21
Syok Hipovolemik yang dialami oleh Ibu Berusia 80 TahunAdinda
Elisabeth Sugio102011057Fakultas KedokteranUniversitas Kristen
Krida Wacana Jakarta Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510Email:
[email protected] Syok merupakan suatu keadaan
patofisiologik dinamik yang terjadi bila oxygen delivery ke
mitokondria sel di seluruh tubuh manusia tidak mampu memenuhi
kebutuhan oxygen consumption. Sebagai respon terhadap pasokan
oksigen yang tidak cukup ini, metabolisme energi sel menjadi
anaerobik. Keadaan ini hanya dapat ditoleransi tubuh untuk waktu
yang terbatas, selanjutnya dapat timbul kerusakan irreversible pada
organ vital1
Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ
vital tubuh. Hal ini muncul akibat kejadian pada hemostasis tubuh
yang serius, perdarahan masif, trauma atau luka bakar (syok
hipovolemik), infark miokard luas atau emboli paru (syok
kardiogenik), sepsis akibat bakteri yang tidak terkontrol (syok
septik), tonus vasomotor yang tidak adekuat (syok neurogenik) atau
respon imun (syok anafilaktik).
Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana
terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan
beberapa organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat
dan berakibat pada perfusi yang tidak adekuat. Paling sering, syok
hipovolemik merupakan akibat kehilangan darah yang cepat. Syok
hipovolemik dapat merupakan akibat dari kehilangan cairan yang
signifikan (selain darah). Dua contoh syok hipovolemik yang terjadi
akibat kehilangan cairan, antara lain gastroenteritis refrakter dan
luka bakar yang luas. Terjadinya kehilangan cairan dapat di bagi
atas cairan eksternal dan internal. Kehilangan cairan eksternal
terutama terjadi pada gastroenteritis, walaupun demikian kehilangan
cairan eksternal ini juga dapat timbul dari sengatan matahari, poli
uria, dan luka bakar. Sedangkan kehilangan cairan internal di
sebabkan oleh sejumlah cairan yang berkumpul pada ruangan
peritoneal dan pleura. Kehilangan cairan eksternal ini juga di
sertai dengan kehilangan elektrolit2Isi
Anamnesis
Anamnesis mengambil peran besar dalam menentukan diagnosis. Oleh
sebab itu, anamnesis harus dilakukan sebaik mungkin sehingga dapat
mengambil diagnosis dengan baik pula dan mampu memberikan
pertolongan bagi pasien.
Dalam melakukan anamnesis, terkandung pengertian komunikasi
antar dokter pasien. Dalam berkomunikasi, terdapat dua aspek yang
penting, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi
verbaldalam proses wawancara dan nonverbal misalnya menganggukkan
kepala. Dalam proses anamnesis, terjadi komunikasi interpersonal
antara dokter dan pasien yang dapat disingkat dalam tiga erproses,
yaitu: pasoen bercerita, dokter mendengar dan memperhatikan, dan
tanya jawab.3Ada 2 jenis anamnesis yang umum dilakukan, yakni
Autoanamnesis dan Alloanamnesis. Pada umumnya anamnesis dilakukan
dengan tehnik autoanamnesis yaitu anamnesis yang dilakukan langsung
dengan pasiennya. Pasien sendirilah yang paling tepat untuk
menceritakan permasalahannya. Ini adalah cara anamnesis terbaik
karena pasien sendirilah yang paling tepat untuk menceritakan apa
yang sesungguhnya dia rasakan.Meskipun demikian dalam prakteknya
tidak selalu autoanamnesis dapat dilakukan. Pada pasien yang tidak
sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menjawab pertanyaan,
atau pada pasien anak anak, maka perlu orang lain untuk
menceritakan permasalahannya. atau Heteroanamnesis. Tidak jarang
dalam praktek sehari hari anamnesis dilakukan bersama sama auto dan
alloanamnesis.
Berdasarkan kasus :
Seorang perempuan berusia 80 tahun datang diantar oleh suaminya
sambil ditopang oleh adiknya ke UGD karena kesadaran menurun .
pasien tidak bisa bicara, dan berteriak atau marah bila dicubit.
Badan pasien terasa dingin, mata menutup saja.Maka dokter bisa
melakukan alloanamnesis kepada keluarga pasien.
Pertanyaan yang ditanya adalah seputar keluhan yang disebutkan
pasien: 1. Berapa lama pasien mengalami penurunan kesadaran?
2. Adakah tanda sistemik (misalnya malaise, muntah, demam) ?3.
Apakah disertai dengan keluhan lain ?
4. Riwayat penggunaan obat sebelumnya untuk meringankan
keluhan?
5. Pernah kedokter sebelumnya?
6. Riwayat penyakit dahulu, apa pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya?
7. Riwayat penyakit keluarga?8. Riwayat social & ekonomi,
pola makan bagaimana? Keadaan lingkungan?Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik seharusnya selalu dimulai dengan penanganan
jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. Ketiganya dievaluasi dan
distabilkan secara bersamaan, sistem sirkulasi harus dievaluasi
untuk tanda-tanda dan gejala-gejala syok. Jangan hanya berpatokan
pada tekanan darah sistolik sebagai indikator utama syok; hal ini
menyebabkan diagnosis lambatInspeksi
Inspeksi dapat dilakukan secara umum untuk melihat perubahan
yang terjadi secara umum dan secara lokal untuk melihat
perubahan-perubahan lokal sampai yang sekecil-kecilnya. Bantuan
pemeriksaan dengan kaca pembesar dapat dilakukan. Pemeriksaan ini
mutlak dilakukan dalam ruangan yang terang. Anamnesis terarah
biasanya ditanyakan pada penderita bersamaan dilakukan inspeksi
untuk melengkapi data diagnostik. Serta didapatkan takikardi,
takipnea, turgor kulit yang lambat pada pasien anak tersebut.
Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan dengan meraba, mempergunakan
telapak tangan sebagai alat peraba. Auskultasi
Auskultasi merupakan pemeriksaan menggunakan stetoskop. Dengan
cara auskultasi dapat didengar suara pernapasan, bunyi dan bising
jantung, peristaltik usus, dan alirah darah dalam pembuluh darah.
Pada auskultasi perlu diperhatikan adalah frekuensi denyut
jantung.Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium
Hb dan hematokrit : meningkat pada hipovolumi karena kehilangan
cairan atau plasma Urin : produksi urin menurun, lebih gelap dan
pekat, BJ meningkat > 1,020 Pemeriksaan gas darah Pemeriksaan
elektrolit serum Pemeriksaan fungsi ginjal Pemeriksaan mikrobiologi
dilakukan hanya pada penderita yang dicurigai Pemeriksaan faal
hemostasis. Pemeriksaan-pemeriksaan lain untuk menentukan penyakit
penyebab. Working Diagnosis
Syok Hipovolemik et causa Diare cair akut
Berdasarkan gejala yang ada wanita tersebut mengalami diare dan
muntah yang menyebabkan banyak kehilangan cairan elektrolit
sehingga berakibat syok hipovolemik. Diare sendiri adalah
kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui tinja dan muntah.
Dasar semua diare adalah gangguan transportasi larutan usus,
perpindahan air melalui membran usus berlangsung secara pasif dan
hal ini ditentukkan oleh aliran larutan secara aktif maupun pasif,
terutama natrium, klorida dan glukosa.
Syok hipovolemik dapat berhubungan dengan dehidrasi, perdarahan
internal atau eksternal, kehilangan cairan gastrointestinal (diare
atau muntah), keluarnya urin sekunder akibat diuretik atau gangguan
ginjal, atau kehilangan volume intravaskuler menuju interstitial
sebagai akibat peningkatan permeabilitas vaskular (sebagai respons
terhadap sepsis atau trauma). Dilatasi vena akibat berbagai
penyebab (sepsis, cedera spinal, dan berbagai obat dan toksin)
dapat menyebabkan keadaan hipovolemik relatif.Tanda-tanda SyokBila
syok disebabkan oleh kehilangan darah atau cairan, tanda-tandanya
adalah:
Penurunan tekanan darah
Kenaikan frekuensi nadi
Pucat
Berkeringat
Kulit dinginSingkatnya, syok telah terjadi bila pasien yang
sebelumnya hangat, kering, merah jambu, dan dengan nadi bagus,
menjadi dingin, lembap dan pucat, dengan nadi buruk.a. NadiLihat
dan awasi nadi pasien dengan seksama, dengan memperhatikan
khusus:
Kecepatan
Volume, yang menunjukkan tekanan darah
Irama, aritmia tidak jarang pada anestesia, tetapi maknanya
tidak selalu jelas.
b. Warna: Perhatikan tidak hanya sianosis tetapi juga kepucatan.
Ini juga dilihat pertama pada cuping telinga.c. Kulit: Sentuh
pasien untuk memperhatikan adanya keringatan dan suhu kulit
kira-kira.d. Kehilangan darah: Taksir selalu jumlah darah yang
hilang. Sekurang-kurangnya pasien dapat diklasifiksikan sebagai:
berdarah banyak, berdarah sedang, tidak berdarah banyak.e.
Pernapasan: Takipnea adalah karakteristik dan alkalosis
respiratorius sering ditemukan apda tahap awal dari syok.Adanya
syok memerlukan terapi segera, serta tegakkan diagnosis akurat.
Periksa dengan teliti status hidrasi;
Periksa turgor kulit
Periksa membran mukosa
Periksa JVP, meningkat atau menurun.
Etiologi Syok hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi
akibat dari volume darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Hal
ini bisa terjadi akibat dari volume darah yang berkurang. Hal ini
bisa terjadi akibat pendarahan yang masif atau kehilangan plasma
darah.Penyebab syok hipovolemik dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yang terdiri dari:
1. Perdarahan:
Hematom subkapsular hati
Aneurisma aorta pecah
Pendarahan gastrointestinal
Perlukaan berganda
2. Kehilangan plasma:
Luka bakar yang luas
Pankreatitis
Deskuamasi kulit
Sindrom Dumping
3. Kehilangan cairan ekstraselular:
Muntah (vomitus)
Dehidrasi
Diare
Terapi diuretik yang sangat agresif
Diabetes insipidus
Insufisiensi renalPatofisiologi
Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah
rata-rata dan menurunkan aliran darah balik ke jantung. Hal inlah
yang menimbulkan penurunan curah jantung. Curah jantung yang rendah
di bawah normal akan menimbulkan beberapa kejadian pada beberapa
organ:2Mikrosirkulasi
Ketika curah jantung turun, tahanan vaskular sistemik akan
berusaha untuk meningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan
perfusi yang cukup bagi jantung dan otak melebihi jaringan lain
seperti otot, kulit dan khususnya traktus gastrointestinal.
Kebutuhan energi untuk pelaksanaan metabolisme di jantung dan otak
sangat tinggi tetapi kedua sel organ itu tidak mampu menyimpan
cadangan energi. Sehingga keduanya sangat bergantung akan
ketersediaan oksigen dan nutrisi tetapi sangat rentan bila terjadi
iskemia yang berat untuk waktu yang melebihi kemampuan toleransi
jantung dan otak. Ketika tekanan arterial rata-rata (mean arterial
pressure/MAP) jatuhhingga