Top Banner
183 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012 Analisis Lembar Kerja Siswa ..... ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI KARYA MGMP SMP DI KOTA SEMARANG YANG DIGUNAKAN SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL 2010 /2011 Izzun Nadlah SMP Negeri 40 Semarang Abtraksi: Pengalaman belajar dapat diperoleh siswa melalui se- rangkaian kegiatan dengan mengeksplorasi lingkungan melalui interaktif aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. Salah satu penunjang sarana pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mengeksplorasi lingkun- gan sekitar adalah dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Pen- ingkatan aktivitas siswa sulit inyterjadi dengan sendirinya oleh karena itu peran guru sangat diperlukan untuk dapat menciptakan situasi belajar yang penuh dengan aktivitas siswa salah satunya menggunakan LKSFrekuensi peng- gunaan LKS yang cukup tinggi dalam setiap pembelajaran harus diimbangi dengan kualitas LKS yang tinggi juga. Umumnya siswa SMP di Kota Semarang. Adapun peneli- tian ini menggunakanmetode observasi dengan mengum- pulkan data untuk me untuk mendapatkan harga Deskrip- tif Prosentasendapatkan harga Deskriptif Prosentase (DP) pada kesesuaian isi LKS dengan KTSP dan jenjang soal mendapatkan indeks pengaktifan (IP)pada petunjul keg- iatan, gambar, atau diagram dan soal-soal latihan. Anali-
20

analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

Mar 15, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

183Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI

KARYA MGMP SMP DI KOTA SEMARANG YANG

DIGUNAKAN SISWA KELAS VII SEMESTER GASAL

2010 /2011

Izzun Nadlah

SMP Negeri 40 Semarang

Abtraksi:

Pengalaman belajar dapat diperoleh siswa melalui se-rangkaian kegiatan dengan mengeksplorasi lingkunganmelalui interaktif aktif dengan teman, lingkungan, dan narasumber lain. Salah satu penunjang sarana pembelajaranyang dapat dipergunakan untuk mengeksplorasi lingkun-gan sekitar adalah dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Pen-ingkatan aktivitas siswa sulit inyterjadi dengan sendirinyaoleh karena itu peran guru sangat diperlukan untuk dapatmenciptakan situasi belajar yang penuh dengan aktivitassiswa salah satunya menggunakan LKSFrekuensi peng-gunaan LKS yang cukup tinggi dalam setiap pembelajaranharus diimbangi dengan kualitas LKS yang tinggi juga.Umumnya siswa SMP di Kota Semarang. Adapun peneli-tian ini menggunakanmetode observasi dengan mengum-pulkan data untuk me untuk mendapatkan harga Deskrip-tif Prosentasendapatkan harga Deskriptif Prosentase (DP)pada kesesuaian isi LKS dengan KTSP dan jenjang soalmendapatkan indeks pengaktifan (IP)pada petunjul keg-iatan, gambar, atau diagram dan soal-soal latihan. Anali-

Page 2: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

184 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

sis data menunjukkan LKS 65%, berarti kategori sedang,indeks pengaktifan siswa pada petunjuk kegiatan sebesar0,03 yang tergolong rendah, karena berada pada rentang0,40 – 1,50. IP pada gambar atau diagram 1,37 yang ter-golong sedang, karena berada pada rentang 0,40 – 1,50. In-deks Pengaktifan pada soal-soal latihan 1,23 yang tergolongsedang, karena berada pada rentang 0,40 – 1,50. Soal ranahkognitif tidak proporsional, karena C1 lebih dominan yaitu40,8% Soal ranah psikomotorik P2 0,43% dan P3 1,3% , se-dang jenjang yang lain tidak ditemukan. Soal ranah afektiftidak ditemukan hal ini dikarenakan sulitnya mengaplika-sikan muatan afektif ke dalam bentuk soal. Hasil penelitianini diharapkan dapat menjadi informasi konkrit.Bagi siswadan guru agar lebih memperhatikan LKS yang digunakan.Demikian pulabagi pihak pengarang agar lebih memper-hatikan aspek-aspek yang mendukung kualitas LKS seper-ti kesesuaian isi LKS dengan kurikulum, tingkat pengakti-fan siswa dan jenjang soal-soal latihan baik kognitif, afektifmaupun psikomotorik.

Kata kunci: Analisis, LKS, Kurikulum, Pengaktifan, Jen-jang

Page 3: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

185Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

PENDAHULUAN

Biologi ilmu mengkaji fenomena alam, tidak cukup den-gan membaca, menghafal, mengerjakan tes untuk mengukurpenguasaan konsep siswa tetapi perlu didukung kegiatan kerjailmiah, melakukan percobaan, pengamatan, menganalisis data,berdiskusi, memaparkan hasil pengamatan, sehingga mampumenerapkan ketratrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada dirisiswa Hararapanya siswa mampu mengkaitkan pengetahuanyang mereka miliki untuk memecahkan masalah sederhanayang terjadi di lingkungannya. Hal ini sesuai dengan salah satutujuan pembe lajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/MTs, yai-tu memberikan pengalaman kepada siswa dalam merencanakandan melakukan kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah(Anonim 2006).

Pengalaman belajar dapat diperoleh siswa melalui serang-kaian kegiatan dengan mengeks plorasi lingkungan melalui in-teraksi aktif dengan teman, lingkungan dan nara sumber lain.Salah satu penunjang sarana pembelajaran yang dapat digunak-an untuk mengeksplorasi lingkungan adalah Lembar KegiatanSiswa (LKS). Peningkatan aktivitas siswa sulit terjadi dengansendirinya oleh karena itu peran guru sangat diperlukan untukmenciptakan situasi belajar yang penuh dengan aktivitas siswasalah satunya dengan menggunakan LKS. Menurut Darmojodan kaligis (1991) LKS sebagai alat bantu meningkatkan aktivi-tas siswa dalam proses belajar mengajar. LKS sebagai alat bantudapat digunakan untuk membantu tumbuhnya kreativitas siswaagar dapat menjawab suatu permasalahan, sehingga dalam ke-giatan pembelajaran siswa akan aktif mencari dan menemukansendiri jawaban permasalahan sedangkan guru hanya sebagaimoti fator dan fasilitator.

LKS digunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan prak-tikum dan sarana bagi siswa untuk berlatih mengerjakan soal-soal, juga sebagai alternatif pemberian tugas oleh gu ru. Berd-sarkan observasi yang telah dilakukan di beberapa SMP dikota Semarang hampir semua siswa mempunyai LKS karenadiwajibkan oleh guru. Mengingat pentingnya peran LKS dalam

Page 4: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

186 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

upaya mencapai tujuan pendidikan, maka banyak pihak yangbergerak untuk menyusun LKSbaik dari pihak guru ataupunpihak swasta. Di kota Semarang LKS biologi yang banyak digu-nakan adalah LKS bantuan MGMP kota Semarang dengan ala-san: 1) LKS sesuai dengan KTSP, 2) dapat untuk membimbingsiswa dalam menggali konsep, kerjasama dalam kelompok danpengembangan ketrampilan, 3) mempermudah proses KBM, 4)banyak memuat kerja ilmiah (praktikum), 5) soalnya bervariasi,6) bahasa, tampilan dan penyajian materi sesuai dengan kondisilingkungn dan kemampuan siswa di kota Semarang, 6) dileng-kapi dengan ringkasan materi. Untuk mengetahui mutu dariLKS maka perlu dianalisis.

Beberapa aspek yang akan dianalisis meliputi kesesuaianLKS dengan KTSP, pengaktifan berdasarkan indeks pengak-tifan siswa pada isi LKS dan persentase jenjang soal-soalnya.LKS yang berkualitas harus memenuhi aspek-aspek tersebut.LKS harus sesuai dengan kurikulum KTSP, sehingga berperanuntuk mengaktifkan siswa. Pengukuran kopetensi siswa dapatmemenuhi ranah kognitif, ranah psikomotor dan ranah afektifsehingga perlu diketahui persentase tiap jenjang soal-soalnya.Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalahnya adalah“ Apakah isi LKS Biologi MGMP SMP Kota Semarang yang di-gunakan siswa kelas VII Semester Gasal 2010 / 2011 sesuai den-gan KTSP , tingkat pengaktifan siswa dan jenjang soal-soal lati-han pada LKS ?” .

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: untukmengetahui kesesuaian isi LKS Biologi MGMP kota Semarangyang digunakan siswa kelas VII Semester Gasal 2010 / 2011dengan KTSP, tingkat pengaktifan siswa pada isi LKS BiologiMGMP kota Semarang berdasarkan indeks pengaktifan siswapada LKS tersebut, persentase jenjang soal-soal latihan LKSBiologi MGMP kota Semarang berdasarkan muatan kognitif,psikomotorik dan afektif.

Adapun manfaat penelitianadalah: 1) Guru dan siswa, agardapat menggunakan LKS yang lebih mendukung KBM pada ta-hun pelajaran berikutnya. 2) Penyusun dapat dijadikan masu-

Page 5: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

187Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

kan untuk lebih teliti dalam menyusun LKS. 3) Penerbit, dapatdijadikan masukan untuk melakukan revisi LKS sebelum diter-bitkan lagi.

Adapun syarat pembuatan LKS menurut Darmojo dan ka-ligis (1991) meliputi:1. Syarat didatik, artinya mengikuti asas-asas belajar mengajar

yang efektif, yaitu : memperhatikan adanya perbedaan in-dividual, sehingga LKS yang baik adalah yang dapat digu-nakan untuk siswa yang lamban maupun yang pandai dankekeliruan yang umum terjadi adalah kelas dianggap satukesatuan homogeny, tekanan pada proses untuk menentu-kan konsep-konsep sehingga LKS berfungsi sebagai petun-juk bagi siswa untuk mencari tahu, memiliki stimulus me-lalui berbagai media dan kegiatan siswa, misalnya menulis,menggambar, berdialog dengan temannya, menggunakanalat, menyentuh benda nyata dan sebagainya.

2. Syarat konstruksi meliputi: penggunaan bahasa disesuaikandengan tingkat kedewasaan anak, menggunakan kalimatyang jelas, memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengantingkat kemampuan anak apabila konsep yang akan dicapaikompleks dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang seder-hana terlebih dahulu, hindarkan pertanyaan terbuka, yangdianjurkan adalah isian atau jawaban yang didapat dari ha-sil pengolahan informasi bukan mengambil dari perbenda-haraan pengetahuan yang tak terbatas, tidak mengacu padabuku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa,misalnya perpustakaan yang jauh dari jangkauan sekolah,menyediakan ruang yang cukup untuk member keleluasaanpada siswa untuk menulis maupun menggambarkan padaLKS, menggunakan kalimat sederhana dan pendek, dapatdigunakan untuk siswa yang lamban maupun yang cepatdan memiliki tujuan yang jelas serta manfaat dari pelajaranitu sebagai sumber motivasi.

3. Syarat teknik : Tulisan menggunakan huruf cetak tidakmenggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan hur-uf tebal untuk topic, bukan huruf biasa yang diberi garis

Page 6: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

188 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

bawah, dalam 1 baris tidak lebih dari 10 kata, perbandinganbesarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.

Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyam-paikan pesan atau isi dari gambar tersebut secara efektif padapengguna LKS, gambar fotografer berkualitas tinggi belum ten-tu dapat dijadikan gambar LKS yang efektif, gambar yang bagusadalah yang dapat memperlihatkan kejelasan isi atau pesan darigambar secara keseluruhan.Menurut penelitian Suhartini (2000),terbukti bahwa LKS dapat memudahkan guru untuk mengon-trol siswa dan menyimpulkan materi yang dibahas dan siswamenjadi lebih tertarik untuk menemukan konsep-konsep yangdipelajari secara mandiri.

Dalam penelitian Ahmadi (2008) terbukti bahwa penggu-naan LKS sebagai media untuk meningkalam pembelajartkanmotivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn di kelas VIISMPN 44 Jakarta lebih efektif.LKS merupakan bimbingan guruDalam pembelajaran yang disajikan secara tertulis, maka dalampenilaiannya perlu memperhatikan criteria media gra s sebagaimedia visual. Penyusun LKS ini dilakukan oleh seluruh anggotadari MGMP biologi kota Semarang. Setiap guru memperoleh tu-gas menyusun tiap pokok bahasan tertentu.

Setelah semuanya terkumpul baru diadakan editing olehtim editor dan selanjutnya dicetak.Adapun susunan / urutanpenyajian LKS ini meliputi:1) judul bab atau pokok bahasan,2) standar kompetensi,3) kompetensi dasar,4) ringkasan materi yang berupa poin-poin penting dari materi

pembelajaran,5) kegiatan pengamatan atau praktikum,6) uji kompetensi atau latihan soal.

Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 tentang system Pendidi-kan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005tentang standar nasional pendidikan, mengamanatkan setiap

Page 7: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

189Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

satuan pendidikan untuk membuat Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) sebagai pengembang kurikulum yang akandilaksanakan pada tingkat satuan yang bersangkutan.PadaKTSP ditekankan proses pembelajaran yang diselenggarakansecara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memo-tivasi peserta didik.Untuk berpartipasi aktif, serta memberikanruang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuaidengan bakat, minat dan perkembangan sik serta psikologipeserta didik (Anonim, 2008). Adapun indeks pengaktifan siswadapat diperoleh dengan membandingkan pertanyaan (kalimatatau diagram / gambar atau soal) yang mengaktifkan siswauntuk ber kir dengan pertanyaan yang kurang mengaktifkan(Widodo 1993).

Menurut (Samana 1992, diacu dalam Anggraini 2006) prin-sip-prinsip pengaktifan siswa meliputi:1. motivasi, berperan sebagai pendorong agar motif yang posi-

tif dapat dibangkitkan / ditingkatkan,2. konteks, mampu menyelidiki pengetahuan, perasaan, ket-

rampilan, sikap dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa,3. focus, merupakan pusat analisis pengajaran tidak lepas dari

konteks,4. sosialisasi, melatih siswa untuk dapat bekerja sama dengan

temannya,5. belajar sambil bekerja, untuk menyalurkan dan melatih ke-

mampuan bekerja siswa,6. individualisasi / perbedaan perorangan, menempatkan

siswa sebagai subyek atau pribadi yang khas untuk dirinya,jika perbedaan perorangan siswa dipelajari dan dimanfaat-kan secara tepat, maka keberhasilan belajar siswa dapat di-tumbuhkembangkan,

7. menemukan, member kesempatan kepada siswa untukmencari dan menemukan getaran pikiran, perasaan dan hatisehingga siswa dapat mengolah pengalamannya, menek-splorasi keilmuan dan menemukan kebenaran,

8. pemecahkan masalah, mendorong siswa untukmelihat ma-salah, merumuskannya dan berupaya untuk memecahkan

Page 8: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

190 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

sejauh mana kemampuan siswa.Menurut Widodo (1993) indeks pengaktifan siswa dapat di-

kategorikan : a) indeks pengaktifan siswa pada LKS Kategori Pe-nilaian dalam Petunjuk Kegiatan, meminta siswa untuk melaku-kan percobaan dengan membuat rancangan eksperimen secaramandiri, menyajikan data, menarik sesimpulan dan mengko-munikasikan hasil percobaannya, b) indeks pengaktifan siswapada LKS Kategori Pertanyaan, pertanyaan penggalian yangbertujuan untuk lebih memahamkan pola pikir yang dikuasaisiswa, jawaban menuntut siswa menggunakan pengetahuan,dan mengharapkan siswa memecahkan permasalahan, pertan-yaan factual yaitu menanyakan apa yang diamati dan hubun-gan obyek yang satu dengan yang lain, jawaban pertanyaanlangsung didapat oleh siswa dari ringkasan materi, pertanyaaninformative yaitu menanyakan arti dari istilah, jawaban pertan-yaan berupa de nisi. LKS merupakan salah satu dari sumber be-lajar yang digunakan oleh siswa dan guru dalam proses belajarmengajar.

Oleh karena isi dari LKS harus mampu menyajikan materisesui dengan tuntnan kuikulum.LKS yang baik haruslah dapatmeningkatkan kualitas paserta didik sehingga soal-soal latihantersebut dapat dijadikan sarana untuk mengetahui pemahamansiswa dan dapat meningkatkan kualitas peserta didik.Analisisjenjang soal-soal latihan ini bertujuan untuk mengetahui sebera-pa besar tuntutan soal-soal latihan dalam menguji kemampuansiswa.1. jenjang soal ranah kognitif menuruttaksonomi Bloom, dikat-

egorikan menjadi enam yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, sintesis dan evaluasi, kedua aspek yang pertamadisebut jenjang kognitif rendah sedangkan keempat yanglainnya disebut jenjang kognitif tingkat tinggi ( Sudjana2006).

2. jenjang soal ranah psikomotorik, dikategorikan dalam limajenjang (Sympson dan Harrow 1969, diacu oleh Sugandi danHaryanto 2004) yaitu peniru / imitasi ( imitation ), manipu-lasi ( manipulation ), ketepatan (precision ), artikulasi ( articula-

Page 9: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

191Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

tion ) dan pengalamiahan ( naturalization ),3. jenjang ranah afektif, dikategorikan dalam lima jenjang

(Krathwohl 1964, diacu dalam Sugandi dan Haryanto 2004) yaitu jenjang kemampuan menerima, menanggapi, keyaki-nan, mengorganisasi dan menyatakan.

METODOLOGI PENELITIAN

Eksplorasi awal dilakukan tanggal 5 Agustus 2010, un-tuk mendapatkan data LKS yang dilaksanakan dikota Sema-rang.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah LKS BiologiMGMP SMP di kota Semarang tahun pelajaran 2010 / 2011 yangdigunakan siswa kelas VII sampai kelas IX. Sampel penelitianberupa LKS Biologi MGMP SMP kelas VII semester ganjil pelaja-ran 2010 / 2011Variabel yang digunakantahun dalam penelitianmeliputi: kesesuaian isi LKS dengan KTSP, Tingkat pengaktifansiswa pada isi LKS berdasarkan indeks pengaktifan siswa paadaisi LKS, jenjang soal-soal latihan pada LKS berdasarkan muatankognitif, psikomotorik dan afektif.

Rancangan penelitian menggunakan metode observasi un-tuk memperoleh data. Tahapan observasi dibagi menjadi dua,yaitu 1) persiapan:observasi awal dilakukan untuk mendapat-kan data LKS yang digunakan siswa dan guru dalam KBM me-liputi nama LKS, penerbit, dan pemgarang, alasan penggunaanLKS dan rencana penggunaan lagi. Observasi dilakukan melaluiwawancara dengan siswa dan guru SMP di kota Semarang, se-lanjutnya menyusun instrument dan menganalisis instrumentuntuk melihat validitasnya, menurut Arikunto (2002) suatu in-strument dikatakan valid apabila mampu mengukur atau men-gungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Validitasinstrument yang akan diungkap berupa validitas isi (Widodo1993).

Adapun reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumentcukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengum-pul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto 2002).Dalam penelitian ini reliabilitas instrument dihitung denganmenggunakan harga kesepakatan antar pengamat (K). Adapun

Page 10: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

192 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

Rumus untuk menghitung harga K adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan: kesesuaian materi dengan KTSP, tingkat pen-gaktifan siswa berdasarkan indeks pengaktifan siswa pada isiLKS, Persentase jenjang soal-soal latihan pada LKS berdasarkanmuatan kognitif menurut taksonomi Bloom, maupun muatanpsikomotor dan afeektf. Metode pengumpulan data yang digu-nakan dalam penelitian ini adalah metode non tes, yaitu denganpengisian lembar observasi yang kemudian dianalisis. Adapunanalisis dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif, se-dangkan untuk menentukan status isi LKS dilakukan kualitatifsehingga analis data yangdigunakan adalah teknik deskriptifkualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif, sedangkanuntuk menentukan status isi LKS dilakukan secara kuantitatifsehingga analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptifkualitatif.

(1) analisis data untuk kesesuaian isi LKS dengan KTSP

adalah dengan mencocokkan isi LKS dengan indicatoryang sesuai dengan KTSP. Skor 1 diberikan jika isi LKS dapatmemenehi indicator KTSP, skor 0 diberikan jika isi LKS tidakdapat memenehi indicator KTSP. Menurut (Ali 1985, diacu

Page 11: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

193Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

dalam anggraini 2006) sebelum data dianalisis secara kualitatif,terlebih dahulu dianalisis dengan teknik Deskriptif Persentase(DP) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

x 100% (Rumus 3)

Menurut (Ali 1985, diacu dalam anggraini 2006) bahwapersentase yang diperoleh melalui perhitungan DP, dapat di-tafsirkan dengan kategori yang bersifat kualitatif (tabel1) kat-egori kesesuaian materi dengan kurikulum berdasarkan hargadeskriptif persentase (DP).

Persentase Katagori

66,67 – 100 Tinggi33, 34 – 66,66 Sedang0,00 – 33, 33 Rendah

2). Analisis data untuk indeks pengaktifan siswa pada LKS

menurut Widodo (1993) dapat dihitung dengan rumus se-bagai berikut:

x 100% (Rumus 4)

Analisis data untuk indeks pengaktifan siswa pada isi LKSpenelitian ini adalah penilaian pada kalimat, penilaian diagramatau gambar dan penilaian soal latihan atau uji kompetensi padaakhir bab.

a) Penilaian pada petunjuk kegiatan, rumus yang digunakan:

IP = x100% (Rumus 5)

Keterangan :a = petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk melakukan

percobaan dengan membuat rancangn eksperimen se-cara mandiri, menyajikan data, menarik kesimpulan dan

Page 12: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

194 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

mengkomuni kasikan hasil percobaannya.b = petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk melakukan

percobaan dengan merancang eksperimen secara mandiri,menyajikan data, menarik kesimpulan.

c = petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk melakukanpercobaan dengan membuat rancangan eksperimen yangsudah ditentukan, menyajikan data, menarik kesimpulandan mengkomunikasikan hasil percobaannya.

d = petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk melakukanpercobaan dengan rancangan eksperimen yang sudah diten-tukan dan menyajikan data dan menarik kesimpulan

e = petunjuk kegiatan yang meminta siswa untuk melakukanpercobaan dengan rancangan eksperimen yang sudah diten-tukan dan menyajikan data hasil percobaan

f = petunjuk kegiatan yang hanya meminta siswa untuk melaku-kan percobaan dengan racangan eksperimen yang sudah di-tentukan

g = petunjuk kegiatan yang tidak mengarah siswa untuk melaku-kan kegiatan percobaan, hanya mengajukan suatu data hasilpengamatan orang lain

h = petunjuk kegiatan yang hanya mengarahkan siswa untukmenggali informasi dalam teks.a,b,c dam d merupakan skor dari frekuensi kemunculan

kategori petunjuk kegiatan yang mengaktifkan siswa, e,f,g danh merupakan skor dari frekuensi kemunculan kategori petunjukkegiatan yang tidak atau kurang mengaktifkan siswa.

b) Penilaian pada gambar, rumus yang digunakan:

x 100% (Rumus 6)

Keterangan:a = skor dari frekuensi kemunculan kategori gambar yang

mengaktifkan siswab = skor dari frekuensi kemunculan kategori gambar yang

kurang mengaktifkan siswa

Page 13: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

195Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

Kategori gambar yang mengaktifkan siswa adalah gambaryang mengharapkan siswa menggunakan data atau melakukankegiatan. Sedangkan gambar atau diagram yang kurang men-gaktifkan siswa adalah gambar yang hanya berfungsi sebagaimateri pelajaran.

c) Penilaian Soal-soal latihan, rumus yang digunakan :

(Rumus7)

Ketrangan:a = pertanyan penggalian, yaitu pertanyan yng bertujuan untuk

lebih memahamkan pola pikir yang telah dikuasai siswa,jawaban menurut siswa untuk menggunakan pengetauhuanatau situasi baru.

b = pertanyan penyelesaian masalah, jawaban pertanyaan meng-harapkan siswa untuk memecahkan masalah.

c = pertanyan faktual, yaitu menanyakan apa yang diamati danhubungan obyek yang satu dengan obyek yang lain, jawa-ban pertanyaan langsung didapat oleh siswa dari teks atauringkasan materi.

d = pertanyaan informatif, yaitu yang menanyakan arti istilah,jawaban pertanyaan berupa defi nisi.

a dan b merupakan skor dari frekuensi kategori soal-soalyang mengaktifkan siswa, c dan d merupakan skor dari frekuen-si kategori soal-soal yang kurang atau tidak mengaktifkan siswa.Menurut Widodo (1993) hasil perhitungan data untuk kalimat,gambar maupun soal-soal latihan kemudian dianalisis berdasar-kan kriteria berikut: Tabel 2, kategori pengaktifan siswa ber-dasarkan harga skor indeks pengaktifan (IP).

Page 14: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

196 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

Skor kategori1,50 Tinggi

0,40 – 1,50 Sedang0,00 – 0,40 Rendah

(3) Analisis data untuk menentukan jenjang kesulitan soal-

soal latihan berdasarkan muatan kognitif.Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan memisah-

kan pertanyaan berdasarkan kategori yang telah ditetapkan den-gan ketentuan: kategori C1 : pengetahuan (knowledge),C2: pema-haman (comprehension), C3: Penerapan (application), C4: analisis(analysis), C5: sintesis (synthesis) dan C6: penilaian (evaluation).

Untuk mengetahui persentase masing-masing jenjang soal lati-han digunakan rumus sebagai berikut:

(Rumus 8)

Jenjang soal latihan dikatakan proporsional apabila memi-liki persentase masing-masing jenjang sebagai berikut : C1 = ±12,5%, C2 = ± 17,5%, C3 = ± 20%, C4 = ± 20%, C5 = ± 17,5%, C6= ± 12,5%. (4) Analisis data untuk menentukan jenjang kesuli-tan soal-soal latihan berdasarkan muatan psikomotorik, langkahyang dilakukan adalah dengan memisahkan pertanyaan ber-dasarkan kategori yang telah ditetapkan dengan ketentuan : kat-egori P1: peniruan / imitasi, P2: manipulasi, P3: ketetapan, P4:artikulasi dan P5: pengalamiahan . Untuk mengetahui persen-tase masing-masing jenjang soal latihan digunakan rumus seb-agai berikut:

(Rumus 8)

Jenjang soal latihan dikatakan proporsional apabila memi-liki persentase masing-masing jenjang sebagai berikut: P1 = ±17,5%, P2 = ± 20%, P3 = ± 25%, P4 = ± 20%, P5 = ± 17,5%, (5)

Page 15: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

197Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

Analisis data untuk menentukan jenjang kesulitan soal-soal lati-han berdasarkan muatan afektif, langkah yang dilakukan adalahdengan memisahkan pertanyaan berdasarkan kategori yangtelah ditetapkan dengan ketentuan : kategori A1: kemampuanmenerima, A2: kemampuan menang gapi, A3: kemampuankeyakinan, A4: kemampuan mengorganisasi A5: kemampuanmenyatakan. Untuk mengetahui persentase masing-masing jen-jang soal latihan digunakan rumus sebagai berikut:

(Rumus 8)

Jenjang soal latihan dikatakan proporsional apabila memi-liki persentase masing-masing jenjang sebagai berikut: A1 = ±17,5%, A2 = ± 20%, A3 = ± 25%, A4 = ± 20%, A5 = ± 17,5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

LKS merupakan salah satu penunjang saran pembelajaranyang digunakan sebagai panduan dalam berlatih mengerjakansoal-soal, juga sebagai alternatif pemberian tugas oleh guru. Ha-sil penelitian mengkaji kesesuaian LKS dengan KTSP masuk kat-egori sedang. Hal ini disebabkan perolehan skor 62,5%. Menurut(Ali 1985 diacu Anggraini 2006) persentase antara 33,34 – 66,66dapat dikategorikan sedang, sehingga LKS tersebut dapat di-katakan cukup memenuhi tuntutan KTSP.

Materi dalam LKS MGMP Biologi Kota Semarang telahmemenuhi 20 indikator dari 32 indikator yang tercantun dalamKTSP menurut (Dhari 1998 diacu dalam Rejeki 2005) bahwaLKS memiliki manfaat salah satunya membantu siswa mengem-bangkan konsep. Meskipun LKS karya MGMP persentasenyadikategorikan sedang, tetapi banyak hal yang menjadi tuntutankurikulum yang belum dipenuhi oleh LKS tersebut dikarenakansumber yang digunakan sebagai acuan oleh guru dalam menyu-sun LKS belum sesuai dengan KTSP. Jadi, perlu diperhatikanlagi dari penyusun apabila akan melakukan perbaikan terhadapisi LKS tersebut sebelum diterbitkan lagi.

Page 16: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

198 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

Deskripsi data tingkat pengaktifan siswa pada LKS dibagimenjadi 3 kategori, yaitu tingkat pengangtifan siswa pada pe-tunjuk kegiatan, gambar dan soal-soal latihan. Selain memuatmateri pembelajaran LKS juga memuat petunjuk kegiatan yangbertujuan untuk memudahkan siswa memahami materi yangdipelajarinya. indeks pengaktifan siswa pada petunjuk keg-iatan sebesar 0,03 yang tergolong rendah, karena berada padarentang 0,00 – 0,40. Adapun deskripsi data tingkat pengaktifansiswa berupa gambar sebesar 1,37 tergolong sedang karena be-rada pada rentang 0,40 – 1,50, maka dapat dikatakan sudah me-menuhi kriteria prinsip-prinsip pengaktifan siswa. Hal ini sesuaidengan Darmojo dan Kaligis (1991) bahwa syarat LKS yang baikmenggunakan lebih banyak ilustrasi dari pada kata-kata, Padaumumnya LKS banyak memuat soal-soal latihan, deskripsi datatingkat pengatifan siswa pada soal-soal latihan 1,23 kategori se-dang karena berada pada rentang 0,40 – 1,50.

Soal-soal dalam LKS tersebut sudah dapat mengaktifkansiswa, namun perlu adanya perhatian pada soal pemecahan ma-salah, sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi penyusun untukmenyempurnakan LKS tersebut sebelun diterbitkan kembali.Adapun jenjang Soal latihan pada LKS di bagi menjadi tiga ra-nah, yaitu rnah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif .Setiap ranah jenjang soal mempunyai kriteria- kriteria sendiri.Menurut taksonomi Bloom jenjang Soal ranah kognitif dikat-egorikan menjadi enam kategori , yaitu ingatan / pengetahuan(C1), pemahaman (C2) aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5)dan evaluasi (C6). Jenjang soal kognitif dikatakan proporsion-al apabila memiliki persentase masing-masing jenjang sebagaiberikut : C1 = ± 12,5%, C2 = ± 17,5%, C3 = ± 20%, C4 = ±20%, C5 = ± 17,5%, C6 = ± 12,5%. Jika mengacu pada persentasetersebut, jumlah soal jenjang C3 dan C4 seharusnya lebih banyakdibandingkan dengan jumlah jenjang soal yang lain.

Berdasarkan data yang diperoleh LKS MGMP persentaseC1 jauh lebih besar dibandingkan jenjang kesulitan soal-soallainnya yaitu 40,8%, hal ini menunjukkan bahwa LKS muatankognitif kurang proporsional, karena jenjang soal lebih domina-

Page 17: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

199Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

si jenjangsoal-soal yang lain. Persentase jenjang soal C2 sebesar31,38%. Hal ini akan menyebabkan siswa kurang mendapat ke-sasempatan untuk menguji kemampuan berlatih menyelesaikansoal-soal pemahaman, sehingga siswa kurang dilatih untukmencoba lebih memahami suatu konsep.

Persentase jenjang soal C3 sebesar 6,36% berarti LKS inimemiliki proporsi jenjang soal aplikasi rendah, dan seharusnyajenjang soal aplikasi harus lebih banyak proporsinya dibandingjenjangsoal-soal yang lain. Persentase C4 sebesar 8,63% jenjangsoal pada LKS dikatakan belum porposional karena seharusnyajenjang soal C4 mempunyai proporsi lebih banyak seperti pro-porsi jenjang soal C3. Persentase jenjang soal C5 sebesar 1,28%.Hal ini jauh dari proporsinal untuk ukuran soal C5, sedangkanpersentase jenjang soal C6 sebesar 1,36% Persentase jenjang soalC6 tidak proporsinal karena sulitnya mengaplikasikan soalevaluasi ini.

Jenjang soal ranah psikomotorik dikategorikan dalam limajenjang yaitu imitasi (P1), manipulasi (P2), ketepatan (P3), arti-kulasi (P4) dan pengalamiahan (P5). Jenjang soal psikomotorikdikatakan proporsional apabila memiliki persentase masing-ma-sing jenjang sebagai berikut: P1 = ± 17,5%, P2 = ± 20%, P3 = ±25%, P4 = ± 20%, P5 = ± 17,5%. Berdasarkan deskripsi data jen-jang kesulitan soal-soal latihan berdasarkan muatan psikomoto-rik tidak proporsional atau kurang merata karena soal lebih ban-yak masuk kategori P2 (0,43%) danP3 (1,3%) sedangkan jenjangsoal yang lain tidak ditemukan.

Penilaian psikomotorik merupakan penilaian terhadapketrampilan siswa yang lebih tepatnya jika dilakukan secaralangsung saat siswa melakukan kegiatan. Namun, dalam ke-nyataanya guru sering mengalami kesulitan untuk memberikanpenilaian psikomotorik pada siswa. Jenjang-jenjang soal dalamranah afektif dikategorikan dalam empat jenjang, yaitu kemam-puan menerima (A1), menanggapi (A2), keyakinan (A3) danmenanyakan (A4). Deskripsi data pengaktifan siswa kategorisoal-soal latihan afektif pada LKS tidak ditemukan, karena sulitmengaplikasikan muatan afektif ke dalam bentuk soal.

Page 18: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

200 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

Penilaian afektif merupakan penilaian terhadap sikap atauprilaku siswa, sehingga lebih tepat dilakukan secara langsungdengan melihat sikap atau prilaku siswa saat pembelajaran ber-langsung. Namun sebaiknya penerapan soal afektif ini perluditerapkan seperti jenjang soal ranah psikomotorik. Selanjutnyamengenai kualitas LKS yang telah dianalisis secara umum me-miliki kualitas yang cukup baik walaupun masih ada beberapakekurangan yang perlu mendapat perhatian lagi dari pihak pe-nyusun untuk diperbaiki mengingat banyak sekolah-sekolah diKota Semarang yang menggunakan LKS tersebut.

Adapun kelebihan dari LKS ini adalah telah memenuhiKTSP, tingkat kesesuaiannya tinggi, sedangkan kelemahan LKSterletak pada soal-soal latihannya yang kurang proporsional un-tuk masing-masing jenjang. Bahkan untuk ranah afektif tidakditemukan. Untuk tngkat pengaktifan siswa dalam LKS terse-but sudah cukup baik. Menurut (Darmojo dan Kaligis, 1991)persyaratan LKS yang baik meliputi tiga aspek, yaitu syarat di-daktif, konstruktif dan teknik. Secara umum LKS ini telah me-menuhi ketiga syarat tersebut, walaupun ada beberapa hal yangperlu diperbaiki sebagaimana telah diuraikan di atas.

Page 19: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

201Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Analisis Lembar Kerja Siswa .....

PENUTUP

Simpulan:

1. LKS Biologi karya MGMP Kota Semarang tahun 2010/ 2011kategori sedang dengan skor 6,25% untuk kesesuaian materidengan KTSP

2. LKS ini belum sesuai dengan kriteria pengaktifan siswa padapetunjuk kegiatan dengan indeks pengaktifan 0,03 katego-ri rendah, pengaktifan siswa berupa gambar sebesar 1,37tergolong sedang dan pengaktifan siswa pada soal latihansebesar 1,23 kategori sedang.

3. Jenjang soal-soal latihan untuk ranah kognitif belum propo-sional karena soal C1 (40,8%) dan C2 (35%) lebih mendomi-nasi disbanding proporsi soalyang lain. Soal psikomotorikjuga belum proposional yang didominasi soal P3 (1,3% ) danhanya ditemukan soal P2 dan P3. Bahkan dlam LKS ini tidakditemukan soal ranah afektif

Saran

1. Bagi guru agar lebih teliti dalam memilih LKS yang akan di-jaikan panduan dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi penyusun LKS hendaklahlebih memprhatikan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip penulisan LKS terutama padatingkat pengaktifant siswa dan porposi jenjang-jenjang soallatihan.

3. Bagi penerbit LKS hendaknya perlu melakukan revisi untukLKS terbitan tahub pelajaran yang akan dating.

4. LKS hanya sebagai pendamping bukan sumber utama yangdigunakan dalam pembelajaran.

Page 20: analisis lembar kerja siswa (lks) biologi karya mgmp ... - Neliti

202 Jurnal PHENOMENON, Volume 2 Nomor 1, Juli 2012

Izzun Nadlah

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta. On ine at http: // www.

Curriki. Org/xwiki/bin/download/coll sulasmika/ Artikelmedia-

pembelajaran/artikelpembelajaran.com,(accessed 15 Juni 2008)

Anggraini Y. 2006. Analisis LKS Biologi SMP Kelas VII SemesterI yang digunakan SMP Negeri di Kota Semarang TahunPembelajaran 2005/2006. (Skripsi). Semarang: UniversitasNegeri Semarang

Anonim. 2006. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Biologi

SMP/ MTs. Jakarta: Debdikbud.

Arikunto. S. 2002.Prosedur Penelitian . Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmodjo D & Kaligis JRE. 1991.PendidikanA IPA II. Jakarta: Dir-jen Dikti Depdikbud.

Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Semarang: UniversitasNegeri Semarang

Sudjana N. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Band-ung: PT Remaja Rosdakara

Sugandi A & Haryanto. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: Uni-versitas Negeri Semarang

Zakiah.2008.http ://metodepenelitian.multiply.com/jurnal/

item/6(accessed 29 mei 2008)