Top Banner
ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO TERHADAP LDR (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode 2005-2008) Mita Puji Utari Drs. A. Mulyo Haryanto, M.Si ABSTRACT Public confidence in the bank as an institution and is part of the monetary system has a strategic position to support economic development. Maintenance of bank health, among others, performed while maintaining liquidity so banks can meet the obligations on all parties of interest or withdraw their savings at any time. Bank management are required to continuously maintain a balance between maintaining adequate levels of liquidity and high profitability of banks and capital needs. This research was conducted to examine the influence of the variable CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (non performing loans), ROA (Return On Asset), BOPO (Operating Expenses to Operating Income), and GWM (Statutory Minimum) to LDR. The sample of this research is the National Private Banks Foreign Exchange in Indonesia the period 2005-2008 with the number 15 bank by using purposive sampling method. While the analytical methods used are classical test assumptions and hypothesis testing and multiple regression analysis. The results showed that independent variables and CAR is not significant positive influence on the LDR with a significance level of 0.192> 0.050, NPL has a significant negative influence on the LDR with a significance level of 0.000 <0.050, ROA is not significant negative influence on the LDR with a significance level of 0.560> 0.050, BOPO has a significant positive effect on the LDR with a significance level of 0.001 <0.050. The five variables influence by 24.4% against the level of liquidity proxy LDR. Key words: CAR, NPL, ROA, BOPO, GWM, LDR, Liquidity
26

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Jun 09, 2018

Download

Documents

dinhcong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO TERHADAP LDR

(Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode 2005-2008)

Mita Puji Utari

Drs. A. Mulyo Haryanto, M.Si

ABSTRACT Public confidence in the bank as an institution and is part of the monetary system has a

strategic position to support economic development. Maintenance of bank health, among others,

performed while maintaining liquidity so banks can meet the obligations on all parties of interest

or withdraw their savings at any time. Bank management are required to continuously maintain

a balance between maintaining adequate levels of liquidity and high profitability of banks and

capital needs.

This research was conducted to examine the influence of the variable CAR (Capital

Adequacy Ratio), NPL (non performing loans), ROA (Return On Asset), BOPO (Operating

Expenses to Operating Income), and GWM (Statutory Minimum) to LDR. The sample of this

research is the National Private Banks Foreign Exchange in Indonesia the period 2005-2008

with the number 15 bank by using purposive sampling method. While the analytical methods

used are classical test assumptions and hypothesis testing and multiple regression analysis.

The results showed that independent variables and CAR is not significant positive

influence on the LDR with a significance level of 0.192> 0.050, NPL has a significant negative

influence on the LDR with a significance level of 0.000 <0.050, ROA is not significant negative

influence on the LDR with a significance level of 0.560> 0.050, BOPO has a significant positive

effect on the LDR with a significance level of 0.001 <0.050. The five variables influence by

24.4% against the level of liquidity proxy LDR.

Key words: CAR, NPL, ROA, BOPO, GWM, LDR, Liquidity

Page 2: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

1. PENDAHULUAN

Bank sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan merupakan bagian dari sistem

moneter mempunyai kedudukan strategis sebagai penunjang pembangunan ekonomi.

Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dilakukan dengan tetap menjaga likuiditasnya sehingga

bank bisa memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang menarik atau mencairkan

simpanannya sewaktu-waktu (Taswan dan Hersugondo, 1997).

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang RI No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

pengertian Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah bank yang berbadan hukum Indonesia

yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan atau badan

hukum Indonesia yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing

setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, antara lain menerima simpanan dan

memberikan kredit dalam valuta asing termasuk jasa-jasa keuangan yang terkait dengan valuta

asing.

Bank yang hanya mengejar rentabilitas yang tinggi, besar kemungkinan posisi

likuiditasnya terancam. Sebaliknya, jika alat-alat likuid menumpuk, penawaran dana bertambah

yang mengakibatkan menurunnya rentabilitas. Maka dari itu, pimpinan bank harus mengambil

suatu kebijakan yang tepat dalam rangka penyaluran dana, antara kepentingan likuiditas,

rentabilitas dan solvabilitas (Simorangkir, 2004).

Berikut adalah tabel mengenai perkembangan rasio-rasio keuangan Bank Umum Swasta

Nasional Devisa tahun 2005-2008 :

Tabel 1.1 Perkembangan rasio-rasio keuangan

Bank Umum Swasta Nasional Devisa (%) Tahun 2005-2008

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia (SPI), BI ( diolah ) Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa LDR Bank Umum swasta Nasional Devisa

pada tahun 2006-2008 mengalami fluktuasi pada tiap tahunnya (Info Bank, 2008). Berbagai

Rasio (%) 2005 2006 2007 2008 LDR 63,499 61,897 64,108 72,553 CAR 36,633 30,917 32,548 31,284 NPL 2,874 3,916 8,472 8,463 ROA 1,157 0,813 0,651 1,082 BOPO 89,145 95,667 92,395 97,355

Page 3: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan perbankan terhadap LDR telah banyak dilakukan,

diantaranya Nasiruddin (2005), Aristanto (2005), Pramono (2006), Kristijadi dan Laksana

(2006), Fransisca dan Siregar (2008), Hermawan (2009), Anisah (2010), Nandadipa (2010).

Secara umum, kedelapan penelitian tersebut mampu membuktikan bahwa rasio keuangan

perbankan berpengaruh terhadap LDR, namun ada beberapa variabel yang tidak konsisten

hasilnya.

Dalam hal ini terjadi suatu kesenjangan gap (research gap) antara teori yang selama ini

dianggap benar dan selalu diterapkan pada industri perbankan dengan kondisi empiris bisnis

perbankan. Apabila hal – hal di atas dibiarkan terjadi maka dikhawatirkan akan mempengaruhi

likuiditas perbankan di tahun mendatang. Oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor yang

menyebabkan fluktuasi likuiditas perbankan (LDR) agar dapat segera diatasi, maka perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul

“ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO TERHADAP LDR (Studi Kasus

pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode 2005-2008)”.

Page 4: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

1. TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank adalah sebagai berikut :

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkan nya kepada msyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Analisis rasio keuangan pada dasarnya adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai sifat-

sifat kegiatan operasi bank dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran kinerja bank yang telah

distandarisasi. Analisis rasio menggambarkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan

jumlah lainnya. Analisis rasio keuangan ini dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala serta

informasi keuangan lainnya mengenai keadaan keuangan suatu bank (Siamat, 2003).

Pengaruh CAR terhadap LDR

Menurut Susilo (2000), bahwa kecukupan modal merupakan faktor yang sangat penting

bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Bank Indonesia

menetapkan CAR yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan

oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR).

Pengaruh NPL terhadap LDR

Non Performing Loan apabila tidak dapat ditangani dengan tepat, menurut Dendawijaya

(2004) diantaranya hilangnya kesempatan memperoleh kesempatan pendapatan (income) dari

kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan mengurangi kemampuan untuk

memberikan kredit. Banyaknya kredit bermasalah membuat bank tidak berani meningkatkan

penyaluran kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal maka

dapat mengganggu likuiditas suatu bank, oleh karena itu kredit bermasalah berpengaruh negatif

terhadap LDR.

Page 5: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Pengaruh ROA terhadap LDR

Bank dengan total asset relatif besar akan mempunyai kinerja yang lebih baik karena

mempunyai total revenue yang relatif besar sebagai akibat penjualan produk yang meningkat.

Dengan meningkatnya total revenue tersebut maka akan meningkatkan laba perusahaan sehingga

kinerja keuangan akan lebih baik (Wisnu Mawardi,2005).

Pengaruh BOPO terhadap LDR

Operating Expense to Operating Income dihitung dengan menggunakan perbandingan

antara Beban Operasi dengan pendapatan Operasi atau yang biasa disingkat dengan BOPO di

Indonesia (Siamat, 2003). Mengingat kegiatan utama bank menghimpun dan menyalurkan dana,

maka biaya bunga dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan pedapatan

bunga. Biaya bunga adalah semua biaya atas dana-dana yang berasal dari bank Indonesia, bank

lain, dan pihak ketiga bukan bank. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya

operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil (Dendawijaya, 2004).

Page 6: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

3. METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan variabel dependent Loan Deposit to Ratio (LDR)

sebagai pengukur likuiditas perbankan. Sedangkan variabel yang diduga sebagai sebab di

variabel independen dalam penelitian ini yaitu : Capital Adequacy Ratio (CAR), NPL

(Non Performing Loan), Return on Asset (ROA) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional).

3.1.1 Loan Deposit to Ratio (LDR)

Menurut Kasmir (2004) rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah

dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal

sendiri yang digunakan.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2004) dan (Kasmir,2004):

��� ������ ����

����� � ����� � ����� � 100%

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio permodalan dalam hal ini dijelaskan oleh Capital Adequacy Ratio CAR

adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, dan tagihan pada yang bank lain) ikut dibiayai

dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2004), (Susilo, 2000),

(Siamat, 2003), dan (Nandadipa, 2010):

��� ������ � ����

����� 100%

b. NPL (Non Performing Loan)

Non Performing Loan merupakan rasio untuk mengukur risiko kredit dimana

kredit berupa tidak lancarnya dana yang diberikan tersebut untuk kembali. Rasio ini dapat

dihitung dengan menggunakan rumus (Susilo, 2000), (Dendawijaya, 2004), (Nasiruddin,

2005), (Fransisca dan Siregar,2008), dan (Nandadipa, 2010):

��� � � ��� ! �"�����#

����� � ���� 100%

Page 7: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

c. Return on Asset (ROA)

Menurut Dendawijaya (2004), rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Dendawijaya, 2004),

(Fransisca dan Siregar, 2008), (Anisah, 2010), dan (Nandadipa, 2010):

�$� ���%� ! ���#

����� �&��'� � 100%

d. BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan

total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total

pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut (SE Bank Indonesia No. 3/3 DPNP tanggal 14 Desember 2001) dan

(Dendawijaya, 2004) :

!$�$ �!���� $� �������

� ������ $� ������� 100%

3.2 Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi berupa seluruh perusahaan perbankan di Indonesia

yang tergolong dalam Bank Umum Swasta Nasional Devisa pada tahun 2005-2008. Populasi dari

penelitian ini berjumlah 35 bank.

Kriteria yang diterapkan terhadap pengmbilan sampel penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bank yang tercantum termasuk dalam golongan Bank Umum Swasta Nasional

Devisa yang masih berdiri selama periode pengamatan yaitu selama periode 2005-

2008.

2. Bank tersebut mempublikasikan laporan di Bank Indonesia selama tahun 2005-2008.

3. Bank tersebut tidak mengalami merger dan akuisisi selama periode pengamatan.

Page 8: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Statistik deskriptif merupakan

statistik yang menggambarkan atau yang mendekripsikan data yang menjadi sebuah informasi

yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami (Ghozali,2001).

Uji Asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan dengan menggunakan

analisis grafik. Pada analisis regresi ini, metode yang digunakan adalah grafik histogram

dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2005:110).

2.Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005), uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas dalam model regresi, dapat dilihat dari tolerance value dan variance

inflation factor (VIF).

3.Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005), pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Model regresi yang baik adalah terjadi homokesdastisitas.

4.Uji Autokorelasi

Uji Autikorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode (t-1) dalam

model regresi.

Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan model regresi berganda dalam menganalisis data. Model ini

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen yaitu kinerja keuangan bank.

Page 9: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi melalui uji statistik t dan

uji statistik F. Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap dependen secara parsial atau simultan serta untuk mengetahui persentase dominasi

variabel independen terhadap variabel dependen.

1). Uji statistik t

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

2). Uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).

Page 10: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

CAR 60 6.81 57.64 1970.73 32.8455 14.12536

NPL 60 .14 27.58 191.62 3.1937 4.91954

ROA 60 -10.49 3.80 55.53 .9255 2.37853

BOPO 60 50.63 253.73 5494.97 91.5828 30.21160

LDR 60 21.99 89.29 3812.78 63.5463 15.38540

Valid N (listwise)

60

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa N atau jumlah observasi dalam penelitian sebanyak 60

perusahaan perbankan. Dari 60 observasi terhadap sampel dapat diketahui bahwa nilai terkecil

dari variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah sebesar 6,81dan nilai terbesarnya 57.64.

Pada variabel NPL (Non Performing Loan), nilai minimum sebesar 0,14 dan nilai

maksimum 27,58. Hal ini menunjukkan bahwa dari 60 sampel penelitian, nilai NPL terkecil

adalah 0,14 % sedangkan NPL terbesar 27,58 %.

Pada variabel ROA (Return on Asset), nilai minimum sebesar -10,49 dan nilai maksimum

3,80. Hal ini menunjukkan bahwa dari 60 sampel penelitian, nilai ROA terkecil adalah -10,49 %

sedangkan ROA terbesar 3,80 %.

Pada variabel BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional), nilai

minimum sebesar 50,63 dan nilai maksimum 203,10. Hal ini menunjukkan bahwa dari 60 sampel

penelitian, nilai BOPO terkecil adalah 50,63% sedangkan BOPO terbesar 253,73%.

Pada variabel LDR (Loan Deposit to Ratio), nilai minimum sebesar 21,99 dan nilai

maksimum 89,29. Hal ini menunjukkan bahwa dari 60 sampel penelitian, nilai LDR terkecil

adalah 21,99 % sedangkan LDR terbesar 89,29 %.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel tersebut layak untuk

dijadikan bahan dalam penelitian. Uji Asumsi Klasik ini meliputi:

4.2.2.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006), uji normalitas memilki tujuan untuk menguji apakah

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Grafik Normalitas Data

Grafik Normal P-Plot

Gambar 4.1 (Histogram) dapat memberikan penjelasan pada kita bahwa pola distribusi

tersebut tidak melenceng ke kanan atau ke kiri sehingga dapat dikatakan bahwa residual data

tersebut terdistribusi secara normal. Gambar 4.2 (Normal Plot) juga memperkuat bukti bahwa

residual data tersebut terdistribusi secara normal ini terbukti dengan penyebaran titik-titik

tersebut masih berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Menurut Ghozali (2006), uji normalitas data sebaiknya juga melakukan analisis statistik

selain menggunakan analisis grafik. Untuk analisis statistik, penulis menggunakan metode uji

Kolmogorov-Semirnov. Berikut adalah tabel hasil uji Kolmogorov-Smirnov :

Page 12: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Uji Kolmogorov-Smirnov

Hasil uji normalitas dengan uji statistik one sample Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat

pada tabel 4.3. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,580 dan nilai signifikasi dari

unstandardized residual sebesar 0,890. Nilai signifikasi tersebut lebih besar dari 0,05 dan data

terdistribusi secara normal sehingga hal ini berarti Ho diterima. Karena data terdistribusi secara

normal maka regresi dapat digunakan untuk peramalan.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22.336 14.838 1.505 .138

CAR .178 .135 .164 1.321 .192 .895 1.117

NPL -3.661 .897 -1.171

-4.081

.000 .167 5.990

ROA -.896 1.529 -.138 -.586 .560 .246 4.066

BOPO .523 .151 1.027 3.463 .001 .156 6.398

a. Dependent Variable: LDR Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation 13.37392944

Most Extreme Differences

Absolute .075

Positive .075

Negative -.047

Kolmogorov-Smirnov Z .580

Asymp. Sig. (2-tailed) .890

a. Test distribution is Normal. Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Page 13: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Hasil uji Multikolinearitas yang terdapat pada tabel 4.5 menunjukkan hasil besaran

korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel BOPO yang mempunyai

korelasi cukup tinggi dengan variabel NPL dengan tingkat korelasi sebesar -0,652 atau sekitar

65,2%. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan tidak

terjadimultikkolonieritas yang serius.

Hasil perhitungan Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai Tolerance kurang 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen

yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga

menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen

dalam model regresi.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada

hubungan antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-

1.

Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model Adjusted R

Square

Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .189 .244 4.447 4 55 .003 2.039

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, ROA, NPL

b. Dependent Variable: LDR Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Dari tabel 4.6 yang berisi hasil Uji Durbin Watson, kita melihat bahwa variabel tersebut

memiliki angka Durbin-Watson sebesar 2,039. Penelitian ini menggunakan data sebanyak 60, 5

variabel independen, serta tingkat keyakinan 24,4%. Jika kita melihat tabel Durbin Watson,

diperoleh dl = 1,444 dan du = 1,727, sehingga 4-du = 2,273. Karena nila Durbin Watson terletak

diantara du (1,727) dan 4-du (2,273) maka hal ini pada model regresi tidak terdapat autokorelasi

positif atau negatif sehingga model layak digunakan (Ghozali, 2006).

Page 14: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedasitas berguna untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan variance

residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.

Grafik Scatterplot

Dengan melihat gambar 4.3, kita dapat mengetahui bahwa titik-titik scatterplot menyebar secara

acak baik di atas maupun di bawah sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini masing-masing pengujian hipotesis dilakukan dengan analisisregresi

berganda (Multiple Regression). Pengujian analisis berganda dengan melihat goodness of fit

meliputi uji koefisien determinasi dan uji signifikasi parameter individual (Uji statistik t).

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Sudarmanto (2005), ketepatan suatu garis regresi dapat diketahui melalui besar kecilnya

koefisien determinasi atau koefisien R2 (R-Square).

Page 15: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .494a .244 .189 13.85172 .244 4.447 4 55 .003 2.039

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, ROA, NPL

b. Dependen Variabel: LDR Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Hasil output SPSS pada tabel 4.8 terlihat bahwa R Square (R2) sebesar 0,244 dan nilai

adjusted R Square sebesar 0,189. Hal ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas (LDR) dapat

dijelaskan oleh variabel CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA

(Return On Asset), dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) sebesar

24,4 %. Sedangkan sisanya ( 100 % - 24,4 % = 76,6 % ) dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

4.2.3.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3413.058 4 853.265 4.447 .003a

Residual 10552.857 55 191.870 Total 13965.916 59

a. Predictors: (Constant), BOPO, CAR, ROA, NPL

b. Dependen Variabel: LDR Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Berdasarkan tabel 4.9 uji F diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,003 dan jauh lebih kecil

dari 0,05. Hal ini berarti variabel CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan),

ROA (Return On Asset), dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap LDR pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa.

Page 16: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

4.2.3.2 Uji Signifikasi Parameter Individual ( T-test )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing

variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini digunakan

untuk meneliti lebih lanjut manakah diantara 4 variabel independen yang berpengaruh signifikan

terhadap LDR.

Tabel 4.10 Uji Signifikasi Parameter Individual (T-test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22.336 14.838 1.505 .138

CAR .178 .135 .164 1.321 .192 .895 1.117 NPL -3.661 .897 -1.171 -4.081 .000 .167 5.990 ROA -.896 1.529 -.138 -.586 .560 .246 4.066 BOPO .523 .151 .151 3.463 .001 .156 6.398

a. Dependen Variabel: LDR

Sumber : Data SPSS, diolah, 2011

Berdasarkan hasil penelitian ini, dari lima variabel independen yang dimasukkan dalam

model dengan tingkat signifikasi 5 % dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel yang

berpengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas yaitu Non Performing Loan (NPL), dan Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9 nilai

signifikasi untuk variabel NPL sebesar 0,000, variabel BOPO sebesar 0,001.

Sedangkan variabel lain yang memiliki nilai signifikasi melebihi 5 % yaitu CAR (Capital

Adequacy Ratio) dan ROA (Return On Asset). Dari hasil output SPSS terlihat bahwa nilai

signifikasi variabel CAR adalah sebesar 1,92 dan variabel ROA sebesar 0,560. Ini berarti bahwa

variabel NPL, dan BOPO memiliki daya pengaruh yang besar terhadap LDR sedangkan CAR,

dan ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap LDR.

4.3 Interpretasi Hasil

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua variabel NPL diterima dan berpengaruh

terhadap LDR. Pengujian hipotesis keempat BOPO menunjukkan hasil yang signifikan namun

Page 17: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

memiliki arah koefisien yang berlawanan dengan hipotesis tersebut , sehingga H4 ditolak.

Pengujian hipotesis H1, dan H3 menunjukkan hasil yang tidak signifikan sehingga hipotesis-

hipotesis tersebut tidak dapat diterima.

4.3.1 Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap LDR

Hasil pengujian antara variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap LDR

menunjukkan koefisien positif dan tidak ada pengaruh signifikan antara CAR (Capital Adequacy

Ratio) terhadap LDR. Koefisien yang positif menunjukkan sebagian besar data pada periode

penelitian ketika nilai CAR (Capital Adequacy Ratio) mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai

LDR yang mengalami kenaikan. Variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) memiliki nilai t hitung

sebesar 1,321 dan nilai signifikasi sebesar 0,192. Nilai signifikasi 0,192 > (0,05), hal ini berarti

bahwa variabel CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak signifikan pada level 5% dengan arah

koefisien yang positif. Dapat disimpulkan bahwa variabel CAR (Capital Adequacy Ratio)

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat likuiditas perbankan. Dengan demikian

hipotesis satu (H1) ditolak.

CAR diperoleh dari perbandingan antara total modal dibagi dengan ATMR (Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko). Penurunan CAR bisa disebabkan oleh penurunan modal dan laba

disertai kenaikan terhadap AMTR. Peningkatan ATMR bisa terjadi karena semakin besar kredit

yang disalurkan oleh bank maka semakin besar pula ATMR bank yang bersangkutan sehingga

CAR akan turun. Peningkatan CAR bisa disebabkan karena terjadi peningkatan modal sendiri.

Karena terjadi peningkatan modal sendiri maka biaya dana akan menurun sehingga likuiditas

justru akan menurun. Jadi, peningkatan nilai CAR disertai kenaikan likuiditas bisa saja terjadi

jika terjadi peningkatan modal sendiri yang dimiliki oleh bank. Namun dari hasil penelitian dapat

ditunjukkan bahwa CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat

likuiditas.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca dan

siregar (2008), dimana CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volume kredit.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasiruddin (2005) dan

Hermawan (2009), dengan hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap LDR.

Semakin tinggi rasio CAR maka semakin besar kemampuan bank dalam menggunakan

modalnya untuk membiayai aktiva bank yang mengandung risiko, sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan. CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin tinggi CAR maka

Page 18: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

semakin tinggi modal sendiri untuk mendanai aktiva produktif, semakin rendah biaya dana yang

dikeluarkan oleh bank.

4.3.2 Pengaruh NPL (Non Performing Loan) terhadap LDR

Hasil pengujian antara variabel NPL (Non Performing Loan) terhadap LDR menunjukkan

koefisien negatif dan ada pengaruh signifikan antara NPL (Non Performing Loan) terhadap

LDR. Koefisien yang negatif menunjukkan sebagian besar data pada periode penelitian ketika

nilai NPL (Non Performing Loan) mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai LDR yang

mengalami penurunan. Variabel NPL (Non Performing Loan) memiliki nilai t hitung sebesar -

4,081 dan nilai signifikasi sebesar 0,000. Nilai signifikasi 0,000 < (0,05), hal ini berarti bahwa

variabel NPL (Non Performing Loan) signifikan pada level 5% dengan arah koefisien yang

negatif. Dapat disimpulkan bahwa variabel NPL (Non Performing Loan) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap LDR. Dengan demikian hipotesis dua (H2) diterima.

NPL yang diperoleh dari perbandingan antara jumlah kredit yang bermasalah dibagi

dengan total kredit. Peningkatan NPL bisa disebabkan karena terjadi peningkatan kredit

bermasalah secara signifikan meskipun total kredit juga mengalami peningkatan tetapi tidak

signifikan. Semakin banyak kredit macet dalam pengelolaan kredit bank yang ditunjukkan dalam

NPL akan menurunkan tingkat likudiditas bank. Banyaknya kredit bermasalah membuat bank

tidak berani meningkatkan penyaluran kredit jika DPK dapat dicapai secara optimal maka dapat

mengganggu likuiditas bank.

Hasil penelitian ini mendukung teori dari Dendawijaya (2004), dimana dampak dari

meningkatnya NPL akan menyebabkan hilangnya kesempatan memperoleh kesempatan

pendapatan (income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan mengurangi

kemampuan untuk memberikan kredit.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasiruddin (2005)

dan Nandadipa (2010) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh terhadap LDR. Namun tidak

sesuai dengan Anisah (2010) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan

terhadap LDR.

Page 19: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

4.3.3 Pengaruh ROA (Return On Asset) terhadap LDR

Hasil pengujian antara variabel ROA (Return On Asset) terhadap LDR menunjukkan

koefisien negatif dan tidak berpengaruh signifikan antara ROA (Return On Asset) terhadap

tingkat likuiditas. Koefisien yang negatif menunjukkan sebagian besar data pada periode

penelitian ketika nilai ROA (Return On Asset) mengalami penurunan, diikuti dengan LDR yang

mengalami kenaikan. Variabel ROA (Return On Asset) memiliki nilai t hitung sebesar -0,586

dan nilai signifikasi sebesar 0,560. Nilai signifikasi 0,560 > (0,05), hal ini berarti bahwa variabel

ROA (Return On Asset) tidak signifikan pada level 5% dengan arah koefisien yang negatif.

Dapat disimpulkan bahwa variabel ROA (Return On Asset) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap tingkat likuiditas perbankan. Dengan demikian hipotesis tiga (H3) ditolak.

ROA diperoleh dari perbandingan antara laba bersih dibagi dengan total aktiva. Menurut

Hasibuan (2002) penurunan rentabilitas perbankan dapat terjadi karena dipengaruhi

meningkatnya cadangan penghapusan kredit (provision for loan losses) dan pembayaran bunga

(interest expenses) pada sisi profit margin dan menurunnya pendapatan bunga (interest income)

pada sisi asset utilization. Kondisi ROA menurun karena modal dan laba segaian besar

disalurkan untuk kredit. Penurunan dari sector kredit akan menurunkan pendapatan. Serta karena

kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan.

Hasil penelitian ini Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca dan Siregar

(2005) dan Anisah (2010) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh secara parsial terhadap

LDR.

4.3.4 Pengaruh BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) terhadap

LDR

Hasil pengujian antara variabel BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional) terhadap LDR menunjukkan koefisien positif dan ada pengaruh signifikan antara

BOPO terhadap LDR. Koefisien yang positif menunjukkan sebagian besar data pada periode

penelitian ketika nilai BOPO mengalami kenaikan, diikuti dengan nilai likuditas yang mengalami

kenaikan. Variabel BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) memiliki nilai t

hitung sebesar 3,463 dan nilai signifikasi sebesar 0,001. Nilai signifikasi 0,001 < (0,05), hal ini

berarti bahwa variabel BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) signifikan

pada level 5% dengan arah koefisien yang positif. Dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO

Page 20: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

(Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap LDR. Dengan demikian hipotesis empat (H4) ditolak.

Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun BOPO meningkat tetapi LDR (Likuiditas)

yang dicapai bank juga meningkat. Hal itu disebabkan karena ada peningkatan pendapatan di

luar pendapatan operasional. Selain itu besarnya rasio BOPO juga disebabkan karena tingginya

biaya dana yang dihimpun dan rendahnya pendapatan bunga dari penanaman dana.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Hermawan (2010) dan Pramono (2006)

menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap LDR.

Page 21: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Penelitian ini meneliti pengaruh rasio keuangan perbankan terhadap LDR. Jumlah

sampel yang dipergunakan adalah 15 Bank Umum Swasta Nasional Devisa di

Indonesia dari 35 populasi. Data yang dipakai dari yahun 2005 sampai dengan 2008.

Penelitian ini menguji lima variabel yang termasuk dalam rasio-rasio perbankan.

Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Asset), dan BOPO (Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan diuji dengan menggunakan

analisis regresi berganda.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NPL, dan BOPO berpengaruh

signifikan terhadap LDR. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

2.1 Berdasarkan hasil penelitian kita ketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)

berpengaruh positif dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Loan to

Deposit Ratio. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan tingkat Capital

Adequacy Ratio tidak berdampak langsung pada LDR sehingga H1 ”Ada pengaruh

yang positif antara CAR terhadap LDR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di

Indonesia” ditolak karena hasil tidak sesuai dengan hipotesis.

2.2 Berdasarkan hasil penelitian kita ketahui bahwa Non Performing Loan berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap loan to deposit ratio (LDR). Hal ini menunjukkan

bahwa semakin besar NPL maka LDR semakin kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa

kemungkinan tingkat NPL tidak berdampak langsung pada LDR sehingga H2 ”Ada

pengaruh yang negatif antara NPL terhadap LDR pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa di Indonesia” diterima karena hasil sesuai dengan hipotesis.

2.3 Berdasarkan hasil penelitian kita ketahui bahwa Return on Assets berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Hal ini menunjukkan

bahwa semakin besar ROA maka LDR akan semakin turun. Jika sesuai teori

seharusnya ROA berpengaruh positif terhadap LDR. ROA adalah rasio untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Apabila rasio ini tinggi maka bank dalam posisi baik dari segi

Page 22: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

penggunaan asset karena semakin tinggi tingkat keuntungan yang dicapai bank. Oleh

karena itu ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap LDR sehingga H3 ”Ada

pengaruh yang negatif antara ROA terhadap LDR pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa di Indonesia” ditolak karena hasil tidak sesuai dengan hipotesis.

2.4 Berdasarkan hasil penelitian kita ketahui bahwa BOPO berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loan to deposit Ratio (LDR). Hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar BOPO maka LDR juga akan semakin besar. Hal ini mengindikasikan

bahwa kemungkinan tingkat efisiensi dan kemampuan dalam melakukan kegiatan

operasinya tidak berdampak langsung pada LDR sehingga H4 ”Ada pengaruh yang

negatif antara BOPO terhadap LDR pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di

Indonesia” ditolak karena hasil tidak sesuai dengan hipotesis

5.2 Keterbatasan

1. Variabel yang digunakan hanya 4 variabel padahal, masih banyak variabel lain yang

mempengaruhi LDR. Ini disebabkan tidak semua data sekunder memaparkan data

perusahaan.

2. Periode amatan yang terbatas hanya 4 tahun 2005-2008 karena data sekunder hanya

menyediakan jangka waktu tertentu saja.

3. Sampel penelitian relatif kecil yaitu 60 sampel saja, karena hanya terbatas pada Bank

Umum Swasta nasional Devisa saja.

4. Ditinjau dari R2 dan uji simultan (uji F) model kurang layak digunakan karena R2

sebesar 24,4 % dan uji F signifikan. Hanya saja dari variabel independen hanya 1

variabel saja ( NPL ) yang terbukti diterima dari 4 variabel independen.

5. Variabel NPL khusus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia belum

terdistribusi secara normal karena pada uji multikolinearitas variabel tersebut

dilakukan transformasi.

Page 23: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

5.3 Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan sehingga jumlah

sampel penelitian juga lebih banyak sehingga dapat meningkatkan distribusi data

yang lebih baik.

2. Pemilihan sampel sebaiknya tidak hanya terbatas pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa saja, melainkan dapat menggunakan seluruh perusahaan perbankan di

Indonesia.

3. Perlu dilakukan kajian ulang bagi penelitian yang lain karena dari 4 hipotesis hanya 1

hipotesis yang diterima.

4. Bank Umum Swasta Nasional Devisa perlu mewaspadai NPL terhadap kredit macet

karena dari penelitian ini variabel tersebut tidak terdistribusi normal.

Page 24: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Anggana, Greg. Peranan Manajemen Likuiditas Bagi Industri Perbankan. Jurnal Gema

Stikubank Februari 1996 : 1-20.

Anisah, Siti Nur. 2010. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR, Dana Pihak Ketiga (DPK),

Return On Asset Ratio (ROA), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Jumlah

Penyaluran Kredit Perbankan kepada Sektor UMKM (Studi pada Perbankan

yang Listing di BEI 2007-2009). Skripsi Fakultas Ekonomi UM. www.google.com

Aristanto, Eko. Kajian Mengenai Likuiditas dan Profitabilitas Bank Pemerintah (BUMN) di

Indonesia Periode 2003-2004. Jurnal Keuangan dan Perbankan Tahun IX No. 3

September 2005 : 837-848.

Bank Indonesia. Direktori Perbankan Indonesia 2005-2008. Jakarta. www.bi.go.id

Booklet Perbankan Indonesia. 2009. www.bi.go.id

Dendawijaya, Lukman. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Detail, Berita. Pembatasan LDR Lindungi Bank Dari Risiko Likuiditas. 27 Januari 2010.

http://bataviase.co.id/detailberita-10564146.html

Fransisca dan Siregar, Hasan Sakti. 2008. Pengaruh Faktor Internal Bank Terhadap Volume

Kredit Pada Bank Yang Go Publik di Indonesia. USU Respository. Universitas

Sumatera Utara : Medan. www.google.com

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan

Fe UNDIP: Semarang.

Page 25: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Hasibuan, M.S.P. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hermawan, Jaka. 2009. Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada

Perusahaan Perbankan Yang Go Publik. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara: Medan. www.google.com

Jaeni. Pengaruh Revaluasi Aktiva Tetap Terhadap Kinerja Keuangan Bank (Ditinjau

Aspek Permodalan, Likuiditas, dan Rentabilitas). Jurnal Gema Stikubank Desember

1996: 17-31.

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kristijadi, E. dan Laksana, Krisna Bayu. 2006. Pengaruh Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan

Simpanan Dari Bank Lain, Tingkat Suku SBI dan CAR Terhadap Pertumbuhan

Kredit Pada Bank-bank Pemerintah. Kompak. Vol. 13 Vol.1 hal: 249-

264.www.google.com

Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2001. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. BPFE: Yogyakarta.

Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Bank Umum di Indonesia. Jurnal Bisnis strategi Vol. 14 No. 1. Juli: 83-84.

Nandadipa, Seandy. 2010. Analisis Pengaruh CAR, NPL, Inflasi, Pertumbuhan DPK, dan

Exchange Rate Terhadap LDR (Studi Kasus Pada Bank UMUM di Indonesia

Periode 2004-2008). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

www.google.com

Nasiruddin. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio (LDR), di BPR

Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia Semarang. Tesis Program Magister

Manajemen Universitas Diponegoro. www.google.com

Page 26: ANALISIS PENGARUH CAR, NPL, ROA, DAN BOPO (Studi …eprints.undip.ac.id/29405/1/JURNAL_MITA_PUJI_UTARI__C2A607101.pdf · Untuk mengetahui normalitas populasi suatu data dapat dilakukan

Pramono, Widi. 2006. Analisis Pengaruh Likuiditas, Modal, dan Efisiensi Bank Terhadap

Pemberian Kredit (Studi Kasus Pada PT bank Rakyat Indonesia, Tbk). Skripsi

fakultas ekonomi Universitas diponegoro. www.google.com

Siamat, Dahlan. 2003. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Infomedia.

Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Sinungan, Muchadarsyah. 1997. Manajemen Dana Bank. Edisi dua. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Bank Dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha ilmu.

Sugiyono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Susilo, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Taswan dan Hersugondo. Perubahan Pola Penilaian Bank Umum. Jurnal Gema Stikubank

September 1997: 17-30.

Wasis. 1993. Perbankan Pendekatan Manajerial. Semarang: Percetakan Satya Wacana.