Page 1
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 1/25
BRONKHITIS KRONIK
A. DEFINISI
Bronkitis kronik adalah Kelainan saluran napas yang ditandai oleh
batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya
dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.(PDPI, 2003
Bronkitis kronis adalah suatu kondisi peningkatan pembengkakan
dan lendir (dahak atau sputum produksi dalam tabung pernapasan (saluran
udara. !bstruksi "alan napas ter"adi pada bronkitis kronis karena
pembengkakan dan lendir ekstra menyebabkan bagian dalam tabung
pernapasan lebih ke#il dari normal. Diagnosis bronkitis kronis dibuat
berdasarkan ge"ala batuk yang menghasilkan lendir atau dahak di hampir setiap
hari, selama tiga bulan, selama dua tahun atau lebih (setelah penyebab lain
untuk batuk telah dikeluarkan. (PDPI, 2003
Bronkitis kronis dide$inisikan sebagai batuk produkti$ persisten
selama paling sedikit 3 bulan berturut-turut pada paling sedikit 2 tahun
berturut-turut. (%obin, 200&
B. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
'. Kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang
terpenting, "auh lebih penting dari $aktor penyebab lainnya. Dalam
pen#atatan riayat merokok perlu diperhatikan )
- %iayat merokok
Perokok akti$
Perokok pasi$
Bekas perokok
- Dera"at berat merokok dengan Indeks Brinkman (IB, yaitu perkalian
"umlah rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok
dalam tahun )
%ingan ) 0-200
*edang ) 200-+00
Berat ) +00
2. %iayat terpa"an polusi udara di lingkungan dan tempat ker"a
3. ipereaktiitis bronkus
/. %iayat in$eksi saluran napas baah berulang
21 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 2
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 2/25
. De$isiensi antitripsin al$a - ', umumnya "arang terdapat di Indonesia (PDPI,
2003
1aktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara yang laim
di daerah industri. Polusi udara yan terus menerus "uga merupakan predisposisi
in$eksi rekuren karena polusi memperlambat aktiitas silia dan $agositsis,
sehingga timbunan mukus menigkat sedangkan mekanisme pertahanannya
sendiri melemah. (Pri#e dan ilson, 200+
1aktor risiko utama untuk bronkitis kronik adalah merokok .
*eperti disebutkan sebelumnya, kumulati$ 30 tahun ke"adian bronkitis kronik
pada perokok saat ini adalah /2 4. 5amun, perlu di#atat baha 6B telah
di"elaskan dalam / sampai 224 dari non perokok menun"ukkan baha $aktor
risiko lain mungkin ada. $aktor risiko potensial lainnya termasuk eksposur
inhalasi untuk bahan bakar biomassa, debu, dan asap kimia. Potensi risiko lain
1aktor untuk 6B adalah adanya gastroesophageal re$lu7, mungkin dengan
aspirasi paru dire$luks isi lambung memproduksi #edera asam - diinduksi dan
in$eksi atau neurally dimediasi bronkokonstriksi re$leks sekunder iritasi
kerongkongan mukosa. (8meri#an 9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are
:edi#ine, 20'3
C. EPIDEMIOLOGY
Dalam sebuah studi longitudinal 30 tahun dari '.&'' pria 1inlandia,
ke"adian kumulati$ dari bronkitis kronik adalah /2 4 pada perokok akti$, 2+ 4
pada mantan perokok , dan 22 4 di pernah perokok. Bronkitis kronik
mempengaruhi sekitar '0 "uta orang di 8merika *erikat , dan mayoritas adalah
antara // dan + tahun. Beberapa 2/,3 4 dari indiidu dengan bronkitis kronik
lebih tua dari + tahun , dan, yang menge"utkan 3',2 4 adalah antara usia ';dan // tahun.
:enurut Pusat *tatistik Kesehatan 5asional 200<
melaporkan +&,; 4 pasien dengan bronkitis kronik adalah perempuan. studi
lain pada pasien 8$rika *elatan sama melaporkan baha perempuan
mendominasi populasi bronkitis kronik. *ebuah studi '0 tahun dari 2'.'30
Danish pasien menun"ukkan baha prealensi kumulati$ lendir kronis
sekresi adalah '0,& 4 pada anita dibandingkan ;,& 4 pada pria. 8lasan untuk
prealensi yang lebih tinggi dari bronkitis kronik pada anita dibandingkan
22 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 3
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 3/25
dengan laki-laki tidak "elas, tetapi mungkin karena pengaruh hormonal ,
perbedaan "enis kelamin dalam melaporkan ge"ala , dan "enis kelamin Bias
diagnostik. (8meri#an 9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are :edi#ine,
20'3
=8B>? '. !@?%@I? !1 =? P%?@8>?56? !1 6%!5I6 B%!56I=I*
I5 P!PA>8=I!5-B8*?D *=ADI?*
*tudy *ub"e#ts 1indings
>ange et al.,
'<;< (&
eneral population,
6openhagenC '2,+<; adultsBron#hial hyperse#retion) '0.'4
*obradillo et
al., '<<< (<
eneral population, *painC
/,03 adults aged /0+< yr 6ough) '3.4
?7pe#toration) '0.&4
6hroni# bron#hitis) /.;4
Pallasaho et
al., '<<< (;
%andom sample, 1inlandC
;,000 sub"e#ts aged 20+< yr Produ#tie #ough) 2&4
on erten et
al., 2000 ('0
%andom sub"e#ts, 1inlandC
&,2'& sub"e#ts aged 30 yr
6hroni# bron#hitis andEor
emphysema) 224 in men, &4 in
omen
6ereri et al.,
200' (''
eneral population, ?uropeC
'&,<++ sub"e#ts aged 20//
yr
6hroni# bron#hitis) 2.+4 (range 0.&
<.&4 a#ross #ountries
9anson et al.,
200' ('2
:ultinationalC ';,2&&
sub"e#ts aged 20/; yr Produ#tie #ough) '0.24
u#hon et al.,
2002 ('3
eneral population, 1ran#eC
'/,0&+ sub"e#ts6hroni# bron#hitis) /.'4
6hroni# #ough andEor e7pe#toration)''.&4
>undba#k et
al., 2003 ('/
,;<2 *ub"e#ts $rom !>I5
*tudy #ohort
6hroni# produ#tie #ough) +04 in
sub"e#ts ith 6!PD
:iraitlles et
al., 200+ ('
eneral population, *painC
+,&; adults aged /0 yr
6ough) 4 in neer smokers, ''4 in
smokers or e7-smokers
?7pe#toration) /4 in neer smokers,
''4 in smokers and e7-smokers
Pelkonen et 1innish #ohort o$ ',&'' adult In#iden#e o$ #hroni# produ#tie
23 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 4
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 4/25
=8B>? '. !@?%@I? !1 =? P%?@8>?56? !1 6%!5I6 B%!56I=I*
I5 P!PA>8=I!5-B8*?D *=ADI?*
*tudy *ub"e#ts 1indings
al., 200+ (22 men aged /0< yr #ough) /24 #urrent smokers, 2+4
past smokers, 224 neer smokers
De :ar#o et
al., 200& ('+
International #ohort o$ ,002
sub"e#ts aged 20// yr ith
normal lung $un#tion
6hroni# #oughEphlegm produ#tion)
<.24
:iraitlles et
al., 200< ('&
Population-based sample,
*painC /,2&/ adults aged /0
;0 yr
6hroni# #ough) 3./4
6hroni# sputum produ#tion) ''.&4
armsen et
al., 20'0 (';
Danish #ohort o$ 2<,';0 (in
'<</ and 2','30 (in 200/
tins aged '2/' yr
6umulatie prealen#e o$ #hroni#
mu#us se#retion oer '0 yr o$ study,
'0.&4 in $emale sub"e#ts and ;.&4
in male sub"e#ts
:artine et
al., 20'2 ('<
Anited *tates #ohort o$
,;; adult past or preious
smokers ithout air$loobstru#tion
6hroni# bron#hitis) 3/.+4
(8meri#an 9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are :edi#ine, 20'3
D. PATOGENESIS
ambaran khas pada bronkitis kronis adalah hipersekresi mukus,
yang dimulai di saluran na$as besar. :eskipun $aktor penyebab terpenting
adalah merokok, polutan udara lain, seperti sul$ur dioksida dan nitrogen
dioksida, "uga berperan. Berbagai iritan ini memi#u hipersekresi kelen"ar
mukosa bronkus, menyebabkan hipertro$i kelen"ar mukosa, dan menyebabkan
pembentukan metaplastik sel goblet penghasil musin di epitel permukaan
bronkus. *elain itu, at tersebut "uga menyebabkan peradangan dengan
in$iltrasi sel = 6D;F, makro$ag, dan neutro$il. Berbeda dengan asma, pada
bronkitis kronis eosino$il "arang ditemukan, ke#uali "ika pasien mengidap
bronkitis asmatik. Dipostulasikan baha banyak e$ek iritan lingkungan pada
epitel perna$asan diperantarai melalui reseptor $aktor pertumbuhan epidermis.
*ebagai #ontoh, transkripsi gen musin :A686, yang meningkat sebagai
24 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 5
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 5/25
akibat terpa"an asap tembakau, baik in itro maupun in io pada model
eksperimental, sebagian diperantarai oleh "alur reseptor $aktor pertumbuhan
epidermis. In$eksi mikroba sering ter"adi, tetapi hanya berperan sekunder,
terutama dengan mempertahankan peradangan dan memperparah ge"ala.
(%obin, 200&
=emuan patologis utama pada bronkitis kronik adalah hipertro$i
kelen"ar mukosa bronkus dan peningkatan "umlah dan ukuran sel-sel goblet,
dengan in$iltraasi sel-sel radang dan edema mukosa bronkus. Pembentukan
mukus yang meningkat mengakibatkan ge"ala khas yaitu batuk kronis. Batuk
kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi
bronkiolus ke#il sehingga bronkiolus tersebut rusak dan dindingnya melebar.1aktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara yang laim di daerah
industri. Polusi udara yan terus menerus "uga merupakan predisposisi in$eksi
rekuren karena polusi memperlambat aktiitas silia dan $agositsis, sehingga
timbunan mukus menigkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri
melemah. (Pri#e dan ilson, 200+
Pada bronkitis kronik terdapat pembesaran kelen"ar mukosa
bronkus, metaplasia sel goblet, in$lamasi, hipertro$i otot polos pernapasan serta
distorsi akibat $ibrosis. (PDPI, 2003
Berbagai $aktor risiko untuk ter"adinya bronkitis kronis (merokok,
polusi udara, in$eksi berulang, dll menimbulkan kondisi in$lamasi pada
bronkus. Perubahan patologi yang ter"adi pada trakea, bronki dan bronkiolus
terus sampai ke saluran napas ke#il (diameter 2-/ mm berupa in$iltrasi
permukaan epitel "alan napas, kelen"ar duktus, kelen"ar-kelen"ar dengan
eksudat in$lamasi (sel dan #airan yang didominasi oleh sel = lim$osit (6D;F,
makro$ag dan neutro$il. Proses in$lamasi kronik itu berhubungan denganmetaplasia sel goblet dan sel sGuamosa dari epitelium, peningkatan ukuran
epitelepitel kelen"ar, peningkatan banyak otot polos dan "aringan penun"ang
pada dinding "alan napas, serta degenerasi tulang raan "alan napas. *emua
perubahan patologi itu bertanggung "aab terhadap ge"ala pada bronkitis
kronis yaitu batuk kronik dan produksi sputum berlebihan seperti yang
di"elaskan sebagai de$inisi bronkitis kronis dengan kemungkinan berkombinasi
25 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 6
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 6/25
dengan masalah "alan napas peri$er dan em$isema.(5ational eart, >ung,
Blood Institute 200'
In$lamasi melibatkan berbagai sel, mediator dan menimbulkan berbagai e$ek.
*elmakro$ag banyak didapatkan di lumen "alan napas, parenkim paru dalam
#airan kurasan bronkoaleolar (B8>. :akro$ag mempunyai peran penting
pada proses in$lamasi tersebut. 8ktiasi makro$ag menghasilkan =51-H dan
berbagai mediator in$lamasi lainnya serta protease sebagai respons terhadap
asap rokok dan polutan. :ediator in$lamasi tersebut sebagian bersi$at kemokin
dan bertanggung "aab terhadap kemotaktik dan aktiasi sel neutro$il.
*elain makro$ag, sel lim$osit = dan neutro$il berperan pada
in$lamasi ini sehingga ter"adi berbagai mediator dan sitokin (per$orin,
granyme-B, =51-H oleh lim$osit = dan II-;, >=B/, :-6*1 oleh neutro$il
yang saling berinteraksi dan menimbulkan proses in$lamasi kronik. 5eutro$il
yang teraktiasi meningkat terbukti pada sputum dan #airan B8> penderita
PP!K ataupun bronkitis kronis dan semakin meningkat pada saat eksaserbasiakut. Peran nuertro$il pada bronkitis kronis adalah berkontribusi pada
hipersekresi mukus melalui produknya metease-protease dan "uga destruksi
parenkim pada PP!K. 5eutro$il mengeluarkan elastase dan proteinase-3 yang
merupakan mediator yang poten untuk merangsang produksi mukus sehingga
terlibat dalam hipersekresi mukus yang kronik. (5ational eart, >ung, Blood
Institute 200'
:ediator in$lamasi yang terlibat pada bronkitis kronisEPP!K
adalah.
26 |B r o n k i t i s K r o n i k
Mediator
>=B/
Il-;-%!H
:6P-',:IP-H
:-6*1
?ndotelin
*ubstan#e P
Sel
:akro$ag
5eutro$il
6D; F
lim$osit
?osino$il
*el epithelial
Efek
ipersekresi
mu#us
1ibrosis
Dinding aleolar
Destruksi
Proteia!e
5eutro$il elastase
6atepsinProteinase
::P
Page 7
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 7/25
o 1aktor hemotaktik
:ediator lipid misalnya >=B/ lim$osit = menarik neutro$il
Kemokin misalnya Il-; men"adi neutro$il
o *itokin in$lamasi misalnya =51-H, I>-IJ, I>-+, meningkatkan proses
in$lamasi dan bere$ek pada in$lamasi sistemik.
o 1aktor pertumbuhan misalnya =1-J menimbulkan $ibrosis pada saluran
napas ke#il.
:ekanisme pertahanan paruEsaluran napas yang sangat kompleks
meliputi mekanik, imuniti alamiah, imuniti humoral yang didapat, baik dari
saluran napas atas dan baah. *elain itu "uga melimbatkan mekanisme
pertahanan parenkim (aleoli dan imuniti selular didapat khususnya pada
saluran napas baah. Imunoglobulin (Ig 8 sekretori merupakan Ig yang
berperan pada saluran napas disebabkan $ungsinya sebagai barier pada epitel
saluran napas men#egah penetrasi antigen ke dalam mukosa selain $ungsi
sebagai antibodi pada umumnya ke#uali tidak untuk merangsang komplemen
aktiasi sebagaimana peran Ig. 8sap rokokEpolusi udara melemahkan
mekanisme pertahanan saluran napas antara lain melalui pengaruhnya terhadap
ekspresi reseptor polimerik Ig yang mengakibatkan penurunan produksi
komponen sekretori "uga Ig8 sekretori dan melemahkan transport komponen
sekretori yang mengakibatkan rendahnya kadar Ig8s dalam lumen saluran
napas. al itu menyebabkan penurunan mekanisme pertahanan saluran napas
menimbulkan mudahnya kolonisasi bakteri menimbulkan re$luks neutro$il dan
degradasi Ig8s oleh neutro$il maupun produk-produk bakteri. *ehingga
ke"adian menimbulkan in$lamasi, "uga semakin melemahkan mekanisme
pertahanan, memudahkan in$eksi kronik dan meningkatkan "umlah neutro$il
dan seterusnya.
E. DIAGNOSIS
". ANAMNESIS
Keluhan dan ge"ala-ge"ala klinis Bronkitis Kronis adalah sebagai berikut)
# Batuk yang sangat produkti$, purulen dan mudah memburuk dengan
inhalasi iritan, udara dingin atau in$eksi
# produksi mu#us dalam "umlah yang sangat banyak
27 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 8
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 8/25
# dyspnea, *esak napas. *esak bersi$at progresi$ (makin berat saat
berakti$itas. Dyspnea penyebab utama ke#a#atan dan ke#emasan terkait
dengan luas mengi inspirasi atau ekspirasi. Pasien menggambarkan
Dada sesak sering sebagai rasa peningkatan upaya untuk bernapas
# riayat merokok, paparan at iritan di tempat ker"a
- 8dakalanya terdengar suara mengi (ngik-ngik.
- =erdapat $aktor predisposisi pada masa bayiEanak, mis berat badan lahir
rendah (BB>%, in$eksisaluran napas berulang, lingkungan asap rokok
dan polusi udara (8lburGuerGue 9ournal dan PDPI, 2003
$. PEMERIKSAAN FISIK Pada stadium aal, pasien belum ada keluhan. Pada stadium yang
lebih lan"ut, didapatkan $ase ekspirasi yang meman"ang dan mengi.
Didapatkan "uga tanda-tanda hiperin$lasi seperti barrel #hest dan hipersonor
pada perkusi. Pasien yang dengan obstruksi "alan na$as berat akan
menggunakan otot-otot perna$asan tambahan duduk dalam posisi
tripod.Didapatkan "uga sianosis pada bibir dan kuku pasien.
a% Inspeksi
• Pursed lips breathing.
• Barrel #hest
• Penggunaan otot bantu perna$asan
• ipertro$i otot bantu perna$asan
• 9@P meningkat
• ?dema tungkai baah
• Penampilan blue bloater. ambaran khas bron#hitis kronis,
gemuk, sianosis, edema tungkai dan ronki basah di basal paru.
*ianosis di sentral dan peri$er.
&% Palpasi
1remitus melemah
'% Perkusi
ipersonor
28 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 9
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 9/25
d% 8uskultasi
• *uara na$as esikuler normal atau melemah
• %onki dan mengi saat na$as biasa atau eskpirasi paksa
• ?skpirasi meman"ang
• Bunyi "antung terdengar "auh (PDPI, 2003
(. PEMERIKSAAN PEN)N*ANG
a Pemeriksaan laboratorium
- Darah rutin ) b, t dan leukosit boleh didapatkan meningkat
(%obin. 200+- 8nalisa gas darah ) hipoksia dan hiperkapnia
b Pemeriksaan $aal paru
- *pirometri ) Ditemukan adanya penurunan kapasitas ital (@6 dan
olume ekspirasi kuat (1?@ serta peningkatan olume residual (%@
dengan kapasitas paru total (=6 normal atau meningkat.
# %adiologi
%ontgen thora7 (P8E>ateral
- 6orakan bronkoaskuler meningkat
- =ram-tra#k appearan#e ) penebalan dinding bronkial
29 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 10
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 10/25
30 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 11
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 11/25
F. DIAGNOSIS BANDING
Bronkitis kronik • !nset pada usia deasa
• e"ala perlahan progresi$
• %iayat merokok atau terpapar asap rokok atau at iritan lain
8sma • !nset usia dini
• e"ala berariasi dari hari ke hari
• e"la pada aktu malamEdini hari lebih menon"ol
• Dapat ditemukan alergiErhinitisEe#ema
31 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 12
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 12/25
• %iayat asma dalam keluarga
• ambatan aliran udara biasnya reersible
agal "antung
kongesti$
• %iayat hipertensi
• %onki basah halus di basal paru
• ambaran $oto toraks #ardiomegali dan edema paru
• Pemeriksaan $aal paru restriksi bukan obstruksi
Bronkiektasis • *putum purulen dalam "umlah banyak
• *ering berhubungan dengan in$eksi bakteri
• %onki basah kasar dan "ari tabuh
• ambaran $oto toraks 5ampak honey#omb appearan#e dan
penebalan dinding bronkus
=B6 • !nset di semua usia
• ambaran $oto toraks in$iltrate
• Kon$irmasi mikrobiologi (B=8
*indrom
obstruksi pas#a
=B
• %iayat pengobatan anti =B adekuat
• ambaran $oto toraks bekas =B ) $ibroti# dan kalsi$ikasi minimal
• Pemeriksaan $aal paru menun"ukkan obstruksi yang tidak
reersible
Bronkiolitis
obliterasi
• Asia muda
• =idak merokok
• :ungkin ada riayat arthritis rematoid
• 6= paru ekspirasi terlihat gambaran hipodens
32 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 13
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 13/25
Di$$use
bron#hiolitis
• *ering pada perempuan tidak merokok
• *eringkali berhubungan dengan sinusitis
• %ontgen dan 6= paru resolusi tinggi memperlihatkan bayanagn
di$$use nodul opak sentrilobular dan hiperin$lasi
(!>D, 20'3
G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan umum pada bronkitis kronik bertu"uan
memperbaiki kondisi tubuh penderita, men#egah perburukan penyakit,
menghindari $aktor risiko dan mengenali si$at penyakit se#ara lebih baik.
=ermasuk dalam penatalaksanaan umum ini adalah pendidikan buat penderita
untuk mengenal penyakitnya lebih baik, menghindari polusi, menghentikan
kebiasaan merokok, menghindari in$eksi saluran napas, hidup dalam
lingkungan yang lebih sehat, makanan #ukup gii dan men#ukupi kebutuhan
#airan.
Penatalaksanaan khusus dilakukan untuk mengatasi ge"ala dan
komplikasi. =indakan ini berupa pemberian obat-obatan, terapi respirasi danrehabilitasi.
=u"uan utama terapi harus menargetkan perbaikan ge"ala, seperti )
o :engurangi kelebihan lendir
o Penurunan hipersekresi lendir dengan mengendalikan peradangan C
o :em$asilitasi penghapusan lendir
o :odi$ikasi batuk
=u"uan ini dapat di#apai oleh se"umlah $armakologis dan sarana
non$armakologis
Asaha-usaha yang dapat dilakukan untuk memperlambat
per"alanan penyakit adalah)
:enghentikan kebiasaan merokok.
:enghindari polusi udara dan ker"a di tempat yang mempunyai risiko
ter"adinya iritasi saluran napas.
:enghindari in$eksi dan mengobati in$eksi sedini mungkin agar tidak
ter"adi eksaserbasi akut.
33 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 14
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 14/25
:enegakkan diagnosis se#ara dini agar kelainan paru yang masih
reersibel dapat dideteksi sehingga usaha-usaha untuk menghindari
penyakit berlan"ut men"adi kelainan yang ireersibel dapat dilakukan.
". No#Medika+eto!a
a. :enghindari %okok
Berhenti merokok dapat meningkatkan batuk pada banyak pasien
dengan bronkitis kronik dengan meningkatkan $ungsi mukosiliar dan
sel goblet dengan menurunkan hiperplasia. Berhenti merokok "uga telah
terbukti mengurangi #edera saluran napas dan menurunkan kadar lendir
di dikelupas sel tra#heobron#hial dahak dibandingkan dengan mereka
yang terus merokok. *ebuah studi lan"utan longitudinal besar
ditemukan baha tingkat ke"adian 6B "auh lebih tinggi di saat perokok
dibandingkan dengan mantan perokok (8meri#an 9ournal !$
%espiratory 8nd 6riti#al 6are :edi#ine, 20'3
:erokok merupakan penyebab utama PP!K dan berhenti merokok
merupakan terapi yang se"auh ini dapat mengurangi progeresiiti
penyakit. Proses in$lamasi di "aringan masih terus berlangsung
alaupun sudah berhenti merokok. Ke#anduan nikotin merupakan
masalah utama yang men"adi target terapi. =erapi pengganti nikotin
hanya menun"ukkan keberhasilan -'4. *aat ini sedang
dikembangkan aksin yang mampu menetralisir nikotin dalam darah.
9orenby dkk. menemukan Bupropion yang merupakan suatu anti
depresan #ukup berhasil bila digunakan sebagai terapi berhenti
merokok. Pemberian bupropion selama +-< minggu memberikan
keberhasilan berhenti merokok sebesar ';4 dibandingkan dengan
nikotin skin patch <4 dan plasebo +4. !bat ini ditoleransi dengan baik
dan hanya menimbulkan e$ek samping berupa serangan epilepsi sekitar
0,'4 pada penderita. (PDPI, 2003
&. Re,a&ilita!i
%ehabilitasi meliputi tindakan $isioterapi, rehabilitasi psikis
dan rehabilitasi peker"aan. 1isioterapi dilakukan untuk mobilisasi
dahak, latihan bernapas menggunakan otot-otot dinding perut sehingga
34 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 15
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 15/25
didapatkan ker"a napas yang e$ekti$. >atihan relaksasi berguna untuk
menghilangkan rasa takut dan #emas dan mengurangi ker"a otot yang
tidak perlu. %ehabilitasi psikis perlu untuk menghilangkan rasa #emas
dan takut. (PDPI, 2003
$. Medika+eto!a
a. M-kolitik da eketorat
uai$enesin beker"a dengan peningkatan agally dimediasi
dalam "alan napas. :eskipun telah ditun"ukkan penggunaan "angka
pan"ang umum guai$enesin belum terbukti berman$aat dalam 6!PD
atau bronkitis kronik.
b. Met,/l0at,ie! ad S,ort#A'ti1 &#Adreer1i' Re'etor A1oi!t!
2SABA%
Keduanya meningkatkan mucus clearance oleh beberapa mekanisme )
• :eningkatkan napas diameter luminal
• :eningkatkan $rekuensi beat silia melalui peningkatan
intraseluler adenosin siklik mono$os$at tingkat
• :eningkatkan lendir hidrasi dengan merangsang sekresi saluran
napas 6l- melalui aktiasi $ibrosis kistik transmembran
regulator
Ini menurunkan iskositas mukus, memungkinkan untuk transportasi
lebih mudah dengan silia perna$asan. Pada per#obaan dalam model
hean, "angka pendek b-agonis dikaitkan dengan up regulation
clearance mukosiliar . Demikian pula , methyl7anthines meningkatkan
mukosiliar tidak hanya melalui properti bron#hodilatory mereka tetapi
"uga dengan merangsang $rekuensi silia beat, menambah saluran napas
transport ion epitel untuk meningkatkan lendir hidrasi dan
mempromosikan sekresi lendir di saluran udara lebih rendah. *tudi
klinis theophylline di 6B telah menun"ukkan $ungsi paru-paru
meningkat tapi tidak ada perubahan konsisten dalam batuk dan produksi
sputum. (8meri#an 9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are :edi#ine,
20'3
35 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 16
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 16/25
'. Lo1#A'ti1 &#Adreer1i' Re'etor A1oi!t!
?$ek dari long-a#ting - b adrenergik agonis reseptor ( >8B8s
pada $ungsi mukosiliar telah dikaitkan dengan man$aatnya
e$ek pada $ungsi paru-paru. >8B8s "uga mengurangi hiperin$lasi
dan meningkatkan arus pun#ak ekspirasi, yang penting
komponen batuk. Bukti in itro menun"ukkan salmeterol yang dapat
merangsang #iliary beat $rekuensi. Demikian pula, $ormoterol se#ara
signi$ikan meningkatkan bersihan mukosiliar dibandingkan dengan
plasebo pada pasien dengan bron#hitis.
d. Ati',olier1i'!8ntikolinergik yang beker"a pada reseptor mus#arini# diper#aya
dapat membantu mukus #learan#e oleh peningkatan diameter luminal
dan dengan menurunkan permukaan dan submukosa kelen"ar sekresi
musin. :ereka "uga diper#aya untuk mem$asilitasi lendir batuk
indu#ed #learan#e. 5amun, antikolinergik mungkin bisa mengeringkan
saluran na$as dengan depleting lendir permukaan saluran napas,
sehingga membuat pengeluaran dahak lebih sulit. In io , literatur
tidak mendukung penggunaan antikolinergik untuk pengobatan
6B. Bromide Ipratropium telah ditun"ukkan untuk mengurangi
kuantitas dan tingkat keparahan batuk di bron#hiti#s kronis namun tidak
e$ekti$ dalam meningkatkan pembersihan mukosiliar pada PP!K . di
sebuah studi dari /&0 pasien dengan 1?@' 3< 4 diprediksi , tiotropium
meningkatkan $ungsi paru-paru , tetapi tidak mempengaruhi ge"ala
batuk. Dalam studi lain dari 3< pasien dengan 6!PD , tiotropium
berkurang "umlah batuk , tapi mukosiliar tidak diperbaiki. (8meri#an
9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are :edi#ine, 20'3
e. Gl-'o'orti'oid!
8da bukti in itro baha glukokortikoid mengurangi
peradangan dan produksi lendir. Dalam asma ,kortikosteroid inhalasi
menurunkan hiperplasia sel goblet. Deksametason "uga telah terbukti
menurunkan epitel ekspresi gen musin gen :A686 di sel epitel
bronkial manusia. :ereka "uga dapat memper#epat pembersihan
36 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 17
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 17/25
mukosiliar. Kortikosteroid inhalasi dapat mengurangi $rekuensi
eksaserbasi dan meningkatkan kualitas -hidup skor pada PP!K.
f. P,o!,odie!tera!e#3 I,i&itor!
Phosphodiesterase - / ( PD? - / penghambatan
menurunkan peradangan dan membuat relaksasi otot polos saluran
napas dengan men#egah hidrolisis adenosin mono$os$at siklik untuk
tidak akti$. 6ilomilast dan ro$lumilast adalah se#ond generation sangat
spesi$ik PD? - / inhibitor . *ebuah metaanalisis dari 23 a#ak u"i #oba
ro$lumilast atau #ilomilast dibandingkan dengan pla#ebo menemukan
baha pengobatan dengan inhibitor PD? - / hanya sedikit meningkat
1?@' ( /.< ml , < 4 6I , 3<,'-2,03 tetapi mengurangi
kemungkinan eksaserbasi ( !% , 0,&; , < 4 6I,0,&2-0,;. %o$lumilast
signi$ikan meningkatkan prebron#hodilator 1?@' dan penurunan
tingkat sedang sampai parah eksaserbasi dalam u"i #oba se#ara a#ak
pasien dengan 6!P . Dibandingkan dengan plasebo , ro$lumilast
menurun eksaserbasi sebesar '& 4 ( < 4 6I , ;-2 4 ( '0< . Dalam
dua u"i #oba 2/ - minggu, <33 pasien dengan PP!K sedang sampai
berat se#ara a#ak ditugaskan untuk ro$lumilast ditambah salmeterol atau
salmeterol sa"a , dan &/3 pasien se#ara a#ak ditugaskan untuk
ro$lumilast ditambah tiotropium atau tiotropium sa"a. 9adi, pada
bronkitis kronik PD? - / inhibitor mungkin memainkan peran preenti$
dalam men#egah perkembangan eksaserbasi pada pasien dengan 6B
dan 6!PD .
1. Atiok!ida
!ksidan yaitu at yang terdapat pada asap rokok dan udara yangterpolusi mempunyai andil untuk ter"adinya bronkitis kronik.
8nti oksidan melindungi dan mempertahankan paru dari radikal-
radikal anion superoksid, hidrogen peroksid, radikal hidroksil dan anion
hipohalida yang diproduksi oleh sel radang. 8nti oksidan dapat
mengubah oksidan men"adi molekul yang tidak berbahaya terhadap
"aringan paru dan menekan e$ek radikal bebas dari asap rokok. 5-
asetilsistein merupakan suatu antioksidan, yaitu sumber glutation.
37 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 18
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 18/25
Pemberian 5-asetilsistein pada perokok dapat men#egah
kerusakan parenkim paru oleh e$ek oksidan yang terdapat dalam asap
rokok. Di samping sebagai anti oksidan, obat ini bersi$at mukolitik
yaitu mengen#erkan sekret bronkus sehingga mudah dikeluarkan.
Pemberian 5-asetilsistein selama enam bulan pada penderita bronkitis
kronik memberikan perbaikan dalam hal "umlah sputum, purulensi
sputum, banyaknya eksaserbasi dan lamanya hari sakit se#ara
bermakna. (8meri#an 9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are
:edi#ine,20'3
,. Ati&iotik
=erapi 8ntibiotik umumnya tidak diindikasikan untuk pasien
bronkitis kronik. =erapi ma#rolide telah =erbukti memiliki si$at anti
in$lamasi Dan mungkin memiliki Peran Dalam pengobatan bronkitis
kronik. :ereka telah =erbukti dapat menghambat sitokin proin$lamasi ,
menurunkan neutro$il Pe#ah , menghambat :igrasi Dan peningkatan
apoptosis, eosinophili# menurunkan peradangan, meningkatkan
=ransportasi mukosiliar, mengurangi sel goblet sekresi. Dan penurunan
bronkokonstriksi. (8meri#an 9ournal !$ %espiratory 8nd 6riti#al 6are
:edi#ine,20'3
=8B>? /. *A::8% !1 =?%8P?A=I6 I5=?%@?5=I!5* 1!%
6%!5I6 B%!56I=I*
Interention :e#hanism o$ 8#tion
*moking #essationImproes mu#o#iliary $un#tion, de#reases goblet
#ell hyperplasia
Physi#al measures (#hest P=,
16!, $lutter ale
8ugments shear stresses to improe mu#o#iliary
#learan#e
?7pe#torants @agally mediated in#rease in airay se#retions
:u#olyti#s (hypertoni# saline,
dornase alpha
%ehydration o$ airay mu#us, hydrolysis o$
mu#us D58
:ethyl7anthinesImproes lung $un#tion, in#reases #iliary beat
$reGuen#y
38 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 19
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 19/25
=8B>? /. *A::8% !1 =?%8P?A=I6 I5=?%@?5=I!5* 1!%
6%!5I6 B%!56I=I*
Interention :e#hanism o$ 8#tion
*8B8Improes lung $un#tion, in#reases #iliary beat
$reGuen#y
>8B8Improes lung $un#tion, in#reases #iliary beat
$reGuen#y, redu#es hyperin$lation, improes P?1
8nti#holinergi#sImproes lung $un#tion, de#reases mu#us
se#retion
lu#o#orti#oids %edu#es in$lammation and mu#us produ#tion
PD?-/ inhibitors %edu#es in$lammation, improes lung $un#tion
8ntio7idantsBreaks don mu#in polymers, redu#es mu#us
produ#tion
:a#rolides%edu#es in$lammation, redu#es goblet #ell
se#retion
=abel !bat-obatan yang digunkan pada Bronkitis Kronik
O&at I,aler 241% Lar-ta Oral 5ial D-ra!
i
Ne&-li6er i7ek!i 27a+%
2+18+l% 2+1%
Adreer1ik 29$#a1oi!%
1enoterol '00-200 (:DI ' 0,4 (sirup /-+
*albutamol '00, 200
:DIDPI
mg (pil,
0,2/4
(sirup
0,' C
0,
/-+
=erbutaline /00,00 (DPI 2, C (pil 0,2C
0,2
/-+
1ormoterol /,-'2 :DIDPI '2F
*almeterol 2-0 :DIDPI '2F
Atikolier1ik
Ipatropium bromide 20,/0(:DI 0,2-0, +-;
!7itropium bromide '00 (:DI ', &-<
=iotropium ';(DPI 2/F
Met,/l0at,ie!
39 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 20
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 20/25
8minophylline 200-+00mg
(pil
2/0mg 2/
=heophylline '00-+00mg
(pil
2/
Ko+&ia!i adreer1ik : atikolier1ik
1enoterolEIpatropium 200E;0 (:DI ',2E0, +-;
*albutamolEIpatropiu
m
&E' (:DI 0,&E/, +-;
I,ala!i Gl-kortiko!teroid
Be#lomethasone
0-
/00(:DIDPI 0,2-0,/
Budenosid '00,200,/00(DPI
0,20, 0,2,
0,
1uti#ason
0-00(:DI
DPI
=riam#inolone '00(:DI /0 /0
Ko+&ia!i 9$ ker7a a7a1 l-! 1l-kortiko!teroid dala+ !at- i,aler
1ormoterolEBudenosi
de
/,E'+0C <E320
(DPI
*almoterolE1luti#asone
0E'00,20,00(DP
I2E0,'2,20(:D
I
Si!te+ik Gl-kortiko!teroid
Prednisone -+0 mg(Pil
:ethy-Prednisone
/, ; , '+ mg
(Pil
H. KLASIFIKASI BRONKITIS KRONIK
'. Berdasarkan klinis dibedakan men"adi 3 )
o Bronkitis kronis ringan ( simple #hroni# bron#hitis, ditandai dengan
batuk berdahak dan keluhan lain yang ringan.
o Bronkitis kronis mukopurulen ( #hroni# mu#upurulent bron#hitis,
ditandai dengan batuk berdahak kental, purulen (berarna kekuningan.
40 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 21
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 21/25
o Bronkitis kronis dengan penyempitan saluran napas ( #hroni# bron#hitis
ith obstru#tion , ditandai dengan batuk berdahak yang disertai dengan
sesak napas berat dan suara mengi (%obin, 200&
2. Bronkitid kronik eksaserbasi akut
a. De$inis BK?8
Bronkitis kronik eksaserbasi akut ditandai dengan 3 kriteria
klinis mayor yaitu )
o peningkatan purulensi sputum (batuk dengan produksi sputum yang
purulentEmukopurulent atau sputum berarna kuningEhi"au
o peningkatan dyspnoe
o peningkatan olume sputum
*emakin sering ter"adi $ase eksaserbasi akan menyebabkan semakin
#epatnya perburukan $aal paru.
=erdapat tambahan kriteria minor dari ge"ala BK?8,
diantaranya )
o in$eksi saluran perna$asan atas selama hari
o peningkatan heeing
o peningkatan batuk
o demam tanpa sumber yang "elas
o peningkatan 204 dari respiratory rate atau heart rate.
(6anadian uidelines $or the management a#ute e7#aserbation
o$ bron#hitis #hroni#, 2003
b. Dera"at BK?8
• Dera"at ' (:ild ) bila terdapat ' dari kriteria mayor dan ' kriteria
minor
• Dera"at 2 ( :oderate ) bila terdapat dua dari 3 kriteria mayor
• Dera"at 3 ( *eere ) bila terdapat 3 kriteria mayor
#. ?tiologi dan $aktor resiko
Dalam kasus 8?6B karena in$eksi , 3 kelas patogen telah
ditemukan ) bakteri aerobik gram positi$ dan gram negati$ , irus
perna$asan , dan bakteri atipikal. :eskipun reie oleh *ethi tidak
41 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 22
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 22/25
dimaksudkan untuk mengukur ketat ke"adian patogen tertentu , ia
mengamati baha bakteri aerob ditemukan pada setengah dari pasien
dengan 8?6B dan irus dalam satu ketiga. Bakteri aerobik dominan
adalah *trepto#o##us pneumoniae , aemophilus in$luenae, :ora7ella
dan #atarrhalis. Pseudomonas aeruginosa dan basil gram - negati$ lain
"uga terlihat dan tampak lebih umum pada pasien yang memiliki
eksaserbasi akut berat dengan 1?@' sebesar 34 atau kurang dari yang
alue.
In$eksi irus umumnya terkait dengan 8?6B . Pola patogen
irus adalah ariabel . *atu studi menemukan baha rhinoirus yang
diidenti$ikasi dalam ; 4 dari eksaserbasi, dan irus %*@ ,#oronairus , atau irus in$luena 8 ditemukan pada 2< 4 , '' 4 , dan
< 4. Kurang dari '0 4 dari eksaserbasi akut disebabkan oleh bakteri
atipikal . Bakteri atipikal yang paling umum adalah 6hlamydia
pneumoniae , sedangkan :y#oplasma pneumoniae dan >egionella
pneumophila terlihat lebih "arang . ( *ethi, 2002
d. :anagement (PDPI, 2003
Prinsip penatalaksanaan eksaserbasi akut adalah mengatasi segera
eksaserbasi yang ter"adi dan men#egah ter"adinya gagal napas. Bila
telah men"adi gagal napas segera atasi untuk men#egah kematian.
Beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi )
'. Diagnosis beratnya eksaerbasi
42 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 23
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 23/25
- Dera"at sesak, $rekuensi napas, pernapasan paradoksal
- Kesadaran
- =anda ital
- 8nalisis gas darah
- Pneomonia
2. =erapi oksigen adekuat
Pada eksaserbasi akut terapi oksigen merupakan hal yang pertama
dan utama, bertu"uan untuk memperbaiki hipoksemi dan men#egah
keadaan yang mengan#am "ia. dapat dilakukan di ruang gaat
darurat, ruang raat atau di I6A. *ebaiknya dipertahankan Pao2
+0 mmg atau *at !2 <04, ealuasi ketat hiperkapnia. gunakan
sungkup dengan kadar yang sudah ditentukan (ventury masks)
2/4, 2;4 atau 324. Perhatikan apakah sungkup rebreathing atau
nonrebreathing , tergantung kadar Pa#o2 dan Pao2. Bila terapi
oksigen tidak dapat men#apai kondisi oksigenasi adekuat, harus
digunakan entilasi mekanik. Dalam penggunaan entilasi
mekanik usahakan dengan Noninvasive Positive Pressure
Ventilation (5IPP@, bila tidak berhasil entilasi mekanik
digunakan dengan intubasi.
3. Pemberian obat-obatan yang maksimal
!bat yang diperlukan pada eksaserbasi akut
a 8ntibiotik
Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan pola kuman setempatdan komposisi kombinasi antibiotik yang mutakhir. Pemberian
antibiotik di rumah sakit sebaiknya per drip atau intraena,
sedangkan untuk raat "alan bila eksaserbasi sedang sebaiknya
kombinasi dengan makrolide, bila ringan dapat diberikan
tunggal.
b Bronkodilator
43 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 24
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 24/25
Bila raat "alan B-2 agonis dan antikolinorgik harus diberikan
dengan peningkatan dosis. Inhaler masih #ukup e$ekti$ bila
digunkan dengan #ara yang tepat, nebuliser dapat digunakan
agar bronkodilator lebih e$ekti$. ati-hati dengan penggunaan
nebuliser yang memakai oksigen sebagai kompressor, karena
penggunaan oksigen ;-'0 liter untuk menghasilkan uap dapat
menyebabkan retensi 6!2. olongan 7antin diberikan
bersamasama dengan bronkodilator lainnya karena mempunyai
e$ek memperkuat otot dia$ragma. Dalam peraatan di rumah
sakit, bronkodilator diberikan se#ara intraena dan nebuliser,
dengan pemberian lebih sering perlu monitor ketat terhadap
timbulnya palpitasi sebagai e$ek samping bronkodilator.
# Kortikosteroid
=idak selalu diberikan tergantung dera"at berat eksaserbasi. Pada
eksaserbasi dera"at sedang dapat diberikan prednison 30 mgEhari
selama '-2 minggu, pada dera"at berat diberikan se#ara
intraena. Pemberian lebih dari 2 minggu tidak memberikan
man$aat yang lebih baik, tetapi lebih banyak menimbulkan e$ek
samping.
d 5utrisi adekuat untuk men#egah starvation yang disebabkan
hipoksemia berkepan"angan, dan menghindari kelelahan otot
bantu napas
e @entilasi mekanik
Penggunaan entilasi mekanik pada PP!K eksaerbasi berat akan
mengurangi mortaliti dan morbiditi, dan memperbaiki simptom.Dahulukan penggunaan 5IPP@, bila gagal dipikirkan
penggunaan entilasi mekanik dengan intubasi
$ Kondisi lain yang berkiatan
- :onitor balans #airan elektrolit
- Pengeluaran sputum
- agal "antung atau aritmia
44 |B r o n k i t i s K r o n i k
Page 25
8/15/2019 214075896 Bronkitis Kronik Docx
http://slidepdf.com/reader/full/214075896-bronkitis-kronik-docx 25/25