Page 1
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEDAGANG
DI PASAR MODERN BSD DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi (S.E)
OLEH:
FITRI EKA PUTRI
1113046000136
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
Page 3
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Page 4
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Page 5
iv
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Fitri Eka Putri
NIM : 1113046000136
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini saya menyatakan bahwa;
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang ajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil jipplakan dari karya orang lain,
maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 September 2017
Fitri Eka Putri
Page 6
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Fitri Eka Putri
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 03 Desember 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Hanjuang Raya Blok B3 No: 42 Sektor:
1.1 BSD, Kelurahan: Rawabuntu,
Kecamatan: Serpong, Kota: Tangerang
Selatan, Kode Pos: 15310, Banten
Status : Belum Menikah
Telepon : 0856-9496-0736/ 0812-8768-6306
Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Nama Lembaga Kota Tahun
SD SDN Karya Bakti 01 Tangerang
Selatan
2000 – 2006
SMP SMPN 11 Tangerang
Selatan
Tangerang
Selatan
2006 – 2009
SMA Darunnajah Jakarta Selatan 2009 – 2013
Perguruan
Tinggi
UIN Syarif
Hidayatullah
Tangerang
Selatan
2013 - 2017
C. Pengalaman Organisasi
Lembaga/Institusi Tahun
Staff Divisi Humas dan Media HMPS
Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014 - 2015
Staff Divisi Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat LiSEnSi
(Lingkar Studi Ekonomi Syariah) KSEI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2015 - 2017
Page 7
vi
D. PENGALAMAN KERJA
Magang di Kantor Pusat Bank Syariah Mandiri – Jakarta Pusat
E. LATAR BELAKANG KELUARGA
Ayah : Irfan
Tempat, Tanggal Lahir : Riau, 11 Mei 1972
Pendidikan Terakhir : D3
Ibu : Ivonne Susianti
Tempat, Tanggal Lahir : Solok, 21 Januari 1972
Pendidikan Terakhir : SMA
Page 8
vii
ABSTRAK
Fitri Eka Putri, NIM 1113046000136, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pedagang Di Pasar Modern Bsd Dalam Pengambilan Keputusan
Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan, Program Studi Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, 1438 / 2017 M, xiv 80 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor sosial, budaya,
teknologi, dan bauran pemasaran berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
pedagang dalam pengambilan pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan
konvensional. Serta untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh.
Dalam penelitian ini diambil sebanyak 70 responden yaitu pedagang di
pasar modern BSD. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple
random sampling. Teknik analisis data adalah analisis regresi linear berganda,
dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. variabel dalam penelitian ini
adalah Pengambilan Keputusan (Y), Budaya (X1), Sosial (X2), Teknologi (X3),
dan Bauran Pemasaran (X4).
Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor sosial, budaya, teknologi, dan
bauran pemasaran berpengaruh pada pengambilan keputusan pedagang dalam
pengambilan pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan
konvensional sebesar 79%. Faktor sosial berpengaruh negatif terhadap
pengambilan keputusan pedagang di pasar modern BSD dengan nilai sig.
0,001<0,05, teknologi berpengaruh positif dengan nilai sig. 0,000<0,05, dan
bauran pemasaran berpengaruh positif dengan nilai sig. 0,000<0,05. Faktor
budaya tidak memiliki pengaruh dengan nilai sig. 0,162<0,05. Secara simultan,
faktor budaya, sosial, teknologi, dan bauran pemasaran berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan pedagang di pasar modern dalam pemilihan pembiayaan
pada lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional dengan nilai
sig. 0,000<0,05.
Kata Kunci: bauran pemasaran, budaya, pengambilan keputusan, teknologi
Pembimbing: Ir. Aries Koentjoro, MM
Daftar Pustaka: 2001 s.d. 2016
Page 9
viii
ABSTRACT
Fitri Eka Putri, NIM 1113046000136, Analysis of Factors Affecting
Traders in Modern Markets BSD In Financing Decision Making In Financial
Institutions, Economics and Business Studies Program, State Islamic University
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta , 1438/2017 M, xiv 80 pages.
This study aims to determine whether social factors, culture, technology,
and marketing mix of board decisions. And to know what factors are most
moderate.
In this study were taken as many as 70 respondents ie traders in the
modern market BSD. Sampling was done by simple random sampling method.
Data analysis technique is multiple linear regression analysis, using SPSS
program version 17.0. the variables in this study are Decision Making (Y),Culture
(X1), Social (X2), Technology (X3), and Marketing Mix (X4).
The result of the research shows that social, culture, technology, and
marketing mix factors influence the decision of traders in financing in sharia
financial institution and conventional financial institution by 79%. Social factors
negatively affect the decision of traders in the modern market BSD with sig value.
0.001 <0.05, the technology has a positive effect with the sig value. 0,000 <0.05,
and the marketing mix has a positive effect with the sig value. 0,000 <0.05.
Cultural factors have no influence with the sig value. 0.162 <0.05.
Simultaneously, cultural, social, technological and marketing mix factors
influence the decision of traders in the modern market in the selection of
financing in sharia financial institutions and conventional financial institutions
with sig value. 0,000 <0.05
Keywords: marketing mix, culture, decision making, psychology
Advisor: Ir. Aries Koentjoro, MM
References: 2001 s.d. 2016
Page 10
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah, serta kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai pemenuhan persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan ucapan hormat dan terimakasih
sebagai bentuk penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA Selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si dan Ibu Endra Kasni Laila Y, S.Ag,
M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, LC, MA, Selaku Ketua
dan Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Muh. Fudhail Rahman, Lc selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing selama perkuliahan.
6. Bapak Aries Koentjoro, MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing penulis
selama proses penyelesaian skripsi ini. 7. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada penulis selama
berada dibangku perkuliahan. 8. Kedua orang tua tercinta, Papa dan Mama sebagai motivasi terbesar dalam
hidup saya yang dengan tulus selalu mendoakan dan mendukung penulis
dalam segala hal. Serta adik satu-satunya Andika yang turut memberikan
semangat dan doanya bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Page 11
x
9. Sahabat sejak SD yaitu Eny, Rian, Lia, teman SMP Intan dan Naris, teman
SMA yang tidak pernah putus hubungan sampai saat ini Atikah Fatin
Khairunnisa, terimakasih pada kalian yang memberikan semangat dan
dorongan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat penulis teman seperjuangan kuliah Puput Tri Astuti, Ulfi
Fazariski, Nur Kholilah yang selalu memberikan semangat dan menemani
masa-masa saat kuliah
11. PPH (Para Pencari Hidayah), Erna, Ayu, Idil, yang selalu membantu
penulis dalam pembuatan skripsi, terimakasih banyak untuk semangat dan
motivasinya. Terimakasih juga pada kak Aprian, yang memberikan ilmu
banyak kepada penulis mengenai penelitian.
12. Keluarga Besar Muamalat jurusan Perbankan Syariah 2013 khususnya
Muamalat D, teman-teman LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Syariah)
khususnya divisi PPM, dan teman-teman KKN GEMAS, yang sedikit
banyaknya telah memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membaca. Atas segala kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT memberikan karunia,
limpahan rahmat serta hidayahnya bagi semua pihak.
Jakarta, 9 September 2017
Fitri Eka Putri
Page 12
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
A. Identifikasi Masalah....................................................................................... 4
B. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................. 7
A. Pemasaran ...................................................................................................... 7
B. Perilaku Konsumen ...................................................................................... 13
C. Pembiayaan .................................................................................................. 19
D. Lembaga Keuangan Syariah ........................................................................ 25
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 28
F. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 33
B. Metode dan Penentuan Sampel .................................................................... 33
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 34
Page 13
xii
D. Metode Analisis Data .................................................................................. 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 45
A. Statistik Deskriptif ....................................................................................... 45
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 48
C. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 50
D. Analisis Regresi Berganda ........................................................................... 53
E. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 53
F. Interpretasi ................................................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 60
A. Kesimpulan .................................................................................................. 60
B. Saran ............................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN ......................................................................................................... 66
Page 14
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Data Lembaga Keuangan di Kawasan Pasar Modern BSD ................... 2
Tabel 2.1 : Review Penelitian Terdahulu .............................................................. 28
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 42
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Jenis Kelamin......................................................... 45
Tabel 4.2: Analisis Deskriptif Usia ....................................................................... 45
Tabel 4.3: Analisis Deskriptif Pendidikan ............................................................ 46
Tabel 4.4: Analisis Deskriptif Penghasilan Perbulan ............................................ 46
Tabel 4.5: Analisis Deskriptif Pembiayaan yang diterima.................................... 47
Tabel 4.6: Analisis Deskriptif Lembaga Keuangan yang diminati ....................... 47
Tabel 4.7: Analisis Deskriptif Lama Menjadi Nasabah ........................................ 48
Tabel 4.8: Hasil Uji Validitas Penelitian .............................................................. 48
Tabel 4.9: Hasil Uji Reliabilitas Penelitian ........................................................... 50
Tabel 4.10: Hasil Uji Multikolineritas .................................................................. 51
Tabel 4.11: Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 52
Tabel 4.12: Hasil Regresi Linear Berganda .......................................................... 53
Tabel 4.13: Hasil Uji t (Parsial) ............................................................................ 53
Tabel 4.14: Hasil Uji F (Simultan) ........................................................................ 55
Tabel 4.15: Hasil Uji R² (Determinasi) ................................................................. 56
Page 15
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ................................................................ 14
Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen ................................................................ 15
Gambar 2.3 Model Pengambilan Keputusan ........................................................ 18
Gambar 4.1 Uji Normalitas ................................................................................... 50
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak bisa dihindari semakin berkembangnya zaman, semakin
berkembang pula kebutuhan manusia. Manusia pun tidak bisa terhindar dari
kegiatan ekonomi, salah satunya dengan lembaga keuangan. Sejak terjadinya
krisis di Indonesia pada tahun 1998, dunia perbankan dihebohkan dengan
kokohnya Bank Syariah yang pada saat itu tidak terlalu terkena dampak dari
krisis. Seperti yang diketahui pada bank syariah, menggunakan sistem bagi
hasil pada akhir tahun (bukan sistem bunga seperti yang dilakukan pada bank
konvensional). Return yang diberikan kepada nasabah pemilik dana pun
ternyata lebih tinggi dari pada bunga deposito yang diberikan oleh bank
konvensional. Itulah alasan yang menjadikan bank syariah tetap kokoh dan
tidak terpengaruh oleh krisis yang terjadi.1
Selain Bank Syariah, lembaga keuangan yang berprinsip syariah adalah
Bait al-Mal wat Tamwil atau yang sering disingkat menjadi BMT. BMT sudah
ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Rasul membangun lembaga baitul
maal (rumah harta) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan serta lembaga
bisnis dan sosial. Salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial Bank dan
lembaga keuangan Syariah adalah memberikan pembiayaan kepada UMKM,
mengingat UMKM ini merupakan cerminan dari perkonomian rakyat, karena
kelompok ini merupakan kelompok dominan, bahkan mayoritas dalam struktur
pelaku usaha di tanah air.2 Kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah
terhadap produk domestik bruto meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34
persen dalam lima tahun terakhir. Serapan tenaga kerja pada sektor ini juga
meningkat, dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen pada periode yang sama.
Meskipun indikator kontribusi terhadap pembentukan produk domestik bruto
(PDB) dan serapan tenaga kerja naik, akses sektor usaha mikro, kecil, dan
1 Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah, (Jakarta: Erlangga 2010), h. 59.
2 Siti Aisyah, Preferensi Usaha Kecil dan Mikro di Pasar Baru Cikarang Dalam Memilih
Akses Pembiayaan, Jurnal Iqtishad, 2014, Vol 06, No.01.
Page 17
2
menengah (UMKM) ke rantai pasok produksi global sangat minim. Kontribusi
UMKM di Indonesia terhadap rantai pasok global hanya 0,8 persen.3
Lembaga keuangan syariah di Tangerang Selatan pun semakin
berkembang dengan hadirnya lembaga keuangan syariah bank maupun
lembaga keuangan syariah non-bank. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar
Modern Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Melihat bahwa Pasar
Modern BSD ini bisa di katakan berkembang dengan pesat seiring
berkembangnya daerah BSD .
Seharusnya lembaga keuangan syariah bisa melihat peluang melihat
pasar modern BSD yang berkembang tentunya akan ada banyak para pedagang
di pasar tersebut untuk lebih tertarik dalam memilih lembaga keuangan syariah
terutama dari segi pembiayaan. Namun amat disayangkan bahwa lembaga
keuangan syariah tidak terlihat di sekitar pasar modern BSD, berikut
merupakan data lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan
konvensional terdekat dengan pasar modern BSD:
Tabel 1.1: Data Lembaga Keuangan di Kawasan Pasar Modern BSD
No Jenis Lembaga Keuangan Jumlah Jarak (km)
1 Bank Syariah 4 4-8 km
2 Bank Konvensional 6 0-3 km
3 BMT 3 4-7 km
4 BPR 2 0-4 km
5 BPRS 1 7 km
Sumber: data primer yang diolah
Mayoritas pedagang di pasar modern BSD beragama Islam merupakan
salah satu alasan penulis untuk melaksanakan penelitian. Sebagai seorang
muslim kita dituntut untuk dapat menjalankan ajaran Islam secara menyeluruh.
Islam tidak hanya dalam bentuk ritual ibadah semata, tetapi juga meliputi
segala aspek kehidupan baik dari aktivitas perbankan, politik, ekonomi, dan
3http://pedagangpasar.org/2016/01/kontribusi-umkm-naik-lembaga-penyalur-minim-
serapan-kur-terbatas/ diakses pada tanggal 29 Oktober pukul 20.03 WIB.
Page 18
3
sebagainya.4 Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
pedagang muslim masih memilih lembaga keuangan konvensional atapun
rentenir dikarenakan lembaga keuangan syariah masih belum bisa
mendapatkan kepercayaan penuh di kalangan masyarakat. Karena masyarakat
masih beranggapan bahwa lembaga keuangan syariah dan konvensional tidak
ada bedanya, tidak sedikit dari masyarakat tidak peduli bahwa riba dengan
sangat jelas di haramkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dapat kita jumpai bahwa di setiap pasar terdapat bank. Begitupun di
pasar modern BSD terdapat 7 bank dan salah satunya Bank Muamalat
Indonesia yang merupakan bank syariah satu-satunya di pasar modern BSD.
Tidak hanya lembaga keuangan yang hadir di pasar modern BSD, rentenir
masih melekat di kehidupan para pedagang. Pada survey kedua, peneliti
melihat bahwa Bank Muamalat Indonesia di pasar modern sudah tidak ada.
Salah satu pedagang mengatakan Bank Muamalat Indonesia sudah tutup
sekitar awal tahun 2017.
Banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pedagang
dalam mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan. Dalam penelitian ini
penulis membatasi hanya pada faktor sosial, budaya, teknologi, dan bauran
pemasaran. Melihat pada hasil penelitian sebelumnya, bahwa bauran
pemasaran menjadi faktor yang paling berpengaruh pd pengambilan keputusan.
penulis pun memiliki pernyataan sementara bahwa faktor bauran pemasaran
memiliki pengaruh yang besar terhadap para pedagang di pasar modern BSD.
Hal utama yang seharusnya diperhatikan oleh lembaga keuangan dalam
pemasaran agar lebih dekat dengan pedagang dan pedagang lebih mengenal
apa itu lembaga keuangan syariah.
Masih diminatinya lembaga keuangan konvensional dan rentenir dengan
sistem riba membuat penulis tertarik untuk menganalisis faktor apa saja yang
membuat pedagang masih memilih transaksi dengan sistem riba. Atas dasar itu
penulis memilih judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
4 Sebastian Herman, “Negara Mayoritas Muslim, Mengapa Pangsa Pasar Bank Syariah
Rendah?”, Kumpulan Hasil Riset Terbaik Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah III,
Depok, April 2015, h. 143.
Page 19
4
Pedagang Di Pasar Modern BSD Dalam Pengambilan Keputusan
Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan”
A. Identifikasi Masalah
1. Krisis di Indonesia pada tahun 1998 membuktikan bahwa hanya Bank
Syariah yang mampu bertahan dari krisis di tahun tersebut
2. Mayoritas pedagang muslim masih memilih lembaga keuangan
konvensional
3. Bank Muamalat yang semula berdiri, namun diawal tahun harus menutup
kantornya yang berada di pasar modern BSD
4. Sistem riba tidak menjadi penghalang bagi pedagang dalam memilih
mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti membatasi permasalahan
yang akan diteliti dari aspek yang akan dianalisis agar tidak keluar dari
pembahasan sebagai berikut:
1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pertama,
faktor budaya dengan sub variabel budaya, sub budaya, dan kelompok ras;
kedua, faktor sosial dengan sub variabel kelompok acuan, keluarga, dan
referensi; ketiga, faktor teknologi dengan sub variabel fasilitas dan internet;
keempat; faktor bauran pemasaran dengan sub variabel product, pricing,
promotion, place, people, phisycal evidence, dan process.
2. Variabel dependen yang digunakan adalah pengambilan keputusan
pedagang.
3. Faktor yang menjadi pertimbangan pedagang di pasar modern BSD dalam
mengajukan pembiayaan.
4. Objek penelitian hanya terbatas pada pedagang pasar modern BSD.
5. Jenis lembaga yang dimasukkan dalam penelitian ini ialah lembaga
keuangan konvensional yang terdiri dari bank konvensional, dan rentenir.
Page 20
5
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh faktor budaya, sosial, teknologi, dan bauran
pemasaran terhadap pengambilan keputusan pedagang dalam pembiayaan di
lembaga keuangan secara parsial?
2. Bagaimana pengaruh faktor budaya, sosial, teknologi, dan bauran
pemasaran terhadap pengambilan keputusan pedagang dalam pembiayaan di
lembaga keuangan secara simultan?
3. Seberapa besar pengaruh faktor budaya, sosial, teknologi, dan bauran
pemasaran terhadap pengambilan keputusan pedagang dalam pembiayaan di
lembaga keuangan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh faktor budaya, sosial, teknologi, dan
bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan pedagang dalam
pembiayaan di lembaga keuangan secara parsial
b. Untuk menganalisis pengaruh faktor budaya, sosial, teknologi, dan
bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan pedagang dalam
pembiayaan di lembaga keuangan secara simultan
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor budaya, sosial,
teknologi, dan bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan
pedagang dalam pembiayaan di lembaga keuangan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman penulis
yang didapatkan saat perkuliahan sehingga dapat menginterpretasikan
teori ke dalam kasus-kasus yang ada dalam lembaga keuangan syariah.
b. Bagi Akademis, sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya
dan sebagai bahan masukan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
c. Bagi pihak praktisi, dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan dan peningkatan dalam pembiayaan pedagang atau
UMKM.
Page 21
6
d. Bagi pedagang, agar mereka mengetahui bahwa bunga itu di haramkan
oleh Allah SWT. dan untuk memberi informasi lebih banyak tentang
lembaga keuangan syariah di kalangan pedagang dan masyarakat.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan pola dalam penyusunan laporan untuk
gambaran secara garis besar bab demi bab. Dengan sistematika penulisan,
diharapkan para pembaca akan lebih dalam memahami isi dari sebuah laporan :
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORITIS
Pada bab ini, menguraikan teori-teori yang melandasi penelitian ini
sebagai dasar dalam melakukan analisis terhadap permasalahan. Teori yang
dikembangkan terkait pemasaran, pengambilan keputusan, pembiayaan, dan
lembaga keuangan syariah.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasional dari
variabel yang digunakan dalam penelitian, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis yang digunakan, serta gambaran umum
objek penelitian.
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi data penelitian mengenai seberapa besar faktor sosial,
budaya, teknologi, dan bauran pemasara terhadap pengambilan keputusan
pedagang dalam pengambilan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional
dan lembaga keuangan syariah
BAB V: PENUTUP
Bab penutup ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan pembahasan
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat
penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini.
Page 22
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran di definisikan oleh Philip Kotler dan Amstrong sebagai suatu
proses sosial dan manajerial dimana pribadi dan organisasi memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan atau pertukaran nilai
dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang sempit, pemasaran mencakup
menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang
menguntungkan.5
American Marketing Association menyatakan bahwa pemasaran adalah
hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang
dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.6 Proses pemasaran itu dimulai
jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan
penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan
kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen
mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.7
Kotler dan AB Susanto memberikan definisi pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Secara umum pemasaran dapat
diartikan sebagai proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang
menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan
kepuasan yang optimal kepada pelanggan.8
5 Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Penerjemah Damos Sihombing,
(Jakarta: Erlanga, 2006), Edisi Ke-12, h.6. 6 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h.4. 7 Abdul Halik, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan Dan Nilai Religiusitas
Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Imlikasinya Pada Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah
Di Wilayah Gerbang Kertasusila Jawa Timur, JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag
Surabaya, Februari 2016, Vol. 01, No. 01, h. 126. 8 M. Nur Rianto Al Arif, S.E, M.Si, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 5.
Page 23
8
1. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat diigunakan pemasar
untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Konsep
bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh
Jerome Mc. Carthy yang merumuskan menjadi 4P (Product, Price, Promotion,
and Place).9 Dalam perkembangannya, menurut Boom dan Bitner, bauran
pemasaran disamping 4P seperti yang dikemukakan diatas, ada tambahan 3P yaitu
People, Physical Evidence, dan Process. Sehingga dalam konsep bauran
pemasaran digabungkan menjadi 7P.
a. Product (Produk)
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik
yang berwujud fisik maupun yang tidak) yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.10
Strategi produk yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi atau
perusahaan dalam mengembangkan produknya mencakup keputusan tentang
acuan atau bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara
pembungkusan atau kemasan dari produk (product packaging), tingkat mutu
atau kualitas dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan.11
b. Price (Harga)
Definisi harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa harga yang
dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang diberikan oleh penjual.
Banyak perusahaan mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga
berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapun tujuan tersebut dapat
berupa meningkatkan penjualan, mempertahankan market share,
9 Fandy Tjitono, Pemasaran Jasa, (Jawa Timur: Bayumedia, 2005), h. 30.
10 Fandy Tjitono, Pemasaran Jasa, h. 33.
11 Sofjan Assauri, Manajamen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi Pertama, Cet. Ke-7, h.200.
Page 24
9
mempertahankan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan
sebagainya.12
Dalam konsep Ekonomi Syariah, penentuan harga didasarkan atas
mekanisme pasar, yakni berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran
atas azas sukarela („an taradhiin), sehingga tidak ada satu pihak yang
teraniaya atau terzalimi.13
c. Place (Distribusi atau lokasi)
Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan
bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi
yang strategis.14
Dalam menentukan place atau saluran distribusi,
perusahaan harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target
market sehingga dapat efektif dan efisien.15
Distribusi berkaitan dengan
akses untuk memudahkan para pelanggan potensial, yaitu bagaimana
produk perusahaan dapat sampai pada konsumen akhir (end user). Untuk
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dilakukan kegiatan penyaluran,
yaitu merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan si
pemakai pada waktu yang tepat.16
d. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan proses memperkenalkan produk dengan cara
tertentu, seperti penawaran khusus, periklanan, tenaga penjualan khusus,
kehumasan (public relation), dan penjualan langsung (direct seliing) agar
produk dikenal banyak nasabah. Proses ini sangat penting dalam
12
Christian A.D Selang, Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap
Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado, Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, h.
73. 13
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007),
h.60.
14 Danang Sunyoto, Teori Kuisioner dan analisis data, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.
44. 15
Hermawan Kertajaya dan M. Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006),
h.178-179.
16 Sofjan Assauri, Manajamen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi Pertama, Cet. Ke-7, h.233.
Page 25
10
membangun product image yang memiliki daya jual tinggi.17
Secara garis
besar promosi dapat dilakukan dengan empat macam sarana, yaitu
periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan
pribadi (personal selling), dan publisitas (publicity).18
e. People (SDM)
People merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran berkaitan
dengan orang yang melayani atau yang merencanakan pelayanan terhadap
konsumen.19
Dalam hubungannya dengan pemasaran, maka people yang
befungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi,
motivasi, training, dan manajemen sumber daya manusia. Untuk mencapai
kualitas yang terbaik, maka pegawai harus dilatih untuk menyadari
pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam
memenuhi kebutuhannya. Pentingnya people dalam pemasaran jasa
berkaitan erat dengan internal marketing. Internal marketing adalah
interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu
perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai internal costumer
dan internal supplier. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk
mendorong people dalam kinerja memberikan kepuasan kepada
konsumen.20
f. Proccess (Proses)
Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam
menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara
pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini,
17
Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2014), h. 314. 18
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.170.
19 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.32.
20 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Teori Dan Praktik, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), h. 63.
Page 26
11
terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen.21
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktifitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Dalam memasarkan suatu produk
proses yang dilakukan harus jelas, tidak mengandung unsur kebohongan
yang dilarang dalam Islam.
g. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Physical evidence merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya
penyampaian suatu produk atau jasa antara produsen dan konsumen yang
berinteraksi. Bukti fisik bisa dalam berbagai bentuk, seperti dekorasi
internal dan eksternal, dan ruang tunggu yang nyaman.22
Pada sebuah
lembaga yang merupakan physical evidence tentunya adalah bangunan atau
gedung dan segala sarana serta fasilitas yang mendukungnya. Sarana fisik
harus di desain semenarik mungkin agar dapat menjaring pelanggan.
2. Pemasaran Syariah
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas bisnis
dalam bentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating activities) yang
memungkinkan pelakunya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya
yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai
proses yang berprinsip pada akad bermuamalah Islami.23
Pemasaran syariah
dijalankan berdasarkan konsep keIslaman yang telah diajarkan Nabi
Muhammad SAW. menurut Hermawan Kartajaya, nilai inti dari pemasaran
syariah adalah integritas dan transparansim sehingga marketer tidak boleh
bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan, bukan karena diskonnya atau iming-iming hadiah belaka.24
Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu
21
Ratih Huruyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung:
Alfabeta,2005), h.64. 22
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.32. 23
Abdullah, Asuransi Syariah, (Jakata: PT. Elex Media Komputindo, 2006), h. 207. 24
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 20.
Page 27
12
inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.25
Oleh
karenanya, tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-
prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin dan
penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu
transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam
pemasaran dapat dibolehkan.
Terdapat dua landasan dasar dalam pemasaran syariah, pertama adalah
pemasaran ini harus dilandasi oleh semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Pencipta. Kedua, berusaha semaksimal mungkin bertujuan untuk kesejahteraan
bersama (win-win solution), bukan kepentingan golongan apalagi kepentingan
sendiri.26
3. Karakteristik Pemasaran Syariah
Menurut M. Syakir Sula, pemasaran syariah mengacu dan bertumpu pada
empat prinsip dasar (karakteristik), yaitu sebagai berikut:27
a. Teistis (Rabbaniyah)
Ciri khas dari pemasaran syariah yang membedakannya dengan
pemasaran konvensional adalah sifatnya yang religius. Seorang pemasar
syariah akan selalu mematuhi hukum-hukum syariah, dalam aktivitas
pemasaran senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius dan menempatkan
kebesaran Allah di atas segala nya.
b. Etis (Akhlaqiyyah)
Nilai-nilai moral merupakan nilai yang universal. Mengedepankan
akhlak (moral dan etika) menjadi bagian paling penting dalam seluruh aspek
kegiatan pemasaran yang dijadikan pedoman dalam bisnis. Pemasaran
syariah tidak membenarkan menghalalkan segala cara demi mendapatkan
25
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006), Cet. Ke-1, h.26-27.
26 Muhammad Zen, “Enterpreneurship”, diakses pada 19 Agustus 2017 dari
http://www.slideshare.net/MuhammadZen1/Enterpreneurship-8-13. 27
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: PT.
Mizan Pustaka, 2006), Cet. Ke-1, h.28-39.
Page 28
13
keuntungan finansial yang besar maka akhlak dapat dijadikan pedoman bagi
seorang Syariah Marketer.
c. Realistis (Al-Waqi’iyyah)
Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatik, anti-
modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran yang
fleksibel, sebagaimana keluasaan dan keluwesan syariah Islam yang
melandasinya. Fleksibilitas atau kelonggaran (al‟afw) diberikan oleh Allah
SWT agar penerapan syariah senantiasa realistis dan dapat mengikuti
perkembangan zaman.
d. Humanistis (Al-Insaniyyah)
Salah satu keistimewaan dari pemasaran syariah yaitu karena sifatnya
yang humanistis universal. Syariah Islam adalah syariah yang humanistis
(insaniyyah), yang diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya
tanpa membedakan ras, warna kulit, kebangsaan maupun status. Dengan
memiliki nilai-nilai humanistis dapat membuat manusia lebih terkontrol dan
seimbang. Bukan menjadi manusia yang serakah dan mengahalalkan segala
cara untuk meraih keuntungan besar.
B. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), perilaku konsumen merupakan
studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan
membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimilik (waktu, uang, dan
usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan
dikonsumsi.28
Sedangkan Loudon dan Bitta (1995) menjelaskan bahwa
perilaku konsumen mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan
yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan
penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa.29
Perilaku konsumen menjadi sebuah hal yang fundamental dalam
bisnis swalayan, terutama swalayan berskala besar. Hal ini didukung oleh
28
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.6. 29
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen, h.7.
Page 29
14
definisi consumer behavior yakni sebuah perilaku yang ditunjukkan
konsumen dalam pencarian, pembelian, pemakaian, pengevaluasian, dan
pembuangan produk serta layanan yang diharapkan untuk memuaskan
kebutuhan. Dari definisi tersebut, consumer behavior menjadi sebuah hal
yang mutlak dalam menentukan omset sebuah swalayan.30
Kotler dalam Sangadji menjelaskan perilaku konsumen sebagai suatu
studi tentang unit pembelian –bisa perorangan, kelompok, atau organisasi.
Unit-unit tersebut akan membentuk pasar sehingga muncul pasar individu
atau pasar konsumen, unit pembelian kelompok, dan pasar bisnis yang
dibentuk organisasi.31
b. Model Perilaku Konsumen
Kotler dan Armstrong (2006:129) mengemukakan model perilaku
konsumen seperti ditunjukkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen
Model tersebut menunjukkan bahwa stimuli dari luar akan masuk ke
dalam kotak hitam pembeli dan menghasilkan respon tertentu pada
konsumen. Stimuli dari luar terdiri atas dua macam, yaitu stimuli pemasaran
dan stimuli lain-lain. Stimuli pemasaran meliputi empat unsur bauran
pemasaran yaitu: produk, harga, distribusi dan promosi. Sedangkan stimuli
lain terdiri atas keadaan ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan.
30
Melfa Yola, Duwi Budianto, Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas
Pelayanan dan Harga Produk Pada Supermarket Dengan Menggunakan Metode Importance
Performance Analysis (IPA), Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 12 No.12, April 2013. 31
Marheni eka saputri, Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Online Produk
Fashion Pada Zalora Indonesia, (Jurnal Sosioteknologi, 2016, vol. 15, no.2 Agustus, h. 293
Stimulus
Pemasaran
Stimulus
lainnya
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Ekonomi
Teknologi
Politik
budaya
Kotak Hitam Pembeli
Karakteristik
Pembeli
Proses
Pengambilan
Keputusan
Pembeli
Keputusan Pembeli
Pemilihan Produk
Pemilihan Merk
Waktu Pembelian
Jumlah Pembelian
Page 30
15
Model yang lain dijelaskan oleh Assael melalui model stimulus-
organism-respons. Model tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.32
Gambar 2.2 model perilaku konsumen
c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah
faktor–faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasaran, tetapi harus
benar-benar diperhitungkan.33
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen:
a) Faktor Budaya
Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma
yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong
keinginandan perilakunya menjadi seseorang konsumen. Budaya meliputi
hal-hal yang dipelajari dari keluarga, tetangga, teman, guru, dan tokoh-
tokoh masyarakat yang meliputi:
1) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat.
2) Persepsi adalah cara pandang sesuatu.
3) Preferensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan dengan yang
lainnya.
4) Behavior (tindak tanduk).
32
Tatik suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Graha Ilmu;
Yogyakarta, 2008), h.11. 33
Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M, Perilaku Konsumen, (Jakarta; Kencana, 2010), h. 10.
Pengaruh
Lingkungan
Pengambilan
Keputusan Respon Konsumen
Faktor Individual
Umpan balik terhadap
Pembiayaan pada lembaga
Lembaga keuangan
Page 31
16
Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada
keinginan dan perilaku konsumen. Divisi pemasaran termasuk public
relation pada perguruan tinggi contohnya perlu memahami peranan dari
budaya, subbudaya; meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis. Banyak sub kebudayaan yang membentuk segmen pasar
penting, dan orang pemasaran seringkali merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dalam pemilihan
perguruan tinggi misalnya, konsumen muslim memiliki pertimbangan
berdasar nilai-nilai yang berasal dari agama yang diyakininya (nilai
keislaman). Dengan demikian, pihak pemasar dari institusi tersebut harus
memiliki perbedaan pendekatan dalam melayani segmen pasar yang
berbeda.
b) Faktor Sosial
Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli.
Keluarga adalah organisasi pembelian kosumen paling penting dalam
masyarakat, dan pengaruh tersebut telah diteliti secara ekstensif.
1) Faktor pembeli. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep
diri.
2) Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi anggotanyadalam
membuat keputusan pembelian sesuatu barang dan jasa meskipun ada
pengecualian pada sebagian orang.
c) Faktor Teknologi
1) Transportasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun ketahun
berikut kecanggihan teknologinya yang bertambah dari tahun ke tahun.
2) Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan sejak puluhan
tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri sendiri maupun untuk keluarga.
3) Internet dan seluler kemajuan komputer pribadi, telepon selular
meningkatkan pasar hardware.
Page 32
17
d) Faktor-Faktor Psikologis
Pilihan-pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi yang penting: motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta
sikap.34
d. Pengambilan Keputusan
a) Pengertian Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternative perilaku dari dua atau lebih alternatif yang ada, sedangkan James
A.F Stoner mendefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
b) Dasar Pengambilan Keputusan
Banyak dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan,
seperti: emosional, intuisi, pengalaman, wewenang, fakta. Dalam praktek
sehari-hari cukup banyak pembelian secara emosional, seperti: senang
dengan penjual, kemasan menarik, tertarik dengan taktik bujukan si penjual.
Keputusan berdasar intuisi, pengalaman, dan fakta relatif lebih baik
daripada berdasarkan emosional semata. Dasar pengambilan keputusan
pembelian dalam organisasi sebaiknya berdasarkan rasionalitas. Keputusan
yang berdasar rasional bersifat objektif, logis, transparan, koheren, dan
konsisten, sehingga keputusan tersebut bermutu dan dapat dipertanggung
jawabkan.
c) Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan pembelian barang atau jasa melibatkan dua pihak atau
lebih. Umumnya ada lima peran yang terlibat,yaitu:
1) Pemprakarsa (initator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide
untuk membeli.
2) Pembawa pengaruh (influencer), yaitu orang yang memiliki pandangan
yang mempengaruhi keputusan pembelian.
34
Junaidi, Persepsi Masyarakat Untuk Memilih dan Tidak Memilih Bank Syariah (Studi
Kota Palopo), Jurnal Fokus Bisnis, Volume 14, No.02, bulan Desember 2015, h. 7.
Page 33
18
3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan
pembelian.
4) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata.
5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan
barang atau jasa yang dibeli.
Gambar 2.3 Model Pengambilan Keputusan
Gambar 2.3 menjelaskan secara ringkas bagaimana proses
pengambilan keputusan oleh konsumen. Penjelasan tentang beberapa
pendekatan yang digunakan konsumen ketika ia dihadapkan pada persoalan
pembelian produk. Tiga tahapan penting dalam pengambilan keputusan:
bagaimana konsumen mengenali permasalahan, atau kebutuhan akan suatu
produk; pencarian informasi yang dilakukan konsumen berkaitan dengan
produk yang akan ia pilih, dan cara konsumen mengevaluasi pilihan pilihan
yang ada sehingga sampai pada suatu produk yang terpilih.35
Keputusan untuk membeli kebutuhan yang tidak terlalu penting
biasanya dibuat oleh konsumen dalam waktu singkat, dengan informasi
yang minimal. Sedangkan untuk memutuskan membeli kebutuhan yang
lebih penting, rumah misalnya, seorang konsumen bisa menghabiskan
35
Bima Kurnia Putra- Fatin Fadhilah Hasib, Proses Pengambilan Keputusan Nasabah Bank
Syariah Dalam Memilih Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah (Studi Kasus Nasabah Bank
Muammalat KCI Darmo Surabaya), JESTT Vol. 1 No. 2 Februari 2014, h. 147.
Hasil
Pengambilan
Keputusan
Pencarian Informasi
Produk/Jasa
Pengenalan Masalah
Page 34
19
waktu hingga seminggu penuh untuk mengumpulkan informasi dan
mempertimbangkan semua pilihan yang ada (Allen, 2002:515).
C. Pembiayaan
a. Pengertian
Dalam arti sempit, dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang
dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.
Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.36
Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan
merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.37
Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
menyatakan, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.38
Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan
perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis
yang aman, di antaranya:39
1) Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan
sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.
36
Djawahir Hejazziey, Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2014), Cet. 1, h. 138. 37
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press,2001), h. 160. 38
Pasal 12 Ayat 1, UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. 39
Yusuf Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah, (Cirebon:
STAIN Press, 2009), h. 68.
Page 35
20
2) Membantu kaum dhua’fa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional
karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank
konvensional.
3) Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh
rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang
dilakukan.
Menurut Sinungan (1983) pembiayaan secara umum memiliki fungsi
untuk40
:
1) Meningkatkan daya guna uang, dana yang mengendap di bank dari para
penyimpan uang tidaklah idle (diam) dan disalurkan untuk usaha-usaha
yang bermanfaat, baik kemanfaatan bagi pengusaha maupun
kemanfaatan bagi masyarakat.
2) Meningkatkan daya guna barang
3) Meningkatkan peredaran uang
4) Menimbulkan kegairahan berusaha
5) Stabilitas ekonomi
6) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
b. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah
Menurut jenis penggunaannya pembiayaan dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Pembiayaan modal kerja (PMK) Syariah adalah pembiayaan jangka
pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan
modal kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah.41
2) Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka
panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk
pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi
proyek yang sudah ada.42
40
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPPP AMP YKPN,
2005), h. 19. 41
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010), Cet.9, h. 234. 42
Adiwarman Karim, Bank Islam, h. 237
Page 36
21
3) Pembiayaan konsumtif, merupakan jenis pembiayaan yang diberikan
untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan43
atau untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi.
Jenis-jenis akad pembiayaan
a. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
1) Al-Mudharabah, adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana
(shahibul mal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan
kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil
usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebelumnya.44
2) Al-Musyarakah, merupakan pembiayaan dimana bank dan nasabah
sama-sama memiliki kontribusi dana dalam usaha. Pengembalian hasil
usaha tergantung kepada nisbah bagi hasil yang disepakati nasabah
dan bank. Semakin tinggi kinerja usaha nasabah, semakin tinggi pula
bagi hasil untuk masing-masing pihak.45
b. Pembiayaan dengan prinsip sewa-menyewa
Dalam syariah Islam prinsip sewa menyewa dibedakan berdasarkan akad,
yaitu: Ijarah dan Ijarah Muntahiya bit-tamlik:
a) Ijarah, adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan dikenal sebagai operational lease dalam ilmu keuangan
konvensional.
b) Ijarah Muntahiya bit-tamlik, adalah pemindahan hak guna atas barang
atau jasa melalui pembayaran upah sewa, diikuti dengan opsi
kepemindahan kepemilikan atas barang itu di akhir masa kontrak.
Sehingga penyewa memiliki hak untuk memiliki barang yang disewa
pada akhir masa kontrak penyewaan dan ini yang sering dikenal
43
Adiwarman Karim, Bank Islam, h. 244 44
Dr. A. Wangsawidjaja Z., S.h., M.H., Pembiayaan Bank Syariah,(Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2012), h. 192. 45
Nurul Huda, Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis,
(Jakarta: Kencana, 2010), h. 65.
Page 37
22
sebagai financial lease dalam ilmu keuangan konvensional.
Pemindahan kepemilikan inilah yang membedakan antara ijarah
dengan ijarah muntahia bit tamlik.46
c. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli
a) Murabahah, adalah jual beli barang pada harga pokok perolehan
barang dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak
penjual dengan pihak pembeli barang. Definisi serupa diberikan oleh
Sayid Sabiq bahwa murabahah adalah menjual barang dengan harga
pembelian ditambah dengan keuntungan yang diketahui. Karim
menjelaskan murabahah yaitu: “put simply, murabaha means the sale
of goods at their buying price plus a certain amount of profit agreed
upon.”. Artinya secara sederhana, murabahah berarti penjualan barang
dengan harga beli mereka ditambah jumlah tertentu dari laba sesuai
dengan kesepakatan bersama.47
b) Salam, penjualan suatu yang disebutkan sifat-sifatnya sebagai
persyaratan jual-beli dan barang tertentu masih dalam tanggungan
penjual, yang syarat-syarat tersebut di antaranya adalah
mendahulukan pembayaran pada waktu di akad yang disepakati.48
c) Istishna, akad jual beli dalam bentuk pesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pembeli dan penjual.
c. Prinsip Pemberian Pembiayaan
1) Prinsip Evaluasi Pembiayaan
Salah satu prinsip yang sering dipakai dalam evaluasi pembiayaan adalah
prinsip 5C, yaitu character, capital, capacity, collateral, dan condotion
of economic, yang digunakan untuk menilai calon nasabah pembiayaan
dengan penjelasan sebagai berikut:
46
M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 48. 47
Muzayyidatul Habibah, Alfu Nikmah, “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah
Berdasarkan PSAK 102 Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT Se-Kabupaten Pati”,
EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 4, No. 1, Juni 2016, h. 117. 48
Ahmad Ifham, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Gramedia, 2010), h. 759.
Page 38
23
a. Character. Penilaian mengenai karakter lazimnya dilakukan melalui:
1) BI Checking, melalui Sistem Informasi Debitur (SID) pada Bank
Indonesia (BI). SID menyediakan informasi pembiayaan yang
terkait nasabah, antara lain informasi mengenai bank pemberi
pembiayaan, nilai fasilitas pembiayaan yang telah diperoleh,
kelancaran pembayaran, serta informasi lain yang terkait dengan
fasilitas pembiayaan tersebut
2) Trade checking, pada supplier dan pelanggan nasabah di
lingkungan mitra bisnisnya.
3) Informasi dari asosiasi usaha tempat calon nasabah pembiayaan
terdaftar, untuk meneliti reputasi calon nasabah pembiayaan dalam
interaksi di antara pelaku usaha dan konsumen.49
b. Capacity, tujuan analisis kemampuan adalah untuk mengukur
kemampuan membayar. Kemampuan tersebut dapat diuraikan ke
dalam kemampuan manajerial dan kemampuan finansial. Kedua
kemampuan ini tidak dapat berdiri sendiri. Karena kemampuan
finansial merupakan hasil kerja kemampuan manajerial perusahaan.50
c. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur
permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on
equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah
layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon
pembiayaan yang layak diberikan.51
d. Collateral adalah barang-barang yang diserahkan debitur sebagai
agunan terhadap kredit yang diterimanya. Barang yang dijaminkan
49
Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia, 2014), h.
203 50
Rosita Ayu Saraswati, Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian Prinsip 5C Calon
Debitur dan Pengawasan Kredit Terhadap Efektivitas Pemberian Kredit Pada PD BPR Bank Pasar
Kabupaten Temanggung, Jurnal Nominal, Vol.I No. I, Tahun 2012. 51
Shendy Apriana, Dwi Wahyu dan Irwansyah, Analisis Pengaruh Prasyarat Kredit (5C)
Terhadap Kelancaran Pembayaran Angsuran Nasabah Di Bank Kalsel Unit Sentra Antasari
Banjarmasi, Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Januari-Juni 2017, Vol 6 No. 1, ISSN 2541-
178X, h. 13.
Page 39
24
hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus
diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah seperti
kecelakaan atau hal-hal lain yang mengakibatkan peminjam tidak
mampu membayar, maka pihak pemberi pinjaman dapat melakukan
haknya atas jaminan yang dititipkan berdasarkan perjanjian kredit.52
e. Condition of economic, penilaian atas kondisi pasar di dalam negeri
maupun di luar negeri, baik masa lallu maupun yang akan datang,
dilakukan untuk mengetahui prospek pemasaran dari hasil usaha
nasabah pembiayaan yang dibiayai. Beberapa hal yang dapat
digunakan dalam menganalisis condition of economy, antara lain:
1) Regulasi pemerintah pusat dan daerah
2) Kondisi makro dan mikro ekonomi
3) Situasi politik dan keamanan
4) Kondisi lain yang memengaruhi pemasaran
2) Four eye principle merupakan prinsip dalam proses pembiayaan yang
memisahkan kewenangan di antara unit-unit yang terlibat dalam proses
pembiayaan.
3) Prinsip one obligor, prinsip ini bersandar pada pemikiran bahwa suatu
perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha, resiko perusahaan
dipengaruhi resiko grup secara keseluruhan dan sebalikny. Untuk itu,
pembiayaan kepada nasabah pembiayaan dalam satu grup wajib
dikonsolidasikan guna mengetahui total resiko pembiayaan secara
keseluruhan.
4) Prinsip konsolidasi eksposur merupakan pendekatan untuk mengetahi
total pembiayaan yang diperoleh nasabah maupun grup nasabah dengan
menjumlahkan pembiayaan yang telah dan akan diberikan oleh bank
kepada nasabah pembiayaan maupun grup nasabah pembiayaan tersebut.
52
Septian Surya Kencana, Hariyani, fery Panjaitan, Analisis Pengaruh Karakteristik
Debitur Berdasarkan Prinsip 5C Terhadap Kredit Bermasalah(Studi Kasus Pada PT. Mega Central
Finance Cabang Bangka), Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis (JIPMB), Vol 14, No. 2,
November 2016, ISSN 2354-5682, h. 49.
Page 40
25
5) Kepatuhan terhadap regulasi, dalam memproses dan memutus
pembiayaan, petugas dan pejabat bank harus patuh pada Standard
Operating Procedure (SOP), pedoman, dan/atau kebijakan pembiayaan
yang ditetapkan dan berlaku secara internal. Selain itu, petugas dan
pejabat bank wajib mematuhi regulasi eksternal yang ditetapkan oleh
regulator.
6) Prinsip pemantauan pembiayaan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari proses pemberian.
D. Lembaga Keuangan Syariah
a. Bank Syariah
a. Pengertian
Di awali pada tahun 1992, dengan didirikannya Bank Muamalat
Indonesia sebagai bank syariah pertama, disaat bank-bank konvensional
terkena krisis moneter, bank syariah tetap berdiri, dan kini bank syariah
semakin banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk
masyarakat yang beragama non muslim. Sehingga, banyak bank
konvensional yang membuka unit usaha khusus bank syariah.53
Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank tanpa bunga adalah
lembaga keuangan/ perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW. Atau
dengan kata lain, bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariah Islam.54
Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga,
Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam lahir di
Indonesia, pada sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-
undang No. 7 tahun 1992, yang direvisi dengan undang-undang
53
Karnaen Perwaatmaja dan Henry Tanjung, dalam pengantar penerbit, Bank Syariah:
Teori, Praktik, dan peranannya (Jakarta: PT. Senayan Abadi, 2007), h. 5 54
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2014),
Cet.1 h. 2
Page 41
26
perbankan No. 10 Tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang
beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank syariah.55
b. Peran dan Fungsi Bank Syariah:56
1) Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat atau dunia usaha
dalam bentuk tabungan (mudharabah), dan giro (wadiah), serta
menyalurkannya kepada sector riil yang membutuhkan.
2) Sebagai tempat investasi bagi dunia usaha (baik dana modal maupun
dana rekening investasi) dengan menggunakan alat-alat investasi yang
sesuai dengan syariah.
3) Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah
kontrak perwakilan atau penyewaan.
4) Memberikan jasa social seperti pinjaman kebaikan (qardhul hasan),
zakat, dan dana social lainnya yang sesuai dengan ajaran Islam.
b. Baitul Mal wa Tamwil
1) Pengertian
Baitul Mal wa Tamwil (BMT) yaitu lembaga keuangan mikro
(LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. BMT sesuai
namanya terdiri dari 2 fungsi utama, yaitu:
1) Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan kegiatan
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan
antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonomi.
2) Baitul mal (rumah harta), menerima titipan zakat, infaq, dan sedekah
serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan
amanahnya.57
2) Model pembiayaan
55
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2014),
Cet.1, h.3. 56
http://simplenews05.blogspot.co.id/2015/08/peran-dan-fungsi-bank-syariah.html ,
diakses pada 3 November 2016 pukul 23.45 WIB 57
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Kencana: Jakarta, 2009), h.
451.
Page 42
27
Terdapat beberapa model pembiayaan yang dapat diterapkan di
BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah (LKMS):
1) Pembiayaan Musyarakah
2) Pembiayaan Mudharabah
Dalam hal pembiayaan kepada petani atau penggarap lahan, akad
transaksi yang digunakan adalah:
a. Pembiayaan Muzaraah, adalah dengan memberikan lahan kepada si
penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian
tertentu (prosentase) dan hasil panen.
b. Pembiayaan Musaaqot, adalah bentuk yang lebih sederhana dari
muzaraah dimana penggarapnya bertanggung jawab atas penyiraman
dan pemeliharaan. Sebagai imbalan si penggarap berhak atas rasio
tertentu dari hasil panen.58
58
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Gramata Publishing: Bekasi, 2016), h. 26.
Page 43
28
E. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 : Review Penelitian Terdahulu
No. Nama Penulis/Judul Jurnal,
Skripsi/Tahun Hasil Penelitian dan Desain Penelitian Perbedaan dengan Penulis
1 Siti Aisyah, Preferensi Usaha
Kecil dan Mikro di Pasar Baru
Cikarang dalam Memilih Akses
Pembiayaan, Jurnal Iqtishad,
Vol. 4, No. 2, 2014.
Penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa hanya
ada satu faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap preferensi UKM di Pasar Baru Cikarang
dalam memilih akses pembiayaan, yaitu faktor
produk yang meliputi: bunga/margin/bagi hasil
yang rendah, produk yang beragam, plafond yang
sesuai dengan kebutuhan, dan terdapatnya
bimbingan untuk pengembangan usaha.
Metode dalam penelitian ini menggunakan regresi
logistic biner. Variabel dependen: Lembaga
Keuangan Konvensional, Lembaga Keuangan
Syariah. Variabel dependen: Layanan, Produk,
Agama, Pendidikan, dan Usia.
Objek pada jurnal tersebut tertuju
pada UKM di Pasar Baru Cikarang,
sedangkan penulis memilih
penelitian pada pedagang pasar
modern BSD.
Variabel yang digunakan penulis:
budaya, sosial, teknologi, dan bauran
pemasaran.
Page 44
29
2 Junaidi, Persepsi Masyarakat
Untuk Memilih dan Tidak
Memilih Bank Syariah (Studi
Kota Palopo), Jurnal Fokus
Bisnis, Vol. 14, No 02,
Desember 2015
Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa faktor
penentu masyarakat Islam tidak memilih Bank
Syariah karena pelayanan dan lokasi yang sulit di
jangkau, disarankan untuk Bank Syariah Kota
Palopo untuk meningkatkan kualitas pelayanan
dengan karyawan yang professional, karyawan
yang ramah dan berpenampilan sopan,
menawarkan produk yang lebih variatif. Metode
dalam penelitian ini menggunakan data primer
yaitu dikumpulkan secara wawancara dan
kuisioner kepada 100 responden terpilih. Analisis
dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskripsi variabel.
Jurnal ini meneliti di Kota Palopo,
sedangkan penulis meneliti di Kota
Tangerang Selatan.
Penulis membahas tentang
pengambilan keputusan dalam
memilih pembiayaan dengan
menganalisis 4 faktor: budaya,
sosial, teknologi, dan bauran
pemasaran.
3 Prawito Hudoro, Peningkatan
Daya Saing Lembaga
Keuangan Mikro Syariah
Melalui Duplikasi Sistem
Rentenir. Kumpulan Hasil
Riset Terbaik Forum Riset
Sistem rente bisa masuk ke sistem ekonomi
masyarakat Desa Panulisan Timur Kecamatan
Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap melalui proses
aktif dan pasif. Proses aktif dan pasif ini
selanjutnya dapat diadopsi oleh Lembaga
Keuangan Mikro Syariah agar mudah dalam hal
Penelitian tersebut berfokus pada
praktek sistem rente yang terjadi di
Desa Panulisan Timur Kecamatan
Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap.
Penelitian tersebut meneliti
bagaimana sistem rente masih bisa
Page 45
30
Ekonomi dan Keuangan
Syariah III, April 2015.
masuk ke masyarakat. Metode dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Data yang diperoleh melalui tiga cara yaitu
observasi, wawancara kepada masyarakat, dan
triangulasi (pengecekan kebenaran).
masuk dalam kehidupan masyarakat,
agar cara yang dilakukan rentenir
dalam pendekatan kepada
masyarakat bisa diadopsi oleh
Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
4 Suryani, Analisis Faktor
Kualitas Pelayanan di Bank
Syariah, Jurnal Al-Iqtishad,
Vol. 6, No. 2, Juli 2014.
Faktor yang paling mampu menjelaskan kualitas
pelayanan adalah faktor keandalan komunikasi.
Faktor kedua yaitu inovasi produk yang terdiri
dari, karyawan memberi ucapan selamat datang
atau ketika nasabah datang-pulang, jenis produk
dan jasa bank syariah sangat beragam. Faktor
ketiga dari aspek fisik, yaitu kebersihan ruangan,
kerapian karyawan. Metode penelitian ini
menggunakan metode survey. Pengambilan data
dengan pengisian kuisioner dan disertai dengan
wawancara. Teknik statistik yang digunakan
adalah analisis faktor.
Dalam penelitian tersebut meneliti
dari segi kualitas pelayanan di Bank
Syariah.
Page 46
31
5 Sebastian Herman, Negara
Mayoritas Muslim, Mengapa
Pangsa Pasar Bank Syariah
Rendah?, Kumpulan Hasil
Riset Terbaik Forum Riset
Ekonomi &Keuangan Syariah
III, April 2015.
Hasil dari penelitian ini bahwa rendahnya pangsa
pasar tidak terlalu dipengaruhi oleh sisi
penawaran, masyarakat dapat membedakan antara
bank syariah dan bank konvensional, perubahan
kebijakan harga (menurunkan biaya
pelayanan/meningkatkan bagi hasil) yang
dilakukan bank syariah tidak terlalu efektif untuk
meningkatkan pangsa pasarnya dalam bersaing
dengan bank konvensional. Metode yang
digunakan, metode kualitatif pendekatan regresi
linear berganda & uji asumsi klasik.
Penulis membahas seberapa besar
pengaruh faktor budaya, sosial,
teknologi, dan bauran pemasaran
terhadap pengambilan keputusan
pedagang dalam pemilihan
pembiayaan di lembaga keuangan
syariah dan lembaga keuangan
konvensional.
Page 47
32
F. Kerangka Berpikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi pedagang dalam
pengambilan keputusan pembiayaan pada lembaga keuangan
Budaya
(X1)
Sosial
(X2)
Teknologi
(X3)
Bauran Pemasaran
(X4)
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengambilan Keputusan Pedagang di Pasar Modern BSD
dalam mengajukan pembiayaan pada lembaga keuangan (Y)
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolineritas
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedistisitas
Analisis Regresi Berganda
Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
2. Uji F (Simultan)
3. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Interpretasi Hasil
Kesimpulan dan Saran
Page 48
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil studi pada pedagang di pasar
modern BSD (Bumi Serpong Damai)-Tangerang Selatan. Alasan penulis
memilih objek penelitian pada pedagang di pasar modern BSD bertujuan untuk
menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi pedagang dalam
pengambilan keputusan pembiayaan di lembaga keuangan syariah maupun
lembaga keuangan konvensional.
B. Metode dan Penentuan Sampel
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peniliti dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan
data, bukan faktor manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data,
maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
Populasi memiliki parameter, yakni besaran terukur yang menunjukkan ciri
dari populasi itu. Pengertian lain mnyebutkan bahwa populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, benda,
tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.59
Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh jumlah pedagang di pasar modern BSD yang berjumlah 653.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.60
Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa pedagang di
pasar modern BSD. Roscoe dalam buku Research Methods For Business
menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara
30 sampai dengan 500.61
Berdasarkan teori tersebut penulis mengambil 70
sampel.
59
Dra. Nuzula Zuriah, M.Si, metodologi penelitian sosial dan pendidikan, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007), h. 116. 60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008), h. 81 61
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), h. 91.
Page 49
34
Dalam penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.62
Untuk penelitian
ini menggunakan teknik random sampling, dimana pengambilan sampel dipilih
secara acak.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan
diteliti (responden). Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
menyebar kuisioner/angket dan wawancara. Kuisioner dimaksudkan sebagai
suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban
dari para responden, yaitu orang yang memberikan jawaban.63
D. Metode Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari varian, sum, range.64
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
62
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alvabeta CV, 2012) Cet: 16, h. 116. 63
Bagong Suyatno dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, berbagai alternatif pendekatan,
(Jakarta: Kencana, 2005), h. 56. 64
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 19.
Page 50
35
validitas yang dimaksud. Instrumen yang dicapai apabila data yang
dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain
yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
Syarat dan ketentuan dalam mengambil kesimpulan dari hasil
pengolahan data yang didapat dari jawaban responden atas setiap butir
pertanyaan dalam kuisioner adalah:65
Instrumen valid, jika r hitung > r tabel
Intrumen tidak valid, jika r hitung < r tabel
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan
terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliabel atau
memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama.
Misal, orang yang dapat diandalkan adalah orang yang stabil dan
konsisten sepanjang waktu. Orang yang tidak dapat diandalkan adalah
orang yang tidak stabil, tidak dapat diperkirakan, dan tindakannya selalu
berubah-ubah.66
Butir kuisioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha >
0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha < 0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan metode grafik, yaitu dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
65
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 52. 66
Morissan, M.A, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:Kencana, 2012), h.99.
Page 51
36
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.67
Selain dengan metode grafik, digunakan juga metode uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah
distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi
normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. 68
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regressi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Untuk mendeketeksi ada atau tidaknya multikolineritas
dapat dilihat dari varians inflation faktor (VIF) dan nilai tolerance. Jika
angka VIF melebihi 10 atau nilai tolerance < 0,10 maka dikatakan terjadi
multikolineritas.69
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat kebebasan data,
kebebasan disini berarti data untuk observasi tertentu tidak dipengaruhi
oleh data observasi sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang
bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu dengan uji durbin
watson (DW test).70
Uji durbin watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu
dan mensyaratkan adanya konstanta independen. Hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)]
67
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 160. 68
Duwi Priyatno, Paham Analisa Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,
2014), h.94. 69
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 106. 70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, h. 110.
Page 52
37
Pengambilan Keputusan Adanya Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL
Tidak ada autokorelasi positif No
decision dL ≤ d ≤ dU
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No
decision 4 – dU - ≤ d ≤ 4 - dL
Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif
Tidak
ditolak dU < d < 4 - dU
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.71
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 72
5. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda yaitu hubungan secara linier antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, ..., Xn) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
71
Umar Husein, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 41. 72
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), h. 105.
Page 53
38
memprediksi nilai dari variabel dependen mengalami kenaikan atau
penurunan. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Di mana:
Y = Pengambilan Keputusan Pedagang
a = Konstanta Interception
b = Koefisien Regresi
X1= Budaya
X2 = Sosial
X3= Teknologi
X4 = Bauran Pemasaran
E = Standar Error
6. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (t-test)
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau
signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat.73
b. Uji Simultan (F-test)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hasil
uji F-test pada output spss dapat dilihat dari tabel ANOVA. Hasil F-test
menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil
73
Duwi Priyatno, Paham Analisa Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Mediakom,
2014), h.145.
Page 54
39
dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F)
lebih besar daripada F tabel. Menghitung F tabel dilakukan dengan cara
df1 = k-1 (jumlah variabel – 1) dan df2 = n-k-1 (n adalah jumlah sampel
dan k adalah jumlah variabel independen).
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah
bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Selain itu, koefisien determinan (R²) dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana
hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi (R²) antara 0
(nol) dan 1 (satu).
Koefisien determinasi (R²) nol variabel independen sama sekali
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien
determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
variabel independent berpengaruh terhadap varibel dependen. Selain itu
koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase.
7. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Faktor Budaya (X1).
Ho : Faktor budaya secara parsial tidak berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan pedagang.
Ha : Faktor budaya secara parsial berpengaruh terhadap terhadap
pengambilan keputusan pedagang.
Page 55
40
2) Faktor Sosial (X2).
Ho : Faktor sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap terhadap
pengambilan keputusan pedagang
Ha : Faktor sosial secara parsial berpengaruh terhadap terhadap
pengambilan keputusan pedagang.
3) Faktor Teknologi (X3).
Ho : Faktor teknologi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan pedagang.
Ha : Faktor teknologi secara parsial berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan pedagang.
4) Faktor Bauran Pemasaran (X4).
Ho : Faktor bauran pemasaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan pedagang.
Ha : Faktor bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap
pengambilan keputusan pedagang.
5) Faktor Budaya (X1), Sosial (X2), Teknologi (X3), dan Bauran Pemasaran
(X4).
Ho : Faktor budaya, sosial, teknologi, dan bauran pemasaran secara
simultan tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pedagang.
Ha : Faktor budaya, sosial, teknologi, dan bauran pemasaran secara simultan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pedagang.
8. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Kinnear, skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya: setuju-tidak setuju,
senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Dalam penelitian ini skala
pengukuran yang digunakan adalah jenis skala Likert 5 poin.74
Skala likert menggunakan pengukuran interval, karena dapat di uji
semua uji statistik, kecuali yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien
74
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2008), h. 154.
Page 56
41
variasi. Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif yang ada,
yaitu:
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. variabel independent (X)
dan variabel dependent (Y) yaitu pengambilan keputusan pedagang dalm
pengambilan pembiayaan di lembaga keuangan. Penjelasannya adalah
sebagai berikut
1. Variabel Independen (X)
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independent (X),
diantaranya:
a. Budaya (X1)
Variabel budaya terdiri dari budaya, sub budaya dan kelas
sosial. Di dalam budaya terdapat nilai, persepsi, dan preferensi.
Subbudaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah
geografis.75
b. Sosial (X2)
Variabel sosial terdiri dari kelompok acuan, keluarga, peran dan
status sosial. Di dalam kelompok acuan terdapat sikap, perilaku,
kebiasaan dan kerabat dekat. Di dalam keluarga terdapat orang tua.
Peran dan status meliputi jabatan.76
c. Teknologi (X3)
Variabel teknologi terdiri dari, audio visual, internet, fasilitas.77
d. Bauran Pemasaran (X4)
Variabel bauran pemasaran terdiri dari product, pricing,
promotion, place, people, phisyical evidence, process.78
75
Kotler dan Keller. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Indeks, 2009), h. 214. 76
Kotler dan Keller. Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Indeks, 2009), h. 217. 77
Junaidi, Persepsi Masyarakat Untuk Memilih dan Tidak Memilih Bank Syariah (Studi
Kota Palopo), Jurnal Fokus Bisnis, Volume 14, No.02, bulan Desember 2015, h. 7.
Page 57
42
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependent (Y) dalam penelitian ini yaitu pengambilan
keputusan pedagang dalam pengambilan pembiayaan di lembaga
keuangan syariah dan konvensional.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator
1 Budaya (X1) 1. Budaya
2. Sub budaya
3. Kelompok ras
1.1. Preferensi
1.2. Persepsi
2.1. Agama
3.1. Nilai Moral
3.2. Kelas sosial
3.3. Kelompok Ras
2 Sosial (X2) 1. Kelompok acuan
2. Keluarga
3. Referensi
1.1. Kerabat dekat
2.1. Keluarga
3.1. Brand
3.3. Staff Marketing
3 Teknologi
(X3)
1. Fasilitas
2. Internet
1.1. kemudahan
mengakses call center
1.2. kemudahan fitur
layanan
1.3. fitur layanan yang
bervariasi
1.4. ATM yang mudah
ditemui
2.1 Selalu meng-upgrade
layanan dengan internet
78
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori Dan Praktik, (Jakrta: Salemba
Empat, 2001),h. 58.
Page 58
43
4 Bauran
Pemasaran
(X4)
1. Product
2. Pricing
3. Promotion
4. Place
5. People
6. Phisycal Evidence
7. Process
1.1. Terpenuhi kebutuhan
nasabah
1.2. Jaminan yang ringan
2.1. Bagi hasil/bunga
yang menguntungkan
dan tidak
memberatkan
2.2. Staff lembaga
keuangan yang
menawarkan
pembiayaan
4.1. Jarak lembaga
Keuangan
1.1. Karyawan sopan
santun
6.1. Ruangan yang
nyaman
7.1. Pencairan dana tidak
membutuhkan waktu
yang lama
5 Pengambilan keputusan pedagang
dalam pengambilan pembiayaan di
lembaga keuangan syariah dan
konvensional
1. Persyaratan yang
mudah
2. Untuk mendapatkan
keuntungan
3. Puas dengan produk
yang ditawarkan
4. Lembaga keuangan
konvensional dan
lembaga keuangan
syariah tidak ada
bedanya
Page 59
44
5. Mengajukan
pembiayaan kembali
di lembaga keuangan
tersebut
6. Lebih memilih
lembaga keuangan
syariah jika lebih
mendatangkan
keuntungan
Page 60
45
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Uji deskriptif responden memberikan gambaran mengenai karakteristik
responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi
absolute dan persentase jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, penghasilan perbulan,
pembiayaan yang diteirma, lembaga keuangan yang diminati, dan lama menjadi
nasabah
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid pria 50 71.4 71.4 71.4
wanita 20 28.6 28.6 100.0
Total 70 100.0 100.0
Dari tabel jenis kelamin pedagang di Pasar Modern BSD
menunjukkann jumlah sampel sebanyak 70. 50 orang berjenis kelaman pria
dengan persentase 71% dan 20 orang berjenis kelamin wanita dengan
persentase 29%.
Dapat disimpulkan bahwa persentase paling rendah adalah pedagang
berjenis kelamin wanita dengan persentase 29%. Dari pernyataan ini diindikasikan
bahwa kebanyakan pedagang di pasar modern BSD berjenis kelamin pria dengan
presetase 71%.
2. Usia
Tabel 4.2: Analisis Deskriptif Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 28-35 tahun 20 28.6 28.6 28.6
>35 tahun 50 71.4 71.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
Page 61
46
Dari tabel usia pedagang di Pasar Modern BSD menunjukkann jumlah
sampel sebanyak 70. 20 orang berusia 28-35 tahun dengan persentase 29%
dan 50 orang berusia >35 tahun dengan persentase 71%.
Dari pernyataan ini diindikasikan bahwa kebanyakan pedagang di
pasar modern BSD berusia >35 tahun dengan presetase 71%.
3. Pendidikan
Tabel 4.3: Analisis Deskriptif Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 21 30.0 30.0 30.0
SMP 32 45.7 45.7 75.7
SMA 14 20.0 20.0 95.7
Perguruan Tinggi 3 4.3 4.3 100.0
Total 70 100.0 100.0
Dari tabel pendidikan pedagang di Pasar Modern BSD menunjukkann
jumlah sampel sebanyak 70. 21 orang berlatar belakang pendidikan SD
dengan persentase 30% , 32 orang berpendidikan SMP dengan persentase
46%, 14 orang berlatar belakang pendidikan SMA dengan persentase 20%,
dan 3 orang berpendidikan hingga perguruan tinggi dengan persentase 4%.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
pedagang di pasar modern BSD berlatar belakang pendidikan SMP dengan
persentase 46%, dan minoritas pedagang di pasar modern BSD menempuh
pendidikan hingga perguruan tinggi sebanyak 3 orang dengan persentase
4%.
4. Penghasilan perbulan
Tabel 4.4: Analisis Deskriptif Penghasilan Perbulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >5000000 70 100.0 100.0 100.0
Page 62
47
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 70 orang pedagang di pasar
modern BSD berpenghasilan >Rp. 5.000.000 dengan persentase 100%
5. Pembiayaan yang diterima
Tabel 4.5: Analisis Deskriptif Pembiayaan yang diterima
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >5000000 70 100.0 100.0 100.0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 70 orang pedagang di pasar
modern BSD menerima pembiaayaan >Rp. 5.000.000 dengan persentase
100%
6. Lembaga keuangan yang diminati
Tabel 4.6: Analisis Deskriptif Lembaga Keuangan yang diminati
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid bank konvensional 47 67.1 67.1 67.1
Lainnya 23 32.9 32.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sampel sebanyak 70. 47
pedagang di pasar modern BSD mengambil pembiayaan di Bank
Konvensional dengan persentase 67%. 23 pedagang lainnya mengambil
pembiayaan pada pilihan lainnya, yang dimaksud lainnya disini adalah
rentenir dengan persentase 33%..
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pedagang di pasar modern
BSD mengambil pembiayaan di Bank Konvensional dengan persentase
67% atau 47 orang.
Page 63
48
7. Lama menjadi nasabah
Tabel 4.7: Analisis Deskriptif Lama Menjadi Nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <1 tahun 2 2.9 2.9 2.9
1-3 tahun 21 30.0 30.0 32.9
>3 tahun 47 67.1 67.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sampel sebanyak 70. 2
pedagang di pasar modern BSD menjadi nasabah lembaga keuangan < 1
tahun dengan persentase 3%, 21 orang 1-3 tahun dengan persentase 30%,
47 orang >3 tahun dengan persentase 67%.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pedagang di pasar modern BSD
menjadi nasabah di lembaga keuangan sebanyak 47 orang dengan
persentase 67%
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Dibawah ini merupakan hasil uji validitas dari seluruh indikator:
Tabel 4.8: Hasil Uji Validitas Penelitian
Pertanyaan Corrected item
Total Correlation
R Tabel Status
Budaya (X1)
X1.1 .755 0.3610 Valid
X1.2 .773 0.3610 Valid
X1.3 .727 0.3610 Valid
X1.4 .643 0.3610 Valid
X1.5 .620 0.3610 Valid
X1.6 .604 0.3610 Valid
Sosial (X2)
X2.7 .698 0.3610 Valid
Page 64
49
X2.8 .628 0.3610 Valid
X2.9 .717 0.3610 Valid
X2.10 .760 0.3610 Valid
X2.11 .707 0.3610 Valid
X2.12 .575 0.3610 Valid
Teknologi (X3)
X3.13 .796 0.3610 Valid
X3.14 .710 0.3610 Valid
X3.15 .551 0.3610 Valid
X3.16 .644 0.3610 Valid
X3.17 .829 0.3610 Valid
X3.18 .567 0.3610 Valid
Bauran Pemasaran(X4)
X4.19 .572 0.3610 Valid
X4.20 .768 0.3610 Valid
X4.21 .559 0.3610 Valid
X4.22 .542 0.3610 Valid
X4.23 .556 0.3610 Valid
X4.24 .611 0.3610 Valid
X4.25 .464 0.3610 Valid
X4.26 .556 0.3610 Valid
Pengambilan Keputusan
(Y)
Y.27 .623 0.3610 Valid
Y.28 .643 0.3610 Valid
Y.29 .613 0.3610 Valid
Y.30 .674 0.3610 Valid
Y.31 .556 0.3610 Valid
Y.32 .752 0.3610 Valid
Page 65
50
2. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.9: Hasil Uji Reliabilitas Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Status
Budaya (X1) .750 6 Reliabel
Sosial (X2) .764 6 Reliabel
Teknologi (X3) .773 6 Reliabel
Bauran Pemasaran
(X4)
.713 8 Reliabel
Pengambilan
Keputusan (Y)
.687 6 Reliabel
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Dari gambar grafik probability plot diatas dapat dikatakan bahwa sebaran
data mengikuti garis nornal, maka dengan demikian data berdistirbusi
normal. Selain menggunakan metode grafik,
Page 66
51
Dari gambar grafik normal histogram diatas, terlihat bahwa grafik batang
terletak di posisi tengah, dapat dikatakan data terdistibusi dengan normal dan
telah memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolineritas
Tabel 4.10: Hasil Uji Multikolineritas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) .248 2.357 .105 .917
Budaya .066 .047 .082 1.413 .162 .955 1.047
Sosial -.128 .038 -.194 -3.406 .001 .990 1.010
Teknlogi .354 .052 .459 6.742 .000 .693 1.443
Bauran
Pemasaran
.511 .067 .521 7.638 .000 .691 1.448
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Page 67
52
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari 4
variabel lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Maka dapat dikatakan
bahwa data tidak terdapat multikolineritas.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4.11: Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .889a .791 .778 1.081 2.160
a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran, Sosial, Budaya, Teknologi
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Dari tabel diatas, diketahui bahwa Durbin Watson adalah 2,160.
Karena n=70 dan k=4 dengan tingkat signifikan 5%, maka dari tabel
Durbin Watson dapat dilihat nilai DL= 1,4943 dan dU 1,7351 dan tidak
terjadi autokorelasi apabila dU<dW<4-dL. Dari data yang diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat autokorelasi karena
1,7351<2,160<2,5057.
4. Uji Heteroskedistisitas
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
Page 68
53
masalah heteroskedistisitas pada model regresi sehingga regresi layak dipakai
dalam penelitian ini.
D. Analisis Regresi Berganda
Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.12: Hasil Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .248 2.357 .105 .917
Budaya .066 .047 .082 1.413 .162 .955 1.047
Sosial -.128 .038 -.194 -3.406 .001 .990 1.010
Teknlogi .354 .052 .459 6.742 .000 .693 1.443
Bauran
Pemasaran
.511 .067 .521 7.638 .000 .691 1.448
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y= 0,248 + 0,666 X1 + (-0,128 X2) + 0,354 X3 + 0,511 X4 + e
Keterangan:
Y = Pengambilan Keputusan Pedagang
X1= Budaya X4 = Bauran Pemasaran
X2 = Sosial e = Standar Error
X3= Teknologi
E. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Parsial (t-test)
Tabel 4.13: Hasil Uji t (Parsial)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
Page 69
54
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .248 2.357 .105 .917
Budaya .066 .047 .082 1.413 .162 .955 1.047
Sosial -.128 .038 -.194 -3.406 .001 .990 1.010
Teknlogi .354 .052 .459 6.742 .000 .693 1.443
Bauran
Pemasaran
.511 .067 .521 7.638 .000 .691 1.448
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Uji statistik t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh secara signifikan antara masing-masing variabel independen (budaya,
sosial, teknologi, dan bauran pemasaran) secara individual terhadap variabel
dependen (pengambilan keputusan pedagang pasar modern bsd) yang diuji pada
tingkat signifikansi 0,05. Jika probabilitas signifikan > 0,05, maka Ho diterima
dan Ha ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikan < 0,05, maka Ha diterima
dan Ho ditolak, berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen
Dari tabel diatas, untu mengetahui besarmya pengaruh masing-masing
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen adalah sebagai
berikut:
1) Menguji signifikansi Variabel Budaya (X1)
Pada tabel terlihat bahwa t hitung koefisien budaya adalah 1,413,
menunjukkan bahwa arah koefisien positif. Variabel budaya
memiliki nilai p-value 0,162 > 0,05 artinya tidak signifikan, maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien budaya secara parsial tidak berpengaruh pada pengambilan
keputusan pedagang di pasar moden BSD.
2) Menguji signifikansi Variabel Sosial (X2)
Pada tabel terlihat bahwa t hitung koefisien sosial adalah -3,406,
menunjukkan bahwa arah koefisien negatif. Variabel sosial memiliki
nilai p-value 0,001 < 0,05 artinya signifikan, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien sosial
Page 70
55
secara parsial berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
pedagang di pasar moden BSD.
3) Menguji Signifikansi Variabel teknologi (X3)
Pada tabel terlihat bahwa t hitung koefisien teknologi adalah
6,742, menunjukkan bahwa arah koefisien posistif. Variabel
teknologi memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan,
sedangkan t hitung < t tabel (6,742>1,997), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien teknologi
secara parsial berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
pedagang di pasar moden BSD.
4) Menguji Signifikansi Variabel Bauran Pemasaran (X4)
Pada tabel terlihat bahwa t hitung koefisien bauran pemasaran
adalah 7,638, menunjukkan bahwa arah koefisien positif. Variabel
bauran pemasaran memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya
signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (7,638> 1,997), maka Ho
ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien bauran pemasaran secara parsial berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan pedagang di pasar moden BSD.
b. Hasil Uji Simultan (F-test)
Tabel 4.14: Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 287.039 4 71.760 61.417 .000a
Residual 75.946 65 1.168
Total 362.986 69
a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran, Sosial, Budaya, Teknlogi
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Pada tabel diatas, ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk
memprediksi aspek-aspek variabel independen (budaya, sosial, teknologi, dan
bauran pemasaran) terhadap variabel dependen (pengambilan keputusan
pedagang pasar modern BSD). Dari perhitungan didapat, nilai F hitung pada
model 1 sebesar 61,417. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 4 dan
df2 = 65, didapat nilai F tabel = 2,51. Karena nilai F hitung (61,417) > nilai F
Page 71
56
tabel (2,51) maka dapat disimpulkan bahwa empat variabel independen yaitu
budaya, sosial, teknologi, dan bauran pemasaran dengan signifikan memberikan
kontribusi yang besar terhadap variabel pengambilan keputusan pedagang di
pasar moden BSD.. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan
untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara variabel
independen (budaya, sosial, teknologi, dan bauran pemasaran) terhadap variabel
dependen (pengambilan keputusan pedagang pasar modern BSD).
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 4.15: Hasil Uji R² (Determinasi)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .889a .791 .778 1.081 2.160
a. Predictors: (Constant), Bauran Pemasaran, Sosial, Budaya, Teknlogi
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Uji koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependennya yang dilihat melalui R square. Untuk mengetahui
determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel diatas.
Dari tabel koefisien determinasi (R²), menunjukkan besarnya R
square adalah 0,791. Hasil ini menunjukkan bahwa 79% variabel
pengambilan keputusan pedagang pasar modern BSD dalam pengambilan
pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan
konvensional dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel
independen (budaya, sosial, teknologi, dan bauran pemasaran). Sedangkan
selisihnya 21% dijelaskan oleh variabel dan faktor-faktor lain yang tidak
diteliti.
F. Interpretasi
a. Variabel Budaya (X1) terhadap Pengambilan Keputusan
Pedagang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya (X1)
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
Page 72
57
pedagang di pasar modern BSD. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil
uji hipotesis bahwa nilai signifikansi variabel budaya lebih besar dari
nilai α (0,162>0,05).
Dalam penelitian Siti Umi, (Siti Umi, 2014:200) menyatakan
bahwa variabel budaya tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan dengan nilai signifikan 0,943. Pada penelitian
Siti Umi menyatakan bahwa sebagian responden mengatakan bahwa
mereka memilih bank syariah bukan karena adanya tuntutan dari
lingkungan mereka tinggal.
Jadi, hasil analisis menunjukkan bahwa variabel budaya (X1)
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
pedagang di pasar modern BSD dalam pengambilan pembiayaan.
Menurut penulis, hal ini disebabkan karena masih minimnya
pengetahuan agama para pedagang pasar modern BSD. Padahal
dengan sangat jelas, dalam al-Quran telah mengharamkan praktik riba.
Disisi lain, budaya yang berkembang di lingkungan pedagang pasar
modern BSD, melihat bahwa bank konvensional dan bank syariah
tidaklah jauh berbeda.
b. Variabel Sosial (X2) terhadap Pengambilan Keputusan
Pedagang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sosial memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap pengambilan keputusan
pedagang. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan 0,001<0,05.
Hal ini sejalan dengan teori Kotler yang mengatakan bahwa
anggota keluarga, group reference mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan.
Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian Dian,
(Dian, 2016:88) yang menyatakan bahwa faktor sosial tidak
mempengaruhi pengambilan keputusan, diungkapnya dengan teori
(Sumarwan, 2011:321) bahwa faktor sosial dapat mempengaruhi
Page 73
58
pilihan karena kelompok acuan tersebut memiliki pengetahuan dan
informasi yang baik.
Jadi, hasil analisis di atas menunjukkaan bahwa variabel sosial
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap pengambilan keputusan
pedagang. Berarti ketika faktor sosial mengalami kenaikan, maka
dalam pengambilan keputusan mengalami penurunan, demikian pula
sebaliknya jika faktor sosial mengalami penurunan, maka dalam
pengambilan keputusan akan mengalami kenaikan.
c. Variabel Teknologi (X3) terhadap Pengambilan Keputusan
Pedagang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel teknologi (X3)
mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari nilai α (0,000<0,05).
Dapat dikatakan bahwa faktor teknologi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pengambilan keputusan dalam pemilihan
pembiayaan di lembaga keuangan.
Hal ini dapat dikatakan dengan tersebarnya ATM lembaga
keuangan yang memudahkan pedagang. Bank Konvensional selalu
mementingkan peningkatan teknologi, dengan meng-upgrade situs,
meningkatkan fasilitas mobile banking demi memudahkan nasabah.
Hal ini sejalan dengan penelitian Junaidi (Junaidi, 2015:7) bahwa
dengan ketersediaan ATM yang mudah ditemukan adalah salah satu
alasan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor teknologi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan pedagang
dalam pengambilan pembiayaan di lembaga keuangan.
d. Variabel Bauran Pemasaran (X4) terhadap Pengambilan
Keputusan Pedagang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bauran
pemasaran (X4) memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan pedagang dalam pengambilan pembiayaan.
Page 74
59
Pernyataan ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil
dari nilai α (0,000<0,05).
Pada penelitian Zulkifli (Zulkifli, 2016:10), variabel bauran
pemasaran adalah faktor yang paling dominan dalam pengambilan
keputusan pada pemilihan pembiayaan di bank syariah. Menurut
penulis, hal ini disebabkan karena proses dalam pencairan
pinjaman di lembaga keuangan konvensional terbilang cepat,
penulis mendapatkan informasi ketika melakukan penyebaran
kuisioner bahwa untuk mendapatkan pencairan dana, pedagang
hanya butuh menunggu satu hari dengan persyaratan yang mudah,
hanya dengan memberikan fotocopy ktp.
e. Variabel Budaya (X1), Sosial (X2), Teknologi (X3), dan Bauran
Pemasaran (X4) terhadap Pengambilan Keputusan Pedagang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel budaya,
sosial, teknologi, dan bauran pemasaran secara simultan memiliki
pengaruh terhadap pengambilan keputusan pedagang dalam
pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan
konvensional. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan yang lebih
kecil dari nilai α (0,000<0,05).
Maka, Ho ditolak dan Ha diterima karena terdapat
pengaruh yang signifikan antara faktor budaya, sosial, teknologi,
dan bauran pemasaran secara simultan terhadap pengambilan
keputusan pedagang di pasar modern BSD dalam pemilihan
pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan
konvensional.
Page 75
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel independen sosial dengan
nilai signifikan sebesar 0,001, teknologi dengan nilai signifikan sebesar
0,000, dan bauran pemasaran dengan nilai signifikan sebesar 0,000, secara
parsial berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pedagang di pasar
modern BSD dalam pemilihan pembiayaan di lembaga keuangan syariah
dan lembaga keuangan konvensional.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel budaya dengan nilai
signifikan 0,162 secara parsial tidak berpengaruh dalam pengambilan
keputusan pedagang di pasar modern BSD dalam pemilihan pembiayaan di
lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional
2. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor budaya, sosial, teknologi, dan
bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
pedagang pasar modern BSD dalam memilih mengajukan pembiayaan di
lembaga syariah dan lembaga keuangan konvensional sebesar 79%.
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa diantara ketiga faktor sosial,
teknologi, dan bauran pemasaran, yang memiliki pengaruh dominan
terhadap pengambilan keputusan pedagang pasar modern BSD dalam
memilih mengajukan pembiayaan di lembaga syariah dan lembaga
keuangan konvensional adalah faktor teknologi dan bauran pemasaran.
4. Hasil penelitian mendapatkan hasil bahwa 100% responden memilih
mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional, yaitu bank
konvensional dan rentenir.
B. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya agar cakupan area penelitian diperluas, tidak
hanya satu atau dua pasar dalam satu lingkungan, serta menambah
responden dan variabel independen agar terlihat lebih jelas faktor-faktor
Page 76
61
yang lebih dominan mempengaruhi pedagang dalam pengambilan
keputusan pembiayaan pada lembaga keuangan.
2. Untuk lembaga keuangan syariah agar lebih diperbanyak dan lebih
meningkatkan promsi atau sosialisasi pada pedagang dan masyarakat, dan
menambah variasi dalam produk-produk yang di sediakan yang tidak keluar
dari prinsip syariah dan prinsip tabarru.
3. Penulis menyarankan kepada seluruh pedagang agar tidak terlena dengan
kemudahan yang diberikan oleh lembaga keuangan konvensional sehingga
menutup mata dengan haramnya riba.
Page 77
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, 2006, Asuransi Syariah, Jakata: PT. Elex Media Komputindo, 2006.
Ahmad, Yusuf Ayus & Abdul Aziz, 2009, Manajemen Operasional Bank
Syariah, Cirebon: STAIN Press, 2009.
Aisyah, Siti, 2014, Preferensi Usaha Kecil dan Mikro di Pasar Baru Cikarang
Dalam Memilih Akses Pembiayaan, Jurnal Iqtishad, Vol 06, No.01.
Amalia, Euis, 2010, Keuangan Mikro Syariah, Bekasi: Gramata Publishing.
Amrin, Abdullah, 2007, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, Jakarta: PT.
Grasindo.
Antonio, Muhammad Syafi’I, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta:
Gema Insani Press.
Apriana, Shendy, Dwi Wahyu dan Irwansyah, 2017, Analisis Pengaruh Prasyarat
Kredit (5C) Terhadap Kelancaran Pembayaran Angsuran Nasabah Di
Bank Kalsel Unit Sentra Antasari Banjarmasi, Jurnal Bisnis dan
Pembangunan, Edisi Januari-Juni 2017, Vol 6 No. 1, ISSN 2541-178X.
Arif, M. Nur Rianto Al, 2010, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung:
Alfabeta.
Assauri, Sofjan, 2004, Manajamen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Edisi Pertama, Cet. Ke-7.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi, Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2013.
Habibah, Muzayyidatul & Alfu Nikmah, 2016, “Analisis Penerapan Akuntansi
Syariah Berdasarkan PSAK 102 Pada Pembiayaan Murabahah Di BMT
Se-Kabupaten Pati”, EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 4, No.
1.
Halik, Abdul, 2016, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa, Kualitas Layanan Dan
Nilai Religiusitas Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Imlikasinya Pada
Page 78
63
Komitmen Nasabah Bank Umum Syariah Di Wilayah Gerbang Kertasusila
Jawa Timur, JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya, Vol.
01, No. 01.
Hejazziey, Djawahir Hejazziey, 2014 , Perbankan Syariah dalam Teori dan
Praktik, Yogyakarta: CV Budi Utama.
Herman, Sebastian, 2015, Negara Mayoritas Muslim, Mengapa Pangsa Pasar
Bank Syariah Rendah, Kumpulan Hasil Riset Terbaik Forum Riset
Ekonomi dan Keuangan Syariah III, Depok.
Huda, Nurul & Mohamad Heykal, 2010, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan
Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana.
Huruyati, Ratih Huruyati, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,
Bandung: Alfabeta.
Husein, Umar, 2003, Metode Riset Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ifham, Ahmad, 2010, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: PT Gramedia.
Ikatan Bankir Indonesia, 2014, Memahami Bisnis Bank Syariah, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2014.
Junaidi, 2015, Persepsi Masyarakat Untuk Memilih dan Tidak Memilih Bank
Syariah (Studi Kota Palopo), Jurnal Fokus Bisnis, Volume 14, No.02.
Karim, Adiwarman, 2010, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kencana, Septian Surya, Hariyani & Fery Panjaitan, 2016, Analisis Pengaruh
Karakteristik Debitur Berdasarkan Prinsip 5C Terhadap Kredit
Bermasalah(Studi Kasus Pada PT. Mega Central Finance Cabang Bangka),
Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis (JIPMB), Vol 14, No. 2, ISSN
2354-5682.
Kertajaya, Hermawan Kertajaya & M. Syakir Sula, 2006 , Syariah Marketing,
Bandung: Mizan, 2006.
Kotler & Amstrong, 2006, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Penerjemah Damos
Sihombing, Jakarta: Erlanga.
Kotler dan Keller, 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Indeks..
Page 79
64
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik,
Jakarta: Salemba Empat.
Machmud, Amir Machmud dan Rukmana, 2010, Bank Syariah, Jakarta: Erlangga.
Morissan, 2012, metode penelitian survei, Jakarta:Kencana.
Muhamad, 2014, Manajemen Dana Bank Syariah, PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Muhammad, 2005, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPPP
AMP YKPN.
Muhammad, 2008, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan
Kuantitatif, Jakarta: Rajawali Pers.
Perwaatmaja, Karnaen & Henry Tanjung, 2007, Bank Syariah: Teori, Praktik, dan
Peranannya Jakarta: PT. Senayan Abadi.
Priyatno, Duwi, 2014, Paham Analisa Data Statistik dengan SPSS, Yogyakarta:
Mediakom.
Putra, Bima Kurnia & Fatin Fadhilah Hasib, Proses Pengambilan Keputusan
Nasabah Bank Syariah Dalam Memilih Produk Pembiayaan Kepemilikan
Rumah (Studi Kasus Nasabah Bank Muammalat KCI Darmo Surabaya),
JESTT Vol. 1 No. 2 Februari 2014, hlm. 147.
Saputri, Marheni Eka, 2016, Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian
Online Produk Fashion Pada Zalora Indonesia, Jurnal Sosioteknologi,
2016, vol. 15, no.2.
Saraswati, Rosita Ayu, 2012, Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian
Prinsip 5C Calon Debitur dan Pengawasan Kredit Terhadap Efektivitas
Pemberian Kredit Pada PD BPR Bank Pasar Kabupaten Temanggung,
Jurnal Nominal, Vol.I No. I.
Selang, Christian A.D, 2013, Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado,
Jurnal EMBA Vol.1 No.3.
Setiadi, Dr. Nugroho J, 2010, Perilaku Konsumen, Jakarta; Kencana, 2010.
Soemitra, Andri, 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Kencana: Jakarta.
Page 80
65
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2008.
Sunyoto, Dr. Danang, 2013, Teori Kuisioner dan Analisis Data, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suyatno, Bagong & Sutinah, 2005, Metode Penelitian Sosial, Berbagai Alternatif
Pendekatan, Jakarta: Kencana.
Tjitono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Jawa Timur: Bayumedia.
Yola, Melfa Yola & Duwi Budianto, 2013, Analisis Kepuasan Konsumen
Terhadap Kualitas Pelayanan dan Harga Produk Pada Supermarket
Dengan Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA),
Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 12 No.12.
Z, A. Wangsawidjaja, 2012, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Zuriah, Nuzula, 2007, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Pasal 12 Ayat 1, UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
http://www.slideshare.net/MuhammadZen1/Enterpreneurship-8-13.
Page 81
66
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEDAGANG
DI PASAR MODERN BSD DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pedagang di Pasar Modern BSD Dalam Pengambilan
Keputusan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Syariah dan Lembaga
Keuangan Konvensional.” Maka dalam hal ini saya:
Nama : Fitri Eka Putri
NIM : 11130460000136
Fakultas / Jur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi Syariah
Judul Skripsi : “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pedagang di
Pasar Modern BSD Dalam Pengambilan Keputusan
Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Syariah dan
Lembaga Keuangan Konvensional.”
Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi
lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat berarti dan
pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden
untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerahasiaan
identitas dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuan para
responden untuk mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Fitri Eka Putri
Page 82
67
Apakah anda merupakan nasabah ataupun pernah menjadi nasabah yang pernah
mengajukan pembiayaan di Lembaga Keuangan?
Ya Tidak
Tanggal pengisian :
...............................................................................................................
*Jika “Ya” maka dimohon melanjutkan pengisian kuesioner ini, dan jika
“Tidak” maka selesai sampai disini saja.
A. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
1. Nama (boleh tidak diisi):
.........................................................................................
2. Jenis Kelamin :
Pria Wanita
3. Usia Anda saat ini :
< 21 tahun 28 - 35 tahun
21 - 27 tahun > 35 tahun
4. Pendidikan:
SD SMA
SMP Perguruan Tinggi
5. Penghasilan Perbulan :
< Rp 499.999,- Rp 2.000.000 – Rp 2.999.999
Rp 501.000 – Rp 999.999 Rp 3.000.000 – Rp 4.999.999
Rp 1.000.000 – Rp 1.999.999 > Rp 5.000.000,-
6. Pembiayaan yang diterima:
< Rp 499.999,- Rp 2.000.000 – Rp 2.999.999
Rp 501.000 – Rp 999.999 Rp 3.000.000 – Rp 4.999.999
Rp 1.000.000 – Rp 1.999.999 > Rp 5.000.000,-
Page 83
68
7. Lembaga Keuangan yang di minati :
Bank Syariah BPR
Bank Konvensional BPRS
BMT Lainnya.........................
8. Sudah berapa lama anda menjadi nasabah :
< 1 tahun
1-3 Tahun
> 3 tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner.
2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia.
Yaitu:
Keterangan :
1 = STS (Sangat Tidak Setuju)
2 = TS (Tidak Setuju)
3 = N (Netral)
4 = S (Setuju)
5 = SS (Sangat Setuju)
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi
tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada kotak yang disediakan dibawah ini:
Faktor Budaya
No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5
1
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan
kovensional karena saya lebih tertarik dan percaya di
banding lembaga keuangan syariah, dan sebaliknya
2 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
saya tidak mengetahui haramnya riba
3 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan sesuai
Page 84
69
ajaran agama
4 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan
berdasarkan nilai-nilai moral
5 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
sesuai dengan kelas sosial saya
6
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
kebanyakan dari suku saya yang mengajukan di
lembaga tersebut
Faktor Sosial
No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5
1
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
lingkungan saya beberapa mengajukan di lembaga
keuangan tersebut
2 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
terpengaruh kerabat dekat
3
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
keluarga saya juga mengajukan di lembaga keuangan
tersebut
4 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
brand/merek yang lebih maju dan meyakinkan nasabah
5 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
sedang trend di kalangan masyarakat
6
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
mengenal salah satu staff/karyawan di lembaga
tersebut
Page 85
70
Faktor Teknologi
No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5
1
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan
karenafitru e-banking, m-banking, dan sms-banking
yang disediakan mudah dipahami
2 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
kemudahan memperoleh informasi dari call center
3
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
teknologi selalu dikembangkan demi memudahkan
nasabah
4
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
biaya layanan berlangganan e-banking, m-banking, dan
sms-banking tidak memberatkan nasabah
5 ATM tersedia dan mudah ditemukan saat dimana saja
6 Fitur yang diberikan oleh lembaga keuangan sangat
menarik dan modern
Faktor Bauran Pemasaran
No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5
1 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
Produk yang ditawarkan sesuai kebutuhan
2 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
jaminan yang mudah
Page 86
71
3
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
bagi hasil/bunga yang menguntungkan dan tidak
memberatkan
4 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
staff lembaga keuangan yang menawarkan langsung
5 Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
dekat dari rumah/tempat saya berdagang
6
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
Karyawan lembaga keuangan memiliki sopan santun
yang baik
7
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
lembaga keuangan memiliki ruangan yang membuat
nasabah nyaman
8
Mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan karena
pencairan pembiayaan tidak membutuhkan waktu yang
lama
Pengambilan Keputusan
No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban
1 2 3 4 5
1 Saya mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan
untuk mendapatkan keuntungan bagi saya
2
Saya mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan
karena persyaratan/regulasi yang tidak menyulitkan
nasabah
3 Puas dengan layanan lembaga keuangan
Page 87
72
4
Saya mengajukan pinjaman di lembaga keuangan
konvensional karena saya beranggapan bahwa lembaga
keuangan syariah dan konvensional tidak ada bedanya
5
Mengajukan kembali pembiayaan di lembaga
keuangan tersebut
6
Lebih memilih mengajukan pembiayaan di Lembaga
Keuangan Syariah jika lebih mendatangkan
keuntungan untuk saya
Lampiran 2. Jawaban Responden
No. Jenis
Kelamin Usia Pendidikan
Penghasilan
perbulan
Pembiayaan
yang diterima
Lem
keuangan
yang diminati
Berapa
lama
menjadi
nasabah
1 2 4 3 6 6 2 3
2 1 4 2 6 6 2 2
3 1 4 3 6 6 2 3
4 1 3 1 6 6 2 3
5 1 3 1 6 6 2 3
6 2 3 4 6 6 2 3
7 1 4 4 6 6 2 3
8 1 4 2 6 6 2 3
9 1 4 3 6 6 2 3
10 1 4 1 6 6 2 3
11 1 4 1 6 6 2 3
12 1 4 2 6 6 2 3
13 1 3 1 6 6 6 3
14 2 4 3 6 6 6 2
15 1 4 3 6 6 6 3
16 1 3 2 6 6 6 3
Page 88
73
17 1 4 2 6 6 6 2
18 1 4 2 6 6 6 3
19 1 4 1 6 6 2 3
20 1 3 1 6 6 2 3
21 2 4 1 6 6 2 3
22 1 4 2 6 6 2 3
23 2 3 1 6 6 2 3
24 1 4 2 6 6 6 3
25 1 4 1 6 6 2 3
26 1 4 1 6 6 6 3
27 1 3 2 6 6 2 3
28 1 4 2 6 6 6 3
29 1 3 1 6 6 6 2
30 1 4 2 6 6 6 3
31 1 4 1 6 6 6 3
32 2 4 2 6 6 2 3
33 2 4 2 6 6 2 3
34 2 4 3 6 6 6 3
35 2 4 3 6 6 2 3
36 1 4 2 6 6 6 3
37 1 4 1 6 6 2 3
38 1 4 3 6 6 2 3
39 1 3 1 6 6 6 3
40 1 4 3 6 6 6 2
41 2 4 2 6 6 6 3
42 1 4 2 6 6 2 3
43 1 4 1 6 6 2 3
44 1 4 2 6 6 2 3
45 2 4 2 6 6 2 3
46 2 3 2 6 6 2 3
47 2 3 1 6 6 2 3
48 1 3 2 6 6 2 3
49 1 3 2 6 6 2 2
50 1 4 1 6 6 2 2
51 1 4 2 6 6 2 2
52 1 3 2 6 6 2 3
Page 89
74
53 1 4 2 6 6 2 2
54 1 4 2 6 6 2 2
55 1 3 2 6 6 2 2
56 2 4 2 6 6 2 1
57 2 4 1 6 6 6 2
58 1 4 2 6 6 2 2
59 2 3 3 6 6 2 2
60 1 4 3 6 6 6 2
61 1 3 1 6 6 6 2
62 1 3 2 6 6 6 1
63 1 3 3 6 6 2 2
64 2 4 1 6 6 2 3
65 2 4 2 6 6 2 3
66 1 4 2 6 6 2 2
67 2 4 3 6 6 2 2
68 2 4 3 6 6 2 3
69 1 4 4 6 6 6 2
70 1 4 2 6 6 6 2
Lampiran 3. Jawaban Respoden
Faktor Budaya
Resp. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Total
1 4 4 3 4 3 4 22
2 3 2 2 3 3 2 15
3 4 4 3 4 3 2 20
4 4 4 2 2 2 2 16
5 4 3 3 4 4 2 20
6 3 3 2 4 3 2 17
7 4 4 2 3 3 2 18
8 4 3 3 3 3 3 19
9 4 4 3 4 4 3 22
10 4 4 2 3 3 2 18
11 4 4 2 3 4 3 20
12 4 2 3 4 3 4 20
13 4 3 3 3 3 3 19
14 4 2 2 3 3 2 16
Page 90
75
15 3 1 2 3 2 2 13
16 4 4 3 4 3 2 20
17 4 3 2 4 4 2 19
18 3 2 2 3 2 2 14
19 4 3 2 3 3 2 17
20 4 3 2 4 3 2 18
21 4 2 2 3 3 2 16
22 5 5 3 4 4 3 24
23 5 5 3 4 3 3 23
24 4 3 2 3 3 2 17
25 5 5 2 3 3 3 21
26 4 4 3 4 3 4 22
27 4 4 2 3 3 2 18
28 3 2 2 3 3 3 16
29 4 4 3 4 3 2 20
30 4 4 2 3 3 2 18
31 4 2 2 3 3 3 17
32 5 5 2 4 4 2 22
33 4 4 2 4 3 3 20
34 5 4 2 3 3 3 20
35 5 4 2 4 4 3 22
36 5 5 2 4 4 3 23
37 5 5 2 4 4 4 24
38 3 3 3 4 3 3 19
39 5 3 2 3 3 3 19
40 5 5 3 5 3 3 24
41 4 4 3 4 3 2 20
42 4 4 2 3 3 2 18
43 5 4 3 4 3 3 22
44 4 2 2 3 2 3 16
45 4 4 2 4 3 3 20
46 4 2 2 4 3 3 18
47 4 5 2 3 3 2 19
48 4 4 3 4 3 4 22
49 4 4 3 5 4 4 24
50 3 2 2 3 3 3 16
51 4 1 2 3 3 3 16
52 4 4 2 4 4 4 22
53 4 4 2 3 3 3 19
Page 91
76
54 4 2 2 2 3 3 16
55 3 4 1 2 2 2 14
56 4 3 3 3 3 3 19
57 3 2 2 3 3 2 15
58 4 4 3 4 4 3 22
59 4 3 3 4 4 2 20
60 5 5 2 4 4 4 24
61 4 2 2 3 3 4 18
62 4 2 2 3 3 2 16
63 4 2 3 3 3 3 18
64 4 2 2 2 2 2 14
65 4 4 2 2 2 2 16
66 4 4 3 3 2 2 18
67 4 5 2 3 3 3 20
68 4 2 2 2 2 2 14
69 4 5 2 3 2 2 18
70 4 4 2 2 2 1 15
Faktor Sosial
Resp. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Total
1 3 4 4 3 3 4 21
2 5 5 3 5 5 5 28
3 4 3 4 3 4 5 23
4 5 5 5 5 5 5 30
5 3 4 5 3 5 5 25
6 2 3 2 3 3 4 17
7 4 4 5 5 5 5 28
8 4 4 3 3 4 5 23
9 5 4 3 4 3 4 23
10 4 4 5 5 5 5 28
11 3 4 3 4 3 3 20
12 3 4 4 3 3 4 21
13 2 4 4 4 4 4 22
14 4 4 4 4 4 4 24
15 3 3 4 4 5 5 24
16 4 4 4 4 4 5 25
17 4 3 3 4 4 4 22
18 3 4 4 3 3 5 22
Page 92
77
19 4 4 4 4 4 4 24
20 2 3 2 3 2 5 17
21 4 3 3 3 4 4 21
22 2 4 3 3 5 4 21
23 4 5 4 4 4 5 26
24 2 4 4 3 4 4 21
25 4 4 3 4 4 4 23
26 4 4 4 4 3 4 23
27 4 4 4 4 4 5 25
28 4 4 5 4 4 5 26
29 4 3 3 3 4 4 21
30 3 4 4 4 2 4 21
31 3 3 2 2 3 4 17
32 4 4 4 4 5 5 26
33 3 4 4 4 4 4 23
34 3 4 3 3 4 4 21
35 4 4 3 3 4 4 22
36 5 5 4 4 5 5 28
37 4 4 4 3 4 4 23
38 5 5 5 5 5 5 30
39 3 5 3 5 5 5 26
40 4 5 4 3 5 5 26
41 3 3 4 4 4 4 22
42 5 5 5 5 5 5 30
43 3 3 4 4 4 4 22
44 2 2 4 4 4 4 20
45 3 3 3 3 4 4 20
46 4 4 4 4 4 5 25
47 4 4 4 3 4 4 23
48 4 5 3 3 3 4 22
49 4 4 4 4 4 4 24
50 3 2 3 2 2 3 15
51 2 3 2 3 2 4 16
52 2 2 3 2 4 4 17
53 3 3 3 3 3 3 18
54 3 4 2 2 2 4 17
55 4 4 5 4 4 4 25
56 4 4 4 4 4 4 24
57 4 4 3 4 4 4 23
Page 93
78
58 4 4 4 4 4 5 25
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 5 4 4 4 3 24
61 4 4 4 5 5 5 27
62 3 3 3 3 3 3 18
63 4 5 5 5 4 5 28
64 4 3 4 4 4 4 23
65 3 4 4 4 4 4 23
66 4 5 4 4 4 4 25
67 2 3 2 3 3 4 17
68 3 5 5 5 5 5 28
69 3 4 3 4 4 5 23
70 4 4 4 3 4 4 23
Faktor Teknologi
Resp. X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 Total
1 3 2 4 4 4 4 21
2 4 4 5 5 5 5 28
3 3 3 4 4 4 4 22
4 3 3 4 4 4 4 22
5 4 4 5 5 3 4 25
6 5 5 4 4 4 4 26
7 3 3 5 4 4 5 24
8 3 3 4 4 4 4 22
9 3 4 4 4 3 4 22
10 4 4 4 5 4 4 25
11 4 3 4 5 4 4 24
12 3 3 2 2 2 4 16
13 3 3 2 3 3 5 19
14 5 5 5 4 5 5 29
15 4 4 4 5 4 4 25
16 3 3 3 3 3 4 19
17 2 4 4 4 2 4 20
18 4 4 4 4 4 5 25
19 4 4 4 5 4 5 26
20 4 3 5 4 5 5 26
21 4 4 4 4 4 4 24
22 3 3 4 4 4 4 22
23 5 5 4 4 5 5 28
Page 94
79
24 4 5 3 3 5 5 25
25 4 5 5 4 5 5 28
26 3 3 3 3 3 4 19
27 2 4 4 4 4 4 22
28 5 5 3 5 5 5 28
29 5 5 3 4 4 5 26
30 5 5 3 4 5 4 26
31 3 4 5 5 4 5 26
32 5 5 5 3 5 5 28
33 4 4 3 4 3 4 22
34 4 4 4 4 5 5 26
35 5 5 5 4 2 4 25
36 4 5 5 4 5 5 28
37 3 4 3 4 4 4 22
38 5 5 5 4 2 5 26
39 3 5 5 5 5 5 28
40 4 5 5 4 4 4 26
41 5 4 5 5 5 5 29
42 2 2 4 4 4 4 20
43 4 4 4 4 3 4 23
44 4 4 4 4 4 4 24
45 5 5 5 5 2 5 27
46 3 3 4 4 4 4 22
47 4 4 4 5 3 5 25
48 4 4 4 4 4 5 25
49 4 3 4 4 2 5 22
50 5 5 5 5 5 5 30
51 4 5 5 4 4 4 26
52 4 4 5 5 4 4 26
53 3 4 5 5 2 5 24
54 3 3 4 4 4 4 22
55 5 4 4 4 4 4 25
56 5 5 5 5 3 5 28
57 3 3 4 4 4 4 22
58 4 3 4 4 3 4 22
59 5 5 5 5 3 5 28
60 5 5 5 3 3 5 26
61 5 5 5 5 5 5 30
62 4 4 4 5 4 5 26
63 4 4 5 4 4 5 26
64 3 4 4 4 4 5 24
Page 95
80
65 3 3 4 4 4 4 22
66 5 5 5 5 5 5 30
67 4 4 5 5 3 5 26
68 4 4 4 4 5 5 26
69 5 5 3 3 4 4 24
70 4 4 4 4 2 4 22
Bauran Pemasaran
Resp. X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 4 5 5 5 5 5 5 5 39
4 4 4 5 4 4 4 4 5 34
5 4 5 4 5 5 5 5 5 38
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 4 5 5 4 5 4 4 5 36
8 5 5 5 4 5 5 4 5 38
9 5 5 5 4 5 5 4 5 38
10 5 5 5 4 4 4 5 5 37
11 5 4 4 4 4 4 5 4 34
12 5 5 4 3 4 5 5 5 36
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 5 5 5 4 5 4 4 5 37
15 4 4 4 5 5 4 4 5 35
16 5 5 5 5 5 4 4 5 38
17 4 4 4 4 5 4 4 4 33
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32
19 4 4 4 5 5 4 4 5 35
20 5 5 5 5 5 5 5 5 40
21 5 5 5 4 4 4 4 4 35
22 4 5 5 4 4 5 5 4 36
23 5 5 5 5 5 4 4 4 37
24 5 5 5 5 5 4 4 4 37
25 5 5 5 5 5 5 4 4 38
26 4 4 5 4 5 5 4 5 36
27 4 4 4 5 5 4 5 5 36
28 4 4 4 4 5 5 5 5 36
29 5 5 5 5 4 4 5 5 38
30 5 5 4 5 5 5 5 5 39
31 5 5 5 5 5 4 5 5 39
Page 96
81
32 5 5 4 5 4 4 5 5 37
33 4 4 5 5 4 4 5 5 36
34 4 4 4 5 5 5 5 5 37
35 4 4 4 5 4 5 5 5 36
36 5 5 5 5 5 5 5 5 40
37 5 4 4 5 5 4 4 5 36
38 5 5 5 5 5 5 5 5 40
39 5 5 5 4 4 4 5 5 37
40 5 5 5 5 5 3 5 5 38
41 5 5 5 5 5 4 5 5 39
42 4 4 5 4 4 4 4 4 33
43 4 4 4 5 5 5 5 5 37
44 5 5 4 5 4 4 5 4 36
45 5 5 5 4 5 5 4 5 38
46 4 4 4 5 4 4 4 4 33
47 5 5 5 5 5 5 5 5 40
48 5 4 5 5 5 4 4 5 37
49 4 4 5 5 4 4 4 5 35
50 5 5 5 5 5 5 5 5 40
51 5 5 5 5 5 5 5 5 40
52 4 5 5 5 4 4 5 5 37
53 5 4 4 5 4 4 4 5 35
54 4 4 4 5 4 4 4 5 34
55 5 4 5 4 5 4 5 4 36
56 5 5 5 5 5 4 4 5 38
57 5 5 4 5 4 4 5 4 36
58 4 4 4 5 4 5 5 5 36
59 5 5 5 4 4 4 4 5 36
60 4 4 5 5 5 5 5 5 38
61 5 5 5 5 5 5 5 5 40
62 5 5 5 5 5 5 5 5 40
63 5 4 4 5 5 4 4 4 35
64 4 4 4 5 4 4 5 5 35
65 4 4 4 4 4 4 4 4 32
66 5 5 5 5 5 5 5 5 40
67 5 5 4 4 4 4 5 5 36
68 5 5 5 5 5 5 5 5 40
69 4 5 4 4 4 4 4 5 34
70 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Page 97
82
Pengambilan Keputusan
Resp. Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Total
1 4 4 3 4 3 4 22
2 5 5 4 4 5 5 28
3 4 5 3 4 5 5 26
4 4 4 3 3 4 4 22
5 5 5 5 4 4 5 28
6 5 5 5 5 4 5 29
7 3 5 4 4 4 5 25
8 4 4 3 4 5 5 25
9 4 5 3 5 5 5 27
10 5 5 4 4 4 4 26
11 5 4 3 4 4 5 25
12 4 4 2 3 4 4 21
13 4 4 4 3 4 3 22
14 4 4 3 5 5 5 26
15 4 4 4 4 4 5 25
16 4 4 4 5 5 5 27
17 4 5 2 4 3 4 22
18 4 4 2 4 4 4 22
19 4 4 5 4 4 4 25
20 5 5 4 5 5 5 29
21 4 4 3 5 4 5 25
22 4 4 4 4 5 4 25
23 5 5 3 4 5 5 27
24 4 5 4 4 4 5 26
25 5 5 5 4 4 5 28
26 4 5 4 4 4 5 26
27 4 4 4 4 2 4 22
28 4 5 3 5 4 5 26
29 5 5 5 5 4 5 29
30 5 5 4 5 5 5 29
31 5 5 5 4 5 5 29
32 5 5 4 4 4 5 27
33 4 4 4 4 4 5 25
34 5 5 4 5 3 5 27
35 5 5 4 4 3 5 26
36 4 5 4 5 5 5 28
37 5 5 3 4 4 5 26
38 5 5 4 4 5 5 28
39 4 4 4 4 5 5 26
Page 98
83
40 5 5 5 4 4 5 28
41 5 5 4 5 5 5 29
42 4 4 4 2 4 4 22
43 5 5 4 4 5 4 27
44 4 5 4 4 4 5 26
45 5 5 4 5 4 5 28
46 3 4 4 4 4 4 23
47 4 4 4 4 4 4 24
48 4 5 3 5 5 5 27
49 4 4 3 4 4 5 24
50 5 5 5 5 5 5 30
51 4 5 5 5 5 5 29
52 4 5 4 4 3 5 25
53 4 5 4 3 4 5 25
54 4 5 3 4 2 5 23
55 4 5 4 4 4 5 26
56 3 5 5 5 5 5 28
57 4 5 4 4 4 5 26
58 4 4 4 3 3 4 22
59 4 5 4 4 4 5 26
60 5 5 4 5 4 5 28
61 5 5 5 5 5 5 30
62 5 5 5 5 4 5 29
63 4 4 3 5 4 5 25
64 4 5 4 4 3 5 25
65 3 4 5 4 3 5 24
66 5 5 5 5 5 5 30
67 5 5 5 5 4 5 29
68 4 4 4 4 4 5 25
69 3 5 4 5 3 5 25
70 4 5 3 4 4 4 24
Page 99
84
Lampiran 4. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.727 6
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 TOTAL
X1.1 Pearson
Correlation
1 .564** .162 .297
* .389
** .294
* .676
**
Sig. (2-tailed) .000 .181 .012 .001 .013 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X1.2 Pearson
Correlation
.564** 1 .154 .346
** .299
* .115 .708
**
Sig. (2-tailed) .000 .202 .003 .012 .344 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X1.3 Pearson
Correlation
.162 .154 1 .545** .245
* .276
* .526
**
Sig. (2-tailed) .181 .202 .000 .041 .021 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X1.4 Pearson
Correlation
.297* .346
** .545
** 1 .650
** .426
** .784
**
Sig. (2-tailed) .012 .003 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X1.5 Pearson
Correlation
.389** .299
* .245
* .650
** 1 .403
** .713
**
Sig. (2-tailed) .001 .012 .041 .000 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X1.6 Pearson
Correlation
.294* .115 .276
* .426
** .403
** 1 .598
**
Sig. (2-tailed) .013 .344 .021 .000 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Page 100
85
TOTA
L
Pearson
Correlation
.676** .708
** .526
** .784
** .713
** .598
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 5. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Sosial (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.844 6
Correlations
X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 TOTAL
X2.7 Pearson
Correlation
1 .546** .436
** .478
** .420
** .318
** .723
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .007 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X2.8 Pearson
Correlation
.546** 1 .443
** .535
** .421
** .405
** .743
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X2.9 Pearson
Correlation
.436** .443
** 1 .601
** .574
** .399
** .777
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X2.10 Pearson
Correlation
.478** .535
** .601
** 1 .578
** .448
** .812
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X2.11 Pearson
Correlation
.420** .421
** .574
** .578
** 1 .535
** .786
**
Page 101
86
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X2.12 Pearson
Correlation
.318** .405
** .399
** .448
** .535
** 1 .658
**
Sig. (2-tailed) .007 .001 .001 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
TOTA
L
Pearson
Correlation
.723** .743
** .777
** .812
** .786
** .658
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 6. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Teknologi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.713 6
Correlations
X3.13 X3.14 X3.15 X3.16 X3.17 X3.18 TOTAL
X3.13 Pearson
Correlation
1 .710** .250
* .218 .214 .375
** .729
**
Sig. (2-tailed) .000 .037 .069 .075 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X3.14 Pearson
Correlation
.710** 1 .314
** .209 .229 .401
** .751
**
Sig. (2-tailed) .000 .008 .083 .056 .001 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X3.15 Pearson
Correlation
.250* .314
** 1 .544
** .199 .316
** .658
**
Sig. (2-tailed) .037 .008 .000 .099 .008 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Page 102
87
X3.16 Pearson
Correlation
.218 .209 .544** 1 .143 .262
* .575
**
Sig. (2-tailed) .069 .083 .000 .238 .028 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X3.17 Pearson
Correlation
.214 .229 .199 .143 1 .247* .566
**
Sig. (2-tailed) .075 .056 .099 .238 .039 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
X3.18 Pearson
Correlation
.375** .401
** .316
** .262
* .247
* 1 .608
**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .008 .028 .039 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
TOTA
L
Pearson
Correlation
.729** .751
** .658
** .575
** .566
** .608
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 7. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Bauran
Pemasaran (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.733 8
Correlations
X4.19 X4.20 X4.21 X4.22 X4.23 X4.24 X4.25 X4.26 TOTAL
X4.19 Pearson
Correlation
1 .647** .411
** .126 .294
* .067 .184 .102 .600
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .298 .014 .583 .127 .399 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Page 103
88
X4.20 Pearson
Correlation
.647** 1 .529
** .070 .235 .236
* .301
* .235 .687
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .567 .051 .050 .011 .050 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X4.21 Pearson
Correlation
.411** .529
** 1 .070 .352
** .179 .068 .235 .600
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .567 .003 .137 .578 .050 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X4.22 Pearson
Correlation
.126 .070 .070 1 .353** .110 .308
** .275
* .494
**
Sig. (2-tailed) .298 .567 .567 .003 .365 .009 .021 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X4.23 Pearson
Correlation
.294* .235 .352
** .353
** 1 .404
** .068 .301
* .637
**
Sig. (2-tailed) .014 .051 .003 .003 .001 .578 .011 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X4.24 Pearson
Correlation
.067 .236* .179 .110 .404
** 1 .388
** .314
** .576
**
Sig. (2-tailed) .583 .050 .137 .365 .001 .001 .008 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X4.25 Pearson
Correlation
.184 .301* .068 .308
** .068 .388
** 1 .331
** .562
**
Sig. (2-tailed) .127 .011 .578 .009 .578 .001 .005 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
X4.26 Pearson
Correlation
.102 .235 .235 .275* .301
* .314
** .331
** 1 .574
**
Sig. (2-tailed) .399 .050 .050 .021 .011 .008 .005 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
TOTA
L
Pearson
Correlation
.600** .687
** .600
** .494
** .637
** .576
** .562
** .574
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Page 104
89
Lampiran 8. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengambilan
Keputusan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.671 6
Correlations
Y.27 Y.28 Y.29 Y.30 Y.31 Y.32 TOTAL
Y.27 Pearson
Correlation
1 .415** .251
* .221 .239
* .214 .607
**
Sig. (2-tailed) .000 .036 .066 .047 .075 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Y.28 Pearson
Correlation
.415** 1 .294
* .367
** .126 .468
** .647
**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .002 .297 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Y.29 Pearson
Correlation
.251* .294
* 1 .220 .122 .251
* .612
**
Sig. (2-tailed) .036 .013 .067 .312 .036 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Y.30 Pearson
Correlation
.221 .367** .220 1 .297
* .537
** .687
**
Sig. (2-tailed) .066 .002 .067 .013 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Y.31 Pearson
Correlation
.239* .126 .122 .297
* 1 .219 .573
**
Sig. (2-tailed) .047 .297 .312 .013 .069 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
Y.32 Pearson
Correlation
.214 .468** .251
* .537
** .219 1 .655
**
Page 105
90
Sig. (2-tailed) .075 .000 .036 .000 .069 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
TOTA
L
Pearson
Correlation
.607** .647
** .612
** .687
** .573
** .655
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).