LBM 1STEP 11. Visus: suatu organ yang berfungsi untuk melihat2.
Ortoforia: kedudukan 2 bola mata normal tidak berubah bila diganggu
fungsinyaSTEP 71. Bagaimana anatomi, histologi, fisiologi mata
?ANATOMI
I. Oculusa. Bulbus Oculi : Selubung Tunika Fibrosa Sclera
Bersama kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata
Kornea Merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola
mata di sebelah depan Tunika Vaskulosa Uvea Iris mengatur secara
otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata Badan siliar
menghasilkan humor aquosus Koroid memberI nutrisi pada retina dan
bagian mata lainnya Tunika Nervosa Retina Menerima rangsangan
cahaya Stratum pigmentum Sumber : Ilmu Penyakit Mata, Prof. dr. H.
Sidarta Ilyas, SpM, FKUI : 2002
b. Isi Humor aquos
Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor
aquos dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor aquos
merupakan cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan
posterior. Volume humor aquos sekitar 250 L, dan kecepatan
pembentukannya 2,5 L/menit. Komposisi humor aquos hampir sama
dengan komposisi plasma, yaitu mengandung askorbat, piruvat,
laktat, protein, dan glukosa.Humor aquos merupakan media refrakta
jadi harus jernih. Sistem pengeluaran humor aquos terbagi menjadi 2
jalur, yaitu sebagian besar melalui sistem vena dan sebagian kecil
melalui otot ciliaris.
Pada sistem vena, humor aquos diproduksi oleh prosesus ciliaris
masuk melewati kamera okuli posterior menuju kamera okuli anterior
melalui pupil. Setelah melewati kamera okuli anterior cairan humor
aquos menuju trabekula meshwork ke angulus iridokornealis dan
menuju kanalis Schlemm yang akhirnya masuk ke sistem vena. Aliran
humor aquos akan melewati jaringan trabekulum sekitar 90 %.
Sedangkan sebagian kecil humor aquos keluar dari mata melalui otot
siliaris menuju ruang suprakoroid untuk selanjutnya keluar melalui
sklera atau saraf maupun pembuluh darah. Jalur ini disebut juga
jalur uveosklera (10-15%).
Lensa Cristalina Letak: di depan badan kaca & di belakang
iris. Mrp bangunan lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg
dilapisi oleh kapsul tipis yg homogen. Titik pusat permukan
anterior & posterior disebut polus anterior & polus
posterior, garis yg melewati kedua polus disebut sumbu
(aksis).Lensa dibungkus suatu kapsul, yg mrp membran bening yg
menutup lensa dg erat & tebal pd permukaan anterior. Fungsi
kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan kaca &
humor akuos, & berperan pd proses akomodasi. Corpus Vitreum
II. Organo oculi acessorius a. Musculi oculia. Otot2 penggerak
bola mata :
6 otot ekstra okuler pd satu mata : 1. Rektus lateral 4. Rektus
inferior 2. Rektus medial5. Oblik superior 3. Rektus superior 6.
Oblik inferior(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)Terdiri atas
3 pasang otot, yaitu :i. m.rektus superiorii. m.rektus inferioriii.
m.rektus medialiv. m.rektus lateralv. m.obliqus superiorvi.
m.obliqus inferior
b. PalpebraSecara anatomis dibagi 4 lapisan : Lapisan epidermal
: Lapisan muskular : m. Levator palpebra m. Orbikularis okuli m.
Mulleri m. Riolani Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg
kerangka palpebra. Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum.
Fungsi : Memberi bentuk palpebra Origo & insertio otot Memberi
kekuatan pada palpebralLapisan konjungtiva
Otot kelopak mata M.orbicularis oculi Inervasi: n.Fasialis
Fungsi: menutup mata M.levator palpebra Inervasi: N.occulomotorius
Fungsi: membuka mata M.tarsalis mulleri Inervasi syaraf simpatis
Fungsi: pertahankan buka palpebra
c. Conjungtiva Konjungtiva palpebra Konjungtiva bulbi
Konjungtiva fornix
d. Glandula Lakrimali Terdiri atas : Pars glandula lakrimalis
Bag.yang produksi air mata Pars ekskretorius Bag yang menampung air
mata dan mengalirkan ke hidung Glandula sekretorius assesorius
Gld.Krause, gld Wolfring, sel goblet Persarafan : N.trigeminus
sensoris N.simpatis lwt gln.cervicale N.fascialis parasimpatis
Lakrima Adalah organ tubuh yang secara reflektoris memproduksi
air mata
Komponen air mata ? Air mata terdiri dari 3 lapis : Mukus :
dihasilkan oleh sel goblet konjungtiva Cair : dihasilkan oleh
gld.Lakrima Berminyak : dihasilkan oleh gld.Meibom enzim lisosim yg
mpy efek antibakteri.
Yg memicu pengeluaran air mata ?sistem lakrimalis terdiri dari
sistem sekresi dan sistem ekskresi.Sistem sekresi terdiri dari
komponen yang memproduksi air mata (tear film), yaitu kelenjar
lakrimalis utama, kelenjar lakrimalis asesorius (kelenjar Krause
dan Wolfring), kelenjar Meibom, dan sel Goblet conjunctiva.
Sedangkan sistem ekskresi akan mengalirkan hasil sekresi
kelenjar-kelenjar tersebut masuk ke rongga hidung melalui meatus
nasi inferior. Untuk mencegah aliran balik udara maupun lendir dari
hidung masuk kedalam saluran lakrimalis, maka mukosa saluran
lakrimalis membentuk lipatan yang berfungsi sebagai katup (katup
Hasner). Sistem ekskresi terdiri dari :0. Pungtum lakrimalis
(superior dan inferior)0. Kanalikuli lakrimalis (superior dan
inferior)0. Sakus lakrimalis0. Duktus nasolakrimalis
Mekanisme menangis bisa disebabkan oleh karena emosi dan bisa
juga karena iritasi.1. EMOSIRangsangan emosi Hipotalamus N.7
(n.fascialis) Aparatus Lacrimal1. IRITASIRangsanganIritasi N.5 N.7
Aparatus lacrimalis
Perjalanan Air Mata:Aparatus lakrimal(lateral) Mengeluarkan air
mataDuctuli ekskretori Pungtum lakrimalis Kanalikuli Lakrimalis
Saccus Lakrimalis Ductus Nasolacrimalis Meatus nasal tepatnya di
conca nasalis inferior
Tear film terdiri dari 3 komponen, yaitu :1. Lipid, lapisan
paling superficial yang dihasilkan oleh kelenjar Meibom yang
terdapat di palpebra superior dan inferior. Tebal lapisan ini 0,1
um1. Akuos, lapisan tengah (paling tebal) yang dihasilkan oleh
kelenjar Lakrimalis utama dan kelenjar lakrimalis asesorius
(kelenjar Krause dan Wolfring). Tebal lapisan ini 7 um. Selain air
sebagai komponen utama, juga terdiri dari elektrolit, glukosa,
oksigen, protein (termesuk imunoglobulin A), enzim dan komponen
lainnya.1. Mucin, lapisan paling profunda yang dihasilkan oleh sel
Goblet conjunctiva. Tebal lapisan ini 0,02 0,05 um. Selain
dihasilkan oleh sel Goblet, mucin juga diproduksi oleh epitel
permukaan conjunctiva dan kornea yang disebut dengan N-linked
mucin. Sedangkan mucin yang dihasilkan oleh sel Goblet disebut
dengan O-linked mucin.
Fungsi air mata ? Fungsi air mata: sebagai cairan pelindung
terhadap kekeringan dan sebagai antibakterial karena mengandung
enzim lisozim sebagai pelicin pada waktu berkedipKenapa air mata
tidak pernah tumpah keluar ? Glandula lakrimalis, terdiri atas :
Pars orbitalis Pars palpebralis Pars sekretorius : saluran sekresi
duktuli lakrimalis 6-12 buah bermuara di forniks superior sebelah
lateral. Bisa tertutup oleh proses sikatrik akibat : Trakhoma
Trauma kimia Steven Johnson syndroma Akibatnya produksi air mata
berkurang/ tidak ada sehingga menyebabkan keratitis sicca Mekanisme
pengaliran air mata : Diproduksi gld.lakrimalis dikumpulkan di
forniks superior Diratakan ke bola mata dengan cara berkedip
Kemudian masuk ke pars ekretorius melalui pungtum
Lokasi otot ? ketika kontraksi dan relaksasi gimana ?a. Otot2
penggerak bola mata :
6 otot ekstra okuler pd satu mata : 1. Rektus lateral 4. Rektus
inferior 2. Rektus medial5. Oblik superior 3. Rektus superior 6.
Oblik inferior(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)Terdiri atas
3 pasang otot, yaitu :i. m.rektus superiorii. m.rektus inferioriii.
m.rektus medialiv. m.rektus lateralv. m.obliqus superiorvi.
m.obliqus inferior
Humor aquous terbetuknya ? kenapa kok bisa ada air ? keluarnya
kemana ?
Nervus perjarasannya !
Persarafan pada mata :0. Sensorik : cabang 1 dan 2 N.V0. Motorik
: N.III, N.IV, N.VIN.III (N.Oculomotorius)Sifat : - Eferen
motorik1. M.rectus medius1. M.rectus superior1. M.rectus inferior1.
M.obliqus inferior1. M.levator palpebra - Eferen visceral1.
M.ciliaris (utk akomodasi)1. M.sphincter pupilae (reflek
pupil)Nucleus :1. Oculomotorius1. Edinger westphal NIII masuk
orbita lewat: - Fissura orbitalis superiorN.IV (N.Trochlearis)0.
Sifat :Eferen motorik,0. M.obliqus superior0. Masuk orbita lewat
:1. fissura orbitalis superiorN.VI (N.Abduscen)0. Sifat eferen
motorik :2. M.rectus lateral0. Masuk orbita lewat : 3. fissura
orbitalis superior.(Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong)
Fisiologi mata yang termasuk media refrakta0. kornea, humor
aquosus, lensa dan korpus vitreum0. fungsi mata (umum) : untuk
melihat0. Fungsi bagian2 mata :0. Konjungtiva : palpebra, bulbaris,
dan forniks0. Palpebra : menghindari dari trauma fisik maupun
kimia,melindungi bola mata.0. Sklera dan episklera : memberi bentuk
pada mata.0. Kornea : meneruskan cahaya yang masuk ke bola mata0.
Iris : memberi pigmentasi pada mata, mengatur besar kecilnya
pupil0. Korpus siliaris :tempat menempelnya zonula siliaris yang
berfungsi untuk fiksasi lensa, menghasilkan humor aquous0. Koroid :
memberi nutrisi retina bagian luar0. Pupil : mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk0. Lensa : memfokuskan cahaya yang
masuk dan akomodasi mata0. Retina : menangkap cahaya yang masuk
melalui pupil0. Humor Vitreus : mediarefrakta, membentuk bola
mata0. Humor Aquous : mempengaruhi tekanan intra okuler0. palpebra
: a. Melindungi bola mata b. Meratakan hasil sekresi kelenjar air
mata c. Mendorong corpus alienum keluar d. Fiksasi bola mata
Histologi1. Histology mataOrgan visus 0. Bulbus oculi 0. Isi
bulbus oculiBulbus oculi dibagi menjadi 3 lapisan :
Lapisan Luar (Fibrosa) sclera dan korneaLapisan Tengah (uvea)/
vasculer iris corpus siliaris dan koroidLapisan Dalam retina Isi
Bulbus oculi ada 3 :Humor aquosusLensa Corpus vitreum
Kelopak mata potongan sagital
Lapisan kornea
Lapisan koroid dan retina
Lapisan Retina
Kelenjar lakrimal
Sumber : Atlas Histologi di Fiore . Ed. 11 ,Victor .P
2. Mekanisme pergerakan bola mata ?
Gerakan Fiksasi Mata 0. Mekanisme Fiksasi Volunter Diatur oleh
regio premotor lobus frontalis 0. Mekanisme Fiksasi Involunter Area
penglihatan sekunder di korteks occipitalis
Mekanisme Fiksasi Tremor yang terus menerus dengan kecepatan
30-80 siklus/det, oleh karena kontraksi beruntun otot-otot mata
Penyimpangan lambat dari bola mata ke satu jurusan atau ke jurusan
lainnya Gerakan Ceklikan, yang diatur oleh mekanisme fiksasi
involunter Musculi oculi Otot2 penggerak bola mata :
6 otot ekstra okuler pd satu mata : 1. Rektus lateral 4. Rektus
inferior 2. Rektus medial5. Oblik superior 3. Rektus superior 6.
Oblik inferior(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)Terdiri atas
3 pasang otot, yaitu : m.rektus superior m.rektus inferior m.rektus
medial m.rektus lateral m.obliqus superior m.obliqus inferior
3. Bagaimana mekanisme dari akomodasi mata ?
4. Mekanisme melihat ?
5. Mekanisme berkedip ?Pada penelitian Taylor (1999) telah
dibuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah dopamine di
korteks dengan mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1
menunjukkan peningkatan aktivitas mengedip sedangkan
penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip mata. Refleks
kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua stimulus perifer,
namun dua refleks fungsional yang signifikan adalah (Encyclopdia
Britannica, 2007): a. Stimulasi terhadap nervus trigeminus di
kornea, palpebra dan konjungtiva yang disebut refleks kedip
sensoris atau refleks kornea. Refleks ini berlangsung cepat yaitu
0,1 detik.b. Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang
disebut refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat
dibandingkan refleks kornea.
6. Bagaimana cara mata kita melihat suatu warna ? (fisiologi
menangkap warna dan interpretasinya)
RETINA SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA CAHAYA SEL BATANG : RODOPSIN
(SKOTOPSIN) : 125 juta sel SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA
SEDERHANA (FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 juta sel Merah, hijau dan
biru
PENGENALAN TIGA WARNA MATA MANUSIA DAPAT MENGENALI HAMPIR SEMUA
GRADASI WARNA BILA CAHAYA MONOKROMIK DARI WARNA MERAH, HIJAU, DAN
BIRU DIPERSATUKAN DALAM BERMACAM-MACAM KOMBINASI7. Mengapa mata
tidak kering dan tetap bersih walau terkena debu ?8. Apa syarat2
mata sehat ?9. Sebutkan apa saja pemeriksaan mata ?Pemeriksaan
mata:a. Snellen b. Jari-jemaric. Lambaian tangand. Cahaya
Macam-macam px. MataPEMERIKSAAN SUBYEKTIF Anamnesis 1. keluhan
utama : digolongkan menurut lama, frekuensi, intermitensi dan cepat
timbulnya. Lokasi, berat dan keadaan lingkungan.1. Riwayat
kesehatan lalu1. berpusat pada kesehatan umum1. penyakit sistemik1.
gg vaskuler yang biasanya menyertai penyakit mata: diabetes dan
hipertensi.1. Riwayat keluarga0. berhubungan dengan gg mata :0.
strabismus0. glaucoma0. katarak0. masalah retina : degenerasi
maculaPEMERIKSAAN OBYEKTIF3. pemeriksaan visus3. pemeriksaan fisik
: untuk menilai fungsi maupun anatomi kedua mata.1. adnexa
(palpebra dan jaringan periokuler)1. conjungtiva1. cornea
keratometer (alat terkalibrasi yang mengukur radius kelengkungan
kornea dalam 2 merisian yang terpisah 90 derajat)fotokeratoskop
alat yang menilai keseragaman dan ratanya permukaan dengan
memantulkan pola lingkaran konsentris ke atasnya.Pachymeter
mengukur ketebalan kornea sentral.1. camera oculi anterior dengan
gonioskopi, alat pemeriksaan anatomi kamera anterior dengan
pembesaran binokuler dan sebuah goniolens khusus.1. pupil
(simetris, ukuran, bentuk bulat atau tidak teratur, reaksi terhadap
cahaya dan akomodasi)1. lensa1. corpus vitreus1. retina7. motilitas
mata mengevaluasi perpaduan kedua mata dan gerakannya, baik
masing-masing sendiri (ductions) dan bersama (version).Alat
pemeriksaan1. Optotype 1. Lampu batere 1. Lensa + 20 Dioptri 1.
Kaca pembesar 1. Lampu listrik 75 watt1. Cermin cekung berlubang 1.
Keratoskop placido 1. Oftalmoskop
1. Pemeriksaan visus1. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui visus seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran
baku yang ada. 1. Visus harus diperiksa walaupun secara kasar untuk
membandingkan visus kedua mata. 1. Kedua mata diperiksa
sendiri-sendiri, karena dengan diperiksa binokuler tidak dapat
diketahui adanya kekaburan pada satu mata.1. Pada bayi dan anak
preverbal, pemeriksaan visus sentral dapat dilakukan dengan melihat
reflek cahaya di kornea dan kemampuannya dalam fiksasi dan
mengikuti obyek yang digunakan untuk pemeriksaan. 1. Bila reflek
cahaya terletak di sentral kornea, yang berarti terjadi fiksasi di
fovea, dan bila saat obyek digerakkan penderita mampu mengikuti
dengan baik, maka disebut kemampuan fiksasi dan mengikuti obyek
adalah baik, yang berarti kemungkinan anak tersebut mempunyai visus
normal1. Pada umur 2 - 3 tahun, anak sudah mampu mengenali dan
mengerjakan uji gambar-gambar kecil (kartu Allen). 1. Pada anak
umur 3 4 tahun umumnya sudah dapat melakukan permainan E (E games),
yaitu dengan kartu Snellen konvensional dengan huruf E yang kakinya
mengarah ke berbagai arah, dan si anak diminta menunjukkan arah
kaki huruf E tersebut dengan jarinya. 1. Pada anak umur 5 6 tahun
keatas, umumnya sudah dapat dilakukan pemeriksaan seperti pada
orang dewasa. 1. Bila penderita mampu membaca huruf-huruf deretan
paling atas tetapi tidak dapat membaca sampai deret 6/6 (20/20),
maka nilai yang tercantum dipinggir deretan huruf terkecil yang
masih dibaca dicatat. Jika huruf yang paling besarpun tidak dapat
dibaca, penderita disuruh maju sampai huruf terbesar tadi dapat
dibaca dan kemudian jarak tersebut dicatat. 1. FOCAL ILLUMINATION (
PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR BOLA MATA )1. Tujuan: Untuk memeriksa
1/3 anterior bola mata, dimulai supersilia, silia, palpebra,
konjungtiva, kornea, COA, iris, pupil dan lensa 11. Dasar:
Melakukan inspeksi segmen anterior bola mata dengan pembesaran
sederhana dan penyinaran yang difokuskan. Sinar yang datang dari
sumber cahaya (biasanya lampu pijar ) dikumpulkan menggunakan
condensing lens dan difokuskan pada objek yang akan diperiksa.
Dilakukan inspeksi objek yang diperiksa dengan menggunakan kaca
pembesar. Pemeriksaan dilakukan secara sistematis dan berurutan 1.
Alat: 1. Lampu pijar 1. Condensing lens1. Kaca pembesar 1. Teknik :
Lampu pijar diletakkan di samping depan penderita dan menghadap ke
arah penderita ( berjarak 50 cm ). Sinar dari lampu pijar
dikumpulkan dan difokuskan pada objek yang diperiksa dengan
condensing lens Objek diperiksa dengan bantuan kaca pembesar Nilai:
Akan tampak seluruh bagian 1/3 anterior bola mata dan dilihat
kelainan yang ada Catatan: Untuk memeriksa mata kanan sebaiknya
lampu pijar diletakkan di sebelah kanan depan penderita, dan
sebaliknya 1. SkiaskopiTujuan: menilai kejernihan media refrakta
Dasar: Fundus okuli yang berwarna kuning kemerahan akan menimbulkan
reflek fundus bila sisinari. Bila media refrakta jernih, maka
reflek fundus akan tampak kuning cemerlang Alat: - Cermin cekung
berlubang - Sumber cahaya ( lampu pijar )Teknik: - Sumber cahaya
diatur di samping belakang penderita - Skiaskop diarahkan ke pupil
penderita, diatur agar sinar dari sumber cahaya jatuh tepat pada
cermin skiaskop - Skiaskop diatur sedemikian rupa sehingga pantulan
sinar dari skiaskop jatuh pada pupil 1. Pemeriksaan tekanan bola
mata dengan cara palpasiTujuan: Untuk memeriksa tekanan bola mata
dengan palpasi memakai ujung jari Dasar: Merupakan pengukuran
tekanan bola mata dengan menekan bola mata dengan jari
pemeriksa.Teknik: - Penderita disuruh melirik ke bawah dengan
posisi wajah menghadap lurus kedepan - Kedua jari telunjuk
pemeriksa diletakkan pada kulit kelopak tarsus atas penderita. -
Jari-jari lain bersandar pada dahi penderita - Satu jari telunjuk
mengimbangi tekanan sedang jari telunjuk yang lain menekan bola
mata.Nilai: Dengan pengalaman sebelumnya dapat dinyatakan tekanan
bola mata N, N+1, N+2, N+3 atau N-1, N-2, N-3, yang menyatakan
tekanan lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.Catatan: Cara
ini sangat baik pada kelainan mata bila tonometer tidak dapat
dipakai atau dinilai seperti pada sikatrik kornea, kornea irreguler
dan infeksi kornea. Cara pemeriksaan ini memerlukan pengalaman
pemeriksa karena terdapat faktor subyektif.PEMERIKSAAN VISUS
PERIFERvisus perifer dapat diperiksa dengan :0. test konfrontasi0.
tangent screen0. perimeter
1. Test Buta WarnaKartu ishihara adalah adalah kartu dengan
titik2 berwarna yg kecerahannya dan bayangannya membentuk angka,
huruf atau yg lainnya. Kartu ini digunakan untuk menguji daya pisah
warna mata penderita yang diuji atas kemungkinan adanya buta warna.
Pada pemeriksaan pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar
yang diperlihatkan dalam waktu 10 detik.
Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medik
Kalau buta ? nilainya 0 jika sudah pakai metode cahaya10. Apa
interpretasi visus 6/6, posisi bola mata ortoforia, gerak bola mata
bebas ke segala arah ?
11. Tanda2 peradangan mata ?Gejala konjungtivitis
Konjungtivitis bakteriMempengaruhi kedua belah mata. Mata
biasanya akan terasa berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit
yang lengket. Kelopak mata atas dan bawah mungkin akan merekat di
pagi hari atau saat bangun tidur, dan mungkin terdapat krusta atau
debit pada bulu mata.
Konjungtivitis virusMata memerah dan mungkin terdapat cairan
yang encer. Seringkali kelopak mata membengkak dan bahkan
konjungtiva pada putih mata juga membengkak. Mata menjadi tidak
nyaman, dan mungkin juga terjadi gejala seperti pilek.
Kadang-kadang terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar
telinga atau leher. Konjungtivitis jenis ini juga dapat menyebar
dan mempengaruhi kornea (keratitis), dan dapat bertahan selama
beberapa minggu dan menyebabkan penglihatan kabur.
Konjungtivitis klamidiaSatu atau kedua belah mata akan merah
dengan debit yang lengket dan terkadang kelopak mata ikut bengkak.
Kornea mungkin juga akan terpengaruh dalam kondisi ini.
Konjungtivitis alergiKonjungtivitis alergi biasanya berhubungan
erat dengan munculnya rasa gatal pada mata. Mata biasanya
sebentar-sebentar merah. Kondisi ini dapat terjadi dalam
waktu-waktu tertentu dalam satu tahun, misalnya selama musim
tertentu ketika banyak serbuk sari di udara.
12. Syarat tidak buta warna ? bagian anatomi mana yang terkena
apabila buta warna ? macam2 buta warna ? Sel kerucut lebih banyak
digunakan pada siang hari dan pada tempat-tempat yang terang,
sedangkan pada malam hari dan di tempat-tempat yang gelap, sel
batang lebih banyak digunakan. Selain itu, kerusakan pada sel
kerucut, akan menyebabkan gangguan pada mata seperti buta warna,
dan hanya bisa melihat hitam putih saja. Ataupun buta warna parsial
(buta warna sebagian), jika terjadi kerusakan hanya bagian-bagian
tertentu saja pada reseptor sel kerucut ini.Dari gangguan sel
batang dan sel kerucut ini yang menentukan gangguan penglihatan
lainnya seperti buta warna, buta warna parsial, miopi,
hypermetropi, rabun senja dan lain-lain. Ini disebabkan karena
kedua sel ini yang memegang peranan vital dalam penglihatan
manusia, karena mengubah cahaya menjadi sinyal-sinyal saraf yang
akan diteruskan ke otak.
13. Bagaimana cara menjaga mata agar tetap sehat dan berfungsi
optimal ?