RETENSIO PLASENTA A. Definisi Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebih waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus (Prawiroharjo, 2008 dikutip dalam Harsonosites, 2014). Gambar. Condition contracted uterus B. Klasifikasi Retensio Plasenta Retensio plasenta terdiri dari beberapa jenis, antara lain : 1
24
Embed
2. Post Partum Hari Ke II Dengan Retensio Plasenta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RETENSIO PLASENTA
A. Definisi
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau
melebih waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian besar gangguan
pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus (Prawiroharjo,
2008 dikutip dalam Harsonosites, 2014).
Gambar. Condition contracted uterus
B. Klasifikasi Retensio Plasenta
Retensio plasenta terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
1. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta
sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai
sebagian lapisan miometrium
3. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga
mencapai/melewati lapisan miometrium
4. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus
lapisan miometrium hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus
1
5. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri,
disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.
C. Penyebab Retensio placenta
Retensio plasenta disebabkan oleh :
Faktor maternal
a. Gravida berusia lanjut
b. Multiparitas, placenta acreta jarang dijumpai pada primigravida
Faktor uterus
a. Bekas secsio cesaria, placena tertanam di cicatrix uterus
b. Bekas curettage
c. Bekas pengeluaran placenta secara manual
d. Bekas endometritis
c. Placenta previa
D. Patofisiologi retensio plasenta
Partus normal(anak lahir)
↓Uterus berhenti kontraksi
(progresif uterus mengecil atau retraksi)↓
Retraksi lembek(serabut-serabut otot memendek)
↓Pembuluh darah diantara celah serabut terjepit
(otot polos rahim terjepit)↓
Bila,serabut ketuban belum terlepas seluruhnya
(retensio plasenta) danbekuan darah dlm rongga rahim
↓Gangguan retraksi
↓Perdarahan
2
E. Patologi anatomis
1. Plasenta inkreta, dimana vili korealis tumbuh lebih dalam dan
menembus desidua sampai ke miometrium
2. Plasenta akreta, yang menembus lebih dalam ke dalam
miometrium tetapi belum menembus serosa.3. Plasenta perkreta, yang menembus sampai serosa atau
peritoneum dinding rahim
F. Klasifikasi
1. Berdasarkan luasnya
a. Total : seluruh placenta yang melekat pada myometrium
b. Partial : Ada salah satu atau lebih cotyledon atau sebagian
cotyledon yang melekat
2. Berdasarkan dalamnya
a. Acreta:placenta melekat pada myometrium
b. Increta:villichorialis menembus otot uterus ttapi tidak
keseluruhan tebalnya.
c. Percreta:villi chorialis menembus dinding uterus dan dapat
menimbulkan,perforasi lapisan serosa dapat terjadi rupture
uteri
G. Penatalaksanaan
Plasenta manual dengan segera dilakukan :
1. Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.
2. Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc
3. Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.
4. Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.
Plasenta manual dalam keadaan darurat dengan indikasi
perdarahan di atas 400 cc dan teriadi retensio plasenta (setelah
menunggu ½ jam). Seandainya masih terdapat kesempatan
penderita retensio plasenta dapat dikirim ke puskesmas atau rumah
sakit sehingga mendapat pertolongan yang adekuat. Dalam
melakukan rujukan penderita dilakukan persiapan dengan
3
memasang infuse dan memberikan cairan dan dalam persalinan
diikuti oleh tenaga yang dapat memberikan pertolongan darurat.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA POST PARTUM HARI KE II DENGAN RETENSIO PLASENTA
A. Biodata
Nama : Ny. H
Umur : 36 th
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
B. Riwayat Kehamilan
No ThnType persalinan
Penolong JKBB lahir
KondisiBayi lahir
Masalah saat hamil
1 2004 Normal Dukun Perempuan 3000gr Baik2 2006 Normal Dukun Laki-Laki 3000gr Baik3 2014 Normal Dukun Laki-Laki 3500gr Baik
Riwayat Kehamilan
1. Klien mengatakan memeriksakan kehamilan 3 kali, Immunisasi TT 2 kali
selama kehamilan
2. Klien mengatakan tidak ada masalah dalam kehamilan
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan Spontan (Letak Kepala) tgl 22 Juni 2014 jam. 05.00
WITA
2. Jenis kelamin Laki-laki, BB 3500Gram, PB 49 cm
4
3. Masalah dalam persalinan Retensio Placenta
Riwayat Ginekologi
1. Klien mengatakan tidak memiliki riwayat masalah ginekologi
2. Klien mengatakan sebelum hamil menggunakan kontrasepsi suntik 3
bulan sekali
C. Data Umum
Status Obsetrik : G3 P3 A0, bayi tidak rawat gabung dengan pasien
d. Ada keluar darah warna coklat per vagina dan berbau
e. Terdapat luka didaerah perineum dan merah
a. Lochia : Rubra, Jumlahnya 10 cc, merah kecoklatan, konsistensinya cair, berbau
Invasi kuman(dari sal. kemih)
↓Saluran genetalia
↓Resiko infeksi
Resiko infeksi berhubungan
DS :Klien mengatakan : a. Persalinan : ditolong dukun,
spontanb. Tidak menyusui bayinya
karena tidak ada ASI waktu bayinya lahir.
Informasi kurang adekuat
↓Kurang informasi
Kurang pengetahuan
12
a.DO :a. Bayi tidak rawat gabung
dengan pasienb. Tidak ada produksi ASIc. Klien tidak dapat berjalan
sendiri ke kamar mandi karena pusing.
b. Kebersihan : Tidak memakai pembalut, daerah perineum dan sekitarnya kotor
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Kurang pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Resiko infeksi berhubungan dengan terpajang orang lain atau alat
3. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurangnya informasi
13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan kontaksi uterus
DS :Klien mengatakan :a. Keluhan dirasa bertambah saat klien
bergerakb. Ada nyeri tekan di perut bagian
bawah
DO :a. Nyeri pada Perinium dan perut
bagian bawah skala 5, sifat : nyeri tumpul pada area perineum.
b. Ekspresi wajah meringis bila bergerak.
c. Involusio Uteri : TFU setinggi pusat, kontraksi teraba keras dan bundar, posisi di tengah, ada nyeri tekan di perut bagian bawah
d. Obat-obatan yang dikonsumsi :- Ceftriaxon 1 Gr/12 jam/ IV- Mteronidazol 500 mg/IV (Drip)
NOC : Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. Pasien nyeri berkurang dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur
NIC : Lakukan pengkajian nyeri termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, kebisingan Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……... Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
14
- Transfusi PRC 4 bag
1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Resiko infeksi berhubungan dengan terpajang orang lain atau alat
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko infeksi
Faktor-faktor risiko : trauma jaringan
DS :Klien mengatakan :a. Persalinan : ditolong dukun, spontan
DO :a. Post partum hari IIb. Hasil USG : Retensio plasentac. Hasil laboratorium :
d. Ada keluar darah warna coklat per vagina dan berbau
e. Terdapat luka didaerah perineum dan merah
f. Lochia : Rubra, Jumlahnya 10 cc, merah kecoklatan, konsistensinya cair, berbau
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…… pasien tidak mengalami infeksi dengan kriteria hasil: Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi Menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit dalam batas
normal Menunjukkan perilaku hidup
sehat Status imun, gastrointestinal,
genitourinaria dalam batas normal
NIC : Pertahankan teknik aseptif Batasi pengunjung bila perlu Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
kandung kencing Tingkatkan intake nutrisi Berikan terapi antibiotik:................................. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal Pertahankan teknik isolasi kalau perlu Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan Monitor adanya luka Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
15
3. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurangnya informasi
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kurang PengetahuanBerhubungan dengan kurangnya informasi yang di informasi
DS :Klien mengatakan : a. Persalinan : ditolong dukun, spontanb. Tidak menyusui bayinya karena
tidak ada ASI waktu bayinya lahir.
DO :a. Bayi tidak rawat gabung dengan
pasienb. Tidak ada produksi ASIc. Klien tidak dapat berjalan sendiri ke
kamar mandi karena pusing.d. Kebersihan : Tidak memakai
pembalut, daerah perineum dan sekitarnya kotor
NOC: Kowlwdge : disease process Kowledge : health BehaviorSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil: Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC : Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang
tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
Anjurkan segera setelah keadaan ibu membaik dianjurkan untuk mengendong dan merawat bayi
Berikan informasi tentang bayi baru lahir kepada ibu.