BAB I PENDAHULUAN A. LA T AR BELAKANG Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak normal di rongga pleura yang dia kibatka n ole h tra nsud asi ata u eks udas i yang ber lebiha n dar i per mukaan pleura. Efusi pleura selalu abnormal dan mengindikasikan terdapat penyakit yang mendasari nya . Efusi ple ura dibedakan menjadi eksudat dan tra nsudat berdasarkan penyebabnya.1,2 Rongga pleura dibatasi oleh pleura parietal dan pleura visceral. Pada keadaan normal, sejumlah kecil (,1 m!"kg"jam# cairan secara konstan memasuki rongga pleura dari kapiler di pleura parietal. $ampirsemua cairan ini dikeluarkan oleh limfatik pada pleura parietal yang mempunyai kapasitas pengeluaran sedikitnya ,2 m!"kg"jam.%airan pleura terakumulasi saat kecepat an pembent ukan cairan pleura melebi hi kecepat an absorb sinya .(&runner' uddarth, 212# Ef usi pl eura dapat te rj adi sebagai kompl ikasi dar i berbaga i pen ya ki t. Pendekatan yang tepat terhadap pasien efusi pleura memerlukan pengetahuan insidens dan prevalens efusi pleura. )istribusi penyakit penyebab efusi pleura tergantung pada studi populasi. .(&runner ' uddarth, 212# *aktor pencetus dari efusi pleura dapat dibedakan atas transudat dan eksudat. Pleura transudat, misalnya terjadi gagal jantung karena bendungan vena disertai peningkatan hidrostatik, dan pada sirosis hepatis karena tekanan osmotik ko loid yang menurun. Eks udat dis ebab kan antara lai n ole h kega nasan dan inf eks i. %airan keluar langsung dari kapiler sehingga kaya akan protein dan berat jenis tinggi. %airan ini juga mengandung banyak sel darah putih. ebaliknya transudat kadar protein rendah sekali atau nihil sehingga berat jenisnya rendah. Pada efusi trans uda t (protein +gr "l - b.d . 11/#. Efusi eksudat (prote in +mg"l b.d.+11/#. (yamsuhidayat. 20 - 01001/#. enurut 3$4 $ealt 5ournal (//#, penyakit ganas menyumbang 016 dan tuberculosis untuk 6 dari 1kasus efusi pleura eksudatif, 2 pasien (26# memi li ki koe ksis tensi tubercul osis dan kegan asan dan di ana li si s denga n kelompok ganas. Pada pneumonia efusi ditemukan hanya 76 kasus. 8lasan lain adalah gagal jantung konngestif 6 , komplikasi dari operasi bypass koroner 2 6 , rhe mat oid art hri tis 26, ery thae mat osus lupus sistemik 16 ,gag al ginjal kronis 16 ,kolesistitis akut 16. Penelitian yang pernah dilakukan di rumah sakit Persahabatan, dari 229 kasus efusi pleura pada bulan 5uli 19905uni 199:, keganasan merupakan penyebab utama diikuti oleh tuberkulosis, empiema toraks dan kelainan ekstra pulmoner.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
%airan pleura terakumulasi jika pembentukan cairan pleura melebihi
absorbsi cairan pleura. ?ormalnya, cairan memasuki rongga pleura dari kapiler
dalam pleura parietalis dan diangkut melalui jaringan limfatik yang terletak dalam
pleura parietalis. %airan juga dapat memasuki rongga pleura dari ruang
intersisium paru melalui pleura viseralis atau dari kavum peritoneum melalui
lubang kecil yang ada di difragma. aluran limfe memiliki kapasitas menyerapcairan 2 kali lebih besar daripada cairan yang dihasilkan dalam keadaan normal.
4leh karenanya efusi pleura dapat terbentuk bila ada pembentukan cairan pleura
yang berlebihan atau jika terjadi penurunan pengangkutan cairan melalui limfatik
(Price, 29#.
D. Tan!a !an Ge"ala
1. esak napas
2. Rasa berat pada dada
. Aeluhan"gejala lain penyakit dasar efusi pleura seperti- bising jantung (pada
payah jantung#, lemas disertai penurunan && yang progresif (neoplasma#,
batuk yang kadang berdarah pada perokok (karsinoma bronkus#, tumor di
organ lain (metastasis#, demam subfebril (pada ;&#, demam menggigil (pada
empiema#, ascites (pada sirosis hepatic#, ascites dengan tumor di pelvis (pada
sindrom eigh#. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan- fremitus yang
menurun, perkusi yang pekak, tandatanda pendorongan mediastinum, suara
napas yang menghilang pada auskultasi.
E. Penatalaksanaan
Pada efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa
intubasi melalui selang iga. &ila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau
bila empiemanya multiokuler, perlu tindakan operatif. ungkin sebelumnya dapat
dibantu dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan antiseptik. Pengobatan
secara sistemik hendaknya segera dilakukan, tetapi terapi ini tidak berarti bila
tidak diiringi pengeluaran cairan yang adeCuate. (Price, 29#.
<ntuk mencegah terjadinya lagi efusi pleura setelah aspirasi dapat dilakukan
pleurodesis yakni melengketkan pleura viseralis dan pleura parietalis. Datat yang
dipakai adalah tetrasiklin, &leomicin, %orynecbaterium parvum dan lainlain.
Ef#si sek#n!e$ aki%at keanasan
Efusi maligna yang terjadi akibat kelainan metastasis merupakan efusi
terseing kedua paling sering ditemukan diantara tipe efusi eksudatif. ;iga jenis
tumor yang menyebabkan kirakira :/6 dari seluruh efusi pleura maligna adalah
karsinoma paru (6#, karsinoma ammae (2/6# dan tumor kelompok limfoma
(26#. ebagian besar pasien efusi pleura akibat kmalignitas ini mengkin
mengeluhkan gejala dipsnea yang kerap kali proporsinya tidak sebanding denganluas efusi. %airan pleura yang ditemukan berupa eksudat dan kadar glukosa dalam
cairan pleura tersebut mungkin menurun jika beban tumor dalam cairan pleura
cukup tinggi.
)iagnosis dibuat melaui pemeriksaan sitologik cairan pleura. 5ika
pemeriksaan sitologik a=al memberikan hasil negative, diperlukan pemeriksaan
sitologik ulang dengan tindakan biopsy pleura yang menggunakan jarum (needle
biopsy#. 5ika diagnosisnya masih belum dapat ditegakkan, torakoskopi mungkinakan menghasilkan diagnosis bilamana pasien menderita keganasan.
ebagian besar pasien dengan efusi pleura yang ganas harus diterapi secara
simptomatis, karena keberadaan efusi menunjukkan penyakit yang diseminasi dan
kebanyakan keganasan yang disertai efusi pleura tidak dapat disembuhkan dengan
kemoterapi. 5ika kehidupan pasien terganggu dengan gejala dipsnea dan dipsnea
tersebut dapat dikurang dengan torakosintesis maka salah satu prosedur berikut
harus dikerjakan-
1. ;orakostomi dengan pemasangan selang yang disertai pemberian preparat
yang menyebabkan sclerosis seperti bleomisin, 7 B<, atau minosiklin, /
hingga 1 mg"kg &&
2. ;orakoskopi yang disertai abrasi pleura atau penghembusan bedak talk
. Pemasangan pintas pleuroperitoneal
F. Ko&'likasi
1. Bnfeksi
2. *ibrosis Paru
. Pneumothoraks (karena udara masuk melalui jarum#
abdomen dan kelainan pembekuan darah (trombosit /.#. ubjek yang
memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan menjalani pemeriksaan klinis
dan radiologi. &ila dari foto toraks posteroanterior dan lateral terlihat cairan
di pleura, subjek menjalani prosedur tindakan punksi pleura. Pengambilan
sampel cairan pleura menggunakan spuit 1 cc dan darah vena tanpa
penga=et sebanyak / cc. 8nalisis cairan pleura dan serum dilakukan di
laboratorium 20 jam R Persahabatan meliputi pemeriksaan makroskopis
(=arna cairan pleura#, kimia klinik (protein, glukosa dan !)$#, mikroskopis
(jumlah sel dan hitung jenis sel# dan serum (protein dan !)$#. Prosedur
pemeriksaan laboratorium menggunakan alat $itachi 911 dan kamar hitung
*uchs Rosenthal. Pasien akan diamati sampai diagnosis penyebab efusi pleuraditegakkan atau sampai 1 bulan setelah tindakan punksi pleura. Eksudat
adalah bila efusi pleura disebabkan oleh penyakit lokal di rongga toraks
sedangkan transudat bila efusi pleura disebabkan oleh penyakit sistemik.
Pengambilan data pasien dilakukan melalui rekam medik ra=at jalan dan
ra=at inap. 8nalisis statistik untuk perbandingan 2 kelompok menggunakan
uji ann3hitney dan uji D dengan perbedaan bermakna bila p,/.
8nalisis data dilakukan dengan tatistical Program for ocial ciences (P
1:#.
0. HASIL PENELITIAN
)ari analisa dalam penelitian ini yang dilakukan pada 119 pasien penderita
efusi pleura didapatkan hasil-
Penyebab dari efusi pleura yang banyak ditemukan pada penelitian ini yang
dilihat dari jenis cairain yaitu cairan eksudat akibat malignasi sebanyak
(02,K6# dan ;uberkulosis sebanyak (026# dan cairan transudat adalah gagal
jantung (:6#. $asil ini ditemukan berdasarkan karakteristik dari efusi pleura.1. $emitoraks - paling banyak ditemukan adalah unilateral (K7,76# dan sisi
hemitoraks yang dominan adalah sebelah kanan (7K,96#
2. ifat efusi fleura - kurang dari separuh subyek dari penelitian ini
mempunyai efusi pleura yang masif sebanyak ( 0K,:6#.
. 3arna cairan - hampir separuh subyek penelitian ini pasien memiliki
cairan pleura yang ber=arna kuning keruh sebanyak(09,76#.