USUL PROGRAM PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT DESA
PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN TANAMAN SERAI
SEBAGAI ALTERNATIF PENGUSIR NYAMUK KEPADA
IBU PKK RW 19 CLOLO, KELURAHAN KADIPIRO,
KECAMATAN BANJARSARI, SURAKARTAOleh :Adhelia Merinda Y
A101.16.001Ahmad Cahya Anggi RA101.16.002Alifia Wisdayanti P
A102.08.001Ambar Saraswati
A102.08.002Apri Tria Nur HidayahA101.16.007Arum Dyah Oktafia
A101.16.008Desi Purnaningsih
A102.08.013Desy Novianitasari A102.08.014
Ipak Primasitha D W PA102.08.035
Karima Putri
A102.08.036
Murti Aprillia A
A102.08.042
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL
SURAKARTA
2015HALAMAN PENGESAHAN1. Judul : Penyuluhan Demam Berdarah
Dengue dan Tanaman Serai Sebagai Alternatif Pengusir Nyamuk Kepada
Ibu PKK RW 19 Clolo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari,
Surakarta.
2. Bidang Penerapan Laboratorium: Parasitologi
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama lengkap
: Murti Aprillia A b. Jenis kelamin
: Perempuan
c. NIM
: A 102.08.042
4. Jumlah Anggota
: 10 orang
a. Nama Anggota I
: Adhelia Merinda Yb. Nama Anggota II
: Ahmad Cahya Anggi R c. Nama Anggota III
: Alifia Wisdayanti P
d. Nama Anggota IV
: Ambar Saraswati
e. Nama Anggota V
: Apri Tria Nur Hidayahf. Nama Anggota VI
: Arum Dyah Oktafia g. Nama Anggota VII
: Desi Purnaningsih
h. Nama Anggota VIII
: Desy Novianitasarii. Nama Anggota IX
: Ipak Primasitha D W Pj. Nama Anggota X
: Karima Putri5. Lokasi Kegiatan : RT 03/ RW 19, Clolo,
KelurahanKadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta6. Jumlah belanja
yang diusulkan: Rp 1.100.000,00
Surakarta, Februari 2014
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Ketua Tim Pengusul
(Adhi Kumoro Setya, S.Pd. Bio.)
(Murti Aprillia A)
Menyetujui,
Ketua Panitia PKMD(M. Taufiq Qurrohman, M.Sc.)1. Pendahuluan
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit demam yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang
disebarkan kepada manusia (Kalyanamitra, 2012). Demam Berdarah
Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Data dari
seluruh dunia menunjukkan Asia menjadi urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya, World Health Organization (WHO)
mencatat Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di
Asia Tenggara (Achmadi dkk. 2009).
Menurut Aditama (2014), di tahun 2013 kematian akibat DBD
mencapai sebesar 0,77% (871 kematian) dan di awal tahun 2014 sampai
bulan april tercatat sebesar 0,84% (110 kematian). Situs online
harian Joglosemar dan Merdeka (8 Januari 2015) melansir bahwa wabah
Demam Berdarah kembali menyerang Kampung Clolo, Kelurahan Kadipiro
di awal bulan Januari dan telah menyebabkan 2 warga meninggal dunia
serta belasan lainnya harus dilarikan ke rumah sakit, ditambahkan
pada situs online harian Suara Merdeka (9 Januari 2015) bahwa 17
warga Clolo dilarikan ke rumah sakit.Penyakit demam berdarah
ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai
sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan
arthralgia) dan ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah
terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan
pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh
tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi
sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan
disertai batuk-batuk (Kaylanamitra, 2012).Pencegahan utama demam
berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk
demam berdarah. Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial
untuk penyakit demam berdarah. Selain pencegahan melalui 3M, untuk
menghindari gigitan nyamuk dapat digunakan tanaman dari alam yang
menghasilkan bahan anti nyamuk. Salah satu tanaman penghasil bahan
anti nyamuk adalah serai wangi karena mengandung minyak atsiri yang
berfungsi untuk pengusir nyamuk (Kasmara dkk, 2012). 2. Rumusan
Masalah
Setelah melakukan survei di Clolo RW 19 maka disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
a. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang
demam berdarah/ demam berdarah dengue?
b. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang
tentang gejala demam berdarah/demam berdarah dengue?
c. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang
tentang pencegahan secara umum demam berdarah/demam berdarah
dengue?
d. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang
manfaat tanaman serai sebagai pengusir nyamuk?3. Tinjauan
Pustaka
a. Demam Berdarah Dengue
1) Pengertian Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan
penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Demam berdarah
disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti (Kaylanamitra,
2012).2) Gejala Demam BerdarahKondisi terjangkitnya demam berdarah
perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun
keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila penderita
mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau
keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan
gejala-gejala tersebut. Terdapat 4 tipe orang yang mengalami atau
menderita demam berdarah, diantaranya :a. Bentuk abortif, penderita
tidak merasakan suatu gejala apapun.b. Dengue klasik, penderita
mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang,
diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak
perdarahan di bawah kulit.c. Dengue Haemorrhagic Fever (Demam
berdarah dengue(DBD)) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah
dengan perdarahan dari hidung (mimisan), mulut, dubur, dan
sebagainya.d. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD
ditambah dengan syok atau presyok, bentuk ini sering berujung pada
kematian. Lama demam berdarah pada umumnya sekitar enam atau tujuh
hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa
demam. Secara klinis, jumlah trombosit akan jatuh hingga pasien
dianggap afebril.(Kaylanamitra, 2012)3) Tindakan Pencegahan Demam
BerdarahDemam Berdarah saat ini belum tersedia vaksin untuk
pengobatannya, untuk itu perlu adanya pencegahan dengan cara
menghilangkan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk atau
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menghindari gigitan nyamuk.
Untuk memberantas sarang nyamuk dikenal dengan 3M, sebagai berikut
:
(a) Menguras tempat penampungan air (bak mandi, tempat minum
burung dan tempat tempat yang dapat menampung air yang
lainnya).
(b) Menutup penampungan air.
(c) Membuang dan mengubur barang bekas yang dapat menampung
air.
Pencegahan yang kedua dengan cara menghindari gigitan nyamuk
dapat dilakukan, sebagai berikut:(d) Dilakukan pengasapan (fogging)
secara masal.(e) Gunakan anti nyamuk oles, obat nyamuk semprot
maupun bakar dan bisa memasang kelambu.
(f) Menaburkan bubuk ABATE dalam penampung air.
(g) Memanfaatkan jenis jenis tanaman tertentu (Lavender, Serai
Wangi, Geranium, dan Zodia) menghasilkan bau yang tidak disukai
oleh serangga, seperti nyamuk.
(Kasmara dkk, 2012).b. Serai
Serai merupakan tanaman bermarga Andropogon, deng an nama
spesies Andropogon nardus L. Serai merupakan tanaman
rumput-rumputan tegak, menahun dan mempunyai perakaran yang sangat
dalam dan kuat. Daun serai merupakan daun tunggal, lengkap dan
pelepah daunnya silindris, gundul, seringkali bagian permukaan
dalam berwarna merah, ujung berlidah (ligula), helaian, lebih dari
separuh menggantung, remasan berbau aromatik (Budiasih, 2011).
Gambar 1. Serai
(https://aisalwa.files.wordpress.com/2011/12/serai-wangi.jpg)1)
Kandungan dan Manfaat Serai
Kandungan dari serai yang utama adalah minyak atsiri dengan
komponen sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%,
geranil asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol,
eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen. Minyak
serai mengandung 3 komponen utama yaitu sitronelal, sitronelol dan
geraniol (Wardani 2009). Hasil penyulingan dari Andropogon nardus L
diperoleh berupa minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae.
Oleum citronellae terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat
digunakan untuk menghalau nyamuk, sehingga tanaman serai ini dapat
dimanfaatkan (Wardani, 2009).2) Pengolahan Serai Sebagai Alternatif
Penggusir Nyamuk.a) Alat dan bahan
(1) 1 ons batang dan daun serai (3 - 5 buah)(2) Pisau dan
telenan
(3) Blender
(4) Mangkuk
(5) Saringan
(6) Gelas ukur(7) Penyemprot (sprayer)
(8) Corong b) Cara pembuatan (Adiseputra dkk. 2009) (1) Potong
akar serai, pisahkan dengan batang dan daunnya sebanyak 1 ons(2)
Kemudian cuci bersih daun dan batang serai.(3) Jemur sebentar
sampai layu, potong serai menjadi bagian kecil, buang bagian yang
berwarna coklat. (4) Blender sampai dirasa cukup halus, masukkan
serai yang sudah halus ke dalam wadah bersih.(5) Tambahkan air
sampai 100 ml dan direndam selama 1 malam. (6) Rendaman tersebut
disaring, sehingga yang tertinggal air serainya saja.(7) Tuangkan
ke dalam botol sprayer (botol bekas parfum yg
telah dicuci bersih dan kering). (8) Penggunaan: Semprotkan
cairan serai ke ruangan yang ingin disterilkan dari nyamuk atau
semprotkan langsung pada sarang atau jala.3) Kelebihan Insektisida
Alternatif Serai (Rahma, 2013)a) Proses perendaman selama satu
malam bertujuan untuk mengeluarkan zat sitronela yang terkandung
dalam serai.
b) Obat nyamuk semprot, oles, dan bakar berbahaya bagi manusia
sebab mengandung bahan aktif golongan organofosfat seperti propoxur
(karbamat), diethyltoluamide, dan dichlorovynil dimethyl phosfat
(DDVP) yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia.c)
Obat nyamuk dari Tanaman Serai tidak mengandung bahan-bahan kimia
seperti obat nyamuk semprot, oles maupun bakar yang dijual
dipasaran, selain itu obat nyamuk dari serai juga berbau harum.d)
Tanaman Serai mudah didapat dan juga mudah ditanam sendiri di
halaman rumah, sehingga tidak memerlukan biaya yang banyak dalam
pembuatannya.e) Bahan lain untuk membuat obat nyamuk pun hanya air
bersih, sedangkan tempatnya bisa menggunakan botol sprayer baru
maupun memanfaatkan botol bekas sisa parfum yang telah dicuci
bersih dan kering.4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Desa ini
mempunyai tujuan, antara lain :
1. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang demam
berdarah/ demam berdarah dengue.2. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki
pengetahuan tentang gejala demam berdarah/demam berdarah dengue.3.
Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang pencegahan
secara umum demam berdarah/demam berdarah dengue.4. Ibu PKK di
Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang manfaat tanaman serai
sebagai pengusir nyamuk.5. Manfaat KegiatanSetelah dilaksanakannya
Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Desa diharapkan Ibu PKK RW
19 Clolo mendapatkan manfaat antara lain:
a. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang demam
berdarah/ demam berdarah dengue.b. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki
pengetahuan tentang gejala demam berdarah/demam berdarah dengue.c.
Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang pencegahan
secara umum demam berdarah/demam berdarah dengue.d. Ibu PKK di
Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang manfaat tanaman serai
sebagai pengusir nyamuk.6. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan dalam program PKMD yang akan kami selenggarakan
adalah Ibu PKK RW 19 Clolo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan
Banjarsari, Surakarta yang berjumlah 30 35 orang. Pada lokasi PKMD
yang kami selenggarakan, pengetahuan ibu ibu mengenai demam
berdarah, gejala penyakitnya, pencegahan dari penyakit demam
berdarah serta cara memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif
pengusir nyamuk cukup rendah. Hal tersebut menjadi dasar pemilihan
Clolo RW 19, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta
sebagai tempat untuk diadakan penyuluhan tentang demam berdarah,
gejala penyakitnya, pencegahan dari penyakit demam berdarah serta
cara memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif pengusir
nyamuk.7. Metode PKMD
Penyuluhan secara langsung dengan pemberian kuisioner tentang
demam berdarah, gejala penyakit, pencegahan dari penyakit demam
berdarah serta cara memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif
pengusir nyamuk, ceramah dengan power point berupa hand out, tanya
jawab dari Ibu PKK kepada penyuluh, memberi pertanyaan (postes)
kepada Ibu PKK, dan dengan pemberian stiker gratis tentang
pemanfaatan tanaman serai sebagai pengusir nyamuk.8.
Keterkaitan
Setelah dilakukan penyuluhan di Clolo RW 19, Kelurahan Kadipiro
masyarakat dapat mengetahui tentang demam berdarah dan pemanfaatan
tanaman serai sebagai pengusir nyamuk penyebab demam berdarah.
Bagi mahasiswa AAK Nasional Surakarta dalam kegiatan ini dapat
menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang promosi kesehatan.
Salah satu kompetensi seorang ahli madya kesehatan adalah sebagai
penyuluh yaitu memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat umum
tentang informasi informasi kesehatan dan diharapkan dapat mengubah
perilaku masyarakat setelah diadakan penyuluhan. Bentuk penyuluhan
kesehatan mengenai demam berdarah, gejala penyakitnya, pencegahan
dari penyakit demam berdarah dan pemanfaatan tanaman serai sebagai
alternatif pengusir nyamuk serta dapat juga dijadikan sebagai salah
satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat khususnya bagi
Ibu PKK RW 19 Clolo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari,
Surakarta.9. Rancangan Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan dengan sesi tanya jawab
yang diberikan kepada Ibu PKK dari penyuluh berupa postest.
Indikator keberhasilan penyuluhan yang kami selenggarakan di Clolo
RW 19 adalah :
a. Target peserta yang datang dalam kegiatan tersebut berjumlah
30 -35 orang.
b. Peserta antusias terhadap penyuluhan yang diselenggarakan
dengan adanya minimal 4 orang Ibu PKK yang bertanya pada saat sesi
tanya jawab kepada penyuluh.c. Peserta mampu menjawab minimal 3
pertanyaan lisan yang diberikan oleh penyuluh pada saat sesi
post-test
10. Jadwal Pelaksanaan
a. Kegiatan
Hari, tanggal: Jumat, 13 Februari 2015 Jam
: 13.00 selesai Tempat
: di rumah Ibu Redi Sarwanto RT 03/ RW 19, Clolo,
Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari.
b. Susunan Acara
NoWaktuKegiatanPelaksanaPenanggung Jawab
111.00 12.30Persiapan KegiatanSemua PanitiaAhmad
213.00 14.00Kegiatan PKK rutin Panitia PKKDesi Novianitasari
314.00 14.10Pembukaan dan SambutanMurti Aprillia
Adhelia
514.10 14.30Penyajian MateriApri dan KarimaDesi Purnaningsih
614.30 14.45Sesi Tanya Jawab dan DoorpriceDesi Noviantisari,
Adhelia, Desi Purnaningsih, Murti Aprillia, dan Dosen
PembimbingApri
714.45 15.00PostestIpak Prima, Ambar, Alifia Arum
815.00 15.10PenutupanAlifiaKarima Putri
c. Susunan KepanitiaanKetua
: Murti Aprillia A
Sekretaris
: Alifia Wisdayanti P
Apri Tria Nur Hidayah
Bendahara
: Desy Novianitasari
Desi PurnaningsihSie Konsumsi: Ahmad Cahya Anggi R
Adhelia Merinda Y
Ambar Saraswati
Karima Putri
Sie Dokumentasi: Arum Dyah Oktafia
Ipak Primasitha D W P
11. Rancangan Anggaran Biaya
SatuanJumlah Harga Satuan Total
NoPemasukkan
1.KampusRp 1.100.000,-
NoPengeluran
1.Kesekretariatan Rp 100.000,-
2.KonsumsiBuah55Rp 8.000,-Rp 440.000,-
3.Pembuatan Banner (1,6 m x 0,6 m)Buah1Rp 70.000,-Rp
70.000,-
4.Pembuatan Stiker Lembar4Rp 12.000,-Rp 48.000,-
5.Pembuatan Poster Lembar4Rp 6000,-Rp 24.000,-
6.DoorpriseRp 100.000,-
7.Transportasi (survei)RP 50.000,-
8. Kenang kenangan Rp 120.000,-
9.Sampel Serai :
a. Botol sprayer
b. Serai
c. Cetak Label
d. Plastik
pembungkus
e. Pita
f. Air mineralBuah
Kilogram
LembarKilogramRollLiter35
7
3
1
2Rp 2500,-
Rp 3500,-
Rp 4500,-
Rp 12.500,-
Rp 4000,-Rp 4000,-Rp 87.500,-Rp 22.500,-Rp 13.500,-Rp 12.500,-Rp
4000,-
Rp 8000,-
Rekapitulasi DanaTotal
Pemasukkan Rp 1.100.000,-
Pengeluaran Rp 1.100.000,-
SisaRp 0
Surakarta, Februari 2015
Dosen Pembimbing
Ketua Pelaksana
(Adhi Kumoro Setya, S.Pd. Bio.)
(Murti Aprillia)
Ketua Panitia PKMD
Bendahara PKMD(M. Taufiq Qurrohman, M.Sc.)
(Haryati)DAFTAR PUSTAKAAchmadi, U.F., Sudjana, P., Sukowati, S.,
Wahyono, T.Y.M., Haryanto, B., Mulyono, S., dan Adiwibowo, A. 2009.
Buletin. Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Vol. 2
Adiseputra, I.G.K., Radityo, W.E., dan Lestari, N.K. 2009.
Jurnal. Tanaman Serai Untuk Membunuh Nyamuk. Vol. 1 No.1 :
007-010
Aditama, Y. T. 2014. Penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk dan
cara Pencegahannya serta Target yang akan dicapai oleh Pemerintah.
http://pppl.depkes.go.id/berita?id=1374 Diakses pada 2 Februari
2015Aisalwa. 2011. Bahayanya Obat Nyamuk.
https://aisalwa.wordpress.com/2011/12/07/bahayanya-obat-nyamuk/
Diakses pada 4 Februari 2015Ariawan, A. 2015. DBD di Clolo, DKK
Belum Terima Laporan Resmi.
http://berita.suaramerdeka.com/dbd-di-clolo-dkk-belum-terima-laporan-resmi/
Diakses pada 4 Februari 2015
Budiasih, K.S. 2011. Pemanfaatan Beberapa Tanaman Yang
Berpotensi Sebagai Bahan Anti Nyamuk. Makalah. Universitas Negeri
Yogyakarta
Deniawan. 2015. Wabah Demam Berdarah Mulai Ancam Warga Solo.
http://joglosemar.co/2015/01/wabah-demam-berdarah-mulai-ancam-warga
solo.html Diakses pada 4 Februari 2015
Kalyanamitra. 2012. Demam Berdarah, Gejala, Pencegahan dan
Pengobatannya.
http://www.kalyanamitra.or.id/wp-content/uploads/2012/07/DemamBerdarah-Gejala-Pencegahan-dan-Pengobatannya
Diakses pada 2 Februari 2015Kasmara, M., dan Hermawan, W. 2012.
Sosialisasi Tanaman Hias Pengusir Nyamuk (Lavender, Serai Wangi,
Geraniuum dan Zodia) di Lingkungan Perumahan dan Sekolah Dasar Desa
Melati Wangi Kabupaten BandungRahma, H.N. 2013. Bioteknologi
Membuat Obat Nyamuk Dari Serai.
http://www.slideshare.net/helmyshin1/bioteknologi-membuat-obat-nyamuk-dari-serai
Diakses pada 30 januari 2015Sunaryo, A. 2015.
http://www.merdeka.com/peristiwa/awal-tahun-dbd-menyerang-dua-warga-solo-meninggal.html
Diakses pada 4 Februari 2015Wardani, S. 2009. Uji Aktivitas Minyak
Atsiri Daun dan Batang Serai (Andropogon naidus L.) Sebagai Obat
Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Universitas
Muhammadiyah SurakartaLampiran Peta Lokasi
Lokasi