6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gunung Berapi Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang didefinisikan sebagai suatu saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan saat meletus. Secara singkat, gunung berapi adalah gunung yang masih aktif dalam mengeluarkan material di dalamnya (Hartuti, 2009). Apabila gunung berapi meletus,magma yang terdapat di bawah gunung berapi akan keluar sebagai lahar atau lava. Lava ini sangat panas dan berbahaya bagi makhluk hidup. Selain aliran lava, material lain yang juga berbahaya dari gunung yang sedang meletus adalah aliran lumpur, abu dan gas beracun. Selain itu, meletusnya gunung berapi juga akan mengakibatkan kebakaran hutan, gelombang tsunami bahkan gempa bumi (Hartuti, 2009). Menurut Hartuti (2009), jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya ialah: a. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (Stratovolcano) Tersusun dari beberapa jenis batuan hasil letusan secara berlapis membentuk suatu kerucut besar (raksasa) dan terkadang bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan adanya letusan yang terjadi beberapa ratus kali. b. Gunung berapi perisai (Shieldvolcano) Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah tanpa adanya letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai. Universitas Sumatera Utara
20
Embed
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gunung Berapi Gunung berapi ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gunung Berapi
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
didefinisikan sebagai suatu saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau
lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan saat meletus. Secara singkat, gunung berapi adalah gunung yang
masih aktif dalam mengeluarkan material di dalamnya (Hartuti, 2009).
Apabila gunung berapi meletus,magma yang terdapat di bawah gunung
berapi akan keluar sebagai lahar atau lava. Lava ini sangat panas dan berbahaya
bagi makhluk hidup. Selain aliran lava, material lain yang juga berbahaya dari
gunung yang sedang meletus adalah aliran lumpur, abu dan gas beracun. Selain
itu, meletusnya gunung berapi juga akan mengakibatkan kebakaran hutan,
gelombang tsunami bahkan gempa bumi (Hartuti, 2009).
Menurut Hartuti (2009), jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya ialah:
a. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (Stratovolcano)
Tersusun dari beberapa jenis batuan hasil letusan secara berlapis membentuk
suatu kerucut besar (raksasa) dan terkadang bentuknya tidak beraturan. Hal ini
dikarenakan adanya letusan yang terjadi beberapa ratus kali.
b. Gunung berapi perisai (Shieldvolcano)
Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan
rendah tanpa adanya letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat
landai.
Universitas Sumatera Utara
7
c. Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkaniknya
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentukmangkuk di puncaknya.
d. Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat
yangmelempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
2.1.1 Klasifikasi Gunung Berapi di Indonesia
a. Gunung Berapi Tipe A
Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-
kurangnyasatu kali sesudah tahun 1600(Hartuti, 2009).
b. Gunung Berapi Tipe B
Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi
magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan
solfatara(Hartuti, 2009).
c. Gunung Berapi Tipe C
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia,
namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkat lemah (Hartuti, 2009).
2.1.2 Gunung Meletus
Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah “erupsi”. Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan
dengan zona kegempaan aktif yang berhubungan dengan batas lempeng. Pada
batas lempeng terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sekitar
Universitas Sumatera Utara
8
1.000oC sehingga mampu melelehkan material sekitarnya membentuk cairan pijar
(magma). Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava
yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1200oC.Letusan gunung berapi yang
membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih,
sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua
gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif (Hartuti,2009).
2.1.3 Bahaya Letusan Gunung Api
Letusan gunung berapi sangatlah berbahaya bagi makhluk hidup.
Beberapa bahaya letusan gunung api menurut Hartuti (2009) adalah sebagai
berikut:
a. Awan panas
Awan panas merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan
(segala ukuran) yang dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang
terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki.Selain itu, dapat menyebabkan
sesak napas.
b. Lontaran Material (Pijar)
Lontaran material memiliki suhu yang tinggi (>200oC), ukuran materialnya
pun besar dengan diameter lebih dari 10 cm sehingga mampu membakar
sekaligus melukai bahkan mematikan makhluk hidup.
c. Hujan Abu Lebat
Hujan abu lebat terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung.
Material berukuran halus (abu dan pasir halus) yang diterbangkan angin dan
jatuh sebagai hujan abu. Karena ukurannya yang halus, material ini
Universitas Sumatera Utara
9
akansangat berbahaya bagi pernapasan, mata, pencemaran air tanah dan
pengrusakan tumbuh-tumbuhan.
d. Lava
Lava merupakan magma yang mencapai permukaan bersifat liquid dan
bersuhu tinggi, antara 700-1200oC. Umumnya, lava mengalir mengikuti lereng
dan membakar apa saja yang dilaluinya dan wujudnya akan menjadi batu
apabila sudah dingin.
e. Gas Beracun
Gas beracun muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas
ini dapat keluar melalui rongga-rongga yang terdapat didaerah gunung api.
Gas utama yang biasanya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2 dan CO.
2.2 Gunung Sinabung
Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung di dataran tinggi
Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Koordinat puncak Gunung Sinabung
adalah 03o 10’ LU dan 98o 23’ BT dengan puncak tertinggi gunung ini adalah
2.460 meter dari permukaan laut yang menjadi puncak tertinggi di Sumatera
Utara. Aktivitas Gunung Sinabung terjadi pada tanggal 27 Agustus 2010, gunung
ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Kemudian, tanggal 29 Agustus 2010 dini
hari sekitar pukul 00.15 WIB, gunung Sinabung mengeluarkan lava. Letusan
Gunung Sinabung menyemburkan debu vulkanis setinggi 3 kilometer dan gempa
bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini. Debu
vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara (Barasa, dkk., 2013).
Hasil dari erupsi Gunung Sinabung mengeluarkan kabut asap yang tebal
berwarna hitam disertai hujan pasir dan debu vulkanik yang menutupi ribuan
Universitas Sumatera Utara
10
hektar tanaman para petani yang berjarak dibawah radius enam kilometer. Debu
vulkanik mengakibatkan tanaman petani yang berada di lereng gunung banyak
yang mati dan rusak. Selain itu, lahan yang terkena debu letusan Gunung
Sinabung mengandung Pb dan Cu (Barasa, dkk., 2013).
Kadar hara yang tinggi terdapat pada debu vulkanik Gunung Sinabung,
Kalium (K) dan Magnesium (Mg), kadar hara lainnya, seperti Fosfat (P) dan
Boron (B) rendah, dan kandungan logam-logam berat Pb, Cu dan Cd yang dapat
bersifat toksik bagi tanaman, sangat rendah, sehingga tidak menyebabkan
pencemaran bagi tanaman (Anonim, 2014). Abu vulkanik Gunung Sinabung
mengandung logam Pb sebesar 4,0420 ± 0,1040 mg/kg dan Cd sebesar 0,5140
±0,0220 mg/kg (Milala, 2011).
2.3 Pakchoi
Pakchoi (Brassica rapa L.) merupakan salah satu sayuran yang terdapat di
dataran tinggi Kabupaten Karo.Pakchoi adalah tanaman jenis sayur-sayuran
yangtermasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakchoi berasal dari China dan
telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China Selatan dan China
Pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih
sefamili dengan Chinesse vegetable. Saat ini pakchoi dikembangkan secara luas di
Filipina, Malaysia,Indonesia dan Thailand (Paat, 2012).
Daun tanaman pakchoi bertangkai, berbentuk agak oval, berwarna hijau
tua dan mengkilap, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah
mendatar, tersusun dalam spiral yang rapat, melekat pada batang yang tertekan.
Tangkai daunnya berwarna putih atau hijau tua, gemuk dan berdaging, tanaman
ini tingginya 15-30 cm(Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Universitas Sumatera Utara
11
2.3.1 Taksonomi Pakchoi
Menurut Pandey (1981) sistematika tumbuhan pakchoi adalah sebagai
berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Brassicales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L.
2.3.2 Kegunaan Pakchoi
Kandungan betakaroten pada pakchoi dapat mencegah penyakit katarak.
Selain mengandung betakaroten yang tinggi, pakchoi juga mengandung banyak