Top Banner
15 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Sebelum membangun sebuah program perangkat lunak, dilakukan suatu analisa dan perancangan sistem yang akan diterapkan pada perangkat lunak tersebut. Sehingga pada saat pembuatan perangkat lunak tersebut akan semakin cepat dan terstruktur rapi, karena di dalam perancangan akan dibahas tentang persiapan pembuatan perangkat lunak dan menyiapkan kebutuhan untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan, termasuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang ada. 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan sistem, analisa metode fuzzy, juga disertai dengan pengumpulan data serta pengetahuan yang diperlukan untuk membangun sistem diet seimbang. Sistem diet seimbang diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Sistem diet seimbang yang dirancang sebagai perangkat lunak ini disebut rancang bangun aplikasi diet seimbang dengan metode fuzzy logic, bertujuan untuk membantu user mengontrol asupan gizi ang masuk kedalam tubuh melalui makanan yang dimakan oleh user tersebut. 3.1.1. Analisa Permasalahan Kurangnya akan pengetahuan yang cukup dalam penanganan asupan gizi secara umum dialami oleh semua masyarakat awam. Hal ini mengakibatkan sebagian masyarakat umum tidak dapat mengetahui apakah mereka sudah mendapatkan asupaan gizi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga banyak sekali masyarakat yang gampang terkena penyakit dikarenakan asupan gizi yang tidak sesuai, atau bahkan harus repot ke ahli gizi untuk mengontrol asupan gizinya. Dalam hal komunikasi pun sering terjadi kesulitan antara masyarakat dengan pakar/dokter. Kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai nilai gizi yang terdapat pada setiap makanan yang dimakan, sehingga
20

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

Mar 06, 2019

Download

Documents

hoangthien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

15

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Sebelum membangun sebuah program perangkat lunak, dilakukan suatu

analisa dan perancangan sistem yang akan diterapkan pada perangkat lunak

tersebut. Sehingga pada saat pembuatan perangkat lunak tersebut akan semakin

cepat dan terstruktur rapi, karena di dalam perancangan akan dibahas tentang

persiapan pembuatan perangkat lunak dan menyiapkan kebutuhan untuk sistem

yang akan dibangun sesuai dengan metode pengembangan perangkat lunak yang

digunakan, termasuk menganalisa kebutuhan-kebutuhan yang ada.

3.1 Analisa Sistem

Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

sistem, analisa metode fuzzy, juga disertai dengan pengumpulan data serta

pengetahuan yang diperlukan untuk membangun sistem diet seimbang.

Sistem diet seimbang diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan

masalah. Sistem diet seimbang yang dirancang sebagai perangkat lunak ini disebut

rancang bangun aplikasi diet seimbang dengan metode fuzzy logic, bertujuan

untuk membantu user mengontrol asupan gizi ang masuk kedalam tubuh melalui

makanan yang dimakan oleh user tersebut.

3.1.1. Analisa Permasalahan

Kurangnya akan pengetahuan yang cukup dalam penanganan asupan gizi

secara umum dialami oleh semua masyarakat awam.

Hal ini mengakibatkan sebagian masyarakat umum tidak dapat mengetahui

apakah mereka sudah mendapatkan asupaan gizi yang sesuai dengan kebutuhan

mereka. Sehingga banyak sekali masyarakat yang gampang terkena penyakit

dikarenakan asupan gizi yang tidak sesuai, atau bahkan harus repot ke ahli gizi

untuk mengontrol asupan gizinya.

Dalam hal komunikasi pun sering terjadi kesulitan antara masyarakat

dengan pakar/dokter. Kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan

mengenai nilai gizi yang terdapat pada setiap makanan yang dimakan, sehingga

Page 2: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

16

mengalami kesulitan dalam mengatur gizi yang sesuai dengan kebutuhan masing-

masing orang.

3.1.2. Sumber Informasi

Data mengenai nilai gizi, pengkalsifikasian diet berdasarkan nilai gizi dan

informasi mengenai makanan dan saran untuk user didapat dari seorang pakar

yang memberikan bimbingan dan pengarahan.

3.1.3. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam pembangunan sistem ini adalah mengidentifikasi

permasalahan yang akan di kaji, dalam hal ini dengan mengklasifikasikan diet

berdasarkan makanan ang dimakan oleh user, adapun masalah – masalah yang

akan diambil dalam pembangunan sistem diet seimbang ini adalah makanan –

makanan yang dimakan oleh user yang ingin mengatur diet seimbang.

3.1.4. Konseptualisasi

Identifikasi nilai gizi yang dibutuhkan untuk setiap orang membutuhkan

pengalaman dan pengetahuan yang cermat. Oleh karena itu diperoleh suatu

konsep untuk mengembangkan sistem diet ini, yaitu proses identifikasi jenis diet

yang cocok untuk digunakan user. Dimana dapat dilakukan dengan

memperhatikan nilai gizi tiap makanan yang dimakan oleh user.

3.1.5. Representasi Pengetahuan

Sistem perhitungan yang akan dibuat adalah sistem perhitungan rata-rata.

Pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan IF-THEN. Sistem

perhitungan bekerja untuk mendapatkan hasil diet yang cocok berdasarkan

makanan yang dikonsumsi. Representasi pengetahuan yang digunakan yaitu tabel

makanan dan tabel jenis diet.

a. Tabel makan

Tabel makanan adalah tabel yang berisikan makanan dan kode makanan.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.1.

Page 3: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

17

Tabel 3.1 Makanan

Kode

Makanan

Nama Makanan Kode

Makanan

Nama Makanan

M01 Nasi M26 Buah pisang

M02 Daging ayam M27 Buah apel

M03 Daging sapi M28 Buah semangka

M04 Daging kambing M29 Buah jeruk

M05 Daging kelinci M30 Buah papaya

M06 Ikan laut M31 Buah nangka

M07 Ikan lele M32 Buah jambu

M08 Belut M33 Buah melon

M09 Tahu M34 Buah nanas

M10 Tempe M35 Buah bengkuang

M11 Jeroan M36 Buah mangga

M12 Sup ayam M37 Teh tawar

M13 Sup sapi M38 Teh manis

M14 Sup kambing M39 Teh susu

M15 Telur ayam M40 Susu vanilla

M16 Telur puyuh M41 Susu cokelat

M17 Telur bebek M42 Kopi hitam

M18 Bayam M43 Kopi susu

M19 Kangkung M44 Jamur

M20 Toge M45 Ketimun

M21 Wortel M46 Selada air

M22 Buncis M47 Cabai merah

M23 Kacang panjang M48 Cabai hijau

M24 Brokoli M49 Tomat

M25 Sawi M50 Bawang

b. Tabel jenis Diet

Tabel jenis Diet adalah tabel yang berisikan jenis Diet dan kode jenis Diet

yang digunakan oleh user. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.2.

Page 4: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

18

Tabel 3.2 Jenis Diet

Kode Diet Jenis Diet

D1 Diet Seimbang

D2 Diet Tidak Seimbang

D3 Overnutrisi

D4 Malnutrisi

3.2 Perancangan

3.2.1. Proses Pengolahan Data

Dalam pengolahan data ini dibutuhkan sebuah variabel yang digunakan

sebagai input. Variabel yang digunakan adalah nilai kalori, karbohidrat, protein

dan lemak berikut penjelasan integrasi fuzzy dengan keempat variabel tersebut

sehingga menghasilkan klasifikasi yang sesui dengan tujuan penelitian.

Rancangan integrasi disajikan dalam gambar.

START

Parameter

(Kalori, Karbohidrat,

Protein & Lemak)

Fungsi Keanggotaan

END

Fuzzifikasi

Rule Base System

Defuzifikasi

Hasil Diagnosa

Gambar 3.1 Integrasi Fuzzy Dengan Nilai Kalori, Karbohidrat, Protein, lemak dan

Diagnosa Diet

Page 5: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

19

Variabel parameter penelitian yang digunakan antara lain sebagai

berikut

K = Kalori (Kurang, Ideal, dan Lebih)

Ka = Karbohidrat (Kurang, Ideal, dan Lebih)

P = Protein (Kurang, Ideal, Lebih)

L = Lemak (Kurang, Ideal, Lebih)

H = Hasil Fuzzy (Malnutrisi, Overnutrisi, Tidak Seimbang, Seimbang

Variabel K, Ka, P, dan L adalah variabel yang diproses dengan logika

fuzzy dan menghasilkan nilai keluaran fuzzy H. Pada penelitian ini, parameter

Kalori, Karbohidrat, Protein dan Lemak yang dihasilkan berbentuk tegas/nyata

(crisp). Fuzzifikasi diperlukan untuk mengubah masukan tegas/nyata (crisp input)

yang bersifat bukan fuzzy kedalam himpunan fuzzy menjadi nilai fuzzy dalam

interval antara 0 dan 1 (Sutejo, dkk., 2011)

Setelah proses fuzzifikasi, langkah selanjutnya adalah pembentukan rule

base system. Empat parameter K, Ka, P,dan L dengan 3 fungsi, sehingga terdapat

81 basis pengetahuan (rule base system). Tiap-tiap rule selalu berhubungan

dengan relasi fuzzy. Selanjutnya proses pencarian nilai output fuzzy dengan

menggunakan fungsi MIN metode Sugeno. Fungsi MIN ini digunakan untuk

mendapatkan nilai α predikat hasil implikasi dengan cara memotong output

himpunan fuzzy sesuai dengan derajat keanggotaan terkecil.

Penerapan fuzzy ke dalam hasil diagnosa klasifikasi memerlukan bobot

konstanta tegas, maka dari itu digunakanlah defuzzifikasi model Sugeno. Dalam

metode Sugeno, output fuzzy berupa persamaan linear dengan rumus weight

average. Rumus weight average adalah

Page 6: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

20

Dimana:

W = weight average

Z = fuzzy output tiap-tiap rule

predikat = nilai MIN pada tiap-tiap rule

predikat di dapatkan dari fungsi MIN pada tiap-tiap rule. Kemudian

masing-masing nilai predikat digunakan untuk menghitung keluaran hasil

masing-masing rule (sutejo, dkk.,2011).

3.3. Data Penelitian

Pada penelitian ini data yang diambil langsung dari ali gizi berupa rumus

perhitungan kandungan gizi. Untuk menghitung kalori yang dibutuhkan tiap orang

dalam sehari menggunakan rumus :

Laki-laki:

Kebutuhan Energi= ((22,5 x (Tinggi Badan dalam m)2) x 30) + Faktor aktifitas -

Faktor koreksi umur

Perempuan:

Kebutuhan Energi= ((21 x (Tinggi Badan dalam m)2) x 25) + Faktor aktifitas -

Faktor koreksi umur

Untuk nilai kalori yang ideal untuk dikonsumsi dalam sehari adalah 90%-

119% dari total kalori tiap orang. Lalu setelah ketemu kalori yang dibutuhkan

dalam sehari, dapat dicari kadar gizi ideal yang harus dikonsumsi, seperti

Karbohidrat, Protein serta Lemak. Untuk perhitungan Karbohidrat ideal di dapat

dari 50%-65% total kalori, Protein ideal didapat dari 10%-20% total kalori,

sementara Lemak ideal didapat dari 20%-30% total kalori.

3.3.1. Fungsi Keanggotaan Kalori

Pada keanggotaan kalori terdapat 3 himpunan yaitu KURANG, IDEAL,

LEBIH. Nilai maksimal yang dimiliki himpunan KURANG adalah 90,

himpunan IDEAL adalah 90-119 dan himpunan LEBIH 119.

Page 7: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

21

Himpunan Fuzzy KURANG memiliki domain [0, 90], dengan derajat

keanggotaan KURANG tertinggi (=1) terletak pada 90.

Himpunan Fuzzy IDEAL memiliki domain [90-119], dengan derajat

keanggotaan IDEAL tertinggi (=1) terletak pada 90-119.

Himpunan Fuzzy LEBIH memiliki domain [119, 209], dengan derajat

keanggotaan LEBIH tertinggi (=1) terletak pada 119. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Keanggotaan Kalori

µ Kurang (N) =

µ IDEAL (N) =

µ Lebih (N) =

3.3.2. Fungsi Keanggotaan Karbohidrat

Pada keanggotaan karbohidrat terdapat 3 himpunan yaitu KURANG,

IDEAL, LEBIH. Nilai maksimal yang dimiliki himpunan KURANG adalah 50,

himpunan IDEAL adalah 50-65 dan himpunan LEBIH 65.

Himpunan Fuzzy KURANG memiliki domain [0, 50], dengan derajat

keanggotaan KURANG tertinggi (=1) terletak pada 50.

Himpunan Fuzzy IDEAL memiliki domain [50-65], dengan derajat

keanggotaan IDEAL tertinggi (=1) terletak pada 50-65.

1

090 119 209

Kurang

Ideal

Lebih

Page 8: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

22

Himpunan Fuzzy LEBIH memiliki domain [65, 115], dengan derajat

keanggotaan LEBIH tertinggi (=1) terletak pada 65. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Keanggotaan Karbohidrat

µ Kurang (N) =

µ IDEAL (N) =

µ Lebih (N) =

3.3.3. Fungsi Keanggotaan Protein

Pada keanggotaan protein terdapat 3 himpunan yaitu KURANG, IDEAL,

LEBIH. Nilai maksimal yang dimiliki himpunan KURANG adalah 10,

himpunan IDEAL adalah 10-20 dan himpunan LEBIH 20.

Himpunan Fuzzy KURANG memiliki domain [0, 10], dengan derajat

keanggotaan KURANG tertinggi (=1) terletak pada 10.

Himpunan Fuzzy IDEAL memiliki domain [10-20], dengan derajat

keanggotaan IDEAL tertinggi (=1) terletak pada 10-20.

Himpunan Fuzzy LEBIH memiliki domain [20, 30], dengan derajat

keanggotaan LEBIH tertinggi (=1) terletak pada 20. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 3.4.

1

050 65 115

Kurang

Ideal

Lebih

Page 9: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

23

Gambar 3.4 Keanggotaan Protein

µ Kurang (N) =

µ IDEAL (N) =

µ Lebih (N) =

3.3.4. Fungsi Keanggotaan Lemak

Pada keanggotaan lemak terdapat 3 himpunan yaitu KURANG, IDEAL,

LEBIH. Nilai maksimal yang dimiliki himpunan KURANG adalah 20,

himpunan IDEAL adalah 20-30 dan himpunan LEBIH 30.

Himpunan Fuzzy KURANG memiliki domain [0, 20], dengan derajat

keanggotaan KURANG tertinggi (=1) terletak pada 20.

Himpunan Fuzzy IDEAL memiliki domain [20-30], dengan derajat

keanggotaan IDEAL tertinggi (=1) terletak pada 20-30.

Himpunan Fuzzy LEBIH memiliki domain [30, 50], dengan derajat

keanggotaan LEBIH tertinggi (=1) terletak pada 30. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Keanggotaan Lemak

1

010 20 30

Kurang

Ideal

Lebih

1

020 30 50

Kurang

Ideal

Lebih

Page 10: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

24

µ Kurang (N)=

µ IDEAL (N)=

µ Lebih(N)=

3.4. Rule Base System

Setelah proses pembuatan fungsi keanggotaan, dilakukan pembuatan rule

base system. Sebelum membuat rule base system tentukan dulu nilai diagram

fuzzy output (H).Diagram Fuzzy output disajikan dalam Gambar 3.6 Menurut

penelitian Girona (2013), diagram output fuzzy sugeno nilainya ditentukan secara

manual dengan nilai range 0 sampai dengan 100. Tetapi pembuatan output fuzzy

pada penelitian ini menggunakan range yang telah disesuikan dengan fungsi

keanggotaan menjadi

Gambar 3.6 Diagram Fuzzy Output (H)

Langkah selanjutnya pembentukan rule base System. Rule base system

didapatkan dari keempat parameter masing-masing memiliki keempat variabel

parameter. Sedangkan untuk fungsi implikasi, fungsi yang digunakan adalah

fungsi AND. Sehingg didapatkan rule base sistem tersaji dalam tabel 3.3, setelah

itu dilakukan defuzzifikasi dengan proses weighted average.

Page 11: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

25

Tabel 3.3 Rule Base System

IF Kalori Karbohidrat Protein Lemak Output

R1 Kurang Kurang Kurang Kurang Malnutrisi

R2 Ideal Kurang Kurang Kurang Tidak Seimbang

R3 Lebih Kurang Kurang Kurang Overnutrisi

R4 Kurang Ideal Kurang Kurang Malnutrisi

R5 Ideal Ideal Kurang Kurang Tidak Seimbang

R6 Lebih Ideal Kurang Kurang Overnutrisi

R7 Kurang Lebih Kurang Kurang Malnutrisi

R8 Ideal Lebih Kurang Kurang Tidak Seimbang

R9 Lebih Lebih Kurang Kurang Overnutrisi

R10 Kurang Kurang Ideal Kurang Malnutrisi

R11 Ideal Kurang Ideal Kurang Tidak Seimbang

R12 Lebih Kurang Ideal Kurang Overnutrisi

R13 Kurang Ideal Ideal Kurang Malnutrisi

R14 Ideal Ideal Ideal Kurang Tidak Seimbang

R15 Lebih Ideal Ideal Kurang Overnutrisi

R16 Kurang Lebih Ideal Kurang Malnutrisi

R17 Ideal Lebih Ideal Kurang Tidak Seimbang

R18 Lebih Lebih Ideal Kurang Overnutrisi

R19 Kurang Kurang Lebih Kurang Malnutrisi

R20 Ideal Kurang Lebih Kurang Tidaak Seimbang

R21 Lebih Kurang Lebih Kurang Overnutrisi

Page 12: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

26

R22 Kurang Ideal Lebih Kurang Malnutrisi

R23 Ideal Ideal Lebih Kurang Tidak Seimbang

R24 Lebih Ideal Lebih Kurang Overnutrisi

R25 Kurang Lebih Lebih Kurang Malnutrisi

R26 Ideal Lebih Lebih Kurang Tidak seimbang

R27 Lebih Lebih Lebih Kurang Overnutrisi

R28 Kurang Kurang Kurang Ideal Malnutrisi

R29 Ideal Kurang Kurang Ideal Tidak Seimbang

R30 Lebih Kurang Kurang Ideal Overnutrisi

R31 Kurang Ideal Kurang Ideal Malnutrisi

R32 Ideal Ideal Kurang Ideal Tidak Seimbang

R33 Lebih Ideal Kurang Ideal Overnutrisi

R34 Kurang Lebih Kurang Ideal Malnutrisi

R35 Ideal Lebih Kurang Ideal Tidak Seimbang

R36 Lebih Lebih Kurang Ideal Overnutrisi

R37 Kurang Kurang Ideal Ideal Malnutrisi

R38 Ideal Kurang Ideal Ideal Tidak Seimbang

R39 Lebih Kurang Ideal Ideal Overnutrisi

R40 Kurang Ideal Ideal Ideal Malnutrisi

R41 Ideal Ideal Ideal Ideal Seimbang

R42 Lebih Ideal Ideal Ideal Overnutrisi

R43 Kurang Lebih Ideal Ideal Malnutrisi

Page 13: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

27

R44 Ideal Lebih Ideal Ideal Tidak Seimbang

R45 Lebih Lebih Ideal Ideal Overnutrisi

R46 Kurang Kurang Lebih Ideal Malnutrisi

R47 Ideal Kurang Lebih Ideal Tidak Seimbang

R48 Lebih Kurang Lebih Ideal Overnutrisi

R49 Kurang Ideal Lebih Ideal Malnutrisi

R50 Ideal Ideal Lebih Ideal Tidak Seimbang

R51 Lebih Ideal Lebih Ideal Overnutrisi

R52 Kurang Lebih Lebih Ideal Malnutrisi

R53 Ideal Lebih Lebih Ideal Tidak Seimbang

R54 Lebih Lebih Lebih Ideal Overnutrisi

R55 Kurang Kurang Kurang Lebih Malnutrisi

R56 Ideal Kurang Kurang Lebih Tidak Seimbang

R57 Lebih Kurang Kurang Lebih Overnutrisi

R58 Kurang Ideal Kurang Lebih Malnutrisi

R59 Ideal Ideal Kurang Lebih Tidak Seimbang

R60 Lebih Ideal Kurang Lebih Overnutrisi

R61 Kurang Lebih Kurang Lebih Malnutrisi

R62 Ideal Lebih Kurang Lebih Tidak Seimbang

R63 Lebih Lebih Kurang Lebih Overnutrisi

R64 Kurang Kurang Ideal Lebih Malnutrisi

R65 Ideal Kurang Ideal Lebih Tidak Seimbang

Page 14: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

28

R66 Lebih Kurang Ideal Lebih Overnutrisi

R67 Kurang Ideal Ideal Lebih Malnutrisi

R68 Ideal Ideal Ideal Lebih TIdak Seimbang

R69 Lebih Ideal Ideal Lebih Overnutrisi

R70 Kurang Lebih Ideal Lebih Malnutrisi

R71 Ideal Lebih Ideal Lebih Tidak Seimbang

R72 Lebih Lebih Ideal Lebih Overnutrisi

R73 Kurang Kurang Lebih Lebih Malnutrisi

R74 Ideal Kurang Lebih Lebih Tidak Seimbang

R75 Lebih Kurang Lebih Lebih Overnutrisi

R76 Kurang Ideal Lebih Lebih Malnutrisi

R77 Ideal Ideal Lebih Lebih Tidak Seimbang

R78 Lebih Ideal Lebih Lebih Overnutrisi

R79 Kurang Lebih Lebih Lebih Malnutrisi

R80 Ideal Lebih Lebih Lebih Tidak Seimbang

R81 Lebih Lebih Lebih Lebih Overnutrisi

3.5 Perancangan Tabel

Tabel merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data

dalam sebuah sistem. Berikut ini merupakan struktur dari beberapa tabel sistem

yang akan dibangun.

1. Tabel Makanan

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data nama makanan sebagai bahan

yang diajukan untuk konsultasi user.

Page 15: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

29

Tabel 3.4 Tabel Makanan

No Field Type Size Keterangan

1 Id-makanan Int - Primary key

2 Nama-

makanan

Varchhar 300 Notnull

2. Tabel jenis diet

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data jenis diet yang digunakan user.

Tabel 3.5 Tabel jenis diet

No Field Type Size Keterangan

1 Id-jenis Int - Primary key

2 Nama-jenis Varchhar 300 Notnull

3. Tabel hasil identifikasi

Tabel ini berfungsi sebagai laporan atas konsultasi yang telah dilakukan.

Berupa tampilan hasil konsultasi.

Tabel 3.6 Tabel hasil identifikasi

No Field Type Size Keterangan

1 Id-konsul Int - Autoincrement,

Primary key

2 Id-jenisdiet Int - Foreing key reference

tabel jenis diet

3 Saran-akhir Varchar 300 Notnull

4 Nama Varchar 300 Notnull

4. Tabel relasi

Tabel ini berfungsi untuk menghubungkan tabel makanan dengan tabel jenis

diet berupa aturan produksi pada proses sistem aplikasi diet seimbang.

Page 16: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

30

Tabel 3.7 Tabel relasi

No Field Type Size Keterangan

1 Id-makakan Int - Foreing key tabel

makanan

2 Id-jenisdiet Int - Foreing key tabel

jenis diet

3 Rataan Int Notnull

5. Tabel diagnosa

Tabel ini berisi kode jenis diet dan kode makanan yang bersangkutan hanya

ketika user melakukan konsultasi.

Tabel 3.8 Tabel diagnosa

No Field Type Size Keterangan

1 Id-makanan Int - Foreing key tabel

makanan

2 Id-jenisdiet Int - Foreing key tabel

jenis diet

3.6 Perancangan Desain Antar Muka

Perancangan desain antar muka ini bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga dapat mempermudah untuk

mengimplementasikan aplikasi serta akan memudahkan pembangunan aplikasi

yang memenuhi prinsip perancangan antarmuka yang baik.

Perancangan ditunjukan untuk mempermudah user dalam menggunakan

aplikasi ini. Perancangan aplikasi diet seimbang yang akan dibangun adalah

sebagai berikut:

Page 17: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

31

1. Tampilan perancangan muka halaman utama user.

Pada halaman ini user dapat menemukan pilihan dalam mengakses data

makanan serta aplikasi diet . Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.7 :

Gambar 3.7 Halaman Utama User

2. Tampilan perancangan muka halaman konsultasi pada user.

Pada menu ini user dapat melakukan konsultasi dengan menginputkan

nama, umur, berat, tinggi, dan jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat

pada gambar 3.8:

Gambar 3.8 Halaman Konsultasi User

3. Tampilan perancangan muka halaman detail makanan

Pada menu ini user dapat melihat informasi dari tiap makanan yang tersedia.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.9 :

Page 18: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

32

Gambar 3.9 Halaman Detail Makanan

4. Tampilan perancangan muka halaman tambah makanan

Pada menu ini user dapa menambahkan makanan yang belum terdaftar di

aplikasi ini. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.10 :

Gambar 3.10 Halaman Tambah Makanan

5. Tampilan perancangan muka Kebutuhan gizi ideal user.

Pada menu ini user dapat melihat gizi ideal yang dibutuhkan user. Untuk

lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.11:

Page 19: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

33

Gambar 3.11 Halaman kebutuhan gizi ideal User

6. Tampilan perancangan muka halaman inputan makanan.

Pada menu ini user dapat melihat daftar inputan makanan, maka sistem akan

menampilkan tampilan seperti gambar 3.12:

Gambar 3.12 Halaman inputan makanan

7. Tampilan perancangan muka halaman Hasil dan kesimpulan.

Pada menu ini, user akan mendapatkan hasil akhir dari konsultasi . Untuk

lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.13:

Page 20: BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEMeprints.umm.ac.id/35675/4/jiptummpp-gdl-yogiferdia-50100-4-babiii.pdf · Analisa sistem meliputi analisa persyaratan sistem, analisa kebutuhan

34

Gambar 3.13 Halaman Hasil dan kesimpulan