-
10
Universitas Kristen Petra
2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI
Untuk menghasilkan sebuah konsep perancangan yang kuat, maka
penulis
melakukan berbagai studi dan pengamatan yang terkait dengan
studi literatur dan
studi lapangan. Kedua studi tersebut dilakukan agar dapat
diperoleh data-data
yang dibutuhkan untuk mendukung konsep perancangan dari
penulis.
2.1 Studi Literatur Studi Literatur berisi data-data literatur
yang relevan dengan materi
perancangan. Dalam kajian ini akan diuraikan beberapa fakta,
prosedur, konsep,
prinsip, maupun teori-teori yang terkait dengan perancangan
ini.
2.2 Tinjauan Judul Perancangan
2.2.1 Perancangan Visual Perancangan adalah sebuah proses
pemecahan masalah (dalam hal ini
adalah masalah komunikasi visual) yang menggabungkan antara
pendekatan-
pendekatan dan bidang ilmu yang ada untuk menghasilkan produk
desain
komunikasi visual yang efektif (Nathania 15).
Perancangan visual adalah proses pemecahan masalah komunikasi
visual
yang bertujuan untuk menghasilkan produk desain komunikasi
visual, yang
dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan pendekatan
kreatif.
Perancangan tidak hanya mengacu pada aspek estetik saja
melainkan juga aspek
fungsional. Kedua aspek tersebut harus berjalan seimbang untuk
menghasilkan
suatu produk desain komunikasi visual yang efektif.
2.2.1.1 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini adalah untuk memecahkan masalah
komunikasi
visual, yaitu :
a. Memperkenalkan sesuatu
Tujuan perancangan yang paling pertama adalah untuk
memperkenalkan
sesuatu. Dalam hal ini adalah memperkenalkan buku panduan
penyajian bekal
makanan untuk anak-anak. Diharapkan dengan memperkenalkan buku
ini
http:www.petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id/help.htlm
-
11
Universitas Kristen Petra
kepada masyarakat maka akan dapat membangun kesadaran masyarakat
akan
manfaat buku ini.
b. Memberikan informasi
Memberikan informasi berkaitan dengan pengetahuan apa yang
akan
diberikan kepada target perancangan melalui buku panduan
ini.
c. Memotivasi atau mempersuasi untuk melakukan sesuatu
Perancangan ini bertujuan untuk mempersuasi target perancangan
agar
melakukan sesuatu, yang dalam hal ini adalah informasi dan
instruksi-
instruksi yang diberikan penulis lewat buku panduan ini. Dalam
buku panduan
ini, persuasi dilakukan dengan cara yang halus yaitu dalam
bentuk fotografi
bekal makanan yang disertai dengan perpaduan ilustrasi gambar
vektor dan
layout seperti buku harian seorang ibu. Sehingga informasi yang
disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh target perancangan dan
instruksi-instruksi
yang diberikan di dalamnya juga dapat dijalankan dengan senang
hati oleh
target perancangan (ibu-ibu rumah tangga).
d. Memberikan pemahaman dan ‘mengubah’ perilaku
Setelah tahap persuasi telah berhasil, selanjutnya adalah
pemberian
pemahaman dan pengubahan perilaku dapat dengan mudah dilakukan.
Karena
pada buku panduan ini akan diberikan juga pemahaman tentang
pentingnya
membawakan anak-anak mereka dengan bekal makanan yang
menarik,
sehingga dapat meminimalisir keinginan dari anak-anak untuk
jajan di luar.
Sehingga dengan hal tersebut dapat timbul kemauan secara pribadi
dari target
perancangan untuk melakukan perubahan perilaku menjadi lebih
baik sesuai
dengan tujuan perancangan buku panduan yang dirancang.
2.2.1.2 Model Perancangan
Model perancangan adalah model yang diadaptasi untuk
mengerjakan
perancangan, yang telah disesuaikan dengan konteks dan target
perancangan.
Dalam perancangan buku panduan penyajian bekal makanan untuk
anak-anak
yang menggunakan teknik fotografi dan ilustrasi ini penulis
mengadaptasi model
perancangan media oleh Dick & Carey. Berikut adalah
langkah-langkah model
perancangan Dick & Carey (Dick & Carey, 16) :
-
12
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.1 Model Perancangan Dick and Carey
Sumber : http://www.umich.edu/~ed626/Dick_Carey/dc.html
a. Menentukan tujuan instruksional, yaitu apa yang dikehendaki
oleh penulis
agar dilakukan oleh target perancangan setelah membaca dan
memahami
instruksi-instruksi yang ada dalam buku seri tersebut.
b. Menganalisis tujuan instruksional tersebut, yaitu menganalisa
langkah demi
langkah tentang reaksi dari target perancangan setelah target
membaca,
memahami, kemudian sampai pada tahap melaksankan instruksi
tersebut.
c. Analisis makanan anak-anak yang dihubungkan dengan berbagai
konteks,
yaitu konteks dimana suatu kemampuan akan dipelajari dan konteks
dimana
kemampuan tersebut akan digunakan.
d. Menuliskan tujuan pelaksanaan, kemampuan perilaku spesifik
yang dipelajari
dari anak-anak, kondisi dimana kemampuan tersebut harus
dilaksanakan dan
kriteria pelaksanaan dapat dikatakan sukses.
e. Mengembangkan dan memilih instruksi, menggunakan strategi
yang telah
ditentukan untuk menghasilkan bahan-bahan instruksional.
Perancangan tugas akhir ini tidak sepenuhnya menggunakan
langkah-
langkah Dick & Carey. Langkah-langkah yang digunakan penulis
hanya seperti
yang telah tercantum di atas.
-
13
Universitas Kristen Petra
Dan perancangan yang efektif adalah perancangan yang mampu
memenuhi tujuan perancangan dan memiliki keseimbangan antara
nilai estetik
dan nilai fungsinya sehingga keduanya dapat saling mendukung.
Ciri-ciri
perancangan yang efektif adalah sebagai berikut :
a. Target perancangannya jelas
b. Mampu berkomunikasi dengan targetnya
c. Memiliki konsep perancangan yang jelas
d. Memberikan solusi pemecahan masalah komunikasi visual
e. Memperhitungkan aspek fungsional dan estetik
Perancangan yang efektif harus memiliki target perancangan yang
jelas.
Karena jika tidak maka tujuan perancanganan nantinya akan dapat
melenceng dan
menjadi tidak efektif. Dengan target perancangan yang jelas maka
dapat diketahui
karakteristik dan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai
tujuan
perancangan, selain itu informasi yang ingin disampaikan oleh
penulis dapat
disamapaikan kepada orang yang tepat.
Perancangan yang efektif harus dapat mengkomunikasikan pesan
yang
terkandung di dalamnya kepada targetnya. Sehingga target
perancangan mampu
memahami keseluruhan isi pesan yang ingin disampaikan dengan
baik sehingga
tidak terjadi ‘miskomunikasi’. Hal ini berhubungan dengan
bentuk, makna, dan
penyajian pesan yang harus disesuaikan dengan segmentasi dan
karakteristik
target perancangan sehingga tidak terjadi kerancuan dan
ambiguitas.
Konsep perancangan juga memiliki peranan yang amat penting
dalam
menentukan keefektifan perancangan. Perancangan dikatakan
efektif apabila
mampu mencapai tujuan perancangan. Di sini konsep berperan
sebagai jembatan
antara proses perancangan dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh
karena itu, konsep
perancangan harus sesuai dengan tujuan perancangannya agar dapat
mewujudkan
tercapainya hasil yang diharapkan.
Tujuan utama dan yang terpenting dari perancangan ini adalah
dapat
menghasilkan solusi atau pemecahan masalah komunikasi visual. Di
sini konsep
perancangan berfungsi sebagai problem-solving. Tingkat
keefektifan suatu
perancangan diukur dari sampai sejauh mana hasil perancangan
tersebut dapat
memecahkan masalah komunikasi visual yang ada.
-
14
Universitas Kristen Petra
2.3 Tinjauan Buku Bacaan
2.3.1 Tinjauan Buku Panduan Buku adalah gudang ilmu, dengan
membaca sebuah buku seseorang bisa
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Materi pembelajaran
berbasis
cetakan ini mempunyai banyak jenis, antara lain adalah buku
teks, buku
penuntun/panduan,jurnal, majalah, dan lembaran lepas (Arsyad
87). Di antara
begitu banyak buku-buku yang beredar ada yang disebut dengan
buku panduan.
Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian buku panduan dan
karakteristik dari
buku panduan itu sendiri.
Buku panduan adalah sebuah buku yang berisi informasi mengenai
suatu
topic pembahasan tertentu. Sesuai dengan namanya, fungsi buku
ini adalah
memandu pembacanya pada suatu tujuan tertentu yang telah
ditentukan pada
proses perancangan buku tersebut. Pemanduan yang tersedia dalam
buku panduan
ini menyerahkan tanggung jawab akan implikasi manfaat materi
kepada
pembacanya secara independen. Hal ini karena kemampuan dan
kemauan
pembaca dalam melaksanakan instruksi yang dirancang dalam
pembuatan buku
panduan tersebut dalam mengarah pada tujuan dan hasil yang
berbeda-beda. Perlu
diingat juga, buku panduan bukan objek aktif yang bisa memberi
pengawasan
dalam pelaksanaan instruksi-instruksi di dalamnya, melainkan
hanya sekedar
objek pasif yang bila digunakan sesuai instruksi di dalamnya
dapat membantu
pembaca pada tujuan yang diharapkan pada proses perancangan buku
panduan
tersebut.
Buku panduan biasanya juga memiliki karakteristik yang khusus,
yang
berbeda dengan jenis buku lainnya, antara lain :
a. Dalam hal isi
- Setelah memasuki materi disajikan rangkuman
- Isi disusun secara sistematis, dan sedapat mungkin disajikan
secara sederhana,
jelas dan singkat
b. Dalam hal kebahasaan
- Bahasa yang digunakan dalam buku panduan biasanya tidak
formal,
melainkan bahasa yang familiar atau bahasa lisan
- Dalam satu paragraf, biasanya paling banyak terdapat 6
kalimat
-
15
Universitas Kristen Petra
c. Dalam hal sumber bacaan
- Buku panduan biasanya dilengkapi dengan sumber-sumber bacaan
atau
referensi yang digunakan.
- Buku panduan biasanya dilengkapi dengan sumber-sumber bacaan
lanjut atau
perluasan bahan.
Ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyampaian
materi
buku panduan secara lebih efektif (Nathania 20). Hal-hal
tersebut antara lain :
a. Prosedur, fakta, ide dan lain-lain harus terorganisir dengan
baik sehingga tidak
membingungkan pembelajar
b. Susunan informasi dan instuksi harus sejalan dengan
pengertian, pemahaman
logis dan tindakan yang akan diambil pembelajar
c. Tetap mempertimbangkan pembelajar saat menulis karena hal ini
akan
menolong dalam pemilihan kata dan contoh
d. Menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dimengerti,
kecuali
diperlukan untuk menggunakan bahasa teknik, sebaiknya dijelaskan
lebih
dulu.
e. Gunakan tata bahasa yang baik
f. Penggunaan kata-kata yang tercetak dengan huruf kapital dan
singkatan
konsisten
g. Pilihlah menggunakan kalimat pendek daripada panjang
h. Gunakan paragraph pendek karena paragraph panjang tidak akan
terlihat
menarik untuk dibaca. Tiap paragraph terdiri dari satu konsep
dari sebuah
topik.
i. Menggunakan heading dan subheading, dan memisahkan
bagian-bagian dari
tulisan.
j. Sebagai penyesuaian, setiap beberapa waktu diberikan
ringkasan informasi.
Pengulangan ini dapat menambah pemahaman pembelajar terhadap
subjek
dan sekaligus menempatkan elemen tertentu dalam perspektif
relative
k. Menyediakan daftar kata-kata yang sulit dimengerti
-
16
Universitas Kristen Petra
2.3.2 Tinjauan Objek Perancangan : Bekal Makanan
2.3.2.1 Kebiasaan Jajan Sembarangan Jajanan dengan berbagai
jenis bentuk dan warna dikemas secara menarik,
lantas disajikan para pedangang kepada anak-anak di lingkungan
sekolah bahkan
di kantin sekolahnya setiap hari. Sudah cukup banyak media
yang
memberitahukan ketidakterjaminannya jajanan-jajanan tersebut,
akan tetapi masih
banyak pula masyarakat yang tidak tahu bahkan tidak peduli akan
kandungan gizi
yang terkandung bahkan bahaya jajanan tersebut bagi kesehatan
anak.
Disisi lain orang tua selalu member uang jajan kepada
putra-putrinya
ketika akan berangkat ke sekolah dan merasa kasihan apabila
anaknya merengek
minta jajan tetapi tidak dipenuhi. Menurut Endang Winarsho,
beberapa orang tua
juga merasa bersalah apabila tidak bisa mengikuti kemauan
anaknya, karena
orangtua bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan anaknya
(27).
Terlebih, pada sebagian keluarga mampu yang merasa harus
tetap
mempertahankan gengsi nya agar tidak dicap pelit oleh sekitarnya
karena tidak
menuruti kemauan anak-anak mereka.
Sebenarnya, boleh saja anak-anak jajan, tetapi hanya pada
saat-saat
tertentu atau kadang-kadang saja. Akan sangat berbahaya apabila
hal tersebut
menjadi kebiasaan rutin anak-anak.
2.3.2.2 Bahaya Makanan Jajanan Menurut Winarsho Berdasarkan
hasil survey Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) pada tahun 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia
ada 45
persen jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya
pangan
mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil yang biasanya
terdapat pada
makanan utama, makanan ringan, dan minuman (30). Beberapa bahaya
lain yang
biasanya terdapat pada makanan jajanan anak-anak :
a. Gula Tebu yang merupakan penyebab utama mudah keropos nya
gigi anak-
anak.
b. Zat-zat pemanis berbahaya seperti Aspartam, siklamat,
sakarin. Industri
makanan dan minuman memanfaatkan zat-zat ini untuk menekan
ongkos
produksi. Sebab, rasa manis yang dihasilkannya bisa mencapai
30-300 kali
-
17
Universitas Kristen Petra
gula biasa. Untuk konsumsi rumah tangga zat-zat ini dimanfaatkan
untuk diet
penderita jantung, diabetes atau menurunkan berat badan. Pemanis
buatan ini
menjadi pilihan karena tidak mengandung kalori.
Sebenarnya, BPOM telah menentukan batas Acceptable Daily Intake
(ADI),
yaitu jumlah yang boleh dikonsumsi sepanjang hidup. Dr Nurhasan
dari tim
riset LKJ menemukan berdasarkan data BPOM, pada
November-Desember
2002, penggunaan siklamat sudah mencapai 240% ADI, sedangkan
sakarin
12.2 % ADI. Hal ini jelas menunjukkan tren penggunaan telah over
dosis.
Persoalan ini sangat mungkin terjadi karena pengguna dan
konsumen jarang
mengetahui batasa man mengkonsumsi pemanis buatan itu.
Kalau dampaknya hanya menurunkan kadar kalori saja mungkin
tidak
masalah, namun apabila dapat memicu penyakit mematikan seperti
kanker dan
leukemia, tentu harus diwaspadai. Aspartam telah diteliti
European Ramazzini
Foundation Oncology and Environtmental, sebuah lembaga riset
terkemuka di
Italia, pada pertengahan 2005, menggunakan 1.900 ekor tikus
sebagai media
percobaan, mereka menemukan ratusan tikus yang telah disuntuk
aspartame
positif terkena kanker yang mematikan.
Selain itu, menurut penilitian LKJ (Lembaga Konsumen Jakarta),
pemanis
tiruan yang dibubuhkan pada jajanan anak-anak itu dapat
menimbulkan
gangguan mental, hiperaktif. Setidaknya, pemanis tiruan dapat
menimbulkan
batuk, flu, dan gangguan sirkulasi darah.
c. MSG atau Monosodium Glutamat. Penggunaan MSG dengan minimum
5
gram dapat memicu terjadinya penyakit asma. Selain itu berbagai
reaksi tubuh
dapat muncul setelah mengkonsumsi MSG seperti gatal, mual dan
muntah,
migraine, gangguan hati, ketidakmampuan belajar serta
depresi.
d. Bahan pewarna buatan seperti rhodamin B(warna merah),
metahanil yellow
(warna kuning) yang banyak sekali digunakan sebagai pewarna
tekstil.
Dengan alasan pewarna alamiah kurang menarik, apalagi untuk
jajanan anak-
anak. Konsumsi bahan pewarna dengan kadar yang tinggi dapat
memicu diare,
alergi, samapai kanker dan kerusakan ginjal.
e. Formalin yang merupakan bahan pengawet. Sebetulnya, formalin
digunakan
untuk membunuh bakteri pembusuk atau mengawetkan jasad mahkluk
hidup,
-
18
Universitas Kristen Petra
tapi disalahgunakan untuk mengawetkan makanan. Bila dikonsumsi
dalam
konsentrasi tinggi, formalin dapat memengaruhi kerja saraf.
f. Boraks juga sering digunakan sebagai bahan tambahan. Di
beberapa daerah,
boraks dikenal dengan sebutan bleng. Boraks digunakan untuk
mengenyalkan
dan merenyahkan makanan, misalnya bakso, mie, atau kerupuk.
2.3.2.3 Bekal Makanan yang Menarik dan Sehat Membawakan bekal
makanan untuk anak-anak merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk anak-anaknya sehingga
mereka
frekuensi dan keinginan jajan anak dapat dikurangi.
Salah satu seni menyajikan bekal makanan yang menarik dapat
kita
temukan di Jepang yang dikenal dengan istilah bento. Bento itu
sendiri dalam
istilah bahasa Jepang adalah makanan bekal berupa nasi berikut
lauk pauk dalam
kemasan praktis yang dapat dibawa-bawa dan dimakan di tempat
lain. Bekal ala
bento ini telah sesuai dengan konsep “one dish meal” atau
hidangan sepinggan
dengan kandungan gizi lengkap. Dan hidangan dengan konsep bento
ini sangat
sesuai untuk bekal anak sekolah karena sesuai dengan kebutuhan
yang dianjurkan
untuk usia anak-anak, terutama pada usia sekolah yang merupakan
usia
pertumbuhan. Di samping lengkap gizi, bekal bento ini akan
memancing selera
anak karena dikreasi dengan bentuk yang lucu serta warna yang
atraktif. Tentu
saja disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang ada.
Gambar 2.2 Contoh bekal makanan yang menarik
Sumber : http://www.bentolicious.com
-
19
Universitas Kristen Petra
Konsumsi makanan yang bervariasi dengan penyajian bentuk dan
warna
merupakan bentuk pola makan yang sehat. Belakangan, penggunaan
bahan
makanan yang bervariasi dalam warna, misalnya saja, variasi
warna buah dan
sayur, kembali digaungkan. Warna pada buah dan sayur berasal
dari kandungan
senyawa fitokimia yang memberikan pigmen warna.(Nazarina dan
Sulistijowati
2). Senyawa alamiah tersebut memberikan efek positif bagi
kesehatan tubuh.
Semakin bervariasi warna buah dan sayur yang dikonsumsi, semakin
bervariasi
pula fitokimia dan zat gizi yang dikonsumsi. Hal ini tentu saja
bukan hanya sehat
tetapi juga dapat menggugah selera makan anak-anak.
Dari hasil wawancara dengan Lia, 35 tahun di Jakarta, seorang
ibu rumah
tangga yang biasa menyiapkan bekal makanan menarik untuk
anaknya, anak-anak
akan lebih berselera dengan penyajian bekal makanan dengan warna
yang
bervariasi dan cerah, yang biasa dapat ditemukan pada buah dan
sayur.
Tabel 2.1 Warna Makanan
Warna Bahan Makanan Kandungan
Kuning-orange Wortel, jeruk, belimbing, nangka,
mangga, nanas, melon kuning, pisang
ambon, jagung, ubi merah,dll
Karotena, lutein, likopena,
zeaxantin, kriptoxanthin,
hesperetin
Merah Cerah Pepaya, tomat, semangka, jambu biji
merah, jambu air merah, paprika merah,
stroberi
Likopena
Hijau Bayam, brokoli, alpukat, kiwi, kubis,
selada air
Klorofil, glukosinolat,
isotiosianat, lutein
Merah gelap dan biru
ungu
terung ungu, apel merah, plum, anggur
merah, ceri, bit, delima merah, kubis
ungu, ubi ungu, beras hitam, ketan hitam,
terung belanda, stroberi, mangis
Antosianin
Putih Bawang putih, bengkuang, salak, bawang
bombai, jamur merang, lengkeng, sawo,
duku, kecapi, rambutan
Leukoantosianin, katekin,
isoflavon, alisin, aliin
Sumber : Buku Menu Sehat Berdasarkan Warna Makanan.
-
20
Universitas Kristen Petra
Tidak hanya warna yang memegang peranan penting pada penyajian
bekal
makanan yang menarik, tetapi juga bentuk yang lucu, seperti
dengan
menggunakan cetakan untuk nasi yang diberikan hiasan mata dan
mulut sehingga
terlihat seperti boneka. Hal ini tentu saja dapat juga meggugah
selera makan anak-
anak.
Tidak hanya nasi dan lauk pauknya yang bisa disajikan melainkan
juga
makanan ringan berupa snack atau roti. Anak-anak tentu saja
dapat membelinya
di luar (kantin sekolah), akan tetapi dengan membawakannya dari
rumah, orang
tua dapat memantau snack apa yang baik untuk dikonsumsi maupun
yang tidak
baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak mereka.
2.3.3 Tinjauan Teknik yang Digunakan Dalam buku panduan ini ,
beberapa teknik yang digunakan antara lain :
- Teknik fotografi untuk fotografi makanan
- Teknik desain karakter untuk mendukung layout dari buku
- Tipografi untuk mendukung layout buku
- Teknik layout untuk buku
2.3.3.1 Tinjauan Fotografi Makanan Suatu benda akan terasa lebih
menarik apabila disentuh oleh nilai estetis.
Salah satu sentuhan estetis tersebut adalah karya-karya dalam
bidang fotografi.
Dalam perancangan ini adalah fotografi bekal makanan. Dimana
dalam buku ini,
fotografi makanan memegang peranan yang cukup penting, karena
untuk
menampilkan bekal makanan yang menarik diperlukan fotografi yang
mendukung
pula.
Fotografi atau dalam bahasa Inggris nya adalah photography,
berasal dari
kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis,
merupakan
sebuah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai
istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar
atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai
obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer
untuk
-
21
Universitas Kristen Petra
menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto
yang bisa
dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang
telah
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan
menghailkan bayangan
identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut
lensa).
Pada awalnya pencahayaan fotografi berasal dari sumber cahaya
matahari
(alam). Namun seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini
dunia fotografi
telah menggunakan dan memanfaatkan cahaya buatan, mulai dari
lilin, obor,
petromak, senter, sampai lampu khusus untuk kepentingan
fotografi (lampu kilat).
Setiap jenis sumber cahaya baik yang alam mauapun yang buatan
memiliki sifat
dan karakteristik yang berbeda-beda. Pada dasarnya setiap
intensitas cahaya dapat
digunakan untuk fotografi, mulai dari cahaya matahri yang cerah,
cahaya ruangan
yang berasal dari lampu neon, bahkan mungkin hanya dengan cahaya
sebatang
lilin. Dalam ilmu fotografi, terdapat 2 jenis fotografi yang
dibedakan berdasarkan
tempatnya, yaitu : fotografi dalam ruangan (studio/indoor) dan
fotografi di luar
ruangan (outdoor).
Fotografi yang bertempat diluar ruangan biasanya menggunakan
sumber
cahaya alam atau gabungan dari sumber cahaya alam dan buatan
(mix light),
namun pada fotografi didalam ruangan kebanyakannya menggunakan
cahaya
buatan. Di dalam ruangan kita dapat mengatur arah pencahayaan
yang sesuai dan
dibutuhkan dalam pemotretan. Sehingga penguasaan terhadap
pembacaan arah
cahaya dalam fotografi sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
gambar yang
baik. Arah cahaya itu sendiri merupakan arah dan posisi sumber
cahaya terhadap
objek. Arah cahaya dapat diposisikan untuk menghasilkan efek
cahaya
sebagaimana mestinya tergantung dari kebutuhan pengambilan
sebuah gambar.
Pada dasarnya, arah cahaya terdiri dari arah cahaya depan
(frontlight), belakang
(backlight), samping (sidelight), dan atas (toplight). Berikut
merupakan arah
pencahayaan beserta efek yang ditimbulkannya.
-
22
Universitas Kristen Petra
1. Frontlight
Pencahayaan yang memposisikan sumber cahaya tepat dibelakang
fotografer.
Cahaya yang dihasilkan merupakan cahaya yang keras dan rata
tanpa dimensi
dengan efek bayangan yang relatif kecil. Biasanya gambar yang
dihasilkan
kurang dapat menggambarkan bentuk dari benda yang difoto serta
kurang
menampilkan detil secara baik.
2. Sidelight
Pencahayaan ini akan menghasilkan tekstur dan detail yang lebih
baik daripada
frontlight. Pencahayaan bisa datang dari arah kiri atau kanan
kamera.
Pencahayaan seperti ini dipakai apabila ingin menampilkan
karakter dan profil
dari objek yang difoto.
3. Backlight
Pencahayaan yang didapat jika memposisikan sumber cahaya yang
menentang
dari arah fotografer (sumber cahaya terletak didepan).efek yang
akan terlihat
memisahkan objek dari latar belakang dan menambahkan bentuk pada
objek
tiga dimensi. Dengan kapasitas cahaya yang kuat akan menimbulkan
cahaya
tepi (rimlight) segaris dengan cahaya yang mengelilingi objek
dan
menghasilkan bidang terang bagi bentuk objek tersebut.
4. Fill in Light
Pencahayaan seperti ini didapat apabila sumber cahaya tersebut
diletakkan
dibawah objek. Biasanya bottomlight digunakan sebagai cahaya
pengisi (fill in)
yang berfungsi untuk mengurangi kontras dari sumber cahaya utama
(main
light). Pencahayaan seperti ini efektif apabila digunakan untuk
pemotretan still
life, yang menggunakan alas tembus cahaya seperti akrilik karena
bayangan
yang timbul pada dasar objek akan hilang.
5. Semi-Backlight
Sumber cahaya yang diposisikan antara posisi samping (side) dan
belakang
(back). Pencahayaan pada posisi seperti ini biasanya digunakan
untuk
menampilkan bentuk dari objek, terutama pada cubical objects.
Namun
pencahayaan seperti ini tidak akan menampilkan bentuk yang baik,
kecuali jika
posisi cahaya juga dinaikkan sedikit diatas belakang kepala
(semi over-head
back position).
-
23
Universitas Kristen Petra
6. Toplight
Sumber cahaya yang diposisikan diatas kepala objek berfungsi
sebagai
penerangan dari bagian atas objek itu sendiri. Cahaya seperti
ini juga dapat
menampilkan detil dari sebuah objeknya. Dan pencahayaan seperti
ini juga
sangat efektif apabila digunkan pada pemotretan still life.
Arah pencahayaan merupakan hal yang sangat penting dalam
penguasaan
pencahayaan. Setiap arah cahaya menghasilkan karakter yang
berbeda-beda pada
setiap objek yang dikenainya. Dengan mengetahui arah
pencahayaan, maka hasil
foto yang lebih baik bisa didapat.
Tidak hanya penguasaan terhadap arah pencahayaan, peralatan
yang
digunakan didalam ruangan sangat banyak jenisnya dan berbeda
fungsinya.
Beberapa peralatan yang biasanya digunakan dalam pemotretan
dalam ruangan
(indoor) adalah : Cable release, sebagai pengganti tombol
pelepas rana. Alat ini
mempermudah fotografer ketika menekan tombol pelepas rana yang
biasanya
terletak pada badan kamera. Fungsi dari alat ini untuk
mengurangi resiko
bergoyangnya kamera terutama pada pemotretan dengan kecepatan
rana diposisi
B (bulb). Electronic flash head, merupakan lampu yang
menyalurkan gas seketika
dan memproduksi cahaya yang berdurasi singkat. Electronic flash
head terdiri
dari dua jenis, yaitu :
a. Monoflash (dikenal juga dengan monoblocs)
Lampu ini dihubungkan langsung ke stop kontak. Setiap lampu
monoflash
dilengkapi dengan built in slave yang berfungsi membuat lampu
menyala
bersamaa ketika ada flash yang lainnya menyala.
b. Power pack eletronic system
Jenis lampu ini dihubungkan ke sumber daya yang terpisah
sehingga
fungsi dan fasilitas pengendalian cahayanya lebih banyak serta
lengkap
dibandingkan jenis monoflash. Hal ini menyebabkan harga power
pack relatif
lebih mahal.
-
24
Universitas Kristen Petra
Kabel sinkronisasi, berfungsi apabila lampu kilat tidak memiliki
built in
slave. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan lampu dengan
kamera sehingga
lampu menyala saat tombol rana ditekan.
Slave unit, ada beberapa lampu yang memiliki built in slave di
bagian
depan sehingga jika ditambahkan aksesoris lain, built in slave
ini tertutup yang
mengakibatkan lampu menjadi tidak sensitif (lampu tidak menyala
apabila ada
lampu yang lain yang menyala). Untuk mengatasi masalah tersebut
maka
dipasang slave unit sehingga lampu tetap dapat bekerja
sebagaimana mestinya.
Triger, dipasang di kamera pengganti flash sebagai pemicu slave
unit
sehingga lampu studio dapat menyala. Pemasangan alat ini
bertujuan agar
fotografer dapat bergerak leluasa (tidak direpotkan oleh kable
sinkronisasi yang
terpasang dari kamera ke lampu kilat).
Standard reflector, biasanya setiap lampu kilat (flash)
dilengkapi dengan
standard reflector. Peralatan ini menghasilkan cahaya yang keras
dan langsung.
Reflektor, digunakan untuk memberika cahaya tambahan yang
merupakan
pantulan cahaya dari lampu kilat. Dipasaran, biasanya lampu
reflektor tersedia
dalam tiga warna, yaitu putih, emas dan perak. Masing-masing
warna tersebut
menghasil pantulan dan karakternya. Selain itu, selembar kain
atau styrofoam
dapat juga digunakan sebagai reflektor.
Payung studio, perangkat fotografi yang digunakan untuk
memantulkan
atau menyaring cahaya lampu studio. Dengan memantulkan atau
menyaring
cahaya yang dipancarkan lampu kilat, maka akan diperoleh
penyinaran yang lebih
merata dan bayangan yang lebih lembut.sesuai denga
fungsinya,payung studio
terbagi menjadi dua jenis :
a. Payung pemantul (reflecting umbrella)
Dipergunakan untuk memantulkan lampu kilat agar lebih lembut dan
merata.
b. Payung transparan (transluscent umbrella)
Berfungsi untuk menyaring cahaya lampu kilat yang masuk agar
menjadi lebih
lembut dan merata.
Softbox, peralatan studio yang dipergunakan untuk menyaring
cahaya
lampu kilat. Cahaya yang dihasilkan oleh alat ini lebih lembut
dibandingkan
dengan menggunakan standard reflector atau payung. Jika
pemotretan dengan
-
25
Universitas Kristen Petra
orang makan pada mata orang tersebut akan muncul bentuk bujur
sangkar
(dikenal dengan catch lights). Semakin besar ukuran softbox maka
semakin
lembut pula cahaya yang dihasilkannya.
Snoot, digunakan untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari lampu
kilat
agar menghasilkan efek spot atau bagian tertentu dari objek,
misalnya untuk
menyinari bagian rambut saja. Biasanya alat ini dipergunakan di
atas dan di
belakang objek sebagai penyinaran bagian rambut sehingga objek
terlihat terpisah
dengan latar belakang.
Penyangga lampu (light stand), diperlukan sebagai penyangga
setiap
lampu yang akan digunakan. Tinggi penyangga biasanya dapat
diatur sesuai
dengan kebutuhan. Biasanya untuk studio yang berukuran besar
digunakan sistem
rail yang dipasangkan dilangit-langit sehingga pengaturan tinggi
rendah dan
penempatan lampu sangat mudah dilakukan.
Tripod, biasa juga disebut dengan kaki tiga yang digunakan
untuk
menyangga kamera, biasanya dipergunakan pada sat pemotretan yang
kecepatan
rananya rendah atau fasilitas B (bulb) sehingga menghidari
kamera berguncangan
dan gambar kabur.
Alat pengukur cahaya (flash meter/light meter), cahaya yang
dipergunakan
didalam ruangan merupakan cahaya buatan. Sumber cahaya tersebut
dapat diukur
melalui alat pengukur cahaya ini. Selain itu alat ini juga
befungsi untuk
mendapatkan berapa bukaan diafragma yang seharusnya digunakan.
Dengan
menggunakan lampu studio lebih dari satu, maka dapat diukur
melalui flash meter
tentang Ratio perbandingan intensitas masing-masing lampu studio
yang
digunakan.
Latar belakang (background) merupakan salah satu hal yang
sangat
penting, karena untuk menampilkan objek utama, latar belakang
berfungsi untuk
melengkapi foto makanan. Tentu saja harus dipilih latar belakang
yang
mendukung suasana dari makanan tersebut. Namun latar belakang
tidak boleh
mendominasi objek utama. Jadi latar belakang berupa cangkir,
sendok, teko, gelas
boleh ditampilkan tidak lengkap tetapi masih dapat diketahui
identitas dari benda
tersebut.
-
26
Universitas Kristen Petra
Pemotretan yang berlangsung didalam ruang terbagi menjadi
banyak
macam, salah satunya merupakan pemotretan still life. Still life
merupakan
pemotretan yang menjadikan benda mati sebagai objeknya
(Soeprapto 31).
Pemotretan ini pula dapat dilakukan dengan cara yang sederhana
sampai cara
yang paling rumit, dengan peralatan seadanya sampai peralatan
yang super
canggih. Pemotretan ini harus mempertimbangkan peralatan yang
cocok dan
sesuai dengan kebutuhan secara tepat. Peralatan yang paling
sering dipergunakan
pada pemotretan still life adalah :
1. Table untuk keperluan pemotretan table top
Peralatan ini sering dipergunakan pada pemotretan still life
atau foto produk
yang membutuhkan pemotretan di atas meja dengan latar belakang
tanpa sudut,
atau membutuhkan cahaya dari bawah (bottomlight). Alas atau
permukaan dari
peralatan ini terbuat dari bahan semacam akrilik putih susu yang
masih tembus
cahaya.
2. Soft Box
Alat yang dipergunakan untuk menyaring sumber cahaya agar cahaya
yang
dihasilkan lebih lembut.
3. Snoot
Pada pemotretan still life atau pada pemotretan makanan (food
photography)
diperlukan efek cahaya yang cukup dramatis. Efek tersebut bisa
diperoleh
dengan meletakkan glass block didepan sumber cahaya. Efek serupa
juga dapat
diperoleh melalui gelas besar yang diisi dengan air.
4. Light brush atau bisa juga dipakai lampu senter
Untuk pemotretan makanan alat ini digunakan agar menampilkan
accent lite
pada permukaan (tekstur) agar tampak mengkilat dan menarik.
Dalam membuat fotografi makanan, tidak hanya sekedar
memotret
makanan apa adanya seperti sedang mendokumentasikan benda
tersebut. Pada
umumnya, fotografi makanan dibuat dengan sumber cahaya buatan
yang dengan
mudah diatur kekontrasan intensitas cahaya, sudut
pencahayaannya, pemilihan
cahayanya. Tujuan utama dari pemotretan table top makanan sudah
seharusnya
-
27
Universitas Kristen Petra
adalah menonjolkan foto makanan yang bernilai estetis tinggi
yang dapat
menggugah selera pengamat.
Dalam pencahayaan objek makanan, kualitas cahaya, posisi, dan
jumlah
lampu yang dipergunakan sangat menentukan karya foto yang akan
dihasilkan.
Salah satu teknik penampilan foto makanan adalah dengan memilih
benda-benda
berwarna putih atau warna lain (seluruhnya satu warna) termasuk
latar belakang
agar dapat menampilkan penyajian makanan secara lengkap yang
mengundang
selera pengamat.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan pada saat
pemotretan
makanan adalah suasana penyajian, karakteristik dari makanan,
properti yang
dipergunakan, dan jenis pencahayaannya. Yang dimaksud dengan
suasana
penyajian bisa berupa makanan pada saat lebaran, ulang tahun,
untuk makan
malam, dan sebagainya. Masakan Eropa, Cina atau Indonesia
memiliki perbedaan
karakteriktik yang spesifik. Hal tersebut terkait dengan
properti yang
dipergunakan, misalnya masakan Eropa ditata dengan sendok,
garpu, serbet,
taplak, dan bunga-bungaan. Berbeda dengan orang Indonesia yang
biasanya
makan dengan mempergunakan tangan. Berbeda juga dengan
masyarakat Cina
dan Jepang, mereka makan dengan mempergunakan sumpit. Dengan
menyertakan
perkakas makannya, orang akan tahu berasal dari mana makanan
tersebut.
Pemilihan pencahayaan dilakukan setelah mengetahui kapan waktu
hidang, suhu
dari makanan, tampilan dari makanan, dan efek cahaya yang
ditimbulkan oleh
sumber cahaya. Makanan yang berkuah seperti sup atau mie bakso
selalu
dihidangkan dengan asap yang mengepul. Demikian pula pada
minuman seperti
jus buah-buahan yang biasanya terdapat butiran embun yang
menempel pada
permukaan gelas.
Pencahayaan yang secara khusus juga dibutuhkan, misalnya pada
irisan
daging yang dimasak semur. Pencahayaan khusus akan mengakibatkan
irisan
daging tampak menyatu, hitam, dan tidak menarik. Efek cahaya
berupa garis-garis
cahaya dapat ditampilkan dengan menggunakan back light dengan
lampu snoot.
Kadang-kadang, pemakaian benda tiruan dilakukan dalam situasi
tertentu
sehingga waktu pemotretan tidak terbatas. Misalnya, ada es batu
dari akrilik yang
tidak dapat mencair, embun es tiruan yang dari gel, dan
steamcheaps untuk asap
-
28
Universitas Kristen Petra
tiruan. Dengan adanya benda tiruan seperti itu, maka dapat
membuat suasana pada
saat pemotretan lebih tenang dan teliti dalam bekerja.
Demikian pula dalam perancangan ini, teknik fotografi yang
akan
digunakan adalah teknik fotografi table top dengan teknik
pencahayaan
menggunakan flash studio Karena mengutamakan tampilan makanan
secara
keseluruhan, maka pemotretan menggunakan sudut bird eye.
2.3.3.2 Tinjauan Desain karakter Desain karakter dalam
perancangan ini bukanlah merupakan hal yang
utama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi dari
desain karakter pada
perancangan buku ini adalah sebagai pendukung layout dari buku
ini.
Desain karakter mencakup dua hal, yaitu : membuat karakter yang
akan
dipakai sebagai tokoh dalam sebuah film/ animasi/ cerita yang
melalui visual
gambar, tokoh-tokoh yang dibuat haruslah memiliki ciri-ciri
yang
menggambarkan sifat karakternya.
Tokoh utama dalam desain karakter dapat dikategorikan menjadi
dua,
yaitu antagonis dan protagonis. Untuk menyesuaikan karakter
dengan gambar
pada desain karakter, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain :
anatomi badan, wajah, mata, cara bergerak, kostum (“Dasar-Dasar
Desain
Karakter,” par. 3)
Dalam membuat gambar desain karakter, haruslah mewakili
gambar
tampak depan, sisi, belakang, dan ¾, sehingga karakter tersebut
dapat di
aplikasikan dalam berbagai sudut pandang. Untuk mempermudah dan
menjaga
ukuran anatomi tokoh karakter, maka bisa digunakan sketch
kerangka tokoh untuk
menjadi alat bantu.
Dalam perancangan buku ini, akan dibuat sebuah desain karakter
seorang
ibu rumah tangga feminim sesuai dengan karakter ibu rumah tangga
yang menjadi
target dari perancangan ini, sehingga perancangan ini dapat
lebih mengena kepada
targetnya.
Akan tetapi perancangan desain karakter pada buku ini, hanya
menggunakan atau memperlihatkan bagian kepala dari karakter ibu
rumah tangga
-
29
Universitas Kristen Petra
tersebut, karena hanya ingin menampilkan ekpresi ceria dari ibu
tersebut ketika
membuatkan bekal makanan untuk anaknya.
Gambar 2.3 Contoh Karakter Ibu Rumah Tangga
Sumber :
http://www.nwiizone.com/nintendo-wii/nwii/cooking-mama-
cook-off-character-art/
2.3.3.3 Tinjauan Tipografi Dalam desain komunikasi visual
tipografi dikatakan sebagai ‘visual
language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi
adalah salah satu
sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman
yang dapat
dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan
ide atau
informasi dari halaman tersebut ke pengamat (Sihombing 2).
Secara tidak sadar
manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap
saat. Pada merek
dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita
baca, label
pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua
hal yang
berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur
tipografi di
dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi
desain yang
indah menjadi kurang atau tidak komunikatif.
Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi, tipografi
tidak
dapat dipisahkan dari elemen desain. Dalam membuat perencanaan
suatu karya
-
30
Universitas Kristen Petra
desain, keberadaan elemen tipografi sudah harus selalu
diperhitungkan karena
dapat mempengaruhi keseimbangan karya desain tersebut.
Dalam suatu karya desain, semua elemen yang ada pada void
(ruang
tempat elemen-elemen desain disusun) saling berkaitan. Tipografi
sebagai salah
satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen
desain yang
lain, serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain
secara
keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual
disebut
dengan desain tipografi. Tulisan tangan adalah sederetan
tanda-tanda yang
mempunyai arti dan dibuat dengan tangan. Komponen dasar daripada
tipografi
adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan
(handwriting).
Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah
sekumpulan
tanda-tanda yang mempunyai arti. Penggunaan tandatanda tersebut
baru dapat
dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan
mempertimbangkan
graphic clarity dan prinsip-prinsip tipografi yang ada. Ada
empat buah prinsip
pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
desain tipografi
yaitu legibility, clarity, visibility, dan readibility.
• Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf
tersebut dapat
terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping,
overlapping, dan
lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya
legibilitas daripada
suatu huruf. Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer
harus
mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf
dengan baik.
Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama
dalam
suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca
dengan tepat.
• Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan
hubungannya
dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam
menggabungkan huruf
dan huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak
harus
memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang
lain.
Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak
dapat diukur
secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak
tepatan
menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu
keterangan
yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain
komunikasi
visual terkesan kurang jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin
sudah
-
31
Universitas Kristen Petra
cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan
kurang dapat
membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat
dikatakan
tidak readible. Pada papan iklan, penggunaan spasi yang kurang
tepat
sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca informasi
dapat
mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap
oleh
pengamat. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa
karya desain
komunikasi visual tersebut gagal karena kurang komunikatif.
Kerapatan dan
kerenggangan teks dalam suatu desain juga dapat mempengaruhi
keseimbangan desain. Teks yang spasinya sangat rapat akan terasa
menguasai
bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang berjarak
sangat jauh
akan terasa lebih seperti tekstur.
• Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan
visibility adalah
kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya
desain
komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts
yang kita
gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang
kita
gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts
yang cukup
besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap
karya desain
mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang
digunakan dalam
desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut
sehingga suatu karya
desain dapat berkomunikasi dengan baik.
• Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan
huruf-huruf
yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan
dimengerti oleh
target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat
berkomunikasi
dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus
dapat
dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang
dapat
mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan
type, dan
lain-lain.
Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di
atas
mempunyai tujuan utama untuk memastkan agar informasi yang
ingin
disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat
tersampaikan
dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya merupakan
satu-satunya peran
-
32
Universitas Kristen Petra
dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi
visual. Sebagai
seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi
atau
berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain,
dan
memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga
desain-desain elemen
yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi
visual yang hanya
menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek
gambar.
Dalam perancangan ini akan menggunakan tipografi yang sesuai
dengan
targetnya. Tentu saja yang menerapkan keempat prinsip pokok
tipografi yang
telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga dapat menghasilkan sebuah
buku yang
tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.
2.3.3.4 Tinjauan Layout
Menurut Surianto Rustan layout merupakan tata letak dari elemen
grafis
yang berhubungan dalam sebuah bidang sehingga membentuk suatu
susunan yang
artistic yang mendukung konsep/pesan yang dibawanya (1).
Menampilkan elemen
gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang
dapat
memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan merupakan
tujuan
utama dari layout.
Grid System
Grid dipergunakaan sebagai sebuah solusi terhadap
permasalahan
penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid tersebut
pula
dipergunakan sebagai perangkat yang dapat membantu mempermudah
dalam
menciptakan sebuah komposisi visual. Grid juga dipergunakan
untuk
mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk
karya desain
seperti buku yang memiliki beberapa halaman.
Sequence
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mario R. Garcia
dan
Pegie Stark tahun 2007, di wilayah-wilayah pengguna bahasa dan
tulisan latin,
orang membaca dari kiri ke akanan dan dari atas ke bawah. Karena
itulah banyak
materi publikasi, urutan/alur pembacaan kebanyakan di desain
dengan mengikuti
-
33
Universitas Kristen Petra
kecenderungan tersebut. Namun itu bukanlah satu-satunya yang
mempengaruhi
arah gerak mata, seperti pemberian pembedaan pada suatu objek,
seperti warna,
ukuran, style, dan lain-lain. Kecenderungan lain adalah membaca
dengan
sequence seperti huruf Z, C, L, T, I, dan masih banyak yang
lainnya.
Emphasis
Salah satu pembentuk emphasis adalah kontras. Kontras bertujuan
untuk
membangun sequence. Ada bermacam-macam cara menciptakan kontras,
antara
lain dapat melalui ukuran, warna, posisi, bentuk, konsep yang
berlawanan, dan
lain-lain. Selain itu, emphasis juga dapat diciptakan lewat
elemen layout yang
mengandung pesan-pesan unik, emosional atau kontroversial,
efeknya akan lebih
kuat dalam menarik orang untuk membacanya.
Balance (keseimbangan)
Salah satu yang mempengaruhi sebuah layout adalah balance.
Dalam
dunia desain, kita mengenal adanya dua macam balance, yaitu
balance simetris
dan balance asimetris. Balance simetris adalah dengan
pencerimanan, sedangkan
yang asimetris keseimbangannya lebih bersifat optis atau
“kelihatannya
seimbang"
Keseimbangan asometris memberikan kesan adanya pergerakan
sehingga
terlihat dinamis/ tidak kaku.Biasanya cocok digunakan untuk
desain-desain yang
modern, hi-tech, bersahabat dan muda.
Unity
Unity juga sangat diperlukan dalam sebuah layout. Unity tidak
berarti
hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik terlihat,
namun juga
kesatuan antara yang fisik dan yang non-fisik yaitu
pesan/komunikasi yang
dibawa dalam konsep desain tersebut.
-
34
Universitas Kristen Petra
2.3.4 Karakteristik Target Perancangan
2.3.4.1 Ibu-ibu rumah tangga Ibu-ibu rumah tangga disini
merupakan target audience dari perancangan
buku panduan penyajian bekal makanan untuk anak-anak, karena
buku ini
dikhususkan bagi mereka yang memang memiliki anak-anak usia
TK-SD dan
berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas yang ingin
menghindarkan
anak-anak mereka dari bahaya jajan sembarangan Ibu-ibu rumah
tangga yang
memiliki anak usia ini biasanya adalah ibu-ibu muda yang berusia
kira-kira 24-35
tahun.
Peranan ibu-ibu rumah tangga tentu saja sangat penting dalam
hubungannya dengan perancangan ini. Tidak hanya karena mereka
merupakan
target utama dalam pembuatan buku ini, tetapi juga karena
ibu-ibu rumah tangga
sangat berpengaruh dalam mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu,
pada buku ini
akan diberikan tips-tips bagi ibu-ibu tersebut sehingga mereka
dapat benar-benar
merasakan manfaat dari buku ini.
Pada umumnya, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
kepada
beberapa ibu rumah tangga dengan rentang usia 24-35 tahun yang
memiliki anak-
anak usia TK-SD dan yang berasal dari golongan ekonomi menengah
ke atas,
karakter mereka, antara lain :
a. Menyukai hal-hal yang bersifat praktis
b. Menyukai hal-hal yang berkualitas
c. Harga bukanlah masalah yang besar demi membeli sesuatu (buku)
untuk
keperluan keluarganya
d. Dapat meluangkan waktu lebih untuk anak-anaknya dibandingkan
dengan
ibu-ibu yang bekerja.
e. Mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar.
f. Menyukai hal-hal yang modern dan menarik
g. Suka akan hal-hal yang baru, suka menonton TV.
h. Memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya.
Melihat karakteristik dari kebanyakan ibu-ibu rumah tangga
dengan latar
belakang ekonomi menengah ke atas, maka perancangan buku ini
akan dibuat
-
35
Universitas Kristen Petra
sepraktis mungkin, sehingga ibu-ibu yang membacanya tidak
kebingungan dan
merasa terbeban untuk mengikuti panduan dalam buku ini.
Pembuatan bekal
makanan yang menarik ini juga merupakan sesuatu yang masih
jarang dilakukan
oleh kebanyakan orang, sehingga dapat menjadi sebuah trend baru
di kalangan
ibu-ibu rumah tangga tersebut. Selain itu, bekal makanan yang
disampaikan tentu
saja lebih bersih dan lebih terjamin mutunya dan kesehatannya
untuk buah hati
mereka.
Ibu-ibu rumah tangga akan menemukan sebuah cara baru yang
bisa
mengurangi rasa khawatir mereka terhadap bahaya makanan yang
mungkin dapat
dikonsumsi oleh anak-anaknya.
2.3.4.2 Masa Usia TK-SD Karakter anak-anak usia TK-SD yang
dimaksud disini dikhususkan bagi
anak-anak dengan kisaran usia 4-12 tahun. Karakter anak-anak ini
mempengaruhi
perancangan buku panduan ini, karena dengan mengetahui karakter
dari anak
tersebut, maka buku panduan yang dibuat akan lebih mengena
karena sesuai
dengan targetnya.
Karakter yang akan disebutkan dibawah ini adalah
karakter-karakter anak
usia 4-6 tahun dalam kaitannya dengan pendidikan (proses belajar
mengajar).
Karena menanamkan kebiasaan untuk tidak jajan sembarangan kepada
anak-anak
harus dimulai sejak dini. Di saat mereka masih mudah dibentuk,
karena semakin
muda seseorang akan semakin mudah untuk mendidik mereka.
a. Masa Usia Prasekolah (4-6 tahun)
Masa usia prasekolah dengan kisaran usia 4-6 tahun termasuk masa
estetis,
dimana pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa
keindahan. Kata
estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini, perkembangan anak
yang terutama
adalah fungsi pancainderanya. Kegiatan eksploitasi dan belajar
anak juga
terutama menggunakan panca indera mereka. Pada masa ini, indera
masih peka,
karena itu Montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan
untuk
melatih pancainderanya.
-
36
Universitas Kristen Petra
Menurut Karso pada masa ini, anak sudah mulai menyadari akunya,
bahwa
akunya (dirinya) berbeda dengan bukan Aku (orang lain atau
benda). Kesadaran
ini diperoleh dari pengalamannya, bahwa tidak setiap
keinginannya dipenuhi oleh
orang lain atau benda lain. Dia menyadari bahwa keinginannya
berhadapan
dengan keinginan orang lain, sehingga orang lain tidak selamanya
memenuhi
keinginannya. Bersamaan dengan itu, berkembang pula perasaan
harga diri yang
menuntut pengakuan dari lingkungannya(terutama orangtuanya).
Jika
lingkungannya tidak mengakui harga diri mereka, maka akan
berkembang sikap-
sikap seperti menentang/keras kepala atau menyerah menjadi
penurut yang
diliputi rasa harga diri kurang dengan sifat pemalu. (Yusuf
167)
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa ini antara lain
:
- Takut
- Cemas
- Marah
- Cemburu
- Kegembiraan
- Kasih sayang
- Phobi
- Ingin tahu yang besar
Perkembangan emosi yang sehat akan sangat membantu bagi
keberhasilan
anak dalam belajar. Oleh karena itu, masa-masa ini merupakan
masa-masa yang
sangat penting dalam memberikan pendidikan untuk anak, sehingga
akan lebih
mudah mendidik mereka dengan membawakan bekal makanan yang
menarik
sehingga rasa ingin tahu yang mendalam tentang jajanan akan
lebih dapat
diminimalkan.
b. Masa Usia Sekolah Dasar (6-12 tahun)
Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual
atau masa
keserasian bersekolah. Pada umur berapa tepatnya anak amtang
untuk masuk
sekolah dasar, sebenarnya sukar dikatakan karena kematangan
tidak ditentukan
oleh umur semata-mata. Namun pada umur 6 atau 7 tahun, biasanya
anak telah
matang untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa keserasian
bersekolah ini
-
37
Universitas Kristen Petra
secara relatif, anak-anak lebih mudah dididik daripada masa
sebelum dan
sesudahnya. Menurut Yusuf ,masa ini diperinci lagi menjadi dua
fase, yaitu :
1. Masa usia 6 dan 7 tahun samapai umur 9 atau 10 tahun.
Beberapa sifat anak-
anak pada masa ini antara lain seperti berikut.
• Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani
dengan prestasi
• Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang
tradisional.
• Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
• Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.
• Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu
dianggap tidak
penting.
• Pada masa ini, terutama usia 6-8 tahun, anak menghendaki nilai
yang baik,
tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai
baik atau
tidak. (24)
2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau
10 sampai umur
12 atau 13 tahun (Yusuf 25). Beberapa sifat khas anak-anak pada
masa ini
ialah :
• Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret, hal ini
menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan
pekerjaan-
pekerjaan yang praktis.
• Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.
• Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya,
biasanya untuk
dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak
tidak lagi
terikat kepada peraturan permainan tradisional (yang sudah ada),
mereka
membuat peraturan sendiri
Melihat karakter-karakter dari anak-anak usia TK-SD (4-12 tahun)
di atas,
maka tampilan dari bekal makanan yang disajikan haruslah menarik
dari segi
estetisnya, sehingga bekal makanan yang dibuat oleh orang tua
mereka dapat
disukai oleh anak-anak tersebut.
-
38
Universitas Kristen Petra
Mengetahui bahwa rasa kompetensi dalam diri anak cukup
besar,
pembuatan bekal makanan yang menarik tersebut akan menantang
mereka untuk
mempunyai bekal makanan yang menarik ketimbang harus jajan di
jalanan. Hal
ini juga dapat mempengaruhi teman-teman sebaya mereka untuk
dapat ikut
membawa bekal makanan yang menarik.
master index: back to toc: help: ukp: