v ABSTRAK PROPORSI HASIL BTA NEGATIF PADA PASIEN TB PARU DI RSUP SANGLAH, BALI Tuberkulosis masih terus menjadi penyakit yang menjadi masalah besar di Indonesia. Diagnosis tuberkulosis menggunakan tes BTA masih kurang sensitif, sehingga jumlah pasien TB paru dengan hasil BTA negatif pun masih banyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien TB paru, baik pasien dengan hasil BTA negatif maupun positif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien di RSUP Sanglah, Bali. Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis TB paru yang menjalani pemeriksaan di RSUP Sanglah, Bali pada periode Mei 2015 – Oktober 2016. Dari 75 sampel, didapatkan 29 sampel (38.7%) dengan hasil BTA negatif dan 46 sampel (61.3%) dengan hasil BTA positif. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 29 sampel dengan hasil BTA negatif: (1) Dua puluh tiga sampel berjenis kelamin laki - laki; (2) Sembilan sampel memiliki usia di antara 21-30 tahun; (3) Sembilan belas sampel memiliki BMI di antara 18,5 – 25 kg/m 2 ; (4) Dua puluh tujuh sampel memiliki gejala batuk; (5)Dua puluh tiga sampel tidak memiliki riwayat TB sebelumnya, dan; (6) Delapan sampel memiliki komorbiditas efusi pleura. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proporsi pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah periode Mei 2015 – Oktober 2016 adalah 38.7%. Karakteristik pasien yang paling sering ditemui pada pasien dengan hasil BTA negatif adalah: jenis kelamin laki – laki, kelompok umur 21-30 tahun, BMI normal (18.5 – 25 kg/m 2 ), gejala batuk, demam, dan sesak nafas, tidak adanya riwayat TB sebelumnya, serta komorbiditas efusi pleura. Kata kunci: tuberkulosis paru, smear negative pulmonary tuberculosis
13
Embed
ABSTRAK PROPORSI HASIL BTA NEGATIF PADA PASIEN TB PARU … · pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah, serta melihat karakteristik pasien TB paru yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
v
ABSTRAK
PROPORSI HASIL BTA NEGATIF PADA PASIEN TB PARU DI RSUP SANGLAH, BALI
Tuberkulosis masih terus menjadi penyakit yang menjadi masalah besar di Indonesia. Diagnosis tuberkulosis menggunakan tes BTA masih kurang sensitif, sehingga jumlah pasien TB paru dengan hasil BTA negatif pun masih banyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien TB paru, baik pasien dengan hasil BTA negatif maupun positif.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien di RSUP Sanglah, Bali. Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis TB paru yang menjalani pemeriksaan di RSUP Sanglah, Bali pada periode Mei 2015 – Oktober 2016.
Dari 75 sampel, didapatkan 29 sampel (38.7%) dengan hasil BTA negatif dan 46 sampel (61.3%) dengan hasil BTA positif. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 29 sampel dengan hasil BTA negatif: (1) Dua puluh tiga sampel berjenis kelamin laki - laki; (2) Sembilan sampel memiliki usia di antara 21-30 tahun; (3) Sembilan belas sampel memiliki BMI di antara 18,5 – 25 kg/m2; (4) Dua puluh tujuh sampel memiliki gejala batuk; (5)Dua puluh tiga sampel tidak memiliki riwayat TB sebelumnya, dan; (6) Delapan sampel memiliki komorbiditas efusi pleura.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proporsi pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah periode Mei 2015 – Oktober 2016 adalah 38.7%. Karakteristik pasien yang paling sering ditemui pada pasien dengan hasil BTA negatif adalah: jenis kelamin laki – laki, kelompok umur 21-30 tahun, BMI normal (18.5 – 25 kg/m2), gejala batuk, demam, dan sesak nafas, tidak adanya riwayat TB sebelumnya, serta komorbiditas efusi pleura.
Kata kunci: tuberkulosis paru, smear negative pulmonary tuberculosis
!
vi
ABSTRACT
PROPORTION OF SMEAR NEGATIVE PULMONARY TUBERCULOSIS AMONG PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS IN SANGLAH
HOSPITAL, BALI
Tuberculosis remains as one of the biggest health issue in Indonesia. Diagnosis of tuberculosis using AFB testing still lacks sensitivity, therefore many pulmonary TB patient have negative smear result. This study was conducted to determine the proportion of smear negative pulmonary TB among pulmonary TB patients in Sanglah Hospital, Bali. Additionally, this study was conducted to determine the characteristics of pulmonary TB patients, including both patients with smear negative result and smear positive result.
This study uses descriptive method with cross sectional design using secondary data from the medical records of patients in Sanglah Hospital, Bali. Samples in this study are patients who are diagnosed with pulmonary TB who have been examined in Sanglah Hospital between May 2015 and October 2016.
Among 75 samples collected, 29 samples (38.7%) of smear negative pulmonary TB and 46 samples (61.3%) of smear positive pulmonary tuberculosis were found. Furthermore, this study found that among 29 samples with negative smear results: (1) Twenty-three samples are male; (2) Nine samples are 21 – 30 years old of age; (3) Nineteen samples have BMI between 18,5 – 25 kg/m2; (4) Twenty-seven samples are experiencing cough; (5) Twenty-three samples do not have previous TB history, and; (6) Eight samples have pleural effusion comorbidity.
This study concludes that the proportion of patients with negative smear result among pulmonary TB patient in Sanglah Hospital between May 2015 – October 2016 is 38.7%. Most common characteristics in pulmonary TB patients with negative smear result are: male sex, 21 – 30 years old, normal BMI (18.5 – 25 kg/m2), symptoms including cough, fever, and breathlessness, absence of previous TB history, and pleural effusion comorbidity.
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala yang muncul pada pasien TB paru meliputi batuk yang bisa disertai dahak dan darah, demam, sesak nafas, nyeri dada, keringat yang muncul pada malam hari, dan penurunan berat badan. Walaupun sudah ditemukan sejak lama, tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. WHO melaporkan bahwa pada tahun 2014, jumlah prevalensi kasus TB di Indonesia adalah sebesar 1,6 juta kasus. Tuberkulosis adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Pemeriksaan yang sering dilakukan untuk menentukan diagnosis TB paru adalah pemeriksaan BTA. Namun sensitivitas pemeriksaan ini masih rendah. Banyak kasus TB paru dengan hasil BTA yang negatif. Diagnosis kasus smear negative pulmonary TB (SNPT) masih menjadi tantangan dalam penangan tuberkulosis. Padahal, tingkat mortalitas SNPT lebih tinggi dibandingkan TB paru dengan hasil BTA positif. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui informasi terbaru mengenai proporsi pasien dengan hasil BTA negatif di antara pasien TB paru. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai karakteristik pasien TB paru di RSUP Sanglah, baik pasien dengan hasil BTA negatif maupun positif.
Hasil penelitian mengenai TB paru di RSUP Sanglah, Bali menunjukkan bahwa proporsi pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah adalah 38.7%. Hasil ini serupa dengan penelitian lain yang dilakukan di Afrika, Kamboja, dan Vietnam. Karakteristik pasien yang paling sering ditemui pada pasien dengan hasil BTA negatif adalah: jenis kelamin laki – laki, kelompok umur 21-30 tahun, BMI normal (18.5 – 25 kg/m2), gejala batuk, demam, dan sesak nafas, serta komorbiditas efusi pleura.
Hasil penelitian - penelitian sebelumnya serupa dengan hasil penelitian ini. Penelitian lain juga menemukan bahwa jumlah laki – laki lebih banyak dibandingkan perempuan pada kelompok pasien TB paru. Namun, terdapat pula hasil penelitian lain yang tidak sebanding dengan hasil penelitian ini. Penelitian yang dilakukan di Kamboja menemukan bahwa pasien TB paru paling banyak berada pada usia di atas 65 tahun, sedangkan pada penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar pasien berada pada usia 21-30 tahun. Penelitian lain yang dilakukan di India juga menemukan bahwa sebagian besar pasien memiliki BMI yang lebih rendah dari BMI normal, sedangkan penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar pasien memiliki BMI di dalam batas normal.
Penelitian ini menemukan hasil proporsi dan karakteristik pasien TB paru yang sebanding dengan beberapa penelitian, namun juga terdapat hasil – hasil yang tidak sebanding dengan penelitian lain. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai topik ini untuk mengetahui informasi lebih dalam mengenai TB paru, khususnya SNPT. Semoga penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai proporsi dan karakteristik pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah.
vii
SUMMARY
Tuberculosis is a chronic infectious disease that is caused by Mycobacterium tuberculosis. Symptoms found in patients with pulmonary TB include cough that may be accompanied with presence of blood and sputum, fever, breathlessness, chest pain, night sweat, and weight loss. Even though this disease has been found for a long period of time, tuberculosis remains as one of major health issue, both in Indonesia and worlwide. WHO reported that in 2014, prevalence of tuberculosis in Indonesia is 1,6 million cases. Tuberculosis is one of the most common cause of death in Indonesia.
One of the most common diagnostic tool for tuberculosis is AFB testing. But this examination still lacks sensitivity. High number of TB cases have smear negative result (SNPT). Diagnosis of smear negative pulmonary TB remains a challenge in the fight against tuberculosis. Mortality rate of SNPT is higher than mortality rates of pulmonary TB cases with positive smear result. Therefore, this study was conducted to gain updated information about proportion of patient with negative smear result among pulmonary TB patients. This study was also conducted to find more information about characteristics of pulmonary TB patients in Sanglah Hospital, including both patients with positive smear result and negative smear result.
Result of this study about pulmonary TB in Sanglah Hospital, Bali, revealed that the proportion of patients with negative smear result among patients with pulmonary TB in Sanglah Hospital is 38.7%. This result is similar to other study that was conducted in Africa, Cambodia, and Vietnam. Characteristics that was found to be most common in SNPT patients are: male sex, age 21 – 30 years, normal BMI (18.5 – 25 kg/m2), symptoms including cough, fever, and breathlessness, and pleural effusion comorbidity.
There are other studies that found similar results to this study. Another study that was conducted earlier also found that number of male patients is higher than the number of female patients in pulmonary TB patients. But, there are also other studies that found results that are different compared to this study. A study that was conducted in Cambodia found that most of pulmonary TB patients are 65 years old and older, while this study found that most of pulmonary TB patients are between 21 – 30 years old. Another study that was conducted in India found that most pulmonary TB patients have lower than normal BMI, meanwhile this study that most of pulmonary TB patients have normal BMI.
This study found results of proportion and characteristics of pulmonary TB patients that are similar to some studies, but dissimilar to other studies. More research need to be done in this topic to find more information about pulmonary TB, especially SNPT. Hopefully this study would be able to give more information about proportion of patients with negative smear result among pulmonary TB patients and characteristics of pulmonary TB patients in Sanglah Hospital, Bali. !
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat atas rahmat dan karunia-Nya penelitian yang berjudul PROPORSI HASIL BTA NEGATIF PADA PASIEN TB PARU DI RSUP SANGLAH, BALI dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian ini dibuat untuk dapat melihat gambaran deskriptif mengenai proporsi pasien dengan hasil BTA negatif pada pasien TB paru di RSUP Sanglah, serta melihat karakteristik pasien TB paru yang ada di RSUP Sanglah. TB adalah salah satu permasalahan kesehatan yang utama. BTA yang sampai saat ini menjadi salah satu pemeriksaan diagnostik yang diandalkan, masih memiliki tingkat sensitivitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat gambaran kondisi TB paru di Bali, khususnya di RSUP Sanglah, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan diagnosis dan penanganan TB paru di masa mendatang. Selama pelaksanaan penelitian ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas segala fasilitas yang telah disediakan.
2. Dr. I Nyoman Semadi, Sp.B., Sp.BTKV. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing hingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.
3. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M. Si sebagai dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji skripsi ini.
4. Dosen staf bagian IKK/IKP Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah turut membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian ini.
5. Rekan-rekan yang turut memberikan dukungan dan bantuan sehingga penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik serta semua& pihak& yang&mendukung&penyelesaian&penelitian&skripsi&ini.&
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada penelitian ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap penelitian ini nantinya dapat mencapai tujuannya dan bermanfaat bagi penulis dan pihak – pihak lainnya.
Denpasar, 16 Desember 2016
Penulis
!
x!
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DALAM ............................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii LEMBAR PENETAPAN PENGUJI .................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................ v ABSTRACT .......................................................................................................... vi RINGKASAN ....................................................................................................... vii SUMMARY .......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
3.1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 15 3.2. Kerangka Konsep ............................................................................. 16
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 17 4.1.1. Lokasi Penelitian ................................................................... 17 4.1.2. Waktu Penelitian ................................................................... 17 4.1.3. Disiplin Ilmu Terkait ............................................................ 17
4.2. Rancangan (Design) Penelitian ........................................................ 17 4.3. Variabel Penelitian ........................................................................... 18
4.3.1. Identifikasi Variabel ............................................................. 18 4.3.2. Definisi Operasional Variabel .............................................. 18
4.4. Subjek dan Sampel Penelitian ......................................................... 21 4.4.1. Populasi Target ..................................................................... 21 4.4.2. Populasi Terjangkau ............................................................. 21 4.4.3. Sampel Penelitian ................................................................. 21
4.4.4 Jumlah Sampel ........................................................................ 21 4.5. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 22 4.6. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 22 4.7. Manajemen Data .............................................................................. 23
4.7.1. Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 23 4.7.2. Penyajian Data ....................................................................... 23