Top Banner
Get Homework Done Homeworkping.com Homework Help https://www.homeworkping.com/ Research Paper help https://www.homeworkping.com/ Online Tutoring https://www.homeworkping.com/ click here for freelancing tutoring sites PRESENTASI KASUS VERTIGO DENGAN DM typeII DAN HIPERTENSI grade II Dipresentasikan pada tanggal: 14 Juli 2007
23

151603353 case-sentral-vertigo

Apr 12, 2017

Download

Education

homeworkping4
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 151603353 case-sentral-vertigo

Get Homework Done Homeworkping.comHomework Help https://www.homeworkping.com/

Research Paper helphttps://www.homeworkping.com/

Online Tutoringhttps://www.homeworkping.com/

click here for freelancing tutoring sites

PRESENTASI KASUS

VERTIGO DENGAN DM typeII DAN HIPERTENSI grade IIDipresentasikan pada tanggal: 14 Juli 2007

Oleh:

Hepta Nova S. K. D

Page 2: 151603353 case-sentral-vertigo

01.30277.00025.09

Pembimbing:dr. H. Aswad Muhammad, Sp. S

Lab/SMF Penyakit SarafProgram Studi Kedokteran Umum

Universitas MulawarmanRSUD AW SJAHRANIE

Samarinda 2007I. REKAM MEDIS PASIEN

IDENTITAS

Nama : Ny. HJenis kelamin : PerempuanStatus perkawinan : menikah G0 P4 A0

Usia : 50 tahunAgama : IslamSuku : KutaiPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat : Jl. Ulin SamarindaMRS : 12 Juni 2007

2

Page 3: 151603353 case-sentral-vertigo

ANAMNESA

Keluhan Utama : Kepala terasa berputarRPS : Kepala terasa berputar sejak sehari sebelum

MRS, pemandangan sekeliling juga terlihat berputar. Saat berdiri, duduk, maupun berbaring, juga terasa berputar. Bila berdiri, badan terasa terdorong ke sebelah kiri. Mata terbuka atau mata tertutup juga terasa berputar. Disertai mual dan muntah sebanyak 5 kali. Pandangan terhadap sekeliling tidak terlihat ganda. Kepala terasa berputar sebenarnya sudah dirasakan sejak setahun yang lalu, namun hanya muncul 5-6 bulan sekali. Timbul dan hilang dengan sendirinya. Tangan dan kaki dapat digerakkan. Pasien tidak pernah menderita lumpuh separuh badan sebelumnya. Pasien tidak pernah merasa kesemutan tangan dan kaki. Pasien tidak merasa telinga berdengung, tidak ada keluar cairan atau nanah dari telinga.

RPD : Baru mengetahui mengidap penyakit kencing manis sejak 3 tahun lalu, rutin minum obat dengan dosis 1 kali sehari, tidak ingat nama obatnya. Pasien tidak mengetahui kalau

3

Page 4: 151603353 case-sentral-vertigo

menderita tekanan darah tinggi.RPK : Keluarga pasien tidak ada yang menderita

kencing manis, tidak ada yang menderita tekanan darah tinggi, juga tidak ada yang menderita lumpuh separuh badan.

PEMERIKSAAN FISIK TGL 19-06-2007

Kesan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos MentisGCS : E4 V5 M6

Tekanan Darah : 180/90mmHg Suhu axiler : 36,3°C Nadi : 84 kali per menit Pernafasan : 20 kali per menit

Status InternusConjungtiva anemis -/- Sclera Ikterik -/-Pernafasan simetris vesikuler rh-/-, wh-/-S1 S2 reguler gallop - murmur –Abdomen soepelNyeri tekan ulu hati Hepar lien tak terabaBising usus + normalEkstremitas Superior edema -/- akral hangatEkstremitas Inferior edema -/- akral hangat

4

Page 5: 151603353 case-sentral-vertigo

Status NeurologisMeningeal signKaku kuduk : - Kernig : -

Reflex fisiologisReflex biceps : +/+ Reflex patella : -/-

Reflex patologisReflex Babinski : -/- Reflex Hoffman : D- / S +

Reflex Tromner : D- / S +

Nervus CranialisN I : subyektif +/+ obyektif +/+N II : visus normalN III, IV, dan VI : kornea D et S deviasi ke sinistra

nistagmus +: pupil: diameter 3mm, isokor, reflex cahaya +/+

N V : membuka mulut +, mengunyah +, menggigit + sensibilitas +/+

N VII : m. occulomotor N, m. orbicularis oculi N, m. nasalis N

m. orbicularis oris N, m. risorius NN VIII : detik arloji D + / S –N IX : uvula tidak terlihatN X : reflex menelan +N XI : memalingkan muka ke kanan-kiri +

mengangkat bahu +/+N XII : lidah tidak deviasi

5

Page 6: 151603353 case-sentral-vertigo

MOTORIK SENSORIK5 4 + + Dilakukan tes dengan

benda tumpul dan benda tajam

5 4 + +

PEMERIKSAAN PENUNJANG LAB (12-06-2007)Leukosit GDS

::

16.300 (me↑)470 (me↑)

SGOTSGPT

::

38 (me↑)44 (me↑)

EKG (12-06-2007):Sinus TachicardiaAtrial flutter

CT Scan 18 Juni 2007 dengan ekspertise:1. Acute infark di hemispherium cerebelli kiri dengan edema2. tidak tampak perdarahan, massa, maupun malformasi vaskuler

intra axial/extra axial.

DIAGNOSADiagnosa Klinis : hemiparese sinistra dengan parese N III, IV, VI, VIII.Diagnosa Topis : infark cerebelli sinistra Diagnosa Etiologis : susp. trombosis

TERAPI IVFD Ringer Laktat 20 tetes per menit Piracetam 12gr per hari

6

Page 7: 151603353 case-sentral-vertigo

Betahistine 6mg 3 x 1 tab Cefotaxim inj 3 x 1 amp Cimetidine inj. 3 x 1 amp Insulin short acting inj 3 x 20 IU (sliding scale) Captopril 25mg 3 x 1 tab Amlodipine 5mg 1 x 1 tab

PROGNOSA

ad vitam : Dubia ad malam

ad fungsionam : Dubia ad malam

II. TINJAUAN PUSTAKA

AnatomiSerebelum terletak pada fossa posterior tengkorak dibelakang pons dan medulla. Serebelum divaskularisasi oleh sistem arteri vertebrobasiler yang juga memvaskularisasi batang otak1.

7

Page 8: 151603353 case-sentral-vertigo

Bagian serebelum2: ☀ Archicerebellum, berfungsi untuk mempertahankan agar

seseorang berorientasi di dalam ruangan. Lesi didaerah ini akan menyebabkan ataxia tubuh, limbung, dan terhuyung-huyung.

☀ Paleocerebellum, mengendalikan otot-otot antigravitasi tubuh.

☀ Neocerebellum berfungsi sebagai pengerem pada gerakan di bawah kemauan, terutama gerakan yang memerlukan pengawasan dan penghentian serta gerakan halus dari tangan. Lesi pada daerah ini akan menghasilkan dismetria, tremor, dan ketidakmampuan untuk melakukan gerakan mengubah-ubah yang cepat.

8

Page 9: 151603353 case-sentral-vertigo

Sentral vertigo dapat disebabkan oleh perdarahan atau iskemik pada nukleus vestibularis serebelum dan onsetnya bertahap1. Gangguan endokrin seperti diabetes mellitus dapat menimbulkan vertigo. Dasarnya adalah timbulnya aterosklerosis yang dapat terjadi di arteri vertebrobasiler dan cabang-cabangnya yang memvaskularisasi serebelum sehingga menimbulkan gangguan peredaran darah ke serebelum3. akibatnya terjadi iskemik jaringan serebelum yang dapat berlanjut ke infark sehingga terjadi defisit neurologis yang tergolong ke dalam stroke non hemorhagik (SNH)1.

SNH dapat terjadi oleh karena4:

9

Page 10: 151603353 case-sentral-vertigo

EmboliEmboli dapat berasal dari penyakit jantung seperti penyakit katup jantung pada mitral stenosis, myokard infark, atrial fibrilasi, maupun gagal jantung.

TrombosisTrombosis dapat terjadi pada pembuluh darah besar yaitu sistem arteri carotis, maupun pembuluh darah kecil yaitu srteri intraserebral. Trombosis dapat berupa arterial stenosis oleh karena turbulensi aliran darah, aterosklerosis, serta agregasi platelet.

Faktor Resiko SNH4: Usia lanjut Hipertensi Perokok Hiperkolesterol Pengidap penyakit jantung:

o Penyakit jantung koroner

o Hipertrofi ventrikel kiri

o Atrial fibrilasi

Serebelum memberikan informasi posisi setiap otot dan tulang yang sedang melaksanakan gerakan agar gerakan dapat sesuai. Hilangnya fungsi serebelum menimbulkan gangguan koordinasi dari gerakan yang ada, misalnya3:☀ Ataxia, yaitu suatu cara berjalan terhuyung-huyung, limbung

seperti orang mabuk dengan langkah yang lebar dan cenderung jatuh ke sisi lesi.

☀ Nystagmus.☀ Pleurothotonos, yaitu kecenderungan untuk jatuh ke sisi lesi.

Tes Romberg pada sentral vertigo dengan kelainan pada serebelum, pasien tidak seimbang walaupun mata terbuka atau tertutup, bahkan

10

Page 11: 151603353 case-sentral-vertigo

untuk menjaga keseimbangan saat duduk pun pasien mengalami kesulitan5.Finger to nose: untuk tes koordinasi. Pada kelainan di batang otak atau serebelum, terjadi gangguan koordinasi dan keseimbangan (ataxia).

Pemeriksaan Penunjang4: Kimia darah lengkap (lipid profile, glukosa darah) EKG untuk mengetahui ada tidaknya penyakit jantung seperti atrial

fibrilasi atau infark myokard. CT Scan Kepala Non Kontras untuk mengetahui ada tidaknya

infark atau perdarahan pada otak. Trans Cranial Doppler Ultrasound untuk mengevaluasi anatomi

vaskuler apakah ada kelainan seperti emboli, stenosis, atau aterosklerosis pada middle cerebral arteri, intracranial carotid arteri, atau vertebrobasiler arteri.

MRI untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada otak, atau infark dan area sekelilingnya yakni penumbra iskemik.

Penatalaksanaan stroke6

☀ Posisi kepala pada stroke non hemorhagik sesuai dengan penelitian bahwa perfusi otak maksimal pada posisi supine. Tetapi posisi ini tak direkomendasikan untuk perdarahan intrakranial karena dapat meningkatkan tekanan intra kranial.

☀ Sebagian besar ahli tidak merekomendasikan terapi hipertensi pada stroke iskemik akut, kecuali terdapat hipertensi berat yang menetap yaitu tekanan darah sistolik > 220mmHg atau diastolik > 120mmHg.

☀ Selama stroke iskemik fase akut, hiperglikemia dapat memperberat kondisi pasien. Pada iskemik fokal, glukosa darah

11

Page 12: 151603353 case-sentral-vertigo

harus dinormalkan dengan insulin untuk memperkecil daerah infark otak tetapi menghindari hipoglikemi.

☀ Trombolitik agen, bila streptokinase bermanfaat pada myokard infark, maka alteplase bermanfaat sebagai trombolitik pada SNH akut. Dosisnya 0,9mg.KgBB IV selama 60 menit. Diberikan dalam jangka waktu 3 jam sejak onset4.

☀ Pemberian antikoagulan heparin untuk mencegah berulangnya cardioemboli stroke. Dosisnya 2 x 0,4cc sub kutan selama 5-7 hari. Monitoring trombosit hari 1 dan 3, jika < 100.000 maka hentikan pemberian.

☀ Peranan neuroprotektan pada stroke akut yaitu mencegah kematian sel akibat iskemik.

PiracetamMemperbaiki neurotransmisi, mengurangi hiperaggregasi platelet, memperbaiki mikrosirkulasi. Indikasi stroke iskemik akut dalam 7 jam pertama dari onset stroke. Dosis dan cara pemberian:

Pemberian pertama 12gr per infus habis dalam 20 menit Selanjutnya 12gr/24 jam dengan drip kontinyu s/d hari ke 4

Hari ke 5 s/d akhir minggu ke 4 diberikan 4,8gr 3 x/hari PO.

Minggu 5 s/d 12 diberikan 2,4gr 2 kali sehari PO. Citicoline

Menurunkan pembentukan asam laktat, menghambat radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemik, meningkatkan aliran darah otak, meningkatkan konsumsi O2. Indikasinya stroke iskemik < 24 jam setelah onset. Dosis dan cara pemakaian: 250 – 1000mg per hari IV terbagi dalam 2 – 3 kali sehari selama 2 – 14 hari.

Penatalaksanaan vertigo7, 8:

12

Page 13: 151603353 case-sentral-vertigo

Anti histamin: ☀ Meclizine 25mg PO 4 hingga 6 kali sehari. Menirunkan

eksitabilitas labirin dan menghambat konduksi jalur telinga dalam dengan serebelum.

☀ Dimenhidrinat 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari. Mengurangi stimulasi vestibuler dan menekan fungsi labirin.

Anti kolinergik: bekerja secara sentral dengan menekan konduksi jalur vestibular-serebelar.☀ Scopolamin 0.6mg PO 4 hingga 6 kali sehari atau 0.5mg Trans

Dermal 3 hari sekali.

Benzodiazepin: mendepresi segala level CNS termasuk formatio retikularis dengan cara meningkatkan aktivitas GABA yaitu neurotransmiter inhibitor di sistem vestibularis.☀ Diazepam 5-10mg PO/IV/IM 4 hingga 6 kali sehari.

Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi di pembuluh darah telinga dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas sehingga mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada penyakit Meniere.

Phenotiazine: antidopaminergik yang efektif dalam menangani emesis. ☀ Prometazin 25mg atau 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari untuk

mengatasi emesis.

III. PEMBAHASANDari anamnesa terhadap pasien didapatkan: ☀ Tidak ada keluhan otogenik dari pasien, misalnya telinga terasa

penuh, telinga rasa grebeg-grebeg, atau penurunan pendengaran.

13

Page 14: 151603353 case-sentral-vertigo

☀ Riwayat penyakit pasien adalah diabetes mellitus yang diketahui sejak 3 tahun lalu dan rutin minum obat anti hiperglikemi oral.

☀ Sensasi badan dan pemandangan terasa berputar hingga membuat pasien tak mampu duduk ataupun berdiri karena akan seperti terdorong ke sebelah kiri.

☀ Sensasi berputar tersebut dirasakan sejak setahun yang lalu namun hilang timbul dengan sendirinya.

Ini menggiring arah diagnosa menuju sentral vertigo. Karena didapatkan salah satu gejala serebelar pleurothonos, yaitu kecenderungan untuk jatuh ke sisi lesi.

Selain itu, gangguan endokrin yaitu penyakit Diabetes Mellitus yang diderita pasien dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis pada endotel pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar, terjadi iskemik yang berlanjut ke infark.

Bila ini terjadi di sistem arteri vertebro-basiler yang memvaskularisasi serebelum ataupun batang otak, maka akan terjadi gangguan keseimbangan tubuh.

Inilah yang kemungkinan menyebabkan hilang-timbulnya sensasi vertigo yang dialami pasien sejak setahun lalu, karena proses infark di daerah serebelum tersebut terjadi sedikit demi sedikit dan bertahap.

Dari pemeriksaan fisik ditemukan:☀ Tekanan darah yang tinggi, tergolong Hipertensi Grade II☀ Deviasi konjugat ke sinistra☀ Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra☀ Lateralisasi ke sinistra

Tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol lambat laun dapat menyebabkan terjadinya kerusakan endotel pembuluh darah sehingga

14

Page 15: 151603353 case-sentral-vertigo

terjadi trombosis yang kelanjutannya dapat mengakibatkan iskemik maupun infark.

Deviasi konjugat ke sinistra kemungkinan dikarenakan infark berada di lokasi serebelum dimana terdapat nukleus dari nervus III, IV, dan VI. Sehingga terjadi gangguan okulomotor.

Penurunan fungsi pendengaran nervus VIII sinistra karena pada serebelum terdapat nukleus vestibularis, kemungkinan infark mengenai lokasi nukleus vestibularis ini sehingga terjadi gangguan pendengaran.

Lateralisasi ke sinistra yang merupakan hemiparese ipsilateral terjadi karena area infark berada setelah dicussatio piramidalis sehingga yang terjadi adalah ipsilateral, dan bukan kontralateral.

Dari pemeriksaan penunjang ditemukan:☀ Peningkatan leukosit ☀ Peningkatan GDS☀ Peningkatan SGOT dan SGPT☀ EKG atrial flutter☀ CT Scan infark cerebelli sinistra

Peningkatan leukosit dikarenakan melemahnya imunitas tubuh yang lazim terjadi pada penderita Diabetes Mellitus.

Peningkatan GDS hingga 470 padahal pasien sudah teratur makan obat hiperglikemi oral, ini menjadi penanda bahwa edukasi, diet

15

Page 16: 151603353 case-sentral-vertigo

makanan, latihan jasmani, maupun obat sudah tak mampu lagi mengendalikan kadar gula darah pasien sehingga dalam kasus ini perlu dilakukan pemberian insulin.

Peningkatan SGOT dan SGPT yang agak sedikit meningkat kemungkinan karena efek obat antihiperglikemi oral yang sudah 3 tahun dikonsumsi pasien yang bersifat hepatotoksik.

EKG atrial flutter merupakan salah satu penyakit jantung yang dapat menyebabkan terjadinya stroke non hemorhage.

CT Scan Kepala Non Kontras dengan ekspertise infark cerebelli sinistra menyokong diagnosa ke arah sentral vertigo et causa infark cerebelli sinistra.

Dari terapi: ☀ Pemberian piracetam☀ Pemberian betahistin untuk mengatasi vertigo☀ Pemberian cefotaksim☀ Sliding scale insulin☀ Kombinasi captopril dan amlodipine

Pemberian piracetam ditujukan untuk memperbaiki neurotransmisi, mengurangi hiperaggregasi platelet, memperbaiki mikrosirkulasi.

Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi di pembuluh darah telinga dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas sehingga mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada penyakit Meniere. Tapi dalam kasus ini pemberian

16

Page 17: 151603353 case-sentral-vertigo

betahistine tidak tepat, karena bukan tergolong ke dalam penyakit Meniere.

Pada pasien ini tidak ditemukan keluhan otogenik, sehingga untuk mengatasi vertigo pada pasien ini dapat digunakan anti kolinergik yang bekerja secara sentral menekan konduksi jalur vestibular-serebelar ataupun benzodiazepin yang meningkatkan aktivitas GABA sebagai inhibitor neurotransmiter di sistem vestibularis.

Pemberian cefotaksim sudah tepat untuk mengatasi infeksi pada pasien ini yang memang rentan infeksi karena penurunan kekebalan tubuh akibat penyakit Diabetes Mellitus yang diidapnya.

Sliding scale insulin, penting dilakukan karena pasien ini mengalami infark dengan kondisi O2 yang turun, sedangkan glukosa tinggi. Kadar glukosa yang tinggi ini dapat menimbulkan terjadinya metabolisme anaerob yang memproduksi toksin-toksin yang dapat memperluas daerah infark.

Kombinasi captopril dan amlodipin adalah usaha yang baik untuk menurunkan tekanan darah pasien, namun dengan MAP yang harus di atas 140 agar tidak terjadi perluasan iskemik maupun infark.Prognosa:

Ad vitam: ad malam Karena pada pasien ini kontrol glukosa darah tak mampu lagi dilakukan oleh obat oral sehingga perlu diberikan insulin, dan ini merupakan prognosis yang buruk bagi organ-organ vital pasien karena mengakibatkan kerusakan mikrovaskuler, serta makrovaskuler. Kerusakan makrovaskuler yaitu stroke sudah dialami oleh pasien.

Ad fungsionam: ad malamKarena terjadi infark di pusat pengatur keseimbangan tubuh yaitu serebelum, tentu tak dapat diharapkan pulih sempurna karena sel saraf pusat tak dapat beregenerasi, sehingga keluhan-keluhan serebelar dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.

17

Page 18: 151603353 case-sentral-vertigo

DAFTAR PUSTAKA

1. Marill, K. A. Central Vertigo. Massachusetts: http://www.emedicine.com/emerg/topic858.htm . 21 Juni 2007.

2. Chusid, J. G. Neuroanatomi Korelatif Dan Neurologi Fungsional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1990. 65-74.

3. Ngoerah. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya: Airlangga University Press. 1990. 203-210.

4. Becker, J. U. Stroke, Ischemic. New York: http://www.emedicine.com/emerg/topic558.htm. 21 Juni 2007.

5. Troost. B. T. Vertigo. Pensylvania: http://ivertigo.net. 29 Juni 2007.

6. PERDOSSI. Guidelines Stroke. Jakarta: PERDOSSI. 2004. 1-70.

18

Page 19: 151603353 case-sentral-vertigo

7. Friedman. M. Dizziness, Vertigo, and Imbalance. Cleveland: http://www.emedicine.com/neuro/topic693.htm . 21 Juni 2007.

8. Swartz, R. Longwell, P. Treatment of Vertigo. California: American Family Physician. 2005. http://www.aafp.org . 21 Juni 2007.

19