Analisis Faktor Internal-Eksternal ......................... (RADARWATI, BASKORO, MONINTJA, dan PURBAYANTO) 33 ANALISIS FAKTOR INTERNAL - EKSTERNAL DAN STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI TELUK JAKARTA (Internal and External Factors Analysis and Sustainable Status of Capture Fisheries Management in Jakarta Bay) Siti Radarwati 12 , Mulyono S. Baskoro 3 , Daniel R. Monintja 3 , Ari Purbayanto 3 PT. Ting Sheen Bandascjahtera Artha Graha Bld, 6th Floor Jl.Sudirman Kav 52-53 – Jakata Phone:(62-21)5152107, Fax:(62-21)5152109 ABSTRACT The capture fishery at Jakarta Bay has a big role in increasing the economy and community life at the site, but its not only faced the decreasing fishery production and high poluted water teritory, its sometime confronted with the conservation function located in Kepulauan Seribu. The objectives of this reasearch were to determine internal and external factors that effects to capture fishery activity, to identify sustainable status of capture fishery management in Jakarta Bay and its development management strategy. The study used the methods of IFAS, EFAS and SFAS matrix analysis, IE matrix analysis and SWOT matrix analysis. The result revealed that there are 17 (seventeen) factors affecting the capture fishery activities in Teluk Jakarta at the point of view dimensions of ecological, biological, economic, social and technological. The scores output from matrix IFAS, EFAS and SFAS were all categorized as “ku rang baik” with total score 2,529 for internal factors and 2.747 for external factor, and 2.152 for SFAS, respectively . The sustainable status for capture fishery management in Teluk Jakarta pointed out by IE matrix in the cell V categorized as developing status that need horizontally concentration strategy. The study identified that there are several important strategies to support the management sustainability of capture fishery : human resources empowerment, quality product improvement, increasing fishermen capability, increasing capture fishery activities supervision, extension for fishermen, integrated management to preserve the functions of water ecosystem, small scale fishery standardization and fishing days opreration management by implementing closed – open seasons. Keywords : internal-extenal factors, management sustainability, capture fishery ABSTRAK Perikanan tangkap di Teluk Jakarta sangat berperan dalam mengangkat perekonomian dan kehidupan masyarakat di lokasi, namun selain produksi perikanan yang cenderung menurun dan tingkat pencemaran yang tinggi di perairannya, terkadang aktifitas perikanan tangkap berbenturan dengan fungsi konservasi di Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan menentukan faktor internal dan eksternal pengelolaan, identifikasi status keberlanjutan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta dan strategi pengembangan pengelolaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis matriks IFAS, EFAS dan SFAS, analisis matriks IE, dan analisis matriks SWOT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 17 (tujuh belas) faktor yang mempengaruhi kegiatan perikanan tangkap di Teluk Jakarta baik dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial maupun teknologi. Hasil skor matriks IFAS,EFAS dan SFAS seluruhnya termasuk kategori ”kurang baik” dengan total skor berturut -turut 2,529 untuk faktor internal, 2,747 untuk faktor eksternal dan 2.152 untuk SFAS. Status keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta ditunjukkan dalam matriks IE berada pada sel V, dikategorikan dalam tahap pertumbuhan yang memerlukan strategi konsentrasi secara horizontal. Beberapa strategi yang penting mendukung keberlanjutan pengelolaan tersebut adalah pemberdayaan SDM, peningkatan kualitas produk, peningkatan kemampuan nelayan mandiri, peningkatan pengawasan melekat, penyuluhan kepada nelayan, manajemen terpadu untuk mempertahankan fungsi ekosistem perairan, standarisasi terhadap perikanan skala kecil, dan pengaturan hari operasi dengan penerapan closed-open season. Kata kunci : faktor internal-eksternal, keberlanjutan pengelolaan, perikanan tangkap I. PENDAHULUAN Perairan Teluk Jakarta mempunyai posisi strategis sebagai wilayah perairan DKI Jakarta, Ibukota Negara Indonesia serta merupakan pasar potensial berbagai aktivitas perikanan tangkap merupakan salah satu usaha dari sektor perikanan dan kela- utan, serta merupakan salah sektor yang diandalkan untuk mengangkat per- ekonomian dan kesejahteraan nelayan dan pesisir (Muchtar, 1999). 1 Corresponding author 2 Sekretaris PT. Ting Sheen Bandascjahtera 3 Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB
14
Embed
ANALISIS FAKTOR INTERNAL - EKSTERNAL DAN STATUS ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Analisis Faktor Internal-Eksternal ......................... (RADARWATI, BASKORO, MONINTJA, dan PURBAYANTO) 33
ANALISIS FAKTOR INTERNAL - EKSTERNAL DAN STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI TELUK JAKARTA
(Internal and External Factors Analysis and Sustainable Status of
Capture Fisheries Management in Jakarta Bay)
Siti Radarwati12, Mulyono S. Baskoro 3, Daniel R. Monintja 3, Ari Purbayanto3 PT. Ting Sheen Bandascjahtera
The capture fishery at Jakarta Bay has a big role in increasing the economy and community life at the site, but its not only faced the decreasing fishery production and high poluted water teritory, its sometime confronted with the conservation function located in Kepulauan Seribu. The objectives of this reasearch were to determine internal and external factors that effects to capture fishery activ ity, to identify sustainable status of capture fishery management in Jakarta Bay and its development management strategy. The study used the methods of IFAS, EFAS and SFAS matrix analysis, IE matrix analysis and SWOT matrix analysis. The result revealed that there are 17 (seventeen) factors affecting the capture fishery activities in Teluk Jakarta at the point of view dimensions of ecological, biological, economic, social and technological. The scores output from matrix IFAS, EFAS and SFAS were all categorized as “kurang baik” with total score 2,529 for internal factors and 2.747 for external factor, and 2.152 for SFAS, respectively . The sustainable status for capture fishery management in Teluk Jakarta pointed out by IE matrix in the cell V categorized as developing status that need horizontally concentration strategy. The study identified that there are several important strategies to support the management sustainability of capture fishery : human resources empowerment, quality product improvement, increasing fishermen capability, increasing capture fishery activities supervision, extension for fishermen, integrated management to preserve the functions of water ecosystem, small scale fishery standardization and fishing days opreration management by implementing closed – open seasons.
Perikanan tangkap di Teluk Jakarta sangat berperan dalam mengangkat perekonomian dan kehidupan
masyarakat di lokasi, namun selain produksi perikanan yang cenderung menurun dan tingkat pencemaran yang tinggi di perairannya, terkadang aktifitas perikanan tangkap berbenturan dengan fungsi konservasi di Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan menentukan faktor internal dan eksternal pengelolaan, identifikasi status keberlanjutan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta dan strategi pengembangan pengelolaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis matriks IFAS, EFAS dan SFAS, analisis matriks IE, dan analisis matriks SWOT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 17 (tujuh belas) faktor yang mempengaruhi kegiatan perikanan tangkap di Teluk Jakarta baik dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial maupun teknologi. Hasil skor matriks IFAS,EFAS dan SFAS seluruhnya termasuk kategori ”kurang baik” dengan total skor berturut-turut 2,529 untuk faktor internal, 2,747 untuk faktor eksternal dan 2.152 untuk SFAS. Status keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta ditunjukkan dalam matriks IE berada pada sel V, dikategorikan dalam tahap pertumbuhan yang memerlukan strategi konsentrasi secara horizontal. Beberapa strategi yang penting mendukung keberlanjutan pengelolaan tersebut adalah pemberdayaan SDM, peningkatan kualitas produk, peningkatan kemampuan nelayan mandiri, peningkatan pengawasan melekat, penyuluhan kepada nelayan, manajemen terpadu untuk mempertahankan fungsi ekosistem perairan, standarisasi terhadap perikanan skala kecil, dan pengaturan hari operasi dengan penerapan closed-open season.
Kata kunci : faktor internal-eksternal, keberlanjutan pengelolaan, perikanan tangkap
I. PENDAHULUAN
Perairan Teluk Jakarta mempunyai posisi strategis sebagai wilayah perairan DKI
Jakarta, Ibukota Negara Indonesia serta
merupakan pasar potensial berbagai aktivitas
perikanan tangkap merupakan salah satu
usaha dari sektor perikanan dan kela-
utan, serta merupakan salah sektor yang diandalkan untuk mengangkat per-
ekonomian dan kesejahteraan nelayan
dan pesisir (Muchtar, 1999).
1 Corresponding author 2 Sekretaris PT. Ting Sheen Bandascjahtera 3 Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB
34 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 1-13
usaha termasuk perikanan tangkap. Usaha
Perikanan tangkap di Teluk Jakarta merupakan kegiatan usaha penting bagi
kehidupan masyarakat Jakarta Utara dan
Kepulauan Seribu dikarenakan kegiatan
perikanan baik budidaya maupun tangkap
sudah merupakan budaya bahari yang
melekat. Berbagai sarana dan prasana telah dibangun untuk menunjang aktivitas
perikanan antara lain pelabuhan perikanan
samudera dan beberapa lokasi pendaratan
ikan di pantai Utara Jakarta. Namun de-
mikian, produksi perikanan tersebut me-nurun cukup drastis, yaitu mencapai 38
persen sejak tahun 2002 (Sonari, 2009).
Disamping itu, tingkat pencemaran di
perairan Teluk Jakarta semakin tinggi yang
berasal selain dari sampah juga berasal dari
tumpahan minyak (Pemkab. Kep. Seribu, 2009), dan konflik penggunaan lahan
wilayah pesisir juga sering terjadi (Rudianto,
2004) sehingga mengancam keberlanjutan
kegi-atan perikanan tangkap di lokasi
(Anna, 2003). Sebagai upaya menciptakan penge-
lolaan berkelanjutan, maka berbagai faktor
yang mempengaruhi baik secara internal
maupun eksternal perlu diidentifikasi serta
status keberlanjutan kebijakan pengelolaan
perikanan tangkap tersebut juga perlu diketahui agar dapat dilakukan perbaikan
ke arah yang lebih baik.
Tujuan penelitian :
a. Menentukan faktor internal dan ekster-
nal yang mempengaruhi pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta.
b. Menganalisis tingkat keberlanjutan kebi-
jakan pengelolaan perikanan tangkap di
Teluk Jakarta dan strategi pengem-
bangan pengelolaannya.
Hipotesis penelitian : a. Terdapat faktor-faktor yang mempenga-
ruhi secara multidimensi terhadap
pengelolaan dan aktivitas perikanan
tangkap di Teluk Jakarta.
b. Pengelolaan perikanan tangkap di Teluk
Jakarta saat ini belum mengakomodasi berbagai faktor penting yang mem-
pengaruhi pengelolaan yang berkelan-
jutan.
II. METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama
satu tahun dimulai dari bulan Maret 2009
sampai dengan Maret 2010. Tempat pene-
litian adalah perairan Teluk Jakarta yang
merupakan wilayah perairan Kota Jakarta Utara dan Kabupaten Administratif Kepu-
lauan Seribu.
2.2. Jenis Data dan Metode Pengum-
pulan Data
Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan dalam pene-
litian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder mencakup data produksi peri-
kanan, alat tangkap, sosial ekonomi dan
budaya, kelembagaan, peraturan penang-kapan, wilayah operasi penangkapan,
kondisi lingkungan perairan, dan lainnya.
Metode Pengumpulan Data
Data primer seperti data sosial
ekonomi, kondisi perairan, produksi, alat
tangkap, wilayah operasi dan lainnya dikumpulkan melalui pengamatan lang-
sung, wawancara dan pengisian kuesioner.
Data sekunder dikumpulkan melalui
penelusuran berbagai hasil studi, buku/-
literatur, informasi internet, referensi, statistik, terbitan jurnal, surat kabar, dan
sumber lainnya yang mendukung. Wawan-
cara dan pengisian kuesioner dilakukan
terhadap responden yang merupakan
pihak-pihak yang mewakili berbagai unsur
yaitu pemerintah daerah dan pusat, pengusaha dan nelayan, LSM, pakar/tokoh
masyarakat serta perguruan tinggi, yang
memahami pengelolaan perikanan dan/
atau mengetahui kegiatan perikanan tang-
kap di lokasi. Khusus untuk responden yang berasal dari nelayan atau pelaku
usaha perikanan tangkap dipilih secara purposive berdasarkan ketokohan, jenis
usaha perikanan, dan jenis alat tangkap
yang digunakan di perairan Teluk Jakarta.
2.3. Metode Analisis Data
2.3.1. Analisis matriks IFAS, EFAS dan
SFAS Analisis matriks Internal Factors Ana-
lysis Strategy (IFAS) dan External Factors Analysis Strategy (EFAS) dilakukan untuk
pemetaan kondisi pengelolaan perikanan tangkap di perairan Teluk Jakarta dari segi
internal dan eksternal baik menyangkut
dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan
teknologi. Analisis matriks IFAS dan EFAS
menghasilkan skor yang menunjukkan
seberapa besar kontribusi atau pengaruh setiap faktor terhadap perikanan tangkap di
Teluk Jakarta yang dikategorikan kedalam
kekuatan, kelemahan, peluang, dan anca-
Analisis Faktor Internal-Eksternal ......................... (RADARWATI, BASKORO, MONINTJA, dan PURBAYANTO) 35
man, dimana masing-masing kategori
dipilah berdasarkan dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi. Faktor–
faktor yang merupakan uraian dari setiap
dimensi yang dianggap penting dan
berpengaruh didapat dari hasil wawancara
dan pengisian kuesioner. Pengembangan
matriks IFAS dan EFAS (Rangkuti, 2008) adalah sebagai berikut :
(1) Pengembangan matriks IFAS, yaitu
kegiatan menentukan faktor-faktor stra-
tegis internal, memuat tentang kekuatan
dan kelemahan lengkap dengan hasil analisis bobot, rating dan skornya;
(2) Pengembangan matriks EFAS, yaitu
kegiatan menentukan peluang dan
ancaman lengkap dengan hasil analisis
bobot, rating dan skornya (matriks
EFAS); Untuk memudahkan analisis, peni-
laian dibagi dalam tiga jenis, yaitu bobot,
rating, dan skor. Bobot menunjukkan ting-
kat kepentingan pengelolaan perikanan
tangkap terhadap faktor tersebut dengan nilai berkisar 0 - 1, dimana 0 menunjukkan
tidak penting dan 1 menunjukkan sangat
penting. Rating menunjukkan tingkat
pengaruh yang secara nyata yang dapat
diberikan oleh faktor tersebut terhadap
pengelolaan perikanan tangkap dengan nilai berkisar 1 – 4, dimana 1, 2, 3, dan 4
berturut-turut rendah, biasa, tinggi, dan
sangat tinggi. Nilai rating untuk faktor
kelemahan dan ancaman diberi secara
terbalik, yaitu bila pengaruh rendah diberi nilai 4 dan pengaruh sangat tinggi diberi
nilai 1. Sedangkan skor menyatakan ting-
kat/skor pengaruh positif (spp) sesuai
kepentingan pengelolaan perikanan tangkap
terhadap faktor yang dimaksud.
Dari tabel IFAS dan EFAS dipilih fakor-faktor yang memiliki skor yang tinggi
untuk kekuatan dan peluang, dan dipilih
faktor-faktor yang memiliki skor yang
rendah untuk kelemahan dan ancaman
atau merupakan faktor negatif yang sangat
berpengaruh terhadap perikanan tangkap di Teluk Jakarta.
Setelah dipilih dituangkan dalam matrik SFAS (Strategic Factor Analysis Summary) yang merupakan matrik ring-
kasan/rangkuman dari kekuatan, kelema-
han, peluang dan ancaman dengan tujuan untuk lebih memudahkan memformula-
sikan strategi. Matriks SFAS memberikan
kepada para pengambil keputusan suatu
rangkuman dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman untuk memu-dahkan memformulasikan strategi.
Jumlah skor pembobotan dari matrix
IFAS, EFAS dan SFAS menunjukkan sebe-rapa besar respon dari pengelolaan per-
ikanan tangkap di Teluk Jakarta terhadap
lingkungan eksternal dan internalnya
(Wheelen, Hunger, 2002 diacu dalam
Radarwati, 2003).
Indikator jumlah skor pembobotan (Wheelen, Hunger, 2002 diacu dalam Ra-
darwati, 2003) dan hasil olah data adalah
sebagai berikut :
1) Nilai 5 = baik sekali
2) Nilai 4 = diatas rata-rata atau baik 3) Nilai 3 = rata-rata atau cukup baik
4) Nilai 2 = dibawah rata-rata atau tidak
baik
5) Nilai 1 = buruk
2.3.2. Analisis matriks internal-ekster-nal (IE)
Analisis matriks internal-eksternal (IE)
merupakan kegiatan penentuan arah dan
sasaran pengelolaan (Roger, 1990). Peng-
embangan matriks internal-eksternal (IE) dilakukan dengan mengidentifikasi kese-
suaian kondisi pengelolaan dengan sem-
bilan sel strategi pengelolaan yang digu-
nakan dalam analisis SWOT. Sel tersebut
adalah sel I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, dan IX
yang berturut-turut menyatakan I (strategi pertumbuhan dengan konsentrasi pada
integrasi vertikal), II (strategi pertumbuhan
dengan konsentrasi pada integrasi
horizontal), III (strategi penciutan atau turnaround), IV (strategi stabilitas), V
(strategi pertumbuhan dengan konsentrasi pada integrasi horizontal), VI (strategi
divestasi atau pengurangan), VII (strategi
pertumbuhan melalui diversifikasi konsen-
trik), VIII (strategi pertumbuhan melalui
konsentrasi konglomerasi), dan IX (strategi likuidasi). Setiap sel mempunyai kisaran
nilai faktor internal dan faktor eksternal.
Posisi dan arah pengelolaan dipilih dengan
mencocokkan total skor faktor internal
(matriks IFAS) dan faktor eksternal (matriks
EFAS) dengan kisaran nilai pada sel.
2.3.3. Analisis matriks SWOT
Matriks SWOT digunakan untuk
merumuskan beberapa alternatif strategi
yang tepat untuk mendukung pengem-
bangan pengelolaan perikanan tangkap ke arah yang lebih baik. Dalam analisis SWOT
ini, faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weak-nesses), pel-
uang (opportunity) dan ancaman (threat)
dikombinasikan sehingga didapatkan bebe-
rapa alternatif keputusan (Rangkuti, 2008
36 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 33-46
dan Cochrane, 2002). Adapun bentuk
kombinasi tersebut adalah: a. Kombinasi kekuatan (strength) dengan
peluang (opportunity).
b. Kombinasi kekuatan (strength) dengan
ancaman (threat). c. Kombinasi kelemahan (weaknesses)
dengan peluang (opportunity).
d. Kombinasi kelemahan (weaknesses)
dengan ancaman (threat).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Dimensi Pengelolaan Perikanan
Tangkap
Hasil analisis data, dimensi ekologi,
biologi, ekonomi, sosial dan teknologi
merupakan lima komponen dasar yang menjadi acuan tingkat keberlanjutan
pengelolaan perikanan tangkap di Teluk
Jakarta.
3.2. Pengelompokkan Komponen Dasar
Secara Internal dan Eksternal Dari setiap komponen dasar diu-
raikan faktor-faktor yang dikelompokkan
dalam lingkungan internal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan adalah: 1) Kekuatan (strength) terdiri dari sum-
berdaya ikan, potensi serta kegiatan
konservasi sumber daya itu sendiri,
sumberdaya manusia di bidang peri-
kanan, sarana dan prasarana, modal,
kapal dan teknologinya, pendapatan
nelayan maupun peraturan. Kekuatan ini dapat dioptimalkan untuk memini-
malisasi ancaman. Karena ini berasal
dari internal sistem perikanan tangkap,
aplikasinya memungkinkan untuk diren-
canakan dengan baik. 2) Kelemahan (weakness) terdiri dari ting-
kat produktifitas, rendahnya penge-
tahuan nelayan, konflik, belum adanya
standarisasi kapal dan peraturan yang
perlu namun belum tersedia. Kelemahan
ini berasal dari dalam sistem perikanan
tangkap yang dibutuhkan untuk dikem-bangkan namun tidak dimiliki atau
sangat kurang. Untuk tidak menjadi
hambatan, kelemahan ini dapat dimini-
malisasi sehingga tidak menjadi dampak
yang negatif terhadap sistem. Tabel 1 (matriks IFAS) menyajikan
tingkat pengaruh dimensi ekologi, biologi,
ekonomi, sosial dan teknologi yang telah
dikelompokkan dalam lingkungan internal.
Hasil perkalian bobot dan rating meru-
pakan gambaran tingkat kontribusi atau pengaruh dari faktor-faktor internal, baik
yang menjadi kekuatan maupun kelema-
han dalam pengelolaan perikanan tangkap
di Teluk Jakarta. Hasil analisis lingkungan eksternal
terhadap komponen dasar yang telah
dikelompokkan menjadi peluang dan anca-
man adalah : 1) Peluang (opportunity) terdiri dari
program pemerintah yang mendukung penyelamatan terumbu karang, upaya
konservasi, tingginya permintaan pasar,
letak strategis, kegiatan promosi oleh
pemerintah maupun swasta, iklim inves-
tasi, kondisi sosial politik dan perkem-
bangan teknologi. 2) Ancaman (threat) terdiri dari peraturan
pemerintah yang berdampak konflik,
pencemaran, degradasi fungsi ekosis-
tem perairan, punah atau berkurangnya
spesies ikan baik dalam jumlah maupun
mengecilnya ukuran ikan hasil tang-kapan, faktor musiman yang mempe-
ngaruhi harga ikan, dan penggunaan
alat tangkap yang destruktif.
Tabel 2 (matriks EFAS) menyajikan
tingkat pengaruh dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi yang telah
dikelompokkan dalam lingkungan ekster-
nal. Hasil perkalian bobot dan rating pada
Tabel 2 tersebut merupakan gambaran
tingkat kontribusi atau pengaruh dari
faktor-faktor eksternal yang ada, baik yang memberi peluang maupun yang menjadi
ancaman pengelolan perikanan tangkap di
Teluk Jakarta.
Tabel 3 (matriks SFAS) menyajikan
ringkasan dari matriks IFAS dan EFAS yang telah dipilih berdasarkan skor
tertinggi untuk faktor kekuatan dan
ancaman, dan skor terendah untuk faktor
kelemahan dan ancaman. Tabel 3 menun-
jukkan tujuh belas faktor dominan yang
mempengaruhi pengelolaan perikanan tangkap di Teluk Jakarta baik dari dimensi
ekologi, biologi, ekonomi, sosial maupun
teknologi.
Analisis faktor internal, kekuatan yang
dominan adalah pada dimensi sosial berupa ketersediaan tenaga kerja di sektor
perikanan, sedang faktor kelemahan yang
dominan adalah dari dimensi ekologi yaitu
kurangnya pengetahuan dari pelaku
perikanan tangkap tentang jumlah SDI
yang diperbolehkan. Analisis faktor ekster-nal, peluang yang dominan adalah dari
dimensi ekonomi yaitu tingginya per-
mintaan akan komoditi perikanan sebagai
peluang pasar, sedangkan fakor ancaman
yang dominan adalah dimensi ekologi yaitu
Analisis Faktor Internal-Eksternal ......................... (RADARWATI, BASKORO, MONINTJA, dan PURBAYANTO) 37
degradasi ekosistem laut dan pesisir akibat alih fungsi lahan.
Tabel 1. Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
Keterangan : K1, K2, K3, K4, dan K5 adalah masing-masing kekuatan dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi. L1, L2, L3, L4, dan L5 adalah masing-masing kelemahan dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi
38 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 33-46
Tabel 2. Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Keterangan : P1, P2, P3, P4, dan P5 adalah masing-masing peluang dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi. A1, A2, A3, A4, dan A5 adalah masing-masing ancaman dari dimensi ekologi, biologi, ekonomi, sosial dan teknologi
Analisis Faktor Internal-Eksternal ......................... (RADARWATI, BASKORO, MONINTJA, dan PURBAYANTO) 39