Top Banner
TUGAS AGAMA KRISTEN PROTESTAN JUITA KRISTINNA (1222471868) TEKNIK INFORMATIKA/ SOFTWARE ENGINEERING Perguruan Tinggi Raharja Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern-Tangerang, Banten 15117 Telepon : 021-552-9692, 021-552-9586 Fax : 021-5529742
21

Agama Keselamatan Adl Anugrah

Aug 06, 2015

Download

Documents

Juita Kristinna
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Agama Keselamatan Adl Anugrah

TUGAS AGAMA

KRISTEN PROTESTAN

JUITA KRISTINNA

(1222471868)

TEKNIK INFORMATIKA/ SOFTWARE ENGINEERING

Perguruan Tinggi Raharja Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern-Tangerang, Banten 15117

Telepon : 021-552-9692, 021-552-9586 Fax : 021-5529742

Page 2: Agama Keselamatan Adl Anugrah

1

Keselamatan Adalah Anugerah

Efesus 2:4-5

"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang

dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan

Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih

karunia kamu diselamatkan-"

Menurut pandangan orang dunia, untuk dapat masuk Kerajaan Sorga atau

beroleh keselamatan kekal kita harus banyak berbuat baik. Kita harus

mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, supaya nanti kalau ditimbang oleh

malaikat, pahala kita 'lebih berat' atau lebih banyak dari dosa-dosa kita.

Sebagai manusia berdosa, berapa banyak pahala yang harus kita

kumpulkan supaya cukup menebus segala perbuatan dosa yang telah kita

perbuat? Sampai kapan pun kita takkan mampu! Alkitab menegaskan, "Dialah

yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan

berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-

Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum

permulaan zaman," (2 Timotius 1:9). Jelas sekali bahwa keselamatan adalah

karena anugerah, kasih karunia Tuhan semata, bukan hasil usaha kita.

Untuk beroleh kasih karunia atau anugerah Tuhan ini tidak ada jalan lain

selain percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagai

orang berdosa, seharusnya kita sendiri yang bertanggung jawab menanggung dosa

yang kita perbuat, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup

yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23). Jadi orang berdosa

hanya dituntut beriman kepada Yesus agar anugerah keselamatan itu berlaku

atasnya, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah

Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari

antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9). Oleh kasih

karunia Tuhan semata, kita manusia berdosa menerima apa yang seharusnya tidak

Page 3: Agama Keselamatan Adl Anugrah

2

patut kita terima. Maka tidak selayaknya kita yang telah menerima kasih karunia

keselamatan itu memegahkan diri. Dan kita yang sudah diselamatkan memiliki

tugas dan kewajiban melakukan perbuatan baik.

Tanpa campur tangan Allah manusia yang telah mati tidak mungkin bisa

hidup lagi. Demikian pula dengan manusia yang sudah mati rohani dengan usaha

bagaimanapun rohaninya tidak akan hidup lagi. Hanya oleh karena kasih Allah

yang besar maka manusia yang mati Rohani bisa hidup dan menerima

keselamatan kekal.

Usaha manusia untuk mencapai keselamatan adalah sia-sia. Dan bagi yang

sudah menerima anugerah keselamatan tidak bisa menyombongkan diri atas

usahanya untuk mendapatkan keselamatan, karena keselamatan adalah anugerah

Allah. Dalam kitab Efesus Paulus menegaskan hal ini: ”Sebab karena kasih

karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian

Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri

(efesus 2:8)

Jadi, perbuatan baik adalah buah-buah yang harus kita hasilkan

setelah diselamatkan, bukan sarana untuk mendapatkan keselamatan!

Sifat-Sifat Anugerah Keselamatan

Anugerah keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus memiliki 3 sifat:

1. Keselamatan adalah hal yang sangat berharga. Anugerah keselamatan

bukanlah barang rongsokan yang dibagikan gratis tetapi menyangkut

hubungan dengan Allah yang dipulihkan, pengampunan dosa, kepastian

hidup kekal di surga, hidup baru dan hal-hal lain yang tak ternilai

harganya.

2. Keselamatan bersifat cuma-cuma. Keselamatan bukan dibayar oleh usaha

manusia. Sebab semua kebaikan manusia seperti kain kotor di mata Allah.

Manusia yang sudah tercemar oleh dosa, tidak mungkin dengan satu juta

Page 4: Agama Keselamatan Adl Anugrah

3

perbuatan baik yang sudah tercemar oleh dosa bisa masuk ke dalam surga.

Tetapi oleh anugerah Allah, manusia memperoleh keselamatan. Bersifat

cuma-cuma karena dosa dan hukuman orang percaya telah ditanggung

oleh Kristus di atas kayu salib.

3. Keselamatan diberikan kepada orang yang tidak layak. Penganugerahan

keselamatan berbeda dengan penganugerahan doktor kehormatan. Gelar

dan penghargaan lain diberikan kepada orang yang memang layak

menerimanya. Tetapi anugerah keselamatan diberikan kepada manusia

yang tidak layak, yang adalah musuh Allah, yang telah menghina Allah

tetapi Allah mau menyelamatkan manusia.

Anugerah Keselamatan dan Penciptaan

Dua konsep anugerah yang dinyatakan di dalam Alkitab dibangun dari dua

karya besar Allah, yaitu penciptaan dan keselamatan. Karya penciptaan Allah kita

kenal sebagai dasar anugerah umum dan karya keselamatan Allah kita kenal

sebagai anugerah khusus atau anugerah keselamatan. Di antara penciptaan dan

sejarah keselamatan terdapat fakta kejatuhan manusia. Pengertian akan natur dan

kedalaman fakta kejatuhan manusia akan mempengaruhi pengertian hubungan

antara anugerah umum dan anugerah khusus Allah.

Theologi Anugerah

Menurut theologi Roma Katolik, natur asal manusia tidak berubah jauh

setelah kejatuhan, sehingga walaupun manusia memiliki kecenderungan dosa,

manusia masih dapat melakukan pekerjaan baik melalui anugerah umum atau

natural grace. Akan tetapi anugerah umum ini tidak cukup untuk mencapai hidup

kekal, maka manusia memerlukan infus anugerah supranatural, atau supranatural

grace, yang memberikan kuasa untuk mencapai pembenaran tahap demi tahap

sampai mendapatkan keselamatan.

Theologi Arminian percaya bahwa manusia sudah rusak akhlak setelah

kejatuhan akan tetapi di dalam anugerah umum, manusia berdosa masih dapat

Page 5: Agama Keselamatan Adl Anugrah

4

memilih untuk menerima Injil Kristus. Anugerah umum memungkinkan manusia

berdosa untuk percaya, sedangkan anugerah khusus bekerja sama dengan hasrat

manusia mengakibatkan pertobatan, iman, dan keselamatan. Kedua anugerah ini

dapat ditolak, maka anugerah umum maupun khusus tidak menjamin keselamatan.

Theologi Arminian tidak membedakan anugerah umum dan anugerah khusus

secara esensi.

Theologi Reformed percaya bahwa kejatuhan manusia menyebabkan

kerusakan total sehingga manusia berdosa tidak lagi memiliki hasrat maupun

kekuatan untuk melakukan pekerjaan baik ataupun untuk bertobat dan beriman

kepada Kristus. Hanya anugerah keselamatan Allah yang supranatural dan

rohaniah yang dapat membawa manusia berdosa kepada Kristus.

Maka theologi Reformed berbeda dengan theologi Roma Katolik yang

menerima usaha manusia untuk mencapai keselamatan dengan bantuan anugerah

supranatural. Theologi Reformed juga bertentangan dengan theologi Arminian

yang menerima kemampuan manusia berdosa untuk memilih menerima

keselamatan. Menurut theologi Reformed, keselamatan adalah semata-mata

kedaulatan Allah yang tidak berhubungan dengan pilihan maupun hasil usaha

manusia, dan anugerah khusus ini tidak dapat ditolak.

Akan tetapi, jikalau manusia sungguh-sungguh rusak total, mengapa

banyak dari mereka yang dapat melakukan pekerjaan yang begitu baik di dalam

membangun masyarakat? Jikalau manusia berdosa sungguh-sungguh hidup di

bawah murka Allah, apa sebabnya Allah memberikan begitu banyak berkat dan

talenta kepada mereka sampai sekarang? Doktrin anugerah umum theologi

Reformed bertujuan menjelaskan paradoks antara kerusakan total manusia dan

kebaikan Allah yang masih dapat dinikmati setelah kejatuhan manusia.

Sejarah Perkembangan Doktrin Anugerah Umum Theologi Reformed

Agustinus menegaskan kerusakan total dan ketergantungan mutlak manusia

berdosa pada anugerah keselamatan Allah untuk menerangi pikiran dan mengubah

Page 6: Agama Keselamatan Adl Anugrah

5

kehendaknya menuju kebenaran. Walaupun manusia yang belum diselamatkan

dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan terhormat jika dilihat dari

segi kehidupan sementara ini, semua perbuatan ini masih merupakan dosa karena

mereka tidak berasal dari iman sejati dan kasih Allah serta tidak dilakukan untuk

kemuliaan Allah.

John Calvin juga menegaskan bahwa dengan sendirinya manusia berdosa

tidak dapat melakukan perbuatan baik dan menekankan natur khusus anugerah

keselamatan. John Calvin tidak memakai istilah “anugerah umum”, akan tetapi dia

menjelaskan tentang adanya anugerah yang Allah berikan kepada keseluruhan

umat manusia yang tidak mengampuni dan memulihkan manusia dari dosa serta

tidak membawa keselamatan. Anugerah ini membatasi kuasa dosa yang

menghancurkan dan memelihara hukum moralitas Allah, sehingga memungkinkan

berjalannya kehidupan di dunia yang sudah jatuh. Anugerah ini juga membagikan

bakat-bakat dan talenta-talenta kepada manusia, mendorong perkembangan ilmu

pengetahuan dan seni, dan memberikan berkat yang melimpah kepada umat

manusia. Setelah John Calvin, doktrin anugerah umum diakui oleh pengikutnya –

para theolog Reformed – pada umumnya, walaupun masih ada sebagian kecil

yang menentang doktrin ini.

Mengapa Anda Butuh Keselamatan?

Saya telah mendengar ratusan kali banyak orang berkata, "Saya yakin

bahwa keselamatan baik untuk beberapa orang, tetapi saya mempunyai hidup saya

sendiri, agama saya sendiri, dan gagasan saya sendiri; itu sudah cukup baik untuk

saya." Karena banyak orang yang merasa seperti ini, apakah yang memnerikan

hak kepada saya untuk mengatakan kepada Anda bahwa keselamatan adalah suatu

keharusan bagi semua orang?

Untuk memahami keselamatan, pertama-tama kita harus memahami

rencana semula Allah bagi manusia. Allah menciptakan kita dengan tujuan untuk

bersekutu dengan-Nya. Ada 3 aspek dalam diri kita: roh, jiwa, dan tubuh. Roh kita

Page 7: Agama Keselamatan Adl Anugrah

6

adalah bagian dari diri kita yang paling dalam. Bagian inilah yang mepunyai

potensi untuk memahami dan berhubungan dengan Allah. Iman kepada Allah

selalu berasal dari roh kita.

Jiwa terdiri dari emosi, kehendak, dan pikiran kita, dan tentu saja, semua

orang mengetahui apa yang dimaksud dengan tubuh. Kita berbeda degan binatang,

karena kita dalah makhluk yang memiliki roh. Binatang memiliki jiwa, walaupun

tidak semajus ebagaimana jiwa manusia. Tentu saja binatang mempunyai emosi,

kehendak, dan akal budi yang berbeda tingkatannya. Sebagai manusia kita ini

unik. Anda dapat mengatakan bahwa kita adalah makhluk yang memiliki roh,

yang mampu mengenal Allah. Kita mempunyai jiwa, dan kita hidup di dalam

tubuh jasmani.

Iman

Ada tiga bagian dari iman yang menyelamatkan:

Pertama, adalah mendengar. Saya harus mendengar dan mendengar

dengan seksama. Paulus menulis dalam Kitab Roma, bahwa iman itu timbul dari

pendengaran dan pendengaran akan Firman Allah. Oleh karena itu, seseorang

harus mengkhotbahkan Alkitab, ketika ia berada di atas mimbar. Iman itu datang

dari pendengaran dan pendengaran akan Firman Allah. Ketika seorang

pengkhotbah berdiri di atas mimbar dan dia menguraikan dengan panjang lebar

tentang ekonomi, dan berbicara tentang hubungan ras dan politik, dan kejadian-

kejadian yang terjadi pada hari ini, orang-orang bisa mendengarnya selamanya

dan tidak akan pernah diselamatkan. Tidak akan pernah bertobat. Itulah yang

mereka dengar dari siaran radio. Itu apa yang mereka dengar dari para komentator

di televisi. Itu apa yang mereka baca di Koran-koran.

Iman itu datang dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan. Jika

seseorang berdiri di atas mimbar dan mengkhorbahkan Alkitab, maka seseorang

akan diselamatkan. Dia hanya berkehendak. Mungkin tidak semua, tetapi

seseorang akan diselamatkan. Iman datang dari pendengaran dan pendengaran

Page 8: Agama Keselamatan Adl Anugrah

7

akan Firman Tuhan. Salah satu pasal yang sangat menakjubkan dalam Alkitab

adalah Kitab Yesaya 55, yang menyebutkan ‘ayo, ayo, ayo’ bagi setiap orang

yang haus. Itulah sebuah puji-pujian yang mulia, yang anda nyanyikan, ‘ayo, ayo,

ayo,’ bagi setiap orang yang haus. Apakah anda ingat hal itu? Sendengakanlah

telingamu dan datanglah kepadaKu. Dengarlah, maka jiwamu akan hidup.

Dengarlah! Dengarlah. Iman yang menyelamatkan adalah belajar mendengar.

Yang kedua adalah, iman yang menyelamatkan adalah belajar

bagaimana menerima sesuatu. Misalnya; Saya mendengarnya dan menerimanya

sebagai kebenaran. Saya percaya akan kesaksian Alkitab dan saya juga percaya

akan kesaksian orang-orang Kristen.

Saya tidak pernah ke Tibet. Tetapi saya percaya ada Negara namanya

Tibet. Saya tidak pernah ke Afganistan, tetapi saya percaya ada Negara yang

namanya Afganistan. Walaupun saya belum pernah berbicara dengan orang-orang

Afganistan di sana. Saya tidak pernah melihat Gunung Himalaya, tetapi saya telah

berbicara dengan orang-orang Himalaya. Saya percaya bahwa ada daerah yang

namanya Himalaya. Saya percaya kesaksian ini. Dan itu adalah sebuah saluran,

yang olehnya anugrah Allah datang kepada saya. Seperti tanganmu; tanganmu

diciptakan dengan tujuan untuk meraih dan mengambil sesuatu. Keduanya

diciptakan untuk maksud tersebut. Hatimu diciptakan untuk dengan cara seperti

itu, yakni menerima dan mengambil. Maka demikianlah maksud-maksud sesuatu

diciptakan Tuhan. Seperti; jembatan-jembatan air yang ada di kota Roma.

Banyak di antaranya telah runtuh, tetapi masih ada satu yang saya lihat tetap ada

bertahun-tahun lamanya. Dari gunung Apennine, datang air kehidupan yang

mengalir turun ke kota kerajaan, sebuah saluran air yang memberi kehidupan.

Itulah saluran iman, yang olehnya Allah dapat menjangkau kita dangan anugrah

dan kemurahanNya.

Dan bagian ketiga dari hal di atas, bukan hanya pendengaran atau

penerimaan, tetapi bagian lain adalah komitmen diri sendiri terhadap

FirmanTuhan. Seperti penabur yang menabur benih-benihnya di ladang. Dia

Page 9: Agama Keselamatan Adl Anugrah

8

percaya bahwa benih itu akan tumbuh dan membawa seuatu tuaian besar bagi

Tuhan. Itu seperti seorang yang sedang sakit. Di bawah tangan ahli bedah, ia

percaya sepenuhnya akan ahli bedah itu. Seperti kita naik pesawat terbang, kita

pasti percaya bahwa pilot akan membawa kita sampai kepada tujuan. Seperti

itulah kita diselamatkan, kita percaya bahwa Yesus telah melakukan itu untuk

kita. Kita mendengar suaraNya, kita menerimanya, tawaran janji yang telah Ia

buat dan kita memberi diri kita sepenuhnya untuk itu. Ketika anda

melakukannya anda ada di dalam jalur itu. Anda telah menyeberang masuk pintu

gerbang. Anda telah masuk melalui pintu. Anda telah melangkah masuk melewati

garis keselamatan. Dan anda akan diselamatkan. Pandanglah kepada Yesus, oh,

betapa indah dan manisnya sebuah komunitas, sebuah persekutuan, sebuah

keselamatan, sebuah janji, sebuah pengharapan, sebuah visi, sebuah mimpi,

sebuah komitmen, sebuah hidup, sebuah kemuliaan. Lakukanlah itu pada hari ini,

maka kamu akan mendapatkan semua itu.

Keselamatan

Pandangan Alkitab tentang keselamatan ialah: tatkala orang bebas dari

pengaruh dosa, dan maut, maka ia disebut orang yang selamat. Pemahaman orang

Yahudi tentang keselamatan pertama-tama ialah: kebebasan dari perbudakan di

Mesir, juga kelepasan dari pembuangan Babel. Jadi keselamatan diartikan sebuah

kemerdekaan dari sesuatu yang menindas kehidupan ini. Yesus Kristus mengajar

kita bahwa manusia berada di dalam perbudakan dosa.

Sama seperti orang Israel tidak dapat membebaskan diri dari Mesir, juga

dari pembuangan Babel, demikian jugalah orang tidak dapat membebaskan diri

dari perbudakan dosa. Oleh karena itulah maka Tuhan Yesus datang ke dunia ini,

agar Ia membebaskan manusia dari perbudakan dosa, bahkan dari ketakutan atas

maut. Hal itu sangat jelas dikatakan oleh penulis surat Ibrani (Ibr 2:15).

Kita tidak hanya dimerdekakan dari dosa! Paulus menggambarkan sebuah

pergulatan antara manusia lama dengan manusia baru dalam surat Roma pasal 7.

Karya Yesus Kristus di kayu salib, juga memerdekakan kita dari diri sendiri. Diri

Page 10: Agama Keselamatan Adl Anugrah

9

kita sendiri adalah satu pribadi yang berdosa dan yang tidak tunduk kepada

kehendak Allah. Keselamatan yang dikerjakan Yesus Kristus bagi kita, juga

mencakup kelepasan dari diri sendiri. Allah di dalam Yesus Kristus mengerjakan

sesuatu di dalam diri kita, dengan jalan menciptakan manusia baru di dalam diri

kita. Cf II Kor 5: 17. Manusia baru itu dibahrui tiap-tiap hari oleh Roh Kudus

yang diam di dalam diri kita. Dengan hadirinya Roh Kudus di dalam diri kita,

maka Ia akan menuntun kita berjalan di dalam kekudusan sebagaimana mestinya.

COMMON GRACE DAN SPECIAL GRACE

Di dalam teologi sistematika, terdapat dua istilah yang lazim dipergunakan

untuk membedakan dua sebutan anugerah, yakni anugerah umum (common grace)

dan anugerah khusus (special grace). Yang dimaksud anugerah umum adalah

setiap kebaikan atau berkat dalam jenis atau tingkatan apa pun yang dicurahkan

Tuhan kepada manusia dan dunia yang terkutuk ini, tetapi tidak berkaitan dengan

karya penyelamatan Tuhan.

Anugerah umum terlihat pada: pencurahan berkat jasmaniah, material,

maupun yang bersifat ekologis. Sebagai contoh, Tuhan Yesus berkata bahwa

Allah Bapa “menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan

menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat.

5:45). Apa yang Ia hendak sampaikan ada hubungannya dengan karya Allah

sebagai Pencipta yang secara umum menopang ciptaan dan memeliharanya secara

merata dan universal (bdk. Luk. 6:35-36; Kis. 14:15-17; Mzm. 145:9). Ini adalah

aspek pertama dalam anugerah umum.

Aspek kedua terlihat pada aspek moralitas, hati nurani, sensus divinitatis

(perasaan beragama secara umum), serta bayangan kebenaran yang ada pada diri

manusia. Melalui perangkat tersebut semua manusia sedikit banyak dapat berbuat

baik dan memiliki kesadaran mengenai perbedaan baik dan jahat walaupun ia

belum percaya dan masih berstatus sebagai orang berdosa (lih. Luk. 6:33).

Page 11: Agama Keselamatan Adl Anugrah

10

Aspek ketiga juga terlihat pada pribadi-pribadi yang sekadar terpesona

pada pengalaman rohani tertentu atau kuasa dan kemuliaan dunia spiritual dan

religius. Sebagai contoh, ketika Petrus dan Yohanes tiba di Samaria dan orang-

orang di sana menerima penumpangan tangan dan sekaligus menerima Roh Kudus

(Kis. 8:16-17), Simon, seorang tukang sihir, serentak terpesona pada fenomena

religius itu dan menawarkan uang kepada kedua rasul untuk memperoleh kuasa

serupa (ay. 18-19). Hal ini memperlihatkan adanya indikasi orang yang hanya

tertarik pada anugerah secara umum.

Sedangkan anugerah khusus adalah pemberian Allah yang cuma-cuma

melalui pribadi dan karya penebusan Kristus yang telah mengorbankan diri-Nya

untuk menyediakan jalan keselamatan. Hal ini dibuktikan melalui fakta bahwa Ia

telah menang atas kuasa dosa melalui karya penebusan, pengudusan dan

pemuliaan.

Berbeda dengan anugerah umum, pemberian Allah melalui Kristus ini

hanya diperoleh melalui iman kepada karya Kristus. Apabila anugerah umum

lebih terfokus pada penciptaan (creation), maka anugerah khusus lebih terfokus

pada penciptaan kembali (re-creation; lih. 2Kor. 5:17; Yoh. 3:7; Tit. 3:5; atau

redemption). Sebenarnya garis batas antara anugerah khusus dan anugerah umum

telah jelas, yaitu yang pertama bersifat redemptive dan yang kedua tidak.

Namun belakangan ini di dalam teologi kontemporer terdapat sebuah arus

kecenderungan yang berusaha membuat garis batas itu menjadi kabur. Hal ini

terlihat pada sikap dan pendirian teolog tertentu yang terlalu terpesona pada

anugerah umum (dan juga lebih luas lagi, wahyu umum) yang ada pada umat

manusia dan alam, sehingga mereka memberikan apresiasi yang tinggi terhadap

agama-agama. Apresiasi dan bahkan dialog dengan agama-agama lain adalah

sesuatu yang wajar dan juga mungkin tidak dapat dielakkan dalam era pluralitas

dan globalisasi masa kini. Tetapi apresiasi dan dialog tidak seharusnya mengarah

pada pendirian yang berlebihan dan akhirnya mengarah pada konsep pluralisme.

Sikap seperti ini pada saat yang berbarengan berarti jatuh pada pendirian yang

Page 12: Agama Keselamatan Adl Anugrah

11

terlalu meninggikan anugerah umum dan sekaligus mengabaikan signifikansi

anugerah khusus.

Di sinilah bahayanya pendevaluasian anugerah dari pemikir-pemikir

teologi modern: Mereka bukan hanya memberi apresiasi, berdialog dengan agama

lain dan mengartikan pluralisme hanya sekadar menjamurnya kepelbagaian iman,

suku, ras dan nilai-nilai yang berbeda yang harus diakui keberagamannya, tetapi

pluralisme telah diartikan sebagai makna yang memiliki muatan filosofis di mana

semua orang (dan tentunya orang Kristen) didorong untuk meninggikan nilai

toleransi, adaptasi atau akomodasi dengan mengakui bahwa masing-masing

keyakinan yang berbeda-beda mempunyai nilai kebenaran sendiri-sendiri.

Akibatnya, tidak boleh ada satu keyakinan iman yang dapat mengklaim

adanya kebenaran yang absolut di tengah kepelbagaian tersebut, jikalau tidak

ingin dianggap arogan, otoriter atau paling sedikit intoleran. Transformasi

pemikiran teologi seperti ini telah menyebabkan banyak penulis kontemporer

secara tidak hati-hati telah menyimpulkan bahwa iman Kristen bukanlah satu-

satunya iman yang eksklusif dan anugerah khusus yang bermuatan berita tentang

karya penebusan Kristus bukanlah sebuah proposisi yang absolut. Suasana

pemikiran teologi kaum pluralis sampai hari ini nampaknya sedikit banyak masih

bertumpu pada dasar pemikiran tersebut. Ketika teologi Kristen menghadirkan

ajaran tentang finalitas Kristus dalam lingkup kristologi, cukup banyak teolog di

masa kini baik yang modern atau pascamodern yang mempermasalahkannya.

Salah seorang pluralis yang sangat gencar mempersoalkan tema itu adalah Paul

Knitter.

Dalam Perjanjian Baru istilah “anugerah” yang paling banyak dipakai

adalah charis (dalam bahasa Yunani) 156 kali yang kebanyakan dipakai dalam

konteks Tuhan mencurahkan kasih atau belas kasihan-Nya tanpa disebabkan oleh

adanya kebaikan manusia, baik secara aktual maupun potensial (Rm. 11:6; 2Kor.

4:15; 6:1).

Page 13: Agama Keselamatan Adl Anugrah

12

Menurut K. Berger, selain pengertian umum seperti “terima kasih” atau

“ucapan syukur,” kata “charis” yang dipergunakan 100 kali dalam surat-surat

Paulus melukiskan secara dominan aspek special grace yang berkaitan dengan

panggilan rasuli dan penerimaan terhadap injil (mis. Gal. 1:15; 2:9; 1Kor. 3:10;

15:10; 2Kor. 12:9; Ef. 3:2, 7, 8).

Ketika berbicara tentang topik charis ini Paulus menguraikannya secara

otoritatif yang dianggapnya sebagai antitesis terhadap hikmat dunia (Rm. 12:3;

15:15; 2Kor. 1:12); bahkan lebih mengejutkan lagi, kehadiran Paulus dalam

jemaat diidentikkan dengan kehadiran anugerah (2Kor. 1:15). Hubungan antara

charis dan pribadi serta karya Kristus juga beberapa kali dipaparkan. Selain

diterima melalui Allah Bapa (2Kor. 1:12), charis juga dicurahkan melalui Kristus

(Gal. 1:6; Rm. 5:15). Dalam 2 Tesalonika 1:12 pernyataan yang diberikan lebih

jelas lagi: “ . . . sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan

kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia [charis] Allah kita dan Tuhan Yesus

Kristus.” Ibrani 4:16 juga berbicara mengenai akses kepada takhta anugerah yang

didasarkan atas pengorbanan Imam Besar Agung Yesus Kristus: “Sebab itu

marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia [charis],

supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia [charis] untuk

mendapat pertolongan pada waktunya.”

Ada sebuah bagian dari Alkitab yang memberikan sebuah parameter

kristologis yang sedemikian ketat ketika berbicara tentang charis seperti dicatat

oleh Berger, yakni Injil Yohanes 1:14, 16, 17 (“Firman itu [Yesus Kristus] . . .

penuh kasih karunia [charis] dan kebenaran. . . . Karena dari kepenuhan-Nya kita

semua telah menerima kasih karunia [charis] demi kasih karunia [charis]; sebab

hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia [charis] dan kebenaran

datang oleh Yesus Kristus”). Menurutnya pada ayat-ayat ini terkandung sebuah

indikasi bahwa charis yang datang melalui Kristus bersifat lebih superior dan

berada jauh melampaui Musa dan hukum Taurat. Sebab itu, di dalam iman Kristen

ketika seseorang membahas tentang konsep dasar soteriologis, ia tidak dapat tidak

harus melihatnya dari karya Kristus yang berelasi dengan konsep anugerah.

Page 14: Agama Keselamatan Adl Anugrah

13

Dalam soteriologi, konsep dasar yang paling penting adalah konsep pembenaran

(justification) di mana pembicaraan mengenai Kristus dan charis tidak dapat

ditiadakan. Sebab itu rasul Paulus berani mengatakan: “ . . . dan oleh kasih

karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus

Yesus” (Rm. 3:24; bdk. Tit. 3:7). Anugerah bukan hanya satu bagian kecil saja

dari pembenaran, melainkan merupakan benang merah untuk seluruh aspek

pembenaran (dan juga penebusan).

Dalam kata-kata penulis surat Ibrani, kedatangan Kristus ke dalam dunia,

kematian-Nya di atas salib dan pemuliaan-Nya setelah kebangkitan, Ia jalani

dengan anugerah (2:9), dan anugerah tersebut menurut Paulus tersedia dengan

melimpah (Ef. 1:7; “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh

penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya”).

Rumusan sederhananya adalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana manusia dapat diselamatkan dan dibenarkan?

Jawabnya, manusia diselamatkan dan dibenarkan oleh anugerah Allah melalui

iman.

(2) Anugerah Allah yang seperti apa yang Allah berikan dan iman yang

bagaimana yang dibutuhkan?

Jawabnya, anugerah Allah yang datang melalui kebenaran yang dikerjakan oleh

Kristus satu kali dan untuk selamanya di atas kayu salib, dan iman yang

dibutuhkan adalah iman yang percaya bahwa karya pembenaran Kristus itu cukup

bagi keselamatan kita.

(3) Jikalau demikian, setelah beriman, kita harus percaya kepada anugerah

pembenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita atau anugerah pembenaran

Kristus yang bekerja di dalam kita?

Page 15: Agama Keselamatan Adl Anugrah

14

Jawabnya, kita harus percaya kepada anugerah pembenaran Kristus yang

diperhitungkan kepada kita, karena anugerah itu tidak secara subjektif berasal

dari dalam kita dan sama sekali bukan hasil karya manusia. Anugerah

pembenaran itu terjadi secara objektif di luar kita, yaitu merupakan pemberian

Allah semata. Dengan demikian, anugerah adalah awal, proses dan efek dari

keselamatan.

DISELAMATKAN KASIH KARUNIA OLEH IMAN

Keselamatan adalah kata kunci dalam kekristenan. Kata ini menjadi

jaminan dan penghiburan bagi orang percaya dalam Kristus. Keselamatan kita

datang sebagai karunia Allah. Tetapi hanya dapat diterima oleh manusia melalui

iman. Apakah kunci keselamatan itu?

Pertama, kita harus memahami bahwa keselamatan adalah kasih karunia

Tuhan (Ef. 2:5, 8-9). Keselamatan bukan hasil jasa dan karya kita semata. Itu

semata-mata adalah anugerah Allah. Dalam PL, Allah menyatakan diri-Nya

sebagai Allah yang penuh dengan kasih karunia dan kemurahan terhadap umat-

Nya. Itu bukan karena mereka layak tetapi karena keinginan-Nya sendiri untuk

setia pada perjanjian-Nya yang dibuat dengan Abraham, Ishak dan Yakub (Kel.

6:8). Penulis PB melanjutkan bahwa kasih karunia Allah dinyatakan melalui

kehadiran Kristus Yesus. Yoh. 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia

ini, sehingga Ia telah mengaruniakan (memberikan) anak-Nya yang tunggal…”

Titus 3:5 Kita diselamatkan bukan oleh kebaikan kita, tetapi oleh anugerah Allah.

1Ptr. 1:18-19 Kita ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan dengan emas

dan perak tetapi dengan darah Kristus yang mahal. Pahamilah bahwa keselamatan

bukan hasil usahamu, jangan sombong dan tinggi hati sebagai orang Kristen (1Ptr.

5:5-7). Rendahkan dirimu dan layanilah Tuhan sebagai ungkapan syukur/terima

kasih kepada Tuhan.

Kedua, kita harus merespons keselamatan itu melalui iman kepada Kristus

(Ef. 2:9; Yoh. 3:16) Yoh. 3:16b “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya

Page 16: Agama Keselamatan Adl Anugrah

15

tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Bagaimana hubungan iman

dengan keselamatan? Allah memberikan Yesus Kristus, anakNya yang tunggal

mati di kayu salib menggantikan dan menanggung hukuman dosa manusia.

Keselamatan merupakan kasih karunia atau pemberian Allah, namun itu

menuntut adanya respons atau tanggapan kita untuk beriman atau percaya kepada

Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Iman kepada Kristus

adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan

saja suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi juga suatu tindakan yang muncul dari

hati orang percaya yang ingin mengikuti Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat

(Mat. 4:19; 16:24; Luk. 9:23-25; Yoh. 10:4, 27; 12:26; Why. 14:4).

Pengertian Iman dalam PB meliputi 4 unsur:

1) Iman berarti percaya dengan sungguh-sungguh kepada Kristus yang tersalib

dan bangkit sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita.

2) Iman meliputi pertobatan: berbalik dari dosa, dengan penyesalan yang

mendalam (Kis. 17:30; 2Kor. 7:10); dan berbalik kepada Allah dalam iman

melalui Kristus.

3) Iman termasuk ketaatan kepada Yesus Kristus dan firman-Nya.

4) Iman meliputi pengabdian diri yang sepenuh hati kepada Yesus Kristus. Iman

menjadi tindakan pribadi yang rela berkorban dan menyerahkan diri seutuhnya

kepada Kristus.

Ketiga, kita harus menghasilkan buah perbuatan baik (Ef. 2:10). Paulus

berkata bahwa tujuan kita diselamatkan adalah bukan hanya untuk masuk surga

dan menikmati surga yang damai, tetapi untuk melakukan keperjaan baik (Ef.

2:10). Kita sudah ditebus dan harganya telah lunas dibayar karena itu muliakan

Allah dengan tubuhmu (1Kor. 6:20). Untuk itu persembahkan seluruh tubuh dan

hidupmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada

Page 17: Agama Keselamatan Adl Anugrah

16

Allah (Rm. 12:1-2). Tuhan Yesus menegaskan hal yang sama dalam Matius 5:16,

bahwa melalui perbuatanmu yang baik nama Bapa dipermuliakan. Matius 3:8,10

Hasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Setiap pohon yang tidak

menghasilkan buah yang baik pasti ditebang dan dibuang dalam api. Yohanes

15:6 setiap ranting yang tinggal diluar Aku, akan menjadi kering dan

dikumpulkan lalu dibakar.

Matius 7:17-22 pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, dan pohon

yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Jadi dari buahnyalah kita

mengenal siapa mereka, apakah orang Kristen palsu atau sejati. Petani menebang

pohon rambutan di pekarangan, karena tidak menghasilkan buah. Apakah anda

sungguh-sungguh yakin bahwa anda sudah diselamatkan? Apakah buktinya? Buah

apa yang sudah anda hasilkan dan tunjukkan? Lihat dirimu dan bandingkan

sebelum dan sesudah anda jadi Kristen, sejauh mana hidupmu berubah? Apakah

sikapmu, perbuatannya, karaktermu, tutur katamu, motivasi hidupmu sudah

berubah?

2Kor. 5:17 Siapa dalam Kristus ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah

berlalu dan yang baru sudah datang. Pasal 2:1 dibuka dengan statmen tentang

status mansia, bahwa manusia telah mati karena pelanggaran dan dosa. Dalam

keadaan status manusia seperti ini maka konsekwensi logisnya maka hidup

manusia mengikuti jalan dunia ini, manusia mentaati penguasa kerajaan angkasa

(iblis) yang selalu bekerja di antara orang-orang durhaka. Manusia tanpa

terkecuali ada di dalam keadaan seperti ini, apa yang diperbuat manusia ini

mendukakan hati Allah. Maka Allah akan menghukum manusia karena status dan

perbuatannya, tetapi Allah tahu bahwa manusia tidak sanggup menerima cawan

dan murka Allah.

Kasih Allah adalah kasih yang luar biasa untuk dipahami dan dimengerti

oleh manusia, manusia yang seharusnya dihukum serta dibinasakan tetapi kasih

Allah yang melimpah rahmat anugerahnya justru mengampuni bahkan

memberikan tempat bersama-sama Allah di sorga (ay 6). Allah telah

Page 18: Agama Keselamatan Adl Anugrah

17

mendemontrasikan kebaikanNya dengan luar biasa kepada semua orang tanpa

terkecuali sehingga manusia yang mendapat rahmatNya akan dipulihkan

statusnya. Kasih karunia Allah diberikan dengan cuma-cuma, bukan hasil

pekerjaan baik kita, itu adalah pemberian Allah yang diberikan karena kasihNya.

Tidak ada alasan bagi manusia untuk memegahkan diri atas keselamatan yang

telah Tuhan berikan.

Dengan status yang baru dimiliki manusia maka Allah telah

mempersiapkan bagi kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik.

Supaya kita hidup di dalam kasih serta kebaikan Allah serta melakukan kebenaran

Allah di dunia ini. Ini panggilan yang Allah berikan bagi setiap kita yang telah

meneriman anugerah itu sampai selama-lamanya.

Setiap orang paling tidak memiliki 3 fase dalam hidupnya yaitu masa lalu,

kini dan masa yang akan datang. Demikian juga dalam hal rohani kita juga

mempuyai masa lali, kini dan masa yang akan datang. Masa lalu kita adalah orang

yang harus dimurkai Allah, masa kini kita orang yang mendapat kemurahan dan

masa yang akan datang kita orang yang mendapat janji. Paulus mengungkapkan

hal ini kepada jemaat Efesus. Kemurahan Tuhan yang diberikan kepada manusia

sifatnya bertingkat kasihNya yang besar dilimpahkan kepada kita, menghidupkan,

menyelamatkan, membangkitkan dan memberi tempat di sorga (Ef 2:4-6). Dasar

inilah yang seharusnya selalu diingat oleh orang percaya bahwa keselamatan

adalah inisiatif Allah tidak ada sedikitpun karya manusia dalam penyelamatan ini,

maka tidak ada seorangpun yang boleh menyombongkan diri atas karya

keselamatan Allah (ay 8-9). Sebagai respon adalah bagaimana kita menghasilkan

buah-buah pertobatan yang baik sehingga karya Allah yang diberikan kepada kita

tidak sia-sia.

Ketika kita diselamatkan berarti kita memiliki :

1. Hikmat dari Allah

Page 19: Agama Keselamatan Adl Anugrah

18

Hikmat Allah merupakan bagian keselamatan yang di anugerahkan kepada kita,

mintalah selalu hikmat Allah dalam apapun yang kita lakukan.

2. Kepercayaan.

Hal yang Tuhan inginkan bagi kita adalah percaya yang sungguh kepada Tuhan.

Allah akan memberkati kita jika kita selalu percaya dan setia dengan kehendak

Tuhan. Cari dahulu kerajaan Allah maka semua akan ditambahkan kepada kita.

Ketika kita percaya maka hal yang lainnya Tuhan akan berikan untuk kita.

Keselamatan memang adalah Anugerah Tuhan, tapi kita juga harus

mengerjakannya, dengan melekat pada Tuhan, sungguh-sungguh mencari Tuhan,

punya iman yang kuat dan percaya selalu sebab tanpa hal-hal ini kita tidak mampu

berdiri teguh dan tidak menjadi dewasa didalam Tuhan. Kerjakan keselamatan

dengan takut dan gentar maka keselamatan menjadi hak penuh kita. A M I N ~

Kesimpulan

Tatkala kita beriman kepada Kristus, kita dibenarkan di hidapan Allah. Itu

berarti, kita dianggap Allah sebagai satu pribadi yang dosanya telah diselesaikan

melalui korban Yesus Kristus. Dengan jalan demikian, maka terciptalah damai

sejahtera antara kita dengan Allah. Itu berarti kita tidak punya masalah lagi

dengan Allah. Sebagai produk lanjutannya, kita berada di dalam rahim Allah,

selama kita hidup di dunia ini. Oleh karena itu, hidup kita sangat aman selama kita

berada di dalam rahin Allah itu, apa pun yang terjadi di dalam kehidupan ini.

Allah bekerja aktif untuk memungkinkan kita tetap berada di dalam rahim-Nya.

Di dalam rahim Allah itu kita akan mendapatkan kemuliaan Allah. Pun di

dalam penderitaan yang mungkin akan kita alami, sisi positifnya akan kita nikmati

juga karena kasih karunia Allah. Untuk menjamin keselamatan itu tetap ada di

dalam hidup kita, maka Roh Kudus pun diberikan tinggal di dalam hidup kita,

supaya Dia yang menuntun perlanan kita di dunia ini. Ia yang akan

memungkinkan kita berjalan di dalam kekudusan yang seharusnya.

Page 20: Agama Keselamatan Adl Anugrah

19

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: Agama Keselamatan Adl Anugrah

20

Curtis, A. Kenneth. 2001. 100 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kristen. Jakarta:

BPK Gunung Mulia. 25-27.

Lohse, Benhard. 1990. Pengantar Sejarah Dogma Kristen. Jakarta: BPK Gunung

Mulia. 157-163

Peter Youngren, Keselamatan, Anugerah Allah Bagi Anda, Dominion Media

Productions, 1994.

Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2012

Renungan Malam, Juni 2009

Sudarmo R. 2010. Kamus Istilah Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 64.

Urban, Linwood. 2003. Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK

Gunung Mulia. 157.

Verkuyl J. 1989. Aku Percaya. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 189.