8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
1/16
28
BAB III
ANALISA SISTEM
3.1 Analisis Prosedur
Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui proses kerja yang sedang dilakukan atau berjalan. Pokok-pokok yang
dianalisis meliputi analisis dokumen, analisis prosedur atau aliran data, diagram
konteks dan data flow diagram .
1. Prosedur Kliring Penyerahan yang Sedang Berjalan
Dibawah ini adalah prosedur kliring penyerahan yang sedang berjalan sebagai
berikut :
1. Nasabah menyerahkan warkat kepada Teller . Teller mengecek warkat tersebut.
Jika tidak lengkap, warkat di kembalikan kepada nasabah, jika lengkap maka
warkat di serahkan ke Back Office .
2. Bagian Back Office mengecek warkat. Jika tidak lengkap, warkat di kembalikan
kepada Teller , jika lengkap maka melakukan pencatatan ke buku kliring dan
membuat tanda terima penyerahan sebanyak 3 (tiga) rangkap. Kemudian Bank
Peserta Kliring menandatangi tanda terima penerimaan. Tanda terima
penyerahan rangkap pertama dan warkat di serahkan kepada Bank Peserta
Kliring dan diarsip , rangkap kedua dikembalikan ke Back Office , rangkap
ketiga diserahkan kepada Bank Mandiri.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
2/16
29
3. Di Bank Mandiri, tanda terima penyerahan yang dikumpul di gunakan untuk
proses penggabungan warkat, dari proses tersebut menghasilkan laporan kliring
penyerahan sebanyak 2 (dua) rangkap.4. Bank Peserta Kliring untuk mengecek apakah warkat tersebut di tolak atau
tidak. Jika ditolak maka di buat tanda terima tolakan sebanyak 3 (tiga) rangkap.
Tanda terima tolakan diserahkan ke Back Office untuk tanda tangan. Tanda
terima tolakan rangkap pertama diserahkan Back Office, kemudian dicatat ke
buku tolakan dan warkat dikembalikan ke Back Office kemudian di serahkan
ke Teller untuk kembalikan ke nasabah, rangkap kedua diserahkan dan diarsip
Bank Peserta Kliring, rangkap ketiga diserahkan kepada Bank Mandiri. Jika
tidak ada tolakan maka membuat laporan nihil. Dari tanda terima tolakan dan
laporan nihil dilakukan proses gabungan sehingga menghasilkan laporan akhir
kliring penyerahan sebanyak 2 (dua) rangkap.
5. Dari laporan akhir kliring penyerahan, Back Office membuat voucher kredit dan
neraca kliring dan di serahkan kepada Supervisor untuk melalukan pengecekan.
Jika salah maka voucher kredit dan neraca kliring di kembalikan ke Back
Office. Jika benar neraca kliring di kembalikan ke Back Office untuk diarsip dan
voucher kredit di serahkan ke Teller untuk melakukan proses pengkreditan pada
rekening nasabah.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
3/16
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
4/16
31
2. Prosedur Kliring Penerimaan yang Sedang Berjalan
Dibawah ini adalah prosedur kliring penerimaan yang sedang berjalan sebagai
berikut :1. Bank Peserta Kliring menyerahkan 3 (tiga) rangkap tanda terima penyerahan
beserta warkat di serahkan kepada Back Office , kemudian Back Office
menandatangi tanda terima penerimaan dan tanda terima penyerahan rangkap
pertama di kembalikan Bank Peserta Kliring dan diarsip , rangkap kedua diarsip
Back Office , rangkap ketiga diserahkan kepada Bank Mandiri.
2. Tanda terima penyerahan yang dikumpul di gunakan untuk proses
penggabungan warkat, dari proses tersebut menghasilkan laporan kliring
penerimaan sebanyak 2 (dua) rangkap.
3. Back Office mengecek apakah warkat tersebut di tolak atau tidak. Jika ditolak
maka di buat tanda terima tolakan sebanyak 3 (tiga) rangkap. Tanda terima
tolakan diserahkan ke Bank Peserta Kliring untuk tanda tangan. Tanda terima
tolakan rangkap pertama dan warkat dikembalikan ke Bank Peserta Kliring ,
rangkap kedua diserahkan ke Back Office , kemudian dicatat ke buku tolakan.
Rangkap ketiga diserahkan kepada Bank Mandiri. Jika tidak ada tolakan maka
membuat laporan nihil. Dari tanda terima tolakan dan laporan nihil dilakukan
proses gabungan sehingga menghasilkan laporan akhir kliring penerimaan
sebanyak 2 (dua) rangkap.
4. Dari laporan akhir kliring penerimaan, Back Office membuat voucher debit dan
neraca kliring dan di serahkan kepada Supervisor untuk melalukan pengecekan.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
5/16
32
Jika salah maka voucher debit dan neraca kliring di kembalikan ke Back Office.
Jika benar neraca kliring di kembalikan ke Back Office untuk diarsip dan
voucher debit di serahkan ke Teller untuk melakukan proses pengdebitan padarekening nasabah.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
6/16
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
7/16
34
3.2 Analisis Dokumen
1. Dokumen Masukan ( Input )
a. Warkat (Bilyet Giro / Cek)
Fungsi : Sebagai dokumen yang di gunakan untuk kliring
Sumber : Nasabah
Rangkap : 1 (Satu).
Ditujukan : Teller, Back Office , Bank Peserta Kliring
Item l: No Warkat, Tempat dan Tanggal Warkat, Tanggal
Efektif, Ditujukan Kepada, Nominal, Terbilang,
Tandatangan dan Cap perusahaan pemilik warkat.
b. Tanda Terima Penyerahan dan Penerimaan
Fungsi : Sebagai bukti tanda terima serah warkat
Sumber : Back Office
Rangkap : 3 (Tiga).
Ditujukan : Bank Mandiri, Bank Peserta Kliring
Item : Tanggal, No Warkat, No Rekening Warkat, Nominal,
Nama Bank Penyerahan / Penerimaan
c. Tanda Terima Tolakan
Fungsi : Sebagai bukti tanda serah terima warkat yang ditolak
Sumber : Back Office
Rangkap : 3 (Tiga).
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
8/16
35
Ditujukan : Bank Mandiri, Bank Peserta Kliring
Item l: Tanggal, No Warkat, No Rekening Warkat, Nominal,
Nama Bank Penyerahand. Laporan Nihil
Fungsi : Sebagai laporan nihil jika tidak ada tolakan warkat
Sumber : Back Office, Bank Peserta Kliring
Rangkap : 1 (Satu).
Ditujukan : Bank Mandiri
Item : Tanggal, Nama Bank Penyerahan
e. Voucher Kredit
Fungsi : Sebagai bukti dokumen untuk mengkredit rekening
nasabah
Sumber : Back Office
Rangkap : 1 (Satu).
Ditujukan : Supervisor, Teller
Item : llTanggal, Nomor Rekening, Nama Rekening,
Keterangan, Nomimal, Terbilang, Nama Pembuat
Voucher
f. Voucher Debit
Fungsi : Sebagai bukti dokumen untuk mengdebit rekening
nasabah
Sumber : Back Office
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
9/16
36
Rangkap : 1 (Satu).
Ditujukan : Supervisor, Teller
Item : llTanggal, Nomor Rekening, Nama Rekening,Keterangan, Nomimal, Terbilang, Nama Pembuat
Voucher
2. Dokumen Keluaran ( Output )
a. Laporan Kliring Penyerahan
Fungsi : Sebagai laporan penyerahan sementara hasil kliring di
putaran pertama
Sumber : Bank Mandiri
Rangkap : 2 (Dua).
Ditujukan : Back Office
Item : Tanggal, No Warkat, Sandi Bank, Nominal, Nama
Bank Penyerahan
b. Laporan Kliring Penerimaan
Fungsi : Sebagai laporan penerimaan sementara hasil kliring di
putaran pertama
Sumber : Bank Mandiri
Rangkap : 2 (Dua).
Ditujukan : Back Office
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
10/16
37
Item : Tanggal, No Warkat, Sandi Bank, Nominal, Nama
Bank Penerima
c. Laporan Akhir Kliring PenyerahanFungsi : Sebagai laporan penyerahan hasil kliring akhir
Sumber : Bank Mandiri
Rangkap : 2 (Dua).
Ditujukan : Back Office
Item : Tanggal, No Warkat, Sandi Bank, Nominal, Nama
Bank Penyerahan
d. Laporan Akhir Kliring Penerimaan
Fungsi : Sebagai laporan penerimaan hasil kliring akhir
Sumber : Bank Mandiri
Rangkap : 2 (Dua).
Ditujukan : Back Office
Item : Tanggal, No Warkat, Sandi Bank, Nominal, Nama
Bank Penerimaan
e. Neraca Saldo Kliring
Fungsi : Untuk mengetahui kalah atau menang suatu kliring
Sumber : Back Office
Rangkap : 1 (Satu).
Ditujukan : Supervisor
Item : llTanggal, No Warkat, Sandi Bank, Nominal, Total
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
11/16
38
3.3 Analisa Kelemahan Sistem
Pada tahap ini harus mengenal permasalahan yang dihadapi terlebih dahulu,
terutama pada PT. Bank UOB Indonesia Cabang Pembantu Bintan. Untukmengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis
PIECES ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service ). Berikut
pengertian dari masing – masing komponen PIECES :
1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance )
Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan
cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi
(throughput ) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan
(response time ).
2. Analisis Informasi ( Information )
Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila kemampuan
sistem informasi baik, maka user akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat
waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Analisis Ekonomi ( Economy )
Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya
dan peningkatan manfaat.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
12/16
39
4. Analisis Pengendalian ( Control )
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan
pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.5. Analisis Efisiensi ( Efficiency )
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan
secara optimal.
6. Analisis Pelayanan ( Service )
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang
dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen, user dan
bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi.
Tabel 3.1 analisis PIECES pada PT. Bank UOB Indonesia Cabang Pembantu Bintan
Analisis Sistem Lama Sistem Baru
PerformancePengolahan data transaksi kliringlebih lambat
Pengolahan data transaksikliring menjadi lebih cepat
Information Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan neraca saldo kliring Meminimalisasi kesalahan
EconomyPencacatan manual di buku Paperless system
(meminimalkan penggunaankertas)
Control
Susahnya mencari kembali datakliring yang telah terjadidikarenakan catatan masih bersifatmanual
Data tersimpan dalamdatabase sehingga lebihmudah jika ingin mencarikembali
Efficiency Proses kliring sering terjadihambatan Proses kliring menjadi lebihlancar
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
13/16
40
Analisis Sistem Lama Sistem Baru
Service
Lambatnya pelayanan yang diberikankepada nasabah sehingga pelayananmenjadi tidak maksimal dikarenkan
masih bersifat manual
Pelayanan kepada nasabahmenjadi cepat
3.4 Analisa Kebutuhan Sistem
Pada analisis kebutuhan sistem ini bersangkutan dengan pembahasan pada
kebutuhan informasi, kebutuhan pengguna, kebutuhan perangkat keras dan lunak,
kebutuhan fungsional.
1. Kebutuhan Informasi
User membutuhkan sebuah sistem yang biasa menangani segala macam
persoalan kliring khususnya tentang segala bentuk informasi secara lengkap dan jelas.
Dalam kliring, dikatakan kalah kliring apabila nilai debit bank peserta kliring lebih
besar dari nilai kreditnya begitu juga sebaliknya dikatakan menang kliring apabila
nilai kredit bank peserta kliring lebih besar dari nilai debitnya. Posisi neraca dalam
kliring penyerahan ada di sebelah kanan (kredit) dan kliring penerimaan ada di
sebelah kiri (debit). Sebagai contoh dalam kasus ini : pada suatu hari Bank UOB
Indonesia dalam kliring penyerahan menyerahkan warkat kepada Bank Peserta
Kliring sebesar Rp 9.909.000,- dan dalam kliring penerimaan Bank UOB Indonesia
menerima warkat sebesar Rp 15.600.000,-. Dalam kasus ini ternyata nominal kriling
penyerahan (kredit) lebih kecil dari nominal kliring penerimaan (debit), maka padahari itu, Bank UOB Indonesia dikatakan kalah kliring sebesar Rp 5.691.000,-.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
14/16
41
Gambar 3.3 Contoh Warkat Kliring Penyerahan
Gambar 3.4 Contoh Warkat Kliring Penerimaan
2. Kebutuhan Pengguna
Sistem Pelaporan Neraca Kliring yang dirancang ini khusus digunakan untuk
mencatat setiap transaksi kliring penyerahan dan kliring penerimaan yang ada di PT.
Bank UOB Indonesia Cabang Pembantu Bintan. Sistem ini di gunakan oleh bagian
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
15/16
42
Back Office untuk menginput transaksi kliring penyerahan, kliring penerimaan dan
mencetak Laporan Neraca Kliring.
3. Kebutuhan Perangkat Keras dan Lunaka. Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk pengolahan
data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang diperlukan adalah komputer,
printer dan perangkat pendukung lainnya.
b. Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan pada pembuatan Sistem Pelaporan Neraca
Kliring Dengan Metode Skontro PT. Bank UOB Indonesia Cabang Pembantu
Bintan adalah dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2008 sebagai tools
pemrogramannya, Microsof SQL Server 2005 sebagai database dan Windows 7
sebagai Sistem Operasi.
4. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan fungsi utama dari sistem. Adapun sistem
yang dibangun harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan:
1. Admin
Admin adalah penanggung jawab dari aplikasi dan memiliki hak akses
tertinggi. Dalam sistem admin dapat melakukan pengolahan data - data yang
ada dalam aplikasi.
8/18/2019 Analisa Sistem Kliring
16/16
43
2. Back Office
Back Office adalah pegawai perusahaan yang melakukan proses penginputan
data kliring dalam aplikasi.