Top Banner

of 9

TP bronkitis

Jul 07, 2018

Download

Documents

Danu Kumara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 TP bronkitis

    1/20

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1 Anatomi Sistem Respirasi

    a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

    Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).

    Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenar 

    minyak (kelenar sebasea) dan kelenar keringat (kelenar sudori!era).

    "elaput lendir ber!ungsi menangkap benda asing yang masuk lewat

    saluran perna!asan. "elain itu, terdapat uga rambut pendek dan tebal

    yang ber!ungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.

    #uga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang

     ber!ungsi menghangatkan udara yang masuk. $i sebelah belakang

    rongga hidung terhubung dengan naso!aring melalui dua lubang yang

    disebut choanae. %ada permukaan rongga hidung terdapat rambut&

    rambut halus dan selaput lendir yang ber!ungsi untuk menyaring udara

    yang masuk ke dalam rongga hidung.'

    ambar .* +natomi sistem respirasi manusia'

     b. aring

    Udara dari rongga hidung masuk ke !aring. aring merupakan

     percabangan - saluran, yaitu saluran perna!asan (nasofaring)  pada

    *

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    2/20

     bagian depan dan saluran pencernaan (orofaring) pada bagian belakang.

    %ada bagian belakang !aring (posterior) terdapat laring (tekak)  tempat

    terletaknya  pita suara (pita vocalis). /asuknya udara melalui !aring

    akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

    /akan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke

    saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang

    terbuka. 0alaupun demikian, sara! kita akan mengatur agar peristiwa

    menelan, bernapas, dan berbicara tidak teradi bersamaan sehingga

    mengakibatkan gangguan kesehatan. ungsi utama !aring adalah

    menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan uga sebagai

     alan makanan dan minuman yang ditelan, !aring uga menyediakan

    ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.

    c. 1rakea

    1rakea berupa pipa yang panangnya 2*3 cm, terletak sebagian di leher 

    dan sebagian di rongga dada (torak). $inding tenggorokan tipis dan

    kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam

    rongga bersilia. "ilia&silia ini ber!ungsi menyaring benda&benda asing

    yang masuk ke saluran pernapasan. 1rakea terletak di sebelah depan

    kerongkongan. $i dalam rongga dada, trakea bercabang menadi dua

    cabang bronkus. $i dalam paru&paru, bronkus bercabang&cabang lagi

    menadi saluran yang sangat kecil disebit bronkiolus. Uung bronkiolus

     berupa gelembung kecil yang disebut alveolus.' 

    d. 4aring

    4aring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan.

    4aring berada diantara oro!aring dan trakea, di depan laringo!aring."alah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. 5piglotis terletak 

    di uung bagian pangkal laring. 4aring diselaputi oleh membran mukosa

    yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat

    untuk menahan getaran&getaran suara pada laring. ungsi utama laring

    adalah menghasilkan suara dan uga sebagai tempat keluar masuknya

    udara. %angkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang

    membentuk akun. %angkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal

    *6

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    3/20

    tenggorok (epiglotis). %ada waktu menelan makanan, katup tersebut

    menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katup membuka.

    %ada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila

    ada udara dari paru&paru, misalnya pada waktu kita bicara.

    e. 7ronkus

    1rakea bercabang menadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan

    sebelah kanan. 8edua bronkus menuu paru&paru, bronkus bercabang

    lagi menadi bronkiolus. 7ronkus sebelah kanan (bronkus primer)

     bercabang menadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan

     bronkus sebelah kiri bercabang menadi dua bronkiolus. Cabang&cabang

    yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru&paru atau alveolus.

    $inding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler&kapiler 

    darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdi!usi ke dalam darah.

    ungsi utama bronkus adalah menyediakan alan bagi udara yang masuk 

    dan keluar paru&paru. ',

    !. %aru&%aru

    %aru&paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping

    dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh dia!ragma

    yang berotot kuat. %aru&paru ada dua bagian yaitu paru&paru kanan

    (pulmo dekstra) yang terdiri dari lobus dan paru&paru kiri (pilmo

    sinistra) yang terdiri atas - lobus. %aru&paru dibungkus oleh dua selaput

    yang tipis disebut pleura. "elaput bagian dalam yang langsung

    menyelimuti paru&paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan

    selaput yang menyelimuti rongga dada yang bersebelahan dengan tulang

    rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). %aru&paru tersusun tersusunoleh bronkiolus, alveolus, aringan elastik, dan pembuluh darah.

    7ronkiolus tidak mempunyai tulang rawan, tetapi rongga bronkus masih

     bersilia dan di bagian uungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus

     bersilia. "etiap bronkiolus terminalis bercabang&cabang lagi menadi

     bronkiolus respirasi, kemudian menadi duktus alveolaris. %ada dinding

    duktus alveolaris mengandung gelembung&gelembung yang disebut

    alveolus.

    *9

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    4/20

    3.2 Fisiologi Sistem Respirasi

    %erna!asan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan

    oksigen, pengeluaran karbon dioksida, hingga penggunaan energi di dalam

    tubuh. /anusia dalam berna!as menghirup oksigen dalam udara bebas dan

    membuang karbon dioksida ke lingkungan.' 

    Respirasi dapat dibedakan menadi dua enis yaitu:

    a. Respirasi luar yang merupakan pertukaran antara ;- dan C;- antara

    darah dan udara.

     b. Respirasi dalam yang merupakan pertukaran ;- dan C;- dari aliran

    darah ke sel&sel tubuh.

    "ementara cara pernapasan uga dibagi dua yaitu:

    a. Respirasi $ada

    ;tot antara tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut, yang

    menyebabkan tulang rusuk terangkat ke atas, dan rongga dada

    membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil

    sehingga udara masuk ke dalam badan.

     b. Respirasi %erut

    ;tot dia!ragma pada perut mengalami kontraksi yang menyebabkan

    dia!ragma mendatar, dan volume rongga dada menadi membesar yang

    mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk 

    ke dalam badan.

    Udara yang keluar masuk masuk paru&paru pada waktu melakukan

     pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). kapasitas vital ?

    volume residu > @=33 mlAwanita dan ==33mlApria.'

    -3

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    5/20

    %ada waktu bernapas udara masuk melalui saluran pernapasan dan akhirnya

    masuk ke dalam alveolus. ;ksigen yang terdapat dalam alveolus berdi!usi

    menembus dinding sel alveolus, akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah

    dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam darah menadi

    oksihemoglobin. "elanutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

    ;ksigennya dilepaskan ke dalam sel&sel tubuh sehingga oksihemoglobin

    kembali menadi hemoglobin. 8arbondioksida yang dihasilkan dari

     pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya

    sampai pada alveolus. $ari alveolus karbondioksida dikeluarkan melalui

    saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas. $engan demikian

    dalam alveolus teradi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan

    karbondioksida keluar.'

    3.3 Definisi

    7ronkitis merupakan sutu penyakit yang ditandai dengan adanya in!lamasi

     bronkus yang bersi!at patologis dan beralan kronik. %erubahan bronkus

    tersebut disebabkan oleh perubahan&perubahan dalam dinding bronkus

     berupa destruksi elemen&elemen elastis dan otot&otot polos bronkus.* 

    "ecara klinis para ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau

    gangguan respiratorik dengan batuk sebagai geala yang utama dan

    dominan. 7erdasarkan lamanya, bronkitis dibagi menadi dua yaitu:*

    a. 7ronkitis akut adalah batuk yang tiba&tiba teradi karena in!eksi virus

    yang melibatkan alan napas yang besar. 7ronkitis akut pada umumnya

    ringan, berlangsung singkat (beberapa hari hingga beberapa minggu),

    rata&rata *3&*@ hari. /eski ringan, namun adakalanya sangat

    mengganggu, terutama ika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk  berkepanangan.

     b. 7ronkitis kronik berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut,

    ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal bulan dalam setahun,

    sekurang&kurangnya selama - tahun berturut&turut, tidak disebabkan

    oleh penyakit lain. *

    7erdasarkan etiologinya bronkitis dapat dibedakan menadi:

    -*

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    6/20

    a. 7ronkitis in!eksiosa disebabkan oleh in!eksi bakteri atau virus, terutama

    /ycoplasama pneumoniae dan Chlamydia. "erangan bronkitis berulang

     bisa teradi pada perokok dan penderita penyakit paru dan saluran

     pernapasan menahun.

     b. 7ronkitis iritati! adalah bronkitis yang disebabkan alergi terhadap

    sesuatu yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah bronkus. 7ronkitis

    iritati! bisa disebabkan oleh berbagai enis debu, asap dari asam kuat,

    amonia, beberapa pelarut organik klorin, hidrogen sul!ida, sul!ur 

    dioksida, dan bromine, polusi udara yang menyebabkan iritasi oBon dan

    nitrogen dioksida, tembakau dan rokok lainnya. aktor etiologi utama

    adalah Bat polutan.@,=

    3. !pi"emiologi

    $i negara barat menurut data 0H; tahun -33, kekerapan bronkitis

    diperkirakan sebanyak *, di antara populasi. $i +merika "erikat,

    menurut National Centre !or Health "tatistics, kira&kira ada *@ uta orang

    menderita bronkitis. 4ebih dari *- uta orang menderita bronkitis akut pada

    tahun *99@, sama dengan = populasi +merika "erikat.* $i dunia bronkitis

    merupakan masalah dunia. rekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi

    dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri.- 7ronkitis lebih

     banyak terdapat pada laki&laki dibanding wanita.* $i Dndonesia belum ada

    laporan tentang angka persentase yang pasti mengenai penyakit ini,

    kenyataannya penyakit ini sering ditemukan di klinik.

    3.# !tiologi

    "ecara umum penyebab bronkitis dibagi berdasarkan !aktor lingkungan dan

    !aktor hostApenderita. %enyebab bronkitis berdasarkan !aktor lingkunganmeliputi polusi udara, merokok dan in!eksi. Dn!eksi sendiri terbagi menadi

    in!eksi bakteri ("taphylococcus, %ertusis, 1uberculosis, mikroplasma),

    in!eksi virus (R"

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    7/20

    1emuan patologis utama bada bronkitis adalah hipertro!i kelenar mukosa

     bronkus, hipertro!i dan hyperplasia sel&sel goblet, in!iltrasi sel&sel radang

    dengan edema pada mukosa bronkus. Hal ini menyebabkan penyempitan

     pada saluran bronkus, yang mengakibatkan diameter bronkus menebal lebih

    dari 3&@3 dari tebalnya di dinding bronkus normal, dan akan teradi

    sekresi mukus yang berlebihan dan kental yang menyebabkan geala yang

    khas yaitu batuk produkti!.-,= 

    %enyempitan alan napas merupakan hasil dari berbagai mekanisme seperti

    edema mukosa alan napas akibat in!lamasi, banyaknya mukus pada saluran

    napas kecil dan metaplasi sel goblet serta !ibrosis saluran napas kecil

    sebagai dampak in!lamasi. 8erusakan pada saluran napas kecil baik secara

    langsung akibat Bat&Bat yang dihirup maupun secara tak langsung akibat

    mediator&mediator in!lamasi. 5pitelium alan napas mempunyai kemampuan

    untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada perubahan anatomi dan

    !ungsi alan napas. %roses perbaikan aringan menimbulkan !ibrosis matriks

    ekstraselular atau aringan ikat sehingga teradi penyempitan alan napas.

    %embentukan mukosa yang terus menerus mengakibatkan melemahnya

    akti!itas silia dan !aktor !agositosis dan melemahkan mekanisme

     pertahananya sendiri, sehingga silia tidak mampu lagi mendorong dahak ke

    atas, satu&satunya cara mengeluarkan dahak dari bronkus adalah dengan

     batuk.6 

    ambar .- "el in!lamasi dan mediator yang terlibat pada bronkitis6

    -

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    8/20

    ambar . /ekanisme pato!isiologi bronkitis kronis9

    3.% &anifestasi Klinis

    eala umum bronkitis akut maupun bronkitis kronik adalah:

    a. 7atuk dan produksi sputum adalah geala yang paling umum biasanya

    teradi setiap hari. Dntensitas batuk, umlah dan !rekuensi produksi

    sputum bervariasi dari pasien ke pasien. $ahak berwarna yang bening,

     putih atau hiau&kekuningan.

    '. $yspnea (sesak napas) secara bertahap meningkat dengan tingkat

    keparahan penyakit. 7iasanya, orang dengan bronkitis kronik 

    mendapatkan sesak napas dengan aktivitas dan mulai batuk.

    (. eala kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, hidung tersumbat, dan

    sakit kepala dapat menyertai geala utama.

    ". $emam dapat mengindikasikan in!eksi paru&paru sekunder virus atau

     bakteri.@,=

    3.) Pemeri*saan

    a. %emeriksaan !isik 

    %ada stadium awal, pasien belum ada keluhan, pada stadium yang lebih

    lanut didapatkan !ase ekspirasi yang memanang dan mengi.

    $idapatkan uga tanda&tanda hiperin!lasi seperti barrel chest dan

    -@

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    9/20

    hipersonor pada perkusi. %asien yang dengan obstruksi alan napas berat

    akan menggunakan otot&otot pernapasan tambahan duduk dalam posisi

    tripod. $idapatkan uga sianosis pada bibir dan kuku pasien.=

    *. Dnspeksi

    a. %ursed lips breathing

     b. 7arrel chest

    c. %enggunaan otot bantu pernapasan

    d. Hipertro!i otot bantu pernapasan

    e. #

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    10/20

    . Radiologi

    a. Rontgen thorak (%+A4ateral)

    Corakan bronkovaskuler meningkat

    Tram-track appearance : penebalan dinding bronkial

    ambar .@ %enebalan dinding bronkial pada Rontgen 1horak =

    ambar .= %enebalan dinding bronkial dan tram track 

    appearance=

    -'

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    11/20

    ambar .' %enebalan dinding bronkial dan tram track pada !oto

    1horak 4ateral =

    3.+ Diagnosis Ban"ing -,@,=

    a. +sma

    ‒ ;nset usia dini

    ‒ eala bervariasi dari hari ke hari

    ‒ eala pada waktu malamAdini hari lebih menonol

    ‒ $apat ditemukan alergiArhinitisAecBema

    ‒ Riwayat asma dalam keluarga

    ‒ Hambatan aliran udara biasanya reversibel

     b. agal #antung 8ongesti! 

    ‒ Riwayat hipertensi

    ‒ Ronki basah halus di basal paru

    ‒ ambaran !oto toraks cardiomegali dan edema paru

    -

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    12/20

    ‒ %emeriksaan !aal paru restriksi bukan obstruksi

    c. 7ronkiektasis

    ‒ "putum purulen dalam umlah banyak

    ‒"ering berhubungan dengan in!eksi bakteri

    ‒ Ronki basah kasar dan ari tabuh

    ‒ ambara !oto toraks nampak honeycomb appearance dan penebalan

    dinding bronkus

    d. 17C

    ‒ ;nset di semua usia

    ‒ ambaran !oto toraks in!iltrate

    ‒8on!irmasi mikrobiologi (71+)

    e. "indrom ;bstruksi %asca 17

    ‒ Riwayat pengobatan anti 17 adekuat

    ‒ ambaran !oto toraks bekas 17: !ibrotic dan kalsi!ikasi minimal

    ‒ %emeriksaan !aal paru menunukkan obstruksi yang tidak reversibel

    !. 7ronkiolitis obliterasi

    ‒ Usia muda

    ‒1idak merokok 

    ‒ /ungkin ada riwayat arthritis rematoid

    ‒ C1 paru ekspirasi terlihat gambaran hipodens

    g. $i!!use bronkiolitis

    ‒ "ering pada perempuan tidak merokok 

    ‒ "eringkali berhubungan dengan sinusitis

    ‒ Rontgen dan C1 paru resolusi tinggi memperlihatkan bayangan

    di!!use nodul opak sentrilobular dan hiperin!lasi3.1, Tatala*sana

    a. 1atalaksana Umum

    1atalaksana umum bertuuan untuk memperbaiki kondisi tubuh

     penderita, mencegah perburukan penyakit, menghindari !aktor resiko,

    dan mengenali si!at penyakit secara lebih baik. 1ermasuk dalam

    tatalaksana umum ini adalah pendidikan bagi penderita untuk mengenal

     penyakitnya lebih baik, menghindari polusi, menghentikan kebiasaan

    -6

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    13/20

    merokok, menghindari in!eksi saluran napas dan mengobati in!eksi

    sedini mungkin agar tidak teradi eksaserbasi akut, hidup dalam

    lingkungan yang lebih sehat, makanan cukup giBi dan mencukupi

    kebutuhan cairan. @ 

     b. 1atalaksana khusus

    1atalaksana khusus dilakukan untuk mengatasi geala dan komplikasi.

    *. 7ronkodilator 

    7ronkodilator merupakan obat utama pada bronkitis kronik, dimana

    tidak hanya diberikan pada keadaan eksaserbasi akut, tetapi uga

    untuk memperbaiki obstruksi yang teradi. ;bat yang diberikan

    adalah golongan antikolinergik, golongan agonis beta&-, atau

    golongan Eanthin. 

    a. -olongan anti*olinergi*   merupakan pilihan pertama, yang

    diberikan secara inhalasi yaitu preparat ipatropium bromida.

    ;bat ini mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan

    golongan agonis beta&-, yaitu e!ek bronkodilatornya lebih besar,

    tidak menimbulkan !enomena taki!ilaksis, tidak mempunyai e!ek 

    samping tremor dan palpitasi, tidak mempengaruhi sistem

     pembersihan mukosilier, masa keranya cukup lama yaitu '&6

     am dan therapeutic margin of safety  nya cukup panang oleh

    karena obat ini tidak diabsorbsi. 

     b. -olongan agonis 'eta2  (simpatomimetik) yang diberikan

    secara oral bisa menimbulkan e!ek samping tremor, palpitasi,

    dan sakit kepala. %emberian obat secara inhalasi mengurangi

    e!ek samping ini. "elain itu dapat memobilisasi pengeluarandahak. ;bat ini bekera dengan mengakti!kan adenilsiklase

    dengan akibat meningkatnya produksi siklik +/% dan

    menimbulkan relaksasi otot polos saluran napas. 

    c. -olongan /ant0in  merupakan bronkodilator paling lemah,

     bekera dengan menghambat aksi enBim !os!odiesterase, yaitu

    enBim yang menginakti!kan siklik +/%. "elain sebagai

     bronkodilator, obat ini mempunyai e!ek yang kuat dan

    -9

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    14/20

     berlangsung lama dalam meningkatkan daya kontraksi otot

    dia!ragma dan daya tahan terhadap kelelahan otot pada

     penderita.

    7ronkodilator hendaknya diberikan dalam bentuk kombinasi, oleh

    karena mereka mempunyai e!ek sinergis. %emberian secara

    kombinasi memberikan e!ek samping minimal dan e!ek yang

    optimal dengan dosis yang lebih rendah dibandingkan pemberian

    monoterapi.-,=

    -. /ukolitik dan ekspektoran

    7ronkitis dapat menyebabkan produksi mukus berlebih. 8ondisi ini

    menyebabkan peningkatan penebalan mukus. %erubahan dan

     banyaknya mukus sukar dikeluarkan secara alamiah, sehingga

    diperlukan obat yang dapat memudahkan pengeluaran mukus.

    /ukus mengandung glikoprotein, polisakarida, debris sel, dan

    cairanAeksudat in!eksi.

    a. &*oliti*  bekera dengan cara memecah glikoprotein menadi

    molekul&molekul yang lebih kecil sehingga menadi encer.

    /ukus yang encer akan mendesak dikeluarkan pada saat batuk,

    contoh mukolitik adalah ambroEol, erdosteine, asetilsistein atau

     bromheksin.

    '. !*spe*toran bekera dengan cara mengencerkan mukus dalam

     bronkus sehingga mudah dikeluarkan, salah satu contoh

    ekspektoran adalah guai!enesin. uai!enesin bekera dengan

    cara mengurangi viskositas dan adhesivitas sputum sehingga

    meningkatkan e!ektivitas mukosilia dalam mengeluarkansputum dari saluran pernapasan.

    . +ntibiotika

    1erapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianurkan kecuali bila

    disertai demam dan batuk yang menetap lebih dari ' hari, karena

    dicurigai adanya keterlibatan bakteri saluran napas seperti S.

     pneumoniae,  H. Influenzae. Untuk batuk yang menetap F *3 hari

    diduga adanya keterlibatan  Mycobacterium pneumonia sehingga

    3

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    15/20

     penggunaan antibiotika disarankan. Untuk anak dengan batuk F @

    minggu harus menalani pemeriksaan lebih lanut terhadap

    kemungkinan 17C, pertusis atau sinusitis.

    ambar . +lgoritma pemilihan antibiotik pada eksaserbasi akut

     bronkitis kronis*3

    %enggunaan antibiotik pada bronkitis kronik dapat dilihat pada

     bagan di atas. 7erikut penelasan mengenai beberapa antibiotik 

    yang biasa digunakan:

    *

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    16/20

    a. olongan %enisilin

    %enisilin diklasi!ikasikan sebagai obat  -laktam karena cincin

    laktam mereka yang unik. /ereka memiliki ciri&ciri kimiawi,

    mekanisme kera, !armakologi, e!ek klinis, dan karakteristik 

    imunologi yang mirip dengan se!alosporin, monobactam,

    carbapenem, dan G&laktamase inhibitor, yang uga merupakan

    senyawa  -laktam. %enisilin dapat terbagi menadi beberapa

    golongan: **

    ‒ %enisilin natural (misalnya, penisilin ): olongan ini sangat

     poten terhadap organisme gram&positi!, coccus gram negati!, dan

     bakteri anaerob penghasil non&G&laktamase. Namun, mereka

    memiliki potensi yang rendah terhadap batang gram negati!.

    ‒ %enisilin antista!ilokokal (misalnya, na!cillin): %enisilin enis ini

    resisten terhadap sta!ilokokal  -laktamase. olongan ini akti! 

    terhadap sta!ilokokus dan streptokokus tetapi tidak akti! terhadap

    enterokokus, bakteri anaerob, dan kokus gram negati! dan batang

    gram negati!.

    ‒ %enisilin dengan spektrum yang diperluas (+mpisilin dan

    %enisilin antipseudomonas): ;bat ini mempertahankan spektrum

    antibakterial penisilin dan mengalami peningkatan aktivitas

    terhadap bakteri gram negati!. **

    '. olongan "e!alosporin dan "e!amisin

    "e!alosporin mirip dengan penisilin secara kimiawi, cara kera, dan

    toksisitas. Hanya saa se!alosporin lebih stabil terhadap banyak 

     beta&laktamase bakteri sehingga memiliki spektrum yang lebihlebar. "e!alosporin tidak akti! terhadap bakteri enterokokus dan

    4.monocytogenes. "e!alosporin terbagi dalam beberapa generasi,

    yaitu:

    ‒ "e!alosporin generasi pertama: termasuk di dalamnya se!adroEil,

    se!aBolin, se!aleEin, se!alotin, se!a!irin, dan se!radin. ;bat & obat

    ini sangat akti! terhadap kokus gram positi! seperti pnumokokus,

    streptokokus, dan sta!ilokokus.

    -

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    17/20

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    18/20

    olongan !luorokuinolon akti! terhadap bakteri gram negati!.

    olongan !luorokuinolon e!ekti! mengobati in!eksi saluran kemih

    yang disebabkan oleh pseudomonas. olongan ini uga akti! 

    mengobati diare yang disebabkan oleh shigella, salmonella, 5.coli,

    dan Campilobacter.**

    3.11 K&PIKASI

    +dapun komplikasi dari bronkitis ika tidak ditangani dengan baik:,@

    a. %neumonia atau radang paru&paru tanpa atelektasis

     b. %leuritis

    c. 5!usi pleura atau empisema

    d. Hemoptoe

    e. "inusitis

    !. +telektasis

    g. 7ronkiektasis

    h. agal napas

    @

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    19/20

    BAB I4

    P!NUTUP

    .1 Simplan

    *. 7ronkitis merupakan sutu penyakit yang ditandai dengan adanya

    in!lamasi bronkus yang bersi!at patologis dan beralan kronik. %erubahan

     bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan&perubahan dalam dinding

     bronkus berupa destruksi elemen&elemen elastis dan otot&otot polos

     bronkus. "ecara klinis para ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu

     penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk sebagai geala yang

    utama dan dominan.

    -. %ada pasien ditemukan geala batuk lama, sesak napas dan penurunan

     berat badan. $ari pemeriksaan penunang didapatkan peningkatan corak 

     bronkovaskular dengan kesan bronkitis. Hasil tes 71+ didapatkan negati!.

    "ehingga dari anamnesis, pemeriksaan !isik dan penunang disimpulkan

     pasien menderita bronkitis.

    . 1erapi yang diberikan kepada pasien berupa 8D5, bronkodilator,

    mukolitik, serta antibiotika.

    =

  • 8/19/2019 TP bronkitis

    20/20

    DAFTAR PUSTAKA

    *. $avey, %atrick. +t a lance /edicine. #akarta: %enerbit 5rlanggaI -33': HalI

    69

    -. Harrison, 1.R. HarrisonJs %ronciples o! Dnternal /edicine. 5disi ke&*'. U"+:

    1he /ac raw&Hill Companies. -33=: Hal *'*&

    . /ansoer, +ri!, dkk.,ed. 8apita "elekta 8edokteran ilid * edisi ke&. #akarta:

    /edia +esculapiusI -33=: Hal --@

    @. "udoyo, +ru 0., dkk. 7uku +ar Dlmu %enyakit $alam 5disi D< ilid DD.

    #akarta: %usat %enerbitan $epartemen Dlmu %enyakit $alam akultas

    8edokteran Universitas DndonesiaI -33': Hal ****&*

    =. 0est, #ohn 7., %ulmonary %athophysiology, 1he 5ssential "iEth 5dition. U"+:

    4ippincott 0illiams K 0ilkins, a 0olters 8luwers CompanyI -33: Hal *='&

    =9

    '. anong, 0illiam . a 4arge /edical 7ook: Review o! /edical %hysiology&

    5disi -*, U"+: /craw&Hill Companies, DncI -33: Hal =''&'

    . uyton, +rthur C., and #ohn 5. Hall. 7uku +ar isiologi 8edokteran 5disi

    ke&9 #akarta: %enerbit 7uku 8edokteran 5CI -33-: Hal @@@

    6. NH47D. %athogenesis, %athology and %athophysiology. lobal Dnitiative !or 

    Chronic ;bstructive 4ung $isease. lobal strategy !or the diagnosis,

    management and %revention o! C;%$. NH47DA0H; Report. NH47D. -33*

    9. +nBueto +R, "chaberg 1. +cute eEacerbation o! Chronic bronchitis. 4ondon:

    "cience %ress 4tdI -33

    *3. 7alter, dkk. Canadian guidelines !or the management o! acute eEacerbations o! 

    chronic bronchitis:eEecutive summary. Can Respir #. -33 #ul&+ugI*3(=):-@6&=6

    **. 7ertram . 8atBung. 7asic K Clinical %harmacology. 5disi *3. New york:

    /craw&HillI -33

    '