BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Muara Sungai Kali Lamong merupakan bagian hilir dari Sungai Kali Lamong yang terletak di perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Ditinjau dari aspek geografis dan administratif pengelolaan kawasan, daerah ini memiliki komunitas mangrove yang terdapat di tiga lokasi, yaitu komunitas mangrove yang terdapat di sempadan sungai di wilayah Kota Surabaya, komunitas mangrove yang terdapat di sempadan sungai di wilayah Kabupaten Gresik serta komunitas mangrove yang terdapat di Pulau Galang. Penelitian lapangan telah dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas dan status kondisi komunitas mangrove di kawasan tersebut. Hasil penelitian yang didapatkan antara lain, data keadaan umum daerah muara Sungai Kali Lamong, daftar jenis dan jumlah mangrove yang telah diinventarisasi di kawasan ini serta data parameter fisik- kimia. Data tersebut digunakan untuk menentukan indeks nilai penting, indeks keanekaragaman jenis, indeks dominansi serta indeks kemerataan jenis. Secara umum, stasiun penelitian terletak di bentang alam berupa muara dari Sungai Kali Lamong dan Pulau Galang yang terdapat di percabangan muara sungai. Penentuan stasiun penelitian menggunakan purpossive random sampling dengan pertimbangan keadaan geografis dan kondisi ketebalan komunitas mangrove, selain itu juga berdasarkan aspek administratif pembagian kewenangan pengelolaan kawasan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, area penelitian dapat di kelompokkan menjadi tiga stasiun . ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
29
Embed
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlanggarepository.unair.ac.id/25626/16/16. Bab 4.pdf300. Untuk tingkat pertumbuhan semai, nilai ini berkisar antara 0-200 karena nilai ini didapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Muara Sungai Kali Lamong merupakan bagian hilir dari Sungai Kali
Lamong yang terletak di perbatasan antara Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
Ditinjau dari aspek geografis dan administratif pengelolaan kawasan, daerah ini
memiliki komunitas mangrove yang terdapat di tiga lokasi, yaitu komunitas
mangrove yang terdapat di sempadan sungai di wilayah Kota Surabaya, komunitas
mangrove yang terdapat di sempadan sungai di wilayah Kabupaten Gresik serta
komunitas mangrove yang terdapat di Pulau Galang. Penelitian lapangan telah
dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas dan status kondisi komunitas
mangrove di kawasan tersebut. Hasil penelitian yang didapatkan antara lain, data
keadaan umum daerah muara Sungai Kali Lamong, daftar jenis dan jumlah
mangrove yang telah diinventarisasi di kawasan ini serta data parameter fisik-
kimia. Data tersebut digunakan untuk menentukan indeks nilai penting, indeks
keanekaragaman jenis, indeks dominansi serta indeks kemerataan jenis.
Secara umum, stasiun penelitian terletak di bentang alam berupa muara
dari Sungai Kali Lamong dan Pulau Galang yang terdapat di percabangan muara
sungai. Penentuan stasiun penelitian menggunakan purpossive random sampling
dengan pertimbangan keadaan geografis dan kondisi ketebalan komunitas
mangrove, selain itu juga berdasarkan aspek administratif pembagian
kewenangan pengelolaan kawasan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, area
penelitian dapat di kelompokkan menjadi tiga stasiun .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Stasiun pertama yaitu stasiun penelitian A terletak di sempadan sungai
yang berdekatan dengan muara di wilayah Desa Romo-Kalisari, Kota Surabaya.
Di stasiun ini dibuat dua sub stasiun penelitian, yaitu sub stasiun penelitian A1
dan A2 yang terdiri dari tiga plot transek dengan luas total 300m². Berdasarkan
pengamatan secara umum, keberadaan komunitas mangrove di stasiun penelitian
A ini didominasi oleh jenis Avicennia alba dan Avicennia marina, dan keberadaan
variasi jenis serta ketebalan vegetasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
dua stasiun penelitian yang lain. Sebagian besar lahan di kawasan ini
dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kegiatan budidaya berupa pertambakan.
Stasiun penelitian A ini dapat dicapai dengan menggunakan jalan darat menuju
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Romo-Kalisari.
Stasiun penelitian kedua yaitu stasiun B terletak di sempadan sungai yang
berdekatan dengan muara di wilayah Desa Karang Kering Kecamatan Kebomas-
Gresik. Di stasiun B ini ditentukan tiga sub stasiun pengamatan, yaitu sub stasiun
B3, B4 dan B5. Stasiun penelitian B ini terdiri dari tiga belas plot tansek dengan
luas total 1300m². Di wilayah ini, sebagian besar lahan digunakan untuk kegiatan
industri, sehingga semua sub stasiun penelitian di daerah ini langsung berbatasan
dengan beberapa kawasan industri, seperti pabrik industri plywood, industri
pembuatan arang dan gudang logistik PT. Wilmar. Ketebalan vegetasi dan
keberadaan variasi jenis di stasiun penelitian ini lebih tinggi jika dibandingkan
dengan stasiun penelitian A, jenis mangrove yang dominan di kawasan ini adalah
Avicennia marina dan Avicennia alba. Selain itu, di stasiun B ini juga terlihat
lebih banyak sampah atau limbah domestik rumah tangga jika dibandingkan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
dengan stasiun penelitian A. Stasiun B ini dapat dicapai dengan menggunakan
jalan darat di Desa Karang Kering kemudian melalui kawasan gudang logistik PT.
Wilmar.
Stasiun penelitian yang ketiga, yaitu stasiun penelitian C yang terletak di
Pulau Galang. Pulau ini terletak di percabangan muara Sungai Kali Lamong dan
secara geografis terpisah dari daratan Pulau Jawa. Di stasiun penelitian C ini
ditentukan dua sub stasiun penelitian, yaitu sub stasiun penelitian C6 dan C7. Di
stasiun penelitian C , komunitas mangrove menutupi semua bagian di pulau ini,
sehingga ketebalan vegetasi dan keberadaan variasi jenis mangrove di stasiun
penelitian C ini paling tinggi jika dibandingkan dengan dua stasiun penelitian
yang lain. Komunitas mangrove di stasiun C ini didominasi oleh Avicennia Alba
yang hampir ditemukan di setiap plot dalam sub stasiun penelitian. Kawasan
Pulau Galang ini juga merupakan habitat bagi beberapa jenis burung pantai,
karena beberapa jenis burung pantai teramati cukup banyak keberadaanya di
pantai pulau ini serta beberapa sarang burung di beberapa tegakan mangrove.
Sampah ataupun limbah rumah tangga juga terdapat di stasiun penelitian C ini,
sampah tersebut berasal dari sampah yang terbawa aliran arus sungai maupun laut
saat pasang dan tertambat di perakaran mangrove. Beberapa bagian di pulau ini
juga mulai di dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk lahan pertambakan, hal
ini teramati dengan adanya beberapa bagian di pulau ini yang sudah di buat petak-
petak tambak dan dibangun tanggul yang mengelilinginya.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
4.2. Struktur Komunitas Mangrove
Data tentang struktur komunitas mangrove di ekosistem muara Kali
Lamong diambil dengan metode analisis vegetasi dengan mengambil data jumlah
dan jenis mangrove. Analisis vegetasi tersebut dilakukan dengan menggunakan
metode line plot transect. Adapun hasil analisis vegetasi secara umum di tiga
stasiun (stasiun A, B dan C) yang terdiri atas 34 plot dengan luas total 3400 m²,
diperoleh delapan jenis mangrove yang dikelompokkan dalam empat famili
seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Daftar jenis-jenis mangrove di 34 plot pada lokasi penelitian. No Nama spesies Nama lokal Famili
1 Avicennia marina Api-api abang Avicenniaceae
2 Avicennia alba Api-api Avicenniaceae
3 Rhyzophora stylosa Bakau Rhizhoporaceae
4 Rhyzophora mucronata Bakau hitam Rhizhoporaceae
5 Rhyzophora apiculata Tinjang Rhizhoporaceae
6 Sonneratia alba Bogem Sonneratiaceae
7 Bruguiera hainessi Berus Rhizhoporaceae
8 Xylocarpus moluccensis Nyirih Meliaceae
Hasil analisis vegetasi di tiga stasiun penelitian tersebut kemudian
dikelompokkan berdasarkan ukuran diameter batang. Pengelompokan ini
bertujuan agar data yang diperoleh dapat menggambarkan dengan lebih jelas
struktur komunitas mangrove di setiap tingkat pertumbuhan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan
di 34 plot transek di lokasi penelitian tersaji dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jumlah dan jenis mangrove di seluruh stasiun
No Family Nama Ilmiah Jumlah Tegakan
Semai Pancang Pohon
1 Avicenniaceae Avicennia marina 557 484 138
2 Avicenniaceae Avicennia alba 588 95 72
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora stylosa 1 2 0
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 5 22 13
5 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 30 5
6 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 26 11
7 Rhizhoporaceae Bruguiera sp, 0 2 2
8 Meliaceae Xylocarpus granatum 0 1 1
Total jumlah individu 1.151 662 242
Data tentang jumlah dan jenis mangrove berdasarkan tabel 4.2. kemudian
diolah untuk menentukan sebaran jenis mangrove di 34 plot penelitian dengan
luas plot yang distandardisasi menjadi per 100 m² .
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Tabel 4.3. Sebaran jenis mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan di seluruh stasiun. No Famili Nama Ilmiah Jumlah Tegakan/100m²
Semai Pancang Pohon 1 Avicenniaceae Avicennia marina 409 57 4
2 Avicenniaceae Avicennia alba 432 11 2
3 Rhizhoporaceae Rhyzophora stylosa 1 1 0
4 Rhizhoporaceae Rhyzophora mucronata 4 2 1
5 Rhizhoporaceae Rhyzophora apiculata 0 3 1
6 Sonneratiaceae Sonneratia alba 0 3 1
7 Rhizhoporaceae Bruguiera hainessi 0 1 1
8 Meliaceae Xylocarpus
moluccensis
0 1 1
Total jumlah individu 846 79 11
Dari tabel 4.2. dapat dilihat dari 8 jenis mangrove yang ditemukan di
lokasi penelitian, jenis Avicennia alba memiliki jumlah tegakan terbanyak untuk
tingkat pertumbuhan semai dengan jumlah tegakan 432/100m² dan Avicennia
marina merupakan jenis mangrove dengan jumlah tegakan terbanyak untuk
tingkat pertumbuhan pancang (57/100²) serta tingkat pertumbuhan pohon
(4/100m²). Selain itu, dapat dilihat bahwa tingkat regenerasi mangrove di lokasi
penelitian cukup baik, hal ini tampak dengan banyaknya jumlah total individu di
tingkat semai (846/100m²).
Data mengenai jumlah dan jenis mangrove berdasarkan perbedaan tingkat
pertumbuhan tersebut, kemudian dianalisis dengan rumus Mueller-Dumbois
Ellenberg, 1978 dalam Hariyanto et al., 2008 untuk menentukan besaran indeks
nilai penting (INP) dengan menjumlahkan nilai relatif kerapatan, frekuensi, dan
dominansi setiap jenis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Struktur dan Status Komunitas Mangrove di Ekosistem Muara Kali Lamong ... Awwaluddin, Asyeb
Indeks nilai penting merupakan nilai yang menunjukkan besarnya
pengaruh suatu jenis terhadap kestabilan suatu ekosistem yang berkisar antara 0-
300. Untuk tingkat pertumbuhan semai, nilai ini berkisar antara 0-200 karena nilai
ini didapat dengan menjumlahkan nilai relatif kerapatan dan frekuensi saja.
Hasil perhitungan indeks nilai penting (INP) setiap jenis mangrove secara
keseluruhan di seluruh stasiun (34 plot transek) dan dikelompokkan berdasarkan
tingkat pertumbuhan ditunjukkan di dalam tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 4.4. Hasil analisis vegetasi tingkat pertumbuhan semai di seluruh Stasiun.
No
Nama Jenis Kerapatan ( Ind/ha ) Frekuensi INP Absolut Relatif