Top Banner
10 Universitas Kristen Petra 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI Untuk menghasilkan sebuah konsep perancangan yang kuat, maka penulis melakukan berbagai studi dan pengamatan yang terkait dengan studi literatur dan studi lapangan. Kedua studi tersebut dilakukan agar dapat diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk mendukung konsep perancangan dari penulis. 2.1 Studi Literatur Studi Literatur berisi data-data literatur yang relevan dengan materi perancangan. Dalam kajian ini akan diuraikan beberapa fakta, prosedur, konsep, prinsip, maupun teori-teori yang terkait dengan perancangan ini. 2.2 Tinjauan Judul Perancangan 2.2.1 Perancangan Visual Perancangan adalah sebuah proses pemecahan masalah (dalam hal ini adalah masalah komunikasi visual) yang menggabungkan antara pendekatan- pendekatan dan bidang ilmu yang ada untuk menghasilkan produk desain komunikasi visual yang efektif (Nathania 15). Perancangan visual adalah proses pemecahan masalah komunikasi visual yang bertujuan untuk menghasilkan produk desain komunikasi visual, yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan pendekatan kreatif. Perancangan tidak hanya mengacu pada aspek estetik saja melainkan juga aspek fungsional. Kedua aspek tersebut harus berjalan seimbang untuk menghasilkan suatu produk desain komunikasi visual yang efektif. 2.2.1.1 Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah untuk memecahkan masalah komunikasi visual, yaitu : a. Memperkenalkan sesuatu Tujuan perancangan yang paling pertama adalah untuk memperkenalkan sesuatu. Dalam hal ini adalah memperkenalkan buku panduan penyajian bekal makanan untuk anak-anak. Diharapkan dengan memperkenalkan buku ini
29

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1 Studi Literatur 2 · 10 Universitas*Kristen*Petra* 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI Untuk menghasilkan sebuah konsep perancangan yang kuat, maka penulis

Nov 18, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 10

    Universitas  Kristen  Petra  

    2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

    Untuk menghasilkan sebuah konsep perancangan yang kuat, maka penulis

    melakukan berbagai studi dan pengamatan yang terkait dengan studi literatur dan

    studi lapangan. Kedua studi tersebut dilakukan agar dapat diperoleh data-data

    yang dibutuhkan untuk mendukung konsep perancangan dari penulis.

    2.1 Studi Literatur Studi Literatur berisi data-data literatur yang relevan dengan materi

    perancangan. Dalam kajian ini akan diuraikan beberapa fakta, prosedur, konsep,

    prinsip, maupun teori-teori yang terkait dengan perancangan ini.

    2.2 Tinjauan Judul Perancangan

    2.2.1 Perancangan Visual Perancangan adalah sebuah proses pemecahan masalah (dalam hal ini

    adalah masalah komunikasi visual) yang menggabungkan antara pendekatan-

    pendekatan dan bidang ilmu yang ada untuk menghasilkan produk desain

    komunikasi visual yang efektif (Nathania 15).

    Perancangan visual adalah proses pemecahan masalah komunikasi visual

    yang bertujuan untuk menghasilkan produk desain komunikasi visual, yang

    dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan pendekatan kreatif.

    Perancangan tidak hanya mengacu pada aspek estetik saja melainkan juga aspek

    fungsional. Kedua aspek tersebut harus berjalan seimbang untuk menghasilkan

    suatu produk desain komunikasi visual yang efektif.

    2.2.1.1 Tujuan Perancangan

    Tujuan perancangan ini adalah untuk memecahkan masalah komunikasi

    visual, yaitu :

    a. Memperkenalkan sesuatu

    Tujuan perancangan yang paling pertama adalah untuk memperkenalkan

    sesuatu. Dalam hal ini adalah memperkenalkan buku panduan penyajian bekal

    makanan untuk anak-anak. Diharapkan dengan memperkenalkan buku ini

    http:www.petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id/help.htlm

  • 11

    Universitas  Kristen  Petra  

    kepada masyarakat maka akan dapat membangun kesadaran masyarakat akan

    manfaat buku ini.

    b. Memberikan informasi

    Memberikan informasi berkaitan dengan pengetahuan apa yang akan

    diberikan kepada target perancangan melalui buku panduan ini.

    c. Memotivasi atau mempersuasi untuk melakukan sesuatu

    Perancangan ini bertujuan untuk mempersuasi target perancangan agar

    melakukan sesuatu, yang dalam hal ini adalah informasi dan instruksi-

    instruksi yang diberikan penulis lewat buku panduan ini. Dalam buku panduan

    ini, persuasi dilakukan dengan cara yang halus yaitu dalam bentuk fotografi

    bekal makanan yang disertai dengan perpaduan ilustrasi gambar vektor dan

    layout seperti buku harian seorang ibu. Sehingga informasi yang disampaikan

    dapat diterima dengan baik oleh target perancangan dan instruksi-instruksi

    yang diberikan di dalamnya juga dapat dijalankan dengan senang hati oleh

    target perancangan (ibu-ibu rumah tangga).

    d. Memberikan pemahaman dan ‘mengubah’ perilaku

    Setelah tahap persuasi telah berhasil, selanjutnya adalah pemberian

    pemahaman dan pengubahan perilaku dapat dengan mudah dilakukan. Karena

    pada buku panduan ini akan diberikan juga pemahaman tentang pentingnya

    membawakan anak-anak mereka dengan bekal makanan yang menarik,

    sehingga dapat meminimalisir keinginan dari anak-anak untuk jajan di luar.

    Sehingga dengan hal tersebut dapat timbul kemauan secara pribadi dari target

    perancangan untuk melakukan perubahan perilaku menjadi lebih baik sesuai

    dengan tujuan perancangan buku panduan yang dirancang.

    2.2.1.2 Model Perancangan

    Model perancangan adalah model yang diadaptasi untuk mengerjakan

    perancangan, yang telah disesuaikan dengan konteks dan target perancangan.

    Dalam perancangan buku panduan penyajian bekal makanan untuk anak-anak

    yang menggunakan teknik fotografi dan ilustrasi ini penulis mengadaptasi model

    perancangan media oleh Dick & Carey. Berikut adalah langkah-langkah model

    perancangan Dick & Carey (Dick & Carey, 16) :

  • 12

    Universitas  Kristen  Petra  

    Gambar 2.1 Model Perancangan Dick and Carey  

    Sumber : http://www.umich.edu/~ed626/Dick_Carey/dc.html  

    a. Menentukan tujuan instruksional, yaitu apa yang dikehendaki oleh penulis

    agar dilakukan oleh target perancangan setelah membaca dan memahami

    instruksi-instruksi yang ada dalam buku seri tersebut.

    b. Menganalisis tujuan instruksional tersebut, yaitu menganalisa langkah demi

    langkah tentang reaksi dari target perancangan setelah target membaca,

    memahami, kemudian sampai pada tahap melaksankan instruksi tersebut.

    c. Analisis makanan anak-anak yang dihubungkan dengan berbagai konteks,

    yaitu konteks dimana suatu kemampuan akan dipelajari dan konteks dimana

    kemampuan tersebut akan digunakan.

    d. Menuliskan tujuan pelaksanaan, kemampuan perilaku spesifik yang dipelajari

    dari anak-anak, kondisi dimana kemampuan tersebut harus dilaksanakan dan

    kriteria pelaksanaan dapat dikatakan sukses.

    e. Mengembangkan dan memilih instruksi, menggunakan strategi yang telah

    ditentukan untuk menghasilkan bahan-bahan instruksional.

    Perancangan tugas akhir ini tidak sepenuhnya menggunakan langkah-

    langkah Dick & Carey. Langkah-langkah yang digunakan penulis hanya seperti

    yang telah tercantum di atas.

  • 13

    Universitas  Kristen  Petra  

    Dan perancangan yang efektif adalah perancangan yang mampu

    memenuhi tujuan perancangan dan memiliki keseimbangan antara nilai estetik

    dan nilai fungsinya sehingga keduanya dapat saling mendukung. Ciri-ciri

    perancangan yang efektif adalah sebagai berikut :

    a. Target perancangannya jelas

    b. Mampu berkomunikasi dengan targetnya

    c. Memiliki konsep perancangan yang jelas

    d. Memberikan solusi pemecahan masalah komunikasi visual

    e. Memperhitungkan aspek fungsional dan estetik

    Perancangan yang efektif harus memiliki target perancangan yang jelas.

    Karena jika tidak maka tujuan perancanganan nantinya akan dapat melenceng dan

    menjadi tidak efektif. Dengan target perancangan yang jelas maka dapat diketahui

    karakteristik dan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan

    perancangan, selain itu informasi yang ingin disampaikan oleh penulis dapat

    disamapaikan kepada orang yang tepat.

    Perancangan yang efektif harus dapat mengkomunikasikan pesan yang

    terkandung di dalamnya kepada targetnya. Sehingga target perancangan mampu

    memahami keseluruhan isi pesan yang ingin disampaikan dengan baik sehingga

    tidak terjadi ‘miskomunikasi’. Hal ini berhubungan dengan bentuk, makna, dan

    penyajian pesan yang harus disesuaikan dengan segmentasi dan karakteristik

    target perancangan sehingga tidak terjadi kerancuan dan ambiguitas.

    Konsep perancangan juga memiliki peranan yang amat penting dalam

    menentukan keefektifan perancangan. Perancangan dikatakan efektif apabila

    mampu mencapai tujuan perancangan. Di sini konsep berperan sebagai jembatan

    antara proses perancangan dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, konsep

    perancangan harus sesuai dengan tujuan perancangannya agar dapat mewujudkan

    tercapainya hasil yang diharapkan.

    Tujuan utama dan yang terpenting dari perancangan ini adalah dapat

    menghasilkan solusi atau pemecahan masalah komunikasi visual. Di sini konsep

    perancangan berfungsi sebagai problem-solving. Tingkat keefektifan suatu

    perancangan diukur dari sampai sejauh mana hasil perancangan tersebut dapat

    memecahkan masalah komunikasi visual yang ada.

  • 14

    Universitas  Kristen  Petra  

    2.3 Tinjauan Buku Bacaan

    2.3.1 Tinjauan Buku Panduan Buku adalah gudang ilmu, dengan membaca sebuah buku seseorang bisa

    mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Materi pembelajaran berbasis

    cetakan ini mempunyai banyak jenis, antara lain adalah buku teks, buku

    penuntun/panduan,jurnal, majalah, dan lembaran lepas (Arsyad 87). Di antara

    begitu banyak buku-buku yang beredar ada yang disebut dengan buku panduan.

    Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian buku panduan dan karakteristik dari

    buku panduan itu sendiri.

    Buku panduan adalah sebuah buku yang berisi informasi mengenai suatu

    topic pembahasan tertentu. Sesuai dengan namanya, fungsi buku ini adalah

    memandu pembacanya pada suatu tujuan tertentu yang telah ditentukan pada

    proses perancangan buku tersebut. Pemanduan yang tersedia dalam buku panduan

    ini menyerahkan tanggung jawab akan implikasi manfaat materi kepada

    pembacanya secara independen. Hal ini karena kemampuan dan kemauan

    pembaca dalam melaksanakan instruksi yang dirancang dalam pembuatan buku

    panduan tersebut dalam mengarah pada tujuan dan hasil yang berbeda-beda. Perlu

    diingat juga, buku panduan bukan objek aktif yang bisa memberi pengawasan

    dalam pelaksanaan instruksi-instruksi di dalamnya, melainkan hanya sekedar

    objek pasif yang bila digunakan sesuai instruksi di dalamnya dapat membantu

    pembaca pada tujuan yang diharapkan pada proses perancangan buku panduan

    tersebut.

    Buku panduan biasanya juga memiliki karakteristik yang khusus, yang

    berbeda dengan jenis buku lainnya, antara lain :

    a. Dalam hal isi

    - Setelah memasuki materi disajikan rangkuman

    - Isi disusun secara sistematis, dan sedapat mungkin disajikan secara sederhana,

    jelas dan singkat

    b. Dalam hal kebahasaan

    - Bahasa yang digunakan dalam buku panduan biasanya tidak formal,

    melainkan bahasa yang familiar atau bahasa lisan

    - Dalam satu paragraf, biasanya paling banyak terdapat 6 kalimat

  • 15

    Universitas  Kristen  Petra  

    c. Dalam hal sumber bacaan

    - Buku panduan biasanya dilengkapi dengan sumber-sumber bacaan atau

    referensi yang digunakan.

    - Buku panduan biasanya dilengkapi dengan sumber-sumber bacaan lanjut atau

    perluasan bahan.

    Ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyampaian materi

    buku panduan secara lebih efektif (Nathania 20). Hal-hal tersebut antara lain :

    a. Prosedur, fakta, ide dan lain-lain harus terorganisir dengan baik sehingga tidak

    membingungkan pembelajar

    b. Susunan informasi dan instuksi harus sejalan dengan pengertian, pemahaman

    logis dan tindakan yang akan diambil pembelajar

    c. Tetap mempertimbangkan pembelajar saat menulis karena hal ini akan

    menolong dalam pemilihan kata dan contoh

    d. Menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dimengerti, kecuali

    diperlukan untuk menggunakan bahasa teknik, sebaiknya dijelaskan lebih

    dulu.

    e. Gunakan tata bahasa yang baik

    f. Penggunaan kata-kata yang tercetak dengan huruf kapital dan singkatan

    konsisten

    g. Pilihlah menggunakan kalimat pendek daripada panjang

    h. Gunakan paragraph pendek karena paragraph panjang tidak akan terlihat

    menarik untuk dibaca. Tiap paragraph terdiri dari satu konsep dari sebuah

    topik.

    i. Menggunakan heading dan subheading, dan memisahkan bagian-bagian dari

    tulisan.

    j. Sebagai penyesuaian, setiap beberapa waktu diberikan ringkasan informasi.

    Pengulangan ini dapat menambah pemahaman pembelajar terhadap subjek

    dan sekaligus menempatkan elemen tertentu dalam perspektif relative

    k. Menyediakan daftar kata-kata yang sulit dimengerti

  • 16

    Universitas  Kristen  Petra  

    2.3.2 Tinjauan Objek Perancangan : Bekal Makanan

    2.3.2.1 Kebiasaan Jajan Sembarangan Jajanan dengan berbagai jenis bentuk dan warna dikemas secara menarik,

    lantas disajikan para pedangang kepada anak-anak di lingkungan sekolah bahkan

    di kantin sekolahnya setiap hari. Sudah cukup banyak media yang

    memberitahukan ketidakterjaminannya jajanan-jajanan tersebut, akan tetapi masih

    banyak pula masyarakat yang tidak tahu bahkan tidak peduli akan kandungan gizi

    yang terkandung bahkan bahaya jajanan tersebut bagi kesehatan anak.

    Disisi lain orang tua selalu member uang jajan kepada putra-putrinya

    ketika akan berangkat ke sekolah dan merasa kasihan apabila anaknya merengek

    minta jajan tetapi tidak dipenuhi. Menurut Endang Winarsho, beberapa orang tua

    juga merasa bersalah apabila tidak bisa mengikuti kemauan anaknya, karena

    orangtua bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan anaknya (27).

    Terlebih, pada sebagian keluarga mampu yang merasa harus tetap

    mempertahankan gengsi nya agar tidak dicap pelit oleh sekitarnya karena tidak

    menuruti kemauan anak-anak mereka.

    Sebenarnya, boleh saja anak-anak jajan, tetapi hanya pada saat-saat

    tertentu atau kadang-kadang saja. Akan sangat berbahaya apabila hal tersebut

    menjadi kebiasaan rutin anak-anak.

    2.3.2.2 Bahaya Makanan Jajanan Menurut Winarsho Berdasarkan hasil survey Badan Pengawas Obat dan

    Makanan (BPOM) pada tahun 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45

    persen jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan

    mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil yang biasanya terdapat pada

    makanan utama, makanan ringan, dan minuman (30). Beberapa bahaya lain yang

    biasanya terdapat pada makanan jajanan anak-anak :

    a. Gula Tebu yang merupakan penyebab utama mudah keropos nya gigi anak-

    anak.

    b. Zat-zat pemanis berbahaya seperti Aspartam, siklamat, sakarin. Industri

    makanan dan minuman memanfaatkan zat-zat ini untuk menekan ongkos

    produksi. Sebab, rasa manis yang dihasilkannya bisa mencapai 30-300 kali

  • 17

    Universitas  Kristen  Petra  

    gula biasa. Untuk konsumsi rumah tangga zat-zat ini dimanfaatkan untuk diet

    penderita jantung, diabetes atau menurunkan berat badan. Pemanis buatan ini

    menjadi pilihan karena tidak mengandung kalori.

    Sebenarnya, BPOM telah menentukan batas Acceptable Daily Intake (ADI),

    yaitu jumlah yang boleh dikonsumsi sepanjang hidup. Dr Nurhasan dari tim

    riset LKJ menemukan berdasarkan data BPOM, pada November-Desember

    2002, penggunaan siklamat sudah mencapai 240% ADI, sedangkan sakarin

    12.2 % ADI. Hal ini jelas menunjukkan tren penggunaan telah over dosis.

    Persoalan ini sangat mungkin terjadi karena pengguna dan konsumen jarang

    mengetahui batasa man mengkonsumsi pemanis buatan itu.

    Kalau dampaknya hanya menurunkan kadar kalori saja mungkin tidak

    masalah, namun apabila dapat memicu penyakit mematikan seperti kanker dan

    leukemia, tentu harus diwaspadai. Aspartam telah diteliti European Ramazzini

    Foundation Oncology and Environtmental, sebuah lembaga riset terkemuka di

    Italia, pada pertengahan 2005, menggunakan 1.900 ekor tikus sebagai media

    percobaan, mereka menemukan ratusan tikus yang telah disuntuk aspartame

    positif terkena kanker yang mematikan.

    Selain itu, menurut penilitian LKJ (Lembaga Konsumen Jakarta), pemanis

    tiruan yang dibubuhkan pada jajanan anak-anak itu dapat menimbulkan

    gangguan mental, hiperaktif. Setidaknya, pemanis tiruan dapat menimbulkan

    batuk, flu, dan gangguan sirkulasi darah.

    c. MSG atau Monosodium Glutamat. Penggunaan MSG dengan minimum 5

    gram dapat memicu terjadinya penyakit asma. Selain itu berbagai reaksi tubuh

    dapat muncul setelah mengkonsumsi MSG seperti gatal, mual dan muntah,

    migraine, gangguan hati, ketidakmampuan belajar serta depresi.

    d. Bahan pewarna buatan seperti rhodamin B(warna merah), metahanil yellow

    (warna kuning) yang banyak sekali digunakan sebagai pewarna tekstil.

    Dengan alasan pewarna alamiah kurang menarik, apalagi untuk jajanan anak-

    anak. Konsumsi bahan pewarna dengan kadar yang tinggi dapat memicu diare,

    alergi, samapai kanker dan kerusakan ginjal.

    e. Formalin yang merupakan bahan pengawet. Sebetulnya, formalin digunakan

    untuk membunuh bakteri pembusuk atau mengawetkan jasad mahkluk hidup,

  • 18

    Universitas  Kristen  Petra  

    tapi disalahgunakan untuk mengawetkan makanan. Bila dikonsumsi dalam

    konsentrasi tinggi, formalin dapat memengaruhi kerja saraf.

    f. Boraks juga sering digunakan sebagai bahan tambahan. Di beberapa daerah,

    boraks dikenal dengan sebutan bleng. Boraks digunakan untuk mengenyalkan

    dan merenyahkan makanan, misalnya bakso, mie, atau kerupuk.

    2.3.2.3 Bekal Makanan yang Menarik dan Sehat Membawakan bekal makanan untuk anak-anak merupakan salah satu cara

    yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk anak-anaknya sehingga mereka

    frekuensi dan keinginan jajan anak dapat dikurangi.

    Salah satu seni menyajikan bekal makanan yang menarik dapat kita

    temukan di Jepang yang dikenal dengan istilah bento. Bento itu sendiri dalam

    istilah bahasa Jepang adalah makanan bekal berupa nasi berikut lauk pauk dalam

    kemasan praktis yang dapat dibawa-bawa dan dimakan di tempat lain. Bekal ala

    bento ini telah sesuai dengan konsep “one dish meal” atau hidangan sepinggan

    dengan kandungan gizi lengkap. Dan hidangan dengan konsep bento ini sangat

    sesuai untuk bekal anak sekolah karena sesuai dengan kebutuhan yang dianjurkan

    untuk usia anak-anak, terutama pada usia sekolah yang merupakan usia

    pertumbuhan. Di samping lengkap gizi, bekal bento ini akan memancing selera

    anak karena dikreasi dengan bentuk yang lucu serta warna yang atraktif. Tentu

    saja disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang ada.

    Gambar 2.2 Contoh bekal makanan yang menarik

    Sumber : http://www.bentolicious.com

  • 19

    Universitas  Kristen  Petra  

    Konsumsi makanan yang bervariasi dengan penyajian bentuk dan warna

    merupakan bentuk pola makan yang sehat. Belakangan, penggunaan bahan

    makanan yang bervariasi dalam warna, misalnya saja, variasi warna buah dan

    sayur, kembali digaungkan. Warna pada buah dan sayur berasal dari kandungan

    senyawa fitokimia yang memberikan pigmen warna.(Nazarina dan Sulistijowati

    2). Senyawa alamiah tersebut memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh.

    Semakin bervariasi warna buah dan sayur yang dikonsumsi, semakin bervariasi

    pula fitokimia dan zat gizi yang dikonsumsi. Hal ini tentu saja bukan hanya sehat

    tetapi juga dapat menggugah selera makan anak-anak.

    Dari hasil wawancara dengan Lia, 35 tahun di Jakarta, seorang ibu rumah

    tangga yang biasa menyiapkan bekal makanan menarik untuk anaknya, anak-anak

    akan lebih berselera dengan penyajian bekal makanan dengan warna yang

    bervariasi dan cerah, yang biasa dapat ditemukan pada buah dan sayur.

    Tabel 2.1 Warna Makanan

    Warna Bahan Makanan Kandungan

    Kuning-orange Wortel, jeruk, belimbing, nangka,

    mangga, nanas, melon kuning, pisang

    ambon, jagung, ubi merah,dll

    Karotena, lutein, likopena,

    zeaxantin, kriptoxanthin,

    hesperetin

    Merah Cerah Pepaya, tomat, semangka, jambu biji

    merah, jambu air merah, paprika merah,

    stroberi

    Likopena

    Hijau Bayam, brokoli, alpukat, kiwi, kubis,

    selada air

    Klorofil, glukosinolat,

    isotiosianat, lutein

    Merah gelap dan biru

    ungu

    terung ungu, apel merah, plum, anggur

    merah, ceri, bit, delima merah, kubis

    ungu, ubi ungu, beras hitam, ketan hitam,

    terung belanda, stroberi, mangis

    Antosianin

    Putih Bawang putih, bengkuang, salak, bawang

    bombai, jamur merang, lengkeng, sawo,

    duku, kecapi, rambutan

    Leukoantosianin, katekin,

    isoflavon, alisin, aliin

    Sumber : Buku Menu Sehat Berdasarkan Warna Makanan.

  • 20

    Universitas  Kristen  Petra  

    Tidak hanya warna yang memegang peranan penting pada penyajian bekal

    makanan yang menarik, tetapi juga bentuk yang lucu, seperti dengan

    menggunakan cetakan untuk nasi yang diberikan hiasan mata dan mulut sehingga

    terlihat seperti boneka. Hal ini tentu saja dapat juga meggugah selera makan anak-

    anak.

    Tidak hanya nasi dan lauk pauknya yang bisa disajikan melainkan juga

    makanan ringan berupa snack atau roti. Anak-anak tentu saja dapat membelinya

    di luar (kantin sekolah), akan tetapi dengan membawakannya dari rumah, orang

    tua dapat memantau snack apa yang baik untuk dikonsumsi maupun yang tidak

    baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak mereka.

    2.3.3 Tinjauan Teknik yang Digunakan Dalam buku panduan ini , beberapa teknik yang digunakan antara lain :

    - Teknik fotografi untuk fotografi makanan

    - Teknik desain karakter untuk mendukung layout dari buku

    - Tipografi untuk mendukung layout buku

    - Teknik layout untuk buku

    2.3.3.1 Tinjauan Fotografi Makanan Suatu benda akan terasa lebih menarik apabila disentuh oleh nilai estetis.

    Salah satu sentuhan estetis tersebut adalah karya-karya dalam bidang fotografi.

    Dalam perancangan ini adalah fotografi bekal makanan. Dimana dalam buku ini,

    fotografi makanan memegang peranan yang cukup penting, karena untuk

    menampilkan bekal makanan yang menarik diperlukan fotografi yang mendukung

    pula.

    Fotografi atau dalam bahasa Inggris nya adalah photography, berasal dari

    kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis, merupakan

    sebuah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai

    istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar

    atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai

    obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk

  • 21

    Universitas  Kristen  Petra  

    menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa

    dibuat.

    Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan

    sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah

    dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan

    identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut

    lensa).

    Pada awalnya pencahayaan fotografi berasal dari sumber cahaya matahari

    (alam). Namun seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini dunia fotografi

    telah menggunakan dan memanfaatkan cahaya buatan, mulai dari lilin, obor,

    petromak, senter, sampai lampu khusus untuk kepentingan fotografi (lampu kilat).

    Setiap jenis sumber cahaya baik yang alam mauapun yang buatan memiliki sifat

    dan karakteristik yang berbeda-beda. Pada dasarnya setiap intensitas cahaya dapat

    digunakan untuk fotografi, mulai dari cahaya matahri yang cerah, cahaya ruangan

    yang berasal dari lampu neon, bahkan mungkin hanya dengan cahaya sebatang

    lilin. Dalam ilmu fotografi, terdapat 2 jenis fotografi yang dibedakan berdasarkan

    tempatnya, yaitu : fotografi dalam ruangan (studio/indoor) dan fotografi di luar

    ruangan (outdoor).

    Fotografi yang bertempat diluar ruangan biasanya menggunakan sumber

    cahaya alam atau gabungan dari sumber cahaya alam dan buatan (mix light),

    namun pada fotografi didalam ruangan kebanyakannya menggunakan cahaya

    buatan. Di dalam ruangan kita dapat mengatur arah pencahayaan yang sesuai dan

    dibutuhkan dalam pemotretan. Sehingga penguasaan terhadap pembacaan arah

    cahaya dalam fotografi sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil gambar yang

    baik. Arah cahaya itu sendiri merupakan arah dan posisi sumber cahaya terhadap

    objek. Arah cahaya dapat diposisikan untuk menghasilkan efek cahaya

    sebagaimana mestinya tergantung dari kebutuhan pengambilan sebuah gambar.

    Pada dasarnya, arah cahaya terdiri dari arah cahaya depan (frontlight), belakang

    (backlight), samping (sidelight), dan atas (toplight). Berikut merupakan arah

    pencahayaan beserta efek yang ditimbulkannya.

  • 22

    Universitas  Kristen  Petra  

    1. Frontlight

    Pencahayaan yang memposisikan sumber cahaya tepat dibelakang fotografer.

    Cahaya yang dihasilkan merupakan cahaya yang keras dan rata tanpa dimensi

    dengan efek bayangan yang relatif kecil. Biasanya gambar yang dihasilkan

    kurang dapat menggambarkan bentuk dari benda yang difoto serta kurang

    menampilkan detil secara baik.

    2. Sidelight

    Pencahayaan ini akan menghasilkan tekstur dan detail yang lebih baik daripada

    frontlight. Pencahayaan bisa datang dari arah kiri atau kanan kamera.

    Pencahayaan seperti ini dipakai apabila ingin menampilkan karakter dan profil

    dari objek yang difoto.

    3. Backlight

    Pencahayaan yang didapat jika memposisikan sumber cahaya yang menentang

    dari arah fotografer (sumber cahaya terletak didepan).efek yang akan terlihat

    memisahkan objek dari latar belakang dan menambahkan bentuk pada objek

    tiga dimensi. Dengan kapasitas cahaya yang kuat akan menimbulkan cahaya

    tepi (rimlight) segaris dengan cahaya yang mengelilingi objek dan

    menghasilkan bidang terang bagi bentuk objek tersebut.

    4. Fill in Light

    Pencahayaan seperti ini didapat apabila sumber cahaya tersebut diletakkan

    dibawah objek. Biasanya bottomlight digunakan sebagai cahaya pengisi (fill in)

    yang berfungsi untuk mengurangi kontras dari sumber cahaya utama (main

    light). Pencahayaan seperti ini efektif apabila digunakan untuk pemotretan still

    life, yang menggunakan alas tembus cahaya seperti akrilik karena bayangan

    yang timbul pada dasar objek akan hilang.

    5. Semi-Backlight

    Sumber cahaya yang diposisikan antara posisi samping (side) dan belakang

    (back). Pencahayaan pada posisi seperti ini biasanya digunakan untuk

    menampilkan bentuk dari objek, terutama pada cubical objects. Namun

    pencahayaan seperti ini tidak akan menampilkan bentuk yang baik, kecuali jika

    posisi cahaya juga dinaikkan sedikit diatas belakang kepala (semi over-head

    back position).

  • 23

    Universitas  Kristen  Petra  

    6. Toplight

    Sumber cahaya yang diposisikan diatas kepala objek berfungsi sebagai

    penerangan dari bagian atas objek itu sendiri. Cahaya seperti ini juga dapat

    menampilkan detil dari sebuah objeknya. Dan pencahayaan seperti ini juga

    sangat efektif apabila digunkan pada pemotretan still life.

    Arah pencahayaan merupakan hal yang sangat penting dalam penguasaan

    pencahayaan. Setiap arah cahaya menghasilkan karakter yang berbeda-beda pada

    setiap objek yang dikenainya. Dengan mengetahui arah pencahayaan, maka hasil

    foto yang lebih baik bisa didapat.

    Tidak hanya penguasaan terhadap arah pencahayaan, peralatan yang

    digunakan didalam ruangan sangat banyak jenisnya dan berbeda fungsinya.

    Beberapa peralatan yang biasanya digunakan dalam pemotretan dalam ruangan

    (indoor) adalah : Cable release, sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini

    mempermudah fotografer ketika menekan tombol pelepas rana yang biasanya

    terletak pada badan kamera. Fungsi dari alat ini untuk mengurangi resiko

    bergoyangnya kamera terutama pada pemotretan dengan kecepatan rana diposisi

    B (bulb). Electronic flash head, merupakan lampu yang menyalurkan gas seketika

    dan memproduksi cahaya yang berdurasi singkat. Electronic flash head terdiri

    dari dua jenis, yaitu :

    a. Monoflash (dikenal juga dengan monoblocs)

    Lampu ini dihubungkan langsung ke stop kontak. Setiap lampu monoflash

    dilengkapi dengan built in slave yang berfungsi membuat lampu menyala

    bersamaa ketika ada flash yang lainnya menyala.

    b. Power pack eletronic system

    Jenis lampu ini dihubungkan ke sumber daya yang terpisah sehingga

    fungsi dan fasilitas pengendalian cahayanya lebih banyak serta lengkap

    dibandingkan jenis monoflash. Hal ini menyebabkan harga power pack relatif

    lebih mahal.

  • 24

    Universitas  Kristen  Petra  

    Kabel sinkronisasi, berfungsi apabila lampu kilat tidak memiliki built in

    slave. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan lampu dengan kamera sehingga

    lampu menyala saat tombol rana ditekan.

    Slave unit, ada beberapa lampu yang memiliki built in slave di bagian

    depan sehingga jika ditambahkan aksesoris lain, built in slave ini tertutup yang

    mengakibatkan lampu menjadi tidak sensitif (lampu tidak menyala apabila ada

    lampu yang lain yang menyala). Untuk mengatasi masalah tersebut maka

    dipasang slave unit sehingga lampu tetap dapat bekerja sebagaimana mestinya.

    Triger, dipasang di kamera pengganti flash sebagai pemicu slave unit

    sehingga lampu studio dapat menyala. Pemasangan alat ini bertujuan agar

    fotografer dapat bergerak leluasa (tidak direpotkan oleh kable sinkronisasi yang

    terpasang dari kamera ke lampu kilat).

    Standard reflector, biasanya setiap lampu kilat (flash) dilengkapi dengan

    standard reflector. Peralatan ini menghasilkan cahaya yang keras dan langsung.

    Reflektor, digunakan untuk memberika cahaya tambahan yang merupakan

    pantulan cahaya dari lampu kilat. Dipasaran, biasanya lampu reflektor tersedia

    dalam tiga warna, yaitu putih, emas dan perak. Masing-masing warna tersebut

    menghasil pantulan dan karakternya. Selain itu, selembar kain atau styrofoam

    dapat juga digunakan sebagai reflektor.

    Payung studio, perangkat fotografi yang digunakan untuk memantulkan

    atau menyaring cahaya lampu studio. Dengan memantulkan atau menyaring

    cahaya yang dipancarkan lampu kilat, maka akan diperoleh penyinaran yang lebih

    merata dan bayangan yang lebih lembut.sesuai denga fungsinya,payung studio

    terbagi menjadi dua jenis :

    a. Payung pemantul (reflecting umbrella)

    Dipergunakan untuk memantulkan lampu kilat agar lebih lembut dan merata.

    b. Payung transparan (transluscent umbrella)

    Berfungsi untuk menyaring cahaya lampu kilat yang masuk agar menjadi lebih

    lembut dan merata.

    Softbox, peralatan studio yang dipergunakan untuk menyaring cahaya

    lampu kilat. Cahaya yang dihasilkan oleh alat ini lebih lembut dibandingkan

    dengan menggunakan standard reflector atau payung. Jika pemotretan dengan

  • 25

    Universitas  Kristen  Petra  

    orang makan pada mata orang tersebut akan muncul bentuk bujur sangkar

    (dikenal dengan catch lights). Semakin besar ukuran softbox maka semakin

    lembut pula cahaya yang dihasilkannya.

    Snoot, digunakan untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari lampu kilat

    agar menghasilkan efek spot atau bagian tertentu dari objek, misalnya untuk

    menyinari bagian rambut saja. Biasanya alat ini dipergunakan di atas dan di

    belakang objek sebagai penyinaran bagian rambut sehingga objek terlihat terpisah

    dengan latar belakang.

    Penyangga lampu (light stand), diperlukan sebagai penyangga setiap

    lampu yang akan digunakan. Tinggi penyangga biasanya dapat diatur sesuai

    dengan kebutuhan. Biasanya untuk studio yang berukuran besar digunakan sistem

    rail yang dipasangkan dilangit-langit sehingga pengaturan tinggi rendah dan

    penempatan lampu sangat mudah dilakukan.

    Tripod, biasa juga disebut dengan kaki tiga yang digunakan untuk

    menyangga kamera, biasanya dipergunakan pada sat pemotretan yang kecepatan

    rananya rendah atau fasilitas B (bulb) sehingga menghidari kamera berguncangan

    dan gambar kabur.

    Alat pengukur cahaya (flash meter/light meter), cahaya yang dipergunakan

    didalam ruangan merupakan cahaya buatan. Sumber cahaya tersebut dapat diukur

    melalui alat pengukur cahaya ini. Selain itu alat ini juga befungsi untuk

    mendapatkan berapa bukaan diafragma yang seharusnya digunakan. Dengan

    menggunakan lampu studio lebih dari satu, maka dapat diukur melalui flash meter

    tentang Ratio perbandingan intensitas masing-masing lampu studio yang

    digunakan.

    Latar belakang (background) merupakan salah satu hal yang sangat

    penting, karena untuk menampilkan objek utama, latar belakang berfungsi untuk

    melengkapi foto makanan. Tentu saja harus dipilih latar belakang yang

    mendukung suasana dari makanan tersebut. Namun latar belakang tidak boleh

    mendominasi objek utama. Jadi latar belakang berupa cangkir, sendok, teko, gelas

    boleh ditampilkan tidak lengkap tetapi masih dapat diketahui identitas dari benda

    tersebut.

  • 26

    Universitas  Kristen  Petra  

    Pemotretan yang berlangsung didalam ruang terbagi menjadi banyak

    macam, salah satunya merupakan pemotretan still life. Still life merupakan

    pemotretan yang menjadikan benda mati sebagai objeknya (Soeprapto 31).

    Pemotretan ini pula dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai cara

    yang paling rumit, dengan peralatan seadanya sampai peralatan yang super

    canggih. Pemotretan ini harus mempertimbangkan peralatan yang cocok dan

    sesuai dengan kebutuhan secara tepat. Peralatan yang paling sering dipergunakan

    pada pemotretan still life adalah :

    1. Table untuk keperluan pemotretan table top

    Peralatan ini sering dipergunakan pada pemotretan still life atau foto produk

    yang membutuhkan pemotretan di atas meja dengan latar belakang tanpa sudut,

    atau membutuhkan cahaya dari bawah (bottomlight). Alas atau permukaan dari

    peralatan ini terbuat dari bahan semacam akrilik putih susu yang masih tembus

    cahaya.

    2. Soft Box

    Alat yang dipergunakan untuk menyaring sumber cahaya agar cahaya yang

    dihasilkan lebih lembut.

    3. Snoot

    Pada pemotretan still life atau pada pemotretan makanan (food photography)

    diperlukan efek cahaya yang cukup dramatis. Efek tersebut bisa diperoleh

    dengan meletakkan glass block didepan sumber cahaya. Efek serupa juga dapat

    diperoleh melalui gelas besar yang diisi dengan air.

    4. Light brush atau bisa juga dipakai lampu senter

    Untuk pemotretan makanan alat ini digunakan agar menampilkan accent lite

    pada permukaan (tekstur) agar tampak mengkilat dan menarik.

    Dalam membuat fotografi makanan, tidak hanya sekedar memotret

    makanan apa adanya seperti sedang mendokumentasikan benda tersebut. Pada

    umumnya, fotografi makanan dibuat dengan sumber cahaya buatan yang dengan

    mudah diatur kekontrasan intensitas cahaya, sudut pencahayaannya, pemilihan

    cahayanya. Tujuan utama dari pemotretan table top makanan sudah seharusnya

  • 27

    Universitas  Kristen  Petra  

    adalah menonjolkan foto makanan yang bernilai estetis tinggi yang dapat

    menggugah selera pengamat.

    Dalam pencahayaan objek makanan, kualitas cahaya, posisi, dan jumlah

    lampu yang dipergunakan sangat menentukan karya foto yang akan dihasilkan.

    Salah satu teknik penampilan foto makanan adalah dengan memilih benda-benda

    berwarna putih atau warna lain (seluruhnya satu warna) termasuk latar belakang

    agar dapat menampilkan penyajian makanan secara lengkap yang mengundang

    selera pengamat.

    Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan pada saat pemotretan

    makanan adalah suasana penyajian, karakteristik dari makanan, properti yang

    dipergunakan, dan jenis pencahayaannya. Yang dimaksud dengan suasana

    penyajian bisa berupa makanan pada saat lebaran, ulang tahun, untuk makan

    malam, dan sebagainya. Masakan Eropa, Cina atau Indonesia memiliki perbedaan

    karakteriktik yang spesifik. Hal tersebut terkait dengan properti yang

    dipergunakan, misalnya masakan Eropa ditata dengan sendok, garpu, serbet,

    taplak, dan bunga-bungaan. Berbeda dengan orang Indonesia yang biasanya

    makan dengan mempergunakan tangan. Berbeda juga dengan masyarakat Cina

    dan Jepang, mereka makan dengan mempergunakan sumpit. Dengan menyertakan

    perkakas makannya, orang akan tahu berasal dari mana makanan tersebut.

    Pemilihan pencahayaan dilakukan setelah mengetahui kapan waktu hidang, suhu

    dari makanan, tampilan dari makanan, dan efek cahaya yang ditimbulkan oleh

    sumber cahaya. Makanan yang berkuah seperti sup atau mie bakso selalu

    dihidangkan dengan asap yang mengepul. Demikian pula pada minuman seperti

    jus buah-buahan yang biasanya terdapat butiran embun yang menempel pada

    permukaan gelas.

    Pencahayaan yang secara khusus juga dibutuhkan, misalnya pada irisan

    daging yang dimasak semur. Pencahayaan khusus akan mengakibatkan irisan

    daging tampak menyatu, hitam, dan tidak menarik. Efek cahaya berupa garis-garis

    cahaya dapat ditampilkan dengan menggunakan back light dengan lampu snoot.

    Kadang-kadang, pemakaian benda tiruan dilakukan dalam situasi tertentu

    sehingga waktu pemotretan tidak terbatas. Misalnya, ada es batu dari akrilik yang

    tidak dapat mencair, embun es tiruan yang dari gel, dan steamcheaps untuk asap

  • 28

    Universitas  Kristen  Petra  

    tiruan. Dengan adanya benda tiruan seperti itu, maka dapat membuat suasana pada

    saat pemotretan lebih tenang dan teliti dalam bekerja.

    Demikian pula dalam perancangan ini, teknik fotografi yang akan

    digunakan adalah teknik fotografi table top dengan teknik pencahayaan

    menggunakan flash studio Karena mengutamakan tampilan makanan secara

    keseluruhan, maka pemotretan menggunakan sudut bird eye.

    2.3.3.2 Tinjauan Desain karakter Desain karakter dalam perancangan ini bukanlah merupakan hal yang

    utama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi dari desain karakter pada

    perancangan buku ini adalah sebagai pendukung layout dari buku ini.

    Desain karakter mencakup dua hal, yaitu : membuat karakter yang akan

    dipakai sebagai tokoh dalam sebuah film/ animasi/ cerita yang melalui visual

    gambar, tokoh-tokoh yang dibuat haruslah memiliki ciri-ciri yang

    menggambarkan sifat karakternya.

    Tokoh utama dalam desain karakter dapat dikategorikan menjadi dua,

    yaitu antagonis dan protagonis. Untuk menyesuaikan karakter dengan gambar

    pada desain karakter, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

    anatomi badan, wajah, mata, cara bergerak, kostum (“Dasar-Dasar Desain

    Karakter,” par. 3)

    Dalam membuat gambar desain karakter, haruslah mewakili gambar

    tampak depan, sisi, belakang, dan ¾, sehingga karakter tersebut dapat di

    aplikasikan dalam berbagai sudut pandang. Untuk mempermudah dan menjaga

    ukuran anatomi tokoh karakter, maka bisa digunakan sketch kerangka tokoh untuk

    menjadi alat bantu.

    Dalam perancangan buku ini, akan dibuat sebuah desain karakter seorang

    ibu rumah tangga feminim sesuai dengan karakter ibu rumah tangga yang menjadi

    target dari perancangan ini, sehingga perancangan ini dapat lebih mengena kepada

    targetnya.

    Akan tetapi perancangan desain karakter pada buku ini, hanya

    menggunakan atau memperlihatkan bagian kepala dari karakter ibu rumah tangga

  • 29

    Universitas  Kristen  Petra  

    tersebut, karena hanya ingin menampilkan ekpresi ceria dari ibu tersebut ketika

    membuatkan bekal makanan untuk anaknya.

    Gambar 2.3 Contoh Karakter Ibu Rumah Tangga

    Sumber : http://www.nwiizone.com/nintendo-wii/nwii/cooking-mama-

    cook-off-character-art/

    2.3.3.3 Tinjauan Tipografi Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual

    language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu

    sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat

    dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau

    informasi dari halaman tersebut ke pengamat (Sihombing 2). Secara tidak sadar

    manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek

    dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label

    pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang

    berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di

    dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang

    indah menjadi kurang atau tidak komunikatif.

    Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi, tipografi tidak

    dapat dipisahkan dari elemen desain. Dalam membuat perencanaan suatu karya

  • 30

    Universitas  Kristen  Petra  

    desain, keberadaan elemen tipografi sudah harus selalu diperhitungkan karena

    dapat mempengaruhi keseimbangan karya desain tersebut.

    Dalam suatu karya desain, semua elemen yang ada pada void (ruang

    tempat elemen-elemen desain disusun) saling berkaitan. Tipografi sebagai salah

    satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang

    lain, serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara

    keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut

    dengan desain tipografi. Tulisan tangan adalah sederetan tanda-tanda yang

    mempunyai arti dan dibuat dengan tangan. Komponen dasar daripada tipografi

    adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan (handwriting).

    Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan

    tanda-tanda yang mempunyai arti. Penggunaan tandatanda tersebut baru dapat

    dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan

    graphic clarity dan prinsip-prinsip tipografi yang ada. Ada empat buah prinsip

    pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi

    yaitu legibility, clarity, visibility, dan readibility.

    • Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat

    terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan

    lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada

    suatu huruf. Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus

    mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf dengan baik.

    Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam

    suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat.

    • Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya

    dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf

    dan huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus

    memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain.

    Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur

    secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan

    menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan

    yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi

    visual terkesan kurang jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah

  • 31

    Universitas  Kristen  Petra  

    cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat

    membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan

    tidak readible. Pada papan iklan, penggunaan spasi yang kurang tepat

    sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca informasi dapat

    mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap oleh

    pengamat. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa karya desain

    komunikasi visual tersebut gagal karena kurang komunikatif. Kerapatan dan

    kerenggangan teks dalam suatu desain juga dapat mempengaruhi

    keseimbangan desain. Teks yang spasinya sangat rapat akan terasa menguasai

    bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang berjarak sangat jauh

    akan terasa lebih seperti tekstur.

    • Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan visibility adalah

    kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain

    komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita

    gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang kita

    gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup

    besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya desain

    mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam

    desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya

    desain dapat berkomunikasi dengan baik.

    • Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf

    yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh

    target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi

    dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat

    dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat

    mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan

    lain-lain.

    Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas

    mempunyai tujuan utama untuk memastkan agar informasi yang ingin

    disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaikan

    dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya merupakan satu-satunya peran

  • 32

    Universitas  Kristen  Petra  

    dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi visual. Sebagai

    seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau

    berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan

    memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen

    yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya

    menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek gambar.

    Dalam perancangan ini akan menggunakan tipografi yang sesuai dengan

    targetnya. Tentu saja yang menerapkan keempat prinsip pokok tipografi yang

    telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga dapat menghasilkan sebuah buku yang

    tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.

    2.3.3.4 Tinjauan Layout

    Menurut Surianto Rustan layout merupakan tata letak dari elemen grafis

    yang berhubungan dalam sebuah bidang sehingga membentuk suatu susunan yang

    artistic yang mendukung konsep/pesan yang dibawanya (1). Menampilkan elemen

    gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat

    memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan merupakan tujuan

    utama dari layout.

    Grid System

    Grid dipergunakaan sebagai sebuah solusi terhadap permasalahan

    penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid tersebut pula

    dipergunakan sebagai perangkat yang dapat membantu mempermudah dalam

    menciptakan sebuah komposisi visual. Grid juga dipergunakan untuk

    mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk karya desain

    seperti buku yang memiliki beberapa halaman.

    Sequence

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia dan

    Pegie Stark tahun 2007, di wilayah-wilayah pengguna bahasa dan tulisan latin,

    orang membaca dari kiri ke akanan dan dari atas ke bawah. Karena itulah banyak

    materi publikasi, urutan/alur pembacaan kebanyakan di desain dengan mengikuti

  • 33

    Universitas  Kristen  Petra  

    kecenderungan tersebut. Namun itu bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi

    arah gerak mata, seperti pemberian pembedaan pada suatu objek, seperti warna,

    ukuran, style, dan lain-lain. Kecenderungan lain adalah membaca dengan

    sequence seperti huruf Z, C, L, T, I, dan masih banyak yang lainnya.

    Emphasis

    Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras. Kontras bertujuan untuk

    membangun sequence. Ada bermacam-macam cara menciptakan kontras, antara

    lain dapat melalui ukuran, warna, posisi, bentuk, konsep yang berlawanan, dan

    lain-lain. Selain itu, emphasis juga dapat diciptakan lewat elemen layout yang

    mengandung pesan-pesan unik, emosional atau kontroversial, efeknya akan lebih

    kuat dalam menarik orang untuk membacanya.

    Balance (keseimbangan)

    Salah satu yang mempengaruhi sebuah layout adalah balance. Dalam

    dunia desain, kita mengenal adanya dua macam balance, yaitu balance simetris

    dan balance asimetris. Balance simetris adalah dengan pencerimanan, sedangkan

    yang asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau “kelihatannya

    seimbang"

    Keseimbangan asometris memberikan kesan adanya pergerakan sehingga

    terlihat dinamis/ tidak kaku.Biasanya cocok digunakan untuk desain-desain yang

    modern, hi-tech, bersahabat dan muda.

    Unity

    Unity juga sangat diperlukan dalam sebuah layout. Unity tidak berarti

    hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik terlihat, namun juga

    kesatuan antara yang fisik dan yang non-fisik yaitu pesan/komunikasi yang

    dibawa dalam konsep desain tersebut.

  • 34

    Universitas  Kristen  Petra  

    2.3.4 Karakteristik Target Perancangan

    2.3.4.1 Ibu-ibu rumah tangga Ibu-ibu rumah tangga disini merupakan target audience dari perancangan

    buku panduan penyajian bekal makanan untuk anak-anak, karena buku ini

    dikhususkan bagi mereka yang memang memiliki anak-anak usia TK-SD dan

    berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas yang ingin menghindarkan

    anak-anak mereka dari bahaya jajan sembarangan Ibu-ibu rumah tangga yang

    memiliki anak usia ini biasanya adalah ibu-ibu muda yang berusia kira-kira 24-35

    tahun.

    Peranan ibu-ibu rumah tangga tentu saja sangat penting dalam

    hubungannya dengan perancangan ini. Tidak hanya karena mereka merupakan

    target utama dalam pembuatan buku ini, tetapi juga karena ibu-ibu rumah tangga

    sangat berpengaruh dalam mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu, pada buku ini

    akan diberikan tips-tips bagi ibu-ibu tersebut sehingga mereka dapat benar-benar

    merasakan manfaat dari buku ini.

    Pada umumnya, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada

    beberapa ibu rumah tangga dengan rentang usia 24-35 tahun yang memiliki anak-

    anak usia TK-SD dan yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas,

    karakter mereka, antara lain :

    a. Menyukai hal-hal yang bersifat praktis

    b. Menyukai hal-hal yang berkualitas

    c. Harga bukanlah masalah yang besar demi membeli sesuatu (buku) untuk

    keperluan keluarganya

    d. Dapat meluangkan waktu lebih untuk anak-anaknya dibandingkan dengan

    ibu-ibu yang bekerja.

    e. Mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar.

    f. Menyukai hal-hal yang modern dan menarik

    g. Suka akan hal-hal yang baru, suka menonton TV.

    h. Memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya.

    Melihat karakteristik dari kebanyakan ibu-ibu rumah tangga dengan latar

    belakang ekonomi menengah ke atas, maka perancangan buku ini akan dibuat

  • 35

    Universitas  Kristen  Petra  

    sepraktis mungkin, sehingga ibu-ibu yang membacanya tidak kebingungan dan

    merasa terbeban untuk mengikuti panduan dalam buku ini. Pembuatan bekal

    makanan yang menarik ini juga merupakan sesuatu yang masih jarang dilakukan

    oleh kebanyakan orang, sehingga dapat menjadi sebuah trend baru di kalangan

    ibu-ibu rumah tangga tersebut. Selain itu, bekal makanan yang disampaikan tentu

    saja lebih bersih dan lebih terjamin mutunya dan kesehatannya untuk buah hati

    mereka.

    Ibu-ibu rumah tangga akan menemukan sebuah cara baru yang bisa

    mengurangi rasa khawatir mereka terhadap bahaya makanan yang mungkin dapat

    dikonsumsi oleh anak-anaknya.

    2.3.4.2 Masa Usia TK-SD Karakter anak-anak usia TK-SD yang dimaksud disini dikhususkan bagi

    anak-anak dengan kisaran usia 4-12 tahun. Karakter anak-anak ini mempengaruhi

    perancangan buku panduan ini, karena dengan mengetahui karakter dari anak

    tersebut, maka buku panduan yang dibuat akan lebih mengena karena sesuai

    dengan targetnya.

    Karakter yang akan disebutkan dibawah ini adalah karakter-karakter anak

    usia 4-6 tahun dalam kaitannya dengan pendidikan (proses belajar mengajar).

    Karena menanamkan kebiasaan untuk tidak jajan sembarangan kepada anak-anak

    harus dimulai sejak dini. Di saat mereka masih mudah dibentuk, karena semakin

    muda seseorang akan semakin mudah untuk mendidik mereka.

    a. Masa Usia Prasekolah (4-6 tahun)

    Masa usia prasekolah dengan kisaran usia 4-6 tahun termasuk masa estetis,

    dimana pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Kata

    estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini, perkembangan anak yang terutama

    adalah fungsi pancainderanya. Kegiatan eksploitasi dan belajar anak juga

    terutama menggunakan panca indera mereka. Pada masa ini, indera masih peka,

    karena itu Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk

    melatih pancainderanya.

  • 36

    Universitas  Kristen  Petra  

    Menurut Karso pada masa ini, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa

    akunya (dirinya) berbeda dengan bukan Aku (orang lain atau benda). Kesadaran

    ini diperoleh dari pengalamannya, bahwa tidak setiap keinginannya dipenuhi oleh

    orang lain atau benda lain. Dia menyadari bahwa keinginannya berhadapan

    dengan keinginan orang lain, sehingga orang lain tidak selamanya memenuhi

    keinginannya. Bersamaan dengan itu, berkembang pula perasaan harga diri yang

    menuntut pengakuan dari lingkungannya(terutama orangtuanya). Jika

    lingkungannya tidak mengakui harga diri mereka, maka akan berkembang sikap-

    sikap seperti menentang/keras kepala atau menyerah menjadi penurut yang

    diliputi rasa harga diri kurang dengan sifat pemalu. (Yusuf 167)

    Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa ini antara lain :

    - Takut

    - Cemas

    - Marah

    - Cemburu

    - Kegembiraan

    - Kasih sayang

    - Phobi

    - Ingin tahu yang besar

    Perkembangan emosi yang sehat akan sangat membantu bagi keberhasilan

    anak dalam belajar. Oleh karena itu, masa-masa ini merupakan masa-masa yang

    sangat penting dalam memberikan pendidikan untuk anak, sehingga akan lebih

    mudah mendidik mereka dengan membawakan bekal makanan yang menarik

    sehingga rasa ingin tahu yang mendalam tentang jajanan akan lebih dapat

    diminimalkan.

    b. Masa Usia Sekolah Dasar (6-12 tahun)

    Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa

    keserasian bersekolah. Pada umur berapa tepatnya anak amtang untuk masuk

    sekolah dasar, sebenarnya sukar dikatakan karena kematangan tidak ditentukan

    oleh umur semata-mata. Namun pada umur 6 atau 7 tahun, biasanya anak telah

    matang untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa keserasian bersekolah ini

  • 37

    Universitas  Kristen  Petra  

    secara relatif, anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan

    sesudahnya. Menurut Yusuf ,masa ini diperinci lagi menjadi dua fase, yaitu :

    1. Masa usia 6 dan 7 tahun samapai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-

    anak pada masa ini antara lain seperti berikut.

    • Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi

    • Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.

    • Adanya kecenderungan memuji diri sendiri

    • Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.

    • Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak

    penting.

    • Pada masa ini, terutama usia 6-8 tahun, anak menghendaki nilai yang baik,

    tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau

    tidak. (24)

    2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur

    12 atau 13 tahun (Yusuf 25). Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini

    ialah :

    • Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini

    menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-

    pekerjaan yang praktis.

    • Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.

    • Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk

    dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi

    terikat kepada peraturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka

    membuat peraturan sendiri

    Melihat karakter-karakter dari anak-anak usia TK-SD (4-12 tahun) di atas,

    maka tampilan dari bekal makanan yang disajikan haruslah menarik dari segi

    estetisnya, sehingga bekal makanan yang dibuat oleh orang tua mereka dapat

    disukai oleh anak-anak tersebut.

  • 38

    Universitas  Kristen  Petra  

    Mengetahui bahwa rasa kompetensi dalam diri anak cukup besar,

    pembuatan bekal makanan yang menarik tersebut akan menantang mereka untuk

    mempunyai bekal makanan yang menarik ketimbang harus jajan di jalanan. Hal

    ini juga dapat mempengaruhi teman-teman sebaya mereka untuk dapat ikut

    membawa bekal makanan yang menarik.

    master index: back to toc: help: ukp: