SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGANTAHUN 2015
PEDOMAN KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN
SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2015
ii
PEDOMAN KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN
Tim Penyusun: Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc.
Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed. Ir. Sudirman Maman, MM. Dr. Rachmi Widiriani, M.Si.
M. Rozali, SP. Eddy Suntoro, S.Sos., M.Si.
Prita Windyastuti, SP., MSE. Fitria Pusposari, STP., ME.
Munawar Khalil, SS. Chandra Hidorat, S.I.Kom.
Supriyatno, SE. Achmad Setiawan, S.Sos.
Sri Raharjo, S.Sos. Achmad Fuad
SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN Ged.E Lt.IV R.415 Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI Jl. Harsono RM No.3 Ragunan – Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 Telp/fax: (021) 7801045 | Website: dewanketahananpangan.pertanian.go.id
iii
PENGANTAR
Dalam rangka penyelenggaraan pangan, negara berperan mengatur dan memfasilitasi masyarakat serta dunia usaha untuk dapat bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional. Presiden Joko Widodo telah mengingatkan pentingnya sinergitas bersama dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab lintas kementerian/lembaga, Pemerintah Pusat –
Daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional serta wilayah. Koordinasi memperkuat sinergitas dan implementasi kebijakan pembangunan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Sebagai lembaga koordinasi fungsional di bawah Presiden, Dewan Ketahanan Pangan (DKP) mengemban peran penting dalam meningkatkan sinergitas antar instansi khususnya dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta program pangan, baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan, tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing.
Melalui forum ini diharapkan terbentuk sinergitas kebijakan, program dan peranan masing-masing instansi baik di tingkat pusat maupun daerah, serta dukungan dari swasta dan masyarakat untuk berparsitipasi aktif dalam mengimplementasikan kebijakan dan program nasional.
Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan ini merupakan acuan dalam Pelaksanakan tugas dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan sebagai lembaga koordinasi dan perumusan kebijakan pangan.
Jakarta, April 2015 Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan
Winny Dian Wibawa NIP. 195903291984031002
Jakarta, April Plt Kepala Badan Ketaha Plt Kepala Badan Ketaha Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan
Winny Dian Wibawa Winny Dian Wibawa N NIPIP. 19590321959032
iv
DAFTAR ISI
PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................... 2
C. SASARAN ......................................................................................... 2
D. RUANG LINGKUP ............................................................................ 2
E. PENGERTIAN ................................................................................... 2
II. DEWAN KETAHANAN PANGAN .......................................................... 5
A. PUSAT .............................................................................................. 5
1. Dewan Ketahanan Pangan ........................................................ 5
2. Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan ...................................... 6
a. Pelayanan Teknis ................................................................ 7
b. Pelayanan Administratif ....................................................... 8
3. Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan ................. 8
a. Pokja Teknis ........................................................................ 8
b. Pokja Ahli ............................................................................. 9
c. Pokja Khusus Pemberdayaan Masyarakat .......................... 9
d. Pokja Perberasan .............................................................. 10
B. PROVINSI ....................................................................................... 12
1. Dewan Ketahanan Pangan Provinsi ........................................ 12
a. Tugas DKP Provinsi ........................................................... 12
b. Fungsi DKP Provinsi .......................................................... 13
2. Kelompok Kerja DKP Provinsi .................................................. 13
3. Sekretariat DKP Provinsi .......................................................... 14
C. KABUPATEN/KOTA ....................................................................... 16
1. Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota ........................... 16
a. Tugas DKP Kabupaten/Kota .............................................. 16
b. Fungsi DKP Kabupaten/Kota ............................................. 17
2. Kelompok Kerja DKP Kabupaten/Kota ..................................... 17
3. Sekretariat DKP Kabupaten/Kota ............................................. 18
v
III. KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN ................................ 20
A. RAPAT PLENO ............................................................................... 20
B. RAPAT KOORDINASI (RAKOR) .................................................... 20
C. KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN ........................... 20
D. SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN ................. 21
E. RAKOR DKP PROVINSI................................................................. 22
F. RAKOR DKP KABUPATEN/KOTA ................................................. 22
G. RAPAT KELOMPOK KERJA (POKJA) ........................................... 23
IV. RENCANA KERJA DEWAN KETAHANAN PANGAN ........................ 24
A. KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI 2015-2019 ........... 24
B. RENCANA AKSI PANGAN DAN GIZI DAERAH 2015-2019 .......... 24
C. PENGUATAN KELEMBAGAAN DKP ............................................ 26
D. PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA .............. 27
E. PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA ...................................... 29
F. SOSIALISASI DAN PUBLIKASI DKP ............................................. 29
G. PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN
........................................................................................................ 30
V. PENUTUP ............................................................................................. 31
LAMPIRAN ................................................................................................... vii
vi
DAFTAR GAMBAR - Gambar 1. Susunan Organisasi Dewan Ketahanan Pangan ..... 11
- Gambar 2. Susunan Organisasi DKP Provinsi .......................... 15
- Gambar 3. Susunan Organisasi DKP Kabupaten/Kota .............. 19
- Gambar 4. Tata Koordinasi DKP Pusat dan Daerah .................. 23
vii
DAFTAR LAMPIRAN
- Lampiran 1. SK Pembentukan Pengelola Sekretariat DKP ........ vii
- Lampiran 2. SK Pembentukan Kelompok Kerja DKP Provinsi .... xi
- Lampiran 3. SK Pembentukan DKP Kabupaten/Kota .............. xviii
- Lampiran 4. Direktori Kelembagaan DKP Provinsi .................. xxiv
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama
dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang
dijamin di dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan
bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup,
aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional
maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh
wilayah NKRI sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya,
kelembagaan, dan budaya lokal.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menjadi
tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam pemenuhan
kebutuhan pangan rakyatnya, namun di sisi lain dengan sumber
daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia harus
mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.
Dewasa ini pembangunan ketahanan pangan dan gizi difokuskan
pada penguatan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan diyakini
dapat diwujudkan dengan melaksanakan program swasembada
pangan berkelanjutan, peningkatan nilai tambah produk pangan dan
ekspor pangan, pengendalian impor, diversifikasi pangan, penguatan
kelembagaan petani, pembangunan sumber daya manusia
Indonesia, dan lain sebagainya.
Untuk membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan,
melaksanakan evaluasi, dan melakukan pengendalian dalam
mewujudkan ketahanan pangan nasional, telah dibentuk Dewan
Ketahanan Pangan melalui Perpres No. 83 Tahun 2006 sebagai
2
penyempurnaan dari Keppres Nomor 132 Tahun 2001. Tugas utama
Dewan Ketahanan Pangan (DKP) adalah mendukung pemerintah
dalam mewujudkan cita-cita pembangunan pangan dan gizi yang
meliputi penyediaan, distribusi, cadangan, penganekaragaman
konsumsi, pencegahan, serta penanggulangan masalah pangan dan
gizi baik di tingkat pusat maupun daerah.
Mengingat pentingnya peran DKP sebagai lembaga koordinasi lintas
sektor, maka disusun buku ”Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan
Pangan” sebagai acuan pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi sesuai dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Buku Pedoman Koordinasi DKP merupakan acuan bagi pelaksanaan
tugas dan koordinasi DKP.
C. SASARAN
Pedoman Koordinasi DKP diperuntukan bagi Ketua dan Anggota
DKP, Pokja DKP, dan Pengelola Sekretariat DKP, Sekretariat DKP
Povinsi, serta Sekretariat DKP Kabupaten/Kota.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Koordinasi DKP mencakup Kelembagaan
DKP, Koordinasi DKP, dan Rencana Kerja DKP Tahun 2015 – 2019.
E. PENGERTIAN
Dalam Pedoman Koordinasi DKP terdapat beberapa pengertian
sebagai berikut:
3
Pangan : Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.
Kedaulatan
Pangan
: Hak negara dan bangsa yang secara mandiri
menentukan kebijakan pangan yang menjamin
hak atas pangan bagi rakyat dan yang
memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem pangan yang sesuai dengan
potensi sumber daya lokal.
Kemandirian
Pangan
: Kemampuan negara dan bangsa dalam
memproduksi pangan yang beranekaragam dari
dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan
kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat
perseorangan dengan memanfaatkan potensi
SDA, SDM, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal
secara bermartabat.
Ketahanan
Pangan
: Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan.
4
Swasembada
Pangan
: Usaha mencukupi kebutuhan padi, jagung,
kedelai, gula, dan daging/karkas melalui produksi
dalam negeri.
Cadangan
Pangan
Krisis
Pangan
:
:
Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya
Pangan dari hasil produksi dalam negeri dan
Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila
kedua sumber utama tidak dapat memenuhi
kebutuhan.
Krisis Pangan adalah kondisi kelangkaan Pangan
yang dialami sebagian besar masyarakat di suatu
wilayah yang disebabkan oleh, antara lain,
kesulitan Distribusi Pangan, dampak perubahan
iklim, bencana alam dan lingkungan, dan konflik
sosial, termasuk akibat perang.
Pola
Konsumsi
Pangan
: Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan
jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau
kelompok orang pada waktu tertentu, serta juga
dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan
masyarakat yang selanjutnya dapat diamati dari
parameter Pola Pangan Harapan (PPH).
Nilai Tambah
Produk
: Kandungan dan/atau kegunaan produk/jasa
tambahan yang dapat memberikan nilai lebih
terhadap produk.
Gizi
Seimbang
: Kepenuhan nutrisi yang tepat dalam jumlah,
waktu, dan komposisi.
5
BAB II
DEWAN KETAHANAN PANGAN
Sesuai dengan isi Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang
Dewan Ketahanan Pangan, terdapat tiga tingkatan kelembagaan DKP
yaitu tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/ kota. Setiap
tingkatan memiliki tugas, fungsi, dan wewenang sesuai dengan otoritas
masing-masing.
Berikut penjelasan rinci kelembagaan DKP sebagaimana diamanatkan
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006:
A. PUSAT
1. Dewan Ketahanan Pangan
Lembaga non struktural DKP dipimpin oleh seorang Ketua,
dengan susunan organisasi sebagai berikut:
Ketua : Presiden Republik Indonesia
Ketua Harian : Menteri Pertanian
Sekretaris merangkap
Anggota
: Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian
Pertanian
Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perindustrian;
4. Menteri Perdagangan;
5. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Menteri Kelautan dan Perikanan;
7. Menteri Perhubungan;
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
9. Menteri Kesehatan;
10. Menteri Sosial;
6
11. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
12. Menteri Negara Koperasi dan UMKM;
13. Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Perguruan
Tinggi;
14. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas
15. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara;
16. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi;
17. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS);
18. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPPOM)
* ) susunan organisasi menyesuaikan nomenklatur kementerian/ lembaga terkini
DKP mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan
kebijakan serta melakukan evaluasi dan pengendalian dalam
mewujudkan ketahanan pangan yang mencakup bidang
penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman pangan, serta pencegahan dan
penanggulangan masalah pangan dan gizi.
2. Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan
Dalam melaksanakan tugas, DKP dibantu oleh Sekretariat
Dewan yang secara ex-officio dilaksanakan oleh Badan
Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian. Sekretariat DKP
mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administratif kepada DKP melalui Kepala Badan Ketahanan
Pangan (BKP) selaku Sekretaris DKP.
Untuk kelancaran operasional Sekretariat DKP, Kepala Badan
Ketahanan Pangan membentuk Pengelola Sekretariat yang
terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Ketua dijabat
Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Sekretaris dijabat Kepala
Bagian Umum – Sekretariat Badan Ketahanan Pangan, dan
Anggota terdiri dari staf yang memiliki kompetensi di bidangnya.
7
Pengelola Sekretariat DKP dibentuk sesuai dengan Surat
Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian
Pertanian.
Tugas dan fungsi Sekretariat DKP antara lain sebagai berikut:
a. Pelayanan Teknis
1) Menyusun program kerja DKP (kebijakan strategis,
rencana aksi tahunan, dan agenda kerja);
2) Menyiapkan bahan (referensi) penyusunan kebijakan;
3) Menyiapkan draft bahan Rapat Koordinasi Pangan DKP
(makalah, bahan presentasi, sambutan, dsb);
4) Melakukan koordinasi dalam rangka pengumpulan,
analisis, pengolahan data, penyajian informasi, serta
pengembangan kebijakan ketahanan pangan;
5) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan koordinasi
DKP seperti: Rapat Pleno, Rapat Koordinasi, Konferensi,
Sidang Regional, seminar/workshop, sosialisasi, dan lain
sebagainya;
6) Melakukan koordinasi dengan Pokja DKP dan stakeholder
lainnya dalam menyiapkan bahan kebijakan yang akan
dibahas dalam Rapat Koordinasi DKP sesuai kondisi
perkembangan ketahanan pangan;
7) Melakukan evaluasi (semester dan tahunan) dan
pelaporan (triwulanan, semester, dan tahunan);
8) Menyusun laporan hasil kegiatan koordinasi kepada
Sekretaris DKP, untuk disampaikan kepada Ketua Harian
DKP dan Ketua DKP;
9) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pemberian
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara;
10) Mengelola dokumentasi dan publikasi DKP.
b. Pelayanan Administratif:
1) Merencanakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan
dan anggaran;
2) Memfasilitasi surat/berkas Sekretaris DKP;
8
3) Mengecek kelengkapan kegiatan;
4) Menyiapkan bahan/materi untuk rapat/pertemuan;
5) Menyusun database DKP;
6) Mengoordinasikan dan mengomunikasikan kegiatan
kepada seluruh Anggota Pokja DKP;
7) Melakukan pembinaan dan kontrol kegiatan administrasi.
3. Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan
Kelompok Kerja (Pokja) DKP terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris merangkap anggota, dan Anggota. Menteri
Pertanian/Ketua Harian DKP telah membentuk 4 Pokja DKP
yang terdiri dari (a) Pokja Teknis, (b) Pokja Ahli, (c) Pokja
Khusus Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat, dan (d)
Pokja Perberasan. Disamping keempat Pokja tersebut, Ketua
Harian DKP dapat membentuk Pokja-Pokja lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
a. Pokja Teknis
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan
koordinasi perumusan kebijakan dan evaluasi serta
pengendalian program ketahanan pangan dari
kementerian/lembaga teknis. Pokja Teknis DKP dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Harian DKP
yang keanggotaanya terdiri dari pejabat tinggi kementerian/
lembaga terkait. Tugas Pokja Teknis adalah:
1) Membantu DKP dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan pemantapan ketahanan pangan nasional, yang
meliputi aspek ketersediaan, distribusi, konsumsi, mutu,
gizi, dan keamanan pangan;
2) Membantu DKP dalam melaksanakan evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan
nasional.
Dalam melaksanakan tugas, Pokja Teknis dapat mengadakan
rapat secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan
9
kebutuhannya, serta dapat mengundang pihak lain terkait
dengan penyelenggaraan tugas DKP.
b. Pokja Ahli
Dalam rangka perumusan kebijakan dan melaksanakan evaluasi
serta pengendalian upaya pemantapan ketahanan pangan yang
sistematis, komperhensif, mendalam, dan berwawasan nasional
maka diperlukan saran dan masukan dari para ahli di bidang
ketahanan pangan. Pokja Ahli DKP dibentuk berdasarkan
Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Harian DKP yang
keanggotaanya terdiri dari tenaga ahli/pakar dari perguruan
tinggi, organisasi profesi, swasta, LSM, maupun pemerintahan.
Tugas Pokja Ahli, adalah:
1) Membantu DKP dalam menghimpun, mengolah, dan
menyajikan bahan perumusan kebijakan pemantapan
ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan,
distribusi, konsumsi, mutu, gizi, dan keamanan pangan;
2) Memberi masukan kepada DKP yang berkaitan dengan
upaya-upaya pemantapan ketahanan pangan, baik jangka
pendek maupun jangka menengah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja Ahli dapat mengadakan
rapat secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan yang dipimpin oleh Ketua Pokja Ahli dan dapat
mengundang pihak lain terkait dengan upaya pemantapan
ketahanan pangan. Pokja Ahli wajib menyampaikan laporan
secara berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
c. Pokja Khusus Pemberdayaan Ketahanan Pangan
Masyarakat
Pokja Khusus Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat
dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Harian
DKP yang keanggotaannya terdiri dari berbagai organisasi
kemasyarakatan non pemerintah (NGO). Tugas Pokja Khusus
Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat adalah:
10
1) Memberi masukan kepada pemerintah melalui DKP yang
berkaitan dengan upaya-upaya pemantapan ketahanan
pangan, sebagai bahan pertimbangan untuk perumusan
kebijakan ketahanan pangan;
2) Membantu sosialisasi dan konsultasi kebijakan ketahanan
pangan kepada masyarakat luas;
3) Menyerap dan mangartikulasikan pengalaman-pengalaman
praktis masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan;
4) Mendorong pengembangan prakarsa masyarakat untuk
ketahanan pangan dan kemandirian pangan;
5) Membantu pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan
ketahanan pangan.
d. Pokja Perberasan
Pokja Perberasan dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian/Ketua Harian DKP yang keanggotaannya terdiri dari
perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga terkait dengan
kebijakan perberasan. Tugas Pokja Perberasan adalah:
1) Membantu DKP menghimpun, mengolah, dan menyajikan
bahan perumusan kebijakan perberasan yang meliputi
ketersediaan, harga dan pasokan, serta konsumsi beras;
2) Membantu DKP dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan
perberasan nasional.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja Ahli dapat mengadakan
rapat secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan yang dipimpin oleh Ketua Pokja Ahli dan dapat
mengundang pihak lain terkait dengan upaya pemantapan
ketahanan pangan. Pokja Ahli wajib menyampaikan laporan
secara berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
11
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KETAHANAN PANGAN
Gambar 1. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Pangan
KETUA : Presiden RI
KETUA HARIAN : Menteri Pertanian
SEKRETARIS :
Kepala Badan Ketahanan Pangan,
Kementerian Pertanian
SEKRETARIAT DKP:
Ex-officio di Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian
POKJA AHLI Tenaga Ahli /Pakar, PT,
Swasta, Pemerintah
ANGGOTA :
16 Menteri dan 2 Kepala LPND
POKJA TEKNIS Pejabat Tinggi
Kementerian/Lembaga
POKJA KHUSUS LSM, Organisasi
Kemasyarakatan, Lainnya
POKJA PERBERASAN Pejabat
Kementerian/Lembaga
12
B. PROVINSI
1. Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
DKP Provinsi dibentuk untuk membantu tugas Gubernur.
Susunan keanggotaan dan tata kerja DKP Provinsi ditetapkan
oleh Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi. Struktur organisasi
DKP Provinsi terdiri dari Ketua, Ketua Harian, Sekretaris
merangkap Anggota, dan Anggota.
Ketua : Gubernur
Ketua Harian : Wakil Gubernur/Sekretaris Daerah
Sekretaris Merangkap
Anggota
: Kepala Badan/Dinas/Unit Kerja Perangkat
Daerah yang menangani ketahanan pangan
Anggota : Badan/Dinas/Unit Kerja Teknis terkait ketahanan
pangan
a. Tugas DKP Provinsi
DKP Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam:
1) Merumuskan kebijakan/program Gubernur selaku ketua DKP
Provinsi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan
provinsi dengan memperhatikan kebijakan nasional;
2) Merumuskan kebijakan/program Gubernur dalam rangka
mendorong keikutsertaan swasta dan masyarakat dalam
penyelenggaraan ketahanan pangan;
3) Melaksanakan evaluasi dan pengendalian kebijakan/program
ketahanan pangan provinsi.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas DKP, Ketua DKP Provinsi:
1) Mengundang Bupati/Walikota, Kepala Dinas/Badan/Unit Kerja
Perangkat Daerah; atau Pejabat tertentu, tokoh masyarakat,
serta unsur-unsur lain yang terkait untuk menghadiri Rapat
Koordinasi atau pertemuan DKP, dan mengikutsertakanya
dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan provinsi.
13
2) Membentuk Pokja yang dianggap perlu dalam mewujudkan
ketahanan pangan wilayahnya.
b. Fungsi DKP Provinsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, DKP Provinsi
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Koordinasi perumusan kebijakan di bidang pangan, antara lain
mencakup peningkatan produksi pangan berkelanjutan,
peningkatan nilai tambah bagi pelaku usaha pangan,
penguatan distribusi, logistik dan cadangan pangan wilayah,
penganekaragaman pangan, pencegahan serta
penanggulangan masalah pangan dan gizi;
2) Koordinasi dan sinergitas lintas sektor dengan seluruh
stakeholder dan masyarakat dalam merumuskan langkah
operasional program pembangunan pangan;
3) Mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi
pemerintah, swasta, serta lembaga masyarakat untuk
meningkatkan efektifitas program pembangunan pangan
wilayah;
4) Koordinasi evaluasi dan pengendalian program pangan
wilayah.
2. Kelompok Kerja DKP Provinsi
Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Ketua DKP Provinsi
dapat membentuk Pokja di tingkat provinsi. Anggota Pokja
adalah tenaga ahli dari unsur pakar, swasta, LSM, pejabat
pemerintah yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketahanan
pangan wilayah maupun elemen masyarakat lainnya yang
dipandang perlu oleh masing-masing daerah seperti kalangan
media massa dan lain sebagainya. Tugas Pokja antara lain:
1) Memberikan masukan dan menyiapkan bahan perumusan
kebijakan/program pembangunan pangan wilayah;
14
2) Menyampaikan informasi aktual mengenai status ketahanan
pangan dan gizi masyarakat, melakukan analisis dan
selanjutnya memberikan masukan bahan kebijakan/program
penanganan masalah-masalah pangan dan gizi kepada
Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi;
3) Membantu mengevaluasi implementasi program DKP yang
telah dilaksanakan.
3. Sekretariat DKP Provinsi
Dalam melaksanakan tugas, DKP Provinsi dibantu oleh
Sekretariat DKP Provinsi, yang secara ex-officio dilaksanakan
oleh Badan/Dinas/Unit Kerja Perangkat Daerah yang menangani
ketahanan pangan dan bertanggung jawab kepada Gubernur
selaku Ketua DKP Provinsi. Tugas Sekretariat DKP antara lain:
1) Menyusun Program Kerja DKP Provinsi;
2) Menyiapkan bahan (data dan referensi) untuk penyusunan
kebijakan Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi;
3) Menyiapkan draft bahan rapat koordinasi (pembuatan
makalah, tayangan dan sambutan, dll);
4) Melakukan koordinasi dalam pengumpulan dan menganalisis
data serta informasi yang akurat yang dibutuhkan DKP
Provinsi;
5) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan koordinasi
dengan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pencapaian
target dan sasaran pangan wilayah.
6) Melakukan koordinasi dengan Pokja dan stakeholder lainnya
dalam menyiapkan bahan kebijakan untuk dibahas lebih lanjut
dalam Rapat Koordinasi DKP;
7) Menyusun laporan hasil kegiatan koordinasi untuk
disampaikan kepada Gubernur/Ketua DKP Provinsi.
15
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI
Gambar 2. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
POKJA Tenaga Ahli /Pakar, Pejabat Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan, Pelaku Usaha
KETUA : Gubernur
KETUA HARIAN : Wakil Gubernur/ Sekretaris Daerah
SEKRETARIS : Kepala
Badan/Dinas/Unit yang menangani
ketahanan pangan
SEKRETARIAT DKP:
Ex-officio di Badan/Dinas/Unit Kerja yang menangani
ketahanan pangan
ANGGOTA :
Dinas/Instansi teknis terkait dengan ketahanan pangan
KETUA HARIAN : Wakil Gubernur/ Sekretaris Daerah
16
C. KABUPATEN/KOTA
1. Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota
Organisasi, susunan keanggotaan, dan tata kerja DKP
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota selaku Ketua
DKP Kabupaten/Kota. Susunan keanggotaan DKP
Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua, Ketua Harian, Sekretaris
merangkap Anggota, dan Anggota.
Ketua : Bupati/Walikota
Ketua Harian : Wakil Bupati/Wakil Walikota/Sekretaris Daerah
Sekretaris Merangkap
Anggota
: Kepala Badan/Dinas/Unit Kerja Perangkat Daerah
yang menangani ketahanan pangan
Anggota : Badan/Dinas/Unit Kerja Teknis terkait ketahanan
pangan
a. Tugas DKP Kabupaten/Kota
DKP Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Bupati/
Walikota:
1) Merumuskan kebijakan/program Bupati/Walikota selaku ketua
DKP kabupaten/kota dalam rangka mewujudkan ketahanan
pangan kabupaten/kota dengan memperhatikan kebijakan
nasional dan provinsi;
2) Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong
keikutsertaan swasta dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pangan;
3) Melaksanakan evaluasi dan pengendalian program
pembangunan pangan di tingkat kabupaten/kota.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas DKP, Ketua DKP
Kabupaten/Kota, dapat:
17
Mengundang Kepala Dinas/Badan/Unit Kerja Perangkat
Daerah; tokoh masyarakat serta unsur-unsur lain yang terkait
untuk menghadiri rapat koordinasi atau pertemuan DKP;
Membentuk Pokja Teknis dan Pokja-Pokja lain yang dianggap
perlu dalam mewujudkan ketahanan pangan wilayahnya.
b. Fungsi DKP Kabupaten/Kota
Dalam melaksanakan tugas tersebut, DKP Kabupaten/Kota
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Koordinasi perumusan kebijakan di bidang pangan, antara lain
mencakup peningkatan produksi pangan berkelanjutan,
peningkatan nilai tambah bagi pelaku usaha pangan,
penguatan distribusi, logisitik dan cadangan pangan wilayah,
penganekaragaman pangan, pencegahan serta
penanggulangan masalah pangan dan gizi;
2) Koordinasi dan sinergitas lintas sektor dengan seluruh
stakeholder dan masyarakat dalam merumuskan langkah
operasional program pembangunan pangan;
3) Mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi
pemerintah, swasta, serta lembaga masyarakat untuk
meningkatkan efektifitas program pembangunan pangan
wilayah.
2. Kelompok Kerja DKP Kabupaten/Kota
Untuk pelaksanaan tugas DKP, Ketua DKP kabupaten/kota
dapat membentuk Pokja yang terdiri atas tenaga ahli dari unsur
perguruan tinggi, pejabat pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, pelaku usaha maupun elemen masyarakat
lainnya yang dipandang perlu oleh masing-masing daerah.
Tugas Pokja antara lain:
1) Memberikan masukan dan menyiapkan bahan perumusan
kebijakan/program pembangunan pangan wilayah;
18
2) Menyampaikan informasi aktual mengenai status ketahanan
pangan dan gizi masyarakat, melakukan analisis dan
selanjutnya memberikan masukan sebagai bahan
kebijakan/program penanganan masalah-masalah pangan
dan gizi kepada Bupati/Walikota selaku Ketua DKP
Kabupaten/Kota;
3) Membantu mengevaluasi implementasi program DKP yang
telah dilaksanakan.
3. Sekretariat DKP Kabupaten/Kota
Dalam melaksanakan tugas DKP Kabupaten/Kota dibantu oleh
Sekretariat DKP Kabupaten/Kota yang secara ex-officio
dilaksanakan oleh Badan/Unit Kerja/Perangkat Daerah yang
menangani ketahanan pangan dan bertanggung jawab kepada
Bupati/Walikota selaku Ketua DKP kabupaten/kota. Tugas
Sekretariat DKP Kabupaten/Kota, antara lain:
1) Menyusun Program Kerja DKP kabupaten/kota;
2) Menyiapkan bahan (data dan referensi) untuk penyusunan
kebijakan Bupati/Walikota selaku Ketua DKP kabupaten/kota;
3) Menyiapkan draft bahan rapat koordinasi (pembuatan
makalah, tayangan dan sambutan, dll);
4) Melakukan koordinasi dalam pengumpulan dan menganalisis
data serta informasi yang akurat yang dibutuhkan DKP
kabupaten/kota;
5) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan koordinasi lintas
sektor dalam pencapaian target dan sasaran pangan wilayah.
6) Melakukan koordinasi dengan Pokja dan stakeholder lainnya
dalam penyusunan bahan kebijakan yang akan dibahas lebih
lanjut dalam Rapat Koordinasi DKP;
19
7) Menyusun laporan hasil kegiatan koordinasi untuk disampaikan kepada Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota.
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
Tabel 3. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota
KETUA : Bupati/Walikota
KETUA HARIAN : Wakil Bupati/Wakil Walikota/Sekda
SEKRETARIS : Kepala
Badan/Dinas/Unit Kerja yang menangani
ketahanan pangan
SEKRETARIAT DKP:
Ex-Officio di Badan/Dinas/Unit Kerja
yang menangani ketahanan pangan
POKJA Tenaga Ahli /Pakar, Pejabat Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan, Pelaku Usaha
ANGGOTA :
Dinas/Instansi Teknis terkait
20
BAB III
KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN
A. RAPAT PLENO
Rapat Pleno merupakan forum yang diselenggarakan untuk
menentukan kebijakan pangan nasional dan membahas laporan
pelaksanaan tugas DKP. Rapat Pleno dipimpin oleh Presiden selaku
Ketua DKP serta dihadiri oleh Anggota DKP dan pihak-pihak terkait
lainnya. Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali
dalam setahun.
B. RAPAT KOORDINASI (RAKOR)
Rapat Koordinasi (Rakor) adalah forum komunikasi lintas sektor
untuk membahas isu-isu terkini terkait dengan ketahanan pangan.
Rakor dipimpin oleh Ketua Harian dan dilaksanakan dengan
melibatkan pihak-pihak terkait sesuai dengan isu yang dibahas.
Rumusan yang dihasilkan merupakan bahan masukan bagi
pengambilan kebijakan, penyusunan program, ataupun upaya tindak
lanjut yang akan dilakukan. Rakor tingkat pusat dilaksanakan
sekurang-kurangnya tiga kali dalam setahun. Rakor DKP Provinsi
dan Kabupaten/Kota diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali
dalam satu tahun.
C. KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN
Konferensi Dewan Ketahanan Pangan merupakan forum koordinasi
bagi para Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi. Konferensi
dilaksanakan minimal dua tahun sekali dan difasilitasi oleh
Sekretariat DKP. Konferensi DKP dipimpin oleh Presiden selaku
Ketua DKP untuk membahas dan merumuskan hal-hal yang
berkaitan dengan kebijakan pangan nasional. Materi yang dibahas
dalam Konferensi adalah hasil rumusan kebijakan yang disepakati
dalam Sidang Regional.
21
Sesuai dengan tata kerja yang telah disepakati, Konferensi
diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu: (1) Sidang Konsultasi
Teknis yang diikuti oleh Ketua Harian atau Sekretaris DKP atau
Kepala Badan/Dinas/Unit Perangkat Daerah yang menangani
ketahanan pangan tingkat provinsi; dan (2) Sidang Pleno dipimpin
oleh Presiden selaku Ketua DKP dan diikuti oleh Gubernur selaku
Ketua DKP Provinsi.
Konferensi DKP sebagai forum tertinggi DKP juga merupakan bentuk
evaluasi kinerja bagi para pemangku kepentingan ketahanan pangan
di daerah. Melalui forum ini, sejumlah program yang disepakati
menjadi kesepakatan bersama sebagai wujud komitmen dan
tanggung jawab akan pentingnya pembangunan ketahanan pangan.
Kesepakatan tersebut kemudian akan diimplementasikan di masing-
masing daerah sebagai bentuk komitmen bersama bahwa
pembangunan ketahanan pangan sebagai prioritas utama
pembangunan di daerah.
D. SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN
Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan merupakan forum
koordinasi bagi para Bupati/Walikota, selaku Ketua DKP
Kabupaten/Kota. Sidang Regional dilaksanakan minimal setiap
tahun dan difasilitasi oleh Sekretariat DKP. Pimpinan Sidang
Regional dipilih oleh Bupati/Walikota peserta Sidang Regional.
Materi yang dibahas dalam Sidang Regional adalah hasil konsultasi
antara DKP dengan DKP Provinsi serta hal-hal lain yang dipandang
perlu oleh DKP Kabupaten/Kota. Bahan rumusan kebijakan, yang
disepakati dalam Sidang Regional menjadi bahan utama yang akan
dibahas dalam Konferensi DKP.
Sidang Regional DKP sebagai forum tertinggi DKP juga merupakan
bentuk evaluasi kinerja bagi para pemangku kepentingan ketahanan
pangan di daerah. Melalui forum ini, sejumlah program yang
disepakati menjadi kesepakatan bersama sebagai wujud komitmen
dan tanggung jawab akan pentingnya pembangunan ketahanan
pangan. Kesepakatan tersebut kemudian akan diimplementasikan di
masing-masing daerah.
22
E. RAKOR DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI
Rakor DKP Provinsi dilaksanakan dengan mengundang
Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota dan diadakan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Hasil Rakor DKP
Provinsi kemudian disampaikan kepada Ketua Harian DKP melalui
Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian selaku
Sekretariat DKP.
Peran Pengelola Sekretariat DKP Provinsi adalah memfasilitasi
kebutuhan yang berkaitan dengan pemantapan ketahanan pangan
kepada pimpinan serta menyiapkan bahan dan informasi yang akan
dibahas dalam Rapat Koordinasi DKP Provinsi. DKP Provinsi
menyampaikan laporan kepada DKP secara berkala minimal sekali
dalam setahun.
F. RAKOR DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA
DKP Kabupaten/Kota melakukan rapat koordinasi dengan Anggota
DKP Kabupaten/Kota sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi DKP
Provinsi termasuk menjaring isu dan masukan terkait ketahanan
pangan di kabupaten/kota. Rakor DKP Kabupaten/Kota
dilaksanakan dengan mengundang pejabat terkait, tokoh
masyarakat, dan unsur-unsur lain terkait dengan ketahanan pangan
kabupaten/kota. Rakor DKP Kabupaten/Kota diadakan sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun. Hasil Rakor DKP Kabupaten/Kota
disampaikan kepada Ketua DKP Pusat dan ditembuskan kepada
Ketua DKP Provinsi.
Peran Pengelola Sekretariat DKP Provinsi adalah memfasilitasi
kebutuhan yang berkaitan dengan pemantapan ketahanan pangan
kepada pimpinan serta menyiapkan bahan dan informasi yang akan
dibahas dalam Rapat Koordinasi DKP Kabupaten/Kota. DKP
Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kepada DKP Provinsi
secara berkala minimal setiap 6 bulan.
23
G. RAPAT KELOMPOK KERJA (POKJA)
Rapat Pokja DKP dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Materi yang dibahas dalam Rapat Pokja antara lain mengenai hal-hal aktual yang membutuhkan tanggapan ataupenyelesaian segera. Hasil yang diperoleh merupakan salah satu bentuk kontribusi Pokja dalam penyusunan rancangan pembangunan ketahanan pangan. Forum ini juga bermanfaat untuk memberikan pencerahan kepada seluruh anggota Pokja terhadap program dan kegiatan pembangunan ketahanan nasional, daerah, maupun internasional. Rapat Pokja dapat dilakukan beberapa kali, minimal satu kali dalam dua tahun. Apabila dipandang perlu, Pokja dapat mengundang pihak-pihak terkait sesuai dengan kebutuhan rapat.
Mekanisme Koordinasi DKP Pusat dan Daerah
Tabel.4 Tata koordinasi DKP Pusat - Daerah
DKP Kabupaten/Kota
DKP Propinsi
Sidang Regional DKP
Konferensi DKP
Rapat Koordinasi
Rapat Pleno Dipimpin Ketua DKP, 2 kali setahun, dan/atau sewaktu diperlukan dengan materi laporan pelaksanaan tugas DKP.
Dipimpin Ketua Harian DKP, 3 kali dalam setahun, dan/atau sewaktu diperlukan dengan materi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan Ketua DKP Provinsi sekurang-kurangnya 1 kali dalam dua tahun.
Rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan Ketua DKP
Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.
Mengadakan rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan Ketua DKP Kabupaten/Kota di wilayahnya sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun.
Mengadakan rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan pejabat tertentu, tokoh masyarakat, dan unsur-unsur terkait
sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun.
24
BAB IV
RENCANA KERJA DEWAN KETAHANAN PANGAN
A. KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI 2015 – 2019
Penyelenggaraan pangan merupakan bagian dari ketahanan
nasional. Melalui tata kelola pangan yang baik, akan dihasilkan
stabilitas politik yang kuat dan pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Oleh sebab itu, dalam menciptakan iklim yang kondusif, perlu
dilakukan koordinasi yang erat di pusat dan tingkat daerah.
Sesuai dengan arah kebijakan Kabinet Kerja Jokowi-JK yang
tercantum dalam poin ke-7 dari 9 Agenda Prioritas (Nawa Cita), akan
dilakukan perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Dalam menggerakan
sektor-sektor strategis domestik tersebut, salah satu upaya yang
dapat dilaksanakan yaitu dengan membangun kedaulatan pangan.
Pembangunan kedaulatan pangan sebagaimana dimaksud
dilakukan melalui berbagai program kegiatan seperti pembangunan
waduk dan perbaikan jaringan irigasi, penguatan sektor kelautan dan
perikanan, revitalisasi peran BUMN, dan lain sebagainya.
Swasembada Padi, Jagung, Kedelai, Gula, dan Daging akan
didorong melalui pemberian bantuan benih, pupuk, alsintan,
pendampingan, dan fasilitas lainnya. Arah kebijakan pangan
nasional terangkum dalam Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi
2015-2019.
Untuk itu diperlukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program
dari kementerian/ lembaga Anggota DKP, serta peranan Gubernur
dan Bupati/Walikota selaku Ketua DKP bersama dengan SKPD
terkait sangat diperlukan dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Dengan sinergi dan kerjasama yang solid antara pemerintah,
akademisi, lembaga non pemerintahan, para pelaku usaha pangan
dan masyarakat diharapkan Indonesia akan siap menghadapi era
perdagangan bebas terutama menjelang AEC/MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) yang akan dimulai pada akhir 2015. Ketika
kedaulatan pangan telah terwujud, maka perdagangan bebas bukan
25
menjadi suatu ancaman, melainkan peluang besar dalam
peningkatan kesejahteraan bangsa.
Secara garis besar, rencana kerja DKP dalam Kebijakan Strategis
Pangan dan Gizi 2015-2019 dijabarkan sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kedaulatan Pangan
a. Pengelolaan Sumber Daya Lahan
b. Peningkatan Produksi Pangan Strategis yang Berdaya Saing
c. Pengembangan Cadangan Pangan Pusat, Daerah, dan
Masyarakat
d. Pengaturan Ekspor dan Impor Pangan
e. Memperkuat Hilirisasi Pertanian
2. Meningkatkan Akses Pangan Masyarakat
a. Efisiensi Pemasaran
b. Stabilisasi Harga di Tingkat Petani dan Konsumen
c. Penanganan Rawan Pangan (transien dan kronis)
- Penyediaan dan Penyaluran Pangan Bersubsidi
- Penanggulangan Kemiskinan di Pertanian dan Pedesaan
3. Pemanfaatan dan Keamanan Pangan
1) Pengembangan Pangan Lokal
2) Keamanan Pangan
4. Penanganan Masalah Gizi
5. Penguatan Kelembagaan Pangan
1) Regenerasi Petani
2) Penguatan Organisasi Petani/Nelayan
3) Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Pangan dan Gizi
4) Penguatan Koordinasi Kelembagaan Pangan
Penguatan Dewan Ketahanan Pangan
Penguatan Kemitraan ABG Plus (Triple Helix Plus)
*) Secara rinci, Rencana kerja DKP dapat dilihat dalam Kebijakan Strategis
Pangan dan Gizi Tahun 2015 – 2019.
26
B. RENCANA AKSI PANGAN DAN GIZI DAERAH 2015 - 2019
Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi menyusun program aksi
ketahanan pangan provinsi dengan memperhatikan Kebijakan
Strategis Pangan dan Gizi Nasional dan arahan Ketua
DKP/Presiden. Bupati/Walikota menyusun program aksi ketahanan
pangan kabupaten/kota dengan memperhatikan Kebijakan Strategis
Pangan dan Gizi Nasional, arahan Ketua DKP/Presiden, dan
kebijakan ketahanan pangan provinsi. Penyusunan program aksi
ketahanan pangan daerah tahun 2015-2019 disesuaikan dengan
potensi dan kepentingan yang ada di masing-masing wilayah.
Program aksi ketahanan pangan daerah ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Anggota DKP di
masing-masing tingkatan dan wajib dilaksanakan sesuai dengan
tugas dan fungsi yang telah disepakati. Sekretariat DKP Provinsi dan
Kabupaten/Kota mendorong fasilitasi program aksi ketahanan
pangan daerah.
C. PENGUATAN KELEMBAGAAN DKP
Tugas dan fungsi kelembagaan yang menangani ketahanan pangan
sebagai Sekretariat DKP dimaksudkan untuk memperlancar dan
memfasilitasi pelaksanaan koordinasi DKP. Tugas-tugas koordinasi
ditujukan antara lain menyangkut: (a) pemenuhan ketersediaan
pangan, (b) pengentasan rawan pangan, (c) stabilisasi cadangan
dan harga pangan; (d) pemenuhan kebutuhan gizi seimbang, dan (e)
pengawasan keamanan pangan, serta (f) pelaksanaan DKP sebagai
forum yang efektif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk
membahas dan mengintergrasikan kebijakan serta program kerja
ketahanan pangan lainnya.
Secara spesifik, tugas dan fungsi kelembagaan yang menangani
ketahanan pangan selaku Sekretariat DKP antara lain:
1) Identifikasi potensi sumber daya dan produksi pangan,
kebutuhan produksi dan, keragaman konsumsi masyarakat;
2) Pengkajian, pemantauan, pengendalian ketersediaan, dan
kecukupan, serta keamanan pangan;
27
3) Pengkajian, pemantauan dan evaluasi, serta pengoordinasian
pelaksanaan pengelolaan cadangan pangan, baik cadangan
pangan pemerintah maupun cadangan pangan masyarakat;
4) Pemantauan dan evaluasi pengelolaan penyaluran pangan
tertentu bersifat pokok serta mengembangkan dan
memfasilitasi penyaluran pangan antar kelompok masyarakat;
5) Pengkajian perumusan kebijakan, dan pemantauan harga
pangan tertentu bersifat pokok, serta pengembangan sistem
informasi manajemen ketahanan pangan;
6) Pelaksanakan penyuluhan, promosi dan gerakan peningkatan
mutu konsumsi pangan, serta penganekaragaman konsumsi
pangan melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya kearifan
lokal;
7) Pengembangan, pemantauan, serta evaluasi sistem
kewaspadaan pangan dan gizi;
8) Pengembangan, fasilitasi, pemantauan, dan evaluasi
peningkatan akses masyarakat terhadap pangan, antara lain
melalui pengembangan kemitraan antara masyarakat
konsumen dengan masyarakat produsen, maupun
pengembangan pasar-pasar pangan yang dapat diakses oleh
konsumen secara lebih mudah;
9) Perumusan, pengawasan, pembinaan dan pemantauan
penerapan norma, standar mutu serta keamanan pangan;
10) Menyiapkan sistem koordinasi fungsional yang efektif.
D. PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) adalah apresiasi
yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan aparatur
pemerintah, baik perseorangan maupun kelompok, yang berprestasi
dan berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan,
kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. Penyerahan
Penghargaan APN diberikan setiap satu tahun sekali dan umumnya
dilakukan di Istana Negara pada akhir tahun.
28
Proses penjaringan calon penerima Penghargaan APN dilaksanakan
melalui dua cara yaitu langsung dan berjenjang. Penjaringan
langsung merupakan hasil usulan kementerian/lembaga Anggota
DKP, sedangkan penjaringan berjenjang merupakan hasil
penjaringan DKP Provinsi sesuai dengan usulan DKP
Kabupaten/Kota. Penjaringan calon penerima Penghargaan APN
pada umumnya dilakukan sejak pertengahan tahun dengan
melibatkan Sekretariat DKP di berbagai tingkatan.
Penerima Penghargaan APN dipilih sesuai dengan kategori yang
telah ditetapkan. Syarat dan ketentuan mengenai Penghargaan APN
diuraikan secara rinci dalam Pedoman Umum dan Pedoman
Pelaksanaan Penghargaan APN yang disusun oleh Sekretariat DKP.
Berikut proses seleksi berjenjang Penghargaan APN secara umum
di masing-masing tingkatan:
1. Pusat
DKP melakukan seleksi dan penetapan calon penerima
Penghargaan APN sesuai dengan usulan DKP Provinsi. Proses
seleksi dan calon penerima Penghargaan APN dilakukan oleh tim
independen dan difasilitasi oleh Sekretariat DKP. Penetapan
penerima Penghargaan APN dilaksanakan dengan memperhatikan
Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan Penghargaan APN
serta hasil seleksi tim penilai independen.
2. Provinsi
DKP Provinsi melakukan penetapan, dan pengusulan calon
penerima Penghargaan APN hasil usulan DKP Kabupaten/Kota
kepada Ketua Harian DKP. Pengusulan calon penerima
Penghargaan APN difasilitasi oleh Sekretariat DKP Provinsi dan
dilaksanakan dengan memperhatikan Pedoman Umum dan
Pedoman Pelaksanaan Penghargaan APN serta usulan DKP
Kabupaten/Kota;
3. Kabupaten/Kota
DKP Kabupaten/Kota melakukan penjaringan dan pengusulan calon
penerima Penghargaan APN kepada Gubernur untuk diusulkan
kepada Ketua Harian DKP. Pengusulan calon penerima
29
Penghargaan APN difasilitasi oleh Sekretariat DKP Kabupaten/Kota
dan dilaksanakan dengan memperhatikan Pedoman Umum,
Pedoman Pelaksanaan Penghargaan APN serta kualitas calon
penerima Penghargaan APN.
E. PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA
Hari Pangan Sedunia (HPS) ditetapkan ketika Organisasi Pangan
dan Pertanian (FAO) didirikan dan diperingati secara internasional
pada tanggal 16 Oktober. Di Indonesia peringatan HPS secara
nasional dilaksanakan sekitar tanggal 16 Oktober, sedangkan di
daerah peringatan HPS disesuaikan dengan jadwal dan agenda
masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.
Penyelenggaraan HPS dilaksanakan dengan memperhatikan tema
HPS internasional, nasional, dan provinsi yang disesuaikan dengan
kondisi dan situasi masing-masing tingkatan. Penyelenggaraan HPS
dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
dengan harapan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap kemiskinan dan kelaparan.
Peringatan HPS umumnya dilakukan melalui berbagai kegiatan
antara lain diskusi, penyerahan penghargaan, dan pameran. Ketua
DKP Provinsi dan DKP Kabupaten/Kota wajib mendorong
penyelenggaraan HPS di setiap tingkatan.
F. SOSIALISASI DAN PUBLIKASI DKP
Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan sosialisasi dan publikasi
terkait dengan kegiatan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sosialisasi dan publikasi kegiatan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota
dilaksanakan untuk menyebarluaskan informasi, mempengaruhi, dan
menggerakan para pemangku kepentingan dalam melakukan sinergi
dengan program pembangunan yang telah ditetapkan. Sosialisasi
dan publikasi DKP di daerah dilaksanakan melalui media cetak dan
elektronik dengan melibatkan Anggota Pokja di masing-masing
tingkatan.
30
G. PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA
PELAPORAN
DKP Pusat, Provinsi, dan bertanggung jawab melaksanakan
pembinaan ketahanan pangan di tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota dengan memperhatikan norma, aturan, standar,
pedoman, dan kriteria yang berlaku. Hasil pembinaan dan monitoring
kemudian dievaluasi dan dilaporkan kepada Ketua DKP melalui
Sekretariat DKP secara berjenjang dan berkala atau sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan. Dalam rangka pembinaan, monitoring,
dan evaluasi ketahanan pangan tingkat provinsi dan kabupaten/kota,
DKP melibatkan SKPD terkait dan mendorong partisipasi aktif dari
masyarakat.
Gubernur memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan tingkat
provinsi secara berkala maupun sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan. Rapat dan koordinasi DKP Provinsi diikuti oleh para
Bupati/Walikota, SKPD, dan Pokja DKP Provinsi. Gubernur juga
menghadiri rapat dan koordinasi yang diselenggarakan di tingkat
nasional. Sekretariat DKP Provinsi menyiapkan dan memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan rapat dan koordinasi DKP Provinsi.
Bupati/Walikota memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan di
tingkat kabupaten/kota secara berkala maupun sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan. Rapat dan koordinasi DKP
Kabupaten/Kota diikuti oleh SKPD dan Pokja DKP Kabupaten/Kota.
Bupati juga menghadiri rapat dan koordinasi yang diselenggarakan
di tingkat provinsi dan tingkat nasional. Sekretariat DKP
Kabupaten/Kota menyiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan
kegiatan rapat dan koordinasi DKP Kabupaten/Kota.
Hasil rapat yang telah disepakati wajib didokumentasikan dan
ditindaklanjauti dengan rekomendasi kebijakan yang harus
dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait.
DKP Provinsi menyampaikan laporan kepada DKP secara berkala
minimal sekali dalam setahun. DKP Kabupaten/Kota menyampaikan
laporan kepada DKP Provinsi secara berkala minimal setiap 6 bulan.
31
BAB V
PENUTUP
Melalui sistem koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi yang baik maka
ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan akan
dapat segera terwujud. Salah satu kunci keberhasilan dalam
pelaksanaan koordinasi DKP yaitu peran aktif Sekretariat DKP dalam
melakukan sinergitas lintas sektor. Disamping itu, peran aktif para
pemangku kepentingan, arah kebijakan politik, serta dukungan anggaran
menjadi faktor penentu dalam pencapaian pembangunan nasional.
LAMPIRAN 1. CONTOH SK PENGELOLA SEKRETARIAT DKP
viii
ix
x
xi
LAMPIRAN 2. CONTOH SK PEMBENTUKAN POKJA DKP PROVINSI
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
LAMPIRAN 3. CONTOH SK PEMBENTUKAN DKP KABUPATEN/KOTA
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
LAMPIRAN 4.
DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014
No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat
I ACEH BKPP
Jl. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh 23115
Telp/fax: (0651) 7551754
Email: [email protected]
II SUMATERA UTARA Badan Ketahanan Pangan
Jl. Jend. Besar Dr. Abd. Haris Nasution No.24 Medan 20143
Telp/fax: (061) 7860233 / 7865366
Email: [email protected]
III SUMATERA BARAT Badan Ketahanan Pangan
Jl. R. Saleh No.4 Padang 153
Telp/fax: (0751) 7051526/7054505
Email: [email protected]
IV RIAU Badan Ketahanan Pangan
Jl. Kuantan Raya No.27 Pekanbaru 28142
Telp/fax: (0761) 20820
Email: [email protected]
V KEPULAUAN RIAU Badan Ketahanan Pangan
Komplek Perkantoran Provinsi Kepulauan Riau
Gedung B2 Lantai 2 Pulau Dompak
VI JAMBI Badan Ketahanan Pangan
Jl. Samarinda Kota Baru Jambi
Telp/fax: (0741) 42470/42795
VII SUMATERA SELATAN Badan Ketahanan Pangan
Jl. Kol. H. Barlian KM.6,5 No.82 Palembang
Telp/fax: (0711) 410084
Email: [email protected]
VIII KEP. BABEL Badan Ketahanan Pangan
Jl. Pulau Pongok Kel. Air Itam Pangkal Pinang 33418
Telp/fax : (0717) 439492 Exs. 301 / 3024255039
Email: [email protected]
IX BENGKULU Badan Ketahanan Pangan
Jl. Basuki Rachmad 8 Bengkulu 38225
Telp/fax: (0736) 21061 / 21017 - 20666
X LAMPUNG Badan Ketahanan Pangan Daerah
Jl. Beringin II No.38, Bandar Lampung 35215
Telp/fax: (0721) 482023
XI DKI. JAKARTA Dinas Kelautan dan Pertanian
Jl. Gunung Sahari Raya No.11 Jakarta Utara 10720
Telp/fax: (021) 6285277 / 7205794
XII BANTEN BKPP
Jl. Jend. Sudirman Ruko Glodok F 1-5 Kota Serang
xxv
LAMPIRAN 4.
DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014
No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat
Telp/fax: (0254) 222555 - 222777 / 220165
Email: [email protected]
XIII JAWA BARAT Badan Ketahanan Pangan
Jl. Ciumbuleuit No.2 Bandung
Telp/fax: (022) 2031044/2031045
Email: [email protected]
XIV JAWA TENGAH Badan Ketahanan Pangan
Jl. Gatot Subroto, Komplek Pertanian
Tarubudaya Ungaran 505717
Telp/fax: (024) 6922411- 6923412 / 6921997
Email: [email protected]
XV DI. YOGYAKARTA BKPP
Jl. Gondosuli 6 Yogyakarta
Telp/fax: (0274) 523882 - 544901 / 563968 - 563937
Email: [email protected]
XVI JAWA TIMUR BKPP
Jl. Gayung Kebonsari No. 173
Surabaya
Telp/fax: (031) 8280879 - 8292285 / 8291424
Email: [email protected]
XVII BALI Badan Pemberdayaan Masy dan Pemerintah Desa
Jl. DI. Panjaitan No.5 Denpasar
Telp/fax: (0361) 8770448 / 224537
Email: [email protected]
XVIII NUSA TENGGARA BARAT Badan Ketahanan Pangan
Jl. Majapahit No.29 Mataram 83125
Telp/fax: (0370) 623935, 635483 / 636005
Email: [email protected]
XIX NUSA TENGGARA TIMUR BKPP
Jl. Polisi Militer - Kupang
Telp/fax: (0380) 833281, 833470 / 833159
Email: [email protected]
XX KALIMANTAN BARAT BKPP
Jl. M. Hambal No. 5 Pontianak
Telp/fax: (0561) 733742 / 749242
Email : [email protected]
XXI KALIMANTAN TENGAH BKP dan Koordinasi Penyuluhan
Jl. Willlem AS No.9 Palangkaraya
Telp/fax: (0536) 3223483 - 3229809 / 3224200
Email: [email protected]
xxvi
LAMPIRAN 4.
DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014
No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat
XXII KALIMANTAN SELATAN Badan Ketahanan Pangan
Jl. Panglima Batur Timur, Banjarbaru
Telp: (0511) 3353459 / 4772471
Fax: (0511) 3353459 - 4772057 - 4772473
Email: [email protected]
XXIII KALIMANTAN TIMUR BKPP
Jl. MT. Haryono No.36 Samarinda
Telp/fax: (0541) 768230 / 738591
Email: [email protected]
XXIV KALIMANTAN UTARA Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan
Jl. Jend. Sudirman IV No.18 Tanjung Selor 77212
Telp/fax: (0552) 21512 / 21486
Email: [email protected]
XXV SULAWESI SELATAN Badan Ketahanan Pangan Daerah
Jl. Dr. Ratulangi No.47 Makassar 90123
Telp/fax: (0411) 874742 - 871050 / 874070
Email: [email protected]
XXVI SULAWESI TENGGARA Badan Ketahanan Pangan
Jl. Pertanian No.5 Kendari
Telp/fax: (0401) 328198 - 321365
Email: [email protected]
XXVII SULAWESI TENGAH Badan Ketahanan Pangan
Prof. M. Yamin No. 17 Palu 94117
Telp/fax: (0451) 423177 - 423066 / 421044
Email: [email protected]
XXVIII GORONTALO BKP dan Pusat Informasi Jagung
Jl. HB Jasin Kompleks MAN Insan Cendekia
Telp/fax: (0435) 825677
XXIX SULAWESI UTARA Badan Ketahanan Pangan
Jl. Martadinata No. 11 Manado
Telp/fax: (0431) 852984 - 861750 - 856645
Email: [email protected]
XXX SULAWESI BARAT Badan Ketahanan Pangan
Jl. H. Abd. Malik Pattana Endeng 91511
Telp/fax: (0426) 22461, 2703181
Email: [email protected]
XXXI MALUKU Badan Ketahanan Pangan
Jln. Pengeringan Pantai Waihaong
Telp/fax: (0911) 312434 / 312474
Email: [email protected]
xxvii
LAMPIRAN 4.
DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014
No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat
XXXII MALUKU UTARA Dinas Pertanian
Jl. Raya Kusu-Kompleks Pertanian Sofifi
Telp: (0921) 3305456 - 3314457
Fax: (0921) 3122707 - 3121775
XXXIII PAPUA BKP dan Koordinasi Penyuluhan
Ged.B Lt.3 Kantor Dinas Otonom Provinsi Papua
Jl. Raya Kortaraja Jayapura 99351
Telp/fax: (0967) 585501
XXXIV PAPUA BARAT Dinas Pertanian Peternakan dan KP
Jl. Ekonomi Reremi No.48.a Manokwari 98312
Telp/fax: (0986) 211512 / 213182
xxviii
CATATAN
xxix
SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN Ged.E Lt.IV R.415 Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI
JL. Harsono RM NO.3 Ragunan – Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 Telp/Fax: (021) 7801045 | Website: dewanketahananpangan.pertanian.go.id
SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGANGed.E Lt.IV R.415 Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI
Jl. Harsono RM No.3 Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550Telp/fax: (021) 7801045 | Website: dewanketahananpangan.pertanian.go.id