Top Banner
Kelompok 3 Arista Hesty Meilysa Nina Harissa Ratnawati Siska Zaitun Sri Tia
27

an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Jul 05, 2015

Download

Documents

Tia Y.

first aid in emergency obstetric and neonatal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Kelompok 3

Arista •Hesty •Meilysa•Nina•Harissa

Ratnawati•Siska•Zaitun •Sri•Tia

Page 2: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN OBSTETRIK DAN

NEONATUS

Page 3: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

A. KEGAWATDARURATAN OBSTETRI

Page 4: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Abortus

• Adl pengeluaran hasil konsepsi yang usia kehamilannya <20mgg.

• Terapi : dengan macrodex, haemaccel, periston,plasma gel & perawatan di RS

Page 5: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Mola hidatidosa

• Penyebab: pembengkakan/ edematosa pada vili (degenerasi hidrofilik) dan proliferasi trofoblast.

• Terapi: segera rawat pasien di RS, beri terapi oksitosin dosis tinggi, pembersihan uterus dgn hati-hati, histerektomi un/ wanita tua/yg yidak ingin punya anak lagi, tranfusi darah, & antibiotika.

Page 6: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Kehamilan ekstrauteri/ ektopik

• Penyebab: terlambatnya transpor ovum karena obstruksi mekanis pada jalan yang melewati tuba uteri.

• Terapi: infus ekspander plasma (haemacel. Macrodex) 1000ml / merujuk ke RS secepatnya.

Page 7: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Plasenta previa• Adl tertanamnya bagian plasenta ke dalam

segmen bawah uterus.• Tindakan:a. Pantau TD, nadi & Hb,beri O2 & ekspender

plasma/serum, pasang infus.b. Seksio sesaria

Page 8: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Solusio plasenta

• Adl lepasnya plasenta yg tertanam abnormal pd dinding uterus, baik lengkap maupun prsial, pd usia kehamilan 20mgg/ lebih.

• Tindakan:• 1. hindari VT• 2. beri infus(macrodex,periston, haemaccel,

plasmagel, plasmafudin serta petidin/do;atin 100 mg IM)

• 3. TTV

Page 9: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Retensio plasenta

• Adanya plasenta tidak lahir spontan & tidak yakin apakah plasenta lengkap.

• Terapi retensio plasenta adalah• 1. 35 unit syntocinon(oksitosin) IV• 2. tekanan yg hati-hati pada fundus pd saat

pengeluaran.

Page 10: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Ruptur uteri• Adl munculnya sebagian / seluruh janin ke dalam

rongga abdomen yg bebas

• Terapi :• 1. histerektomi total• 2. histerektomi supravagina• 3. membersihkan uterus • & menjahit ruptur• 4. pengobatan anti syok

Page 11: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Perdarahan pasca persalinan• Perdarahan yg terjadi bersifat mendadak sangat

parah (jarang) perdarahan sedang dan perdarahan sedang menetap.

• Terapi:• 1.observasi penyebab perdarahan• 2.beri symtocinon 5-10 unit IV• 3. pegang dari luar dan gerakan uterus ke arah atas.• 4.Kompresi uterus bimanual• 5.Kompresi aorta abdominalis• 6.histerektomi

Page 12: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Syok hemoragik

• Penyebab: perdarahan eksterna/ interna yg menyebabkan hipoksemia atau ataksia vasomator akut.

• Tetapi, setiap penderita syok hemoragik dirawat di rumah sakit bertujuan mengembalikan hubungan normal antara volume kecepatan denyut jantung dan kebutuhan perifer.

Page 13: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Syok septik

• Penyebab: masuknya endoktosin bakteri gram negatif (coli, proteus, pseudomonas, aerobakter, enterokokus)

• Terapi:• Tindakan segera pd fase awal yaitu terapi

infus, Terapi infeksi.

Page 14: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Preeklamsia Berat

• Suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg disertai proteinuria dan edema pada kehamilan 20mgg/ lebih.

• Terapi:• MgSO4 ,40%,disuntikkan dibokong kiri-kanan.• Klorpomazim 50 mg IM, diazepam 20 mg IM.

Page 15: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Penanganan umum

• Beri obat anti hipertensi sampai tekanan diastolik 90-100 mmHg

• Ukur keseimbangan cairan• Kateterisasi urin• Pantau TTV• Nilai pembekuan darah

Page 16: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

B. KEGAWATDARURATAN NEONATUS

Page 17: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

PENGERTIAN NEONATUS

• Adalah organisme yang berada pada periode adaptasi kehidupan intra uterin & ekstra uterin.

• Periode selama 1 bulan (lebih tepat 1 minggu/ 28 hari setelah lahir)

Page 18: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Kondisi neonatus memerlukan resusitasi

• 1. sumbatan jalan nafas• 2. kondisi depresi pernafasan• 3. kerusakan neurologis• 4. kalainan/ kerusakan saluran nafas• 5. syok hipopolamik

Page 19: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Asfiksia perinatal

• Merupakan penyebab mortalitas & morbiditas yang penting.

Page 20: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Fase asfiksiaa. Janin bernafas megap-megapb. Masa henti nafas primerc. Jika asfiksia berlangsung terus

timbul pernafasan megap-megap kedua selama 4-5 menit diikuti masa henti nafas kedua

Page 21: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Perencanaan berdasarkan perhitungan nilai APGAR

Nilai APGAR menit pertama Keterangan & Tindakan

7-10 Pengisapan lendir/ cairan dari orofaring

4-6 Orofaring cepat dihisap & beri oksigen 100%, stimulasi sensorik pada telapak kaki & punggung

3 atau kurang Bayi menalami depresi pernafasan berat, orofaring harus cepat dihisap

Page 22: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Hipotermi

• Terjadi jika suhu tubuh < 36.5 °C

Page 23: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Pencegahan hipotermiIbu melahirkan di ruangan hangat

Segera keringkan tubuh bayi

Segera letakkan bayi di dada ibu

Tunda memandikan bayi

Page 24: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Kejang

• Dapat disebabkan oleh meningitis ensefalopati/ hipoglikemia berat.

Page 25: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Pencegahan kejang pada BBLJaga bayi agar tetap hangat

Bungkus bayi dengan selimut

Pakaikan topi

Rujuk bayi segera

Page 26: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

Penanganan lanjut……..

• Jika bayi sianosos/ biru/ sukar bernafas (frekuensi <30 atau >60x/mnt), beri O2 melalui kateter hidung/ nasal prog.

• Jika suhu aksila turun di bawah 35°C, hangatkan tubuh bayi.

Page 27: an Pertama Pd Kegawatdaruratan Obstetri

TERIMAKASIH