham, tentunya dengan jumlah yang tepat. Karena
jumlah laba ditahan dengan pengelolaan yang tepat dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Asumsi dari Handayani, Efni, dan Fathoni (2014) mengatakan bahwa
berdasarkan teori yang ada, pengaruh keputusan manajer atas kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan tercermin ketika terjadinya perubahan harga saham
perusahaan, kebijakan dividen hanya mempengaruhi harga saham jika kebijakan
tersebut merubah harapan pemodal terhadap prospek dan resiko pada perusahaan.
Namun asumsi dari Brealey dan Marcus (2007:57) mengatakan meningkatkan
pembayaran dividen tidak menjamin meningkatkan nilai perusahaan, hal ini
disebabkan oleh ada investor alami untuk saham pembayaran yang tinggi, karena
investor dividen tinggi sudah memiliki banyak saham dividen tinggi yang bisa
dipilih.
Asumsi dari Handayani, Efni, dan Fathoni (2014) dan Brealey dan Marcus
(2007:57) tersebut telah dibuktikan dalam beberapa penelitian. Sebagaimana
Page 26
dikatakan oleh Wijaya, Bandi, dan Wibawa (2010), Afzal dan Rohman (2012),
Fenandar dan Raharja (2012), dan Sartini dan Purbawangsa (2014) yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Dan hal sebaliknya yang sejalan dengan asumsi Brealey dan
Marcus dinyatakan oleh Efni, Hadiwidjojo, Salim, dan Rahayu (2012), Mardiyati,
Ahmad, dan Putri (2012), dan Handayani, Efni, dan Fathoni (2014).
Berdasarkan uraian tesebut, maka nilai perusahaan dapat mencerminkan
kinerja manajer keuangan, dimana kinerja tersebut merefleksikan seberapa efektif
dan efisien kah pengambilan keputusan-keputusan terkait manajemen keuangan
perusahaan yang telah diambil oleh manajer keuangan. Penelitian ini
dikembangkan dari data empiris serta research gap yang ada dan bermaksud
untuk menguji “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pembiayaan, dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah keputusan pembiayaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
Page 27
4. Apakah keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan
dividen tersebut berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk menganalisis pengaruh pengambilan keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk menganalisis pengaruh pengambilan keputusan pembiayaan
terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan.
4. Untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi, keputusan
pembiayaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan secara
bersama-sama.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi
perkembangan ilmu keuangan dan dapat menambah kajian di dalam bidang
keuangan dengan memahami peluang-peluang untuk investasi, pembiayaan, dan
dividen agar dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan baik dan semaksimal
mungkin.
Page 28
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini memiliki 3 manfaat, yaitu :
1. Bagi Pihak Internal Perusahaan
Memberikan informasi bagi pihak manajer keuangan perusahaan,
bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan, yang di dalam penelitian ini disebutkan tiga faktor, yaitu
keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen.
Sehingga informasi di dalam penelitian ini mampu membantu pihak
manajer keuangan perusahaan dalam pengambil keputusan terkait
pengoptimalan nilai perusahaan.
2. Bagi Pihak Eksternal Perusahaan
Bagi Investor
Diharapkan dapat membantu mempermudah dalam mengambil
keputusan atas peletakan dana di perusahaan tersebut dan
diharapkan penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan
dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang
memiliki nilai perusahaan yang baik.
Bagi Kreditur
Diharapkan dapat membantu menilai suatu perusahaan mampu
atau tidaknya perusahaan tersebut mengembalikan pinjaman yang
di berikan oleh pihak kreditur dan penelitian ini diharapkan dapat
Page 29
menilai dan menganalisa kemungkinan return yang akan
diperoleh jika memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau sumber informasi
bagi kepentingan penelitian selanjutnya terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan.
Page 30
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Keputusan Investasi
Menurut Wira (2015:2) investasi adalah kegiatan memanfaatkan waktu,
uang atau tenaga dengan harapan mendapatkan keuntungan dan manfaat di masa
depan. Pada dasarnya investasi merupakan membeli sesuatu yang diharapkan dan
bisa dijual kembali pada masa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi.
Prinsipnya, investasi adalah membeli aset yang nilainya berpotensi di masa depan.
Investasi dalam bisnis memiliki dua karakteristik, yaitu investasi meliputi aktiva
yang mempunyai umur ekonomis yang relatif panjang dan investasi yang
diharapkan dapat menyediakan suatu hasil tertentu dalam jangka panjang.
Teori investasi menjadi dasar terpenting dalam menentukan sebuah
keputusan untuk investasi. Teori investasi yang terkait dengan nilai perusahaan
yang dapat digunakan, yaitu:
Page 31
1. Teori Signal
Teori ini merupakan teori yang pertama kali diperkenalkan oleh Michael
Spense pada tahun 1973. Dalam Manurung (2012) Fabozzi dkk (2012)
menyatakan dalam memberi teori signal dengan adanya asumsi. Hanya ada
dua perusahaan yang memiliki kualitas tinggi dan kualitas rendah dan tingkat
pengembalian masing-masing perusahaan. Perusahaan yang memiliki kualitas
tinggi menjual saham dengan menahan dan sisanya dijual, sementara
perusahaan yang berkualitas rendah menjual seluruh sahamnya.
Menurut Pamungkas dan Puspaningsih (2013) teori yang tepat dan
berhubungan dengan keputusan investasi adalah teori persinyalan (signalling
theory), teori ini menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal
positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Dengan
dilakukannya investasi, maka saham perusahaan akan lebih diminati oleh
investor dan mengakibatkan harga saham akan meningkat. Peningkatan harga
saham inilah yang dijadikan indikator bahwa nilai perusahaan juga
meningkat.
Dengan demikian, maka keputusan investasi merupakan salah satu aspek
dari penentuan anggaran modal. Keputusan investasi berfokus pada pilihan-
pilihan yang lebih mengarah kepada pengadaan infrastruktur untuk
menunjang kegiatan operasional (Samryn, 2012:368).
Menurut Mursyidi (2013:168) investasi pemerintah dibagi atas dua jenis,
yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang, investasi jangka
Page 32
pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan menjadi kas dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 bulan atau kurang, sedangkan
investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman
investasinya, yaitu permanen dan nonpermanen.
Menurut Sutrisno (2013:127-128) Keputusan investasi merupakan
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu
tahun atau berjangka panjang, perencanaan terhadap keputusan investasi
tersebut sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:
1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah
dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka
pendek atau diperoleh sekaligus.
2. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga
perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk bisa
memperoleh kembali dana tersebut. Dengan demikian akan mempengaruhi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di
masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan
dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya
akan merugikan perusahaan.
4. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam
pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat,
Page 33
serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya
kerugian yang besar.
Ada beberapa alat analisa dalam menilai keputusan investasi, alat analisa
penilaian investasi tersebut antara lain adalah (Sutrisno, 2013):
1. Metode Net Present Value, metode selisih antara nilai sekarang dari
cashflow dengan nilai sekarang dari investasi.
2. Metode Accounting Rate of Return, metode penilaian investasi yang
mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari investasi.
3. Metode Payback Period, metode untuk mengukur lamanya dana investasi
yang ditanamkan kembali seperti semula.
4. Metode Internal Rate of Return, metode untuk mencari nilai sekarang
bersih dengan tingkat discount rate tertentu.
5. Metode Profitability Index, metode untuk menghitung perbandingan antara
present value dari penerimaan dengan present value dari investasi.
Keputusan investasi mempunyai tujuan memperoleh tingkat keuntungan
yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu yang nantinya diharapkan akan
meningkatkan nilai perusahaan, karena semakin tinggi keuntungan perusahaan
maka semakin tinggi nilai perusahaan. Dalam hal ini meningkatkan nilai
perusahaan berarti meningkatkan pula kemakmuran para pemegang saham.
Meningkatkan kemakmuran pemegang saham hanya dapat dihasilkan melalui
kegiatan investasi perusahaan (Hidayat, 2010:458).
Page 34
Price Earning Ratio (PER), merupakan salah satu alat analisa untuk
menganalisa keputusan investasi, dimana PER akan menunjukkan perbandingan
antara harga saham dan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham, karena
nilai perusahaan tercermin dari harga saham jika harga saham naik maka nilai
perusahaan naik dan akan berdampak pada kemakmuran pemegang saham dan
penurunan risiko yang akan dihadapi perusahaan. PER digunakan sebagai proksi
atas ekspektasi investor dan penilaian pasar terhadap kinerja perusahaan dan
mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk
memperoleh satu rupiah earning perusahaan (Rahmawati, Topowijono, dan
Sulasmiyati, 2015). Rasio ini juga akan menggambarkan apresiasi pasar terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, laba yang lebih tinggi akan
membuat perusahaan bertumbuh lebih cepat dan memiliki risiko yang lebih kecil.
1.1.2 Alternatif Keputusan Investasi
Menurut Samryn (2012: 368) umumnya investasi dalam bisnis memiliki
dua karakteristik kunci, yaitu investasi meliputi aktiva yang mempunyai umur
ekonomis yang relatif panjang dan dari investasi tersebut diharapkan dapat
menyediakan suatu hasil tertentu dalam jangka panjang. Karakteristik kunci
tersebut membutuhkan alternatif dari sebuah keputusan investasi. Keputusan
tersebut adalah keputusan screening dan keputusan preference. Keputusan
screening, yaitu keputusan meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan
dengan apakah sebuah proyek yang diusulkan memenuhi standar penerimaan
yang ada, dalam keputusan ini manajemen akan memutuskan menolak produk
Page 35
yang tidak memenuhi tingkat laba atau pendapatan yang ditetapkan tersebut.
Keputusan preference, yaitu keputusan ini berhubungan dengan pemilihan dari
beberapa bagian kegiatan yang kompetitif.
2.1.3 Keputusan Pembiayaan
Keputusan pembiayaan atau yang disebut juga dengan keputusan
pendanaan merupakan salah satu keputusan penting dalam manajemen. Hal ini
disebabkan karena jika keputusan pembiayaan dapat menghasilkan manfaat yang
lebih besar dibandingkan kerugian dan dapat menurunkan resiko perusahaan,
maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Struktur pembiayaan akan
menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return
yang diinginkan, Hasnawati (2005) dalam Pamungkas dan Puspaningsih (2013).
Menurut Rakhimsyah dan Gunawan (2011), sumber pembiayaan didalam
perusahaan dibagi kedalam dua kategori, yaitu sumber pembiayaan internal dan
sumber pembiayaan eksternal. Sumber pembiayaan internal dapat diperoleh dari
laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap, sedangkan sumber pembiayaan eksternal
dapat diperoleh dari para kreditur yang disebut dengan hutang. Untuk mengukur
kebijakan hutang perusahaan dapat menggunakan 4 indikator, yaitu Debt to
Equity Ratio, Debt to Assets Ratio, Long Term Debt Equity Ratio, dan Market
Debt to Equity Ratio.
Keputusan pembiayaan dalam penelitian ini menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER) untuk menunjukkan perbandingan antara pembiayaan melalui hutang
Page 36
dengan pembiayaan melalui ekuitas. Hal ini disebabkan karena hasil penelitian
dari Afzal dan Rohman (2012) menyatakan bahwa dengan menggunakan
pembiayaan melalui ekuitas yang lebih banyak daripada menggunakan
pembiayaan melalui hutang, sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar
akan memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.
2.1.4 Teori Struktur Modal
Struktur modal merupakan gambaran dari pembiayaan tetap perusahaan
yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Pada dasarnya
keputusan pembiayaan merupakan cara bagaimana manajemen mampu mencapai
struktur modal yang optimal sehingga mampu memaksimalkan laba perusahaan.
Berikut ini terdapat teori melalui pendekatan tradisional dan pendekatan
Modigliani dan Miller yang berhubungan dengan keputusan pembiayaan sebagai
landasan demi tercapainya struktur modal yang optimal, yaitu sebagai berikut
(Pamungkas dan Puspaningsih, 2013):
2.1.4.1 Teori Struktur Modal dengan Pendekatan Tradisional
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2015) pendekatan tradisional
berpendapat bahwa dalam pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai
perusahaan atau biaya modal perusahaan bisa dirubah dengan cara merubah
struktur modalnya. Dalam pendekatan tradisional ini terdapat 2 teori, yaitu:
Page 37
1. Trade off Theory
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Franco Modigliani dan Merton
Miller pada tahun 1958. Teori ini mengemukakan perusahaan akan
berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak
dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (Myers,
1984) dalam Pamungkas dan Puspaningsih (2013). Menurut teori ini
kenaikan hutang akan bermanfaat bila dapat meningkatkan nilai
perusahaan, artinya penambahan hutang belum mencapai titik optimal, jika
manfaat hutang menjadi lebih kecil di bandingkan nilai kebangkrutan
maka penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.
2. Pecking Order Theory
Teori ini diperkenalkan oleh Donaldson pada tahun 1961. Teori ini
mengemukakan perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru
tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya
tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah (Myers, 1984) dalam
Pamungkas dan Puspaningsih, 2013).
2.1.5 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah suatu keputusan pihak manajemen untuk
menentukan apakah membayar return kepada pemegang saham yang memberikan
penurunan laba dan mengurangi total dana internal atau mempertahankan return
untuk diinvestasikan kembali yang memberikan kenaikan dalam pembentukan
Page 38
dana internal yang semakin besar. Dengan kata lain, kebijakan dividen merupakan
keputusan dimana laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun apakah akan
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
menambah modal guna membiayai investasi di masa yang akan datang (Harjito,
2012:181).
Menurut Gumanti (2013:21) terdapat beberapa jenis-jenis dividen,
diantaranya adalah:
1. Dividen dapat dibayarkan dalam bentuk tunai (cash dividend) atau dalam
bentuk penambahan saham atau dividen saham (stock dividen). Dividen
saham secara ekonomis akan menambah jumlah saham yang beredar di
pasar, tetapi tidak menambah jumlah dana yang melekat di dalam modal
saham. Dividen saham biasanya menyebabkan penurunan harga saham di
pasar.
2. Dividen tunai, dividen dalam bentuk uang tunai yang besarannya
ditentukan oleh manajemen perusahaan. Dividen tunai ini biasanya
dibayarkan empat kali setahun, dua kali setahun dan sekali setahun yang
menyajikan informasi tentang distribusi frekuensi pola pembayaran
dividen.
3. Membayar dividen yang merupakan kelebihan dari laba ditahan atau sisa
laba yang ditunjukkan dalam nilai bukunya. Dividen ini disebut sebagai
dividen likuidasi, dividen likuidasi dapat memiliki konsekuensi pajak yang
berbeda bagi investor.
Page 39
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2015) berbagai pendapat tentang dividen
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Pendapat yang menginginkan dividen dibagikan sebesar-besarnya,
argumentasi pendapat ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh
dividen yang dibayarkan. Argumentasi ini mempunyai kesalahan dalam
hal bahwa peningkatan pembayaran dividen hanya dimungkinkan apabila
laba yang diperoleh oleh perusahaan juga meningkat. Perusahaan tidak
bisa membagikan dividen yang makin besar apabila laba yang diperoleh
tidak meningkat.
2. Pendapat yang mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak relevan.
Pendapat ini mengatakan bahwa perusahaan bisa saja membagikan dividen
yang banyak ataupun sedikit, asalkan dimungkinkan menutup kekurangan
dana dari sumber ekstern.
3. Pendapat yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya justru
membagikan dividen sekecil mungkin. Pendapat ini menyatakan bahwa
dividen tidak relevan mendasarkan diri atas pemikiran bahwa membagikan
dividen dan menggantinya dengan menerbitkan saham baru mempunyai
dampak yang sama terhadap kekayaan pemegang saham lama. Jadi
dividen seharusnya dibagikan sekecil-kecilnya dengan mengabaikan
adanya emisi (floatation costs).
Semakin besar dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai
perusahaan atau harga saham, namun semakin besar dividen yang dibayarkan
Page 40
kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat digunakan
untuk mengembangkan perusahaan sebagai reinvestasi. Maka dari itu, manajer
keuangan harus mampu menentukan kebijakan yang akan menyeimbangkan
dividen saat ini dan tingkat pertumbuhan dividen di masa yang akan datang, agar
nilai perusahaan dapat ditingkatkan.
Presentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut sebagai
dividend payout ratio, semakin tinggi dividend payout ratio semakin kecil porsi
dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan.
Dari penjelasan tersebut, maka dalam penelitian ini kebijakan dividen diproksikan
dengan dividend payout ratio, karena DPR dapat menunjukkan apakah laba akan
dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan.
2.1.6 Teori Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen masih menjadi masalah yang selalu diperdebatkan,
karena ada beberapa pendapat mengenai kebijakan dividen. Terdapat teori
kebijakan dividen yang dapat digunakan, yaitu:
2.1.6.1 Teori Ketidakrelevanan Dividen (Irrelevant Dividend Proposition)
Teori ini diperkenalkan oleh Merton Miller dan Franco Modiglina pada
tahun 1961. Dalam memahami proposisi ketidakrelevanan teori ini Miller dan
Modigliani yang merupakan pelopor utama dalam teori ini, mengharuskan untuk
memulai dengan model dasar penilaian saham, yaitu model diskonto dividen.
Model ini menyatakan bahwa nilai suatu saham merupakan fungsi dari dividen
masa mendatang, sebagai proksi dari laba dan tingkat pengembalian yang
Page 41
disyaratkan atas investasi dalam saham. Miller dan Modigliani menyatakan bahwa
dalam suatu pasar yang sempurna, nilai perusahaan tidak tergantung dari
kebijakan dividen yang dilakukan oleh manajemen. Nilai pasar perusahaan adalah
bebas dari struktur modal.
2.1.7 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan suatu kondisi tertentu yang telah dicapai oleh
perusahaan sebagai gambaran sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan.
Nilai perusahaan tercermin dari harga saham, harga saham yang menurun makan
nilai perusahaan akan menurun dan berdampak pada penurunan kemakmuran
pemegang saham dan peningkatan risiko yang akan dihadapi perusahaan di masa
yang akan datang. Nilai perusahaan merupakan suatu ukuran keberhasilan
manajemen perusahaan dalam menggunakan modal asing (Halim, 2015:125).
Menurut Rahmawati, Topowijono, Sulasmiyati (2015) nilai perusahaan
merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh calon investor
sehingga investor tersebut mau membayarnya jika suatu perusahaan akan
dilikuidasi.
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price to Book
Value (PBV), karena dalam hal ini Price to Book Value dapat menunjukkan harga
saham perusahaan meningkat dan hal tersebut akan memberikan kemakmuran
pada pemegang saham secara maksimal untuk nilai perusahaan. Price to Book
Value mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan
Page 42
organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Afzal dan
Rohman, 2012).
2.2 Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
No.
Nama
Peneliti &
Tahun
Meneliti
Variabel
Independen
dan Ukuran
Variabel
Dependen dan
Ukuran
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1. Yulia Efni,
Djumilah
Hadiwidjojo,
Ubud Salim,
dan Mintarti
Rahayu
(2012)
Keputusan
Investasi
Keputusan
Pendanaan
Kebijakan
Deviden
Nilai
Perusahaan
Metode
Analisis
Jalur
Keputusan
investasi
mempunyai
pengaruh terhadap
nilai perusahaan.
Keputusan
pendanaan dan
kebijakan deviden
tidak mempunyai
pengaruh terhadap
nilai perusahaan.
2. Leli Amnah
Rakhimsyah,
Barbara
Gunawan
(2011)
Keputusan
Investasi
(PER)
Keputusan
Pendanaan
(DER)
Keputusan
Dividen
(DPR)
Tingkat
Suku
Bunga
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Metode
Purposive
Sampling
Keputusan
investasi
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan dividen,
keputusan
pendanaan dan
tingkat suku bunga
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
3. Arie Afzal Keputusan Nilai Metode Keputusan
Page 43
dan Abdul
Rohman
(2012)
Investasi
(PER)
Keputusan
Pendanaan
(DER)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
Perusahaan
(PBV)
Purposive
Sampling
investasi dan
keputusan
pendanaan
berpengaru
terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan dividen
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
4. Gany Ibrahim
Fenandar dan
Surya
Raharja
(2012)
Keputusan
Investasi
(CAP/BVA
)
Keputusan
Pendanaan
(DER)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Metode
Purposive
Sampling
Keputusan
Investasi dan
kebijakan dividen
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Keputusan
pendanaan tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
5. Umi
Mardiyati,
Gatot Nazir
Ahmad, dan
Ria Putri
(2012)
Kebijakan
Deviden
(DPR)
Kebijakan
Hutang
(DER)
Profitabilita
s (ROE)
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Metode
Kausal
Komparatif
Kebijakan dividen
dan kebijakan
hutang
berpengaruh tetapi
tidak signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
6. Meitri
Handayani,
Yulia Efni,
dan Ahmad
Fauzan
Fathoni
(2014)
Keputusan
Investasi
(CAP/BVA
)
Keputusan
Pendanaan
(DTA)
Nilai
Perusahaan
(PER)
Risiko
Bisnis
(DOL)
Metode
Purposive
Sampling
Keputusan
investasi tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Keputusan
pendanaan
berpengaruh
signifikan dan
negatif terhadap
nilai perusahaan.
Page 44
7. Hesti
Setyorini
Pamungkas
dan Abriyani
Puspaningsih
(2013)
Keputusan
Investasi
(PER)
Keputusan
Pendanaan
(DER)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Metode
Purposive
Sampling
Keputusan
investasi
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Keputusan
pendanaan dan
kebijakan dividen
tidak berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan,
8. Luh Putu
Novita
Sartini dan
Ida Bagus
Anom
Purbawangsa
(2014)
Keputusan
Investasi
(PER,
Tobin’s Q,
ROA)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
Keputusan
Pendanaan
(DER)
Nilai
Perusahaan
(PBV, PER,
MBV)
Metode
purposive
sampling
Keputusan
investasi, kebijakan
dividen, dan
keputusan
pendanaan
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
9. Lihan Rini
Puspo
Wijaya,
Bandi, dan
Anas
Wibawa
(2010).
Keputusan
Investasi
(PER)
Keputusan
Pendanaan
(DER)
Kebijakan
Dividen
(DPR)
Nilai
Perusahaan
(PBV)
Metode
Purposive
Sampling
Keputusan
investasi,
keputusan
pendanaan, dan
kebijakan dividen
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Sumber: Google Scholar.
Beberapa peniliti telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan nilai
perusahaan yang dihubungkan dengan keputusan investasi, keputusan
Page 45
H1
H2
H3
H4
pembiayaan, dan kebijakan dividen. Hasil dari beberapa peneliti diatas akan
digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka faktor-faktor yang diindikasikan
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan adalah keputusan investasi,
keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen. Analisis faktor-faktor tersebut
maka pengaruh variabel terhadap nilai perusahaan dapat dilihat dari skema
gambar dibawah ini:
Gambar 2.1
Model Penelitian
Keputusan
Investasi (PER)
(KI)
Keputusan
Pembiayaan (DER)
(KP)
Kebijakan Dividen
(DPR)
(KD)
NILAI
PERUSAHAAN
(PBV)
(NP)
Page 46
Keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan salah satu
aspek terpenting guna terciptanya nilai perusahaan yang maksimal. Karena
dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para
calon investor, apabila nilai perusahaan tersirat tidak baik maka investor akan
menilai perusahaan dengan nilai rendah. Terkadang, perusahaan tidak berhasil
untuk meningkatkan nilai perusahaan. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tiga
faktor yang dinilai berpengaruh untuk meningkatkan nilai perusahaan, yaitu
keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen
Keputusan investasi merupakan salah satu tujuan utama perusahaan untuk
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Keputusan ini merupakan salah
satu masalah yang dihadapi manjer, karena dalam keputusan ini manajer keuangan
harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang
mendatangkan keuntungan di masa mendatang.
Keputusan pembiayaan dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar
dibandingkan kerugian dan dapat menurunkan resiko perusahaan. Struktur
pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan
required return yang diinginkan.
Keputusan dividen merupakan suatu keputusan pihak manajemen untuk
menentukan apakah membayar return kepada pemegang saham yang memberikan
penurunan laba dan mengurangi total dana internal atau mempertahankan return
untuk diinvestasikan kembali yang memberikan kenaikan dalam pembentukan
dana internal yang semakin besar.
Page 47
2.4 Perumusan Hipotesis
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis
mengembangkan suatu kerangka dengan adanya pengaruh keputusan investasi,
keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Dari
ilustrasi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa hipotesis sebagai berikut:
2.4.1 Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan investasi berfokus pada pilihan-pilihan yang lebih mengarah
kepada pengadaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan operasional. Investasi
merupakan suatu kegiatan yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan dan manfaat di masa yang akan datang. Investasi berhubungan
dengan teori persinyalan (signalling theory), dimana pengeluaran investasi akan
memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan yang akan
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Keputusan
Investasi dapat diukur dengan Price Earning Ratio, rasio ini akan membuat nilai
perusahaan akan naik dihadapan para investor karena PER yang tinggi akan
memberikan pandangan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan
menunjukkan pertumbuhan perusahaan, dengan hal tersebut maka Rakhimsyah
dan Gunawan (2011) mengatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Selain itu, Fenandar dan Raharja (2012) menyatakan
bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, hal ini mengindikasikan bahwa pengeluaran modal perusahaan sangat
penting untuk meningkatkan nilai perusahaan karena memberikan sinyal positif
Page 48
tentang pertumbuhan perusahaan di masa depan. Hasil ini sejalan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Afzal dan Rohman (2012), Efni,
Hadiwidjojo, Salim, dan Rahayu (2011), Pamungkas dan Puspaningsih (2013),
serta Afzal dan Rohman (2012) yang menyatakan bahwa keputusan investasi
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari penjelasan tersebut,
maka hipotesis nya dapat dirumuskan sebagai berikut:
: Keputusan Investasi (PER) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
2.4.2 Pengaruh Keputusan Pembiayaan Terhadap Nilai Perusahaan
Keputusan pembiayaan dinilai memiliki manfaat yang lebih besar
dibandingkan kerugian dan dapat menurunkan resiko perusahaan. Dengan
menggunakan pembiayaan melalui ekuitas yang lebih banyak daripada
menggunakan pembiayaan melalui hutang laba yang diperoleh semakin besar.
Jika keputusan pembiayaan naik sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan akan
naik. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian Afzal dan Rohman (2012) yang
mengatakan bahwa keputusan pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Tetapi, penelitian dari Mardiyati, Ahmad, dan Putri
(2012) menyatakan bahwa keputusan pembiayaan berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Page 49
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, maka hipotesis nya dapat dirumuskan sebagai berikut:
: Keputusan Pembiayaan (DER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
2.4.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen menjadi salah satu kebijakan keuangan yang paling
penting, tidak hanya dari sudut pandang perusahaan tetapi juga dari sudut pandang
pemegang saham, konsumen, karyawan, badan pengawas, dan pemerintah.
Penelitian dari Fenandar dan Raharja (2012) menyatakan bahwa kebijakan
dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, karena dengan
mengindikasikan bahwa para investor cenderung menghindari perusahaan yang
memiliki jumlah hutang tingi karena memiliki tingkat risiko yang tinggi. Hal ini
sejalan dengan penelitian Sartini dan Purbawangsa (2012) yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan,
karena semakin tinggi pembagian dividen kepada pemegang saham maka akan
terjadi kecenderungan harga saham perusahaan yang meningkat. Berdasarkan
landasan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka
hipotesis nya dapat dirumuskan sebagai berikut:
: Kebijakan dividen (DPR) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Page 50
Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh
keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan, maka yang hipotesis yang penulis rumuskan sebagi berikut:
: Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pembiayaan (DER) dan
Kebijakan dividen (DPR) secara bersama-sama (simultan) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Page 51
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:12) Penelitian
kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan
variabel-variabel tersebut harus didefinisikan secara jelas. Penelitian kuantitatif
memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan
tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik
yang akan digunakan.
Selain itu metode untuk uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode uji hipotesis metode asosiatif, dimana metode ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih yang
sifatnya menghubungkan variabel independent dengan variabel dependent
(Sugiyono, 2010:6).
Page 52
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel,
yaitu variabel independen yang terdiri dari keputusan investasi (PER), keputusan
pembiayaan (DER), dan kebijakan dividen (DPR) dan variabel dependen yang
terdiri dari nilai perusahaan (PBV). Definisi dan pengukuran variabel merupakan
hal yang penting dan harus dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Definisi
variabel-variabel yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu:
3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable) dan dapat
mempengaruhi variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas (independent variable) adalah keputusan investasi (NPV),
keputusan pembiayaan (DER), dan kebijakan dividen (DPR).
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi dapat bertujuan untuk memperoleh tingkat
keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu yang nantinya
diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan. Keputusan investasi dalam
penelitian ini dinyatakan dalam Price Earning Ratio (PER). Menurut
Afzal dan Rohman (2012) PER akan menunjukkan perbandingan antara
closing price dengan earning per share, karena nilai perusahaan akan
tercermin dari harga saham jika harga saham naik maka nilai perusahaan
naik dan akan berdampak pada kemakmuran pemegang saham dan
Page 53
penurunan risiko yang akan dihadapi perusahaan.. Formula yang
digunakan untuk menghitung Price Earning Ratio (PER) adalah:
2. Keputusan Pembiayaan
Keputusan pembiayaan merupakan salah satu keputusan penting dalam
manajemen. Indikator keputusan pembiayaan yang digunakan oleh peneliti
di dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER
merupakan perbandingan antara pembiayaan melalui hutang dengan
pembiayaan melalui ekuitas, dimana hal ini bertujuan untuk mengetahui
atau mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang
(Mardiyati, Ahmad, dan Putri, 2012). Debt to Equity Ratio (DER)
mempunyai formula sebagai berikut:
3. Kebijakan Dividen
Menurut Harjito (2012:181) kebijakan dividen adalah suatu keputusan
pihak manajemen untuk menentukan apakah membayar return kepada
pemegang saham atau mempertahankan return untuk diinvestasikan
kembali di dalam perusahaan. Indikator yang digunakan peneliti di dalam
penelitian kebijakan dividen ini dengan menggunakan Dividend Payout
Ratio (DPR), rasio ini menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk
Price Earning Ratio = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Debt to Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Page 54
dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pembiayaan. Semakin
tinggi DPR semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan
kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan. Formula yang digunakan,
yaitu:
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah variabel terikat yang
besarannya bergantung pada besaran variabel independen. Besarnya perubahan
yang disebabkan oleh variabel independen ini akan memberi peluang terhadap
perubahan variabel dependen sebesar koefisien perubahan dalam variabel
independen. Artinya, setiap terjadi perubahan sekian kali satuan variabel
independen, diharapkan akan menyebabkan variabel dependen berubah sekian
satuan juga. Sebaliknya, jika terjadi perubahan (penurunan) variabel independen
(bebas) sekian satuan, diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan)
variabel dependen sebesar sekian satuan juga. Hubungan antar variabel, yakni
variabel independen dan dependen biasanya ditulis dalam bentuk persamaan, Y =
a + bX. Adapun varibel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai perusahaan.
1. Nilai Perusahaan
Halim (2015:125) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan suatu
kondisi tertentu yang telah dicapai oleh perusahaan sebagai gambaran atas
Dividend Payout Ratio = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Page 55
suatu tingkat keberhasilan perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian
ini dinyatakan dalam Price to Book Valu (PBV) dengan formula sebagai
berikut:
Untuk lebih jelasnya, definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Singkatan Definisi
Operasional
Indikator Ukuran Skala
Keputusan
Investasi
Price
Earning
Ratio
PER Menunjukkan
perbandingan
antara harga
saham dan
keuntungan yang
diperoleh
pemegang saham,
Harga
Pasar
Saham
Laba
per
Lembar
Saham
Rasio
Keputusan
Pendanaan
Debt to
Equity
Ratio
DER Perbandingan
antara jumlah
dana kreditor
dengan jumlah
dana pemilik
perusahaan
Total
Ekuitas
Total
Utang
Rasio
Kebijakan
Dividen
Dividend
Payout
Ratio
DPR Menunjukan
keputusan
manajemen dalam
mengelola laba
apakah dijadikan
dividen yang
dibagikan atau
laba ditahan
Dividen
Per
Lembar
Saham
(DPS)
Laba per
Lembar
Saham
(EPS)
Rasio
Price to Book Value = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎
Page 56
Nilai
Perusahaan
Price to
Book Value
PBV Harga saham
pasar terhadap
nilai buku per
lembar saham
Harga
Pasar Per
Lembar
Saham
Nilai
Buku per
Lembar
Saham
Rasio
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Sugiyono (2010) mendefinisikan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama tahun 2012-2015. Dimana
populasi tersebut berjumlah 107 perusahaan.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono: 2010). Pengambilan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dan teknik
pengambilan sampel yang dipilih adalah purposive sampling. Teknik purposive
sampling adalah teknik dengan pengambilan sampel yang memiliki tujuan tertentu
sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan atau dengan kata lain
Page 57
merupakan pengambilan sampel secara disengaja. Sampel yang diambil untuk
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan tersebut termasuk dalam kelompok perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2015.
2. Perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit
setiap tahun dan memiliki data-data yang diperlukan selama 4 tahun
pengamatan, yaitu 2012-2015.
3. Perusahaan tersebut harus memiliki data yang lengkap mengenai
keputusan investasi (PER), keputusan pembiayan (DER) dan kebijakan
dividen (DPR) selama tahun 2012-2015 yang bernilai positif.
4. Perusahaan memberikan dividen dalam empat tahun berturut-turut selama
tahun 2012-2015.
Tabel 3.2
Proses Seleksi Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1.
Perusahaan tersebut termasuk dalam kelompok perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama tahun 2012-2015.
107
2.
Perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangan yang
telah diaudit setiap tahun dan memiliki data-data yang
diperlukan selama 4 tahun pengamatan, yaitu 2012-2015.
88
Page 58
3.
Perusahaan tersebut harus memiliki data yang lengkap
mengenai keputusan investasi (PER), keputusan pembiayan
(DER) dan kebijakan dividen (DPR) selama tahun 2012-
2015 yang bernilai positif.
56
4.
Perusahaan memberikan dividen dalam empat tahun
berturut-turut selama tahun 2012-2015. 12
Sumber: Data Sekunder IDX Tahun 2012-2015.
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini sebanyak 107 perusahaan,
akan tetapi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam pemilihan sampel
maka sampel dari penelitian ini berjumlah 12 perusahaan yang terdapat di sektor
manufaktur terdaftar di BEI pada periode 2012-2015.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan cara memperoleh data, jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data panel yang merupakan gabungan antara data time series
dan cross section dengan sumber data dari laporan keuangan perusahaan pada
website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Penelitian ini akan menganalisis
pengaruh keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan, maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang telah ada dan tidak
Page 59
memerlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu laporan keuangan tahunan yang telah
diaudit dan terdaftar pada perusahaan manufaktur selama periode 2012-2015.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis
data sekunder berupa laporan keuangan tahunan (annual report) yang telah
diaudit maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel karena data yang
digunakan berupa data panel, penggunaan data panel ini disebabkan karena objek
penelitian terdiri dari 12 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2015 yang terdapat dalam bentuk laporan
tahunan yang dipublikasi dan telah diaudit. Data-data yang sudah ada kemudian
diolah dan diproses lebih lanjut menggunakan program Microsoft office 2010
yaitu Microsoft excel 2010 dan alat pengolahan data kuantitatif menggunakan
program Eviews 8.0.
3.6.1 Analisis Regresi Data Panel
Salah satu tahapan penting dalam melakukan analisis regresi adalah proses
estimasi. Estimasi merupakan proses menemukan nilai terbaik koefisien regresi,
termasuk nilai intersepnya. Dalam Sriyana (2014) Hsiao (1995: 12-19)
Page 60
mengatakan bahwa dengan menggunakan data panel, maka kita akan
menghasilkan hasil regresi dengan intersep dan koefisien regresi yang berbeda
pada setiap perusahaan dan setiap periode waktu. Tiga model pendekatan estimasi
yang biasa digunakan pada regresi data panel, yaitu pendekatan dengan model
common effect, fixed effect dan random effect (Sriyana, 2015:81).
1. Common Effect
Pendekatan common effect digunakan untuk mengestimasi data panel
dengan cara mengkombinasikan data time series dan data cross section.
Dengan menggabungkan kedua data tersebut, maka dapat menggunakan
metode OLS (Ordinary Least Square) tanpa perlu memperhatikan individu
maupun waktu.
2. Fixed Effect
Pendekatan fixed effect digunakan untuk menganalisa adanya perbedaan
intercept untuk setiap perusahaan dan waktu, sedangkan koefisien regresi
(slope) tetap sama pada setiap perusahaan.
3. Random Effect
Pada pendekatan ini perbedaan individu maupun waktu dapat dicerminkan
dengan variabel gangguan (error terms). Pendekatan ini juga
memperhitungkan bahwa eror mungkin berkorelasi sepanjang time series
dan cross section.
Page 61
3.6.2 Pemilihan Teknik Model Estimasi Data Panel
Menurut Widarjono (2013:362) pemilihan model terbaik ditentukan
dengan melakukan uji statistik F atau uji Chow, uji Hausman dan uji Langrange
Multiplier.
3.6.2.1 Uji Statistik F atau Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel
dengan menggunakan pendekatan fixed effect lebih baik dari model regresi data
panel menggunakan common effect dengan cara melihat sum of squared residuals
(RSS). Rumus yang digunakan dalam uji Chow adalah sebagai berikut:
Keterangan:
SSRR = Sum of Squared Residuals Common Effect
SSRU = Sum of Squared Residuals Fixed Effect
q = Jumlah variabel bebas tanpa konstanta
n = Jumlah observasi
k = Jumlah variabel bebas termasuk konstanta
Hipotesis dalam pengujian ini adalah :
H0 = Model mengikuti pendekatan Common Effect
Ha = Model mengikuti pendekatan Fixed Effect
Page 62
Dengan ketentuan, apabila hasil Fhitung didapatkan lebih kecil
dibandingkan nilai Ftabel maka H0 ditolak, sehingga fixed effect yang lebih tepat
digunakan dalam penelitian.
3.6.2.2 Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk memilih model pendekatan mana yang
lebih tepat antara fixed effect atau random effect. Uji Hausman ini didasarkan
pada ide bahwa kedua metode OLS an GLS konsisten tetapi OLS tidak efisien
didalam hipotesis nol (Widarjono, 2013:364). Hipotesis yang dapat digunakan
pada uji Hausman ini adalah sebagai berikut :
H0 = Model mengikuti pendekatan fixed effect
H1 = Model mengikuti pendekatan random effect
Jika, hasil uji menghasilkan bahwa nilai profitabilitas berada di bawah
tingkat signifikansi, maka H0 ditolak, sehingga fixed effect lebih tepat.
3.6.2.3 Uji Langrange Multiplier (LM)
Uji LM (Lagrange Multiplier), digunakan untuk mengetahui apakah
dengan pendekatan Random Effect atau pendekatan Common Effect yang lebih
tepat digunakan. Pengujian ini didasarkan pada nilai residual dari metode OLS.
Page 63
Berdasarkan formulasi yang digunakan untuk menghitung uji LM ini, jika
LM-test lebih besar dari nilai tabel chi-square, maka model dengan pendekatan
random effect yang lebih tepat digunakan.
3.6.3 Uji Asumsi Model Regresi
Dalam Purwoto dan Wahyuni (2009:127-131) mengatakan bahwa dalam
pengujian asumsi model regresi terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan.
Tahapan yang harus dilakukan antara lain uji normalitas, uji autokorelasi, uji
heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel tak
bebas mempunyai distribusi normal. Untuk menguji hal tersebut dapat
dipergunakan metode grafis Normal P-P Plot dari standartdized residual
cumulative probability, dengan identifikasi apabila sebarannya berada di sekitar
garis normal, maka asumsi kenormalan dapat dipenuhi. Selain itu Uji
Kolmogorov-Sminov juga dapat dipergunakan untuk melihat kenormalan dengan
identifikasi jika nilai p-value lebih besar dari alpha, maka asumsi kenormalan
dapat diterima.
3.6.3.2 Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara faktor
pengganggu yang satu dengan yang lainnya (non autokorelasi). Untuk menguji
Page 64
ada tidak autokorelasi dapat digunakan tes Durbin Watson (DW). Hasil
perhitungan Durbin-Watson (d) dibandingkan dengan nilai pada α = 0,05.
Tabel d memiliki dua nilai, yaitu nilai batas atas ( ) dan nilai batas bawah ( )
untuk berbagai nilai n dan k.
Kriteria pengujian:
Jika d < ; maka terjadi autokorelasi positif.
d > 4 - ; maka terjadi autokorelasi negatif.
< d < 4 - ; maka tidak terjadi autokorelasi.
; maka pengujian tidak
menyakinkan.
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk
mengetahui terjadinya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Apabila masing-masing variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model
regresi tidak terjadi gejala homoskedastisitas
3.6.3.4 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan
linear yang pasti antara peubah-ubah bebasnya. Untuk mengetahui ada tidaknya
masalah multikolinearitas dapat mempergunakan nilai VIF (Variance Inflation
Factory). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
Page 65
variabel bebas. Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang
mempunyai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10.
3.6.4 Uji Analisis Regresi Data Panel
Menurut Sriyana (2014:80) regresi data panel akan memberikan hasil
analisis yang lebih baik secara statistik karena penggabungan data cross-section
dan time-series akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar dan dapat
mengatasi masalah penghilangan variabel (ommited variabel). Penelitian ini akan
diuji dengan menggunakan model analisis regresi data panel yang dapat diuji
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan (PBV)
BO = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel
X1 = Price Earning Ratio (PER)
X2 = Debt to Equity Ratio (DER)
X3 = Dividend Payout Ratio (DPR)
µi = Standar error atau variabel pengganggu
Y = BO +b1X1 + b2X2 + b3X3 + µi
Page 66
3.6.5 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan uji T untuk
menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
dan uji F untuk menguji secara simultan.
3.6.5.1 Uji t (Uji Secara Parsial)
Uji signifikansi koefisien parsial digunakan untuk menguji apakah
hubungan yang terjadi itu berlaku untuk populasi. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji 2 sisi, dengan tingkat signifikansi α = 5%. Tingkat signifikansi
dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan
untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikasi 5% atau
0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
Pada penelitian ini, uji ini dilakukan untuk mengetahui variabel
independen (PER, DER, dan DPR) terhadap variabel dependen (PBV) secara
parsial dengan hipotesis sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini taraf signifikan yang digunakan adalah α = 0,05.
2. Jika p-value < α , hal ini berarti menunjukkan bahwa Price Earning Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio (DPR)
secara signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3. Jika p-value > α , hal ini berarti menunjukkan bahwa Price Earning Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio (DPR)
secara tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Page 67
3.6.5.2 Uji F (Uji Secara Simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau
untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat
berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan). Dengan tingkat signifikansi
menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar).
Pada penelitian ini, uji F digunakan untuk menganalisa pengaruh Price
Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio
(DPR) terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependen secara simultan
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila Fhitung > Ftabel maka H1 ditolak dan H0 diterima, artinya tidak ada
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan.
2. Apabila Fhitung > Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak artinya terdapact
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan.
3.7 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk menentukan presentase total variasi
dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Jika variabel yang
digunakan lebih dari dua variabel, maka koefisien determinasi yang digunakan
adalah adjusted R2. Koefisien determinasi memiliki nilai antara 0 sampai dengan
1, semakin tinggi nilainya maka menunjukkan semakin eratnya hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat (Sriyana, 2014:53).
Page 68
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang
dipilih harus memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel
penelitian yang terpilih berjumlah 12 perusahaan pada periode 2012-2015. Sampel
penelitian yang terpilih, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
No. Kode Nama Emiten
1. ASII Astra International Tbk
2. AUTO Astra Otoparts Tbk
3. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
4 EKAD Ekadharma International Tbk
5. GGRM Gudang Garam Tbk
6. HMSP HM Sampoerna Tbk
Page 69
7. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
8. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
9. KLBF Kalbe Farma Tbk
10. MERK Merck Tbk
11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
12. UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber: www.idx.co.id (2016)
Dalam rangka menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan, maka dilakukan pengumpulan data dari variabel Keputusan Investasi
(PER), Keputusan Pembiayaan (DER), dan Kebijakan Dividen (DPR).
Page 70
4.2 Analisis Data
4.2.1 Keputusan Investasi (Price Earning Ratio)
Tabel 4.2
Data Varibel X1 (Price Earning Ratio)
No. Nama Emiten Kode 2012 2013 2014 2015
1. Astra International Tbk ASII 13,70 14,18 15,56 16.79
2. Astra Otoparts Tbk AUTO 13,25 17,48 23,61 24.21
3. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 22,33 21,87 27,14 23.21
4. Ekadharma International Tbk EKAD 4,96 7,01 7,65 5.93
5. Gudang Garam Tbk GGRM 26,62 18,67 21,67 16.44
6. HM Sampoerna Tbk HMSP 26,78 25,28 29,48 42.20
7. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 10,54 23,14 14,67 15.31
8. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 17,35 14,69 18,57 18.86
9. Kalbe Farma Tbk KLBF 30,38 30,53 43,27 30.87
10. Merck Tbk MERK 31,58 24,13 66,61 21.29
11. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 19,09 15,63 17,63 14.96
12. Unilever Indonesia Tbk UNVR 32,87 37,06 45,65 48.24
Rata-rata 20,78 19,65 27,63 23,19
Nilai Tertinggi 32,87 37,06 66,61 48,24
Nilai Terendah 4,96 7,01 7,65 5,93
Sumber: www.idx.co.id (2016), data diolah.
Page 71
Tabel 4.1 menunjukkan nilai Price Earning Ratio pada 12 perusahaan
manufaktur. Pada tahun 2012 PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki nilai PER
terbesar dengan nilai 32,87. Sedangkan perusahaan PT. Ekadharma International
Tbk memiliki nilai PER terkecil dengan nilai 4,96.
Pada tahun 2013 perusahaan manufaktur, yaitu PT. Unilever Indonesia
Tbk memiliki nilai Price Earning Ratio terbesar dengan nilai 37,06. Nilai Price
Earning Ratio terkecil yaitu pada PT Ekadharma International Tbk yang memiliki
nilai sebesar 7,01.
Pada tahun 2014 PT Merck Tbk mempunyai nilai Price Earning Ratio
terbesar dengan nilai 66,61 dan nilai Price Earning Ratio terkecil pada PT
Ekadharma International Tbk dengan nilai sebesar 7,65.
Pada tahun 2015 PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai nilai Price
Earning Ratio terbesar dengan nilai 48,24 dan nilai Price Earning Ratio terkecil
pada PT Ekadharma International Tbk dengan nilai sebesar 5,93.
Page 72
4.2.2 Keputusan Pembiayaan (Debt to Equity Ratio)
Tabel 4.3
Data Variabel X2 (Debt to Equity Ratio)
No. Nama Emiten Kode 2012 2013 2014 2015
1. Astra International Tbk ASII 1,03 1,02 0,96 0,94
2. Astra Otoparts Tbk AUTO 0,62 0,32 0,42 0,41
3. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 0,51 0,58 0,91 0,97
4. Ekadharma International Tbk EKAD 0,43 0,45 0,51 0,33
5. Gudang Garam Tbk GGRM 0,56 0,73 0,75 0,67
6. HM Sampoerna Tbk HMSP 0,97 0,94 1,10 0,19
7. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,74 1,04 1,08 1,13
8. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 0,17 0,16 0,17 0,16
9. Kalbe Farma Tbk KLBF 0,28 0,33 0,27 0,25
10. Merck Tbk MERK 0,37 0,36 0,29 0,29
11. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 0,46 0,41 0,37 0,39
12. Unilever Indonesia Tbk UNVR 2,02 2,14 2,11 2,26
Rata-rata 0,68 0,71 0,75 0,67
Nilai Tertinggi 2,02 2,14 2,11 2,26
Nilai Terendah 0,17 0,16 0,17 0,16
Sumber: www.idx.co.id (2016), data diolah.
Tabel 4.2 menunjukkan nilai Debt to Equity Ratio pada 12 perusahaan
manufaktur. Pada tahun 2012 PT Unilever Indonesia Tbk memiliki nilai Debt to
Page 73
Equity Ratio terbesar dengan nilai 2,02. Sedangkan perusahaan PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk memiliki nilai Debt to Equity Ratio terkecil dengan nilai
0,17.
Pada tahun 2013 perusahaan manufaktur, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk
memiliki nilai Debt to Equity Ratio terbesar dengan nilai 2,14. Nilai Debt to
Equity Ratio terkecil yaitu pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang
memiliki nilai sebesar 0,16.
Pada tahun 2014 PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai nilai Debt to
Equity Ratio terbesar dengan nilai 2,11 dan nilai Debt to Equity Ratio terkecil
pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan nilai sebesar 0,17.
Pada tahun 2015 PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai nilai Debt to
Equity Ratio terbesar dengan nilai 2,06 dan nilai Debt to Equity Ratio terkecil
pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan nilai sebesar 0,16.
Page 74
4.2.3 Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
Tabel 4.4
Data Variabel X4 (Dividend Payout Ratio)
No. Nama Emiten Kode 2012 2013 2014 2015
1. Astra International Tbk ASII 0,45 0,45 0,46 0,50
2. Astra Otoparts Tbk AUTO 0,30 0,51 0,53 0,41
3. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 0,28 0,30 0,17 0,26
4. Ekadharma International Tbk EKAD 0,15 0,16 0,16 0,15
5. Gudang Garam Tbk GGRM 0,38 0,36 0,29 0,78
6. HM Sampoerna Tbk HMSP 0,57 1,38 0,86 1,00
7. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,50 0,50 0,50 0,50
8. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 0,35 0,66 0,94 0,35
9. Kalbe Farma Tbk KLBF 0,67 0,45 0,43 0,44
10. Merck Tbk MERK 0,01 0,01 0,80 0,80
11. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 0,45 0,45 0,40 0,40
12. Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,99 0,99 0,45 0,45
Rata-rata 0,43 0,52 0,52 0,50
Nilai Tertinggi 0,99 1,38 0,94 1,00
Nilai Terendah 0,01 0,01 0,17 0,15
Sumber: www.idx.co.id (2016) data diolah.
Tabel 4.3 menunjukkan nilai Dividend Payout Ratio pada 12 perusahaan
manufaktur. Pada tahun 2012 PT Unilever Indonesia Tbk memiliki nilai Dividend
Page 75
Payout Ratio terbesar dengan nilai 0,99. Sedangkan perusahaan PT Merck Tbk
memiliki nilai Dividend Payout Ratio terkecil dengan nilai 0,01.
Pada tahun 2013 perusahaan manufaktur, yaitu PT HM Sampoerna Tbk
memiliki nilai Dividend Payout Ratio terbesar dengan nilai 1,38. Nilai Dividend
Payout Ratio terkecil yaitu pada PT Merck Tbk yang memiliki nilai sebesar 0,01.
Pada tahun 2014 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mempunyai nilai
Dividend Payout Ratio terbesar dengan nilai 0,94 dan nilai Dividend Payout Ratio
terkecil pada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 0,17.
Pada tahun 2015 PT HM Sampoerna Tbk mempunyai nilai Dividend
Payout Ratio terbesar dengan nilai 1,00 dan nilai Dividend Payout Ratio terkecil
pada PT Ekadharma International Tbk dengan nilai sebesar 0,15.
Page 76
4.2.4 Nilai Perusahaan (Price to Book Value)
Tabel 4.5
Data Variabel Y (Price to Book Value)
No. Nama Emiten Kode 2012 2013 2014 2015
1. Astra International Tbk ASII 3,43 2,59 2,60 1,92
2. Astra Otoparts Tbk AUTO 2,60 1,84 2,08 0,76
3. Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 7,32 5,56 5,68 3,39
4. Ekadharma International Tbk EKAD 1,57 1,15 1,54 1,16
5. Gudang Garam Tbk GGRM 4,07 2,75 3,66 2,78
6. HM Sampoerna Tbk HMSP 19,73 19,32 27,35 13,66
7. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1,50 1,51 1,45 1,05
8. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 4,26 3,20 3,96 3,44
9. Kalbe Farma Tbk KLBF 7,30 6,89 9,30 5,66
10. Merck Tbk MERK 8,17 8,27 6,97 6,41
11. Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 5,18 3,85 4,09 2,46
12. Unilever Indonesia Tbk UNVR 40,09 46,63 45,03 58,48
Rata-rata 8,77 8,63 9,48 8,43
Nilai Tertinggi 40,09 46,63 45,03 58,48
Nilai Terendah 1,50 1,15 1,45 0,76
Sumber: www.idx.co.id (2016), data diolah.
Tabel 4.4 menunjukkan nilai Price to Book Value pada 12 perusahaan
manufaktur. Pada tahun 2012 PT Unilever Indonesia Tbk memiliki nilai Price to
Page 77
Book Value terbesar dengan nilai 40,09. Sedangkan perusahaan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk memiliki nilai Price to Book Value terkecil dengan nilai
1,50.
Pada tahun 2013 perusahaan manufaktur, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk
memiliki nilai Price to Book Value terbesar dengan nilai 46,63. Nilai Price to
Book Value terkecil yaitu pada PT Ekadharma International Tbk yang memiliki
nilai sebesar 1,15.
Pada tahun 2014 PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai nilai Price to
Book Value terbesar dengan nilai 45,03 dan nilai Price to Book Value terkecil
pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan nilai sebesar 1,45.
Pada tahun 2015 PT Unilever Indonesia Tbk mempunyai nilai Price to
Book Value terbesar dengan nilai 58,48 dan nilai Price to Book Value terkecil
pada PT Astra Otoparts Tbk dengan nilai sebesar 0,76.
4.3 Pemilihan Model Regresi Data Panel
Untuk menentukan teknik analisis data panel yang lebih tepat antara
ordinary least square, fixed effect, dan random effect, maka dilakukan beberapa
pengujian terlebih dahulu, seperti uji Chow-Test, uji Hausman, dan uji Langrange
Multiplier.
4.3.1 Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel
dengan menggunakan pendekatan fixed effect lebih baik dari model regresi data
Page 78
panel menggunakan common effect dengan cara melihat sum of squared residuals
(RSS). Uji Chow dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dan chi-
square, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0 : Model mengikuti pendekatan common effect
Hα : Model mengikuti pendekatan fixed effect
Ketentuan : H0 diterima dan Hα ditolak apabila > α (0.05)
H0 ditolak dan Hα diterima apabila α (0.05)
Berikut ini adalah hasil Uji Chow:
Tabel 4.6
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 22.187664 (11,33) 0.0000
Cross-section Chi-square 102.131619 11 0.0000
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.5, uji ini menghasilkan bahwa nilai probabilitas
F dan chi-square lebih kecil dari nilai α (0.05) yaitu sebesar 0.0000, sehingga
dapat disimpulkan H0 ditolak dan Hα diterima. Hal ini menunjukkan penelitian
lebih baik menggunakan model fixed effect dalam mengestimasi data panel.
Page 79
4.3.2 Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk memilih model pendekatan mana yang
lebih tepat antara fixed effect atau random effect. Hipotesis yang dapat digunakan
pada uji Hausman ini adalah sebagai berikut :
H0 = Model mengikuti pendekatan random effect
Hα = Model mengikuti pendekatan fixed effect
Ketentuan : H0 diterima dan Hα ditolak apabila > α (0.05)
H0 ditolak dan Hα diterima apabila α (0.05)
Berikut ini adalah hasil Uji Hausman:
Tabel 4.7
Hasil Uji Hausman
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Berdasarkan tabel 4.6, uji ini menghasilkan bahwa nilai probabilitas dari
chi-square nya lebih kecil dari nilai α (0.05) yaitu sebesar 0.0011. Sehingga dapat
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 16.094561 3 0.0011
Page 80
diartikan H0 ditolak dan Hα diterima, hal ini dapat disimpulkan penelitian lebih
baik menggunakan model fixed effect.
Dari hasil dua uji pemilihan model regresi data panel yang sudah
dilakukan, didapatkan hasil yang tidak sama dari setiap pengujiannya, hasil dari
pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Pemilihan Model Regresi Data Panel
Metode Pengujian Hasil
Chow Test Common Effect Vs Fixed Effect Fixed Effect
Hausman Test Fixed Effect Vs Random Effect Fixed Effect
Langrange Multiplier Test Common Effect Vs Random Effect -
Sumber: Tabel 4.5 dan 4.6
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pemilihan model yang terbaik untuk
mengestimasi data panel, yaitu dengan menggunakan Fixed Effect. Penelitian ini
tidak melakukan uji Langrange Multiplier Test, karena model yang terpilih adalah
model fixed effect berdasarkan uji chow dan uji hausman.
4.4 Estimasi Regresi Data Panel
Analisis data panel dapat dilakukan dengan tiga model estimasi, yaitu
ordinary least square, fixed effect, dan random effect. Dari hasil pemilihan model
regresi data panel, yaitu uji Chow-Test dan uji Hausman teknik analisis data panel
yang lebih tepat adalah dengan menggunakan model fixed effect.
Page 81
4.4.1 Pendekatan Model Fixed Effect
Teknik model fixed effect adalah teknik menganalisa adanya perbedaan
intercept untuk setiap perusahaan dan waktu, dan model ini mengasumsikan
bahwa koefisien regresi (slope) tetap sama pada setiap perusahaan dan antar
waktu. Hasil regresi menggunakan model fixed effect adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Estimasi Model Fixed Effect
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R-squared dalam model
ini adalah 0.962158. Berdasarkan hasil tersebut, variabel yang nilai probabilitas
Dependent Variable: PBV
Method: Panel Least Squares
Date: 10/21/16 Time: 23:17
Sample: 2012 2015
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.071424 0.057054 1.251867 0.2194
DER 8.247852 2.766278 2.981570 0.0054
DPR -3.139755 1.951179 -1.609158 0.1171
C 2.935162 2.824198 1.039291 0.3062 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.973430 Mean dependent var 8.826250
Adjusted R-squared 0.962158 S.D. dependent var 13.03363
S.E. of regression 2.535449 Akaike info criterion 4.948925
Sum squared resid 212.1405 Schwarz criterion 5.533675
Log likelihood -103.7742 Hannan-Quinn criter. 5.169903
F-statistic 86.35658 Durbin-Watson stat 2.084118
Prob(F-statistic) 0.000000
Page 82
α (0.05) dinyatakan signifikan adalah Debt to Equity Ratio (DER) dengan nilai
0.0054. Sedangkan Price Earning Ratio (PER) dengan nilai 0.2194 dan Dividend
Payout Ratio (DPR) dengan nilai 0.1171 dinyatakan tidak signifikan, karena nilai
probabilitas ini > α (0.05).
4.5 Uji Asumsi Model Regresi
4.5.1 Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel tak
bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil uji normalitas
pada gambar 4.1:
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Untuk memutuskan apakah variabel-variabel penelitian terdistribusi
normal yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas Jarque-Bera dengan α =
0.05. Pada gambar 4.1 terlihat nilai probabilitas Jarque-Bera adalah sebesar
Page 83
53.72822, nilai ini menunjukkan bahwa hasil probabilitas lebih besar dari α =
0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal, artinya
asumsi klasik mengenai kenormalan terpenuhi.
4.5.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk
mengetahui terjadinya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Apabila masing-masing variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model
regresi tidak terjadi gejala homoskedastisitas. Berikut ini adalah hasil perhitungan
dengan menggunakan model fixed effect
Page 84
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas Model Fixed Effect
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Tabel 4.9 adalah hasil pengujian heteroskedastisitas. Keputusan terjadi
atau tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi linier adalah dengan melihat
Nilai Prob. F-statistic (F hitung). Apabila nilai Prob. F hitung lebih besar dari
tingkat α = 0,05 (5%) maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila
nilai Prob. F hitung lebih kecil dari tingkat α = 0,05 (5%) maka terjadi
heteroskedastisitas. Nilai Prob. F hitung sebesar 0,0000 lebih kecil dari tingkat α =
Dependent Variable: PBV
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 10/23/16 Time: 22:05
Sample: 2012 2015
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48
Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.019083 0.026826 0.711385 0.4818
DER 5.090038 1.924819 2.644424 0.0124
DPR -1.265469 0.986821 -1.282369 0.2086
C 5.441124 1.654920 3.287847 0.0024 Effects Specification ross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.970876 Mean dependent var 8.826250
Sum squared resid 232.5305 Durbin-Watson stat 1.997540
Page 85
0,05 (5%). Sehingga, berdasarkan hasil tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa
terjadi heteroskedastisitas pada data yang digunakaan dalam penelitian ini.
Dengan menggunakan hasil data dari pengujian fixed effect yang telah
dihilangkan heteroskedasitasnya dapat dilihat bahwa hasil Adjusted R-squared
nya adalah sebesar 0.922552 yang berarti bahwa pada model regresi ini, variabel
bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat yaitu Price to Book Value sebesar
92.25%. Berdasarkan hasil data tersebut, variabel yang nilai probabilitasnya α
(0.05) dinyatakan signifikan adalah variabel Debt to Equity Ratio (DER).
Sedangkan untuk variabel Price Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio
(DPR) dinyatakan tidak signifikan.
4.5.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan
linear antara variabel dependen didalam satu regresi. Hal tersebut ditunjukkan
dengan ketentuan tidak ada nilai yang lebih dari 0.8, apabila terdapat nilai yang
melebihi 0.8 maka dapat diartikan bahwa terjadi multikolinearitas diantara
variabel independen. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas yang dilakukan.
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
PER DER DPR
PER 1.000000 0.287459 0.350676
DER 0.287459 1.000000 0.241244
DPR 0.350676 0.241244 1.000000
Page 86
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat tidak terdapat nilai variabel independen
yang melebihi 0.8, sehingga dapat disimpulkan bahwa data panel dalam penelitian
ini tidak terjadi masalah multikolinearitas.
4.6 Analisis Regresi Data Panel
Analisis regresi data panel dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh PER, DER, dan DPR terhadap PBV. Hasil pengolahan data yang
digunakan dalam analisis statistik adalah uji heteroskedastisitas pada model fixed
effect. Berdasarkan pada tabel 4.9, maka dapat diperoleh persamaan regresi data
panel sebagi berikut:
Page 87
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
PBV = 5.441124 + 0.019083PER + 5.090038DER – 1.265469DPR
Keterangan:
PBV = Nilai Perusahaan
PER = Keputusan Investasi
DER = Keputusan Pendanaan
DPR = Kebijakan Dividen
Dependent Variable: PBV
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 10/23/16 Time: 22:05
Sample: 2012 2015
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48
Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.019083 0.026826 0.711385 0.4818
DER 5.090038 1.924819 2.644424 0.0124
DPR -1.265469 0.986821 -1.282369 0.2086
C 5.441124 1.654920 3.287847 0.0024 Effects Specification ross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.970876 Mean dependent var 8.826250
Sum squared resid 232.5305 Durbin-Watson stat 1.997540
Page 88
Dari persamaan diatas, dapat dijelaskan bahwa:
1. Nilai koefisien sebesar 5.441124 menunjukkan bahwa apabila Price
Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout
Ratio (DPR) tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka
besarnya nilai perusahaan yang diperoleh sebesar 5.441124.
2. Nilai koefisien PER sebesar 0.019083 menunjukkan bahwa apabila nilai
Price Earning Ratio (PER) naik 1 kali dan variabel lainnya tetap tidak
mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka nilai perusahaan akan
naik sebesar 0.019083.
3. Nilai koefisien DER sebesar 5.090038 menunjukkan bahwa apabila nilai
Debt to Equity Ratio (DER) naik 1 kali dan variabel lainnya tetap tidak
mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka nilai perusahaan akan
naik sebesar 5.090038.
4. Nilai koefisien DPR sebesar -1.265469 menunjukkan bahwa apabila nilai
Dividend Payout Ratio (DPR) naik 1 kali dan variabel lainnya tetap tidak
mengalami perubahan atau sama dengan nol, maka nilai perusahaan akan
turun sebesar 1.265469.
4.7 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan uji T untuk
menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
dan uji F untuk menguji secara simultan. Uji hipotesis ini berguna untuk menguji
koefisien regresi yang didapat signifikan atau tidak.
Page 89
4.7.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji signifikansi koefisien parsial atau Uji T digunakan untuk menguji
apakah variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan uji 2 sisi, dengan tingkat signifikansi α = 5%.
Pada penelitian ini, uji ini dilakukan untuk mengetahui variabel
independen (PER, DER, dan DPR) terhadap variabel dependen (PBV) secara
parsial dengan hipotesis sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini taraf signifikan yang digunakan adalah α = 0,05.
Ketentuan:
H0 : PER, DER, dan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap
Nilai Perusahaan.
Hα : PER, DER, dan DPR berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
2. Jika p-value < α , hal ini berarti menunjukkan bahwa Price Earning Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio (DPR)
secara signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Maka, H0 ditolak
dan Hα diterima.
3. Jika p-value > α , hal ini berarti menunjukkan bahwa Price Earning Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio (DPR)
secara tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Maka, H0
diterima dan Hα ditolak.
Page 90
Berikut ini adalah hasil pengolahan dari uji T:
Tabel 4.12
Hasil Uji T
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.019083 0.026826 0.711385 0.4818
DER 5.090038 1.924819 2.644424 0.0124
DPR -1.265469 0.986821 -1.282369 0.2086
C 5.441124 1.654920 3.287847 0.0024
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Pada tabel 4.11 menggambarkan hasil model fixed effect setelah
dihilangkan heteroskedastisitasnya. Berdasrkan hasil tersebut, maka dapat
disimpulkan:
1. Variabel PER diperoleh nilai t-statistik sebesar 0.711385 dengan nilai
probabilitas 0.4818, nilai probabilitas ini lebih besar dari nilai signifikan
yaitu 0.05. Hasil ini menyatakan bahwa H0 diterima dan Hα ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel PER tidak berpengaruh
signifikan terhadap PBV.
2. Variabel DER diperoleh nilai t-statistik sebesar 2.644424 dengan nilai
probabilitas 0.0124 nilai probabilitas ini lebih kecil dari nilai signifikan
yaitu 0.05. Hasil ini menyatakan bahwa H0 ditolak dan Hα diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel DER berpengaruh signifikan
terhadap PBV.
Page 91
3. Variabel DPR diperoleh nilai t-statistik sebesar -1.282369 dengan nilai
probabilitas 0.2086, nilai probabilitas ini lebih besar dari nilai signifikan
yaitu 0.05. Hasil ini menyatakan bahwa H0 diterima dan Hα ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel DPR berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap PBV.
4.7.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau
untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau tidak. Dengan tingkat signifikansi menggunakan α = 5%.
Pada penelitian ini, uji F digunakan untuk menganalisa pengaruh Price
Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividend Payout Ratio
(DPR) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebagai variabel dependen secara
simultan dengan kriteria sebagai berikut:
1. H0 : PER, DER, dan DPR tidak berpengaruh signifikan secara bersama-
sama terhadap nilai perusahaan (PBV).
2. Hα : PER, DER, dan DPR berpengaruh signifikan secara bersama-sama
terhadap nilai perusahaan (PBV).
Page 92
Ketentuan:
Apabila probabilitas (F- statistic) < α (0.05), maka H0 ditolak dan Hα
diterima, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara simultan.
Apabila probabilitas (F- statistic) > α (0.05), maka H0 diterima dan Hα
ditolak artinya terdapact pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat secara simultan
Berikut ini adalah hasil pengolahan dari uji F:
Tabel 4.13
Hasil Uji F
Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Nilai probabilitas F-statistic sebesar 0.000000 lebih kecil dari α 0.05 (α =
5%) yang berarti hal ini menunjukkan H0 ditolak dan Hα diterima. Maka, dapat
disimpulkan bahwa variabel PER, DER, dan DPR secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.
Page 93
4.8 Uji Koefisien Determinasi Adjusted (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk menentukan presentase total variasi
dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Jika variabel yang
digunakan lebih dari dua variabel, maka koefisien determinasi yang digunakan
adalah Adjusted R-squared. Semakin tinggi nilainya maka menunjukkan semakin
eratnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat hasil dari uji koefisien determinasi,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil Output Eviews 8.0 (2016), data diolah
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-squared
adalah 0.922552. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh
PER, DER, dan DPR terhadap PBV sebesar 92.25%. Sedangkan sisanya sebesar
7.75% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Page 94
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian
4.9.1 Keputusan Investasi (PER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Berdasarkan hasil data yang telah diolah, diketahui bahwa Keputusan
Investasi (PER) mempunyai pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan (PBV).
Jika dilihat dari persamaan regresi yang menunjukkan angka 0.019083, maka
dapat diartikan bahwa setiap kenaikkan 1 persen dari PER akan meningkatkan
PBV sebesar 0.019083 persen. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Pamungkas
dan Puspaningsih pada tahun 2013 tentang teori yang tepat dan berhubungan
dengan keputusan investasi adalah teori persinyalan (signalling theory), yaitu
pengeluaran investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham
sebagai indikator nilai perusahaan. Dengan dilakukannya investasi, maka saham
perusahaan akan lebih diminati oleh investor dan mengakibatkan harga saham
akan meningkat. Peningkatan harga saham inilah yang dijadikan indikator bahwa
nilai perusahaan juga meningkat.
Dari hasil Uji T variabel PER memiliki nilai probabilitas 0.4818, nilai
probabilitas ini lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0.05. Hasil ini menyatakan
bahwa H0 diterima dan Hα ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PBV. Hasil ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Handayani, Efni, dan Fathoni (2014)
yang menyatakan bahwa keputusan investasi dengan variabel PER berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap PBV. Adapun hasil penelitian ini didukung
Page 95
oleh penelitian dari Rakhimsyah dan Gunawan (2011) yang menyatakan bahwa
keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4.9.2 Keputusan Pembiayaan (DER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Berdasarkan hasil data yang telah diolah, diketahui bahwa Keputusan
Pembiayaan (DER) mempunyai pengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
(PBV). Jika dilihat dari persamaan regresi yang menunjukkan angka 5.090038,
maka dapat diartikan bahwa setiap kenaikkan 1 persen dari DER akan
meningkatkan PBV sebesar 5.090038 persen. Hasil tersebut sesuai dengan
pendapat Franco Modigliani dan Merton Miller pada tahun 1958 tentang teori
Trade Off Theory, yaitu bunga utang dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak,
maka nilai perusahaan akan meningkat terus menerus sejalan dengan semakin
besarnya jumlah utang yang digunakan. Namun, hasil ini tidak sejalan dengan
Pecking Order Theory yang menjelaskan bahwa perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutang rendah akan memiliki sumber dana
internal yang berlimpah sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
Dari hasil Uji T Variabel DER memiliki nilai probabilitas 0.0124, nilai
probabilitas ini lebih kecil dari nilai signifikan yaitu 0.05. Hasil ini menyatakan
bahwa H0 ditolak dan Hα diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Afzal dan Rohman (2012), Sartini dan
Purbawangsa (2014), Wijaya dan Wibawa (2010) yang menghasilkan bahwa
keputusan pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
Page 96
perusahaan. Adapun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari
Fenandar dan Raharja (2012), Pamungkas dan Puspaningsih (2013) yang
menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.9.3 Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Berdasarkan hasil data yang telah diolah, diketahui bahwa Kebijakan
Dividen (DPR) mempunyai pengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan (PBV).
Jika dilihat dari persamaan regresi yang menunjukkan angka – 1.265469, maka
dapat diartikan bahwa setiap kenaikkan 1 persen dari PER akan menurunkan PBV
sebesar 1.265469 persen. Hasil tersebut sesuai dengan teori ketidakrelevanan
dividen (irrelevant dividend proposition) yang diperkenalkan oleh Merton Miller
dan Franco Modiglina pada tahun 1961. Teori ini menyatakan dalam suatu pasar
yang sempurna, nilai perusahaan tidak tergantung dari kebijakan dividen yang
dilakukan oleh manajemen. Nilai perusahaan adalah bebas dari struktur modal.
Dari hasil Uji T variabel DPR memiliki nilai probabilitas 0.2086, nilai
probabilitas ini lebih besar dari nilai signifikan yaitu 0.05. Hasil ini menyatakan
bahwa H0 diterima dan Hα ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
DPR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PBV. Hal ini dapat
dikarenakan dari sampel yang terpilih, sampel yang terpilih dalam penelitian ini
adalah dari berbagai sub-sektor perusahaan manufaktur, apabila memilih sampel
yang diambil dalam satu sub-sektor perusahaan saja dapat memungkinkan hasil
Page 97
dan pengaruh yang berbeda. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Afzal
dan Rohman (2012), Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012), Pamungkas dan
Puspaningsih (2013) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Adapun hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian dari Fenandar dan Raharja (2012), Sartini dan
Purbawangsa (2014) yang menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh
positif dan siginifikan terhadap nilai perusahaan.
4.9.4 Pengaruh Secara Simultan Keputusan Investasi, Keputusan
Pembiayaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Dari pengolahan uji F dilihat bahwa nilai probabilitas (F-statistic) sebesar
0.000000 lebih kecil dari α 0.05 (α = 5%), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Keputusan Investasi yang diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER),
Keputusan Pembiayaan yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER),
dan Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR)
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV)
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-
2015.
Page 98
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN
REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diinterpretasikan
pada sebelumnya, maka dapat disimpulkan terkait pengaruh Keputusan Investasi
(PER), Keputusan Pembiayaan (DER), dan Kebijakan Dividen (DPR) terhadap
Nilai Perusahaan (PBV) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2012 sampai 2015 adalah sebagai berikut:
1. Keputusan Investasi yang diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV).
2. Keputusan Pembiayaan yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV).
3. Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio
(DPR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan
yang diproksikan dengan Price to Book Value (PBV).
Page 99
4. Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pembiayaan (DER), dan Kebijakan
Dividen (DPR) memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
(simultan) terhadap Nilai Perusahaan (PBV).
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang
dialami, yaitu:
1. Keterbatasan dari penelitian ini antara lain, peneliti telah membatasi ruang
lingkup penelitian dimana hanya menjelaskan variabel keputusan
investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen. Padahal terdapat
banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
2. Pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode penelitian yang dilakukan hanya 4 tahun mulai dari 2012 sampai
2015 dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 12 perusahaan. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang tidak membagikan
dividen selama beberapa tahun secara berturut-turut. Hal ini dapat
membuat penelitian kurang akurat.
3. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 perusahaan dan kemungkinan
hasil penelitian akan berbeda bila menambahkan jumlah sampel sehingga
penelitian yang akan datang dapat memberikan hasil yang lebih sempurna.
Page 100
5.3 Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka dapat
dikemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan penelitian ini maupun
untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi
perkembangan ilmu keuangan dan dapat menambah kajian dalam bidang
keuangan dengan memahami peluang-peluang untuk investasi,
pembiayaan, dan dividen agar dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan baik dan semaksimal mungkin.
2. Bagi pihak internal perusahaan, diharapkan memberikan informasi bagi
pihak manajer keuangan perusahaan, bahwa terdapat beberapa faktor-
faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yang di dalam penelitian ini
disebutkan tiga faktor, yaitu keputusan investasi, keputusan pembiayaan,
dan kebijakan dividen. Sehingga informasi di dalam penelitian ini mampu
membantu pihak manajer keuangan perusahaan dalam pengambil
keputusan terkait pengoptimalan nilai perusahaan.
3. Bagi pihak eksternal perusahaan, investor diharapkan dapat membantu
mempermudah dalam mengambil keputusan atas peletakan dana di
perusahaan tersebut dan diharapkan penelitian dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan
yang memiliki nilai perusahaan yang baik. Selain itu kreditur diharapkan
dapat membantu menilai suatu perusahaan mampu atau tidaknya
perusahaan tersebut mengembalikan pinjaman yang di berikan oleh pihak
Page 101
kreditur dan penelitian ini diharapkan dapat menilai dan menganalisa
kemungkinan return yang akan diperoleh jika memberikan pinjaman
kepada suatu perusahaan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau
sumber informasi bagi kepentingan penelitian selanjutnya terkait faktor-
faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Page 102
DAFTAR PUSTAKA
Afzal, Arie & Abdul Rohman. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Journal of Accounting, Vol.1, No.2.
Brealey, Myers & Marcus. (2007). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi
kelima. Jakarta: Erlangga.
Brigham, E.F., & Weston, J.F. (2005). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid
2, Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.
Chasanah, Amalia Nur. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen
Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Yang Listed di Bursa Efek
Indonesia. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.
Efni, Yulia, dkk. (2012). Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Deviden: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada
Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol. 10, No.1.
Fahmi, Illona Fortunata. (2014). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Struktur
Modal Terhadap Dividend Payour Ratio (Studi Pada Perusahaan yang
Tergabung dalam Index Kompas 100 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2012-2014). Thesis Universitas Widyatama.
Fenandar, Gany Ibrahim & Surya Raharja. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Journal of Accounting, Vol.1, No.2.
Gumanti, Tatang Ary. (2013). Kebijakan Dividen: Teori, Empiris, dan Implikasi.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Halim, Abdul. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Page 103
Handayani, Meitri, Yulia Efni, dan Ahmad Fauzan Fathoni. (2014). Pengaruh
Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan yang Dimediasi Oleh
Risiko Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Aneka Industri Periode 2008-2012). Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, Vol.1, No.2.
Harjito, D. Agus. (2012). Dasar-dasar Teori Keuangan. Edisi Pertama.
Yogyakarta: EKONISIA.
Hidayat, Riskin. (2010). Keputusan Investasi dan Financial Constraints: Studi
Empiris Pada Bursa Efek Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan.
Husnan, Suad & Enny Pudjiastuti. (2015). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kamaludin & Indriani. (2012). Manajemen Keuangan. Edisi Revisi. Bandung:
CV. Mandar Maju.
Manurung, Adler Haymans. (2012). Teori Investasi: Konsep dan Empiris. Jakarta:
PT Adler Manurung Press.
Mardiyati, Umi, Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri. (2012). Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-
2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol.3, No.1.
Margaretha, Farah. (2004). Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Investasi,
dan Sumber Dana Jangka Panjang. Jakarta: Widiasarana Indonesia
(Grasindo).
Mursyidi. (2013). Akuntansi Pemerintah di Indonesia. Bandung: PT Refika
Aditama.
Pamungkas, Hesti Setyorini & Abriyani Puspaningsih. (2013) Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan
Page 104
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal JAAI, Vol.17,
No.2.
Prasetyo, Dimas, Zahroh Z.A, dan Devi Farah Azizah. (2013). Pengaruh
Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di
BEI Periode Tahun 2009-2011). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.5, No.1.
Pribadi, Anggit Satria & R.Djoko Sampurno. (2012) Analisis Pengaruh Cash
Position, Firm Size, Growth, Oppurtunity, Ownership, dan Return on
Asset Terhadap Dividend Payout Ratio. Diponegoro Journal of
Management, Vol.1, No.1.
Purwoto, Agus & Sri Wahyuni. (2009). Modul Laboratorium Statistik Program
SA. Jakarta: ABFI Institute Perbanas.
Rahmawati, Amalia Dewi, Topowijono, dan Sri Sulasmiyati. (2015). Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, dan Keputusan
Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Sektor
Properti, Real Estate, dan Building Construction yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Perode 2010-2013. Jurnal Administrasi Bisnis,
Vol.23, No.2.
Rakhimsyah, Leli Amnah & Barbara Gunawan. (2011). Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi, Vol.7, No.1.
Riwayati, Hedwigis Esti, dkk. (2010). Pedoman Penulisan dan Bimbingan
Skripsi. Jakarta.
Riyanto, Bambang. (2013). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogayakarta: BPFE.
Rusdin. (2001). Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktek.
Bandung: Alfabeta.
Page 105
Samryn. (2012). Akuntansi Manajemen: Informasi Biaya untuk Mengendalikan
Aktivitas Operasi & Investasi. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Sartini, Luh Putu Novita & Ida Bagus Anom Purbawangsa. (2012). Pengaruh
Keputusan Investasi, Kebijakan Deviden, serta Keputusan Pendanaan
terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.8, No.2.
Sartini, Luh Putu Novita & Ida Bagus Anom Purbawangsa. (2014). Pengaruh
Keputusan Investasi, Kebijakan Deviden, serta Keputusan Pendanaan
terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.8, No.2.
Sriyana, Jaka. (2014). Metode Regresi Data Panel. Edisi Pertama. Yogyakarta:
EKONISIA.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.
Sutrisno. (2013). Manajemen Keuangan: Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
EKONISIA.
Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya disertai
Panduan Eviews. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Wijaya, Lihan Rini Puspo, Bandi, dan Anas Wibawa. (2010) Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Wira, Desmond. (2015). Memulai Investasi Saham. Jakarta: Exceed.
Google Scholar
www.idx.co.id
Page 106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Data-data Sampel Penelitian
No. Perusahaan Tahun PER DER DPR PBV
1 ASII 2012 13.70 1.03 0.45 3.43
2 ASII 2013 14.18 1.02 0.45 2.59
3 ASII 2014 15.56 0.96 0.46 2.60
4 ASII 2015 16.79 0.94 0.50 1.92
5 AUTO 2012 13.25 0.62 0.30 2.60
6 AUTO 2013 17.48 0.32 0.51 1.84
7 AUTO 2014 23.61 0.42 0.53 2.08
8 AUTO 2015 24.21 0.41 0.41 0.76
9 CPIN 2012 22.33 0.51 0.28 7.32
10 CPIN 2013 21.87 0.58 0.30 5.56
11 CPIN 2014 27.14 0.91 0.17 5.68
12 CPIN 2015 23.21 0.97 0.26 3.39
13 EKAD 2012 4.96 0.43 0.15 1.57
14 EKAD 2013 7.01 0.45 0.16 1.15
15 EKAD 2014 7.65 0.51 0.16 1.54
16 EKAD 2015 5.93 0.33 0.15 1.16
17 GGRM 2012 26.62 0.56 0.38 4.07
18 GGRM 2013 18.67 0.73 0.36 2.75
19 GGRM 2014 21.67 0.75 0.29 3.66
20 GGRM 2015 16.44 0.67 0.78 2.78
21 HMSP 2012 26.78 0.97 0.57 19.73
22 HMSP 2013 25.28 0.94 1.38 19.32
23 HMSP 2014 29.48 1.10 0.86 27.35
24 HMSP 2015 42.20 0.19 1.00 13.66
25 INDF 2012 10.54 0.74 0.50 1.50
26 INDF 2013 23.14 1.04 0.50 1.51
27 INDF 2014 14.67 1.08 0.50 1.45
28 INDF 2015 15.31 1.13 0.50 1.05
29 INTP 2012 17.35 0.17 0.35 4.26
30 INTP 2013 14.69 0.16 0.66 3.20
31 INTP 2014 18.57 0.17 0.94 3.96
32 INTP 2015 18.86 0.16 0.35 3.44
Page 107
33 KLBF 2012 30.38 0.28 0.67 7.30
34 KLBF 2013 30.53 0.33 0.45 6.89
35 KLBF 2014 43.27 0.27 0.43 9.30
36 KLBF 2015 30.87 0.25 0.44 5.66
37 MERK 2012 31.58 0.37 0.00 8.17
38 MERK 2013 24.13 0.36 0.00 8.27
39 MERK 2014 66.61 0.29 0.80 6.97
40 MERK 2015 21.29 0.29 0.80 6.41
41 SMGR 2012 19.09 0.46 0.45 5.18
42 SMGR 2013 15.63 0.41 0.45 3.85
43 SMGR 2014 17.63 0.37 0.40 4.09
44 SMGR 2015 14.96 0.39 0.40 2.46
45 UNVR 2012 32.87 2.02 1.00 40.09
46 UNVR 2013 37.06 2.14 1.00 46.63
47 UNVR 2014 45.65 2.11 0.45 45.03
48 UNVR 2015 48.24 2.26 0.45 58.48
Lampiran 2
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 22.187664 (11,33) 0.0000
Cross-section Chi-square 102.131619 11 0.0000
Lampiran 3
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 16.094561 3 0.0011
Page 108
Lampiran 4
Hasil Model Fixed Effect
Lampiran 5
Hasil Uji Normalitas
Dependent Variable: PBV
Method: Panel Least Squares
Date: 10/21/16 Time: 23:17
Sample: 2012 2015
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.071424 0.057054 1.251867 0.2194
DER 8.247852 2.766278 2.981570 0.0054
DPR -3.139755 1.951179 -1.609158 0.1171
C 2.935162 2.824198 1.039291 0.3062 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.973430 Mean dependent var 8.826250
Adjusted R-squared 0.962158 S.D. dependent var 13.03363
S.E. of regression 2.535449 Akaike info criterion 4.948925
Sum squared resid 212.1405 Schwarz criterion 5.533675
Log likelihood -103.7742 Hannan-Quinn criter. 5.169903
F-statistic 86.35658 Durbin-Watson stat 2.084118
Prob(F-statistic) 0.000000
Page 109
Lampiran 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Fixed Effect
Lampiran 7
Hasil Uji Multikolinearitas
PER DER DPR
PER 1.000000 0.287459 0.350676
DER 0.287459 1.000000 0.241244
DPR 0.350676 0.241244 1.000000
Dependent Variable: PBV
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 10/23/16 Time: 22:05
Sample: 2012 2015
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48
Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.019083 0.026826 0.711385 0.4818
DER 5.090038 1.924819 2.644424 0.0124
DPR -1.265469 0.986821 -1.282369 0.2086
C 5.441124 1.654920 3.287847 0.0024 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.970876 Mean dependent var 8.826250
Sum squared resid 232.5305 Durbin-Watson stat 1.997540
Page 110
Lampiran 8
Hasil Uji T
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PER 0.019083 0.026826 0.711385 0.4818
DER 5.090038 1.924819 2.644424 0.0124
DPR -1.265469 0.986821 -1.282369 0.2086
C 5.441124 1.654920 3.287847 0.0024
Lampiran 9
Hasil Uji F
Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Weighted Statistics R-squared 0.945621 Mean dependent var 10.23196
Adjusted R-squared 0.922552 S.D. dependent var 5.968535
S.E. of regression 2.245124 Sum squared resid 166.3392
F-statistic 40.98967 Durbin-Watson stat 2.449406
Prob(F-statistic) 0.000000