Top Banner
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. “N.S.” DENGAN BRONKITIS AKUT DI RUANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA TANGGAL 8 s.d. 11 NOVEMBER 2015 I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 November 2015 Pukul 10.00 WITA di ruang cendrawasih RSUD Wangaya dengan no CM 385579 Informasi didapatkan melalui wawancara dengan pasien, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medic pasien. A. Identitas Pasien Penanggung Nama : Tn. NS : Ny. KS Umur : 45 th : 42 th Jenis kelamin : Laki-laki : Perempuan Status perkawinan: Sudah Menikah : Sudah Menikah Agama : Hindu : Hindu Suku bangsa : Indonesia : Indonesia Pendidikan : SD : SMA Pekerjaan : Buruh Pabrik : IRT Alamat : Jln. Sulatri, Gg. II, Kesiman Tanggal MRS : 8 Novenber 2015 Diagnosa medis : Bronkitis Akut No. CM : 385579 Hub. Dengan klien : - : Istri 1
38

askep Bronkitis akut

Jul 14, 2016

Download

Documents

Kenya Maynard

askep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: askep Bronkitis akut

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. “N.S.”

DENGAN BRONKITIS AKUT

DI RUANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA

TANGGAL 8 s.d. 11 NOVEMBER 2015

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 November 2015 Pukul 10.00 WITA di ruang

cendrawasih RSUD Wangaya dengan no CM 385579 Informasi didapatkan melalui

wawancara dengan pasien, observasi, pemeriksaan fisik dan catatan medic pasien.

A. Identitas Pasien Penanggung

Nama : Tn. NS : Ny. KS

Umur : 45 th : 42 th

Jenis kelamin : Laki-laki : Perempuan

Status perkawinan : Sudah Menikah : Sudah Menikah

Agama : Hindu : Hindu

Suku bangsa : Indonesia : Indonesia

Pendidikan : SD : SMA

Pekerjaan : Buruh Pabrik : IRT

Alamat : Jln. Sulatri, Gg. II, Kesiman

Tanggal MRS : 8 Novenber 2015

Diagnosa medis : Bronkitis Akut

No. CM : 385579

Hub. Dengan klien : - : Istri

B. Riwayat Keperawatan

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Alasan Masuk RS

Pasien mengatakan sesak napas dan batuk serta nyeri dada, susah tidur, mual

muntah, dan demam.

b. Keluhan Utama

1

Page 2: askep Bronkitis akut

Pasien mengatakan sesak napas

c. Kronologi Keluhan

Pasien datang ke UGD RSUD Wangaya dengan keluhan batuk,susah tidur, sesak

napas, mual muntah, dan demam sejak 3 hari yang lalu tanggal 5 November

2015. Tadi pagi saat pasien membersihkan halaman rumahnya tiba-tiba pasien

sesak nafas dan nyeri dada maka dari itu keluarga pasien memutuskan untuk

membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Di UGD pasien

segera mendapatkan terapi Infus RL: 20 tetes/menit dan O2 2 liter/menit. Setelah

menjalani pemeriksaan pasien didiagnosa Bronkitis akut. Terapi yang diberikan

oleh Dokter :

-          Ranitidine : 2x 50 mg

-          Cefotaxim : 3x 1 g

-          Dexametason : 3x1 amp

- Combivent : 2x1 amp

- Paracetamol : 2x1fls

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

a. Riwayat Imunisasi

Pasien mengatakan sudah pernah mendapatkan imunisasi namun belum tahu

apakah imunisasi yang didapatkan sudah lengkap atau belum.

b. Riwayat Alergi

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan

c. Riwayat Kecelakaan

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan

d. Riwayat Dirawat di RS

Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan saat ini di keluarganya tidak ada anggota keluarga yang

menderita penyakit yang sama seperti pasien.

2

Page 3: askep Bronkitis akut

C. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual

1. Bernapas

Pasien mengatakan merasa sesak dan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu dan

dahak sulit di keluarkan.

2. Makan dan Minum

a. Makan : Pasien mengatakan tidak nafsu makan namun pasien berusaha untuk

menghabiskan makanan yang disediakan oleh pihak rumah sakit dengan cara

makan sedikit tapi sering.

b. Minum : Saat pengkajian pasien mengatakan menghabiskan ±800 cc air putih

dari pukul 06.00-10.00

3. Eliminasi

a. BAB : Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAB 1 kali tadi pagi dengan

konsistensi lembek.

b. BAK : Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAK 2 kali dari pukul 06.00-

10.00 WITA dengan warna kuning jernih berbau khas.

4. Gerak dan Aktivitas

Saat pengkajian pasien mengatakan lemas sehingga semua gerak dan aktivitasnya

dibantu oleh keluarga.

5. Istirahat dan Tidur

Saat pengkajian pasien mengeluh susah tidur suster sejak 3 hari yang lalu, tidur

tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk dan sesak serta nyeri pada dada.

Selama 3 hari ini hanya tidur selama 4 jam dari pukul 01.00-05.00 WITA. Sebelum

sakit pasien biasanya tidur dengan nyenyak selama 8 jam dari pukul 22.00-05.00

WITA.

6. Pengaturan Suhu Tubuh

Saat pengkajian pasien mengatakan badan terasa panas.

7. Kebersihan Diri

Saat pengkajian pasien mengatakan dilap menggunakan handuk basah 2 kali sehari

8. Rasa Nyaman

Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri di dada.

3

Page 4: askep Bronkitis akut

P : Nyeri disebabkan karena penyakit Bronkitis

Q: Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk

R: Nyeri dirasakan pada bagian dada

S: Skala nyeri 4 menurut skala 0-10

T: Nyeri dirasakan hilang timbul dan meningkat saat batuk

9. Rasa Aman

Saat pengkajian pasien mengatakan merasa aman ketika berada di RS karena

banyak perawat yang menjaga.

10. Sosial

Orang yang terdekat dengan klien adalah istrinya. Jika ada masalah didiskusikan

dengan istrinya. Klien mampu berkomunikasi dengan baik walaupun pelan, klien

mampu berespon terhadap pertayaan yang di ungkapkan dan mampu memberikan

informasi kepada perawat. Dalam mencapai suatu keputusan biasa di diskusikan

terlebih dahulu melalui musyawarah. Klien berharap agar cepat sembuh dan bisa

berkumpul bersama keluarga lagi. Hubunngan klien dengan tenaga perawat dan

tenaga kesehatan lainya baik klien kelihatanya belum mengetahui tentang tekhnik

mengatasi nyeri.

11. Rekreasi

Saat pengkajian pasien mengatakan hanya bercerita tentang pekerjaan yang ia

lakukan dengan istrinya.

12. Prestasi

Saat pengkajian pasien terlihat belum mempunyai prestasi sehubungan dengan

kemajuan kesehatannya saat ini.

13. Pengetahuan

Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang

dideritanya yaitu Bronkitis Akut

14. Spiritual

Klien beragama Hindu dan percaya pada TUHAN YME. Kegiatan agama yang

sering dilakukan Tri Sandya 3 kali sehari . Klien percaya perawat dan dokter dapat

membantu menyembuhkan penyakitnya akan tetapi masih ada Tuhan yang dapat

4

Page 5: askep Bronkitis akut

menentukan takdir manusia. Untuk saat ini klien hanya mampu menjalankan ibadah

diatas tempat tidur.

D. Pengkajian Fisik

1. Keadaan Umum

a. Kesan Umum : Lemah

b. Kesadaran : Compos Mentis

c. Warna Kulit : Sawo matang

d. Postur Tubuh : Tegap

e. Kebersihan Diri : Baik

f. TB/BB : 170 cm/55kg

2. Gejala Kardinal

a. TD : 120/80 mmHg

b. Suhu : 37,8oC

c. Nadi : 86 x/menit

d. RR : 26 x/menit

3. Keadaan Fisik

a. Kepala : Bentuk simetris, rambut pendek dan berwarna hitam, kulit kepala

bersih, nyeri tekan (-), benjolan (-)

b. Mata :Bentuk simetris, reflek mata baik, pupil isokor, konjungtiva merah

muda, sklera berwarna putih, kelopak mata bagian bawah berwarna kehitaman.

c. Hidung : Bentuk simetris, secret (-), napas cuping hidung (-),

d. Telinga : Bentuk Simetris, pendengaran baik, lesi (-), nyeri tekan (-),

Serumen (-)

e. Mulut dan Gigi: Mukosa mulut kering, gigi lengkap dan bersih, lidah simetris,

f. Wajah : Bentuk lonjong, lesi (-), tampak meringis.

g. Leher : Bentuk simetris, nyeri tekan (-), arteri karotis teraba, pembesaran

vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tiroid(-).

5

Page 6: askep Bronkitis akut

h. Thorax : Bentuk simetris, pergerakan dada simetris, nyeri tekan (-), Fraktur

(-), Lesi (-), Hematum (-), Ronchi +/+, suara jantung S1S2 tunggal regular, tidak

ada suara jantung tambahan.

i. Abdomen : Bentuk cekung, Nyeri tekan (-), lesi (-), massa (-)

j. Ekstremitas

Atas : Bentuk normal, jari tangan lengkap, terpasang infus pada

tangan kiri, kuku pendek dan bersih, edema (-), kekuatan otot 555 555,

CRT< 2 detik.

Bawah : Bentuk Normal, jari kaki lengkap, kekuatan otot baik, kuku pendek

dan bersih, edema (-), kekuatan otot 555 555, CRT< 2 detik.

E. Pemeriksaan Penunjang

No

.

Hematologi Hasil Normal

1.

2.

3.

4.

5.

Haemoglobin

Hematokrit

Leukosit

Trombosit

Eritrosit

16 gr/dl

50 %

18.487 mm3

16.000 mm3

4.61 juta/mm3

14.0 – 18.0 gr/dl

40 – 50 %

5000-18000 g/ mm

15000 – 18000 / mm3

3.5 – 6.5 juta/mm3

Pemeriksaan lab tanggal 8 November 2015

6

Page 7: askep Bronkitis akut

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Analisis Data

No Symptom Etiologi Problem

1. DS: Pasien mengatakan

merasa sesak dan batuk

berdahak sejak 3 hari yang

lalu dan dahak sulit di

keluarkan.

DO : suara napas ronchi

+/+, RR: 26 x/menit

Masuknya mikrobakterium ke

saluran nafas

Dapat mengiritasi bronkus

Terjadinya peradangan

Banyaknya tuberkel disaluran

nafas

Akumulasi secret pada saluran

nafas

Menghambat pemasukan oksigen

ke paru-paru

Timbul sesak dan batuk berdahak

Bersihan jalan nafas

tidak efektif

2. DS : Pasien mengatakan

badan terasa panas

DO : suhu tubuh pasien

37,8oC

Invasi kuman ke jalan napas

Fenomena infeksi

Iritasi mukosa bronkus

Penyebaran Virus/bakteri ke

seluruh tubuh

Baktermia/viremia

Hipertermi

7

Page 8: askep Bronkitis akut

Hipertermi

2. DS: Saat pengkajian pasien

mengatakan nyeri di dada.

P : Nyeri disebabkan karena

penyakit Bronkitis

Q: Nyeri dirasakan seperti

ditusuk-tusuk

R: Nyeri dirasakan pada

bagian dada

S: Skala nyeri 4 menurut

skala 0-10

T: Nyeri dirasakan hilang

timbul dan meningkat saat

batuk

DO: wajah pasien tampak

meringis

Infeksi paru-paru

Peradangan pleura

Nyeri dada

Nyeri Akut

3. DS: pasien mengeluh susah

tidur suster sejak 3 hari

yang lalu, tidur tidak

nyenyak dan sering

terbangun karena batuk dan

sesak serta nyeri pada dada,

selama 3 hari ini hanya

tidur selama 4 jam.

DO: pasien tampak lemah,

Adanya batuk

Merangsang susunan saraf otonon

Mengaktifkan sraf simpatis untuk

mengaktifkan RAS

REM menurun

Insomnia

8

Page 9: askep Bronkitis akut

kelopak mata bagian

bawah berwarna kehitaman

Klien terjaga

b. Rumusan Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi mukus berlebih d.d pasien

mengatakan merasa sesak dan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu dan dahak sulit

di keluarkan, suara napas ronchi +/+, RR: 26 x/menit.

2. Hipertermi b.d proses infeksi d.d pasien mengatakan badan terasa panas, suhu tubuh

pasien 37,8oC

3. Nyeri akut b.d adanya peradangan pleura d.d Saat pengkajian pasien mengatakan

nyeri di dada, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, Skala nyeri 4 menurut skala 0-

10, Nyeri dirasakan hilang timbul dan meningkat saat batuk, wajah pasien tampak

meringis.

4. Insomnia b.d ketidaknyamanan fisik d.d pasien mengeluh susah tidur suster sejak 3

hari yang lalu, tidur tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk dan sesak

serta nyeri pada dada, selama 3 hari ini hanya tidur selama 4 jam, pasien tampak

lemah, kelopak mata bagian bawah berwarna kehitaman.

III. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

a. Prioritas Diagnosa Keperawatan

9

Page 10: askep Bronkitis akut

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi mukus berlebih d.d pasien

mengatakan merasa sesak dan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu dan dahak sulit

di keluarkan, suara napas ronchi +/+, RR: 26 x/menit.

2. Hipertermi b.d proses infeksi d.d pasien mengatakan badan terasa panas, suhu tubuh

pasien 37,8oC

3. Nyeri akut b.d adanya peradangan pleura d.d Saat pengkajian pasien mengatakan

nyeri di dada, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, Skala nyeri 4 menurut skala 0-

10, Nyeri dirasakan hilang timbul dan meningkat saat batuk, wajah pasien tampak

meringis.

4. Insomnia b.d ketidaknyamanan fisik d.d pasien mengeluh susah tidur suster sejak 3

hari yang lalu, tidur tidak nyenyak dan sering terbangun karena batuk dan sesak

serta nyeri pada dada, selama 3 hari ini hanya tidur selama 4 jam, pasien tampak

lemah, kelopak mata bagian bawah berwarna kehitaman.

10

Page 11: askep Bronkitis akut

b. Rencana Asuhan Keperawatan

NODIAGNOSA

KEPERAWATAN

P E R E N C A N A A N

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

b.d akumulasi mukus berlebih

d.d pasien mengatakan merasa

sesak dan batuk berdahak sejak 3

hari yang lalu dan dahak sulit di

keluarkan, suara napas ronchi

+/+, RR: 26 x/menit.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

pasien mampu meningkatkan dan

mempertahankan keefektifan

jalan napas

kriteria hasil:

- klien tidak mengeluh sesak

nafas lagi dan batuk dapat

berkurang

- pernapasan teratur (RR: 12-20

x/menit)

-dapat mengeluarkan

sputum/batuk efektif

-tidak ada suara napas abnormal

1. Observasi TTV dan

suara napas pasien

2. Posisikan pasien semi

fowler

3. Ajarkan pasien untuk

melakukan latihan

batuk efektif

4. Delegatif dalam

pemberian terapi

mukolitik:

- Dexamethasone: 3

x 5 mg IV

- Combivent: 2x1

1. Untuk mengantisipasi

tekanan

darah,nadi,respirasi

dan suhu klien

2. Posisi semi fowler

dapat memaksimalkan

ventilasi sehingga

pasien tidak kesulitan

bernapas

3. Batuk efektif dapat

memudahkan

pengeluaran secret di

dalam

4. Terapi mukolitik

dapat mengencerkan

dan memudahkan

pengeluaran dahak.

11

Page 12: askep Bronkitis akut

amp IV

2 Hipertermi berhubungan dengan

proses infeksi ditandai dengan

pasien mengatakan badanya

terasa panas, suhu tubuh pasien:

37,8 oC

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24 jam

diharapkan suhu tubuh pasien

tidak panas dengan kriteria hasil:

- Pasien mengatakan badanya

tidak terasa panas

- Tanda-tanda vital dalam

rentang normal:

TD: 110/70-130/90 mmHg

N : 60-90 x/menit

S : 36-37.5oC

RR: 12-20 x/menit

1. Observasi TTV

2. Anjurkan pasien

cukup minum

3. Beri kompres hangat

4. Delegasi pemberian

obat antibiotic dan

antipiretik:

- Paracetamol : 2 x 1

fls

- Cefotaxim: 3 x 1 gr

IV

- Ranitidine: 2 x 50

mg IV

1. Mengetahui

perkembangan

kondisi pasien

2. Agar pasien tidak

dehidrasi

3. Untuk menurunkan

suhu tubuh

4. Mempercepat proses

penyembuhan

12

Page 13: askep Bronkitis akut

3 Nyeri akut b.d adanya

peradangan pleura d.d Saat

pengkajian pasien mengatakan

nyeri di dada, nyeri dirasakan

seperti ditusuk-tusuk, Skala nyeri

4 menurut skala 0-10, Nyeri

dirasakan hilang timbul dan

meningkat saat batuk, wajah

pasien tampak meringis.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

diharapakn pasien mampu

mengontrol nyeri dengan kriteria

hasil:

- pasien ,melaporkan nyeri

berkurang/hilang

- skala nyeri 0-3 menurut skala

0-10

- ekspresi wajah rileks

- mampu melakukan teknik

relaksasi atau distraksi untuk

mengurangi nyeri

1. Kaji keluhan nyeri

dan skala nyeri

2. Ajarkan teknik

distraksi (menonton

tv, membaca,

mengobrol,

mendengarkan music)

dan relaksasi (napas

dalam)

3. Berikan posisi yang

nyaman

4. Delegatif dalam

pemberian terapi obat

analgetik:

- paracetamol 2 x 1

fls IV

1. Untuk mengetahui

kualitas dengan

intensitas nyeri yang

dirasakan

2. Teknik distraksi dan

relaksasi dapat

mengurangi dan

mengalihkan nyeri

yang dirasakan pasien

3. Posisi yang nyaman

akan mengurangi

ketegangan dan nyeri

4. Terapi obat-obatan

dapat meringankan

rasa nyeri

4 Insomnia b.d ketidaknyamanan

fisik d.d pasien mengeluh susah

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam

1. Kaji keluhan tidur

pasien

1. Dengan mengetahui

keluhan tidur yang

13

Page 14: askep Bronkitis akut

tidur suster sejak 3 hari yang lalu,

tidur tidak nyenyak dan sering

terbangun karena batuk dan sesak

serta nyeri pada dada, selama 3

hari ini hanya tidur selama 4 jam,

pasien tampak lemah, kelopak

mata bagian bawah berwarna

kehitaman.

pasien tidak mengalami insomnia

dengan kriteria hasil :

- jumlah jam tidur minimal 5 jam

per hari

- pasien mengatakan dapat tidur

nyenyak

- pasien mengtakan jarang

terbangun pada malam hari

- pasien mengatakan merasa

segar setelah bangun tidur

- pasien memahami tentang

pentingnya istirahat dan tidur

2. Ciptakan lingkungan

yang nyaman dan

tenang

3. Jelaskan tentang

pentingnya istirahat

tidur

4. Berikan posisi yang

nyaman: semi fowler

5. Anjurkan pasien

untuk melakukan

dialami pasien dapat

ditentukan intervensi

yang tepat diberikan.

2. Lingkungan yang

nyaman dan tenang

ditunjukan supaya

klien dapat tidur

dengan nyenyak

3. Melalui penjelasan

tentang pentingnya

istirahat tidur

diharapkan klien

dapat beristirahat

dengan teratur dan

tepat.

4. Posisi semi fowler

memudahkan

ventilasi sehingga

mengurangi sesak

yang dirasakan pasien

5. Ritual tidur

memberikan rsa

14

Page 15: askep Bronkitis akut

ritual tidur: berdoa

6. Ajarkan pasien teknik

relaksasi napas dalam

dan visualisasi

sebelum tidur.

nyaman untuk tidur

6. Teknik relaksasi

memberikan

ketenangan pikiran

dan mengurangi nyeri

serta sesak yang

dirasakan pasien

IV. IMPLEMENTASI

No Hari/Tgl

Waktu

No. Dx

Kep.

Tindakan Evaluasi Paraf

1 Minggu, 8

November

2015

Pk. 10.00

Pk. 10.13

1, 2, 3

1,3

1. Mengkaji keluhan, nyeri dan skala nyeri,

mengobservasi TTV dan suara napas pasien

2. Mengatur posisi pasien: semi fowler

1. Pasien mengeluh badan terasa panas, sesak

napas, batuk, susah tidur dan nyeri pada dada

seperti tertusuk-tusuk skala nyeri 4 menurut

skala 0-10

Suara napas ronchi +/+

TD : 120/80 mmHg

Suhu : 37,8oC

Nadi : 86 x/menit

RR : 26 x/menit

2. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler,

pasien mengatakan lebih mudah bernapas

15

Page 16: askep Bronkitis akut

Pk. 10.30

Pk. 10.10

Pk. 11.00

Pk. 11.30

Pk. 12.00

Pk. 15.30

Pk. 16.00

2

2

1

3

2

1,2,3

1,2,3

3. Memberikan kompres hangat

4. Menganjurkan pasien cukup minum

5. Mengajarkan pasien untuk melakukan latihan

batuk efektif

6. Mengajarkan teknik relaksasi: napas dalam dan

teknik distraksi : menonton tv, membaca,

mengobrol, mendengarkan music

7. Mengukur suhu tubuh pasien

8. Mengkaji keluhan, nyeri dan skala nyeri,

mengobservasi TTV dan suara napas pasien

9. Delegasi pemberian terapi:

dengan posisi ini dan nyeri berkurang

3. Pasien diberikan kompres hangat pada ketiak,

pasien mengatakan merasa nyaman saat

diberikan kompres hangat.

4. Pasien mengikuti instruksi perawat pasien

minum air putih ±250 cc.

5. Pasien mengikuti instruksi perawat, pasien

mampu melakukan teknik batuk efektif, sputum

keluar.

6. Pasien mendengarkan penjelasan dan instruksi

perawat, pasien dapat melakukan teknik napas

dalam dan distraksi

7. S : 37.5oC

8. Pasien mengataka badan sudah tidak terasa

panas lagi,namun masih sesak napas, batuk, dan

nyeri pada dada seperti tertusuk-tusuk skala

nyeri 4 menurut skala 0-10

Suara napas ronchi +/+

Tekanan darah: 130/80 mmHg, Nadi :

84x/menit, Respirasi rate : 26x/menit, Suhu :

36,2o C.

9. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

16

Page 17: askep Bronkitis akut

Pk. 20.00

Pk. 20.15

Pk. 20.30

Pk. 20.35

Pk. 20.40

4

4

1,2,4

4

4

- Cefotaxim 1 gr IV

- Combivent 1 ampul nebulizer

- Dexamethasone 5 mg IV

10. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan

tenang

11. Menjelaskan tentang pentingnya istirahat tidur

12. Memberikan posisi yang nyaman: semi fowler

13. Menganjurkan pasien untuk melakukan ritual

tidur: berdoa

14. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas

dalam dan visualisasi sebelum tidur.

perset dan nebulizer. Pasien mengatakan merasa

lebih mudah bernafas setelah diberikan obat

melalui nebulizer dan dahak lebih mudah keluar.

10. Jumlah pengunjung dikurangi, hanya ada 1

orang keluarga yang menunggui pasien

11. Pasien mendengarkan penjelasan petugas dan

mengerti tentang pentingnya istirahat dan tidur

12. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler,

pasien mengatakan lebih mudah bernapas

dengan posisi ini dan nyeri berkurang

13. Pasien tampak berdoa dengan kusyuk

14. Pasien mengikuti instruksi perawat. Pasien

mampu melakukan teknik relaksasi napas

dalam dan visualisasi.

2 Senin, 9

November

2015

Pk. 00.00

Pk. 06.00

1,2,3

1,2,3,4

1. Delegasi pemberian terapi:

-  Ranitidine 50 mg IV

-  Cefotaxim 1 g IV

-  Dexamethasone 5 mg IV

- Paracetamol 1 fls IV

2. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala

nyeri, mengobservasi TTV dan suara napas

1. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset, alergi tidak ada

2. Pasien mengatakan tadi malam sudah dapat

tidur, sempat terbangun 2x, badan sudah tidak

17

Page 18: askep Bronkitis akut

Pk. 08.00

Pk. 10.00

Pk. 11.00

1,2,3

1,2,3

1

pasien

3. Delegasi pemberian terapi:

-  Ranitidine 50 mg IV

-  Cefotaxim 1 g IV

-  Dexamethasone 5 mg IV

- Paracetamol 1 fls IV

- Combivent 1 amp nebulizer

4. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala

nyeri, mengobservasi TTV dan suara napas

pasien

5. Mengajarkan pasien untuk melakukan latihan

batuk efektif

terasa panas lagi, sesak napas sudah berkurang,

masih batuk, dan nyeri pada dada seperti

tertusuk-tusuk skala nyeri 3 menurut skala 0-10

Suara napas ronchi +/+, Tekanan darah: 130/80

mmHg, Nadi : 80x/menit, Respirasi rate :

24x/menit, Suhu : 36,5o C.

3. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset dan nebulizer. Pasien mengatakan

merasa lebih mudah bernafas setelah diberikan

obat melalui nebulizer dan dahak lebih mudah

keluar.

4. Pasien mengatakan badan sudah tidak terasa

panas lagi, sesak napas sudah berkurang, masih

batuk, dan nyeri pada dada sudah berkurang

skala nyeri 3 menurut skala 0-10

Suara napas ronchi +/+, Tekanan darah: 120/70

mmHg, Nadi : 80x/menit, Respirasi rate :

20x/menit, Suhu : 36.8o C.

5. Pasien mengikuti instruksi perawat, pasien

mampu melakukan teknik batuk efektif, sputum

keluar.

18

Page 19: askep Bronkitis akut

Pk. 11.30

Pk. 15.30

Pk. 16.00

Pk. 20.00

Pk. 20.15

Pk. 20.30

3

1,2,3

1,2,3

4

4

1,2,4

6. Mengajarkan teknik relaksasi: napas dalam dan

teknik distraksi : menonton tv, membaca,

mengobrol, mendengarkan music

7. Mengkaji keluhan, nyeri dan skala nyeri,

mengobservasi TTV dan suara napas pasien

8. Delegasi pemberian terapi:

- Cefotaxim 1 gr IV

- Combivent 1 ampul nebulizer

- Dexamethasone 5 mg IV

9. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan

tenang

10. Menjelaskan tentang pentingnya istirahat tidur

11. Memberikan posisi yang nyaman: semi fowler

6. Pasien mendengarkan penjelasan dan instruksi

perawat, pasien dapat melakukan teknik napas

dalam dan distraksi

7. Pasien mengatakan badan sudah tidak terasa

panas lagi, sesak napas sudah berkurang, masih

batuk, dan nyeri pada dada sudah berkurang

skala nyeri 3 menurut skala 0-10.

Suara napas ronchi +/+.

Tekanan darah: 130/80 mmHg, Nadi :

84x/menit, Respirasi rate : 20x/menit, Suhu :

36,2o C.

8. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset dan nebulizer. Pasien mengatakan merasa

lebih mudah bernafas setelah diberikan obat

melalui nebulizer dan dahak lebih mudah keluar.

9. Jumlah pengunjung dikurangi, hanya ada 1

orang keluarga yang menunggui pasien

10. Pasien mendengarkan penjelasan petugas dan

mengerti tentang pentingnya istirahat dan tidur

11. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler,

pasien mengatakan lebih mudah bernapas

dengan posisi ini dan nyeri berkurang

19

Page 20: askep Bronkitis akut

Pk. 20.35

Pk. 20.40

4

4

12. Menganjurkan pasien untuk melakukan ritual

tidur: berdoa

13. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas

dalam dan visualisasi sebelum tidur.

12. Pasien tampak berdoa dengan kusyuk

13. Pasien mengikuti instruksi perawat. Pasien

mampu melakukan teknik relaksasi napas

dalam dan visualisasi.

3 Selasa, 10

November

2015

Pk. 00.00

Pk. 06.00

Pk. 08.00

1,2,3

1,2,3,4

1,2,3

1. Delegasi pemberian terapi:

-  Ranitidine 50 mg IV

-  Cefotaxim 1 g IV

-  Dexamethasone 5 mg IV

- Paracetamol 1 fls IV

2. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala

nyeri, mengobservasi TTV dan suara napas

pasien

3. Delegasi pemberian terapi:

-  Ranitidine 50 mg IV

1. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset, alergi tidak ada

2. Pasien mengatakan tadi malam sudah dapat

tidur dengan nyenyak, tidur dari pukul 21.00-

05.30, badan sudah tidak terasa panas lagi,

sesak napas sudah berkurang, batuk sudah

berkurang, dan nyeri sudah berkurang skala

nyeri 3 menurut skala 0-10

Suara napas ronchi +/+, Tekanan darah: 120/80

mmHg, Nadi : 80x/menit, Respirasi rate :

20x/menit, Suhu : 36,9o C.

3. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset dan nebulizer. Pasien mengatakan

20

Page 21: askep Bronkitis akut

Pk. 10.00

Pk. 11.00

Pk. 11.30

Pk. 15.30

1,2,3

1

3

1,2,3

-  Cefotaxim 1 g IV

-  Dexamethasone 5 mg IV

- Paracetamol 1 fls IV

- Combivent 1 amp

4. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala

nyeri, mengobservasi TTV dan suara napas

pasien

14. Mengajarkan pasien untuk melakukan latihan

batuk efektif

15. Mengajarkan teknik relaksasi: napas dalam dan

teknik distraksi : menonton tv, membaca,

mengobrol, mendengarkan music

16. Mengkaji keluhan, nyeri dan skala nyeri,

mengobservasi TTV dan suara napas pasien

merasa lebih mudah bernafas setelah diberikan

obat melalui nebulizer dan dahak lebih mudah

keluar.

4. Pasien mengatakan badan sudah tidak terasa

panas lagi, sesak napas sudah berkurang, batuk

sudah berkurang, dan nyeri sudah berkurang

skala nyeri 2 menurut skala 0-10

Suara napas ronchi +/+, Tekanan darah: 120/70

mmHg, Nadi : 80x/menit, Respirasi rate :

20x/menit, Suhu : 36.0o C.

14. Pasien mengikuti instruksi perawat, pasien

mampu melakukan teknik batuk efektif, sputum

keluar.

15. Pasien mendengarkan penjelasan dan

instruksi perawat, pasien dapat melakukan

teknik napas dalam dan distraksi

16. Pasien mengatakan badan sudah tidak terasa

panas lagi, sesak napas sudah berkurang,

batuk sudah berkurang, dan nyeri sudah

berkurang skala nyeri 2 menurut skala 0-10

Suara napas ronchi +/+.

21

Page 22: askep Bronkitis akut

Pk. 16.00

Pk. 20.00

Pk. 20.15

Pk. 20.30

Pk. 20.35

Pk. 20.40

1,2,3

4

4

1,2,4

4

4

17. Delegasi pemberian terapi:

- Cefotaxim 1 gr IV

- Combivent 1 ampul nebulizer

- Dexamethasone 5 mg

18. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan

tenang

19. Menjelaskan tentang pentingnya istirahat tidur

20. Memberikan posisi yang nyaman: semi fowler

21. Menganjurkan pasien untuk melakukan ritual

tidur: berdoa

22. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas

dalam dan visualisasi sebelum tidur.

Tekanan darah: 130/80 mmHg, Nadi :

84x/menit, Respirasi rate : 20x/menit, Suhu :

36,2o C.

17. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset dan nebulizer. Pasien mengatakan

merasa lebih mudah bernafas setelah

diberikan obat melalui nebulizer dan dahak

lebih mudah keluar.

18. Jumlah pengunjung dikurangi, hanya ada 1

orang keluarga yang menunggui pasien

19. Pasien mendengarkan penjelasan petugas dan

mengerti tentang pentingnya istirahat dan tidur

20. Pasien berbaring dengan posisi semi fowler,

pasien mengatakan lebih mudah bernapas

dengan posisi ini dan nyeri berkurang

21. Pasien tampak berdoa dengan kusyuk

22. Pasien mengikuti instruksi perawat. Pasien

mampu melakukan teknik relaksasi napas

dalam dan visualisasi.

22

Page 23: askep Bronkitis akut

4 Rabu, 11

November

2015

Pk. 00.00

Pk. 06.00

Pk. 08.00

1,2,3

1,2,3,4

1,2,3

1. Delegasi pemberian terapi:

-  Ranitidine 50 mg IV

-  Cefotaxim 1 g IV

-  Dexamethasone 5 mg IV

- Paracetamol 1 fls IV

2. Mengkaji keluhan, mengkaji nyeri dan skala

nyeri, mengobservasi TTV dan suara napas

pasien

3. Delegasi pemberian terapi:

-  Ranitidine 50 mg IV

-  Cefotaxim 1 g IV

-  Dexamethasone 5 mg IV

- Paracetamol 1 fls IV

- Combivent 1 amp nebulizer

1. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset, alergi tidak ada

2. Pasien mengatakan tadi malam sudah dapat

tidur dengan nyenyak, tidur dari pukul 21.00-

05.30, badan sudah tidak terasa panas lagi,

sudah tidak sesak, batuk sudah jarang, nyeri

sudah tidak ada, skala nyeri 0, badan terasa

bugar

Suara napas ronchi -/-, Tekanan darah: 120/80

mmHg, Nadi : 80x/menit, Respirasi rate :

20x/menit, Suhu : 36,5o C. wajah pasien

tampak rileks dan tidak lemas

3. Pasien kooperatif. Obat diberikan secara IV

perset dan nebulizer. Pasien mengatakan

merasa lebih mudah bernafas setelah diberikan

obat melalui nebulizer dan dahak lebih mudah

keluar.

23

Page 24: askep Bronkitis akut

V. EVALUASI

No Hari/Tanggal/Waktu No. Dx Kep Evaluasi Sumatif Paraf

1 Rabu, 11 November

2015

Pk. 10.00

1 S : pasiem mengatakan sudah tidak sesak

O :RR: 20 x/menit, tidak ada suara napas abnormal, pasien mampu

melakukan batuk efektif

A : masalah teratasi

P : pertahankan kondisi

2 Rabu, 11 November

2015

Pk. 10.00

2 S : Pasien mengatakan badan sudah tidak terasa panas lagi

O : suhu tubuh pasien 36.0oC

A : masalah teratasi

P : pertahankan kondisi

3 Rabu, 11 November

2015

Pk. 10.00

3 S : nyeri sudah tidak ada, skala nyeri 0

O : wajah pasien tampak rileks dan tidak lemas

A : masalah teratasi

P : pertahankan kondisi

4 Rabu, 11 November

2015

Pk. 10.00

4 S : Pasien mengatakan tadi malam sudah dapat tidur dengan nyenyak, tidur

dari pukul 21.00-05.30, badan terasa bugar.

O : wajah pasien tampak rileks dan tidak lemas

A: masalah teratasi

P : pertahankan kondisi pasien

24