Top Banner
MAKALAH ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT XL AXIATA TBK AKUNTANSI KEUANGAN II Nama: Mohammad Ikhwan NIM: 3360111350017 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia
38

Analisa Laporan Keuangan

Nov 29, 2014

Download

Education

ikhwaniskandar

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisa Laporan Keuangan

MAKALAH

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT XL AXIATA

TBK

AKUNTANSI KEUANGAN II

Nama: Mohammad Ikhwan

NIM: 3360111350017

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia

JL. Raya Kebayoran Lama No.46 Jakarta Barat 11560

Jakarta

2013

Page 2: Analisa Laporan Keuangan

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah merupakan satu kata yang sangat pantas saya ucapkan kepada

Allah SWT, yang karena bimbinganNyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah

Akuntansi keuangan II berjudul "Rasio keuangan ".

Dalam makalah ini saya akan membahas beberapa sub bab dari berbagai literature.

Dalam Rasio keuangan yang menjelaskan analisa-analisa rasio terhadap laporan keuangan

suatu perusahaan. Bagaimana standar yang memenuhi analisa laporan keungan dalam

perusahaan yang akan dibahas dalam makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran

yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Page 3: Analisa Laporan Keuangan

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .................................................................................................. iii

Daftar Isi .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Rasio Keuangan ............................................................................................. 3

2.2 Rasio Likuiditas ............................................................................................. 3

2.3 Rasio Aktivitas ........................................................................................... 4

2.4 Rasio Leverage ................................................................................................ 7

2.5 Rasio Profitabilitas ........................................................................................... 9

2.6 Manfaat dan keterbatasan Analisa Rasio ............................................................... 11

BAB III ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT XL AXIATA TBK .......................... 14

3.1 Laporan Neraca .................................................................................................. 15

3.2 Laporan Ekuitas ................................................................................................... 16

3.3 Laporan Laba Rugi ............................................................................................... 16

3.4 Analisa Rasio ....................................................................................................... 17

3.5 Analisa Likuiditas ..................................................................................................... 18

Page 4: Analisa Laporan Keuangan

3.6 Analisa Asset Management ................................................................................ 19

3.7 Analisa Debt Management ................................................................................. 20

3.8 Profitabilitas ................................................................................................... 20

3.9 Market Value ................................................................................................. 21

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 22

4.2 Saran ............................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 24

Page 5: Analisa Laporan Keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan perusahaan dilakukan

perhitungan analisis rasio yang dapat memberikan gambaran kepada penganalisis mengetahui

keadaan keuangan perusahaan dan juga dibandingkan dengan data pembandingnya. Menurut

Weston et al. (1998) menulis, “Dari sudut investor, meramalkan masa mendatang merupakan

hal terpenting dari analisis laporan keuangan, sedangkan dari sudut manajemen, analisis

laporan keuangan berguna sebagai cara untuk mengantisipasi keadaan di masa mendatang

dan, yang lebih penting, sebagai titik tolak bagi tindakan perencanaan yang akan

mempengaruhi jalannya kejadian di masa mendatang”

Mengacu pada pendapat Munawir (2002) menyatakan bahwa analisis rasio

merupakan suatu perhitungan analisis berdasarkan pos-pos yang ada pada satu laporan atau

kombinasi antar laporan yang digunakan untuk menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas,

dan profitabilitas perusahaan. Dengan mengacu pada pendapat Munawir (2002)

mengklasifikasikan analisis rasio keuangan menjadi sebagai berikut: rasio likuiditas, rasio

leverage, rasio aktivitas, dan rasio rentabilitas.

Page 6: Analisa Laporan Keuangan

1.2 Rumusan Masalah

1. Rasio keuangan :

- Rasio Likuiditas/liquidity ratio

- Rasio Aktivitas/activity ratio

- Rasio Leverage financial

- Rasio keuntungan/profitabilitas ratio

2. Manfaat dan keterbatasan analisis rasio

3. Contoh analisis rasio dalam laporan keuangan perusahaan

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjabarkan Rasio Keuangan:

- Mendeskripsikan Rasio Likuiditas/liquidity ratio

- Mendeskripsikan Rasio Aktivitas/activity ratio

- Mendeskripsikan Rasio Leverage financial

- Mendeskripsikan Rasio keuntungan/profitabilitas ratio

2. Meninjau manfaat dan keterbatasan analisis rasio

3. Menjelaskan contoh analisa rasio dalam laporan keuangan perusahaan.

Page 7: Analisa Laporan Keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rasio Keuangan

Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan

teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk

menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan tersebut dapat

lebih berarti dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh manajemen maupun

pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan.

Analisis rasio keuangan dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Rasio Likuiditas/liquidity ratio

2. Rasio Aktivitas/activity ratio

3. Rasio Leverage financial

4. Rasio keuntungan/profitabilitas ratio

2.2 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansiilnya sesegera mungkin pada saat ditagih dan

dalam membiayai operasinya. Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya tepat

waktu maka perusahaan tersebut dalam keadaan likuid sedangkan bila tidak mampu

memenuhinya, berarti dalam keadaan ilikuid.

Rasio likuiditas digunakan oleh berbagai pihak untuk membantu mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya. Rasio ini digunakan oleh

pemberi pinjaman untuk menentukan apakah aktiva lancar cukup untuk dapat dikonversikan

ketunai untuk melunasi utang jangka pendek

Page 8: Analisa Laporan Keuangan

Jenis-jenis rasaio likuditas antara lain:

a. Rasio lancar/current ratio

Rasio lancar dapat digunakan untuk menunjukkan nilai aktiva lancar terhadap hutang lancar. Rasio ini memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi tagihan jangka pendeknya. Semakin besar rasio ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rumusnya sebagai berikut:

Current ratio = Current assets

                      Current liabilities

b. Rasio cepat/quick or acid-test ratio

Rasio cepat dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan yang dimiliki, karena persediaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk segera dijadikan uang tunai. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rumusnya sebagai berikut:

Quick or acid-test ratio = Current assets – Inventories

                                                Current liabilities

c. Cash Ratio atau Ratio of Immediate Solvency

Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets). Rumusannya adalah sebagai berikut :

Cash Ratio = (Kas + Efek )/Kewajiban Lancar .

2.3Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam

menggunakan atau memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Misalnya, kita mengukur

efektivitas sebuah perusahaan dalam memanfaatkan asetnya. Singkatnya, dengan rasio ini

kita bisa mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk

menghasilkan pendapatan.

Rasio ini melihat pada beberapa aktiva kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas

aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat

penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada

Page 9: Analisa Laporan Keuangan

aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva

lain yang lebih produktif. Empat rasio aktivitas tersebut adalah:

a)      Perputaran persediaan

b)      Perputaran piutang

c)      Perputaran aktiva tetap,

d)      Perputaran total aktiva.

a. Perputaran persediaan

Rasio perputaran persediaan (inventory turnover atau stock turnover) adalah ukuran

seberapa sering persediaan barang dagang terjual dalam waktu satu periode. Periode dapat

dalam masa tahunan ataupun bulanan.

Untuk mendapatkan nilai persediaan yang lebih objektif, maka dihitung nilai rata-

ratanya, yaitu dengan menambahkan persediaan tahun ini dengan persediaan tahun

sebelumnya, kemudian dibagi 2. Semakin besar angka perputaran persediaan semakin bagus;

karena berarti perusahaan efisien dalam penyediaan persediaannya. Atau dengan kata lain

semakin pendek waktu barang untuk "ngendon" di gudang/toko, sehingga biaya penyimpanan

barang makin murah.

Inventory turnover ratio (at cost) = Harga pokok penjualanRata−rata persediaan

Inventory turnover ratio (at market) = Penjualan

Persediaan

b. Perputaran piutang

Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan

volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai

dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi total

penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata.

Page 10: Analisa Laporan Keuangan

Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus:

Perputaran piutang = Penjualan Kredit

Piutang rata−rata

Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam

piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam

piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan

penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan pemberian

kredit.

c. Perputaran Aktiva tetap

Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Fixed assets

turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti

pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan

bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap (Sawir,

2003:17).

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan

aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat

(rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun

kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap

yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi

rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

Perputaran aktiva tetap dapat dihitung dengan rumus:

Perputaran aktiva tetap = Penjualan

Aktiva Tetap

d. Perputaran Total aktiva tetap

Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva

suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva

dalam satu periode tertentu.

Page 11: Analisa Laporan Keuangan

Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi

penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu

(Syamsuddin, 2009:19).

Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva

diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa

aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien

penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah

asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya

ditingkatkan atau diperbesar.

Total aktiva tetap dapat dihitung dengan rumus:

Total assets turn over = Penjualan

Total Aktiva

2.4Rasio Leverage Finance/Solvabilitas

Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva

yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat

diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain serta

keseimbangan nilai aktiva tetap dengan modal yang ada. Sebaiknya komposisi modal harus

lebih besar dari hutang.

Yang termasuk dalam rasio leverage antara lain:

a. Rasio total hutang terhadap total aktiva/debt ratio

b. Rasio total hutang terhadap total ekuitas/debt to equity ratio

c. Rasio kemampuan membayar bunga (times-interest earned ratio)

d. Total Debt To Total Capital Assets

e. Long Term Debt to Equity Ratio

f. Tangible Assets Debt Coverage

Page 12: Analisa Laporan Keuangan

a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva/debt ratio

Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukkan besarnya total hutang terhadap

keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini hanya merupakan

persentase dana yang diberikan oleh kreditor bagi perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:

Debt Ratio = Total Laibilities

Total Assets×100%

b. Rasio Total Hutang terhadap Total Ekuitas/ debt to equity ratio

Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah

modal sendiri yang dijaminkan atas hutang. Semakin besar rasio ini akan semakin

menguntungkan perusahaan, sedangkan bagi pihak bank akan mengakibatkan semakin besar

risiko yang ditanggungnya. Rumusnya sebagai berikut:

Debt to equity ratio = Total LiabilitiesCommon equity

× 100 %

TD Equity = (Hut. Lancar + Hut. Jangka Panjang)/Jumlah Modal Sendiri

c. Rasio Kemampuan Membayar Bunga (times-interest earned ratio)

Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan

dalam membayar beban bunga dan memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor. Rumusnya

sebagai berikut:

times-interest earned ratio = EBIT

Interest Expense

d. Total Hutang Untuk Aktiva Jumlah Modal (Total Debt To Total

Capital Assets)

Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin

keseluruhan kewajiban atau hutang. Rumusnya sebagai berikut :

TD Capital Assets = (Aktiva Lancar + Hutang Jangka Panjang) / Jml Aktiva

Page 13: Analisa Laporan Keuangan

e. Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt to

Equity Ratio)

Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan

jaminan untuk hutang jangka panjang. Rumusnya adalah sebagai berikut :

LTD Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri

f. Tangible Assets Debt Coverage

Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan

untuk menjamin hutang jangka panjang, rumusnya adalah sebagai berikut :

TAD Coverage =( Jml Aktiva + Tangible + Hutang Lancar)/Hutang Jangka Panjang

2.5Rasio Keuntungan/Profitabilitas

Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur

dengan kesuksesannya dalam menggunakan aktiva secara produktif, maka rentabilitas itu

dapat diketahui dengan membandingkan antara laba dengan modal perusahaan tersebut.

Yang termasuk dalam rasio rentabilitas antara lain:

a. Rasio laba kotor atas penjualan (gross profit ratio)

Rasio ini menunjukkan berapa besar laba kotor yang dapat diperoleh perusahaan

untuk setiap rupiah penjualan pada periode yang sama. Rumusnya sebagai berikut:

Gross profit ratio = Gross profit x 100 %

                                                Sales

b. Rasio laba bersih atas penjualan/net margin on sales

Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih yang diperoleh pada tingkat

penjualan yang telah dilakukan dan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya.

Page 14: Analisa Laporan Keuangan

Semakin besar rasio ini semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

cukup tinggi. Rumusnya sebagai berikut:

Net margin on sales = Net income x 100 %

                                                   Sales

c. Pengembalian atas total aktiva/Return On total Assets (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan

dana yang telah ditanamkan pada aktiva untuk operasi perusahaan dalam memperoleh

keuntungan. Rasio ini juga menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan.

Rumusnya sebagai berikut:

Return On total Assets (ROA) = Net income x 100 %

                                                                 Total assets

d. Pengembalian atas ekuitas/Return On Equity (ROE)

Rasio ini mengukur tingkat efisiensi modal sendiri dan menunjukkan laba bersih yang dapat diperoleh dari modal pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin memperkuat posisi modal pemilik perusahaan. Rumusnya:

Return On Equity (ROE) = Net income x 100 %

                                                  Common equity

e. Laba per saham/Earning Per Share (EPS)

Walsh, C. (2003) seperti yang diterjemahkan oleh Haikal, S. menyatakan, “Angka ini

memberikan informasi tentang berapa laba yang diperoleh pemegang saham biasa atas setiap

lembar saham yang dimilikinya. Kita tidak perlu membandingkan laba per saham satu

perusahaan dengan perusahaan lainnya, karena bisa saja suatu perusahaan memiliki saham

dalam jumlah yang besar tetapi berdenominasi kecil atau memiliki jumlah saham yang lebih

sedikit tetapi berdenominasi lebih besar” (h. 148-149).

Page 15: Analisa Laporan Keuangan

Earning Per Share = Earning After Taxes

                                            Number of shares

f. Operating Income Ratio atau Operating Profit Margin

Dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi sebelum

bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan. Rumusnya adalah sebagai

berikut :

OIR = (Penjualan Bersih – HPP – Biaya2)/Penjualan Bersih

g. Net Earning Power Ratio atau Rate Of Return On Investment (ROI)

ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.  Rumusnya sbb :

ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Aktiva

h. Rate Of Return for Owners atau Rate of Return on Net Worth

Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi

pemegang saham preferen dan saham biasa. Rumusnya adalah:

Rate of Return For Owners = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Modal Sendiri

I .Operating Ratio

Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi per rupiah penjualan, semakin

kecil angka rasio menunjukan kinerja yang semakin baik.  Rumusnya sebagai berikut :

Operating Ratio = (HPP + By Adm.Penjualan & Umum)/Penjualan Bersih

2.6 Manfaat dan Keterbatasan Analisis Rasio

Sebelum diketahui manfaat yang dapat diperoleh dari analisis rasio yang digunakan,

sebaiknya diketahui terlebih dahulu maksud dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan

yaitu dengan mempelajari hubungan dan tendensi yang ada diharapkan dapat menentukan

Page 16: Analisa Laporan Keuangan

posisi dan kondisi keuangan serta hasil operasi perusahaan maupun perkembangannya di

masa yang akan datang.

Weston dan Brigham (1998) menyatakan, “Analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok

utama:

1. Manajer, yang menggunakan rasio-rasio tersebut untuk menganalisis, mengendalikan,

dan memperbaiki operasi perusahaan;

2. Analisis kredit, seperti petugas kredit bank atau analis yang menetapkan peringkat

obligasi (di AS), yang menganalisis rasio untuk menentukan kemampuan suatu

perusahaan membayar hutangnya; dan

3. Analisis sekuritas, yaitu analis saham yang berkepentingan atas efisiensi dan prospek

pertumbuhan perusahaan, dan analis obligasi yang berkepentingan atas kemampuan

perusahaan untuk membayar bunga dan pokok obligasi serta nilai likuidasi aktiva

dalam hal terjadinya kepailitan”(h. 312-313).

Weston et al. (1998) menyatakan, “Kita juga harus memperhatikan bahwa meskipun analisis

rasio dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi dan

keadaan keuangan perusahaan, namun di dalamnya terdapat masalah dan keterbatasan yang

memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan. Sebagian dari masalah tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Banyak perusahaan besar mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri

yang sangat berlainan, dan dalam keadaan semacam itu sukarlah untuk mendapatkan

rata-rata industri yang bisa digunakan sebagai bahan pembanding yang tepat.

2. Hampir semua perusahaan ingin berprestasi di atas rata-rata (meskipun pada

kenyataannya separuh akan di bawah dan separuh lagi di atas rata-rata), sehingga

pencapaian prestasi rata-rata semata belumlah harus dinyatakan baik.

3. Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca – nilai yang tercatat di neraca kerap

kali sangat berbeda dari nilai yang sebenarnya.

4. Faktor-faktor musiman juga menyebabkan ketimpangan pada analisis rasio.

5. Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing”(teknik untuk

mempercantik laporan keuangan) agar laporan keuangannya kelihatannya lebih baik

bagi analisis kredit.

Page 17: Analisa Laporan Keuangan

6. Perbedaan praktek operasi dan akuntansi bisa menyebabkan distorsi dalam

perbandingan.

7. Sebenarnya sukar untuk menetapkan secara pasti apakah suatu rasio baik atau buruk.

8. Suatu perusahaan bisa mempunyai sejumlah rasio yang kelihatan baik sedangkan

rasio lainnya jelek, sehingga sulit untuk mengatakan apakah secara keseluruhan

perusahaan ini baik atau buruk”(h. 313-314)

Page 18: Analisa Laporan Keuangan

BAB III

Contoh Analisa Laporan Keuangan Perusahaan

Analisa Ratio Laporan Keuangan PT XL Axiata Tbk

Bagi setiap entrepreneur wajib untuk mengetahui laporan keuangan. Seperti pembahasan dalam artikel sebelumnya laporan keuangan dipergunakan untuk mengetahui seberapa sehatkah perusahaan Anda. Laporan keuangan berdasarkan akutansi yang baku atau disingkat PABU (Prinsip Akutansi Berterima Umum) atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) biasanya terdiri dari :

Neraca Laporan Laba-Rugi Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Equitas

Untuk mendalami hal ini kita dapat mengamati laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan yang sudah go public atau perusahaan terbuka. Biasanya nama perusahaannya diberi embel-embel Tbk. Dimana perusahaan ini sudah menjual sahamnya kepada masyarakat umum sehingga diwajibkan bagi perusahaan ini untuk menerbitkan laporan tahunan yang didalamnya juga terdapat laporan keuangan tahunan. 

Page 19: Analisa Laporan Keuangan

Untuk pembahasan pada artikel ini saya ambil perusahaan PT XL Axiata Tbk tahun 2010.

Tujuan dari artikel ini adalah melakukan analisis ratio pada perusahaan XL Axiata. Analisis ratio dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan XL Axiata dibandingkan dengan perusahaan sejenis misalkan Telkomsel, Indosat dengan membandingkan ratio XL Axiata dengan rata-rata industri. Tetapi analisis ratio bukanlah tanpa celah hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan telekomunikasi seluler sudah go public dan juga perbedaan sumber pemasukan bagi perusahaan-perusahaan seluler tersebut (contoh : Indosat juga merambah industri satelit dan IT tetapi tidak dengan perusahaan lainnya). Pada analisis ini saya baru membandingkan antara ratio di tahun 2009 dengan ratio di tahun 2010. 

3.1 Pertama kita tampilkan Neraca perusahaanPerlu diingat dalam neraca bahwaAsset = Liability + EquityAsset termasuk didalamnya aset lancar berupa kas, piutang dll dan aset tidak lancar berupa gedung, mesin-mesin dll. Laibility adalah kewajiban atau hutang perusahaan. Sedangkan Equity adalah modal perusahaan. 

Berikut neraca pada XL Axiata 2009, 2010 (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

Page 26: Analisa Laporan Keuangan

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan

teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk

menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Analisis rasio keuangan dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Rasio Likuiditas/liquidity ratio

2. Rasio Aktivitas/activity ratio

3. Rasio Leverage financial

4. Rasio keuntungan/profitabilitas ratio

Weston dan Brigham (1998) menyatakan, “Analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok

utama:

1. Manajer, yang menggunakan rasio-rasio tersebut untuk menganalisis, mengendalikan,

dan memperbaiki operasi perusahaan;

2. Analisis kredit, seperti petugas kredit bank atau analis yang menetapkan peringkat

obligasi (di AS), yang menganalisis rasio untuk menentukan kemampuan suatu

perusahaan membayar hutangnya; dan

3. Analisis sekuritas, yaitu analis saham yang berkepentingan atas efisiensi dan prospek

pertumbuhan perusahaan, dan analis obligasi yang berkepentingan atas kemampuan

perusahaan untuk membayar bunga dan pokok obligasi serta nilai likuidasi aktiva

dalam hal terjadinya kepailitan”(h. 312-313).

Keterbatasan analisa rasio:

1. Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca – nilai yang tercatat di neraca kerap

kali sangat berbeda dari nilai yang sebenarnya.

2. Faktor-faktor musiman juga menyebabkan ketimpangan pada analisis rasio.

Page 27: Analisa Laporan Keuangan

3. Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing”(teknik untuk

mempercantik laporan keuangan) agar laporan keuangannya kelihatannya lebih baik

bagi analisis kredit

4.2 Saran

1. Sebuah perusahaan harus mempunyai analisa rasio laopran keuangan

agar bisa mengetahui kinerja keuangan perusahaan .

2. Perlu adanya internal contorl untuk memantau sesuai dengan SOP

sehingga tidak ada manipulsi data

3. Harus teliti menganalisa rasio keuangan agar bisa mengetahui dengan

pasti baik atau buruk nya laporan keuangan tersebut .

Page 28: Analisa Laporan Keuangan

Daftar Pustaka

Laporan Tahunan PT XL Axiata Tbk Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, "Essentials of Financial

Management," Cengage Learning Asia Pte Ltd, Singapore 2007. www.google.com