Top Banner
Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta 368 Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian Minyak Jelantah Isni Nurani 1 , Dyan Septyaningsih 2 , Ika Sri Hardyanti 3 Emas Agus Prastyo Wibowo 4 Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 1 ,2,3,4 [email protected] Abstrak Minyak jelantah merupakan minyak goreng bekas yang telah mengalami proses oksidasi akibat pemanasan pada suhu tinggi dan pemakaian secara berulang. Minyak jelantah berwarna gelap dan terlihat kurang menarik karena mengalami perubahan struktur dan mengandung berbagai senyawa hasil oksidasi. Zeolit dapat digunakan sebagai adsorben dalam proses pemurnian minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama proses pengadukan terhadap keefektivan zeolit dalam memurnikan minyak jelantah. Sampel minyak jelantah sebanyak 100 ml dibagi menjadi dua bagian, masing-masing 50 ml dan diambil gambarnya dari untuk mengetahui warna sebelum dianalisis. Selanjutnya minyak jelantah diadsorbsi menggunakan zeolit yang telah teraktifkan sebanyak 1 gram. Sampel minyak jelantah diberi dua perlakuan berbeda, pengadukan selama 30 menit dan pengadukan selama 100 menit. Hasil penelitian secara visual menunjukkan perubahan warna campuran minyak jelantah yang diaduk selama 30 menit dari cokelat gelap menjadi cokelat keruh. Sedangkan campuran minyak jelantah yang diaduk selama 100 menit mengalami perubahan warna dari cokelat gelap menjadi cokelat muda. Lama proses pengadukan berpengaruh terhadap keefektivan zeolit dalam mengadsorbsi senyawa yang terkandung dalam minyak jelantah. Semakin lama proses pengadukan maka kinerja zeolit semakin efektif. Kata Kunci: adsorben, oksidasi, pemurnian 1. Pendahuluan Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai bahan dasar yang penting dalam proses penggorengan dengan fungsi utama sebagai medium penghantar panas, menambah rasa gurih, penambah nilai gizi, dan kalor bahan pangan (Ketaren, 2005). Kerusakan minyak akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan pangan yang digoreng. Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polimerisasi akan menghasilkan bahan dengan cita rasa yang tidak enak serta kerusakan sebagian vitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalam minyak (Budiarso,2004). Menurut Julianus (2006) bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia. Penggunaan minyak jelantah yang sudah berulang kali mengandung zat radikal bebas yang bersifat karsinogenik seperti peroksida, epoksida, dan lain-lain. Pada percobaan terhadap binatang, konsumsi makanan yang kaya akan gugus peroksida menimbulkan kanker usus. Minyak akan teroksidasi bila minyak mengalami kontak dengan sejumlah oksigen. Oksidasi minyak umumnya akan berlangsung melalui mekanisme reaksi radikal bebas yang melibatkan tiga tahap reaksi yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. Radikal-radikal bebas awal, juga hidroperoksida dan peroksida, akan terbentuk pada tahap inisiasi. Terjadinya reaksi rantai radikal-radikal bebas sehingga membentuk radikal-radikal bebas baru disebut tahap propagasi. Reaksi yang terjadi pada tahap propagasi akan dihentikan oleh tahap terminasi. Pada tahap ini radikal bebas yang satu akan bergabung dengan radikal bebas yang lainnya membentuk senyawa stabil. Kenaikan harga bilangan peroksida merupakan indikator bertambahnya jumlah peroksida. Peroksida yang terbentuk dalam minyak sebagai peringatan bahwa sebentar lagi minyak akan bau tengik (Sumarlin dkk, 2009). Menurut Griswold dalam Maslahat dkk (2004) stabilitas minyak goreng dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain derajat ketidakjenuhan asam lemak yang dikandungnya, penyebaran ikatan rangkap dan bahan-bahan pembantu yang dapat mempercepat atau menghambat proses kerusakan. Bahan pembantu tersebut terdapat secara alami atau sengaja ditambahkan. Usaha pemurnian minyak jelantah telah banyak dilakukan masyarakat Indonesia, baik skala kecil ataupun menengah. Wulyoadi, dkk (2004) melakukan pemurnian minyak jelantah menggunakan filter membran. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minyak jelantah hasil pemurnian mengalami penurunan bilangan asam dan peroksida, namun belum memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Demikian juga penelitian yang dilakukan Sumarni, dkk (2004) dengan menggunakan bentonit dan arang aktif untuk penjernihan
7

Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...

Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

368

Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses AdsorbsiPemurnian Minyak Jelantah

Isni Nurani 1, Dyan Septyaningsih 2, Ika Sri Hardyanti 3 Emas Agus Prastyo Wibowo4

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang1 ,2,3,4

[email protected]

AbstrakMinyak jelantah merupakan minyak goreng bekas yang telah mengalami proses oksidasi akibatpemanasan pada suhu tinggi dan pemakaian secara berulang. Minyak jelantah berwarna gelap danterlihat kurang menarik karena mengalami perubahan struktur dan mengandung berbagai senyawahasil oksidasi. Zeolit dapat digunakan sebagai adsorben dalam proses pemurnian minyak jelantah.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama proses pengadukan terhadap keefektivanzeolit dalam memurnikan minyak jelantah. Sampel minyak jelantah sebanyak 100 ml dibagi menjadidua bagian, masing-masing 50 ml dan diambil gambarnya dari untuk mengetahui warna sebelumdianalisis. Selanjutnya minyak jelantah diadsorbsi menggunakan zeolit yang telah teraktifkansebanyak 1 gram. Sampel minyak jelantah diberi dua perlakuan berbeda, pengadukan selama 30menit dan pengadukan selama 100 menit. Hasil penelitian secara visual menunjukkan perubahanwarna campuran minyak jelantah yang diaduk selama 30 menit dari cokelat gelap menjadi cokelatkeruh. Sedangkan campuran minyak jelantah yang diaduk selama 100 menit mengalami perubahanwarna dari cokelat gelap menjadi cokelat muda. Lama proses pengadukan berpengaruh terhadapkeefektivan zeolit dalam mengadsorbsi senyawa yang terkandung dalam minyak jelantah. Semakinlama proses pengadukan maka kinerja zeolit semakin efektif.

Kata Kunci: adsorben, oksidasi, pemurnian

1. PendahuluanMinyak goreng merupakan salah satu

kebutuhan pokok manusia sebagai bahan dasaryang penting dalam proses penggorengan denganfungsi utama sebagai medium penghantar panas,menambah rasa gurih, penambah nilai gizi, dankalor bahan pangan (Ketaren, 2005). Kerusakanminyak akan mempengaruhi mutu dan nilai gizibahan pangan yang digoreng. Minyak yang rusakakibat proses oksidasi dan polimerisasi akanmenghasilkan bahan dengan cita rasa yang tidakenak serta kerusakan sebagian vitamin dan asamlemak esensial yang terdapat dalam minyak(Budiarso,2004).

Menurut Julianus (2006) bila ditinjau darikomposisi kimianya, minyak jelantahmengandung senyawa-senyawa bersifatkarsinogenik, yang terjadi selama prosespenggorengan. Pemakaian minyak jelantah yangberkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia.Penggunaan minyak jelantah yang sudahberulang kali mengandung zat radikal bebas yangbersifat karsinogenik seperti peroksida, epoksida,dan lain-lain. Pada percobaan terhadap binatang,konsumsi makanan yang kaya akan gugusperoksida menimbulkan kanker usus.

Minyak akan teroksidasi bila minyakmengalami kontak dengan sejumlah oksigen.Oksidasi minyak umumnya akan berlangsungmelalui mekanisme reaksi radikal bebas yangmelibatkan tiga tahap reaksi yaitu inisiasi,propagasi, dan terminasi. Radikal-radikal bebasawal, juga hidroperoksida dan peroksida, akan

terbentuk pada tahap inisiasi. Terjadinya reaksirantai radikal-radikal bebas sehingga membentukradikal-radikal bebas baru disebut tahappropagasi. Reaksi yang terjadi pada tahappropagasi akan dihentikan oleh tahap terminasi.Pada tahap ini radikal bebas yang satu akanbergabung dengan radikal bebas yang lainnyamembentuk senyawa stabil. Kenaikan hargabilangan peroksida merupakan indikatorbertambahnya jumlah peroksida. Peroksida yangterbentuk dalam minyak sebagai peringatanbahwa sebentar lagi minyak akan bau tengik(Sumarlin dkk, 2009).

Menurut Griswold dalam Maslahat dkk(2004) stabilitas minyak goreng dipengaruhi olehbeberapa faktor, antara lain derajatketidakjenuhan asam lemak yang dikandungnya,penyebaran ikatan rangkap dan bahan-bahanpembantu yang dapat mempercepat ataumenghambat proses kerusakan. Bahan pembantutersebut terdapat secara alami atau sengajaditambahkan.

Usaha pemurnian minyak jelantah telahbanyak dilakukan masyarakat Indonesia, baikskala kecil ataupun menengah. Wulyoadi, dkk(2004) melakukan pemurnian minyak jelantahmenggunakan filter membran. Hasil yangdiperoleh menunjukkan bahwa minyak jelantahhasil pemurnian mengalami penurunan bilanganasam dan peroksida, namun belum memenuhipersyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI).Demikian juga penelitian yang dilakukanSumarni, dkk (2004) dengan menggunakanbentonit dan arang aktif untuk penjernihan

Page 2: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...

Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

369

minyak goreng bekas, menunjukkan hasil bahwabilangan asam dan angka peroksida mengalamipenurunan, namun belum memenuhi spesifikasiSNI. Pengolahan minyak goreng bekas denganmembran mempunyai kelemahan diantaranyabiaya yang dibutuhkan mahal dan umurmembran tidak terlalu lama. Penggunaan karbonaktif dalam pengolahan minyak goreng bekasjuga mempunyai kelemahan karenamemungkinkan tertinggalnya logam berat didalam minyak goreng hasil. Logam berat sepertiZn pada umumnya digunakan sebagai aktivatorpada pembuatan karbon aktif.

Zeolit alam adalah zeolit yang ditambanglangsung dari alam. Dengan demikian harganyajauh lebih murah daripada zeolit sintetis. Zeolitealam merupakan mineral yang jumlahnyabanyak tetapi distribusinya tidak merata, sepertiklinoptilolit, mordenit, phillipsit, chabazit danlaumontit. Namun zeolit alam memilikibeberapa kelemahan, di antaranya mengandungbanyak pengotor seperti Na, K, Ca, Mg dan Feserta kristalinitasnya kurang baik. Keberadaanpengotor-pengotor tersebut dapat mengurangiaktivitas dari zeolit. Untuk memperbaikikarakter zeolit alam sehingga dapat digunakansebagai katalis, absorben, atau aplikasi lainnya,dilakukan aktivasi dan modifikasi terlebihdahulu. Selain untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang terdapat pada zeolit alam, prosesaktivasi zeolit juga ditujukan untukmemodifikasi sifat-sifat dari zeolit, seperti luaspermukaan dan keasaman. Luas permukaan dankeasaman yang meningkat akan menyebabkanaktivitas katalitik dari zeolit meningkat. Salahsatu kelebihan dari zeolit adalah memiliki luaspermukaan dan keasaman yang mudahdimodifikasi (Yuanita, 2009).

Aktivasi zeolit alam dapat dilakukanbaik secara fisika maupun secara kimia. Aktivasisecara fisika dilakukan melalui pengecilanukuran butir, pengayakan, dan pemanasan padasuhu tinggi, tujuannya untuk menghilangkanpengotor-pengotor organik, memperbesar pori,dan memperluas permukaan. Sedangkan aktivasisecara kimia dilakukan melalui pengasaman.Tujuannya untuk menghilangkan pengotoranorganik. Pengasaman ini akan menyebabkanterjadinya pertukaran kation dengan H+ (Ertandan Ozkan, 2005).

Struktur yang khas dari zeolit, yaknihampir sebagian besar merupakan kanal dan poriyang menyebabkan zeolit memilki luaspermukaan yang besar. Keadaan ini dapatdijelaskan bahwa masing-masing pori dan kanaldalam maupun antar kristal dianggap berbentuksilinder, maka luas permukaan total zeolit adalah

akumulasi dari luas permukaan (dinding) poridan kanal-kanal penyusun zeolit. Semakinbanyak jumlah pori yang dimiliki, semakin besarluas permukaan total yang dimiliki zeolit(Sumarlin dkk, 2009).

Berdasarkan sifatnya tersebut zeolit dapatdigunakan untuk proses adsorbsi, penukar ion,dan sebagai katalis sehingga zeolit berpotensidalam pemurnian minyak goreng bekas(jelantah). Adapun tujuan dari penelitian iniuntuk mengetahui keefektivan zeolit dalamproses pemurnian minyak bekas denganmelakukan analisis secara visual terhadap warnaminyak jelantah setelah adsorbsi menggunakanzeolit.

2. MetodeMetode dalam penelitian ini berupa metode

kualitatif yaitu dengan mengamati kejernihanwarna sampel minyak jelantah sebelum dansesudah diadsorbsi oleh zeolit.

2.1 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data berupa

eksperimen analisis warna minyak jelantahsebelum dan sesudah diberi zeolit teraktifkandengan dua variasi waktu pengadukan yangberbeda yaitu 30 menit dan 100 menit. Volumesampel yang digunakan sebanyak 50 ml untuksetiap eksperimen. Sampel diambil gambarnyauntuk mengetahui warna sebelum dianalisis.Variabel yang diteliti adalah pengaruh lamaproses pengadukan terhadap keefektivan kinerjazeolit. Penelitian dilakukan dengan memasukkan1 gram zeolit teraktifkan ke dalam sampelkemudian mengaduk selama 30 menit dan 100menit. Sampel minyak jelantah diambilgambarnya lagi untuk mengetahui warna setelahteradsorbsi. Sampel kemudian dimasukkan kedalam botol kecil dan ditutup menggunakanplastik yang diikat karet untuk menjaga daripengaruh senyawa luar. Selanjutnya sampeldidiamkan selama 1 minggu untuk dilihatterbentuk tidaknya endapan.

2.2 Metode Analisis DataMetode analisis data dilakukan secara

visual menggunakan parameter perubahanwarna. Warna campuran minyak jelantah danzeolit yang diaduk selama 30 menitdibandingkan dengan warna campuran yangdiaduk 100 menit. Melalui analisis perubahanwarna dapat diketahui relasi dari lama prosespengadukan dan keefektivan kinerja adsorbenzeolit.

3. Hasil dan PembahasanProses pemanasan minyak goreng dapat

menyebabkan perubahan sifat fisika dankimia dari minyak tersebut. Pemanasandapat mempercepat reaksi hidrolisis

Page 3: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...

Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

370

trigliserida menghasilkan komponen asamlemak dan gliserol. Reaksi hidrolisistrigliserida yang cukup tinggi dapatmeningkatkan kandungan asam lemakbebas. Tingkat hidrolisis minyak yang tinggidisebabkan oleh besarnya jumlah konstituenpenghidrolisis minyak, yaitu jumlah air yangcukup tinggi atau tingginya aktivitas enzimelipase dalam minyak (Winarno, 2004).Minyak jelantah lebih kental dibandingkanminyak goreng baru karena pada minyakjelantah telah terbentuk dimer, polimerasam, dan gliserid akibat proses pemanasansewaktu digunakan untuk menggoreng.

Zeolit alam mempunyai rasio Si/Al sebesar4,96 dan setelah diberi proses perlakuan asamterjadi peningkatan rasio Si/Al menjadi 9,80Aktivasi secara kimia dilakukan denganpengasaman dengan tujuan agar terjadidealuminasi. Dealuminasi menjadi langkahpenting berhubungan dengan fungsi zeolitsebagai katalis. Tujuan dealuminasi adalah untukmengoptimalkan kandungan aluminium dalamzeolit, sehingga zeolit menjadi lebih stabil padatemperatur tinggi, untuk mengontrol keasamaan,dan selektivitas zeolit. Dealuminasi adalahproses perusakan struktur kerangka zeolit dimanaterjadi pemutusan Al dalam kerangka (Alframework) menjadi Al luar kerangka (Al non-framework) akibatnya rasio Si/Al akan menjadisemakin meningkat (Lestari, 2010).

Menurut Setiadi dan Pertiwi (2007), prosesaktivasi dan modifikasi merupakan cara untukmeningkatkan kualitas dari zeolit yaitu denganmeningkatkan keasaman pada inti aktif zeolitalam. Aktivasi zeolit alam dapat dilakukandengan pertukaran ion selama 20-120 jammenggunakan NH4Cl 1M pada temperatur ruanguntuk menggantikan ion Ca2+ dengan NH4

+

sehingga didapatkan NH4-NZ. Kalsinasi pada600oC selama 2 jam dilakukan agar strukturzeolit lebih stabil dan lebih tahan padatemperatur reaksi yang cukup tinggi. Pencucianzeolit sebelum dilakukan pertukaran iondimaksudkan untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang larut dalam air. Pengamatanyang dilakukan terhadap analisis keefektivanzeolit dalam penjernihan minyak jelantahdidasarkan pada perubahan warna.

3.1 Perubahan WarnaParameter perubahan warna didasarkan

pada pengamatan visual menggunakan indrapenglihatan (mata) terhadap sampel minyakjelantah yang berjarak pandang sejauh 30 cm.Warna sampel minyak jelantah murni adalahcokelat tua. Hasil pengamatan menunjukkanbahwa warna minyak jelantah setelahdireaksikan dengan adsorben zeolit dan diadukselama 30 menit adalah cokelat keruh, sedangkan

warna campuran minyak jelantah setelah diaduk100 menit adalah cokelat muda. Warna keruhpada campuran yang diaduk selama 30 menitdisebabkan zeolit belum larut seluruhnya.Sedangkan zeolit dalam minyak jelantah yangdiaduk selama 100 menit telah larut sempurna.Hal ini menunjukkan bahwa lama prosespengadukan berpengaruh terhadap kinerjaadsorben zeolit dalam memurnikan minyakjelantah dari senyawa-senyawa hasil oksidasi.Semakin lama proses pengadukan maka kinerjazeolit semakin efektif.

Warna sampel minyak setelah didiamkanselama satu minggu berubah menjadi kuningjernih dan pada bagian bawah terbentuk endapan.Pembentukan endapan mengindikasikan telahteradsorbsinya senyawa kimia hasil oksidasiseperti aldehid, keton, dan asam-asam lemak.Senyawa hasil oksidasi tersebut teradsorbsi dantertahan dalam rongga zeolit aktif melalui gayaelektrostatis dan gaya Van der Waals.

Gambar 1. Sampel Minyak Jelantah SebelumDitambah Zeolit

(Dokumentasi Pribadi)

Gambar 2. Sampel Minyak Jelantah Saat DitambahZeolit

(Dokumentasi Pribadi)

Page 4: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...

Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

371

Gambar 3. Sampel Minyak Jelantah Setelah DitambahZeolit dan Diaduk 30 Menit

(Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4. Sampel Minyak Jelantah Setelah DitambahZeolit dan Diaduk 100 Menit

(Dokumentasi Pribadi)

Gambar 5. Sampel Minyak Jelantah SetelahDidiamkan satu minggu(Dokumentasi Pribadi)

4. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa zeolit mampu memurnikan minyakjelantah yang ditandai dengan perubahan warnadari cokelat gelap menjadi cokelat muda. Lamaproses pengadukan berpengaruh terhadapkeefektivan adsorben zeolit. Pengadukan padarentang waktu 100 menit lebih baikdibandingkan dengan 30 menit. Semakin lamaproses pengadukan maka efektivitas kinerjazeolit semakin baik. Pada penelitian selanjutnyadapat dilakukan analisis penurunan bilanganasam dan kadar air dalam minyak jelantahmenggunakan adsorben zeolit.

Ucapan Terima KasihUcapan terima kasih kepada Emas Agus PrastyoWibowo selaku pembimbing penelitian.

Daftar Pustaka

Budiarso, IT., (2004). Minyak Kelapa dan UrinObat Alternatif Untuk HIV/AIDS.[Online]. Diakses di:http://www.medikaholistik.com [10November 2016].

Ertan, A., dan Ozkan, (2005). CO2 and N2

Adsorption on the Acid (HCl, HNO 3,H2SO4, and H3PO4) Treated Zeolites.Adsorption, Vol 11, p: 151-156.

Julianus, D., (2006). Optimasi ProsesPembuatan Biodiesel dari MinyakJelantah. Makassar. Jurusan TeknikKimia UKI Paulus.

Ketaren, S., (2005). Pengantar TeknologiMinyak Dan Lemak Pangan. Jakarta. UIPress, Universitas Indonesia.

Lestari, D.Y., (2010). Kajian Modifikasi danKarakterisasi Zeolit Alam Dari BerbagaiNegara. Prosiding Seminar Nasionaldan Pendidikan Kimia. Yogyakarta.UNY. [Online]. Diakses di:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian [10 November 2016].

Maslahat, M , M. Wahab dan Yuniasti., (2004).Uji Kualitas Fisiko Kimia Minyak SawitSetelah Pemanasan Beberapa Kali.Jurnal Nusa Kimia, Vol. 4 No.2, p: 39-56.

Setiadi dan Pertiwi, A., (2007). Preparasi danKarakterisasi Zeolit Alam untukKonversi senyawa ABE menjadiHidrokarbon. Prosiding Konggres danSimposium Nasional Kedua MKICS,ISSN : 0216-4183, p:1-4.

Sumarlin, L.O., Mukmillah, L., dan Istianah, R.,(2009). Analisis Mutu Minyak JelantahHasil Peremajaan Menggunakan TanahDiatomit Alami dan Terkalsinasi.Jurnal Valensi, UIN SyarifHidayatullah, Vol. 1 No. 4, p: 171-180.

Sumarni, Hadi Prasetyo S., Pala, Z.N., danSuryono, R., (2004). Pengaruh WaktuAktifasi, Konsentrasi Pelarut, UkuranBentonit dan Berat Arang Aktif padaProses Penjernihan Minyak GorengBekas Menggunakan Bentonit Aktifdan Arang Aktif. Prosiding SeminarNasional Fundamental dan Aplikasi

Page 5: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...

Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

372

Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia,FTI, ITS Surabaya.

Winarno, FG., (2004). Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wulyoadi, Sasmito, dan Kaseno, (2004).Pemurnian Minyak Goreng BekasDengan Menggunakan Filter Membran.Prosiding Seminar Rekayasa Kimia danProses. Teknik Kimia UniversitasDiponegoro. Semarang.

Yuanita, D., (2009). Hidrogenasi Katalitik MetilOleat Menjadi Stearil AlkoholMenggunakan Katalis Ni/Zeolit Alam.Prosiding Seminar Nasional Kimia.Yogyakarta. UNY.

Page 6: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...
Page 7: Analisis Keefektivan Zeolit pada Proses Adsorbsi Pemurnian ...