Top Banner
TUGAS RAGILUT RADIOGRAFI KISTA RONGGA MULUT Disusun untuk memenuhi tugas semester pendek Radiografi Gigi dan mulut Oleh: 1. Fabiola A. P. (071610101054) 2. Meganita utami (071610101075)
25

85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

Feb 01, 2016

Download

Documents

Nadhir Alkaff

a
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

TUGAS RAGILUT

RADIOGRAFI KISTA RONGGA MULUT

Disusun untuk memenuhi tugas semester pendek Radiografi Gigi dan mulut

Oleh:

1. Fabiola A. P. (071610101054)2. Meganita utami (071610101075)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER

2010

Page 2: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

RADIOGRAFI KISTA RONGGA MULUT

Kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, bahan setengah cair atau

gas dan seringkali dibatasi oleh lapisan epitel dan dibagian luarnya dilapisi oleh

jaringan ikat dan pembuluh darah. Pola umum pertumbuhan suatu kista terjadi

karena adanya stimulasi (cytokinase) pada sisa-sisa sel epitel pertumbuhan yang

kemudian mengalami proliferasi dan di dalam pertumbuhannya tidak menginvasi

jaringan sekitarnya. Sisa epitel tersebut kemudian akan berproliferasi membentuk

massa padat. Kemudian massa akan semakin membesar sehingga sel-sel epitel di

bagian tengah massa akan kehilangan aliran darah, sehingga aliran nutrisi yang

terjadi melalui proses difusi akan terputus. Kematian sel-sel dibagian tengah

massa kista tersebut akan menyebabkan terbentuk suatu rongga berisi cairan yang

bersifat hipertonis. Keadaan hipertonis akan menyebabkan terjadinya proses

transudasi cairan dari ekstra lumen menuju ke dalam lumen. Akibatnya terjadi

tekanan hidrostatik yang berakibat semakin membesarnya massa kista. Proses

pembesaran massa kista dapat terus berlangsuung, kadang sampai dapat terjadi

parastesia ringan akibat ekspansi massa menekan daerah saraf sampai timbulnya

rasa sakit.

Patogenesis Kista

1. Inisiasi kista

Inisiasi kista mengakibatkan proliferasi batas epithelia dan

pembentukan suatu kavitas kecil. Inisiasi pembentukan kista umumnya berasal

dari epithelium odontogenic. Bagaimanapun rangsangan yang mengawali

proses ini tidak diketahui. Faktor-faktor yang terlibat dalam pembentukan

suatu kista adalah proliferasi epithelia, akumulasi cairan dalam kavitas kista

dan resorpsi tulang.

2. Pembesaran kista

Proses ini umumnya sama pada setiap jenis kista yang memiliki batas

epithelium. Tahap pembesaran kista meliputi peningkatan volume kandungan

kista, peningkatan area permukaan kantung kista, pergeseran jaringan lunak

disekitar kista dan resorpsi tulang.

Page 3: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

a. Peningkatan volume kandungan kista

Infeksi pada pulpa non-vital merangsang sisa sel malasez pada

membran periodontal periapikal untuk berproliferasi dan membentuk suatu

jalur menutup melengkung pada tepi granuloma periapikal, yang pada

akhirnya membentuk suatu lapisan yang menutupi foramen apikal dan

diisi oleh jaringan granulasi dan sel infiltrasi melebur.

Sel-sel berproliferasi dalam lapisan dari permukaan vaskular

jaringan penghubung sehingga membentuk suatu kapsul kista. Setiap sel

menyebar dari membran dasar dengan percabangan lapisan basal sehingga

kista dapat membesar di dalam lingkungan tulang yang padat dengan

mengeluarkan faktor-faktor untuk meresorpsi tulang dari kapsul yang

menstimulasi pembentukan osteoclast.

b. Proliferasi epitel

Pembentukan dinding dalam membentuk proliferasi epitel adalah

salah satu dari proses penting peningkatan permukaan area kapsul dengan

akumulasi kandungan seluler. Pola mulrisentrik pertumbuhan kista

membawa proliferasi sel-sel epitel sebagai keratosis mengakibatkan

ekspansi kista. Aktifitas kolagenase meningkatkan kolagenalisis.

Pertumbuhan tidak mengurangi batas epitel akibat meningkatnya mitosis.

Adanya infeksi merangsang sel-sel seperti sisa sel malasez untuk

berploriferasi dan membentuk jalur penutup. Jumlah lapisan epitel

ditentukan oleh periode viabilitas tiap sel dan tingkat maturasi serta

deskuamasinya.

c. Resorpsi tulang

Seperti percabangan sel-sel epitel, kista mampu untuk membesar di

dalam kavitas tulang yang padat dengan mengeluarkan fakor resorpsi

tulang dari kapsul yang merangsang fungsi osteoklas (PGE2). Perbedaan

ukuran kista dihasilkan dari kuantitas pengeluaran prostaglandin dan

faktor-faktor lain yang meresorpsi tulang.

Gambaran radiografi umum dari kista adalah akan terlihat gambaran

radiolusen berbatas jelas (radiopak).

Page 4: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

A. KISTA ODONTOGEN

1. Kista Radikuler = periapikal atau apical cyst

Kista periapikal adalah kista yang terbentuk pada ujung apeks atau

akar gigi yang jaringan pulpanya sudah nonvital atau mati. Kista ini

merupakan lanjutan dari pulpitis atau peradangan pulpa. Dapat terjadi di ujung

mana pun dan dapat terjadi pada semua umur. Ukurannya berkisar antara 0.5-

2cm. Bila kista mencapai ukuran diameter yang besar, ia dapat menyebabkan

wajah menjadi tidak simetri karena adanya benjolan dan bahkan dapat

menyebabkan parestesi karena tertekannya syaraf oleh kista tersebut.

Kista radikuler ini adalah timbul dari sisa epitel ligamen periodontal

sebagai akibat dari radang kronis. Berkembang dari granuloma periapikal

yang sudah ada dan terfokus dari jaringan granulasi yang terinflamasi secara

kronik di tulang yang terletak di apex gigi non vital.

Kista ini tidak menimbulkan keluhan atau rasa sakit, kecuali kista yang

terinfeksi. Terdapat epitel yang membatasi rongga kista. Gigi yang

bersangkutan dengan kista ini biasanya tanpa gejala atau keluhan. Namun

kadang batas ini tidak jelas sehingga diagnosa kista sulit ditegakkan.

Biasanya pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri dan tes perkusinya

negatif. Karena berhubungan dengan pulpa yang telah nekrosis, stimulasi

thermal akan menunjukkan nilai yang negatif. Gambaran kista periapikal

ditandai dengan adanya rongga yang berlapiskan epitel jenis nonkeratinizing

stratified squamous dengan ketebalan yang bervariasi. Dinding epithelium

tersebut dapat sangat proliferatif dan memperlihatkan susunan plexiform.

Page 5: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

Secara khas dapat dilihat proses radang dengan ditemukannya banyak sel

radang, yaitu sel plasma dan sel limfosit pada dinding kista tersebut.

Pada pemeriksaan radiografis, kista periapikal memperlihatkan

gambaran seperti dental granuloma yaitu lesi radiolusen berbatas jelas di

sekitar apeks gigi yang bersangkutan.

2. Kista lateral periodontal

Etiologi : terbentuk karena proliferasi dentalamina

Gambaran klinis : tampak pembengkakan kecil pada jaringan lunak di dalam

atau di bawah papilla interdental, diameter < 1cm. Mayoritas pada orang

dewasa laki-laki pada cuspid premolar dan caninus atas/ bawah (vitalnya di

rahang bawah). Biasanya tanpa gejala dan ditemukan secara kebetulan selama

selama pemeriksaan radiologis rutin.

Gambaran radiograf :

- radiolusen, Berbentuk bulat, seperti tetesan airmata, kadang juga

berbentuk oval, unilokuler dan kadang-kadang multilokuler, dengan tepi

sklerotik.

- Kista terletak di antara apeks dan tepi servikal gigi, di antara 2 gigi.

- Diameter kurang dari 1cm, tetapi beberapa lebih besarr dan melibatkan

keseluruhan panjang akar.

- Kista kecil bisa mempengaruhi lamina dura gigi tetangga. Kista yang

berukuran besar dapat menggeser gigi-gigi tetangga dan mengakibatkan

ekspasi.

Page 6: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

3. Kista Residual

Kista residual merupakan kista yang disebabkan oleh keradangan pada

fragmen akar yang tertinggal saat pencabutan atau adanya sisa granuloma

yang tidak terambil saat pencabutan. Pada pemeriksaan klinis didapatkan

rahang tidak bergigi dengan sejarah pernah dilakukan ekstraksi. Secara

histopatologis ditandai dengan adanya suatu rongga yang berlapiskan epitel

yang tidak mengalami keratinisasi squamosa dan mempunyai ketebalan yang

bervariasi. Secara khas dapat dilihat adanya proses radang dengan

ditemukannya banyak sel neutrofil pada dinding kista. Perawatan kista

residual adalah dengan melakukan enukleasi dan pada umumnya tidak terjadi

rekuren.

Gambaran klinis

- Asymtomatik

- Sering ditemukan pada pemeriksaan RO daerah edentulous

- Mungkin terjadi ekspansi pada rahang atau nyeri pada kasus dengan

infeksi sekunder

Gambaran RO

- Lokasi

Terjadi pada kedua rahang, Lebih sering pada mandibula,

Epicenter terletak pada lokasi periapikal, Pada mandibula epicenter

selalu diatas canal inferior alveolar nerve

- Batas dan Bentuk

Memiliki garis tepi cortical kecuali jika menjadi infeksi

sekunder. Bentuk kista residual ini adalah oval atau bulat.

Page 7: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

- Struktur Internal

Radiolusen, kalsifikasi bisa terdapat pada kista lama. Kista

residual dapat menyebabkan displacement gigi atau resorbsi. Kista bisa

invaginasi pada antrum maxilla atau menekan saluran inferior alveolar

nerve.

4. Kista Erupsi (Eruption Cyst)        

Merupakan kista dentigerous yang terjadi pada jaringan lunak.Tapi

kista dentigerous yang terjadi biasanya pada sekeliling gigi yang

erupsidanterletak di dalam jaringan lunak yang terjadi di atas tulang.

Kista erupsi dapat berkembang dalam hubungan dengan gigi susu yang

sedang erupsi. Rongga folikular yang normal di sekitar mahkota mengembang

karena pengumpulan cairan jaringan atau darah, membentuk sejenis kista

dentigerous (Shafer, Hine dan Levy, 1974 ; Shear, 1983). Kista erupsi terjadi

paling sering pada permukaan oklusal yang lebar di gigi-gigi molar susu.

Mula-mula terdapat daerah kebiru-biruan pada gigi yang sedang erupsi, dan

kemudian terjadi kemerahan dan pembengkakan mukosa. Pembesaran kista

menyebabkan tergigit oleh gigi-gigi lawannya, dan hal ini menambah rasa

tidak enak pada anak. Kista akan hilang dengan sendirinya seiring erupsi gigi

ke rongga mulut.

Gambaran klinis

1. kista erupsi menyebabkan pembengkakan yang licin di atas gigi yang

sedang erupsi,yang bisa mempunyai warna gingival yang normal,ataupun

biru.

2. biasanya tanpa nyeri kecuali jika terinfeksi.

Page 8: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

3. lunak dan berfluktuasi

4. kadang-kadang terdapat lebih dari satu kista

Gambaran radiologi: Kista bisa membuat bayangan lunak,tetapi

biasanya tidak melibatkan tulang, kecuali kripta terbuka yang terdilatasi yang

bisa terlihat pada radiograf.

5. Kista Dentigerous

Kista dentigerous merupakan salah satu kista yang menutupi mahkota

gigi yang belum erupsi dan melekat pada leher gigi. Kista ini terbentuk karena

akumulasi cairan di dalam ruang follicular pada gigi yang sedang erupsi.

Gambaran Klinis

- Berkembang disekitar mahkota gigi yang tidak erupsi/ gigi

supernumerary

- Pemeriksaan klinis menunjukkan suatu missing, pembengkakan yang

keras (hard swelling) dan biasanya mengakibatkan asimetri wajah.

- Khasnya pasien tidak merasakan nyeri dan ketidaknyamanan

- terjadi banyak pada usia dewasa yakni usia 30 tahun pada laki-laki dan

10-20 tahun pada wanita

- Banyak terjadi pada laki-laki dari pada perempuan

- Banyak melibatkan molar tiga mandibula,caninus tetap maksila premolar

mandibula dan molar tiga maksila.

- Pembengkakan yang terjadi secara perlahan-lahan nyeri jika terjadi

infeksi.

Gambaran RO

Page 9: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

- Lokasi. Epicenter kista tepat diatas mahkota gigi yang bersangkutan,

biasanya M3 maxilla atau mandibula, atau yang paling sering terjadi

adalah C maxilla. Kista melekat pada CEJ. Terkadang kista berkembang

dari aspek lateral follicle, menempati area disamping mahkota.

- Batas Luar dan Bentuk. Secara khas memiliki batas luar yang tegas (well-

defined cortex) dengan garis berkurva atau sirkular.

- Struktur Internal. Bagian internal radiolusen secara menyeluruh kecuali

mahkota gigi.

- Pengaruh pada struktur sekitar. Kista ini cenderung memindahkan

(menggerakkan) dan meresorbsi gigi geligi tetangganya. Biasanya pada

direksi apical. Contohnya : M3 mandibula dapat digerakkan pada region

condilar atau coronoid/ hingga cortex inferior dr mandibula.

6. Odontogenic Keratocyst

Odontogenic keratocyst mirip dengan kista primordial atau mungkin

varian dari kista dentigerous. Ada kecenderungan mengalami kekambuhan.

Kista tampak seperti lesi yang soliter atau menjadi kista yang multiple.

Etiologi : perkembangan dari sisa2 dental lamina, mengalami proliferasi

tingkat tinggi, berhubungan dengan nevoid basal cell carsinoma syndrome dan

Autosomal dominan. Batas epitel odontogenic tipis. Permukaannya lebih

parakeratinisasi daripada ortokeratinisasi dan daerah pertemuan epitel –

jaringan ikat, rata tidak mengandung rete. Rongga kista terisi keratin yang

berasal dari epitel.

Gambaran klinis

- Tidak tampak

Page 10: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

- Terkadang terbentuk disekitar gigi yang tidak erupsi

- Biasanya asymtomatik walaupun terdapat pembengkakan ringan

- Nyeri bisa terjadi dengan infeksi sekunder

- Aspirasi menunjukkan suatu material tebal, kuning dan cheesy material

(keratin)

- Kista ini cenderung berulang

Gambaran RO

- Lokasi

Badan posterior mandibula dan ramus mandibula

Epicenter terdapat pada superior hingga inferior alveolar nerve

canal

- Batas luar dan bentuk

Menunjukkan tepi kortical seperti kista-kista lainnya kecuali jika

terjadi infeksi sekunder, smooth round atau berbentuk oval atau

scalloped outline.

- Struktur internal

Radiolusen, adanya keratin internal tidak meningkatkan

radioopasitas. Pada beberapa kasus dapat menunjukkan septa internal

berkurang, memberikan gambaran lesi multilocular.

7. Calcifiying odontogenic cyst

Merupakan lesi yang sangat jarang terjadi, yang mempunyai sifat-sifat

kistik dan neoplastik. Lapisan dalam kista terdiri dari epitel yang dibatasi oleh

sel basal yang mirip ameloblas. Ketebalan epitelnya 4-10 lapisan yang tipis.

Page 11: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

Area yang terkalsifikasi tampak terjadi dysplasia formasi dentin, dimana 20%

diantaranya dikelompokkan dalam odontoma.

Gambaran klinis:

- Lebih dominan terjadi pada intraoseus, bisa juga periper

- Kejadian pada maksila dan mandibula sama, biasanya pada region

anterior

- Terjadi tanpa batasan usia, kebanyakan pada decade kedua dan ketiga

Gambaran radiografis:

- Lesi infraboni berbentuk radiolusen bulat dan yang besar. Walaupun

biasanya merupakan lesi yang kecil, tetapi menduduki sebagian besar

rahang.

- Biasanya tampak unilokular, dinding tampak radiolusen dengan struktur

dalam lesi radiopak

- Kista cenderung terus tumbuh, karena itu perlu dilakukan eksisi total,

karena apabila pengambilannya tidak bersih akan mengakibatkan

kekambuhan.

8. Primordial Cyst

Kista primordial bisa tumbuh menjadi besar sebelum bermanifestasi

secara klinis dan berbeda dari kista rahang lainnya. Umumnya disepakati

bahwa kista primordial merupakan kelainan perkembangan yang timbul dari

epitel odontogenik. Sebagian besar bukti yang ada menunjukkan adanya bukti

tempat asal kista tersebut adalah dari lamina dentalis atau sisa-sisanya

Kista primordial dapat tumbuh secara tunggal ataupaun multiple,yang berasal

dari organ enamel gigi tunggal pada seri regular ataupun pada banyak benih

gigi yang menjadi kistik.

Page 12: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut
Page 13: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

Gambaran klinis

- Kista primordial timbul pada umur dasawarsa kedua lebih kurang pada

40-50 persen kasus.

- Lebih sering ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.

- Mandibula lebih sering terkena dari pada maksila.

- Pasien mengeluh nyeri,pembengkakan atau secret.

- Kadang- kadang mengalami parastesia pada gigi atau bibir bawah.

Gambaran Radiologi.

- Terlihat sebagai daerah radiolusen yang kecil,bundar atau ovoid.

- Kebanyakan berbatas tegas dengan tepi sclerosis yang nyata seperti yang

biasa diperkirakan dari lesi yang membesar perlahan-lahan,tetapi

sebahagian tepinya mungkin diffuse. Kista primordial bisa timbul pada

regio periapikal gigi yang masih vital yang menggambarkan kista

radikular.

- Kista dapat menghalangi erupsi gigiyang berhubungan dan secara

radiologist ia menyebabkan gambaran dentigerous. (forcell1980)

mengobservasi hubungan antara kista ini dengan mahkota gigi dalam 41

persen kasus.hubungan lebih sering terjadi pada maksila. Tetapi (melvor

1972) memperlihatkan hubungan ini pada mandibula . lesi ini sering

disalah diagnosis sebagai kisata dentigerous.

B. KISTA NON-ODONTOGEN

1. Kista Nasoalveolar / nasolabial

Kista Nasolabial (Nasoalveolar) adalah kista fisural pada jaringan

lunak berisi cairan mukoid yang terletak intra oral dalan bagian kaninus,

insisivus lateral dari bibir atas pada regio bibir maksila dan ala nasal, dari

Page 14: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

lateral ke midline dari wajah. Asal dari kista ini bisa jadi suatu kista fisural

yang muncul dari suatu sisa epitel dalam garis fusi globular, lateral nasal, dan

prosesus maksila. Kista nasolabial dilapisi oleh pseudostratified columnar

epithelium dengan atau tanpa beberapa stratified columnar epithelium sebagai

tambahan.

Kista nasolabial biasanya unilateral dan bisa juga bilateral, dapat

mengenai segala usia dan lebih banyak pada usia dewasa berusia 30-50 tahun.

insiden tertinggi lebih banyak mengenai wanita yaitu 75% dibandingkan pria.

Perawatan kista nasolabial dilakukan dengan melakukan pengangkatan kista

atau eksisi melalui pendekatan secara intra oral, dan prognosa adalah baik

apabila setelah dilakukan perawatan pada kista dan tidak terjadi kekambuhan

kembali.

Gambaran klinis

- Pembengkakan unilateral pada pembungkus nasolabial dan dapat

menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan jika kista berukuran kecil.

- timbulnya pembengkakan di bibir atas pada daerah kaninus, sehingga

menyebabkan hilangnya lipatan nasolabial, serta mengangkat ala nasal

dibagian lateral serta superior dan merubah bentuk lubang hidung.

- Jika kista berukuran besar dapat masuk ke dalam kavitas nasal yang

dapat menyebabkan obstruksi, pengembangan alae hidung, distorsi

nostril hidung da pembesaran bibir atas

Gambaran Radiograf

- Lokasinya dekat prosesus alveolaris diatas apeks insisif karena kista ini

merupakan lesi jaringan lunak sehingga radiograf tidak cukup jelas

- Lesi berbentuk sirkular atau oval dengan peninggian ringan jaringan

lunak pada tepi kista.

- Struktur internal radiolusensi homogen

- Mengakibatkan erosi tulang , peningkatan prosesus alveolar dibawah

kista dan apikal insisif, distorsi border inferior fosa nasal.

Page 15: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

2. Kista Globulomaksilaris

Kista Globulomaksilaris dilukiskan sebagai kista fisural yang

ditemukan di dalam tulang antara incicivus kedua dan caninus maksila. Kista

developmental non odontogenik yang berasal dari sisa epitel saat proses

penyatuan maksila, terdiri dari membran jaringan ikat dengan epitel berlapis

gepeng.

Gambaran radiologi kista ini adalah radiolusen berbatas tegas , yang

sering menyebabkan akar gigi berdekatan divergen. Gambaran radiografinya

khas seperti buah pir atau air mata terbalik di antara akar gigi incicive lateral

dan caninus atas yang menyebabkan divergensi akar gigi tersebut.

Kista globulomaksilaris sebenarnya merupakan suatu kista

odontogenik serta penampakan klinis dan radiologinya bisa memenuhi

diagnosa kista periodontalis lateralis,kista dentigerous lateralis dan kista

primordial.

3. Kista median alveolar

Page 16: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

Kista ini mengandung sisa duktus nasopalatin organ primitif hidung

dan juga pembuluh darah dan serabut saraf dari area nasopalatin. Kista duktus

nasopalatinus merupakan kista dengan dinding epitel dan termasuk kista non-

odontogenik. Kista ini berasal dari sisa-sisa epitel embrionik dalam kanalis

nasopalatinus, juga merupakan suatu saku berisi cairan yang berasal dari kanal

insisivus atau papila. Perkembangan kista duktus nasopalalinus di duga

berkaitan dengan proliferasi sisa-sisa epitel dari saluran embrionik yang

berpasangan di dalam kanal insisivus. Perkembangan pembentukan kista

duktus nasopalatinus bisa juga berkaitan dengan inflamasi saluran, dimana

inflamasi mengakibatkan penutupan saluran disertai dengan pembentukan

kista. Gejala yang bisa terlihat dari kista nasopalatinus adalah adanya

pembengkakan, biasa pada garis tengah sisi labial alveolar ridge.

Lokasi kista biasa pada kanalis nasopalatina atau di dalam jaringan

lunak palatal pada titik permukaan kanal. Pada pemeriksaan radiografi terlihat

radiolusen pada garis tengah palatum, diatas diantara akar gigi insisivus

pertama. Daerah radiolusen bisa berbentuk bulat atau seperti jantung dengan

batas jelas.

Etiologi :

- Berasal dari sisa2 epitel jaringan saluran vestigial oronasal

- Sisa2 epitel embrionik dalam canalis nasopalatina

- Developmental

Gambaran klinis

- kista ini relatif umum, pembengkakan pada regio enterior midline

palatinal atau midline radioluency

- Asimtomatik atau dengan gejala minor yang dapat di tolerir dalam

jangka waktu yang lama.

- Kista ini berbentuk kecil, pembengkakan berbatas tegas tepat pada

posterior papila palatin.

- Pembengkakan biasanya fluktuan dan berwarna biru jika terdapat di

permukaan.

Page 17: 85337234 Radiografi Kista Rongga Mulut

- Perluasan kista dapat berpenetrasi pada plate labial dan mengakibatkan

pembengkakan dibawah frenulum labial maksila. Terkadang lesi dapat

meliputi rongga hidung dan merusak septum nasal.

- Mengakibatkan gigi geligi menjadi divergen

Gambaran Radiograf

- Kista ini terletak pada foramen nasopalatin meluas ke posterior untuk

melibatkan palatum durum.

- Kista ini berbatas jelas, bayangan dari nasal spine terkadang

superimpose yang mengakibatkan kista berbentuk seperti hati.

- Struktur interna radiolusensi secara total, terkadang terjadi kalsifikasi

distrofik interna yang mengakibatkan radioopasitis menyebar.

- Efek kista ini mengakibatkan divergensi akar insisif sentral dan resorpsi

akar serta pergeseran dari nasal fosa ke arah superior.