BAB GUNUNG BERAPI Aminudin Dwi(06) Bustanul Arifin (10) Arda Razak (08) Dandy Putra (11) Moch Adi (28) Powered by Aminudin Dwi™. Copyright © 2014 All Right Reseverd.
BAB GUNUNG BERAPI
Aminudin Dwi (06)Bustanul Arifin (10)Arda Razak (08)Dandy Putra (11)Moch Adi (28)
Powered by Aminudin Dwi™.
Copyright © 2014 All Right Reseverd.
Daftar Isi Gunung Meletus
Berbagai Tipe Gunung Berapi
Gunung Berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa
tanda
Hasil letusan gunung berapi
Dampak Negatif Letusan Gunung Berapi
Dampak Positif Letusan Gunung Berapi
Proses Terjadinya Letusan Gunung Berapi
Proses Terbentuknya Gunung Berapi
Contoh Gambar Gunung Berapi
Gunung meletus
Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi
dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari
1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu
dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih,
sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Gunung Rinjani saat meletus tahun 1994
Gunung Kelud Kediri Jawa Timur Meletus 14 Februari 2014
Gunung Krakatau Meletus di Selat Sunda Tanggal 26-27 Agustus 1883
Gunung Tambora Meletus di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Tahun 1815
Gunung Sinabung Meletus di Sumatra Utara pada Sabtu, 1 Februari 2014 18:39:14
Gunung Merapi meletus di Jawa Tengah tahun 2010, pukul 17.02 WIB
Berbagai Tipe Gunung Berapi
Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano) Gunung berapi perisai (shield volcano) Gunung berapi maar Gunung berapi besar atau gunung berapi supervolcano
Tanda - tanda Gunung Berapi yang akan Meletus
Suhu di sekitar gunung naik. Mata air menjadi kering Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
(gempa) Tumbuhan di sekitar gunung layu Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Hasil letusan gunung berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
Gas vulkanikGas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panasLava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
LAHAR
Lahar adalah lava yang telah
bercampur dengan batuan,
air, dan material lainnya.
Lahar sangat berbahaya bagi
penduduk di lereng gunung
berapi.
Hujan Abu
Material yang sangat halus
yang disemburkan ke udara
saat terjadi letusan. Karena
sangat halus, abu letusan
dapat terbawa angin dan
dirasakan sampai ratusan
kilometer jauhnya. Abu
letusan ini bisa menganggu
pernapasan.
Awan Panas
Hasil letusan yang mengalir
bergulung seperti awan. Di
dalam gulungan ini terdapat
batuan pijar yang panas dan
material vulkanik padat
dengan suhu lebih besar dari
600 °C. Awan panas dapat
mengakibatkan luka bakar
pada tubuh yang terbuka
seperti kepala, lengan, leher
atau kaki dan juga dapat
menyebabkan sesak napas
Dampak NegatifOrganisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung
bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas
Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa
partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua
aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk
kegiatan ekonomi.
Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak
terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
Dampak Positif Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya :
Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik bagi
pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa
menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk
sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang
telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik
berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi
saat meletus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan
bangungan warga sekitar gunung.
Gunung Berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
Gunung api strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia
merupakan gunung berapi kerucut.
Letusan pada gunung api kerucut
termasuk letusan kecil.letusan dapat
berupa lelehan batuan yang panas
dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunugn berlapis
lapis.Oleh karena itu, gunung api ini
disebut gunung api strato.
Sebagian besar gunung berapi di
sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara
dan Maluku termasuk gunung api
kerucut
Gunung Berapi Maar
Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti
danau kering. Jenis gunung api
maar seperti danau kering. Jenis
gunung api maar tidak banyak.
Gunung berapi ini terbentuk
karena ada letusan besar yang
membentuk lubang besar pada
puncak yang di sebut kawah.
Gunung api maar memiliki
corong. Contohnya Gunung
Lamongan jawa Timur dengan
kawahnya Klakah.
Gunung Berapi Perisai (shield volcano)
Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada
gunung yang berbentuk
perisai. Gunung api perisai
contohnya Maona Loa Hawaii,
Amerika Serikat. Gunung api
perisai terjadi karena magma
cair keluar dengan tekanan
rendah hampir tanpa letusan.
Lereng gunung yang
terbantuk menjadi sangat
landai.
Proses terjadinya Letusan Gunung Berapi
Dalam beberapa letusan, gumpalan awan
besar naik ke atas gunung, dan sungai lava
mengalir pada sisi-sisi gunung tersebut.
Dalam letusan yang lain, abu merah panas
dan bara api menyembur keluar dari
puncak gunung, dan bongkahan batu-batu
panas besar terlempar tinggi ke udara.
Sebagian kecil letusan memiliki kekuatan
yang sangat besar, begitu besar sehingga
dapat memecah-belah gunung
Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair
yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di
dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi
sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini
meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma.
Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di
bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman
24 hingga 48 km
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke
permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-
batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut
melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin
yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Magma
chamber inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana
letusan material-material vulkanik berasal
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada
dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang
mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus
atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang
rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini
menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan,
kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini
bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang
disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar
magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur
keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah
(crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk
pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang
utama terdapat di dasar kawah tersebut
Tipe-tipe gunung api berdasarkan bentuknya (morfologi):
1. Stratovolcano, Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis
batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya
tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali
2. Perisai, Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya
akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai
3. Cinder Cone, Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk
di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya
4. Kaldera, Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.Gunung Bromo
merupakan jenis ini
BAGAIMANA GUNUNGAPI TERBENTUK?
Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekarankerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samuderayang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busur gunungapi Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda :
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.
Penampang diagram yang memper lihatkan bagaimana
gunungapi ter bentuk di permukaan melalui kerak benua dan
kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang
menghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah
samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi
dasar samudera
Powered by Aminudin Dwi™.
Copyright © 2014 All Right Reseverd.
Di indonesia (jawa dan sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat
tumbukan kerak samudera hindia dengan kerak benua asia. Di sumatra
penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke
permukaan membentuk pulau-pulau, seperti nias, mentawai, dll
Contoh Gambar Gunung Berapi
Powered by Aminudin Dwi™.
Copyright © 2014 All Right Reseverd.