Top Banner
65

7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

Dec 30, 2016

Download

Documents

vanlien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGANTAHUN 2015

Page 2: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

PEDOMAN KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2015

Page 3: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

ii

PEDOMAN KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN

Tim Penyusun: Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc.

Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed. Ir. Sudirman Maman, MM. Dr. Rachmi Widiriani, M.Si.

M. Rozali, SP. Eddy Suntoro, S.Sos., M.Si.

Prita Windyastuti, SP., MSE. Fitria Pusposari, STP., ME.

Munawar Khalil, SS. Chandra Hidorat, S.I.Kom.

Supriyatno, SE. Achmad Setiawan, S.Sos.

Sri Raharjo, S.Sos. Achmad Fuad

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN Ged.E Lt.IV R.415 Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI Jl. Harsono RM No.3 Ragunan – Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 Telp/fax: (021) 7801045 | Website: dewanketahananpangan.pertanian.go.id

Page 4: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

iii

PENGANTAR

Dalam rangka penyelenggaraan pangan, negara berperan mengatur dan memfasilitasi masyarakat serta dunia usaha untuk dapat bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional. Presiden Joko Widodo telah mengingatkan pentingnya sinergitas bersama dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab lintas kementerian/lembaga, Pemerintah Pusat –

Daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional serta wilayah. Koordinasi memperkuat sinergitas dan implementasi kebijakan pembangunan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Sebagai lembaga koordinasi fungsional di bawah Presiden, Dewan Ketahanan Pangan (DKP) mengemban peran penting dalam meningkatkan sinergitas antar instansi khususnya dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta program pangan, baik di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan, tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing.

Melalui forum ini diharapkan terbentuk sinergitas kebijakan, program dan peranan masing-masing instansi baik di tingkat pusat maupun daerah, serta dukungan dari swasta dan masyarakat untuk berparsitipasi aktif dalam mengimplementasikan kebijakan dan program nasional.

Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan ini merupakan acuan dalam Pelaksanakan tugas dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan sebagai lembaga koordinasi dan perumusan kebijakan pangan.

Jakarta, April 2015 Plt Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan

Winny Dian Wibawa NIP. 195903291984031002

Jakarta, April Plt Kepala Badan Ketaha Plt Kepala Badan Ketaha Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan

Winny Dian Wibawa Winny Dian Wibawa N NIPIP. 19590321959032

Page 5: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

iv

DAFTAR ISI

PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................... 2

C. SASARAN ......................................................................................... 2

D. RUANG LINGKUP ............................................................................ 2

E. PENGERTIAN ................................................................................... 2

II. DEWAN KETAHANAN PANGAN .......................................................... 5

A. PUSAT .............................................................................................. 5

1. Dewan Ketahanan Pangan ........................................................ 5

2. Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan ...................................... 6

a. Pelayanan Teknis ................................................................ 7

b. Pelayanan Administratif ....................................................... 8

3. Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan ................. 8

a. Pokja Teknis ........................................................................ 8

b. Pokja Ahli ............................................................................. 9

c. Pokja Khusus Pemberdayaan Masyarakat .......................... 9

d. Pokja Perberasan .............................................................. 10

B. PROVINSI ....................................................................................... 12

1. Dewan Ketahanan Pangan Provinsi ........................................ 12

a. Tugas DKP Provinsi ........................................................... 12

b. Fungsi DKP Provinsi .......................................................... 13

2. Kelompok Kerja DKP Provinsi .................................................. 13

3. Sekretariat DKP Provinsi .......................................................... 14

C. KABUPATEN/KOTA ....................................................................... 16

1. Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota ........................... 16

a. Tugas DKP Kabupaten/Kota .............................................. 16

b. Fungsi DKP Kabupaten/Kota ............................................. 17

2. Kelompok Kerja DKP Kabupaten/Kota ..................................... 17

3. Sekretariat DKP Kabupaten/Kota ............................................. 18

Page 6: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

v

III. KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN ................................ 20

A. RAPAT PLENO ............................................................................... 20

B. RAPAT KOORDINASI (RAKOR) .................................................... 20

C. KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN ........................... 20

D. SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN ................. 21

E. RAKOR DKP PROVINSI................................................................. 22

F. RAKOR DKP KABUPATEN/KOTA ................................................. 22

G. RAPAT KELOMPOK KERJA (POKJA) ........................................... 23

IV. RENCANA KERJA DEWAN KETAHANAN PANGAN ........................ 24

A. KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI 2015-2019 ........... 24

B. RENCANA AKSI PANGAN DAN GIZI DAERAH 2015-2019 .......... 24

C. PENGUATAN KELEMBAGAAN DKP ............................................ 26

D. PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA .............. 27

E. PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA ...................................... 29

F. SOSIALISASI DAN PUBLIKASI DKP ............................................. 29

G. PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN

........................................................................................................ 30

V. PENUTUP ............................................................................................. 31

LAMPIRAN ................................................................................................... vii

Page 7: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

vi

DAFTAR GAMBAR - Gambar 1. Susunan Organisasi Dewan Ketahanan Pangan ..... 11

- Gambar 2. Susunan Organisasi DKP Provinsi .......................... 15

- Gambar 3. Susunan Organisasi DKP Kabupaten/Kota .............. 19

- Gambar 4. Tata Koordinasi DKP Pusat dan Daerah .................. 23

Page 8: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

vii

DAFTAR LAMPIRAN

- Lampiran 1. SK Pembentukan Pengelola Sekretariat DKP ........ vii

- Lampiran 2. SK Pembentukan Kelompok Kerja DKP Provinsi .... xi

- Lampiran 3. SK Pembentukan DKP Kabupaten/Kota .............. xviii

- Lampiran 4. Direktori Kelembagaan DKP Provinsi .................. xxiv

Page 9: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

viii

Page 10: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama

dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang

dijamin di dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan

bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,

keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup,

aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional

maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh

wilayah NKRI sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya,

kelembagaan, dan budaya lokal.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menjadi

tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam pemenuhan

kebutuhan pangan rakyatnya, namun di sisi lain dengan sumber

daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia harus

mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.

Dewasa ini pembangunan ketahanan pangan dan gizi difokuskan

pada penguatan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan diyakini

dapat diwujudkan dengan melaksanakan program swasembada

pangan berkelanjutan, peningkatan nilai tambah produk pangan dan

ekspor pangan, pengendalian impor, diversifikasi pangan, penguatan

kelembagaan petani, pembangunan sumber daya manusia

Indonesia, dan lain sebagainya.

Untuk membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan,

melaksanakan evaluasi, dan melakukan pengendalian dalam

mewujudkan ketahanan pangan nasional, telah dibentuk Dewan

Ketahanan Pangan melalui Perpres No. 83 Tahun 2006 sebagai

Page 11: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

2

penyempurnaan dari Keppres Nomor 132 Tahun 2001. Tugas utama

Dewan Ketahanan Pangan (DKP) adalah mendukung pemerintah

dalam mewujudkan cita-cita pembangunan pangan dan gizi yang

meliputi penyediaan, distribusi, cadangan, penganekaragaman

konsumsi, pencegahan, serta penanggulangan masalah pangan dan

gizi baik di tingkat pusat maupun daerah.

Mengingat pentingnya peran DKP sebagai lembaga koordinasi lintas

sektor, maka disusun buku ”Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan

Pangan” sebagai acuan pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi sesuai dengan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Buku Pedoman Koordinasi DKP merupakan acuan bagi pelaksanaan

tugas dan koordinasi DKP.

C. SASARAN

Pedoman Koordinasi DKP diperuntukan bagi Ketua dan Anggota

DKP, Pokja DKP, dan Pengelola Sekretariat DKP, Sekretariat DKP

Povinsi, serta Sekretariat DKP Kabupaten/Kota.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman Koordinasi DKP mencakup Kelembagaan

DKP, Koordinasi DKP, dan Rencana Kerja DKP Tahun 2015 – 2019.

E. PENGERTIAN

Dalam Pedoman Koordinasi DKP terdapat beberapa pengertian

sebagai berikut:

Page 12: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

3

Pangan : Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati

produk pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik

yang diolah maupun tidak diolah yang

diperuntukkan sebagai makanan atau minuman

bagi konsumsi manusia, termasuk bahan

tambahan pangan, bahan baku pangan, dan

bahan lainnya yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan

makanan atau minuman.

Kedaulatan

Pangan

: Hak negara dan bangsa yang secara mandiri

menentukan kebijakan pangan yang menjamin

hak atas pangan bagi rakyat dan yang

memberikan hak bagi masyarakat untuk

menentukan sistem pangan yang sesuai dengan

potensi sumber daya lokal.

Kemandirian

Pangan

: Kemampuan negara dan bangsa dalam

memproduksi pangan yang beranekaragam dari

dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan

kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat

perseorangan dengan memanfaatkan potensi

SDA, SDM, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal

secara bermartabat.

Ketahanan

Pangan

: Kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai

dengan perseorangan, yang tercermin dari

tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah

maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,

merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan

dengan agama, keyakinan, dan budaya

masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan

produktif secara berkelanjutan.

Page 13: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

4

Swasembada

Pangan

: Usaha mencukupi kebutuhan padi, jagung,

kedelai, gula, dan daging/karkas melalui produksi

dalam negeri.

Cadangan

Pangan

Krisis

Pangan

:

:

Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya

Pangan dari hasil produksi dalam negeri dan

Cadangan Pangan Nasional serta impor apabila

kedua sumber utama tidak dapat memenuhi

kebutuhan.

Krisis Pangan adalah kondisi kelangkaan Pangan

yang dialami sebagian besar masyarakat di suatu

wilayah yang disebabkan oleh, antara lain,

kesulitan Distribusi Pangan, dampak perubahan

iklim, bencana alam dan lingkungan, dan konflik

sosial, termasuk akibat perang.

Pola

Konsumsi

Pangan

: Pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan

jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau

kelompok orang pada waktu tertentu, serta juga

dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan

masyarakat yang selanjutnya dapat diamati dari

parameter Pola Pangan Harapan (PPH).

Nilai Tambah

Produk

: Kandungan dan/atau kegunaan produk/jasa

tambahan yang dapat memberikan nilai lebih

terhadap produk.

Gizi

Seimbang

: Kepenuhan nutrisi yang tepat dalam jumlah,

waktu, dan komposisi.

Page 14: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

5

BAB II

DEWAN KETAHANAN PANGAN

Sesuai dengan isi Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang

Dewan Ketahanan Pangan, terdapat tiga tingkatan kelembagaan DKP

yaitu tingkat pusat, tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/ kota. Setiap

tingkatan memiliki tugas, fungsi, dan wewenang sesuai dengan otoritas

masing-masing.

Berikut penjelasan rinci kelembagaan DKP sebagaimana diamanatkan

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006:

A. PUSAT

1. Dewan Ketahanan Pangan

Lembaga non struktural DKP dipimpin oleh seorang Ketua,

dengan susunan organisasi sebagai berikut:

Ketua : Presiden Republik Indonesia

Ketua Harian : Menteri Pertanian

Sekretaris merangkap

Anggota

: Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian

Pertanian

Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri;

2. Menteri Keuangan;

3. Menteri Perindustrian;

4. Menteri Perdagangan;

5. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

6. Menteri Kelautan dan Perikanan;

7. Menteri Perhubungan;

8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat;

9. Menteri Kesehatan;

10. Menteri Sosial;

Page 15: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

6

11. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;

12. Menteri Negara Koperasi dan UMKM;

13. Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Perguruan

Tinggi;

14. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Bappenas

15. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara;

16. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi;

17. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS);

18. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(BPPOM)

* ) susunan organisasi menyesuaikan nomenklatur kementerian/ lembaga terkini

DKP mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan

kebijakan serta melakukan evaluasi dan pengendalian dalam

mewujudkan ketahanan pangan yang mencakup bidang

penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman pangan, serta pencegahan dan

penanggulangan masalah pangan dan gizi.

2. Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan

Dalam melaksanakan tugas, DKP dibantu oleh Sekretariat

Dewan yang secara ex-officio dilaksanakan oleh Badan

Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian. Sekretariat DKP

mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administratif kepada DKP melalui Kepala Badan Ketahanan

Pangan (BKP) selaku Sekretaris DKP.

Untuk kelancaran operasional Sekretariat DKP, Kepala Badan

Ketahanan Pangan membentuk Pengelola Sekretariat yang

terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Ketua dijabat

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Sekretaris dijabat Kepala

Bagian Umum – Sekretariat Badan Ketahanan Pangan, dan

Anggota terdiri dari staf yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Page 16: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

7

Pengelola Sekretariat DKP dibentuk sesuai dengan Surat

Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian

Pertanian.

Tugas dan fungsi Sekretariat DKP antara lain sebagai berikut:

a. Pelayanan Teknis

1) Menyusun program kerja DKP (kebijakan strategis,

rencana aksi tahunan, dan agenda kerja);

2) Menyiapkan bahan (referensi) penyusunan kebijakan;

3) Menyiapkan draft bahan Rapat Koordinasi Pangan DKP

(makalah, bahan presentasi, sambutan, dsb);

4) Melakukan koordinasi dalam rangka pengumpulan,

analisis, pengolahan data, penyajian informasi, serta

pengembangan kebijakan ketahanan pangan;

5) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan koordinasi

DKP seperti: Rapat Pleno, Rapat Koordinasi, Konferensi,

Sidang Regional, seminar/workshop, sosialisasi, dan lain

sebagainya;

6) Melakukan koordinasi dengan Pokja DKP dan stakeholder

lainnya dalam menyiapkan bahan kebijakan yang akan

dibahas dalam Rapat Koordinasi DKP sesuai kondisi

perkembangan ketahanan pangan;

7) Melakukan evaluasi (semester dan tahunan) dan

pelaporan (triwulanan, semester, dan tahunan);

8) Menyusun laporan hasil kegiatan koordinasi kepada

Sekretaris DKP, untuk disampaikan kepada Ketua Harian

DKP dan Ketua DKP;

9) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pemberian

Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara;

10) Mengelola dokumentasi dan publikasi DKP.

b. Pelayanan Administratif:

1) Merencanakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan

dan anggaran;

2) Memfasilitasi surat/berkas Sekretaris DKP;

Page 17: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

8

3) Mengecek kelengkapan kegiatan;

4) Menyiapkan bahan/materi untuk rapat/pertemuan;

5) Menyusun database DKP;

6) Mengoordinasikan dan mengomunikasikan kegiatan

kepada seluruh Anggota Pokja DKP;

7) Melakukan pembinaan dan kontrol kegiatan administrasi.

3. Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan

Kelompok Kerja (Pokja) DKP terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,

Sekretaris merangkap anggota, dan Anggota. Menteri

Pertanian/Ketua Harian DKP telah membentuk 4 Pokja DKP

yang terdiri dari (a) Pokja Teknis, (b) Pokja Ahli, (c) Pokja

Khusus Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat, dan (d)

Pokja Perberasan. Disamping keempat Pokja tersebut, Ketua

Harian DKP dapat membentuk Pokja-Pokja lainnya sesuai

dengan kebutuhan.

a. Pokja Teknis

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, diperlukan

koordinasi perumusan kebijakan dan evaluasi serta

pengendalian program ketahanan pangan dari

kementerian/lembaga teknis. Pokja Teknis DKP dibentuk

berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Harian DKP

yang keanggotaanya terdiri dari pejabat tinggi kementerian/

lembaga terkait. Tugas Pokja Teknis adalah:

1) Membantu DKP dalam menyiapkan bahan perumusan

kebijakan pemantapan ketahanan pangan nasional, yang

meliputi aspek ketersediaan, distribusi, konsumsi, mutu,

gizi, dan keamanan pangan;

2) Membantu DKP dalam melaksanakan evaluasi dan

pengendalian pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan

nasional.

Dalam melaksanakan tugas, Pokja Teknis dapat mengadakan

rapat secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan

Page 18: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

9

kebutuhannya, serta dapat mengundang pihak lain terkait

dengan penyelenggaraan tugas DKP.

b. Pokja Ahli

Dalam rangka perumusan kebijakan dan melaksanakan evaluasi

serta pengendalian upaya pemantapan ketahanan pangan yang

sistematis, komperhensif, mendalam, dan berwawasan nasional

maka diperlukan saran dan masukan dari para ahli di bidang

ketahanan pangan. Pokja Ahli DKP dibentuk berdasarkan

Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Harian DKP yang

keanggotaanya terdiri dari tenaga ahli/pakar dari perguruan

tinggi, organisasi profesi, swasta, LSM, maupun pemerintahan.

Tugas Pokja Ahli, adalah:

1) Membantu DKP dalam menghimpun, mengolah, dan

menyajikan bahan perumusan kebijakan pemantapan

ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan,

distribusi, konsumsi, mutu, gizi, dan keamanan pangan;

2) Memberi masukan kepada DKP yang berkaitan dengan

upaya-upaya pemantapan ketahanan pangan, baik jangka

pendek maupun jangka menengah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja Ahli dapat mengadakan

rapat secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan

kebutuhan yang dipimpin oleh Ketua Pokja Ahli dan dapat

mengundang pihak lain terkait dengan upaya pemantapan

ketahanan pangan. Pokja Ahli wajib menyampaikan laporan

secara berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

c. Pokja Khusus Pemberdayaan Ketahanan Pangan

Masyarakat

Pokja Khusus Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat

dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Harian

DKP yang keanggotaannya terdiri dari berbagai organisasi

kemasyarakatan non pemerintah (NGO). Tugas Pokja Khusus

Pemberdayaan Ketahanan Pangan Masyarakat adalah:

Page 19: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

10

1) Memberi masukan kepada pemerintah melalui DKP yang

berkaitan dengan upaya-upaya pemantapan ketahanan

pangan, sebagai bahan pertimbangan untuk perumusan

kebijakan ketahanan pangan;

2) Membantu sosialisasi dan konsultasi kebijakan ketahanan

pangan kepada masyarakat luas;

3) Menyerap dan mangartikulasikan pengalaman-pengalaman

praktis masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan;

4) Mendorong pengembangan prakarsa masyarakat untuk

ketahanan pangan dan kemandirian pangan;

5) Membantu pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan

ketahanan pangan.

d. Pokja Perberasan

Pokja Perberasan dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri

Pertanian/Ketua Harian DKP yang keanggotaannya terdiri dari

perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga terkait dengan

kebijakan perberasan. Tugas Pokja Perberasan adalah:

1) Membantu DKP menghimpun, mengolah, dan menyajikan

bahan perumusan kebijakan perberasan yang meliputi

ketersediaan, harga dan pasokan, serta konsumsi beras;

2) Membantu DKP dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan

perberasan nasional.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja Ahli dapat mengadakan

rapat secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan

kebutuhan yang dipimpin oleh Ketua Pokja Ahli dan dapat

mengundang pihak lain terkait dengan upaya pemantapan

ketahanan pangan. Pokja Ahli wajib menyampaikan laporan

secara berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Page 20: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

11

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KETAHANAN PANGAN

Gambar 1. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Pangan

KETUA : Presiden RI

KETUA HARIAN : Menteri Pertanian

SEKRETARIS :

Kepala Badan Ketahanan Pangan,

Kementerian Pertanian

SEKRETARIAT DKP:

Ex-officio di Badan Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian

POKJA AHLI Tenaga Ahli /Pakar, PT,

Swasta, Pemerintah

ANGGOTA :

16 Menteri dan 2 Kepala LPND

POKJA TEKNIS Pejabat Tinggi

Kementerian/Lembaga

POKJA KHUSUS LSM, Organisasi

Kemasyarakatan, Lainnya

POKJA PERBERASAN Pejabat

Kementerian/Lembaga

Page 21: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

12

B. PROVINSI

1. Dewan Ketahanan Pangan Provinsi

DKP Provinsi dibentuk untuk membantu tugas Gubernur.

Susunan keanggotaan dan tata kerja DKP Provinsi ditetapkan

oleh Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi. Struktur organisasi

DKP Provinsi terdiri dari Ketua, Ketua Harian, Sekretaris

merangkap Anggota, dan Anggota.

Ketua : Gubernur

Ketua Harian : Wakil Gubernur/Sekretaris Daerah

Sekretaris Merangkap

Anggota

: Kepala Badan/Dinas/Unit Kerja Perangkat

Daerah yang menangani ketahanan pangan

Anggota : Badan/Dinas/Unit Kerja Teknis terkait ketahanan

pangan

a. Tugas DKP Provinsi

DKP Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam:

1) Merumuskan kebijakan/program Gubernur selaku ketua DKP

Provinsi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan

provinsi dengan memperhatikan kebijakan nasional;

2) Merumuskan kebijakan/program Gubernur dalam rangka

mendorong keikutsertaan swasta dan masyarakat dalam

penyelenggaraan ketahanan pangan;

3) Melaksanakan evaluasi dan pengendalian kebijakan/program

ketahanan pangan provinsi.

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas DKP, Ketua DKP Provinsi:

1) Mengundang Bupati/Walikota, Kepala Dinas/Badan/Unit Kerja

Perangkat Daerah; atau Pejabat tertentu, tokoh masyarakat,

serta unsur-unsur lain yang terkait untuk menghadiri Rapat

Koordinasi atau pertemuan DKP, dan mengikutsertakanya

dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan provinsi.

Page 22: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

13

2) Membentuk Pokja yang dianggap perlu dalam mewujudkan

ketahanan pangan wilayahnya.

b. Fungsi DKP Provinsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, DKP Provinsi

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Koordinasi perumusan kebijakan di bidang pangan, antara lain

mencakup peningkatan produksi pangan berkelanjutan,

peningkatan nilai tambah bagi pelaku usaha pangan,

penguatan distribusi, logistik dan cadangan pangan wilayah,

penganekaragaman pangan, pencegahan serta

penanggulangan masalah pangan dan gizi;

2) Koordinasi dan sinergitas lintas sektor dengan seluruh

stakeholder dan masyarakat dalam merumuskan langkah

operasional program pembangunan pangan;

3) Mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi

pemerintah, swasta, serta lembaga masyarakat untuk

meningkatkan efektifitas program pembangunan pangan

wilayah;

4) Koordinasi evaluasi dan pengendalian program pangan

wilayah.

2. Kelompok Kerja DKP Provinsi

Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Ketua DKP Provinsi

dapat membentuk Pokja di tingkat provinsi. Anggota Pokja

adalah tenaga ahli dari unsur pakar, swasta, LSM, pejabat

pemerintah yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketahanan

pangan wilayah maupun elemen masyarakat lainnya yang

dipandang perlu oleh masing-masing daerah seperti kalangan

media massa dan lain sebagainya. Tugas Pokja antara lain:

1) Memberikan masukan dan menyiapkan bahan perumusan

kebijakan/program pembangunan pangan wilayah;

Page 23: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

14

2) Menyampaikan informasi aktual mengenai status ketahanan

pangan dan gizi masyarakat, melakukan analisis dan

selanjutnya memberikan masukan bahan kebijakan/program

penanganan masalah-masalah pangan dan gizi kepada

Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi;

3) Membantu mengevaluasi implementasi program DKP yang

telah dilaksanakan.

3. Sekretariat DKP Provinsi

Dalam melaksanakan tugas, DKP Provinsi dibantu oleh

Sekretariat DKP Provinsi, yang secara ex-officio dilaksanakan

oleh Badan/Dinas/Unit Kerja Perangkat Daerah yang menangani

ketahanan pangan dan bertanggung jawab kepada Gubernur

selaku Ketua DKP Provinsi. Tugas Sekretariat DKP antara lain:

1) Menyusun Program Kerja DKP Provinsi;

2) Menyiapkan bahan (data dan referensi) untuk penyusunan

kebijakan Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi;

3) Menyiapkan draft bahan rapat koordinasi (pembuatan

makalah, tayangan dan sambutan, dll);

4) Melakukan koordinasi dalam pengumpulan dan menganalisis

data serta informasi yang akurat yang dibutuhkan DKP

Provinsi;

5) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan koordinasi

dengan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pencapaian

target dan sasaran pangan wilayah.

6) Melakukan koordinasi dengan Pokja dan stakeholder lainnya

dalam menyiapkan bahan kebijakan untuk dibahas lebih lanjut

dalam Rapat Koordinasi DKP;

7) Menyusun laporan hasil kegiatan koordinasi untuk

disampaikan kepada Gubernur/Ketua DKP Provinsi.

Page 24: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

15

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI

Gambar 2. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi

POKJA Tenaga Ahli /Pakar, Pejabat Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan, Pelaku Usaha

KETUA : Gubernur

KETUA HARIAN : Wakil Gubernur/ Sekretaris Daerah

SEKRETARIS : Kepala

Badan/Dinas/Unit yang menangani

ketahanan pangan

SEKRETARIAT DKP:

Ex-officio di Badan/Dinas/Unit Kerja yang menangani

ketahanan pangan

ANGGOTA :

Dinas/Instansi teknis terkait dengan ketahanan pangan

KETUA HARIAN : Wakil Gubernur/ Sekretaris Daerah

Page 25: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

16

C. KABUPATEN/KOTA

1. Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota

Organisasi, susunan keanggotaan, dan tata kerja DKP

Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota selaku Ketua

DKP Kabupaten/Kota. Susunan keanggotaan DKP

Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua, Ketua Harian, Sekretaris

merangkap Anggota, dan Anggota.

Ketua : Bupati/Walikota

Ketua Harian : Wakil Bupati/Wakil Walikota/Sekretaris Daerah

Sekretaris Merangkap

Anggota

: Kepala Badan/Dinas/Unit Kerja Perangkat Daerah

yang menangani ketahanan pangan

Anggota : Badan/Dinas/Unit Kerja Teknis terkait ketahanan

pangan

a. Tugas DKP Kabupaten/Kota

DKP Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu Bupati/

Walikota:

1) Merumuskan kebijakan/program Bupati/Walikota selaku ketua

DKP kabupaten/kota dalam rangka mewujudkan ketahanan

pangan kabupaten/kota dengan memperhatikan kebijakan

nasional dan provinsi;

2) Merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong

keikutsertaan swasta dan masyarakat dalam

penyelenggaraan pangan;

3) Melaksanakan evaluasi dan pengendalian program

pembangunan pangan di tingkat kabupaten/kota.

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas DKP, Ketua DKP

Kabupaten/Kota, dapat:

Page 26: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

17

Mengundang Kepala Dinas/Badan/Unit Kerja Perangkat

Daerah; tokoh masyarakat serta unsur-unsur lain yang terkait

untuk menghadiri rapat koordinasi atau pertemuan DKP;

Membentuk Pokja Teknis dan Pokja-Pokja lain yang dianggap

perlu dalam mewujudkan ketahanan pangan wilayahnya.

b. Fungsi DKP Kabupaten/Kota

Dalam melaksanakan tugas tersebut, DKP Kabupaten/Kota

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Koordinasi perumusan kebijakan di bidang pangan, antara lain

mencakup peningkatan produksi pangan berkelanjutan,

peningkatan nilai tambah bagi pelaku usaha pangan,

penguatan distribusi, logisitik dan cadangan pangan wilayah,

penganekaragaman pangan, pencegahan serta

penanggulangan masalah pangan dan gizi;

2) Koordinasi dan sinergitas lintas sektor dengan seluruh

stakeholder dan masyarakat dalam merumuskan langkah

operasional program pembangunan pangan;

3) Mengembangkan jaringan dan sistem koordinasi antar instansi

pemerintah, swasta, serta lembaga masyarakat untuk

meningkatkan efektifitas program pembangunan pangan

wilayah.

2. Kelompok Kerja DKP Kabupaten/Kota

Untuk pelaksanaan tugas DKP, Ketua DKP kabupaten/kota

dapat membentuk Pokja yang terdiri atas tenaga ahli dari unsur

perguruan tinggi, pejabat pemerintah, organisasi

kemasyarakatan, pelaku usaha maupun elemen masyarakat

lainnya yang dipandang perlu oleh masing-masing daerah.

Tugas Pokja antara lain:

1) Memberikan masukan dan menyiapkan bahan perumusan

kebijakan/program pembangunan pangan wilayah;

Page 27: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

18

2) Menyampaikan informasi aktual mengenai status ketahanan

pangan dan gizi masyarakat, melakukan analisis dan

selanjutnya memberikan masukan sebagai bahan

kebijakan/program penanganan masalah-masalah pangan

dan gizi kepada Bupati/Walikota selaku Ketua DKP

Kabupaten/Kota;

3) Membantu mengevaluasi implementasi program DKP yang

telah dilaksanakan.

3. Sekretariat DKP Kabupaten/Kota

Dalam melaksanakan tugas DKP Kabupaten/Kota dibantu oleh

Sekretariat DKP Kabupaten/Kota yang secara ex-officio

dilaksanakan oleh Badan/Unit Kerja/Perangkat Daerah yang

menangani ketahanan pangan dan bertanggung jawab kepada

Bupati/Walikota selaku Ketua DKP kabupaten/kota. Tugas

Sekretariat DKP Kabupaten/Kota, antara lain:

1) Menyusun Program Kerja DKP kabupaten/kota;

2) Menyiapkan bahan (data dan referensi) untuk penyusunan

kebijakan Bupati/Walikota selaku Ketua DKP kabupaten/kota;

3) Menyiapkan draft bahan rapat koordinasi (pembuatan

makalah, tayangan dan sambutan, dll);

4) Melakukan koordinasi dalam pengumpulan dan menganalisis

data serta informasi yang akurat yang dibutuhkan DKP

kabupaten/kota;

5) Menyiapkan dan menyelenggarakan kegiatan koordinasi lintas

sektor dalam pencapaian target dan sasaran pangan wilayah.

6) Melakukan koordinasi dengan Pokja dan stakeholder lainnya

dalam penyusunan bahan kebijakan yang akan dibahas lebih

lanjut dalam Rapat Koordinasi DKP;

Page 28: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

19

7) Menyusun laporan hasil kegiatan koordinasi untuk disampaikan kepada Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota.

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

Tabel 3. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota

KETUA : Bupati/Walikota

KETUA HARIAN : Wakil Bupati/Wakil Walikota/Sekda

SEKRETARIS : Kepala

Badan/Dinas/Unit Kerja yang menangani

ketahanan pangan

SEKRETARIAT DKP:

Ex-Officio di Badan/Dinas/Unit Kerja

yang menangani ketahanan pangan

POKJA Tenaga Ahli /Pakar, Pejabat Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan, Pelaku Usaha

ANGGOTA :

Dinas/Instansi Teknis terkait

Page 29: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

20

BAB III

KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN

A. RAPAT PLENO

Rapat Pleno merupakan forum yang diselenggarakan untuk

menentukan kebijakan pangan nasional dan membahas laporan

pelaksanaan tugas DKP. Rapat Pleno dipimpin oleh Presiden selaku

Ketua DKP serta dihadiri oleh Anggota DKP dan pihak-pihak terkait

lainnya. Rapat Pleno dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali

dalam setahun.

B. RAPAT KOORDINASI (RAKOR)

Rapat Koordinasi (Rakor) adalah forum komunikasi lintas sektor

untuk membahas isu-isu terkini terkait dengan ketahanan pangan.

Rakor dipimpin oleh Ketua Harian dan dilaksanakan dengan

melibatkan pihak-pihak terkait sesuai dengan isu yang dibahas.

Rumusan yang dihasilkan merupakan bahan masukan bagi

pengambilan kebijakan, penyusunan program, ataupun upaya tindak

lanjut yang akan dilakukan. Rakor tingkat pusat dilaksanakan

sekurang-kurangnya tiga kali dalam setahun. Rakor DKP Provinsi

dan Kabupaten/Kota diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali

dalam satu tahun.

C. KONFERENSI DEWAN KETAHANAN PANGAN

Konferensi Dewan Ketahanan Pangan merupakan forum koordinasi

bagi para Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi. Konferensi

dilaksanakan minimal dua tahun sekali dan difasilitasi oleh

Sekretariat DKP. Konferensi DKP dipimpin oleh Presiden selaku

Ketua DKP untuk membahas dan merumuskan hal-hal yang

berkaitan dengan kebijakan pangan nasional. Materi yang dibahas

dalam Konferensi adalah hasil rumusan kebijakan yang disepakati

dalam Sidang Regional.

Page 30: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

21

Sesuai dengan tata kerja yang telah disepakati, Konferensi

diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu: (1) Sidang Konsultasi

Teknis yang diikuti oleh Ketua Harian atau Sekretaris DKP atau

Kepala Badan/Dinas/Unit Perangkat Daerah yang menangani

ketahanan pangan tingkat provinsi; dan (2) Sidang Pleno dipimpin

oleh Presiden selaku Ketua DKP dan diikuti oleh Gubernur selaku

Ketua DKP Provinsi.

Konferensi DKP sebagai forum tertinggi DKP juga merupakan bentuk

evaluasi kinerja bagi para pemangku kepentingan ketahanan pangan

di daerah. Melalui forum ini, sejumlah program yang disepakati

menjadi kesepakatan bersama sebagai wujud komitmen dan

tanggung jawab akan pentingnya pembangunan ketahanan pangan.

Kesepakatan tersebut kemudian akan diimplementasikan di masing-

masing daerah sebagai bentuk komitmen bersama bahwa

pembangunan ketahanan pangan sebagai prioritas utama

pembangunan di daerah.

D. SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN

Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan merupakan forum

koordinasi bagi para Bupati/Walikota, selaku Ketua DKP

Kabupaten/Kota. Sidang Regional dilaksanakan minimal setiap

tahun dan difasilitasi oleh Sekretariat DKP. Pimpinan Sidang

Regional dipilih oleh Bupati/Walikota peserta Sidang Regional.

Materi yang dibahas dalam Sidang Regional adalah hasil konsultasi

antara DKP dengan DKP Provinsi serta hal-hal lain yang dipandang

perlu oleh DKP Kabupaten/Kota. Bahan rumusan kebijakan, yang

disepakati dalam Sidang Regional menjadi bahan utama yang akan

dibahas dalam Konferensi DKP.

Sidang Regional DKP sebagai forum tertinggi DKP juga merupakan

bentuk evaluasi kinerja bagi para pemangku kepentingan ketahanan

pangan di daerah. Melalui forum ini, sejumlah program yang

disepakati menjadi kesepakatan bersama sebagai wujud komitmen

dan tanggung jawab akan pentingnya pembangunan ketahanan

pangan. Kesepakatan tersebut kemudian akan diimplementasikan di

masing-masing daerah.

Page 31: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

22

E. RAKOR DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI

Rakor DKP Provinsi dilaksanakan dengan mengundang

Bupati/Walikota selaku Ketua DKP Kabupaten/Kota dan diadakan

sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Hasil Rakor DKP

Provinsi kemudian disampaikan kepada Ketua Harian DKP melalui

Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian selaku

Sekretariat DKP.

Peran Pengelola Sekretariat DKP Provinsi adalah memfasilitasi

kebutuhan yang berkaitan dengan pemantapan ketahanan pangan

kepada pimpinan serta menyiapkan bahan dan informasi yang akan

dibahas dalam Rapat Koordinasi DKP Provinsi. DKP Provinsi

menyampaikan laporan kepada DKP secara berkala minimal sekali

dalam setahun.

F. RAKOR DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/KOTA

DKP Kabupaten/Kota melakukan rapat koordinasi dengan Anggota

DKP Kabupaten/Kota sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi DKP

Provinsi termasuk menjaring isu dan masukan terkait ketahanan

pangan di kabupaten/kota. Rakor DKP Kabupaten/Kota

dilaksanakan dengan mengundang pejabat terkait, tokoh

masyarakat, dan unsur-unsur lain terkait dengan ketahanan pangan

kabupaten/kota. Rakor DKP Kabupaten/Kota diadakan sekurang-

kurangnya sekali dalam setahun. Hasil Rakor DKP Kabupaten/Kota

disampaikan kepada Ketua DKP Pusat dan ditembuskan kepada

Ketua DKP Provinsi.

Peran Pengelola Sekretariat DKP Provinsi adalah memfasilitasi

kebutuhan yang berkaitan dengan pemantapan ketahanan pangan

kepada pimpinan serta menyiapkan bahan dan informasi yang akan

dibahas dalam Rapat Koordinasi DKP Kabupaten/Kota. DKP

Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kepada DKP Provinsi

secara berkala minimal setiap 6 bulan.

Page 32: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

23

G. RAPAT KELOMPOK KERJA (POKJA)

Rapat Pokja DKP dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. Materi yang dibahas dalam Rapat Pokja antara lain mengenai hal-hal aktual yang membutuhkan tanggapan ataupenyelesaian segera. Hasil yang diperoleh merupakan salah satu bentuk kontribusi Pokja dalam penyusunan rancangan pembangunan ketahanan pangan. Forum ini juga bermanfaat untuk memberikan pencerahan kepada seluruh anggota Pokja terhadap program dan kegiatan pembangunan ketahanan nasional, daerah, maupun internasional. Rapat Pokja dapat dilakukan beberapa kali, minimal satu kali dalam dua tahun. Apabila dipandang perlu, Pokja dapat mengundang pihak-pihak terkait sesuai dengan kebutuhan rapat.

Mekanisme Koordinasi DKP Pusat dan Daerah

Tabel.4 Tata koordinasi DKP Pusat - Daerah

DKP Kabupaten/Kota

DKP Propinsi

Sidang Regional DKP

Konferensi DKP

Rapat Koordinasi

Rapat Pleno Dipimpin Ketua DKP, 2 kali setahun, dan/atau sewaktu diperlukan dengan materi laporan pelaksanaan tugas DKP.

Dipimpin Ketua Harian DKP, 3 kali dalam setahun, dan/atau sewaktu diperlukan dengan materi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan Ketua DKP Provinsi sekurang-kurangnya 1 kali dalam dua tahun.

Rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan Ketua DKP

Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.

Mengadakan rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan Ketua DKP Kabupaten/Kota di wilayahnya sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun.

Mengadakan rapat konsultasi dan/atau koordinasi dengan pejabat tertentu, tokoh masyarakat, dan unsur-unsur terkait

sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun.

Page 33: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

24

BAB IV

RENCANA KERJA DEWAN KETAHANAN PANGAN

A. KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI 2015 – 2019

Penyelenggaraan pangan merupakan bagian dari ketahanan

nasional. Melalui tata kelola pangan yang baik, akan dihasilkan

stabilitas politik yang kuat dan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Oleh sebab itu, dalam menciptakan iklim yang kondusif, perlu

dilakukan koordinasi yang erat di pusat dan tingkat daerah.

Sesuai dengan arah kebijakan Kabinet Kerja Jokowi-JK yang

tercantum dalam poin ke-7 dari 9 Agenda Prioritas (Nawa Cita), akan

dilakukan perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Dalam menggerakan

sektor-sektor strategis domestik tersebut, salah satu upaya yang

dapat dilaksanakan yaitu dengan membangun kedaulatan pangan.

Pembangunan kedaulatan pangan sebagaimana dimaksud

dilakukan melalui berbagai program kegiatan seperti pembangunan

waduk dan perbaikan jaringan irigasi, penguatan sektor kelautan dan

perikanan, revitalisasi peran BUMN, dan lain sebagainya.

Swasembada Padi, Jagung, Kedelai, Gula, dan Daging akan

didorong melalui pemberian bantuan benih, pupuk, alsintan,

pendampingan, dan fasilitas lainnya. Arah kebijakan pangan

nasional terangkum dalam Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi

2015-2019.

Untuk itu diperlukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program

dari kementerian/ lembaga Anggota DKP, serta peranan Gubernur

dan Bupati/Walikota selaku Ketua DKP bersama dengan SKPD

terkait sangat diperlukan dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Dengan sinergi dan kerjasama yang solid antara pemerintah,

akademisi, lembaga non pemerintahan, para pelaku usaha pangan

dan masyarakat diharapkan Indonesia akan siap menghadapi era

perdagangan bebas terutama menjelang AEC/MEA (Masyarakat

Ekonomi ASEAN) yang akan dimulai pada akhir 2015. Ketika

kedaulatan pangan telah terwujud, maka perdagangan bebas bukan

Page 34: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

25

menjadi suatu ancaman, melainkan peluang besar dalam

peningkatan kesejahteraan bangsa.

Secara garis besar, rencana kerja DKP dalam Kebijakan Strategis

Pangan dan Gizi 2015-2019 dijabarkan sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kedaulatan Pangan

a. Pengelolaan Sumber Daya Lahan

b. Peningkatan Produksi Pangan Strategis yang Berdaya Saing

c. Pengembangan Cadangan Pangan Pusat, Daerah, dan

Masyarakat

d. Pengaturan Ekspor dan Impor Pangan

e. Memperkuat Hilirisasi Pertanian

2. Meningkatkan Akses Pangan Masyarakat

a. Efisiensi Pemasaran

b. Stabilisasi Harga di Tingkat Petani dan Konsumen

c. Penanganan Rawan Pangan (transien dan kronis)

- Penyediaan dan Penyaluran Pangan Bersubsidi

- Penanggulangan Kemiskinan di Pertanian dan Pedesaan

3. Pemanfaatan dan Keamanan Pangan

1) Pengembangan Pangan Lokal

2) Keamanan Pangan

4. Penanganan Masalah Gizi

5. Penguatan Kelembagaan Pangan

1) Regenerasi Petani

2) Penguatan Organisasi Petani/Nelayan

3) Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Pangan dan Gizi

4) Penguatan Koordinasi Kelembagaan Pangan

Penguatan Dewan Ketahanan Pangan

Penguatan Kemitraan ABG Plus (Triple Helix Plus)

*) Secara rinci, Rencana kerja DKP dapat dilihat dalam Kebijakan Strategis

Pangan dan Gizi Tahun 2015 – 2019.

Page 35: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

26

B. RENCANA AKSI PANGAN DAN GIZI DAERAH 2015 - 2019

Gubernur selaku Ketua DKP Provinsi menyusun program aksi

ketahanan pangan provinsi dengan memperhatikan Kebijakan

Strategis Pangan dan Gizi Nasional dan arahan Ketua

DKP/Presiden. Bupati/Walikota menyusun program aksi ketahanan

pangan kabupaten/kota dengan memperhatikan Kebijakan Strategis

Pangan dan Gizi Nasional, arahan Ketua DKP/Presiden, dan

kebijakan ketahanan pangan provinsi. Penyusunan program aksi

ketahanan pangan daerah tahun 2015-2019 disesuaikan dengan

potensi dan kepentingan yang ada di masing-masing wilayah.

Program aksi ketahanan pangan daerah ditetapkan sesuai dengan

kesepakatan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Anggota DKP di

masing-masing tingkatan dan wajib dilaksanakan sesuai dengan

tugas dan fungsi yang telah disepakati. Sekretariat DKP Provinsi dan

Kabupaten/Kota mendorong fasilitasi program aksi ketahanan

pangan daerah.

C. PENGUATAN KELEMBAGAAN DKP

Tugas dan fungsi kelembagaan yang menangani ketahanan pangan

sebagai Sekretariat DKP dimaksudkan untuk memperlancar dan

memfasilitasi pelaksanaan koordinasi DKP. Tugas-tugas koordinasi

ditujukan antara lain menyangkut: (a) pemenuhan ketersediaan

pangan, (b) pengentasan rawan pangan, (c) stabilisasi cadangan

dan harga pangan; (d) pemenuhan kebutuhan gizi seimbang, dan (e)

pengawasan keamanan pangan, serta (f) pelaksanaan DKP sebagai

forum yang efektif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk

membahas dan mengintergrasikan kebijakan serta program kerja

ketahanan pangan lainnya.

Secara spesifik, tugas dan fungsi kelembagaan yang menangani

ketahanan pangan selaku Sekretariat DKP antara lain:

1) Identifikasi potensi sumber daya dan produksi pangan,

kebutuhan produksi dan, keragaman konsumsi masyarakat;

2) Pengkajian, pemantauan, pengendalian ketersediaan, dan

kecukupan, serta keamanan pangan;

Page 36: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

27

3) Pengkajian, pemantauan dan evaluasi, serta pengoordinasian

pelaksanaan pengelolaan cadangan pangan, baik cadangan

pangan pemerintah maupun cadangan pangan masyarakat;

4) Pemantauan dan evaluasi pengelolaan penyaluran pangan

tertentu bersifat pokok serta mengembangkan dan

memfasilitasi penyaluran pangan antar kelompok masyarakat;

5) Pengkajian perumusan kebijakan, dan pemantauan harga

pangan tertentu bersifat pokok, serta pengembangan sistem

informasi manajemen ketahanan pangan;

6) Pelaksanakan penyuluhan, promosi dan gerakan peningkatan

mutu konsumsi pangan, serta penganekaragaman konsumsi

pangan melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya kearifan

lokal;

7) Pengembangan, pemantauan, serta evaluasi sistem

kewaspadaan pangan dan gizi;

8) Pengembangan, fasilitasi, pemantauan, dan evaluasi

peningkatan akses masyarakat terhadap pangan, antara lain

melalui pengembangan kemitraan antara masyarakat

konsumen dengan masyarakat produsen, maupun

pengembangan pasar-pasar pangan yang dapat diakses oleh

konsumen secara lebih mudah;

9) Perumusan, pengawasan, pembinaan dan pemantauan

penerapan norma, standar mutu serta keamanan pangan;

10) Menyiapkan sistem koordinasi fungsional yang efektif.

D. PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA

Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) adalah apresiasi

yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan aparatur

pemerintah, baik perseorangan maupun kelompok, yang berprestasi

dan berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan,

kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. Penyerahan

Penghargaan APN diberikan setiap satu tahun sekali dan umumnya

dilakukan di Istana Negara pada akhir tahun.

Page 37: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

28

Proses penjaringan calon penerima Penghargaan APN dilaksanakan

melalui dua cara yaitu langsung dan berjenjang. Penjaringan

langsung merupakan hasil usulan kementerian/lembaga Anggota

DKP, sedangkan penjaringan berjenjang merupakan hasil

penjaringan DKP Provinsi sesuai dengan usulan DKP

Kabupaten/Kota. Penjaringan calon penerima Penghargaan APN

pada umumnya dilakukan sejak pertengahan tahun dengan

melibatkan Sekretariat DKP di berbagai tingkatan.

Penerima Penghargaan APN dipilih sesuai dengan kategori yang

telah ditetapkan. Syarat dan ketentuan mengenai Penghargaan APN

diuraikan secara rinci dalam Pedoman Umum dan Pedoman

Pelaksanaan Penghargaan APN yang disusun oleh Sekretariat DKP.

Berikut proses seleksi berjenjang Penghargaan APN secara umum

di masing-masing tingkatan:

1. Pusat

DKP melakukan seleksi dan penetapan calon penerima

Penghargaan APN sesuai dengan usulan DKP Provinsi. Proses

seleksi dan calon penerima Penghargaan APN dilakukan oleh tim

independen dan difasilitasi oleh Sekretariat DKP. Penetapan

penerima Penghargaan APN dilaksanakan dengan memperhatikan

Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan Penghargaan APN

serta hasil seleksi tim penilai independen.

2. Provinsi

DKP Provinsi melakukan penetapan, dan pengusulan calon

penerima Penghargaan APN hasil usulan DKP Kabupaten/Kota

kepada Ketua Harian DKP. Pengusulan calon penerima

Penghargaan APN difasilitasi oleh Sekretariat DKP Provinsi dan

dilaksanakan dengan memperhatikan Pedoman Umum dan

Pedoman Pelaksanaan Penghargaan APN serta usulan DKP

Kabupaten/Kota;

3. Kabupaten/Kota

DKP Kabupaten/Kota melakukan penjaringan dan pengusulan calon

penerima Penghargaan APN kepada Gubernur untuk diusulkan

kepada Ketua Harian DKP. Pengusulan calon penerima

Page 38: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

29

Penghargaan APN difasilitasi oleh Sekretariat DKP Kabupaten/Kota

dan dilaksanakan dengan memperhatikan Pedoman Umum,

Pedoman Pelaksanaan Penghargaan APN serta kualitas calon

penerima Penghargaan APN.

E. PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA

Hari Pangan Sedunia (HPS) ditetapkan ketika Organisasi Pangan

dan Pertanian (FAO) didirikan dan diperingati secara internasional

pada tanggal 16 Oktober. Di Indonesia peringatan HPS secara

nasional dilaksanakan sekitar tanggal 16 Oktober, sedangkan di

daerah peringatan HPS disesuaikan dengan jadwal dan agenda

masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

Penyelenggaraan HPS dilaksanakan dengan memperhatikan tema

HPS internasional, nasional, dan provinsi yang disesuaikan dengan

kondisi dan situasi masing-masing tingkatan. Penyelenggaraan HPS

dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan

dengan harapan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat

terhadap kemiskinan dan kelaparan.

Peringatan HPS umumnya dilakukan melalui berbagai kegiatan

antara lain diskusi, penyerahan penghargaan, dan pameran. Ketua

DKP Provinsi dan DKP Kabupaten/Kota wajib mendorong

penyelenggaraan HPS di setiap tingkatan.

F. SOSIALISASI DAN PUBLIKASI DKP

Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan sosialisasi dan publikasi

terkait dengan kegiatan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Sosialisasi dan publikasi kegiatan DKP Provinsi dan Kabupaten/Kota

dilaksanakan untuk menyebarluaskan informasi, mempengaruhi, dan

menggerakan para pemangku kepentingan dalam melakukan sinergi

dengan program pembangunan yang telah ditetapkan. Sosialisasi

dan publikasi DKP di daerah dilaksanakan melalui media cetak dan

elektronik dengan melibatkan Anggota Pokja di masing-masing

tingkatan.

Page 39: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

30

G. PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA

PELAPORAN

DKP Pusat, Provinsi, dan bertanggung jawab melaksanakan

pembinaan ketahanan pangan di tingkat nasional, provinsi dan

kabupaten/kota dengan memperhatikan norma, aturan, standar,

pedoman, dan kriteria yang berlaku. Hasil pembinaan dan monitoring

kemudian dievaluasi dan dilaporkan kepada Ketua DKP melalui

Sekretariat DKP secara berjenjang dan berkala atau sewaktu-waktu

sesuai dengan kebutuhan. Dalam rangka pembinaan, monitoring,

dan evaluasi ketahanan pangan tingkat provinsi dan kabupaten/kota,

DKP melibatkan SKPD terkait dan mendorong partisipasi aktif dari

masyarakat.

Gubernur memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan tingkat

provinsi secara berkala maupun sewaktu-waktu sesuai dengan

kebutuhan. Rapat dan koordinasi DKP Provinsi diikuti oleh para

Bupati/Walikota, SKPD, dan Pokja DKP Provinsi. Gubernur juga

menghadiri rapat dan koordinasi yang diselenggarakan di tingkat

nasional. Sekretariat DKP Provinsi menyiapkan dan memfasilitasi

pelaksanaan kegiatan rapat dan koordinasi DKP Provinsi.

Bupati/Walikota memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan di

tingkat kabupaten/kota secara berkala maupun sewaktu-waktu

sesuai dengan kebutuhan. Rapat dan koordinasi DKP

Kabupaten/Kota diikuti oleh SKPD dan Pokja DKP Kabupaten/Kota.

Bupati juga menghadiri rapat dan koordinasi yang diselenggarakan

di tingkat provinsi dan tingkat nasional. Sekretariat DKP

Kabupaten/Kota menyiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan

kegiatan rapat dan koordinasi DKP Kabupaten/Kota.

Hasil rapat yang telah disepakati wajib didokumentasikan dan

ditindaklanjauti dengan rekomendasi kebijakan yang harus

dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait.

DKP Provinsi menyampaikan laporan kepada DKP secara berkala

minimal sekali dalam setahun. DKP Kabupaten/Kota menyampaikan

laporan kepada DKP Provinsi secara berkala minimal setiap 6 bulan.

Page 40: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

31

BAB V

PENUTUP

Melalui sistem koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi yang baik maka

ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan akan

dapat segera terwujud. Salah satu kunci keberhasilan dalam

pelaksanaan koordinasi DKP yaitu peran aktif Sekretariat DKP dalam

melakukan sinergitas lintas sektor. Disamping itu, peran aktif para

pemangku kepentingan, arah kebijakan politik, serta dukungan anggaran

menjadi faktor penentu dalam pencapaian pembangunan nasional.

Page 41: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015
Page 42: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

LAMPIRAN 1. CONTOH SK PENGELOLA SEKRETARIAT DKP

Page 43: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

viii

Page 44: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

ix

Page 45: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

x

Page 46: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xi

LAMPIRAN 2. CONTOH SK PEMBENTUKAN POKJA DKP PROVINSI

Page 47: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xii

Page 48: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xiii

Page 49: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xiv

Page 50: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xv

Page 51: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xvi

Page 52: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xvii

Page 53: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xviii

LAMPIRAN 3. CONTOH SK PEMBENTUKAN DKP KABUPATEN/KOTA

Page 54: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xix

Page 55: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xx

Page 56: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxi

Page 57: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxii

Page 58: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxiii

Page 59: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

LAMPIRAN 4.

DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014

No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat

I ACEH BKPP

Jl. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh 23115

Telp/fax: (0651) 7551754

Email: [email protected]

II SUMATERA UTARA Badan Ketahanan Pangan

Jl. Jend. Besar Dr. Abd. Haris Nasution No.24 Medan 20143

Telp/fax: (061) 7860233 / 7865366

Email: [email protected]

III SUMATERA BARAT Badan Ketahanan Pangan

Jl. R. Saleh No.4 Padang 153

Telp/fax: (0751) 7051526/7054505

Email: [email protected]

IV RIAU Badan Ketahanan Pangan

Jl. Kuantan Raya No.27 Pekanbaru 28142

Telp/fax: (0761) 20820

Email: [email protected]

V KEPULAUAN RIAU Badan Ketahanan Pangan

Komplek Perkantoran Provinsi Kepulauan Riau

Gedung B2 Lantai 2 Pulau Dompak

VI JAMBI Badan Ketahanan Pangan

Jl. Samarinda Kota Baru Jambi

Telp/fax: (0741) 42470/42795

VII SUMATERA SELATAN Badan Ketahanan Pangan

Jl. Kol. H. Barlian KM.6,5 No.82 Palembang

Telp/fax: (0711) 410084

Email: [email protected]

VIII KEP. BABEL Badan Ketahanan Pangan

Jl. Pulau Pongok Kel. Air Itam Pangkal Pinang 33418

Telp/fax : (0717) 439492 Exs. 301 / 3024255039

Email: [email protected]

IX BENGKULU Badan Ketahanan Pangan

Jl. Basuki Rachmad 8 Bengkulu 38225

Telp/fax: (0736) 21061 / 21017 - 20666

X LAMPUNG Badan Ketahanan Pangan Daerah

Jl. Beringin II No.38, Bandar Lampung 35215

Telp/fax: (0721) 482023

XI DKI. JAKARTA Dinas Kelautan dan Pertanian

Jl. Gunung Sahari Raya No.11 Jakarta Utara 10720

Telp/fax: (021) 6285277 / 7205794

XII BANTEN BKPP

Jl. Jend. Sudirman Ruko Glodok F 1-5 Kota Serang

Page 60: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxv

LAMPIRAN 4.

DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014

No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat

Telp/fax: (0254) 222555 - 222777 / 220165

Email: [email protected]

XIII JAWA BARAT Badan Ketahanan Pangan

Jl. Ciumbuleuit No.2 Bandung

Telp/fax: (022) 2031044/2031045

Email: [email protected]

XIV JAWA TENGAH Badan Ketahanan Pangan

Jl. Gatot Subroto, Komplek Pertanian

Tarubudaya Ungaran 505717

Telp/fax: (024) 6922411- 6923412 / 6921997

Email: [email protected]

XV DI. YOGYAKARTA BKPP

Jl. Gondosuli 6 Yogyakarta

Telp/fax: (0274) 523882 - 544901 / 563968 - 563937

Email: [email protected]

XVI JAWA TIMUR BKPP

Jl. Gayung Kebonsari No. 173

Surabaya

Telp/fax: (031) 8280879 - 8292285 / 8291424

Email: [email protected]

XVII BALI Badan Pemberdayaan Masy dan Pemerintah Desa

Jl. DI. Panjaitan No.5 Denpasar

Telp/fax: (0361) 8770448 / 224537

Email: [email protected]

XVIII NUSA TENGGARA BARAT Badan Ketahanan Pangan

Jl. Majapahit No.29 Mataram 83125

Telp/fax: (0370) 623935, 635483 / 636005

Email: [email protected]

XIX NUSA TENGGARA TIMUR BKPP

Jl. Polisi Militer - Kupang

Telp/fax: (0380) 833281, 833470 / 833159

Email: [email protected]

XX KALIMANTAN BARAT BKPP

Jl. M. Hambal No. 5 Pontianak

Telp/fax: (0561) 733742 / 749242

Email : [email protected]

XXI KALIMANTAN TENGAH BKP dan Koordinasi Penyuluhan

Jl. Willlem AS No.9 Palangkaraya

Telp/fax: (0536) 3223483 - 3229809 / 3224200

Email: [email protected]

Page 61: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxvi

LAMPIRAN 4.

DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014

No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat

XXII KALIMANTAN SELATAN Badan Ketahanan Pangan

Jl. Panglima Batur Timur, Banjarbaru

Telp: (0511) 3353459 / 4772471

Fax: (0511) 3353459 - 4772057 - 4772473

Email: [email protected]

XXIII KALIMANTAN TIMUR BKPP

Jl. MT. Haryono No.36 Samarinda

Telp/fax: (0541) 768230 / 738591

Email: [email protected]

XXIV KALIMANTAN UTARA Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan

Jl. Jend. Sudirman IV No.18 Tanjung Selor 77212

Telp/fax: (0552) 21512 / 21486

Email: [email protected]

XXV SULAWESI SELATAN Badan Ketahanan Pangan Daerah

Jl. Dr. Ratulangi No.47 Makassar 90123

Telp/fax: (0411) 874742 - 871050 / 874070

Email: [email protected]

XXVI SULAWESI TENGGARA Badan Ketahanan Pangan

Jl. Pertanian No.5 Kendari

Telp/fax: (0401) 328198 - 321365

Email: [email protected]

XXVII SULAWESI TENGAH Badan Ketahanan Pangan

Prof. M. Yamin No. 17 Palu 94117

Telp/fax: (0451) 423177 - 423066 / 421044

Email: [email protected]

XXVIII GORONTALO BKP dan Pusat Informasi Jagung

Jl. HB Jasin Kompleks MAN Insan Cendekia

Telp/fax: (0435) 825677

XXIX SULAWESI UTARA Badan Ketahanan Pangan

Jl. Martadinata No. 11 Manado

Telp/fax: (0431) 852984 - 861750 - 856645

Email: [email protected]

XXX SULAWESI BARAT Badan Ketahanan Pangan

Jl. H. Abd. Malik Pattana Endeng 91511

Telp/fax: (0426) 22461, 2703181

Email: [email protected]

XXXI MALUKU Badan Ketahanan Pangan

Jln. Pengeringan Pantai Waihaong

Telp/fax: (0911) 312434 / 312474

Email: [email protected]

Page 62: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxvii

LAMPIRAN 4.

DIREKTORI KELEMBAGAAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI TAHUN 2014

No Prop/Kab/Kota Alamat Sekretariat

XXXII MALUKU UTARA Dinas Pertanian

Jl. Raya Kusu-Kompleks Pertanian Sofifi

Telp: (0921) 3305456 - 3314457

Fax: (0921) 3122707 - 3121775

XXXIII PAPUA BKP dan Koordinasi Penyuluhan

Ged.B Lt.3 Kantor Dinas Otonom Provinsi Papua

Jl. Raya Kortaraja Jayapura 99351

Telp/fax: (0967) 585501

XXXIV PAPUA BARAT Dinas Pertanian Peternakan dan KP

Jl. Ekonomi Reremi No.48.a Manokwari 98312

Telp/fax: (0986) 211512 / 213182

Page 63: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxviii

CATATAN

Page 64: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

xxix

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGAN Ged.E Lt.IV R.415 Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI

JL. Harsono RM NO.3 Ragunan – Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 Telp/Fax: (021) 7801045 | Website: dewanketahananpangan.pertanian.go.id

Page 65: 7. Pedoman Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan 2015

SEKRETARIAT DEWAN KETAHANAN PANGANGed.E Lt.IV R.415 Kantor Pusat Kementerian Pertanian RI

Jl. Harsono RM No.3 Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550Telp/fax: (021) 7801045 | Website: dewanketahananpangan.pertanian.go.id