ANALISIS KESESUAIAN, DAYA DUKUNG DAN KEMAMPUAN LAHAN PULAU GILI KETAPANG SEBAGAI EKOWISATA BAHARI, KABUPATEN PROBOLINGGO SKRIPSI Oleh : Ramanto Lukman Yassar NIM 135080601111014 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
78
Embed
ANALISIS KESESUAIAN, DAYA DUKUNG DAN KEMAMPUAN …repository.ub.ac.id/7662/1/Ramanto Lukman Yassar.pdf · 2020. 5. 28. · analisis kesesuaian, daya dukung dan kemampuan lahan pulau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KESESUAIAN, DAYA DUKUNG DAN KEMAMPUAN LAHAN
PULAU GILI KETAPANG SEBAGAI EKOWISATA BAHARI,
KABUPATEN PROBOLINGGO
SKRIPSI
Oleh :
Ramanto Lukman Yassar
NIM 135080601111014
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ANALISIS KESESUAIAN, DAYA DUKUNG DAN KEMAMPUAN LAHAN
PULAU GILI KETAPANG SEBAGAI EKOWISATA BAHARI,
KABUPATEN PROBOLINGGO
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Univesitas Brawijaya
Oleh :
Ramanto Lukman Yassar
NIM 135080601111014
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
NOVEMBER, 2017
Judul : ANALISIS KESESUAIAN, DAYA DUKUNG DAN
KEMAMPUAN LAHAN PULAU GILI KETAPANG SEBAGAI
EKOWISATA, KABUPATEN PROBOLINGGO.
Nama Mahasiswa : RAMANTO LUKMAN YASSAR
NIM : 135080601111014
Program Studi : Ilmu Kelautan
PENGUJI PEMBIMBING:
Pembimbing 1 : DR. H. RUDIANTO, MA
Pembimbing 2 : ANDIK ISDIANTO, ST., MT
PENGUJI BUKAN PEMBIMBING:
Dosen Penguji 1 : M. ARIF ZAINUL FUAD, S.KEL., M.SC
Dosen Penguji 2 : M. ARIF AS’ADI, S.KEL., M.SC
Tanggal Ujian : 23 November 2017
PERNYATAAN ORISILANITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ramanto Lukman Yassar
Nim : 135080601111014
Program Studi : Ilmu Kelautan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
Malang, 23 November 2017
Mahasiswa
Ramanto Lukman Yassar
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Jalan Veteran Malang – 65145, Indonesia
Dengan bantuan dari beberapa pihak, laporan yang berjudul “Analisis
Kesesuaian, Daya Dukung Dan Kemampuan Lahan Pulau Gili Ketapang Sebagai
Ekowisata Bahari, Kabupaten Probolinggo” dapat diselesaikan. Maka dari itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan berkah dan iman sehingga penulis bisa
menyelesaikan Skripsi dan dapat menyusun laporan Skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya, Gunaryo Singgih dan Rahimah Barack yang selalu
memberikan support berupa doa, motivasi, dan uang sehingga
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Dr. H. Rudianto, MA selaku pembimbing 1 dan bapak Andik
Isdianto, ST., MT selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan, arahan serta nasihat dalam menyelesaikan
laporan Skripsi.
4. Bapak M. Arif Zainul Fuad S.Kel., M. Sc selaku penguji 1 dan bapak M. Arif
As’adi S.Kel., M.Sc selaku penguji 2 yang telah memberikan bimbingan
dan meluluskan saya sebagai sarjana ilmu kelautan.
5. Bapak Rois dan istrinya sebagai fasilitator di pulau Gili Ketapang saat
melakukan penelitian. Tidak lupa kepada mas Fathor, mas Fathur, mas
Ainun dan kerabat lainnya yang sudah menemani saya .
6. Terhadap rekan – rekan saya yaitu Novar Enkawardana dan Akhyar
Maududi karena sudah setia menemani dan menjadi rekan diskusi,
bertukar pikiran saat melakukan penelitian panjang.
7. Dan semua pihak, rekan dan saudara yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
ANALISIS KESESUAIAN, DAYA DUKUNG DAN KEMAMPUAN LAHAN
PULAU GILI KETAPANG SEBAGAI EKOWISATA BAHARI, KABUPATEN
PROBOLINGGO
Ramanto Lukman Yassar1, Rudianto2, Andik Isdianto2
ABSTRAK
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil memiliki keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi, dan penting bagi pengembangan sosial, ekonomi, budaya masyarakat. Potensi sumber daya alam pulau Gili Ketapang perlu dilakukan kajian untuk pengembangan ekowisata bahari. Penelitian ini mengkaji tentang kesesuaian, daya dukung dan kemampuan lahan di pulau Gili Ketapang. Penelitian ini menggunakan metode survey untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang terjadi secara actual. Hasil menunjukkan nilai indeks kesesuaian wisata kategori wisata pantai sebesar 88% (S1) dan daya dukung kawasan sebesar 534 orang/hari. Indeks kesesuaian wisata kategori snorkeling sebesar 57% (S3) dan daya dukung kawasan sebesar 110 orang/hari. Nilai daya dukung kawasan kategori camping sebesar 103 orang/hari. Klasifikasi kemampuan lahan pulau Gili Ketapang termasuk dalam kelas satu (I) dengan daya dukung baik tanpa adanya faktor pembatas.
Kata Kunci: Ekowisata, Daya Dukung, Kesesuaian, Kemampuan, Pulau Gli Ketapang
(1) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya (2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya
Analysis of Suitability, Carrying Capacity and Land Capability of Gili
Ketapang as Marine Ecotourism, Probolinggo district
Ramanto Lukman Yassar1, Rudianto2, Andik Isdianto2
ABSTRACT
Coastal Areas and Small Islands have a rich diversity of potential natural
resources, and are important for social, economic, and cultural development of the
community. The potential of natural resources of Gili Ketapang island needs to be
done study for marine ecotourism development. This study examines the
suitability, carrying capacity and ability of land in Gili Ketapang island. This
research uses survey method to obtain facts from actual symptoms. The result
shows the value of tourist suitability index of beach tourism category of 88% (S1)
and carrying capacity of area of 534 person/day. Snorkeling category travel
suitability index of 57% (S3) and the carrying capacity of the area of 110
people/day. The carrying capacity of camping category is 103 people/day.
Classification of Gili Ketapang island capability is included in class one (I) with
good carrying capacity without limiting factor.
Keywords: Ecotourism, Capacity, Suitability, Capability, Gili Ketapang Island
(1) Student Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Brawijaya (2) Lecturer Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Brawijaya
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, karunia dan hidayah-Mu sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Kesesuaian, Daya Dukung Dan
Kemampuan Lahan Pulau Gili Ketapang Sebagai Ekowisata Bahari, Kabupaten
Probolinggo dengan baik. Laporan ini disusun karena ingin memperbaiki kawasan
wisata pulau-pulau kecil dimana sering terjadi overtourism. Maka dari itu perlu
dilakukan upaya analisis daya dukung kawasan dan kemampuan lahan agar alam
tetap lestari dengan/tanpa wisatawan.
Semoga laporan yang telah disusun ini dapat digunakan sebagai salah
satu acuan atau pedoman bagi para pembaca. Penulis menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Dr. H. Rudianto, MA selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Andik Isdianto, ST., MT selaku dosen pembimbing II karena telah menyempatkan
diri melakukan bimbingan. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis juga berharap
laporan ini dapat memberikan manfaat serta memperkaya pengetahuan bagi
semua pihak.
Malang, 23 November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISILANITAS ............................................................................ i
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... ii
RINGKASAN ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ivv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vviii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian ...................................................................... 13 Gambar 2. Skema Alur Penelitian ...................................................................... 15 Gambar 3. Pengamatan Ikan Karang ................................................................. 18 Gambar 4. Sarana dan Prasarana di Gili Ketapang ........................................... 32 Gambar 5. Peta Kawasan Wisata ...................................................................... 33 Gambar 6. Kondisi Wisata Pasir Putih ............................................................... 34 Gambar 7. Jenis Lifeform Terumbu Karang ....................................................... 35 Gambar 8. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang ................................................ 36 Gambar 9. Persentase Tutupan Karang Hidup .................................................. 37 Gambar 10. Persentase other ............................................................................ 37 Gambar 11. Kondisi Stasiun 1 ........................................................................... 39 Gambar 12. Kondisi Stasiun 2 ........................................................................... 40 Gambar 13. Kondisi Stasiun 3 ........................................................................... 40 Gambar 14. Peta Kemiringan............................................................................. 52 Gambar 15. Peta Jenis dan Tekstur Tanah ........................................................ 53 Gambar 16. Peta Rawan Bencana .................................................................... 54 Gambar 17. Peta Curah Hujan........................................................................... 55 Gambar 18. Usia Responden Masyarakat Lokal ................................................ 56 Gambar 19. Tingkat Pendidikan Masyarakat Lokal ............................................ 56 Gambar 20. Persentase Usia Pengunjung ......................................................... 58 Gambar 21. Alasan Berkunjung Wisata ............................................................. 60 Gambar 22. Persepsi terhadap Keamanan dan Kenyamanan ........................... 60
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat yang digunakan ............................................................................ 14 Tabel 2. Bahan yang digunakan ........................................................................ 14 Tabel 3 Jenis dan Teknik Pengambilan Data ..................................................... 16 Tabel 4. Baku Mutu Perairan Wisata Bahari ...................................................... 19 Tabel 5. Matriks Kesesuaian Ekowisata Pantai .................................................. 21 Tabel 6. Matriks Kesesuaian Ekowisata kategori snorkeling .............................. 22 Tabel 7. Penentuan dan Harkat Kemiringan Lereng .......................................... 25 Tabel 8. Tingkat Rawan Bencana ...................................................................... 25 Tabel 9. Kriteria Tekstur Tanah .......................................................................... 25 Tabel 10. Curah Hujan ....................................................................................... 25 Tabel 11. Kelas Kemampuan Lahan .................................................................. 26 Tabel 14. Penduduk menurut Mata Pecaharian ................................................. 29 Tabel 15. Penduduk menurut Tamat Pendidikan ............................................... 30 Tabel 16. Sarana dan Prasarana ....................................................................... 32 Tabel 17. Data Luasan Pantai............................................................................ 34 Tabel 18. Data Kualitas Perairan ....................................................................... 40 Tabel 19. Matriks Nilai Kesesuaian Ekowisata Pantai ........................................ 43 Tabel 20. Matriks Nilai Kesesuaian Ekowisata Snorkeling ................................. 46 Tabel 21. Luas area jenis kegiatan .................................................................... 47 Tabel 22. Potensi pengunjung dan luas area kegiatan ....................................... 48 Tabel 23. Waktu yang dibutuhkan dan disediakan ............................................. 48 Tabel 24. Penentuan Kelas Kemampuan Lahan ................................................ 51 Tabel 25. Persepsi Masyarakat .......................................................................... 57 Tabel 26. Persepsi Pengunjung ......................................................................... 59
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Kuesioner untuk Masyarakat ............................ 65 Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Kuesioner untuk Pengunjung ............................ 68 Lampiran 3. Daftar Pertanyaan untuk Pengelola ................................................ 71 Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Masyarakat ........................................... 72 Lampiran 5. Hasil Wawancara dengan Pengunjung ........................................... 74 Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan Pihak Pengelola .................................... 76 Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan ................................................................... 77
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil memiliki keragaman potensi
sumber daya alam yang tinggi, dan sangat penting bagi pengembangan sosial,
ekonomi, budaya, lingkungan, dan penyangga kedaulatan bangsa, oleh karena
itu perlu dikelola secara berkelanjutan dan berwawasaan global, dengan
memperhatikan aspirasi dan partisipasi masyarakat, dan tata nilai bangsa yang
berdasarkan norma hukum nasional (UU No.27 Tahun 2007).
Potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan di kawasan pulau-pulau
kecil sangat besar dan produktif. Satu atau lebih ekosistem pesisir dan sumber
daya pesisir dapat ditemukan di wilayah ini, ekosistem yang bersifat alami seperti
terumbu karang dan pantai berpasir, yang bersifat buatan seperti kawasan
pariwisata, serta sumber daya yang dapat pulih seperti ikan dan lamun
sedangkan sumber daya yang tidak dapat pulih seperti minyak dan gas.
Ekosistem pesisir merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat, bahkan
sebagian besar telah dimanfaatkan bagi pembangunan sosial dan ekonomi di
Indonesia. Laju pemanfaatan sumber daya pesisir dan lautan yang semakin
pesat telah memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan, salah
satunya adalah dari sektor wisata.
Menurut Lumaksono et al. (2012) dalam Wijayanto (2013), menyatakan
bahwa sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian
Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun
penciptaan lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Pariwisata juga
merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam
perolehan devisa negara melalui wisatawan mancanegara (wisman).
Pada tahun 2009, pariwisata di Indonesia menduduki peringkat ke-3
dalam hal devisa negara. Hal tersebut terus mengalami peningkatan sehingga
muncul kegiatan pariwisata massal yang hanya mementingkan jumlah wisatawan
dalam jumlah besar tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga
menyebabkan degradasi lingkungan. Contohnya seperti pencemaran perairan
akibat limbah atau sampah basah dari kegiatan pariwisata serta rusaknya
ekosistem pesisir akibat dari perilaku pengunjung yang tidak terkontrol. Apabila
hal ini berlangsung terus, maka sumber daya yang menjadi obyek wisata akan
rusak dan daya tariknya menjadi hilang. Selanjutnya hal ini dapat menyebabkan
penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung sehingga pemerintah, investor
dan masyarakat setempat tidak dapat lagi mengambil manfaat dari sektor
pariwisata.
Ekowisata merupakan salah satu model pembangunan pariwisata yang
cenderung tidak merusak lingkungan. Konsep ekowisata merupakan suatu
pemikiran yang mempunyai tujuan untuk melestarikan sumber daya serta
memanfaatkannya untuk kepentingan wisata secara berkelanjutan. Demi
mencapai konsep tersebut maka harus mempertimbangkan kesesuaian daya
dukung kawasan dan kesesuaian lahan kawasan wisata. Dampak positifnya pun
mampu memberikan manfaat rekreatif dan edukatif bagi para wisatawan,
memberikan manfaat ekonomi yang digunakan untuk biaya pengelolaan dan
pengembangan kawasan konservasi, serta menyediakan peluang usaha bagi
masyarakat lokal dalam pelaksanaannya (Jannah, 2007).
Gili Ketapang termasuk dalam kawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil yang memiliki potensi besar di bidang wisata karena memiliki pasir putih
yang luas dan hamparan ekosistem terumbu karang yang sehat. Letaknya yaitu
di bagian selat Madura, tepatnya 18 millepas pantai dari pulau Jawa. Secara
administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur. Luas wilayahnya sekitar 0.61 km², dan jumlah
penduduknya sebanyak 8.583 jiwa. Sebagian besar masyarakatnya merukapan
suku Madura dan bermata pencaharian sebagai nelayan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa nilai indeks kesesuaian wisata Pulau Gili Ketapang untuk kegiatan
wisata bahari?
2. Berapa nilai daya dukung Pulau Gili Ketapang untuk kegiatan wisata
bahari?
3. Apa kelas kemampuan lahan Pulau Gili Ketapang untuk kegiatan wisata
bahari?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui nilai indeks kesesuaian wisata Pulau Gili Ketepang untuk
kegiatan wisata bahari
2. Mengetahui nilai daya dukung Pulau Gili Ketepang untuk kegiatan wisata
bahari
3. Mengetahui kelas kemampuan lahan Pulau Gili Ketepang untuk kegiatan
wisata bahari
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan kegiatan yang dilakukan dapat
memberikan gambaran dalam pengembangan wisata bahari berbasis konservasi
di Pulau Gili Ketapang dan sebagai bahan pertimbangan Dinas Pariwisata
Kabupaten Probolinggo dalam pengelolaan Pulau Gili Ketapang sebagai objek
ekowisata bahari.
1.5 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakasanakan di Pulau Gili Ketapang, Desa Gili Ketapang,
Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada bulan Juli
sampai Oktober 2017. Pengambilan data primer dan sekunder dilakukan pada
bulan Juli – Agustus, selanjutnya pengolahan data hingga bulan Oktober 2017.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekowisata
Ekowisata merupakan kegiatan wisata di alam terbuka yang terkandung
unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian alam dan
kesejahteraan penduduk lokal. Menurut Steck (1999) dalam bukunya yang
berjudul Sustainable Tourism as a Development Option menyatakan bahwa
pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) atau yang biasa kita sebut
ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dimana
selain memenuhi kebutuhan wisatawan tapi juga mengutamakan aspek
konservasi alam dan meningkatkan peluang untuk masa depan. Hal tersebut
diharapkan mampu menjadi faktor utama dalam terpenuhinya pemberdayaan
sosial, budaya, ekonomi masyarakat lokal dan keanekaragaman hayati daerah
sekitar. Kegiatan ekowisata dapat menciptakan dan memuaskan keinginan akan
alam, tentang eksploitasi potensi wisata untuk konservasi dan pembangunan
serta mencegah dampak negatif terhadap ekosistem, kebudayaan, dan
keindahan (Lindberg dan Hawkins, 1993). Semula ekowisata dilakukan oleh
wisatawan pecinta alam yang menginginkan daerah tujuan wisata tetap utuh dan
lestari, disamping budaya dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.
Ekowisata berkembang karena banyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan
ingin berkunjung ke daerah alami yang menciptakan kegiatan bisnis.
Banyak para ilmuwan mengatakan bahwa ekowisata sering dianggap
sebagai strategi yang potensial untuk mendukung konservasi alam, pada saat
yang sama juga mempromosikan pembangunan daerah berkelanjutan. Meskipun
suatu daerah memiliki potensi yang besar untuk dijadikan kawasan ekowisata,
namun kegagalan untuk mencapai ekowisata tersebut kerap terjadi. Dengan kata
lain, teori ekowisata sering tidak berhasil saat berada di lapangan, meskipun
pedomannya memiliki kemungkinan keberhasilan (Ross dan Wall, 1999).
Menurut Moscardo dan Kim (1990) dalam Yudasmara (2004), pariwisata
yang berkelanjutan harus memperhatikan:
a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
b. Menjamin keadilan antar generasi dan intragenerasi.
c. Melindungi keanekaragaman biologi dan mempertahankan sistem ekologi
yang ada serta
d. Menjamin integritas budaya.
Ekowisata dan konservasi seperti dua sisi uang logam yang tidak dapat
dipisahkan dimana harus jalan secara berdampingan. Menurut Hidayati (2003),
menyatakan bahwa pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan memiliki
kesamaan dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development), sehingga pariwisata berkelanjutan harus memenuhi kriteria –
kriteria sebagai berikut ini:
a. Secara ekologis berkelanjutan, yaitu pembangunan pariwisata tidak
menimbulkan efek negatif bagi ekosistem setempat. Konservasi pada daerah
wisata harus diupayakan secara maksimal untuk melindungi sumber daya
alam dan lingkungan dari efek negatif kegiatan wisata.
b. Secara sosial dan kebudayan dapat diterima, yaitu mengacu pada
kemampuan penduduk lokal menyerap usaha pariwisata tanpa menimbulkan
konflik sosial dan masyarakat lokal mampu beradaptasi dengan budaya turis
yang berbeda sehingga tidak merubah budaya masyarakat lokal.
c. Secara ekonomis menguntungkan, yaitu keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan wisata yang ada dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat setempat. Saat ini ekowisata merupakan istilah yang telah
dipergunakan secara internasional untuk mempertegas konsep pariwisata
yang berkelanjutan.
2.1.1 Konsep Ekowisata
Konsep ekowisata tidak mengedepankan faktor pertumbuhan ekonomi,
melainkan menjaga keseimbangan antara kegiatan pemanfaatan dan kelestarian
sumber daya. Salah satu ciri dalam pengembangan ekowsiata yaitu adanya
pembatasan jumlah wisatawan atau pengunjung sesuai dengan daya dukung
(carrying capacity) kawasan. Pembatasan jumlah pengunjung dilakukan karena
terjadinya kerusakan lingkungan dan sumber daya, salah satunya disebabkan
oleh banyaknya jumlah wisatawan yang melebihi kemampuan daya dukung
kawasan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hawkins dan Roberts (1997) bahwa meningkatnya jumlah wisatawan (penyelam)
dalam kegiatan wisata diving secara eksponensial juga meningkatkan persentese
Pengaruh Aktivitas Wisata Bahari terhadap Kualitas Perairan Laut di Kawasan
Wisata Gugus Pulau Togean. Jurnal Ilmu Kelautan. 14, 215-221.
Lindberg, K., & Hawkins, D., 1993. Ecotourism: A guide for planners and
managers. The Ecotourism Society, North Bennington.
Luthfi, O.M., Pujarahayu, P., Wahyudiarto, A., Fakri, S.R., Sofyan, M.,
Ramadhan, F., Murian, S., Tovani, I., Mahmud, M., Adi, D., 2016. Biodiversitas
Dan Populasi Ikan Karang di Perairan Selat Sempu Sendang Biru Kabupaten
Malang Jawa Timur. Junal Kelautan. 9, 43-49.
Muhsoni, Firman Farid., 2016. Pemodelan Daya Dukung Pemanfaatan Pulau Sapudi dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Ilmu Kelautan. 9, 73-84.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono., 2006. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan:
Pengertian dan Penetapannya. Ilmu Tanah, Univ. Gadjah Mada.
Nybakken, James W., 1992. Biologi Laut: suatu pendekatan ekologis. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Pragawati, Bunga., 2009. Pengelolaan Sumber daya Pesisir untuk
Pengembangan Ekowisata Bahari Di Pantai Binangun, Kabupaten Rembang,
Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Republik Indonesia., 2007. Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta.
Rosi, Fahror., Insafitri., Effendy, Makhfud., 2016. Persentase Tutupan dan Tipe
Lifeform Terumbu Karang di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang.
Universitas Trunojoyo, Madura. 18-25
Ross, Sheryl., Wall, Geoffrey., 1999. Ecotourism: Towards Congruence Between
Theory and Practice. Faculty of Environmental Studies, University of
Waterloo. Tourism Management. 123-132.
Sidharta, Boy Rahardjo., 2015. Budaya Bahari dari Nusantara Menuju Mataram
Modern. Goysen Publishing, Yogyakarta.
Solarbesain, Salvinus., 2009. Pengelolaan Sumber daya Pulau Kecil untuk
Ekowisata Bahari Berbasis Kesesuaian Dan Daya Dukung. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Steck, Birgit., W. Strasdas., E. Gustedt., 1999. Sustainable Tourism as a
Development Option. Federal Ministry for Economic Co-operation and
Development, Germany.
Suryanti, Supriharyono., Indrawan, Willy., 2011. Kondisi Terumbu Karang dengan
Indikator Ikan Chaetodontidae di Pulau Sambangan Kepulauan Karimun
Jawa, Jepara, Jawa Tengah. 1, 106-119.
Suryoputro, Agus A.D., Nugroho, D., 2005. Evaluasi Kemampuan Lahan untuk
Mendukung Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Pacitan. Univ.
Dipenogoro, Semarang. 10, 143 -148.
Susana, Tjutju., 2009. Tingkat Keasaman (Ph) Dan Oksigen Terlarut sebagai
Indikator Kualitas Perairan Sekitar Muara Sungai Cisadane. Jurnal Teknologi