1 BAB II PEMBAHASAN A. DEFINI SI PENYAKIT J ANTUNG KORONERPenyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit jantung iskemik adalah penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyempitan tersebut dapat disebabkan antara lain aterosklerosis, berbagai jenis arteritis, emboli koronaria, dan spas me. Ole h kar ena ate rosk ler osis mer upa kan pen ye bab ter banya k (99%) mak a pembahasan tentang PJK pada umumny a terbatas penyebab tersebut (Majid, !!"). #rt eroskl erosis pad a dasa rny a mer upaka n suatu kel ainan ya ng ter dir i ata s pembentukan $ibrolipid dalam bentuk plakplak yang menonjol atau penebalan yang disebut ateroma yang terdapat didalam tunika intima dan pada bagian dalam tunika media. Proses ini dapat terjadi pada seluruh arteri, tetapi yang paling sering adalah pada left anterior descendent arteri coronaria,proximalarteri renalisdan bifurcatio carotis. B. PA TOGENESIS PEMBENTUKAN ATE ROSKL EROSI S (Coughl in!""#$ &. Pemb entukan #terosklerosis #da beb era pa hop ote sis ya ng men eran gka n ten tang pro ses terb ent ukn ya aterosk lerosis, seperti monoclonal hypothesis, lipogenic hypothesis dan response to injure hypothesis. 'amu n yang bany ak diperb inang kan adalah mengenai empat stage respon to injure hypothesissebagai berikuta. *tage #+ndo the lia l injur e +ndo telial yang intake dan liin ber$ung si sebaga i barrieryang menjamin aliran darah kor oner lanar. aktor resi ko ya ng dimili ki pasien aka n memuda hka n mas ukn ya lipopr ote in den sit as ren dah ya ng tero ksi das i mau pun mak ro$ ag ke dalam dinding arteri. -nteraksi antara endotelial injure dengan platelet, monosit da n ja ri ngan ik at (collagen), men ye babkan ter jadiny a penempela n pla tel et ( platelet adherence ) dan agregasi trombosit ( trombosit agregation). b. *tage atty *treak ormation
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit jantung iskemik adalah penyakit
jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyempitan tersebut
dapat disebabkan antara lain aterosklerosis, berbagai jenis arteritis, emboli koronaria, dan
spasme. Oleh karena aterosklerosis merupakan penyebab terbanyak (99%) maka
pembahasan tentang PJK pada umumnya terbatas penyebab tersebut (Majid, !!").
#rterosklerosis pada dasarnya merupakan suatu kelainan yang terdiri atas
pembentukan $ibrolipid dalam bentuk plakplak yang menonjol atau penebalan yangdisebut ateroma yang terdapat didalam tunika intima dan pada bagian dalam tunika
media. Proses ini dapat terjadi pada seluruh arteri, tetapi yang paling sering adalah pada
left anterior descendent arteri coronaria, proximal arteri renalis dan bifurcatio carotis.
B. PATOGENESIS PEMBENTUKAN ATEROSKLEROSIS (Coughlin !""#$
&. Pembentukan #terosklerosis
#da beberapa hopotesis yang menerangkan tentang proses terbentuknya
aterosklerosis, seperti monoclonal hypothesis, lipogenic hypothesis dan response to
injure hypothesis. 'amun yang banyak diperbinangkan adalah mengenai empat
stage respon to injure hypothesis sebagai berikut
a. *tage # +ndothelial injure
+ndotelial yang intake dan liin ber$ungsi sebagai barrier yang menjamin aliran
darah koroner lanar. aktor resiko yang dimiliki pasien akan memudahkan
masuknya lipoprotein densitas rendah yang teroksidasi maupun makro$ag ke
dalam dinding arteri. -nteraksi antara endotelial injure dengan platelet, monosit
dan jaringan ikat (collagen), menyebabkan terjadinya penempelan platelet
( platelet adherence) dan agregasi trombosit (trombosit agregation).
Pada lakilaki usia pertengahan (6> s.d @> tahun) dengan tingkat serum
kolesterol yang tinggi (kolesterol A 6! mgd? dan ?2? kolesterol A &@!
mgd?) risiko terjadinya PJK akan meningkat. Pemberian terapi dengan
pravastatin dapat menurunkan ratarata kadar ?2? kolesterol sebesar 4 %, pasien yang mendapatkan pengobatan dengan pra;astatin terhindar dari kejadian
PJK sebesar 6 % dibandingkan dengan kelompok plaebo.
*elain itu juga studi yang dilakukan para ahli menyebutkan bah8a asam
lemak omega4 dapat menurunkan kolesterol ?2?, mengurangi kadar trigliserid
dan meningkatkan kolesterol :2?. eberapa ;itamin diduga mempunyai e$ek
protekti$ terhadap aterosklerosis, salah satunya adalah ;itamin 0 dan + sebagai
anti oksidan guna menegah oksidasi lipid pada plak.
5abel &. 5otal Kolesterol dan ?2? Kolesterol
. Merokok
Merokok merupakan $aktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit
jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, dan juga memiliki hubungan kuat
untuk terjadinya PJK sehingga dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko
terjadinya serangan jantung. Merokok sigaret menaikkan risiko serangan jantung
sebanyak sampai 4 kali. *ekitar 6 % kematian akibat PJK pada lakilaki dan &&
% pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok. Meskipun terdapat penurunan
yang progresi$ proporsi pada populasi yang merokok sejak tahun &9"!an, pada
tahun &99@ sebesar 9 % lakilaki dan B % perempuan masih merokok. *alah
satu hal yang menjadi perhatian adalah pre;alensi kebiasaan merokok yang
meningkat pada remaja, terutama pada remaja perempuan. Orang yang tidak
merokok dan tinggal bersama perokok (perokok pasi$) memiliki peningkatan
risiko sebesar ! C 4! % dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok. Disiko terjadinya PJK akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana
/ambar @. 'otential mechanisms lin(ing diabetes mellitus to heart failure
*umber %ardiovascular "iabetology by * 0hristophe auters,
Januari !!4.
2iabetes, meskipun merupakan $aktor risiko independent untuk PJK,
juga berkaitan dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas,
hipertensi sistemik dan peningkatan trombogenesis (peningkatan tingkat adhesi
platelet dan peningkatan kadar $ibrinogen). :asil coronary artery bypass grafting
(0#/) jangka panjang tidak terlalu baik pada penderita diabetes, dan pasien
diabeti memiliki peningkatan mortalitas dini serta risiko stenosis berulang pasa
angioplasty koroner.
>. Di8ayat Keluarga
aktor $amilial dan genetika mempunyai peranan bermakna dalam
patogenesis PJK, hal tersebut dipakai juga sebagai pertimbangan penting dalam
diagnosis, penatalaksanaan dan juga penegahan PJK. Penyakit jantung koroner
kadangkadang bisa merupakan mani$estasi kelainan gen tunggal spesi$ik yang
berhubungan dengan mekanisme terjadinya aterosklerotik.
Di8ayat keluarga PJK pada keluarga yang langsung berhubungan darah
yang berusia kurang dari "! tahun merupakan $aktor risiko independent untuk
terjadinya PJK, dengan rasio odd dua hingga empat kali lebih besar dari pada populasi ontrol. #gregasi PJK keluarga menandakan adanya predisposisi genetik
pada keadaan ini. 5erdapat beberapa bukti bah8a ri8ayat keluarga yang positi$
dapat mempengaruhi usia onset PJK pada keluarga dekat.
+he ey(javi( %ohort Study menemukan bah8a pria dengan ri8ayat
keluarga menderita PJK mempunyai risiko &,"> kali lebih besar untuk menderitaPJK (DDF&,">= 9>% 0- &,>9&,9) dan 8anita dengan ri8ayat keluarga menderita
PJK mempunyai risiko &,B4 kali lebih besar untuk menderita PJK (DDF&,B4= 9>%
0- &,@!,&&) dibandingkan dengan yang tidakmempunyai ri8ayat PJK.
@. :ipertensi *istemik
:asil penelitian yang dilakukan oleh Kalalembang dan #l$rienti dengan
judul Gaktor$aktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner
di D*3 Kanujoso 2jati8ibo8o alikpapanH menyimpulkan bah8a 6 (empat)
$aktor risiko yang mempunyai pengaruh bermakna (p I !,!>) adalah tekanan
darah (hipertensi), umur, ri8ayat PJK pada orang tua dan olah raga.
Disiko PJK seara langsung berhubungan dengan tekanan darah, untuk
setiap penurunan tekanan darah disatolik sebesar > mm:g risiko PJK berkurang
sekitar &@ %. Peningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi
terhadap pemompaan darah dari ;entrikel kiri, sebagai akibatnya terjadi
hipertropi ;entrikel untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. Kebutuhan oksigen
oleh miokardium akan meningkat akibat hipertro$i ;entrikel, hal ini mengakibat
peningkatan beban kerja jantung yang pada akhirnya menyebabkan angina dan
in$ark miokardium.
2isamping itu juga seara sederhana dikatakan peningkatan tekanan
darah memperepat aterosklerosis dan arterioslerosis, sehingga rupture dan
oklusi ;askuler terjadi ! tahun lebih epat daripada orang normotensi. Penelitian
ramingham menunjukkan ?7: akan meninggikan PJK 6 C > kali pada penderita
keduanya. aktor resiko meliputi dislipidemia, diabetes, merokok, hipertensi, keturunan,
hemosistein.
#terosklerosis merupakan penyebab terbanyak (99%) PJK. #rterosklerosis pada
dasarnya merupakan suatu kelainan yang terdiri atas pembentukan $ibrolipid dalam bentuk plakplak yang menonjol atau penebalan yang disebut ateroma yang terdapat didalam tunika
intima dan pada bagian dalam tunika media.
#terosklerosis yang terbentuk dalam lumen arteri dapat bersi$at sebagai plak yang
vulnarable maupun plak stabil. Oleh karena itu penyakit jantung koroner memberikan dua
mani$estasi klinis penting yaitu akut koroner sindrom dan angina pektoris stabil. #kut
Koroner *indrom dapat sebagai *5+M- maupun '*5+M-3#P.
Penyakit jantung koroner memberikan gejala berupa angina. #ngina merupakan nyeri
dada iskemik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard
dengan penyediannya (3#P= reendo angina, angina stabil= dereendo angina). #kut
Koroner *indrom dapat didiagnosis, dari 4 hal berikut yaitu nyeri dada angina, perubahan
+K/ dan peningkatan en<im jantung.
5atalaksana *5+M- meliputi MO'#0O Deper$usi, pada '*5+M-3#P dapat
diberikan MO'#0O :eparin sedangkan terapi pada angina pektoris stabil pengobatan
terdiri dari $armakologis dan non$armakologis untuk mengontrol angina dan memperbaiki
kualitas hidup. 5indakan lain pada angina pektoris stabil adalah terapi reper$usi miokardium
dengan ara inter;ensi koroner dengan balon dan pemakaian stent sampai operasi 0#/