Top Banner

of 42

LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 8.docx

Nov 05, 2015

Download

Documents

deguilder
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan yang dibimbing oleh Ibu Rakhmi Permatasari ST., M. Si.

Disusun oleh :

Putri Lilliana Fitri10010213077Gesti Dika Maulana10010213083Mayang Syifau Manah10010213099Depi Rohmatunisa10010213100

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGFAKULTAS SYARIAH KEUANGAN PERBANKANKELAS B 2015KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan". Kemudian shalawat beserta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur'an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan di program studi Lembaga Keuangan Perbankan Fakultas Syari'ah pada Universitas Islam Bandung. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Rakhmi Permatasari ST., M. Si. selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I5PENDAHULUAN51.1Latar Belakang51.2 RUMUSAN MASALAH61.3 TUJUAN6BAB II7PEMBAHASAN72.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN72.2 ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN82.3 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN102.4 BENTUK DAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN102.4.1 Neraca112.4.2 Laporan laba-rugi142.4.3 Arus kas bersih162.4.4 Laporan arus kas162.5 MANFAAT DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN182.5.1 Manfaat laporan keuangan192.5.2 Keterbatasan laporan keuangan192.6 PENGERTIAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN192.6.1 Pengertian analisis laporan keuangan192.6.2 Tujuan analisis laporan keuangan202.7 PROSEDUR ANALISIS KEUANGAN212.8 KLASIFIKASI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN222.8.1 Analisis perbandingan laporan keuangan222.8.2 Laporan dengan presentase per komponen222.8.3 Analisis rasio232.8.4 Rasio likuiditas232.8.5 Rasio manajemen aset252.8.6 Rasio manajemen utang262.8.7 Rasio-rasio profitabilitas292.8.8 Rasio nilai pasar302.8.9 Persamaan Du Point322.9 PENGGUNAAN DAN KETERBATASAN ANALISI RASIO33CONTOH STUDY KASUS35CONTOH SOAL38BAB III40KESIMPULAN40DAFTAR PUSTAKA41

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa itu laporan keuangan? Arti penting laporan keuangan Bentuk dan unsur laporan keuangan Tujuan, manfaat dan keterbatasan laporan keuangan Apa itu analisis laporan keuangan Prosedur analisis laporan keuangan Klasifikasi analisis laporan keuangan Tujuan, manfaat dan keterbatasan analisis laporan keuangan

1.3 TUJUANAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:1. Untuk mengetahui arti dari laporan keuangan dan analisis laporan keuangan2. Untuk mengetahui fungsi dari laporan keuangan dan analisis laporan keuangan3. Untuk pacuan dalam mempraktikan dalam kehidupan sosial4. Untuk memberikan informasi yang dapat bermanfaat.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan (Financial Statement) adalah suatu laporan yang memberikan informasi tentang keadaan keuangan perusahaan pada waktu tertentu akibat adanya suatu kegiatan usaha. Laporan keuangan meliputi: Neraca, Perhitungan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Arus Kas. Bagi para analis laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan dan laporan keuangan juga menjadi bahan sarana informasi bagi para analis dalam proses pengambilan keputusan karena laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan, dan arus kas perusahaan dalam periode tertentu.Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka tertulis diatasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada dibalik angka tersebut. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan.Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli, anatara lain : Drs. S.MunawirLaporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Bambang Riyanto

Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun.

Myer , Financial Statement AnalysisDua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban keuangan bagi perusahaan. Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko (atau tingkat kesehatan) suatu perusahaan.2.2 ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN

Manajemen suatu organisasi, baik yang berorientasi laba (profit oriented) maupun yang tidak, akan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa mendatang. Baik buruknya keputusan yang diambil akan bergantung dan ditentukan oleh informasi yang digunakan dan kemampuan manajemen dalam menganalisis dan menginterpretasikannya. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan tersebut, terutama keputusan keuangan, adalah laoran keuangan.Manajemen, terutama manajer keuangan, juga berkepentingan terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pegambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bntuk dan isi informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen untuk memberikan gambaran atau progress report secara periodik. Karena itu, laporan keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan sebagai proress report terdiri atas data yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat (record fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi, dan personal judgement.Analisis laporan keuangan berarti suatu proses penguraian data (informasi) yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi komponen-komponen tersendiri, menelaah setiap komponendan mempelajari hubungan antarkomponen tersebut dengan menggunakan teknik analisis tertentu agar diperoleh pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang informasi tersebut.Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan prbahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca, informasi kinerja terutama disediakan dalam laporan lanba-rugi, sedangkan informasi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan tersendiri.Pengguna Laporan keuangan :a. InvestorDalam dunia keuangan, investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.b. Karyawanc. Pemberi Pinjamand. Pemasok dan Kreditor usaha lainnyaRantai suplai, rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupunvirtual dari suatu pemasok kepada pelanggan.e. Pelangganf. PemerintahPemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.g. Manajer perusahaanh. Pemilik perusahaan.

2.3 TUJUAN LAPORAN KEUANGANMenurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.4 BENTUK DAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang beraitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laba-rugi adalah penghasilan dan beban.Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik, biasanya telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun demikian, bagi perusahaan public, laporan keuangan ini harus diaudit oleh akuntan public untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya.

Terdapat tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yaitu,neraca, laporan laba-rugi dan laporan arus kas. Neraca menunjukkan jumlah kekayaan, kewajiban dan modal sendiri perusahaan pada waktutertentu. Laporan laba-rugi menunjukkan hasil yang diperoleh selama periode tertentu. Adapaun laporan arus kas menunjukkan arus kas selama periode tertentu dan siklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2.4.1 NeracaNeraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Neraca berisi asset/kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber dana untuk membiayai asset tersebut, yang berasal dari pihak di luar perusahaan (disebut kewajiban) dan dari pemegang saham perusahaan (disebut modal). Neraca mencerminkan foto posisi suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Dimana sisi sebelah kiri laporan menyajikan asset yang dimiliki perusahaan, sisi sebelah kanan menyajikan kewajiban dan ekuitas perusahaan yang mencerminkan klaim terhadap aset. Aset dibagi menjadI dua kategori utama :1) Aset lancarMeliputi kas ditambah pos-pos lain yang seharusnya dapat diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, termasuk diantaranya kas dan setara kas, piutang uasaha, dan persediaan.2) Aset jangka panjangMerupakan aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, dan aset ini termasuk aset fisik seperti pabrik dan peralatan serta hak milik intelektual seperti paten dan hak cipta. pabrik dan peralatan biasanya dilaporkan bersih setelah akumulasi penyusutan. Pos-pos dalam aset lancar diharapkan dapat dicairkan menjadi kas dalam satu tahun. Kewajiban terdiri dari current liabilities dan long term liabilities. Pos-pos dalam current liabilities diharapkan dapat dibayar/jatuh tempo dalam satu tahun. Fixed assets dan long term liabilities tetap berada dalam perusahaan untuk lebih dari satu tahun.Neraca suatu perusahaan dibentuk dari persamaan akuntansi, yaitu harta = kewajiban + modal. Asset disusun secara runtut berdasarkan likuiditas, yakni asset yang paling cepat dapat dicairkan menjadi uang atau kas. Bagian kedua berisi kewajiban, yaitu kaliam pemberi pinjaman terhadap harta-harta perusahaan dan modal pemilik (owners equity), yaitu nilai investasi pemilik dalam suatu bisnis.Unsur yang berkaitan dengan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan atau kekayaan adalah aktiva, kewajiban dan modal.Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari man manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Perusahaan iasanya menggunakan aktiva untuk memproduksi barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhann dan keperluan pelanggan. Aktiva dibagi menjadi dua kelompok, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.1. Aktiva Lancar (Current Assets)Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun). Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.2. Aktiva Tetap (Fixed Assets)Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan. Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan tanah.

Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo kredit bukan akibat saldo negatif aktiva. Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.a. Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan yang diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.

b. Kewajiban jangka panjangKewajiban jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.

Modal adalah sumber dana yang berasal dari pemilik perusahaan/pemegang saham dan memiliki umur tidak terbatas. Modal juga adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya.

Adapun beberapa hal tambahan tentang neraca:

1. Kas dan setara kas versus aset lain-lain. Piutang usaha mencerminkan penjualan kredit yang belum tertagih. Persediaan menunjukkan investasi dalam bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Terakhir, aset dan peralatan bersih mencerminkan jumlah yang dibayarkan untuk aset tetapnya, dikurangi akumulasi penyusutan.2. Akuntansi persediaan. Perusahaan dapat menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out-FIFO) untuk menentukan nilai persediaan yang disajikan dalam neraca. Perusahaan bisa juga menggunakan metode masuk terakhir, keluar pertama (las-in, first-out-LIFO) atau metode harga perolehan rata-rata.3. Sumber dana lainnya. Sebagian besar perusahaan mendanai asetnya dengan kombinasi kewajiban lancar, utang jangka panjang, dan ekuitas biasa.4. Metode penyusutan.

Berikut contoh bentuk neraca Bengkel Mobil Hadian Putra per 31 Desember 1999.

2.4.2 Laporan laba-rugiLaba-rugi yaitu laporan yang memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode tertentu dalam suatu perusahaan. Satu periode tertentu misalnya satu bulan, satu semester dan satu tahun. Selisih antara pendapatan dengan beban disebut laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss). Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka selisihnya disebut laba bersih, tetapi apabila pendapatan lebih kecil dari beban maka selisihnya disebut rugi bersih.Laporan laba-rugi atau income statement profit and loss statement membandingkan pendapatan terhadap beban pengeluarannya untuk menentukan laba (atau rugi) bersih. Laporan ini memberikan informasi tentang hasil akhir (bottom line) perusahaan selama periode tertentu. Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi atau penghasilan.Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagaian kepada penanam modal. Beban ini misalnya beban pokok penjualan, gaji dan penyusutan.Komponen-komponen laba-rugi adalah sebagai berikut:a. Penjualanb. Harga pokok penjualanc. Laba brutod. Beban usahae. Laba usahaf. Pendapatan dan beban lain-laing. Laba sebelum pos luar biasah. Pos luar biasai. Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansij. Laba sebelum pajak penghasilank. Pajak penghasilanl. Laba bersih

Berikut contoh laporn laba-rugi PT. XYZ per 31 Desember

2.4.3 Arus kas bersihArus kas bersih (net cash flow) suatu usaha berbeda dengan laba akuntansinya karena beberapa pendapatan dan beban yang dilaporkan di dalam laporan laba rugi tidak dibayarkan secara tunai sepanjang tahun.Arus kas bersih mecerminkan kas yang dihasilkan oleh suatu usaha dalam tahun tertentu. Namun, fakta bahwa suatu perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti kas yang dilaporkan di dalam neraca juga tinggi.

2.4.4 Laporan arus kasArus kas berarti arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi saldo kas suatu perusahaan:a. Arus kas.Jika hal ini dianggap konstan, arus kas bersih positif akan menambah kas di bank. Namun hal-hal lain umumnya tidak dianggap konstan dan arus kas digunakan untuk hal-hal lain.b. Perubahan modal kerjaKenaikan modal kerja (persediaan dan piutang) dibayar dengan kas sehingga kenaikan seperti itu akan menurunkan kas. Dilain pihak, penurunan modal kerja akan meningkatkan kas. Misalnya, jika persediaan mengalami kenaikan, perusahaan harus menggunakan kas untuk membeli tambahan persediaan. Sementara itu , jika persediaan turun, ini biasaqnya berarti perusahaan menjual persediaan dan tidak menggantinya sehingga menghasilkan kas. Demikian pula kenaikan kewajiban lancer seperti utang usaha meningkatkan kas, sedangkan penurunan utang akan mengurangi kas. Ini terjadi karena jika utang naik, perusahaan telah menerima tambahan kredit dari pemasoknya yang akan menghemat kas. Sementara itu, jika utang turun, perusahaan telah menggunakan kas untuk membayar pemasoknya.c. Aset tetapJika suatu perusahaan berinvestasi pada aset tetap, posisi kas nya akan turun. Sementara itu, jika perusahaan menjual aset tetap, kasnya akan naik.d. Transaksi efek dan pembayaran dividenJika suatu perusahaan menerbitkan saham atau obligasi pada tahun berjalan, dana yang dihimpun akan memperbaiki posisi kas.

Laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori :1. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja selain kas dan utang jangka pendek.2. Aktivitas investasi, yang meliputi pembelian atau penjualan aset tetap.3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi peneriamaan kas melalui penerbitan nutang jangka pendek, utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar dividen, membeli kembali saham atau obligasi yang beredar.4. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja selain kas dan utang jangka pendek.5. Aktivitas investasi, yang meliputi pembelian atau penjualan aset tetap.6. Aktivitas pendanaan, yang meliputi peneriamaan kas melalui penerbitan nutang jangka pendek, utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar dividen, membeli kembali saham atau obligasi yang beredar.

Berikut contoh laporan arus kas per 31 januari 2013:

2.5 MANFAAT DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

2.5.1 Manfaat laporan keuangan Laporan keuangan memberikan banyak informasi yang berguna bagi para infestor. Pada waktu yang bersamaan, infestor perlu waspada ketika meninjau laporan keuangan. Jika perusahaan diharuskan untuk mengikuti ( generally accepted accounting princples) GAAP, manajer masih memiliki distresi yang cukup luas dalam memutuskan bagaimana dan kapan suatu transaksi dilaporkan.2.5.2 Keterbatasan laporan keuanganKeterbatasan yang dimiliki laporan keuangan, antara lain:1. Bersifat historis, hal ini karena laporan keuangan menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau.2. Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja3. Tidak luput dari penggunaan berbagai timbangan dan taksiran4. Hanya melaporkan informasi bersifat material5. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai asset yang paling kecil.6. Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas).7. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar bank.

2.6 PENGERTIAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN2.6.1 Pengertian analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi/ mendiagnisis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi secara keseluruhan.Secara umum terdapat dua metode analisis yang dapat digunakan, yaitu analisis horizontal (dinamis) dan vertikal (statis). Analisis horizontal adalah analisis dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode ini disebut juga metode analisis dinamis. Analisis vertikal atau analisis statis adalah apabila lporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode saja (hanya mempertimbangkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan) sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode itu saja.

2.6.2 Tujuan analisis laporan keuanganTujuan utama dari manajemen adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara terus menerus memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada.Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu.Tujuan analisis laporan keuangan menurut bertein yang dialih bahasakan oleh Sofyan Safri Haraphap (2003; 147) menyatakan bahwa tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :a. ScreeningAnalisis dilakuakan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi laporan keuangan perusahaan dalam memilih kemungkinan investasi atau merger.b. Understanding Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memahami perusahaan,kondisi keuangan dan hasil usahanya.c. Forcasting Analisis dilkukan dengan tujuan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.d. Dignosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah yang terjadi baik dalam manajemen, oprasi, keuangan, atau masalah lainnyae. Evaluation Analisis dilakukan dengan tujuan untuk memulai prestasi manajemen dalammengelola perusahaan

Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan:1. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.2. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas3. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.4. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Dari pendapat diatas,dapat dikemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi atau untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan dari satu perusahaan yang bermanfaat bagi pimpinan untuk merumuskan kebijaksanaan perusahaan untuk masa yang akan datang.

2.7 PROSEDUR ANALISIS KEUANGANMenurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuruan-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui prosedur dalam analisis laporan keuangan :1.Input: Laporan keuangan dan data lainnya2.Metode dan teknik analisis laporan keuangan3.Output: Informasi yang berguna bagi pengambilan Keputusan.

Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:a. Review Data Laporan KeuanganMerupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.b. MenghitungDengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.c. Membandingkan/MengukurLangkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.d. MenginterpretasiInterpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.e. SolusiMerupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.

2.8 KLASIFIKASI ANALISIS LAPORAN KEUANGANKlasifikasi teknik analisis di atas secara terperinci dan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.2.8.1 Analisis perbandingan laporan keuanganMetode atau teknik analisis ini dengan membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dengan analisis ini akan diketahui perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebuh lanjut.Neraca yang dibandingkan (comparative balance sheet) menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri pada dua tanggal atau lebih untuk satu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang beda. Adapun laporan laba-rugi yang dibandingkan (comparative income statement) menunjukkan penghasilan, biaya, laba atau rugi bersih pada dua tanggal atau lebih untuk satu perusahaan atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda.

2.8.2 Laporan dengan presentase per komponenTeknik analisi ini digunakan untuk mengetahui presetase investasi pada masing-masing akyiva terhadap total aktivanya dan mengetahui struktur permodalannya dalam neraca, dan mengetahui komposisi biaya dihubungkan dengan jumlah penjualannya dalam laporan laba-rugi.Langkah-langkah analisis dalam metode ini yaitu sebagai berikut:a. Nyatakan total aktiva pada neraca dan total penjualan bersih pada laporan laba-rugi masing-masing dengan 100%.b. Hitunglah rasio dari tiap-tiap pos atau komponen dalam neraca tersebut dengan cara membaginjumlah rupiah masing-masing pos aktiva dengan total aktivanya, jumlah rupiah masing-masing pos pasiva dengan total pasivanya, dn masng-masing pos laba rugi dengan total penjualan bersihnya, kemudian kalikan 100%.

2.8.3 Analisis rasioTeknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.Analisi rasio keuangan adalah teknik yang menunjukkan hubungan antara dua unsur akunting (elemen laporan keuangan) yang memungkinkan pelaku bisnis menganalisis osisi dan kinerja keuangan perusahaan. Bila dianalisis dengan tepat, rasio keuangan merupakan barometer kesehatan keuangan perusahaan dan dapat menunjukkan potensi masalah sebelum berkembang menjadi krisis yang serius.Laporan keuangan melaporkan posisi perusahan pada satu titik waktu dan kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Namun, nilai riilnya ada pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan laba dan deviden masa depan.

2.8.4 Rasio likuiditasRasio likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finanisal jangka pendek.Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Jadi rasio likuiditas mengukur kemampuan tersebut. Rasio likuiditas merupakan indikator yang baik apakah perusahaan memiliki masalah dalam arus kas atau tidak. Ukuran yang sering digunakan adalah Current ratio (CR) dan Quick (Acid-Test) Ratio (QR).Suatu analis likuiditas penh membutuhkan penggunaan anggaran kas, tetapi dengan menghubungkan kas dan aset lancar lainnya dengan kewajiban lancar, analisis rasio memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah digunakan. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan adalah rasio lancar dan quick ratio atau acid test.1. Rasio LancarRasio Lancar atau Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek, dan merupakan ukuran yang paling sering digunakan. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Rasio lancar dapat dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar, seperti dinyatakan berikut ini:Rasio Lancar = Rasio Lancar = = 3,2xRata-rata industri = 4,2xAset lancar meliputi kas, efek yang dapat diperdagangkan, piutang usaha, dan persediaan. Dari hasil perhitungan diatas, likuiditas Allied sedikit lemah karena rasio lancarnya hanya sebesar 3,2 jauh dibawah rata-rata industri sebesar 4,2. Namun, karena aset lancarnya diperkirakan dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun, kemungkinan besar aset dapat dilikuiasi mendekati nilai bukunya.rasio lancar Allied sebesar 3,2 dapat melikuidasi aset lancar sebesar 31% dari nilai buku dan masih mampu melunasi seluruh kreditor lancarnya.

2. Quick Ratio atau Acid Test (Rasio Cepat)Rasio Cepat adalah ukuran yang sama dengan current ratio, tanpa memperhitungkan persediaan (persediaan adalah harta lancar yang paling tidak likuid karena tidak mudah dijual, dan kalaupun dijual biasanya dengan kredit/tidak tunai). Quick ratio atau Acid ratio dihitung dengan mengurangi persediaan dengan aset lancar kemudian dibagi dengan kewajiban lancar seperti dinyatakan berikut ini:Rasio Cepat = Rasio Cepat = = 1,2xRata-rata industri = 2,2x

Rasio cepat rata-rata industri adalah 2,2 sehingga rasio Allied yang hanya sebesar 1,2 cukup rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Namun, jika piutang usaha dapat ditagih, perusahaan dapat melunasi kewaiban lancarnya tanpa harus melikuidasipersediaan.2.8.5 Rasio manajemen asetRasio management aset, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio manajemen aset ini diuraikan menjadi empat sub-bab berikut.1. Rasio perputaran persediaanRasio perputaran persediaan merupakan rasio dimana penjualan dibagi aset. Sesuai dengan namanya, rasio ini menunjukkan berapa kali pos tersebut berputar sepanjang tahun. Rasio ini dihitung dari membagi penjualan dengan persediaan.Rasio Perutaran Persediaan =

Rasio Perutaran Persediaan = = 4,9xRata-rata industri = 10,9x

Perutaran Allied sebesar 4,9 kali jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri ebesar 10,9. Ini menunjukkan bahwa perusahaan terlalu banyak menyimpan persediaan. Kelebihan persediaan tentunya tidak produktif dan mencerminkan investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah atau nol. Rasio perputaran Allied yang rendah juga membuat kita mempertanyakan rasio lancar perusahaan. Dengan perputaran yang begitu rendah, perusahaan mungkin memiliki barang-barang usang yang nilainya lebih rendah daripada nilai yang tercatat.

2. Jumlah hari penjualan belum tertagihJumlah hari penjualan belum tertagih (day sales outstanding-DSO) atau disebut juga metode penagihan rata-rata (average collection period-ACP) digunakan untuk menilai piutang usaha, dan dihiyung dengan membagi piutang usaha dengan hari penjualan rata-rata untuk mencari berapa hari penjualan terikat dalam piutang usaha.DSO = =

DSO = = = 45,625 hari ~ 46 hariRata-rata industri = 46 hari

DSO dapat dievaluasi melalui perbandingan dengan persyaratan perusahaan dalam melakukan penjualan kredit. Misalnya, persyaratan penjualan Allied yang meminta pembayaran dalam waktu 30 hari sehingga fakta bahwa 46 hari penjualan belum tertagih, bukannya 30 hari, menunjukkan bahwa rata-rata pelanggan tidak melunasi tagihannya. Keadaan seperti ini mengambil dana perusahaan yang seharusnya dapat digunakan untuk mengurangi pinjaman bank atau sejeni modal lain yang mahal biayanya.

3. Rasio perputaran aset tetapRasio perputaran aset tetap mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan pabrik dan peralatannya. Rasio ini adalah rasio penjualan taerhadap aset tetap bersih:Rasio perputaran aset tetap = Rasio perputaran aset tetap = = 3xRata-rata industri = 2,8x

Rasio Allied sebesar 3x, sedikit diatas rata-rata industri yang besarnya 2,8x. Ini meunjukkan perusahaan paling tidak menggunakan aset tetapnya seintensif perusahaan lain di dlam industri. Oleh karena itu, Allied sepertinya memiliki aset tetap dalam jumlah yang tepat secara relatifterhadap penjualannya.

4. Rasio perputaran total asetRasio perputaran total aset (total Asset Turnover) mengukur efisiensi penggunaan asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan, dan dihitung dengan membagi penjualan dengan total asetTotal Asset Turnover =

Total Asset Turnover = = 1,5xRata-rata industri = 1,8x

Rasio Allied sedikit dibawah rata-rata industri, yang menujukkan prusahaan tersebut tidak menghasilkan cukup penjualan jik melihat jumalah total asetnya. Perusahaan sebaiknya menungkatkan penjualan, menghapuskan beberapa aset, atau gabungan dari langkah-langkah tersebut yang harus diambil.2.8.6 Rasio manajemen utangPendanaan melalui utang (financial laverage) memberikan tiga dampek penting: (1) Menghimpun dana melalui utang, pemegang saham dapat mengendalika perusahaan dengan jumlah investasi ekuitas yang terbatas, (2) kreditor melihat ekuitas atau dana yang diberikan oleh pemilik sebagai batas pengaman, makin kecil risiko yang dihadapi oleh kreditor. (3) jika hasil yang diperoleh dari aset perusahaan lebih tinggi daripada tingkat bunga yang dibayarkan, maka penggunaan utang akan mengungkit atau memperbesar pengembalian atas ekuitas atau ROE.Rasio Hutang yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa besar aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau pihak luar. Hutang menunjukkan adanya dana dari pihak di luar perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba. Makin besar hutang perusahaan untuk mendanai asset, maka makin besar financial leverage (financial leverage menunjukkan adanya beban tetap yang berasal dari fixed-cost financing -berupa pembayaran bunga hutang- dalam menghasilkan laba perusahaan). Sehingga dengan kata lain, makin tinggi hutang makin besar risiko perusahaan, dan makin besar pula potensi perolehan labanya. (jadi makin tinggi risiko, makin tinggi returnnya). Ada dua jenis pengukuran hutang, yaitu degree of debt indebtedness dan ability to service debt.a. Degree of debt indebtedness mengukur jumlah hutang relative terhadap pos neraca yang signifikan lainnya, misalnya debt ratio.b. Ability to service debt mengukur kemampuan melakukan pembayaran yang dibutuhkan secara tetap selama perusahaan berhutang. Jika pembayaran dilakukan untuk beban tetap, maka disebut coverage ratio, misalnya times interest earned dan fixed-payment coverage.

1. Total utang terhadap total asetRasio total utang terhadap total aset, yang umumnya disebut rasio utang (debt ratio), mengukur presentase dana yang diberikan oleh kreditor, seperti berikut:Rasio utang = Rasio utang = = = 53%Rata-rata industri = 40%

Rasio total utang Allied adalah 53%, yang artinya kreditor memberikan lebih dari setengah total pendanaan. Dapat dilihat bahwa rasio utang Allied melebihi angka rata-rata industri telah menjadi tanda bahaya, dan ini membuat Allied sulit meminjam tabahan dana tanpa harus menghimpun ekuitas terlebih dahulu. Kreditor menjadi enggan meminjamkan lebih banyak uang ke perusahaan, dan manajemen kemungkinan akan memaparkan risiko bangkrut pada perusahaan jika ia mencari tambahan dana dalam jumlah yang cukup besar melalui pinjaman.

2. Rasio kelipatan pembayaran bungaRasio kelipatan pembayaran bunga dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga; suatu ukuran kemampuan peruahaan dalam memenuhi pembayaran bunga tahunanya.Rasio kelipatan pembayaran bunga = Rasio kelipatan pembayaran bunga = = 3,2xRata-rata industri = 6x

Bunga Allied ditutup 3,2x. Rata-rata industri adalah 6x shingga Allied meutup beban bunganya dengan batas pengaman yang relatif rendah. Rasio TIE ini mempertegas kesimpilan utama analisis atas rasio utang Allied, yaitu perusahaan akan mengalami kesulitan jika mencoba untuk meminjam dana tambahan.

3. Rasio cakupan EBITDARasio TIE berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban bunga atas utang, tetapi rasio ini memiliki dua kelemahan:a. Bunga bukanlah satu-satunya beban tetap keuanganperusahaan juga harus mencicil utang dalam jadwal yang tetap, dan banyak perusahaan juga menyewa aset melalui sewa guna usaha dan akibatnya hatus melakukan pembayaran sewa. Jika perusahaan gagal melunasi hutang atau memenuhi pembayaran sewanya, perusahaan tersebut dapat digugat bangkrut.b. EBIT tidak mencerminkan seluruh arus kas yang tersedia untuk membayar utang, khususnya jika perusahaan memiliki beban penyusutan dan/atau amortisasi yang yang tinggi.Untuk mengatasi kelemahan ini, bankir dan pihak lain juga menggunakan rasio cakupan EBITDA ( EBITDA coverage ratio), menunjukkan seluruh arus kas yang tersedia untuk pembayaran sebagai pembilang dan seluruh pembayaran finansial yang dibutuhkan sebagai penyebut.Rasio cakupan EBITDA = Rasio cakupan EBITDA = = = 3xRata-rata industri = 4,3x

2.8.7 Rasio-rasio profitabilitasRasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur berapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Ada banyak cara mengukur profitabilitas sehingga pengukurannya dikaitkan pada penjualan yang dihasilkan perusahaan, asset yang digunakan, maupun investasi yang dilakukan pemegang saham.1. Margin laba atas penjualanMargin laba atas penjualan (profit margin on sales) mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan menghasilkan produk. Margin laba atas penjualan dihitung denga membagi laba bersih dengan penjualan.

Gross Profit Margin = Gross Profit Margin = = 3,9%Rata-rata industri = 5%

Margin laba Allied dibawah rata-rata industri sebesar 5%. Hasil yang dibawah standar ini terjado karena biaya yang terlalu tinggi. Biaya yang tinggi itu senidir umumnya terjadi karena operasi yang tidak efisien. Namun, margin laba Allied rendah juga disebabkan oleh tingginya penggunaan utang. Ingat kmbali, bahwa laba bersih adalah laba setelah bunga.

2. Pengembalian atas total asetRasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total aset (return on total assets-ROA) setelah bunga dan pajak:ROA = ROA = = 5,9%Rata-rata industri = 9%

Pengembalian Allied sebesar 5,9% jauh dibawah rata-rata industri 9%. Ini bukanlah sesuatu yang baik, tetapi tingkat pengembaian atas aset yang rendah tidak selalu berarti burukitu dapat diakibatkan oleh keputusan yang disengaja untuk menggunakan utang dalam jumlah besar, beban bunga yang tinggi menyebabkan laba bersih menjadi relatif rendah.

3. Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan labaRasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba menunjukkan kemampuan aset perushaan dalam menghasilkan laba operasi; dihitung dengan membagi EBIT dengan total aset.BEP = BEP = = 14,2%Rata-rata industri = 18%

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan leverage. Rasio ini bermanfaat ketika membandingkan perusahaan dengan berbagai tingkat leverage keuangan dan situasi pajak. Karena rasio perputarannya yang rendah dan margin laba atas penjualan yang buruk, Allied tidak mendapatkan tingkat pengembalian atas aset setinggi rata-rata perusahaan pengolahan makanan.

4. Pengembalian ekuitas biasaRasio laba bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Dihitung laba bersih dibagi dengan ekuitas biasa.ROE = ROE = = 12,5%Rata-rata industri = 15%

Pengemblain Allied sebesar 12,5% berada dibawah 15%, tetapi tidak sejauh pengembalian atas total aset. ROE yang sedikit lebih baik ini disebabkan banyaknya penggunaan utang oleh perusahaan.

2.8.8 Rasio nilai pasarRasio nilai pasara adalaha sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas dan nilai buku per sahamnya. ROE mencerminkan pengaruh ari seluruh rasio lain dan merupakan ukuran kinerja tunggal yang terbaik dilihat dari kacamata akuntansi. Investor sudah pasti menyukai nilai ROE yang tinggi. Namun, ada beberapa faktor lain yang terlibat.1. Rasio harga/labaRasio harga/laba(P/E) menujukkan jumalh yang rela dibayarkan oleh investor untuk setiap laba yang dilaporkan.Rasio harga/laba(PE) = Rasio harga/laba(PE) = = 9,8xRata-rata industri = 11,3%

Rasio P/E akan lebih tinggi bagi perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang bagus dan risikonya relatif rendah. Rasio P/E dibawah rata-rata perusahaan pengelola makan lainnya sehingga ini meunjukkan perusahaan yang dinilai lebih berisiko daripada perusahaan pada umumnya, memiliki prospek pertumbuhan yang kurang baik, atau keduanya.

2. Rasio harga/arus kasRasio harga/arus kas yaitu rasio harga per saham dbagi dengan arus kas per saham; menunjukkan jumlah yang akan dibayarkan investor untuk setiap arus kas.Rasio harga/arus kas = Rasio harga/arus kas = = 5,3xRata-rata industri = 5,4x

Rasio harga/arus kas Allied sedikit berada dibawah rata-rata industri, sekali lagi menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang berada dibawah rata-rata dan risikonya berada di atas rata-rata, atau keduanya.

3. Rasio nilai pasar/nilai bukuRasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor atas perusahaan. Perusahaan yang dipandang baik oleh investoryang artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhandijual dengan rasio nilai buku yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan pengembalian yang rendah.Nilai buku per saham = Nilai buku per saham = = $18,8

Selanjutnya kita membagi harga pasar per saham dengan nilai buku per saham untuk mendaoatkan rasio nilai pasar/nilai buku, yang untuk Allied adalah 1,2 kali, seperti dinyatakan sebagai berikut:Rasio nilai pasar/nilai buku = M/B = Rasio nilai pasar/nilai buku = M/B = = 1,2xRata-rata industri = 1,7x2.8.9 Persamaan Du PointDu Point adalah salah satu sistem analisis laporan keuangan yang tersusun integratif. Metode ini menggabungkan rasio aktivitas margn laba terhadap penjualan dan menunjukkan interaksi rasio-rasio dalam menentukan profitabilitas.ROA (return on asset) dianggap yang paling penting dalam analisis Du Point.ROA = Margin Laba Perputaran total aset= = 3,9% 1,5 = 5,9%Allied memperoleh 3,9%, atau 3,9 sen atas setiap dollar penjualan, dan aset diputar 1,5 kali sepanjang tahun tersebut. Oleh karena itu, perusahaan mendapatkan pengembalian sebesar 5,9% atas asetnya.Jika perusahaaan didania hanya dengan ekuitas biasa, tingkat pengembalian atas aset (ROA) dan pengembalian atas ekuitas (ROE) akan sama karena total aset akan sama dengan ekuitas biasa. Pengembalian atas pemegang saham biasa (ROE) harus lebih besar dari (ROA) yang besarnya 5,9%. Untuk mendapatkan pengembalian atas ekuitas (ROE) dari pengembalian atas aset (ROA), kita dapat mengalikannya dengan muliplier ekuitas, yaitu rasio total aset terhadapt ekuitas biasa:Multiplier ekuitas = Pengembalian atas ekuitas (ROE) Allied bergantung pada ROA dan penggunaan leverage.ROE = ROA multiplier ekuitas= = 5,9% $2.000/$940= 5,9% 2,13= 12,5%Setelah yang diperluas yang menunjukkan bagaimana margin laba, rasio perputaran total aset, dan multiplier ekuitas bergabung untuk menentukan ROE:ROE = (margin laba) (perputaran total aset) (multiplier ekuitas)= = (3,9%)(1,5)(2,13)= 12,5% Adapun masalah dengan ROE, pertama ROE tidak mempertimbangkan risiko. Jika pemegang saham jelas-jelas memikirkan pengembalian, mereka juga memikirkan risikonya. Kedua, ROE tidak mempertimbangkan jumlh modal yang telah diinvestasikan.

2.9 PENGGUNAAN DAN KETERBATASAN ANALISI RASIOAnalisis rasio memiliki keterbatasan yang membutuhkan perhatian dan pertimbangan lebih lanjut. Berikut beberapa potensi dari masalah itu :a. Kebanyakan perusahaan besar mengoprasikan beberapa difisi dalam industri yang berlainan, dan bagi perusahaan seperti ini akan sulit untuk mengembangkan rata-rata industri yang berarti oleh karena itu, analisis rasio lebih bermanfaat bagi perusahaan kecil yang memiliki fokus lebih sempit dibandingkan perusahaan besar yang multidivisional.b. Sebagian besar perusahaan menginginkan hasil diatas rata-ratasehingga hanya mencapai kinerja rata-rata tidak selalu berarti sesuatu yang baik. Sebagai sasaran untuk kinerja tingkat tinggi, akan lebih baik jika berfokus pada rasio-rasio pemimpin industri. Dalam hal seperti ini, benchmarking akan dapat membantu.c. Inflasi telah mendistorsikan neraca banyak perusahaan-nilai tercatat sering kali sangat jauh berbeda dengan nilai yang sebenarnya. Inflasi mempengaruhi baik beban penyusutan maupun harga perolehan persediaan, maka laba juga akan ikut terpengaruh. Jadi, analisis rasio untuk satu perusahaan darri waku ke waktu, atau analisis komparatif beberapa perusahaan dari waktu yang berbeda-beda, harus diterjemahkan dengan pertimbangan yang masak.Analisis rasio memang bermanfaat, tetapi para analis hendaknya menguasai permasalahan-permasalahan diatas dan melakukan penyesuaian jika dibutuhkan. Analisis rasioyang dilakukankan dengan suatu cara yang mekanis dan tanpa difikir terlebih dahulu adalah suatu yang berbahaya. Namun, jika digunakan secara cerdas dan dengn pertimbangan yang baik, analisis dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat akan operasi suatu perusahaan.

CONTOH STUDY KASUS

Disini kita akanmengambil contoh kasus yang ada pada bidang jasa yaitu salon. Dimana kita akan melihat laporan keuangan yang digunakan oleh salon anggi, sebagai berikut:1. Kita melihat neraca lajur yang sudah dibuat oleh salaon anggi

2. Setelah salon anggi menghitung neraca lajurnya, lalu kita masukan kedalam laporan laba/rugi salon anggi.

3. Dari perhitungan diatas, kita mendapatkan laba usaha per 31 januari 2013 yang didapatkan salon anggi. Dan kita masukkan kedalam neraca supaya kita mengetahui apakah laporan keuangan kita balace atau tidak.

4. setelah memasukkan ke dalam neraca, kita dapat melihat jumlahnya dan terakhir kita hitung dengan laporan perubahan arus kas seperti dibawah ini.

Dari perhitungan di atas memperlihatkan bahwa keuntungan yang di peroleh oleh Salon Anggi adalah sebesar Rp. 81.713.333. Dimana Laporan keuangan tersebut memberikan informasi yang jelas tentang posisi saldo Kas dan perkiraan lainnya.CONTOH SOAL

1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan? Dan apa saja bentuk dari laporan keuangan tersebut? Jelaskan!Laporan keuangan (Financial Statement) adalah suatu laporan yang memberikan informasi tentang keadaan keuangan perusahaan pada waktu tertentu akibat adanya suatu kegiatan usaha. Laporan keuangan meliputi: Neraca, Perhitungan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Arus Kas.

2. Tuliskan apa saja prosedur analisi keuangan beserta tahapannya.Prosedur dalam analisis laporan keuangan:1.Input: Laporan keuangan dan data lainnya2.Metode dan teknik analisis laporan keuangan3.Output: Informasi yang berguna bagi pengambilan Keputusan.

Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:a. Review Data Laporan KeuanganMerupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.b. MenghitungDengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.c. Membandingkan/MengukurLangkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.d. MenginterpretasiInterpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.e. SolusiMerupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.

3. Sebutkan dan jelaskan rasio yang ada di dalam analisis laporan keuangan. (min.3)1. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finanisal jangka pendek. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan adalah rasio lancar dan quick ratio atau acid test.2. Rasio management aset, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio menejemen aset terdiri atas: Rasio perputaran persediaan, Jumlah hari penjualan belum tertagih, Rasio perputaran aset tetap, dan Rasio perputaran total aset.3. Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur berapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Rasio profitabilitas terdiri dari: Margin laba atas penjualan, Pengembalian atas total aset, Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba, dan Pengembalian ekuitas biasa.

BAB IIIKESIMPULAN

Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen untuk memberikan gambaran atau progress report secara periodik. Karena itu, laporan keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan sebagai proress report terdiri atas data yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat (record fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi, dan personal judgement.Analisis laporan keuangan berarti suatu proses penguraian data (informasi) yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi komponen-komponen tersendiri, menelaah setiap komponendan mempelajari hubungan antarkomponen tersebut dengan menggunakan teknik analisis tertentu agar diperoleh pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang informasi tersebut.Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi/ mendiagnisis tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi secara keseluruhan.Dapat disimpulkan bahwa penggunaan laporan keuangan dan analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan didalam pencatatan di semua bidang yang menyangkut tentang keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariyyah Modern. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuanganhttp://dexsuar.blogspot.com/2013/09/analisis-laporan-keuangan.htmlhttp://veneziaamanda.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-manfaat-analisa-laporan.html

41