Top Banner
29 II. ANALISA MIKROBIOLOGI UNTUK BAKTERI DAN FUNGI A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Dalam bidang ilmu mikrob iologi, u ntuk dap at menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasan ya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah di mengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan  bakteri tersebut. Selain teknik pertumbuhan bakter i atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan suatu  biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang lain yang tidak diiinginkan. Keanekaragaman dari mikroorganisme di alam sangat menarik  perhatian manusia. Mikroorganisme tersebut ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan manusia. Rasa keingintahuan yang ada pada manusia untuk mengetahui tentang jenis, sifat dan keuntungannya bagi manusia menyebabkan manusia melakukan usaha-usaha pembiakan terhadap mikrobia tersebut. Usaha pembiakan kali ini dilakukan pada media NA dan PDA. Setalah tumbuk mikroba yang diinginkan kemudain di analisa. Analisa yang dilakukan antara lain identifikasi morfologi, isolasi, inokulasi, purifikasi dan pewarnaan gram. Dalam praktikum ini dilakukan isolasi mikrobiota dengan cara  pengenceran (dilution), yaitu pengenceran bertingkat. Tujuan pengenceran  bertingkat adalah untuk memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Selain itu kali ini akan dilakukan isolasi dan menghitung
21

acara 2 fix

Oct 18, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/28/2018 acara 2 fix

    1/21

    29

    II. ANALISA MIKROBIOLOGI UNTUK BAKTERI DAN FUNGIA. Pendahuluan

    1. Latar BelakangDalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri

    khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus

    dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya

    hanya terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya

    kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal

    dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah di

    mengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga macam

    ligkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan

    bakteri tersebut. Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di

    atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang

    merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium

    yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan suatu

    biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang lain yang

    tidak diiinginkan.

    Keanekaragaman dari mikroorganisme di alam sangat menarik

    perhatian manusia. Mikroorganisme tersebut ada yang menguntungkan

    dan ada pula yang merugikan manusia. Rasa keingintahuan yang ada pada

    manusia untuk mengetahui tentang jenis, sifat dan keuntungannya bagi

    manusia menyebabkan manusia melakukan usaha-usaha pembiakan

    terhadap mikrobia tersebut. Usaha pembiakan kali ini dilakukan pada

    media NA dan PDA. Setalah tumbuk mikroba yang diinginkan kemudain

    di analisa. Analisa yang dilakukan antara lain identifikasi morfologi,

    isolasi, inokulasi, purifikasi dan pewarnaan gram.

    Dalam praktikum ini dilakukan isolasi mikrobiota dengan cara

    pengenceran (dilution),yaitu pengenceran bertingkat. Tujuan pengenceran

    bertingkat adalah untuk memperkecil jumlah mikroba yang tersuspensi

    dalam cairan. Selain itu kali ini akan dilakukan isolasi dan menghitung

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    2/21

    30

    jumlah koloni bakteri dan jamur, purifikasi, dan identifikasi pada bakteri

    dan jamur berdasar kenampakan morfologi koloninya serta pewarna gram.

    Dilihat dari morfologinya, bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu batang,

    koma, dan spiral. Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak

    memiliki daun dan akar yang sejati serta tidak mempunyai klorofil

    sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis.

    2. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum acara ketiga Analisa Mikrobiologi untuk

    Bakteri dan Fungi antara lain:a. Mahasiswa mam pu mengisolasi dan menghitung jumlah koloni jamur

    dan bakteri

    b. Mahasiswa mam pu melakukan purifikasi jamur dan bakteric. Mahasiswa mam pu membedakan jamur dan bakteri bedasar

    kenampakan mofologi koloninya.

    d. Mahasiswa mam pu melakukan pengukuran massa pada bakteri danfungi serta analisa deferinsiasi pada bakteri.

    B. Tinjuan PustakaFungi memiliki tipe sel eukariotik, dapat berkembangbiak baik secara

    seksual maupun aseksual. Fungi ada yang bersifat parasit dan

    menguntungkan, dapat hidup pada berbagai habitat. Perannya di alam dapat

    berfungsi sebagai decomposer, mikrosimbion, maupun pathogen

    (Campbell 2003).

    Bakteri adalah mikroorganisme yang paling berkelimpahan dari semua

    organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai

    simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri.

    Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada

    jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka

    umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan

    komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak

    menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok

    lain (Martinko 2005).

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    3/21

    31

    Kultur murni diperlukan karena semua metode septis mikrobiologis

    yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme,

    termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun

    serologis memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam

    mikroorganisme saja (Suhardi, dkk 2008). Biakan murni bakteri adalah

    biakan yang terdiri dari satu spesies bakteri yang ditumbuhkan dalam medium

    buatan. Medium buatan tersebut berfungsi sebagai medium pertumbuhan.

    Pada medium ini, bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Bahan dasar

    yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-agar. Untuk

    bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air dan molekul makanan

    misalnya gula, sumber nitrogen, dan mineral (Purwoko 2009).

    Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba

    tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan

    murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari

    pembelahan dari satu sel tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua

    metode mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi

    mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultur, morfologis, fisiologis, maupun

    serologis memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroba

    saja (Waluyo 2005).

    Isolasi mikrobia pada prinsipnya adalah memisahkan suatu jenis

    mikrobia dengan jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang terdiri dari

    berbagai macam spesies. Proses pemisahan atau pemurnian dari

    mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,

    misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi

    yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Pertumbuhan

    bakteri lebih banyak dijumpai pada intensitas pengenceran 10-8, sedangkan

    pertumbuhan fungi banyak dijumpai pada intensitas pengenceran 10-4

    (Muharni 2009).

    Proses isolasi fungi dilakukan memakai medium PDA

    (Potato Dextrose Agar) yang terdiri dari kentang 20%, dektrosa 2% dan agar

    2%. Media dibuat pH 5,0 untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi oleh

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    4/21

    32

    bakteri pada saat isolasi. Fungi lebih tahan terhadap pH suasana asam jika

    dibandingkan dengan bakteri atau aktinomycetes, sehingga dengan cara ini

    juga telah terjadi seleksi terhadap mikroba yang sedang diisolasi

    (Saryono 2002).

    Bakteri merupakan mikrobia uniseluler yang termasuk dalam kelas

    Shizomycetes. Bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup bebas, bersifat

    saprofitik, parasit, atau patogen pada manusia, binatang atau tumbuhan. Ada

    beberapa jenis bakteri bersifat fotosintetik. Ada tiga bentuk dasar bakteri,

    yaitu bentuk bulat, batang, dan melilit (Irianto 2007).Purifikasi bertujuan untuk mendapatkan satu spesies dalam satu tabung

    pemeliharaan kultur. Hal ini perlu dilakukan karena identifikasi

    mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu.

    Langkah pemurnian adalah koloni dengan karakter morfologi tertentu dapat

    dipisahkan satu dengan lainnya dengan cara mengambilnya dengan ose.

    Digoreskan pada media nutrien agar atau pemurnian yang lain. Pengambilan

    dengan ose dapat memisahkan koloni tunggal dengan yang lainnya.

    Mengambil koloni dengan karakter morfologi tertentu dengan cara

    mengambilnya dengan jarum enten kemudian menaruhnya pada satu titik

    media PDA pada cawan petri. Jarum ose dan jarum enten yang digunakan

    untuk memindahkan sedikit biakan bakteri dan fungi ke gelas obyek harus

    disterilisasi dengan cara dipanaskan diatas lampu bunsen agar terbebas dari

    mikroba (steril), begitu pula dengan bibir cawan petri tempat koloni fungi

    (Suria 2005).

    Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada

    tahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua,

    yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau

    sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan

    oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan

    pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma

    sp. (Tryana ST 2008).

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    5/21

    33

    Pengecatan gram dilakukan dalam 4 tahap. Yaitu

    a. Pemberian cat warna utama (cairan Kristal violet) berwarna ungub. Pengintensifan cat warna dengan penambahan larutan mordanc. Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alcohol asamd. Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin

    Banyak seenyawa organic berwarna (zat warna) digunakan untuk

    mewarnai mikroorganisme untuk pemeriksaan mikroskopis dan telah

    dikembangkan prosedur pewarnaan gram untuk: Mengamati dengan baik

    morfologi mikroorganisme secara kasar, Mengidentifikasi bagian-bagian

    structural sel mikroorganisme, Membantu mengidentifikasi atau membedakan

    organism yang serupa ( Suriawieia 2002).

    C. Metodologi Praktikum1. Waktu dan Tempat Praktikum

    Praktikum Mikrobiologi Pertanian acara pertama ini dilaksanakan

    pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013 pukul 08.50-10.40 WIB di

    Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas

    Maret.

    2. Alata. Lampu Bunsen

    b. Alumunium foilc. Jarum osed. Dryglaskie. Tabung reaksif. Pipetg. Erlenmayerh. Incubatori. Cawan petri

    j. Kertas labelk. Hand colony counterl. Spidolm. Jarum inokulasi

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    6/21

    34

    n. Kacca preparato. Bak pewarna

    p. Mikroskopq. Pinset

    3. Bahana. Sampel tanah

    b. Mikrobia dari bagian tubuhc. Sampel buah segard. Sampel buah busuke. Sampel air mineralf. Sampel kertasg. Alcoholh. Media NAi. Media PDA

    j. Aquadestk. Garam fisiologisl. Seperangkat pewarna gram (ungu Kristal, larutan iodium gram,

    alcohol 95%, safranin)

    4. Cara Kerjaa. Bakteri

    1)Identifikasi, Perhitungan Populasi, dan Purifikasia)Memasukkan 10 gram bahan kedalam 90 ml garam fisiologis,

    lalu digojog hingga homogeny (pengenceran 10-1)

    b)Mengambil 1 ml larutan 10-1, memasukkan ke dalam 9 ml garamfisiologis, lalu digojok hingga homogeny (pengenceran 10-2)

    c)Melakukan hal seperti diatas hingga pengenceran 10-5d)Mengisolasi mikroba kedalam media NA dengan cara berikut:

    i. Mengambil 0,1 ml larutan 10-5 dan menuangkan kedalammedia NA, lalu meratakan larutan tersebut keseluruh media

    menggunakan dryglasky steril.

    ii. Melakukan hal yang sama terhadap semua pengenceran

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    7/21

    35

    e)Menginkubasi isolate-isolat tersebut pada suhu kamar, denganposisi petridish terbalik, selama 3 hari, kemudian amati koloni-

    koloni dari mikrobia yang tumbuh.

    f) Menghitung jumlah koloni yang tumbuh menggunakan handcolony counter dan mengidentifikasi morfologi koloni yang

    terbentuk.

    g)Menggambil koloni untuk ditumbuhkan lagi ke media agarmiring dengan metode zig-zag

    h)Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam petridish denganmetode goresan kuadran (streak quadrant)

    i) Melakukan isolasi mikroba dari bahan sampel lainnya.2)Pewarnaan Gram

    a)Melakukan konfirmasi (penyesuaian) antara mikroba yangtumbuh pada isolasi yang pertama dengan terakhir.

    b)Menyiapkan olesan bakteri pada kaca preparat dan memfiksasidengan panas.

    c)Meletakkan kaca preparat diatas rak kawat pada bak pewarna.d)Menggenangi olesan bakteri dengan pewarna primer (ungu

    Kristal) selama 1 menit.

    e)Memiringkan kaca preparat menggunakan pinset dan membuangkelebihan ungu Kristal dan membilas menggunakan aquadest.

    f) Meniriskan kaca preparat dan meletakkan diatas kawat pada bakpewarna.

    g)Menggenangi olesan dengan iodium gram selama 2 menit.h)Memiringkan kaca preparat untuk membuang kelebihan iodium

    dan bilas dengan aquades

    i) Mencuci olesan dengan pemucat warna yaitu alcohol 95%,meneteskan tetes demi tetes selama 30 detik sampai zat unggu

    Kristal tidak terlihat.

    j) Mencuci dengan aquadest kemudian meniriskan danmengembalikan diatas rak kawat pada bak pewarna.

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    8/21

    36

    k)Menggenangi olesan dengan pewarna tandingan yaitu safraninselama 30 detik, dan memiringkan kaca preparat untuk

    membuang kelebihan safranin kemudian membilas dengan

    aquades.

    l) Meniriskan kaca preparat dan menyerap kelebihan airmenggunakan kertas serap, kemudian mengamati dengan

    mikroskop.

    b. Fungi1)Melakukan teknik pengenceran bertingkat seperti pada poin a,

    namun menggunakan media PDA

    2)Menginkubasi isolate-isolat tersebut pada suhu kamar, denganposisi petridish terbalik, selama 3 hari kemudian amati koloni-

    koloni dari mikrobia yang tumbuh

    3)Menghitung jumlah koloni yang tumbuh dengan hand colonycounter dan mengidentifikasikan morfologi koloni yang terbentuk

    4)Mengambil 1 koloni untuk ditumbuhkan lagi kemedia agar miringdengan metode zig-zag

    5)Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam petridish dengan metodegoresan kuadran (streak quadrant)

    6)Melakukan identifikasi koloni mikrobia yang tumbuh7)Melakukan konfirmasi (penyesuaian) antara mikrobia yang tumbuh

    pada isolasi yang pertama dengan yang terakhir.

    8)Melakukan isolasi mikrobia dari bahan sample yang lainnya.

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    9/21

    37

    D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil Pengamatan

    Tabel 2.1 Hasil Isolasi dan Identifikasi Mikroba

    No MediaAsal

    MikrobaFoto Hasil Pengamatan Keterangan

    1. PDA Sayur

    Tanah 10-4

    Kertas

    AirMineral

    Ukuran: besar

    Bentuk: rhizoidElevasi: flatMargin: sertatePermukaan: kerutanOpacity: hampir

    trasparan sedikitdistorsiChromagenesis:putih kusamJumlah koloni: 28

    Ukuran: besarBentuk: circularElevasi: umbonateMargin: entirePermukaan: kasarOpacity: buramChromagenesis:

    hitamJumlah koloni: 8

    Ukuran: largeBentuk: irregular

    Elevasi: umbonteMargin: serrate

    Permukaan: kasarOpacity: buramChromagenesis:putih kecoklatanJumlah koloni: 13

    Ukuran: kecilBentuk: irragulerElevasi: convexMargin: lobate

    Permukaan:berkontur

    Opacity: transparanChromagenesis:putih kekuninganJumlah koloni: 101

    Tidak ada

    kontaminasi

    Tidak adakontaminasi

    Tidak adakontaminasi

    AdaKontaminasi

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    10/21

    38

    2. NA Sayur

    Tanah 10-4

    Kertas

    AirMineral

    Ukuran: besarBentuk: irraguler

    Elevasi: raisedMargin: berombakPermukaan: halusOpacity: hampirtransparan sedikitdistorsiChromagenesis:putih tulangkekuninganJumlah koloni: 25

    Ukuran: sedang

    Bentuk: circularElevasi: flat

    Margin: lobatePermukaan: halusOpacity: buramChromagenesis:putih kekuningan

    Jumlah koloni: 18

    Ukuran: besarBentuk: irregulerElevasi: flat

    Margin: lobatePermukaan: halus

    Opacity: buramChromagenesis:putih tulangkekuninganJumlah koloni: 2

    Ukuran: smallBentuk: circularElevasi: convex

    Margin: entirePermukaan: halusOpacity: buramChromagenesis:putih kecoklatanJumlah koloni: 132

    Tidak adakontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

    Tidak adakontaminasi

    Tidak adakontaminasi

    Sumber: Logbook

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    11/21

    39

    Tabel 2.2 Hasil Inokulasi Mikroba pada Media Miring

    No. Media Asal Mikroba Foto Keterangan

    1. PDA Sayur

    Tanah 10-4

    Kertas

    Air mineral

    Tidak adakontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

    Ada kontaminasi

    2. NA Sayur

    Tanah 10-4

    Tidak ada

    kontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    12/21

    40

    Kertas

    Air mineral

    Tidak ada

    Kontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

    Sumber: Logbook

    Tabel 2.3 Hasil Purifikasi Streak Kuadran Mikroba

    No MediaAsal

    MikrobaFoto

    HasilPengamatan

    Keterangan

    1. PDA Sayur

    Tanah 10-4

    Kertas

    Ukuran: large

    Bentuk: filamenElevasi: raisedMargin: felamePermukaan: halus

    Opacity: buramChromagenesis:putih kapas

    Ukuran: smallBentuk: rizoidElevasi: berbukit-bukitMargin: sepertibenangPermukaan: kasarOpacity: buramChromagenesis:hitam

    Ukuran: small

    Bentuk: circularElevasi: flatMargin: sepertiwolPermukaan: halus

    Opacity: buramChromagenesis:

    coklat keabuanUkuran: -

    Tidak ada

    kontaminasi

    Tidak adakontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    13/21

    41

    AirMineral

    Bentuk: -Elevasi: -

    Margin:-Permukaan:-Opacity: -Chromagenesis:-

    Adakontaminasi

    2. NA Sayur

    Tanah 10-4

    Kertas

    Ukuran: smallBentuk: bundardendan tepiantimbulElevasi: cembung

    Margin: brlekukPermukaan:kerutan

    Opacity: buramChromagenesis:putih basah

    Ukuran: besar

    Bentuk: takberaturan danmenyebarElevasi: flat

    Margin:bercabangPermukaan: licin

    Opacity: buramterdisrosi

    Chromagenesis:putih susu

    Ukuran: smallBentuk: circular

    Elevasi: timbulMargin: licinPermukaan:bundar dengantepian timbul

    Opacity: buramChromagenesis:kuning

    Ukuran: besar

    Tidak adakontaminasi

    Tidak ada

    kontaminasi

    Tidak adakontaminasi

    Tidak ada

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    14/21

    42

    AirMineral

    Bentuk: bundardengan tepian

    timbulElevasi: timbulMargin :licinPermukaan:timbulOpacity: bening(transparan)Chromagenesis:putih bening

    kontaminasi

    Sumber: Logbook

    Tabel 2.4 Hasil Pewarnaan Gram

    Asal Mikroba Foto KeteranganBakteri Sayur Penampakan bakteri

    dibawah mikroskop

    menghitam karena

    terbakar

    Sumber: Logbook

    2. PembahasanMenurut waluyo (2005) isolasi merupakan cara untuk

    memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya.

    Tujuannya adalah untuk memperoleh kultur murni atau biakan murni.

    Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari

    pembelahan dari satu sel tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua

    metode mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan

    mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultur,morfologis, fisiologis, maupun serologis memerlukan suatu populasi yang

    terdiri dari satu macam mikroba saja

    Purifikasi mikroba adalah suatu cara atau mekanisme untuk

    mendapatkan mikroba yang dibutuhkan atau diinginkan. Identifikasi

    mikroba adalah cara untuk mempelajari secara detail karakter fisik,

    kimiawi, dan biologis mikroba sehingga dapat diketahui dan

    dimanfaatkan secara optimal. Identifikasi akan menimbulkan suatu

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    15/21

    43

    karakteristik sifat dari masing-masing mikroorganisme dan bertujuan

    untuk membedakan morfologi dari fungi dan bakteri. Tujuan dari

    purifikasi dan identifikasi bakteri dan jamur adalah untuk mendapatkan

    bakteri dan jamur yang diinginkan dan untuk membedakan morfologi

    antara jamur dan bakteri.

    Menurut Wistreich (2003), faktor yang mempengaruhi keberhasilan

    isolasi suatu mikroorganisme antara lain:

    a. Media biakan. Mikroorganisme memerlukan nutrisi untuk tumbuh yangberbeda, misalnya medium NA untuk bakteri dan medium PDA untuk

    fungi.

    b. Suhu, pengaruh suhu berhubungan dengan akktivitas enzim. Suhurendah menyebabkan aktiivtas enzim menurun dan jika suhu terlalu

    tinggi dapat mendenaturasi protein enzim.

    c. Tekanan osmotik. Keberadaan mikroorganisma dilingkungan dapatdipengaruhi kepekatan suspensi/ cairan di lingkungan. Bila kepekatan

    suspensi di lingkungan tinggi makanisi sel akan ke luar. Sebaliknya

    kepekatan suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan

    massa cair ke dalam sel.

    d. Sinar UV, panjang gelombang 210-300 nm dapat membunuhmikroorganisme jika di paparkan. Komponen seluler yang dapat

    menyerap sinar UV adalah asamnukleat sehingga dapat rusak dan

    menyebabkan kematian.

    e.pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme.Jamur dan bakteri memiliki ciri morfologi yang berbeda. Jamur

    telah banyak kita temui sehari-hari, Sebagian besar fungi adalah

    organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh

    dinding yang bersilangan. Jamur mempunyai tipe sel eukariotik,

    berkembang biak secara seksual dan aseksual. Habitat jamur beragam

    sehingga jamur dapat tumbuh dan berkembang dibanyak tempat. Jamur

    adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel

    atau benang yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    16/21

    44

    dari kitin atau dari keduanyal. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus

    karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun

    akarnya. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika

    spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis

    kapang. Kapang terdiri dari suatu thallusyang tersusun dari filamen yang

    bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa disebut miselium.

    Bakteri merupakan sekelompok mikroorganisme yang termasuk

    prokaryote, sel tubuh bakteri berukuran sangat kecil, kebanyakan

    diameternya berukuran kira-kira 0,5-0,1m. Kebanyakan bakteria

    merupakan jasad yang transparan (tembus cahaya). Selain mikroskopik,

    bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan

    air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat

    sulit. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik

    pewarnaan sel bakteri. Bakteri ini biasanya ditemukan dalm keadaan

    berlendir ataupun berbentuk kumpulan hifa yang berwarna putih keabuan.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan bakteri dan jamur

    secara umum yakni dengan melihat ukurannya jamur berukuran lebih

    besar daripada bakteri. Struktur sel jamur yang multiseluler dan bakteri

    yang uniseluler. Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik yang

    memiliki sel tunggal. Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana karena

    tidak memiliki nukleus/inti sel, cytoskeleton dan organel lain seperti

    mitokondria juga kloroplas. Struktur morfologinya hanya bisa dilihat

    dengan bantuan mikroskop karena ukurannya yang mikroskopis.

    Selain diadakan isolasi dan purifikasi juda diakan identifikasi

    morfologi koloni. Pada kondisi yang sesuai maka mikroorganisme akan

    tumbuh dengan cepat serta jenis koloninya beragam. Untuk itu perlu

    dilakukan identifikasi koloni. Identifikasi koloni ini akan menghasilkan

    karakteristik dari mikroorganisme dengan cirri morfologi yang berbeda.

    Identifikasi morfologi koloni meliputi: ukuran, bentuk, elevasi, tepiam,

    permukaan, opacity, dan chromogenesis. Hasil dari identifikasi ini akan

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    17/21

    45

    menentukan jenis mikroorganisme tersebut, apakah masuk dalam jenis

    bakteri, jamur ataukan bagian dari yang lain.

    Pada isolasi mikrobia dalam media NA, dan PDA kami

    menggunakan berbagai bayan yakni: sayuran yang dicuci dan tidak

    dicuci, air tanah, kertas, air mineral, dan tangan manusia.

    Mikroorganisme dapat pada media tersebut. Pada saat pengamatan setelah

    diinkubasi se;alam 4 hari, mikroorganisme dapat teridentifikasi. Rata-rata

    ukurannya yaitu cenderung kebesar karena mikroorganisme tumbuh

    terkumpul disuatu tempat. Pada saat identifikasi didapatkan bahwa media

    PDA untuk air mineral mengalami kontaminasi yaitu tumbuhnya jamur

    pada media. Untuk menghindari tumbuhnya bakteri pada konsentrasi

    tempat tertentu maka dilakukan purifikasi streak empat kuadran. Streak

    empat kuadran ini digunakan untuk mencari biakan yang murni.

    Pengamatan pada purifikasi ini adalah tidah adanya kontaminasi pada

    media kecuali yang PDA air mineral yang sejak isolasi sudah

    terkontaminasi.

    Pada isolasi dilakukan pengenceran bertingkat. Tujuan dari

    pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah

    mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau

    banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah

    mikroba dalam sampel. Untuk praktikum ini menggunakan perbandingan

    1:9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga

    pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari

    pengenceran tersebut. Pengenceran bertingkat ini menggunakan garam

    fisiologis. Garam fisiologis ini berfungsi untuk menjaga tonisitas dari sel

    mikroorganisme sehingga tidak akan terjadi plasmolisis.

    Setelah dilakukan purifikasi, langkah selanjutnya dalah

    menumbuhan masing-masing pada petridish dengan metode goresan 4

    kuadran (streak plate). Tujuan dari streak 4 kuadran ini adalah untuk

    memperoleh biakan yang benar-benar murni. Streak 4 kuadran ini juga

    sebagai dimaksudkan menghindari tumbuhnya mikrrorganisme yang

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    18/21

    46

    terkonsentrasi pada suatu tempat sehingga dalam mengidentifikasi jenis

    koloni tersebut akan menyulitkan. Teknik streak plate (lempeng gores)

    adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam

    media agar dengan cara menstreak (menggores) permukaan agar dengan

    jarum ose yang telah diinokulasikan dengan kultur bakteri. Dengan teknik

    ini mikroorganisme yang tumbuh akan tampak dalam goresan-goresan

    inokulum bekas dari streak jarum. Hasil dari steak 4 kuadran ini akan

    tumbuh koloni yang lebih spesifik sehingga akan mempermudah dalam

    mengidentifikasikan jenis koloni tersebut. Karena pada streak 4 kuadran

    ini mikroorganisme tidak tumbuh menggumpul atau terkonsentrasi pada

    suatu tempat.

    Telah dijelaskan bahwa dalam mengidentifikasikan bakteri ini cukup

    sulit. Karena morfologi dari bakteri ini adalah transparan, sehingga perlu

    diadakan prosess pewarnaan untuk mengidentifikasikan jenis bakteri.

    Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan

    yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi

    bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai

    larutan larutan berikut : zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan

    alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna

    safranin atau air fuchsin.

    Pada pewarnaan gram, bakteri yang telah difiksasi dengan panas

    sehingga membentuk noda pada kaca objek diwarnai dengan pewarna basa

    yaitu crystal violet. Karena warna ungu mewarnai seluruh sel, maka

    pewarna ini disebut pewarna primer. Selanjutnya noda dicuci dan pada

    noda spesimen ditetesi iodin yang merupakan mordant. Setelah iodin

    dicuci, baik bakteri Gram Positif maupun Gram Negatif tampak berwarna

    ungu. Selanjutnya noda spesimen dicuci dengan alkohol yang merupakan

    decolorizing agent (senyawa peluntur warna) yang pada spesies bakteri

    tertentu dapat menghilangkan warna ungu dari sel. Setelah alkohol dicuci,

    noda spesimen diwarnai kembali dengan safranin yang merupakan

    pewarna basa berwarna merah. Bakteri yang tetap berwarna ungu

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    19/21

    47

    digolongkan ke dalam Gram Positif, sedangkan bakteri yang berwarna

    merah digoongkan ke dalam Gram Negatif.

    Pewarna yang digunakan antara lain : kristal violet sebagai gram A,

    iodine sebagai gram B, alkohol sebagai gram C, serta safranin sebagai

    gram D. Perbedaan warna antara bakteri Gram Negatif dan bakteri Gram

    Positif disebabkan oleh adanya perbedaan struktur pada dinding sel nya.

    Dinding Gram Positif mengandung banyak peptidoglikan, sedangkan

    dinding bakteri Gram Negatif banyak mengandung lipopolisakarida

    (Suriawiria 1999). Pada praktikum pewarnaan gram ini hasil dari

    kelompok kami menghitam, hal ini disebabkan karena terlalu lama dalam

    proses fiksasi sehingga bakteri yang diamati terbakar.

    E. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan praktikum

    Mikrobiologi Terapan dapat ditarik kesimpulan, antara lain :

    a. Isolasi mikrobia pada prinsipnya adalah memisahkan suatu jenismikrobia dengan jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang

    terdiri dari berbagai macam spesies dengan cara menumbuhkan pada

    media padat.

    b. Pada hasil isolasi terjadi kontaminasi pada PDA Air Mineralc. Inokulasi adalah tindakan menanam mikroorganisme ke dalam wadah

    atau media tumbuhnya yang diambil dari sediaan, misalnya pada

    pembiakan bakteri.

    d. Streak 4 kuadran akan menghasilkan biakan yang murni, karenamikroorganisme tidak tumbuh pada menggumpul pada tempat

    tertentu, sehingga mempermudah dalam identifikasi.

    e. Pewarnaan gram merupakan meted yang penting dalammengidentifikasi bakteri, karena bakteri merupakan bakteri yang tidak

    berwarna dan cenderung transparan.

    f. Perbedaan warna antara bakteri Gram Negatif dan bakteri GramPositif disebabkan oleh adanya perbedaan struktur pada dinding sel

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    20/21

    48

    nya. Dinding Gram Positif mengandung banyak peptidoglikan,

    sedangkan dinding bakteri Gram Negatif banyak mengandung

    lipopolisakarida.

    2. SaranBerdasarkan hasil praktikum Analisis algae dan Protozoa dari alam,

    maka didapatkan beberapa saran untuk lancarnya praktikum, yaitu sebagai

    berikut:

    a. Diharapkan praktikan serius dalam melakukan praktikum sehinggahasil dari praktikum bisa maksimal.

    b. Pada proses pewarnaan gram sebaiknya co.ass menjelaskan lebih jelaslagi, terutama pada proses fiksasi sehingga tidak terjadi kegagalan

    karena bakteri yang diamati terbakar.

  • 5/28/2018 acara 2 fix

    21/21

    49

    DAFTAR PUSTAKA

    Campbell 2003.Biologi jilid 2. Jakarta: ErlanggaIrianto K 2007.Mikrobiologi.Bandung: Yrama Widya.

    Madigan M and Martinko J (editors) 2005. Brock Biology of

    Microorganisms (11th ed.).Prentice Hall: New Jersey

    Muharni 2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase dari Sumber

    Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan. J. Penelitian Sains. Vol. 4

    (9): 12-15.

    Purwoko T 2009.Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara.

    Saryono 2002. Isolasi Dan Karakterisasi Fungi Penghasil Inulinase yang Tumbuh

    pada Umbi Dahlia (Dahlia variabilis). J Natur Indonesia.Vol. 4 (2): 171-177.

    Suhardi Koesnandar Indriani Arnaldo 2008. Biosafety: Pedoman Keselamatan

    Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. Jakarta: PT.

    Multazam Mitra Prima.

    Suria 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

    Suriawiria 2002Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: PT. Garaemedia

    SuriawiriaU. 1999.Mikrobiologi. Jakarta : Universitas Terbuka.

    Tryana ST 2008.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: DjambatanWaluyo L 2005.Mikrobiologi Umum. Malang: MM Press.

    Wistreich GA 2003. Microbiologi Laboratory Fundamental and Application 2nd

    Edition.New Jersey: Pearson Education