KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH ASKEP GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN ABES HEPAR OLEH ARAHMAN 09 071 014 018 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR MAKASSAR 2011 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN PENULISAN BABA II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP MEDIS 1. Definisi 2. Anatomi fisiologi 3. Etiologi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHASKEP GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
ABES HEPAR
OLEH
ARAHMAN
09 071 014 018
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2011
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
BABA II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
2. Anatomi fisiologi
3. Etiologi
4. Patofisologi
5. Manifestasi klink/Gejalal – gejala
6. Klasifikasi
7. Komplikasi
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajan
2. Analisis data
3. Diagnosa keperawatan dan Lampiran penyimpangan KDM
4. Implementasi
5. Evaluas keperawatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Abses Hepar adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi
bakter, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gasmointestional
yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari
jaringan hati nektolik, sel-sel inflamasi atau sel darah di dalam parenkim hati.
Abses Hati dibagi secara umum yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati
piogenik. Abses Hati amebik yaitu komplikasi dimebiasis ekstraintertinal yang paling sering
dijumpai di daerah tropik/subtropik, termasuk Indonesia. Abses hati piogenik sebagai hepatic
abscess, bacterial liver obscess, buctelial obscess of the liver, bacterial hepatic abscess.
Di negara-negara yang sedang berkembang abses hati amebik didapatkan secara endemik dan
jauh lebih sering dibandingkan dengan abses hati piogenik. Abses hati piogenik ini tersebar di
seluruh dunia, dan terbanyak di daerah tropis dengan kondisi higrene/sanitasi yang kurang.
Secara epidemiologi didapatkan 8-15 per 100.000 kasus abese hati piogenik yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit, dan dari beberapa kepustakaan Barat, didapatkan
prevalensi antopsi bervariasi antara 0,29-1,47%. Sedangkan prevalensi di rumah sakit antara
0,008-0,16% abses hati sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan dengan rentang usia
berkisar lebih dari 40 tahun, dengan insiden puncak pada dekade ke-6
Berdasarkan hasil Laporan Medical Record Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
mulai 01 Jnauari 31 Desember 2010 didapatkan penderita Abses Hepar sebanyak 71 orang.
Jumlah penderita laki-laki sebanyak 57 orang dengan presentase 0,80%, sedangkan pada
perempuan sebanyak 14 orang. Jumlah penderita yang meninggal dunia pada jumlah
keseluruhan sebanyak 3 orang.
Dari data tersebut di atas bahwa penderita Abses Hepar mayoritas dialami oleh laki-laki.
Untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi abses hepar sangat diperlukan
kerjasama tim kesehatan dan penanggulangan Abses Hepar dengan terjadinya dalam
pemenuhan diri, memeriksa kesehatan secara teratur, menjaga kebersihan lingkungan,
menghindari minuman beralkohol, mengawasi pemberian obat atau terapi yang membantu
pemulihan.
Dengan latar belakang di atas penulis tertarik dan ingin mengetahui bagaimana Asuhan
Keperawatan yang tepat pada Gangguan Sistem Pencernaan dengan Abses Hepar. Sehingga
memilih judul untuk Karya Tulis Ilmiah mengenai Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Pencernaan dengan Abses Hepar pada Tn. S di Ruangan Santa Melania Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Agar penulis mampu melaksanakan dan menerapkan Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Pencernaan dengan Abses Hepar di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis ini agar penulis diharapkan mampu :
a. Melakukan Pengkajian pada Tn. S dengan gangguan sistem pencernaan dengan Abses Hepar
b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan Pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan
dengan Abses Hepar
c. Merencanakan Tindakan Keperawatan kepada Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan
dengan Abses Hepar
d. Melaksanakan Tindakan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan
dengan Abses Hepar
e. Melakukan Evalausi Keperawatan terhadap tindakan yang diterapkan pada Tn. S dengan
Gangguan Sistem Pencernaan dengan Abses Hepar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP MEDIS
1. Defenisi
Abses adalah pengumpulan cairan nanah tebal, berwarna kekuningan disebabkan oleh
bakteri, protozoa atau invasi jamur kejaringan tubuh. Abses dapat terjadi I kulit, gusi, tulang,
dalam organ tubuh seperti hati, paru-paru, bahkan otak area yang terjai abses berwarna merah
dan menggembung, biasanya terdapat sensasi nyeri dan panas setempat. (Microsoft Encarta
Refrence Library 2004)
Hati atau hepar adalah organ yang paling besar didalam tubuh kita, warnanya cokelat
dan beratnya ±1,5 kg, letaknya dibagian atas dalam rongga abdomen sebelah kanan bawah
diafragma. (Drs. H. Syafuddin, 2006)
Abses hepar adalah bebentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi bakteri,
parasit, jamur maupun nekrosis stail yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang
ditandai dengan adanya proses gupurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan
hati neklohk, sel-sel inflamasi atau sel darah didalam parenkim hati.
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
Hati atau hepar adalah organ yang paling besar didalam tubuh kita, warnanya cokelat
dan beratnya ±1,5 kg, letaknya dibagian atas dalam rongga abdomen sebelah kanan bawah
diafragma.
Hati terbagi atas 2 lapisan utama :
Permukaan atas berbentuk cembung, terletak dibawah diafragma, dan permukaan bawah
tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transbersus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas hati, selanjutnya hati
14. Menanyakan kepada pasien apakah nyeri masih ada:
Pasien mengatakan nyeri masih ada
15. Menganjurkan keluarga untuk tidak membuat keributan supaya pasien dapat istirahat:
Keluarga pasien tampak setuju
16. Menganjurkan pasien untuk istirahat,
Pasien mengatakan mau istirahat
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/ Umur : Tn. S / 46 Tahun.
Ruang/ Kamar : St. Melania / 74-3
Tanggal/jam No Evaluasi keperawatan Paraf
28-06-2011
1 21.00 Wib
S : 1. Pasien mengatakan nyeri masih ada pada perut sebalah kanan atas
O : 2. Pasien tampak lemah
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien merasa nyeri sedikit berkurang dalam posisi semi towler
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan rencana tindakan no. 1,2,3,4
2 21.00 Wib
S : 1. Pasien mengatakan mual masih ada saat makan
O :2. Saat makan pasien tampak masih mual Pasien mendapat asupan nutrisi
tambahan (roti, buah)
3. Makanan yang disajikan habis ½ porsi
4. Pasien tampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan rencana tindakan no. 1,2,3,4
3 21.00 Wib
S : 1. Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri pada perut
2. Pasien mengatakan sering terbangun bila ada suasa ribut
O :1. Pasien tampak sering menguap
2. Palpebras tampak kehitaman
3. Pasien tampakgelisah
4. Pasien tampak lemah
5. Nadi : 84 x/i; TD : 110/70 mmhg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan rencana tindakan no. 1,2,3,4
30-06-2011 1 21.00 WIB
S : 1. Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
O : 2. Pasien tampak rileks
1. Keluhan nyeri sudah berkurang
A : Masalah sebagian teratasi
P : Pertahankan rencana tindakan keperawatan
2 21.00 WIB
S : 1. Pasien mengatakan sudah selera makan, rasa mual sudah tidak ada lagi
O : 2. Makanan yang disajikan habis
1. Pasien mendapat asupan tambahan (roti, buah
A : Masalah sebagian teratasi
P : Pertahankan rencana tindakan keperawatan
3 21.00 WIB
S : 1. Pasien mengatakan sudah mulai tidur nyenyak
2. Keluarga mengatakan pasien sudah mau tidur
3. Pasien mengatakan keluarga selalu menganjur-kan pasien untuk istirahat
O :1. Saat diobservasi pasien tampak istirahat
2. Wajah tampak mulai segar
A : Masalah sebagian teratasi
P : Pertahankan rencana tindakan keperawatan
4 21.00 WIB
S : - Pasien mengatakan termotivasi karena dukungan keluarga dan tenaga medis
O : 1. Rasa cemas sudah berkurang
2. Keluarga selalu mendampingi pasien
A : Masalah sebagian teratasi
P : Pertahankan rencana tindakan keperawatan
PATOFISIOLOGI PENYIMPANGAN KDM ABES HEPAR
Infeksi kuman
Sabiran Pnemonan
Saluran cerna/sistem pencernaan
- Vena- Sistem bilier- Sistem alterial Hepatik
Hepar Mengalami kerusakan jaringan
Peradangan/Inflamasi Rongga abes yangg penuh dengan Cairan yang berisi leukosit mati & hidup, sel-sel mati yang mencair Infeksi Hancur serta bakteri Nyeri
Abes Metabolisme nutrisi Gangguan pola tidur Perubahan nutrisi Produksi energi berkurang