7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan
oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, ditopang
dengan bakteremia tanpa keterlibatan struktur endotelial atau endokardial dan invasi bakteri
sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus,
dan Peyers patch. Beberapa terminologi lain yang erat kaitannya adalah demam paratifoid
dan demam enterik. Demam paratifoid secara patologik maupun klinis adalah sama dengan
demam tifoid namun biasanya lebih ringan, penyakit ini biasanya disebabkan oleh spesies
Salmonella enteriditis, sedangkan demam enterik dipakai baik pada demam tifoid maupun
demam paratifoid.1
stilah typhoid berasal dari kata !unani typhos. "erminologi ini dipakai pada penderita
yang mengalami demam disertai kesadaran yang terganggu. Penyakit ini juga merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan
urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk
serta standar higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah.
Badan #esehatan Dunia $%&'( memperkirakan jumlah kasus demam tifoid di
seluruh dunia mencapai 1)*++ juta dengan --*)-- ribu kematian tiap tahunnya. Demam
tifoid merupakan penyakit infeksi menular yang dapat terjadi pada anak maupun deasa.
/nak merupakan yang paling rentan terkena demam tifoid, alaupun gejala yang dialami
anak lebih ringan dari deasa. Di hampir semua daerah endemik, insidensi demam tifoid
banyak terjadi pada anak usia *10 tahun.
BAB II
1 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
2/27
TINJAUAN PUSTAKA
. Definisi
Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typhoid fever.
Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran
pencernaan $usus halus( dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan
pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.1
. 2pidemiologi
Besarnya angka pasti kasus demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan karena
penyakit ini dikenal mempunyai gejala dengan spektrum klinis yang sangat luas. Data
%orld &ealth 'rgani3ation $%&'( tahun --+ memperkirakan terdapat sekitar 14 juta
kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi )--.--- kasus kematian tiap
tahun.5 Di negara berkembang, kasus demam tifoid dilaporkan sebagai penyakit
endemis dimana 06 merupakan kasus raat jalan sehingga insidensi yang sebenarnya
adalah 1* kali lebih besar dari laporan raat inap di rumah sakit. Di ndonesia kasus
ini tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan insidensi di daerah pedesaan
+781--.--- penduduk8tahun dan di daerah perkotaan 4)-81--.--- penduduk8 tahun
atau sekitar )--.--- dan 1. juta kasus per tahun. 9mur penderita yang terkena di
ndonesia dilaporkan antara +*10 tahun pada 016 kasus.+
Salmonella typhidapat hidup didalam tubuh manusia $manusia sebagai natural
reservoir(. :anusia yang terinfeksi Salmonella typhi dapat mengekskresikannya
melalui sekret saluran nafas, urin, dan tinja dalam jangka aktu yang sangat bervariasi.
Salmonella typhiyang berada diluar tubuh manusia dapat hidup untuk beberapa minggu
apabila berada didalam air, es, debu, atau kotoran yang kering maupun pada pakaian.
/kan tetapi S. "yphi hanya dapat hidup kurang dari 1 minggu pada ra seage, dan
mudah dimatikan dengan klorinasi dan pasteurisasi $temp )+;
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
3/27
Dapat juga terjadi transmisi transplasental dari seorang ibu hamil yang berada
dalam bakteremia kepada bayinya. Pernah dilaporkan pula transmisi oro*fekal dari
seorang ibu pembaa kuman pada saat proses kelahirannya kepada bayinya dan
sumber kuman berasal dari laboratorium penelitian.1
. 2tiologi
Demam "ifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi. 2tiologi demam tifoid dan demam paratifoid adalah S. typhi, S. paratyphi /, S.
paratyphi B $S. Schotmuelleri( dan S. paratyphi < $S. Hirschfeldii(.
Salmonella typhi sama dengan Salmonella yang lain adalah bakteri ?ram*negatif,
mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak membentuk spora fakultatif anaerob.
:empunyai antigen somatik $'( yang terdiri dari oligosakarida, flagelar antigen $&(
yang terdiri dari protein dan envelope antigen $#( yang terdiri polisakarida.
:empunyai makromolekular lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapis luar
dari dinding sel da dinamakan endotoksin. Salmonella typhi juga dapat memperoleh
plasmid faktor*@ yang berkaitan dengan resistensi terhadap multipel antibiotik.1
?ambar .1. :ikroskopik Salmonella "yphi
A. Patogenesis
Patogenesis demam tifoid melibatkan 5 proses kompleks yang mengikuti ingesti
organism, yaitu 1( penempelan dan invasi sel* sel pada Peyer Patch, ( bakteri bertahan
hidup dan bermultiplikasi dalam makrofag Peyer Patch, nodus limfatikus mesenterica,
dan organ* organ eCtra intestinal sistem retikuloendotelial +( bakteri bertahan hidup di
dalam aliran darah, 5( produksi enterotoksin yang meningkatkan kadar c/:P di dalam
3 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
4/27
kripta usus dan meningkatkan permeabilitas membrane usus sehingga menyebabkan
keluarnya elektrolit dan air ke dalam lumen intestinal
:asuknya kuman Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi ke dalam tubuh
manusia terjadi melalui makanan yang terkontaminasi kuman. Sebagian kuman
dimusnahkan dalam lambung karena suasana asam di lambung $p& ( banyak yang
mati namun sebagian lolos masuk ke dalam usus dan berkembang biak dalam peyer
patch dalam usus. 9ntuk diketahui, jumlah kuman yang masuk dan dapat menyebabkan
infeksi minimal berjumlah 1-dan jumlah bisa saja meningkat bila keadaan lokal pada
lambung yang menurun seperti aklorhidria, post gastrektomi, penggunaan obat* obatan
seperti antasida, &*bloker, dan Proton Pump nhibitor.
Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus halus tepatnya di jejnum dan
ileum. Bila respon imunitas humoral mukosa usus $g/( kurang baik maka kuman akan
menembus sel* sel epitel $sel*: merupakan selnepitel khusus yang yang melapisi Peyer
Patch, merupakan port de entry dari kuman ini( dan selanjutnya ke lamina propria. Di
lamina propria kuman berkembang biak dan difagosit oleh sel* sel fagosit terutama
makrofag. #uman dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag dan
selanjutnya dibaa kepeyer patchdi ileum distal dan kemudian kelenjar getah bening
mesenterika.
Selanjutnya melalui ductus thoracicus, kuman yang terdapat dalam makrofag ini
masuk ke dalam sirkulasi darah $mengakibatkan bakteremia pertama yang sifatnya
asimtomatik( dan menyebar ke seluruh organ @etikuloendotelial tubuh terutama hati
dan Eimpa. Di organ* organ @2S ini kuman meninggalkan sel* sel fagosit dan
kemudian berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya kembali
masuk ke sirkulasi sistemik yang mengakibatkan bakteremia kedua dengan disertaitanda* tanda dan gejala infeksi sistemik.
Di dalam hepar, kuman masuk ke dalam kandung empedu, berkembang biak, dan
bersama cairan empedu diekskresikan secara FintermittenG ke dalam lumen usus.
Sebagian kuman dikeluarkan bersama feses dan sebagian masuk lagi ke dalam sirkulasi
setelah menembus usus. Proses yang sama terulang kembali, berhubung makrofag telah
teraktivasi dan hiperaktif maka pada saat fagositosis kuman Salmonella terjadi
beberapa pelepasan mediator inflamasi yang selanjutnya akan menimbulkan gejala
4 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
5/27
reaksi inflamasi sistemik seperti demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut,
diare diselingi konstipasi, sampai gangguan mental dalam hal ini adalah delirium. Pada
anak* anak gangguan mental ini biasanya terjadi seaktu tidur berupa mengigau yang
terjadi dalam + hari berturut* turut.1,5
Dalam Peyer Patch makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi hiperplasi jaringan
$S. typhi intra makrofag menginduksi reaksi hipersensitivitas tipe lambat, hyperplasia
jaringan dan nekrosis organ(. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi
pembuluh darah sekitar peyer patch yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasi
akibat akumulasi sel* sel mononuclear di dinding usus.
Proses patologis jaringan limfoid ini dapat berkembang hingga ke lapisan otot,
serosa usus, dan dapat mengakibatkan perforasi. 2ndotoCin dapat menempel di reseptor
sel endotel kapiler dengan akibat timbulnya komplikasi seperti gangguan
neuropsikiatrik, kardiovaskuler, respirasi, dan gangguan organ lainnya.
Peran endotoksin dalam pathogenesis demam tifoid tidak jelas, hal tersebut
terbukti dengan tidak terdeteksinya endotoksin dalam sirkulasi penderita melalui
pemeriksaan limulus. Diduga endotoksin dari salmonella typhi ini menstimulasi
makrofag di dalam hepar, lien, folikel usus halus dan kelenjar limfe mesenterika untuk
memproduksi sitokin dan 3at* 3at lain. Produk dari makrofag inilah yang dapat
menimbulkan kelainan anatomis seperti nekrosis sel, sistem vaskuler, yang tidak stabil,
demam, depresi sumsum tulang, kelainan pada darah dan juga menstimulasi sistem
imunologis.1,5
5 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
6/27
Bagan .1. Patofisiologi Demam "ifoid
A. :anifestasi klinik
:anifestasi klinis pada anak umumnya bersifat lebih ringan, lebih bervariasi bila
dibandingkan dengan penderita deasa. Bila hanya berpegang pada gejala atau tanda
klinis, akan lebih sulit untuk menegakkan diagnosis demam tifoid pada anak, terutama
pada penderita yang lebih muda, seperti pada tifoid kongenital ataupun tifoid pada bayi.
:asa inkubasi rata*rata bervariasi antara 4 = - hari, dengan masa inkubasi
terpendek + hari dan terpanjang )- hari. Dikatakan baha masa inkubasi mempunyai
6 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
7/27
korelasi dengan jumlah kuman yang ditelan, keadaan umum8status gi3i serta status
imunologis penderita.1,5,
%alupun gejala demam tifoid pada anak lebih bervariasi, secara garis besar
gejala*gejala yang timbul dapat dikelompokkan
Demam satu minggu atau lebih.
?angguan saluran pencernaan
?angguan kesadaran
Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut
pada umumnya, seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare,
konstipasi. Pada pemeriksaan fisik, hanya didapatkan suhu badan yang meningkat.
Setelah minggu kedua, gejala8 tanda klinis menjadi makin jelas, berupa demam remiten,
lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung mungkin disertai ganguan
kesadaran dari yang ringan sampai berat.
Demam yang terjadi pada penderita anak tidak selalu tipikal seperti pada orang
deasa, kadang*kadang mempunyai gambaran klasik berupa stepwise pattern, dapat
pula mendadak tinggi dan remiten $+0 = 51o
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
8/27
Pengamatan selama ) tahun $1074*100( di Eab8S:H lmu #esehatan /nak H#
9nair8@S9 Dr.Soetomo Surabaya terhadap 5+5 anak berumur 1*1 tahun dengan
diagnosis demam tifoid atas dasar ditemukannya S.typhidalam darah dan 76 telah
mendapatkan terapi antibiotika sebelum masuk rumah sakit serta tanpa
memperhitungkan dimensi aktu sakit penderita, didapatkan keluhan dan gejala klinis
pada penderita sebagai berikut panas $1--6(, anoreksia $776(, nyeri perut $506(,
muntah $5)6(, obstipasi $5+6( dan diare $+16(. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran delirium $1)6(, somnolen $6( dan sopor $16( serta lidah kotor $56(,
meteorismus $))6(, hepatomegali $)46( dan splenomegali $46(.1- &al ini sesuai
dengan penelitian di @S #arantina Iakarta dengan diare $+0,546(, sembelit $1,406(,
sakit kepala $4),+6(, nyeri perut $)-,6(, muntah $),+6(, mual $5,116(,
gangguan kesadaran $+5,16(, apatis $+1,76( dan delirium $,)+6(.0 Sedangkan
tanda klinis yang lebih jarang dijumpai adalah disorientasi, bradikardi relatif, ronki,
sangat toksik, kaku kuduk, penurunan pendengaran, stupor dan kelainan neurologis
fokal.)
A. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid dibagi
dalam empat kelompok, yaitu 1. Pemeriksaan darah tepi
Pada demam tifoid sering disertai anemia dari yang ringan sampai sedang
dengan peningkatan laju endap darah, gangguan eritrosit normokrom normositer,
yang diduga karena efek toksik supresi sumsum tulang atau perdarahan usus. "idak
selalu ditemukan leukopenia, diduga leukopenia disebabkan oleh destruksi leukosit
oleh toksin dalam peredaran darah. Sering hitung leukosit dalam batas normal dan
dapat pula leukositosis, terutama bila disertai komplikasi lain. "rombosit
jumlahnya menurun, gambaran hitung jenis didapatkan limfositosis relatif,
aneosinofilia, dapat shift to the left ataupun shift to the right bergantung pada
perjalanan penyakitnya. S?'" dan S?P" seringkali meningkat, tetapi akan
kembali menjadi normal setelah sembuh. #enaikan S?'" dan S?P" tidak
memerlukan penanganan khusus.
?ambaran sumsum tulang menunjukkan normoseluler, eritroid dan mieloid
sistem normal, jumlah megakariosit dalam batas normal.1,5,)
. 9ji serologis
8 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
9/27
9ji serologis digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis demam
tifoid dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen S. typhi
maupun mendeteksi antigen itu sendiri. Aolume darah yang diperlukan untuk uji
serologis ini adalah 1*+ mE yang diinokulasikan ke dalam tabung tanpa
antikoagulan.
:etode pemeriksaan serologis imunologis ini dikatakan mempunyai nilai
penting dalam proses diagnostik demam tifoid. /kan tetapi masih didapatkan
adanya variasi yang luas dalam sensitivitas dan spesifisitas pada deteksi antigen
spesifik S. typhi oleh karena tergantung pada jenis antigen, jenis spesimen yang
diperiksa, teknik yang dipakai untuk melacak antigen tersebut, jenis antibodi yang
digunakan dalam uji $poliklonal atau monoklonal( dan aktu pengambilan
spesimen $stadium dini atau lanjut dalam perjalanan penyakit(.)
Beberapa uji serologis yang dapat digunakan pada demam tifoid ini meliputi
a( 9ji %idal
9ji serologi standar yang rutin digunakan untuk mendeteksi antibodi
terhadap kuman S.typhi yaitu uji %idal. 9ji telah digunakan sejak tahun 170).
Pada uji %idal terjadi reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.typhi dengan
antibodi yang disebut aglutinin. Prinsip uji %idal adalah serum penderita
dengan pengenceran yang berbeda ditambah dengan antigen dalam jumlah yang
sama. Iika pada serum terdapat antibodi maka akan terjadi aglutinasi.
Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer
antibodi dalam serum.
:aksud uji idal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum
penderita tersangka demam tifoid yaituJ
1. /glutinin ' $dari tubuh kuman(
. /glutinin & $flagel kuman(
+. /glutinin Ai $simpai kuman(.
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin ' dan & yang digunakan
untuk diagnosis demam tifoid. Semakin tinggi titernya semakin besar
kemungkinan terinfeksi kuman ini.
Pada demam tifoid mula*mula akan terjadi peningkatan titer antibodi '.
/ntibodi & timbul lebih lambat, namun akan tetap menetap lama sampai
beberapa tahun, sedangkan antibodi ' lebih cepat hilang. Pada seseorang yang
telah sembuh, aglutinin ' masih tetap dijumpai setelah 5*) bulan, sedangkan
9 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
10/27
aglutinin & menetap lebih lama antara 0 bulan = tahun. /ntibodi Ai timbul
lebih lambat dan biasanya menghilang setelah penderita sembuh dari sakit. Pada
pengidap S.typhi, antibodi Ai cenderung meningkat. /ntigen Ai biasanya tidak
dipakai untuk menentukan diagnosis infeksi, tetapi hanya dipakai untuk
menentukan pengidap S.typhi.
Di ndonesia pengambilan angka titer ' aglutinin K 185- dengan memakai
uji idal slide aglutination $prosedur pemeriksaan membutuhkan aktu 5
menit( menunjukkan nilai ramal positif 0)6. /rtinya apabila hasil tes positif,
0)6 kasus benar sakit demam tifoid, akan tetapi apabila negatif tidak
menyingkirkan. Banyak senter mengatur pendapat apabila titer ' aglutinin
sekali periksa K 18-- atau pada titer sepasang terjadi kenaikan 5 kali maka
diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan. /glutinin & banyak dikaitkan dengan
pasca imunisasi atau infeksi masa lampau, sedang Ai aglutinin dipakai pada
deteksi pembaa kuman S. typhi $karier(. Banyak peneliti mengemukanan
baha uji serologi idal kurang dapat dipercaya sebab dapat timbul positif
palsu pada kasus demam tifoid yang terbukti biakan darah positif.
/da faktor yang mempengaruhi uji %idal yaitu faktor yang
berhubungan dengan penderita dan faktor teknis.
Haktor yang berhubungan dengan penderita, yaitu
1. Pengobatan dini dengan antibiotik, pemberian kortikosteroid.
. ?angguan pembentukan antibodi.
+. Saat pengambilan darah.
5. Daerah endemik atau non endemik.
. @iayat vaksinasi.
). @eaksi anamnesik, yaitu peningkatan titer aglutinin pada infeksi
bukan demam akibat infeksi demam tifoid masa lalu atau vaksinasi.
Haktor teknik, yaitu
1. /kibat aglutinin silang.
. Strain Salmonellayang digunakan untuk suspensi antigen.
+. "eknik pemeriksaan antar laboratorium.
Beberapa keterbatasan uji %idal ini adalah
10 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
11/27
Legatif Palsu
Pemberian antibiotika yang dilakukan sebelumnya $ini kejadian paling
sering di negara kita, demam =M kasih antibiotika =M nggak sembuh dalam
hari =M tes %idal( menghalangi respon antibodi.Padahal sebenarnya bisa positif jika dilakukan kultur darah.
Positif Palsu
Beberapa jenis serotipe Salmonella lainnya $misalnya S. paratyphi /, B,
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
12/27
Skala M ) adalah positif. ndikasi kuat infeksi demam tifoid
Penggunaan antigen -0 EPS memiliki sifat* sifat sebagai berikut
mmunodominan yang kuat
Bersifat thymus independent tipe 1, imunogenik pada bayi $antigen Ai dan
& kurang imunogenik( dan merupakan mitogen yang sangat kuat terhadap
sel B.
Dapat menstimulasi sel limfosit B tanpa bantuan limfosit " sehingga respon
antibodi dapat terdeteksi lebih cepat.
Eipopolisakarida dapat menimbulkan respon antibodi yang kuat dan cepat
melalui aktivasi sel B via reseptor sel B dan reseptor yang lain. Spesifitas yang tinggi $0-6( dikarenakan antigen -0 yang jarang ditemukan
baik di alam maupun diantara mikroorganisme
#elebihan pemeriksaan menggunakan tes "9B2N
:endeteksi infeksi akut Salmonella
:uncul pada hari ke + demam
Sensifitas dan spesifitas yang tinggi terhadap kuman Salmonella
Sampel darah yang diperlukan relatif sedikit
&asil dapat diperoleh lebih cepat
c( :etode enzyme immunoassay$2/( D'"
9ji serologi ini didasarkan pada metode untuk melacak antibodi spesifik
g: dan g? terhadap antigen ':P - kD S. typhi. Deteksi terhadap g:
menunjukkan fase aal infeksi pada demam tifoid akut sedangkan deteksi
terhadap g: dan g? menunjukkan demam tifoid pada fase pertengahan
infeksi. Pada daerah endemis dimana didapatkan tingkat transmisi demam tifoid
yang tinggi akan terjadi peningkatan deteksi g? spesifik akan tetapi tidak dapat
membedakan antara kasus akut, konvalesen dan reinfeksi. Pada metode
Typhidot-Myang merupakan modifikasi dari metode Typhidottelah dilakukan
inaktivasi dari g? total sehingga menghilangkan pengikatan kompetitif dan
memungkinkan pengikatan antigen terhadap g : spesifik.
12 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
13/27
Penelitian oleh Puraningsih dkk $--1( terhadap -4 kasus demam tifoid
baha spesifisitas uji ini sebesar 4).456 dengan sensitivitas sebesar 0+.1)6,
nilai prediksi positif sebesar 7.-)6 dan nilai prediksi negatif sebesar 01.))6. 1)
Sedangkan penelitian oleh ?opalakhrisnan dkk $--( pada 155 kasus demam
tifoid mendapatkan sensitivitas uji ini sebesar 076, spesifisitas sebesar 4).)6
dan efisiensi uji sebesar 756. Penelitian lain mendapatkan sensitivitas sebesar
406 dan spesifisitas sebesar 706.
9ji dot 2/ tidak mengadakan reaksi silang dengan salmonellosis non*
tifoid bila dibandingkan dengan %idal. Dengan demikian bila dibandingkan
dengan uji %idal, sensitivitas uji dot 2/ lebih tinggi oleh karena kultur positif
yang bermakna tidak selalu diikuti dengan uji %idal positif.
Dikatakan baha
Typhidot-Mini dapat menggantikan uji %idal bila digunakan bersama dengan
kultur untuk mendapatkan diagnosis demam tifoid akut yang cepat dan akurat.
Beberapa keuntungan metode ini adalah memberikan sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi dengan kecil kemungkinan untuk terjadinya reaksi silang
dengan penyakit demam lain, murah $karena menggunakan antigen dan
membran nitroselulosa sedikit(, tidak menggunakan alat yang khusus sehingga
dapat digunakan secara luas di tempat yang hanya mempunyai fasilitas
kesehatan sederhana dan belum tersedia sarana biakan kuman. #euntungan lain
adalah baha antigen pada membran lempengan nitroselulosa yang belum
ditandai dan diblok dapat tetap stabil selama ) bulan bila disimpan pada suhu
5;< dan bila hasil didapatkan dalam aktu + jam setelah penerimaan serum
pasien.)
d( :etode enzyme-linked immunosorbent assay$2ES/(
9ji 2n3yme*Einked mmunosorbent /ssay $2ES/( dipakai untuk
melacak antibodi g?, g: dan g/ terhadap antigen EPS '0, antibodi g?
terhadap antigen flagella d $&d( dan antibodi terhadap antigen Ai S. typhi. 9ji
2ES/ yang sering dipakai untuk mendeteksi adanya antigen S. typhi dalam
spesimen klinis adalah double antibody sandwich 2ES/.
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
14/27
sensitivitas )6 pada satu kali pemeriksaan dan 06 pada pemeriksaan serial
serta spesifisitas 1--6.17 Penelitian oleh Hadeel dkk $--5( terhadap sampel
urine penderita demam tifoid mendapatkan sensitivitas uji ini sebesar 1--6
pada deteksi antigen Ai serta masing*masing 556 pada deteksi antigen '0 dan
antigen &d. Pemeriksaan terhadap antigen Ai urine ini masih memerlukan
penelitian lebih lanjut akan tetapi tampaknya cukup menjanjikan, terutama bila
dilakukan pada minggu pertama sesudah panas timbul, namun juga perlu
diperhitungkan adanya nilai positif juga pada kasus dengan Brucellosis.)
e( Pemeriksaan dipstik
9ji serologis dengan pemeriksaan dipstik dikembangkan di Belanda
dimana dapat mendeteksi antibodi g: spesifik terhadap antigen EPS S. typhidengan menggunakan membran nitroselulosa yang mengandung antigen S. typhi
sebagai pita pendeteksi dan antibodi g: anti-human immobilized sebagai
reagen kontrol. Pemeriksaan ini menggunakan komponen yang sudah
distabilkan, tidak memerlukan alat yang spesifik dan dapat digunakan di tempat
yang tidak mempunyai fasilitas laboratorium yang lengkap. 5,-
Penelitian oleh ?asem dkk $--( mendapatkan sensitivitas uji ini sebesar
)0.76 bila dibandingkan dengan kultur sumsum tulang dan 7).6 bila
dibandingkan dengan kultur darah dengan spesifisitas sebesar 77.06 dan nilai
prediksi positif sebesar 05.)6.-Penelitian lain oleh smail dkk $--( terhadap
+- penderita demam tifoid mendapatkan sensitivitas uji ini sebesar 0-6 dan
spesifisitas sebesar 0)6.1Penelitian oleh &atta dkk $--( mendapatkan rerata
sensitivitas sebesar ).+6 yang makin meningkat pada pemeriksaan serial yang
menunjukkan adanya serokonversi pada penderita demam tifoid. 9ji ini
terbukti mudah dilakukan, hasilnya cepat dan dapat diandalkan dan mungkin
lebih besar manfaatnya pada penderita yang menunjukkan gambaran klinis
tifoid dengan hasil kultur negatif atau di tempat dimana penggunaan antibiotika
tinggi dan tidak tersedia perangkat pemeriksaan kultur secara luas.)
+. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan bakteri S.
typhidalam biakan dari darah, urine, feses, sumsum tulang, cairan duodenum ataudari rose spots. Berkaitan dengan patogenesis penyakit, maka bakteri akan lebih
14 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
15/27
mudah ditemukan dalam darah dan sumsum tulang pada aal penyakit, sedangkan
pada stadium berikutnya di dalam urine dan feses.
&asil biakan yang positif memastikan demam tifoid akan tetapi hasil negatif
tidak menyingkirkan demam tifoid, karena hasilnya tergantung pada beberapa
faktor. Haktor*faktor yang mempengaruhi hasil biakan meliputi $1( jumlah darah
yang diambilJ $( perbandingan volume darah dari media empeduJ dan $+( aktu
pengambilan darah.
Aolume 1-*1 mE dianjurkan untuk anak besar, sedangkan pada anak kecil
dibutuhkan *5 mE. Sedangkan volume sumsum tulang yang dibutuhkan untuk
kultur hanya sekitar -.*1 mE.Bakteri dalam sumsum tulang ini juga lebih sedikit
dipengaruhi oleh antibiotika daripada bakteri dalam darah. &al ini dapat
menjelaskan teori baha kultur sumsum tulang lebih tinggi hasil positifnya bila
dibandingkan dengan darah alaupun dengan volume sampel yang lebih sedikit
dan sudah mendapatkan terapi antibiotika sebelumnya. :edia pembiakan yang
direkomendasikan untuk S.typhi adalah media empedu $gall( dari sapi dimana
dikatakan media ?all ini dapat meningkatkan positivitas hasil karena hanya S.
typhidan S. paratyphiyang dapat tumbuh pada media tersebut.
Biakan darah terhadap Salmonella juga tergantung dari saat pengambilan
pada perjalanan penyakit. Beberapa peneliti melaporkan biakan darah positif 5-*
7-6 atau 4-*0-6 dari penderita pada minggu pertama sakit dan positif 1-*-6
pada akhir minggu ketiga. Sensitivitasnya akan menurun pada sampel penderita
yang telah mendapatkan antibiotika dan meningkat sesuai dengan volume darah
dan rasio darah dengan media kultur yang dipakai. Bakteri dalam feses ditemukan
meningkat dari minggu pertama $1-*16( hingga minggu ketiga $46( dan turun
secara perlahan. Biakan urine positif setelah minggu pertama. Biakan sumsum
tulang merupakan metode baku emas karena mempunyai sensitivitas paling tinggi
dengan hasil positif didapat pada 7-*06 kasus dan sering tetap positif selama
perjalanan penyakit dan menghilang pada fase penyembuhan. :etode ini terutama
bermanfaat untuk penderita yang sudah pernah mendapatkan terapi atau dengan
kultur darah negatif sebelumnya. Prosedur terakhir ini sangat invasif sehingga tidak
dipakai dalam praktek sehari*hari. Pada keadaan tertentu dapat dilakukan kultur
pada spesimen empedu yang diambil dari duodenum dan memberikan hasil yang
15 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
16/27
cukup baik akan tetapi tidak digunakan secara luas karena adanya risiko aspirasi
terutama pada anak. Salah satu penelitian pada anak menunjukkan baha
sensitivitas kombinasi kultur darah dan duodenum hampir sama dengan kultur
sumsum tulang.,)
#egagalan dalam isolasi8biakan dapat disebabkan oleh keterbatasan media
yang digunakan, adanya penggunaan antibiotika, jumlah bakteri yang sangat
minimal dalam darah, volume spesimen yang tidak mencukupi, dan aktu
pengambilan spesimen yang tidak tepat.
%alaupun spesifisitasnya tinggi, pemeriksaan kultur mempunyai
sensitivitas yang rendah dan adanya kendala berupa lamanya aktu yang
dibutuhkan $*4 hari( serta peralatan yang lebih canggih untuk identifikasi bakteri
sehingga tidak praktis dan tidak tepat untuk dipakai sebagai metode diagnosis baku
dalam pelayanan penderita.
5. Pemeriksaan kuman secara molekuler
:etode lain untuk identifikasi bakteri S. typhi yang akurat adalah
mendeteksi DL/ $asam nukleat( gen flagellin bakteri S. typhidalam darah denganteknik hibridisasi asam nukleat atau amplifikasi DL/ dengan cara polymerase
chain reaction$P
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
17/27
masih belum memberikan hasil yang memuaskan sehingga saat ini penggunaannya
masih terbatas dalam laboratorium penelitian.)
A. Diagnosis
Demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan
bahkan asimtomatik. %alaupun gejala klinis sangat bervariasi namun gejala yang
timbul setelah inkubasi dapat dibagi dalam $1( demam, $( gangguan saluran
pencernaan, dan $+( gangguan kesadaran. "imbulnya gejala klinis biasanya bertahap
dengan manifestasi demam dan gejala konstitusional seperti nyeri kepala, malaise,
anoreksia, letargi, nyeri dan kekakuan abdomen, pembesaran hati dan limpa, serta
gangguan status mental. Sembelit dapat merupakan gangguan gastointestinal aal dan
kemudian pada minggu ke*dua timbul diare. Diare hanya terjadi pada setengah dari
anak yang terinfeksi, sedangkan sembelit lebih jarang terjadi. Dalam aktu seminggu
panas dapat meningkat. Eemah, anoreksia, penurunan berat badan, nyeri abdomen dan
diare, menjadi berat. Dapat dijumpai depresi mental dan delirium. #eadaan suhu tubuh
tinggi dengan bradikardia lebih sering terjadi pada anak dibandingkan deasa. @ose
spots $bercak makulopapular( ukuran 1*) mm, dapat timbul pada kulit dada dan
abdomen, ditemukan pada 5-*7-6 penderita dan berlangsung singkat $*+ hari(. Iikatidak ada komplikasi dalam *5 minggu, gejala dan tanda klinis menghilang namun
malaise dan letargi menetap sampai 1* bulan.
?ambaran klinis lidah tifoid pada anak tidak khas karena tanda dan gejala
klinisnya ringan bahkan asimtomatik. /kibatnya sering terjadi kesulitan dalam
menegakkan diagnosis bila hanya berdasarkan gejala klinis. 'leh karena itu untuk
menegakkan diagnosis demam tifoid perlu ditunjang pemeriksaan laboratorium yang
diandalkan. Pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam
tifoid meliputi pemeriksaan darah tepi, serologis, dan bakteriologis.5,
A. Diagnosis Banding
Pada stadium dini demam tifoid, beberapa penyakit kadang*kadang secara klinis
dapat menjadi diagnosis bandingnya yaitu influen3a, gastroenteritis, bronkitis dan
bronkopneumonia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
intraseluler seperti tuberkulosis, infeksi jamur sistemik, bruselosis, tularemia, shigelosis
17 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
18/27
dan malaria juga perlu dipikirkan. Pada demam tifoid yang berat, sepsis, leukimia,
limfoma dan penyakit hodgkin dapat sebagai dignosis banding.1
N. PenatalaksanaanN.1. Lon :edika :entosa
a( "irah baring
Seperti kebanyakan penyakit sistemik, istirahat sangat membantu. Pasien harus
diedukasi untuk tinggal di rumah dan tidak bekerja sampai pemulihan.
b( Lutrisi
Pemberian makanan tinggi kalori dan tinggi protein $"#"P( rendah serat adalah
yang paling membantu dalam memenuhi nutrisi penderita namun tidak
memperburuk kondisi usus. Sebaiknya rendah selulosa $rendah serat( untukmencegah perdarahan dan perforasi. Diet untuk penderita demam tifoid, basanya
diklasifikasikan atas diet cair, bubur lunak, tim, dan nasi biasa.
c(
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
19/27
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
20/27
/mpicillin dan /moCicillin, memiliki kemampuan yang lebih rendah
dibandingkan dengan chloramphenicol dan cotrimoCa3ole. Lamun untuk anak*
anak golongan obat ini cenderung lebih aman dan cukup efektif. Dosis yang
diberikan untuk anak 1--*-- mg8kg8hari dibagi menjadi 5 dosis selama minggu. Penurunan demam biasanya lebih lama dibandingkan dengan terapi
chloramphenicol.
Sefalosporin generasi ketiga $
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
21/27
Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus.
Ditemukan gejala akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen tegang,
dan nyeri tekan.
. #omplikasi diluar usus halus
a( Bronkitis dan bronkopneumonia
Pada sebagian besar kasus didapatkan batuk, bersifat ringan dan disebabkan
oleh bronkitis, pneumonia bisa merupakan infeksi sekunder dan dapat timbul
pada aal sakit atau fase akut lanjut. #omplikasi lain yang terjadi adalah abses
paru, efusi, dan empiema.
b( #olesistitis
Pada anak jarang terjadi, bila terjadi umumnya pada akhi minggu kedua dengangejala dan tanda klinis yang tidak khas, bila terjadi kolesistitis maka penderita
cenderung untuk menjadi seorang karier.
c( "yphoid ensefalopati
:erupakan komplikasi tifoid dengan gejala dan tanda klinis berupa kesadaran
menurun, kejang = kejang, muntah, demam tinggi, pemeriksaan otak dalam
batas normal. Bila disertai kejang = kejang maka biasanya prognosisnya jelek
dan bila sembuh sering diikuti oleh gejala sesuai dengan lokasi yang terkena.
d( :eningitis
:enigitis oleh karena Salmonella typhi yang lain lebih sering didapatkan pada
neonatus8bayi dibandingkan dengan anak, dengan gejala klinis tidak jelas
sehingga diagnosis sering terlambat. "ernyata peyebabnya adalah Salmonella
havana danSalmonella oranemburg.
e( :iokarditis
#omplikasi ini pada anak masih kurang dilaporkan serta gambaran klinis tidak
khas. nsidensnya terutama pada anak berumur 4 tahun keatas serta sering
terjadi pada minggu kedua dan ketiga. ?ambaran 2#? dapat bervariasi antara
lain sinus takikardi, depresi segmen S", perubahan gelombangan , /A blok
tingkat , aritmia, supraventrikular takikardi.
f( nfeksi saluran kemih
Sebagian kasus demam tifoid mengeluarkan bakteri Salmonella typhi melalui
urin pada saat sakit maupun setelah sembuh. Sistitis maupun pilonefritis dapat
juga merupakan penyulit demam tifoid. Proteinuria transien sering dijumpai,
sedangkan glomerulonefritis yang dapat bermanifestasi sebagai gagal ginjal
maupun sidrom nefrotik mempunyai prognosis yang buruk.
21 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
22/27
g( #arier kronik
"ifoid karier adalah seorang yang tidak menunjukkan gejala penyakit demam
tifoid, tetapi mengandung kuman Salmonella typhosa di sekretnya. #arier
temporer* ekskresi S.typhipada feces selama tiga bulan. &al ini tampak pada
1-6 pasien konvalesen. @elapse terjadi pada *1-6 pasien biasanya *+
minggu setelah demam mengalami resolusi dan pada isolasi organisme memiliki
bentuk sensivitas yang sama seperti semula. Haktor predisposisi menjadi kronik
karier adalah jenis kelamin perempuan, pada kelompok usia deasa, dan
cholelithiasis. Pasien dengan traktus urinarius yang abnormal, seperti
schistosomiasis, mungkin memgeluarkan bakteri pada urinya dalam aktu yang
lama.
N. Pencegahan
Berikut beberapa petunjuk untuk mencegah penyebaran demam tifoid
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
23/27
sayuran tersebut dengan air yang mengalir. Perhatikan apakah buah dan sayuran
tersebut masih segar atau tidak. Buah dan sayuran mentah yang tidak segar
sebaiknya tidak disajikan. /pabila tidak mungkin mendapatkan air untuk mencuci,
pilihlah buah yang dapat dikupas.
Pilih makanan yang masih panas.
&indari makanan yang telah disimpan lama dan disajikan pada suhu ruang. !ang
terbaik adalah makanan yang masih panas. Pemanasan sampai suhu 4;< beberapa
menit dan secara merata dapat membunuh kuman Salmonella typhi. %alaupun
tidak ada jaminan makanan yang disajikan di restoran itu aman, hindari membeli
makanan dari penjual di jalanan yang lebih mungkin terkontaminasi.
Iika anda adalah pasien demam tifoid atau baru saja sembuh dari demam tifoid, berikut
beberapa tips agar anda tidak menginfeksi orang lain
Sering cuci tangan.
ni adalah cara penting yang dapat anda lakukan untuk menghindari penyebaran
infeksi ke orang lain. ?unakan air $diutamakan air mengalir( dan sabun, kemudian
gosoklah tangan selama minimal +- detik, terutama sebelum makan dan setelah
menggunakan toilet.
Bersihkan alat rumah tangga secara teratur.
Bersihkan toilet, pegangan pintu, telepon, dan keran air setidaknya sekali sehari.
&indari memegang makanan.
&indari menyiapkan makanan untuk orang lain sampai dokter berkata baha anda
tidak menularkan lagi. Iika anda bekerja di industri makanan atau fasilitas
kesehatan, anda tidak boleh kembali bekerja sampai hasil tes memperlihatkan anda
tidak lagi menyebarkan bakteri Salmonella.
?unakan barang pribadi yang terpisah.
Sediakan handuk, seprai, dan peralatan lainnya untuk anda sendiri dan cuci denganmenggunakan air dan sabun.
23 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
24/27
Pencegahan dengan menggunakan vaksinasi
Di banyak negara berkembang, tujuan kesehatan masyarakat dengan mencegah dan
mengendalikan demam tifoid dengan air minum yang aman, perbaikan sanitasi, dan
peraatan medis yang cukup, mungkin sulit untuk dicapai. 9ntuk alasan itu, beberapa
ahli percaya baha vaksinasi terhadap populasi berisiko tinggi merupakan cara terbaik
untuk mengendalikan demam tifoid.1,
Di ndonesia telah ada + jenis vaksin tifoid, yakni
Aaksin oral "y 1a $kuman yang dilemahkan(
Aaksin yang mengandung Salmonella typhi galur "y 1a. Diberikan per oral tiga kali
dengan interval pemberian selang sehari. Aaksin ini dikontraindikasikan pada anita
hamil, menyusui, penderita imunokompromais, sedang demam, sedang minum
antibiotik, dan anak kecil ) tahun. Aaksin "y*1a diberikan pada anak berumur diatas
tahun. Eama proteksi dilaporkan ) tahun.
Aaksin parenteral sel utuh $T"# vaccine(
Aaksin ini mengandung sel utuh Salmonella typhi yang dimatikan yang mengandung
kurang lebih 1 milyar kuman setiap mililiternya. Dosis untuk deasa -, mEJ anak )*
1 tahun -, mEJ dan anak 1* tahun -,1 mE yang diberikan dosis dengan interval
5 minggu.
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
25/27
N. Prognosis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi. Di negara maju, dengan terapi
antibiotik yang adekuat, angka mortalitas 16. Di negara berkembang, angka
mortalitasnya M1-6, biasanya karena keterlambatan diagnosis, peraatan, dan
pengobatan. :unculnya komplikasi, seperti perforasi gastrointestinal atau perdarahan
hebat, meningitis, endokarditis, dan pneumonia, mengakibatkan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi.
@elaps dapat timbul beberapa kali. ndividu yang mengeluarkan S.ser. "yphi K +
bulan setelah infeksi umumnya menjadi karier kronis. @esiko menjadi karier pada anak
= anak rendah dan meningkat sesuai usia. #arier kronik terjadi pada 1*6 dari seluruh
pasien demam tifoid.1
BAB III
PENUTUP
Demam tifoid pada anak disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi yang
ditularkan melalui jalur fecal*oral yang mana pada nantinya akan masuk ke saluran cerna dan
melakukan replikasi dapal ileum terminal.
25 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
26/27
Demam tifoid pada anak memiliki gejala yang cukup spesifik berupa demam,
gangguan gastro intestinal, dan gangguan saraf pusat. Demam yang terjadi lebih dari 4 hari
terutama pada sore menjelang malam dan turun pada pagi hari. ?ejala gastrointestinal bisa
terjadi diare yang diselingi konstipasi. Pada cavum oris bisa didapatkan Tifoid Tongueyaitu
lidah kotor dengan tepi hiperemi yang mungkin disertai tremor. ?angguan Susunan Saraf
Pusat berupa Sindroma 'tak 'rganik, biasanya anak sering ngelindur aktu tidur. Dalam
keadaan yang berat dapat terjadi penurunan kesadaran seperti delirium, supor sampai koma.
Diagnosis cukup ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang yang dapat
menunjang infeksi Demam "ifoid ini adalah Darah Eengkap, 9ji %idal, atau pemeriksaan
serologi khusus yaitu g: dan g? antiSalmonella.
Penatalaksanaan penyakit ini meliputi + pokok utama yaitu istirahat dengan tirah
baring yang cukup, Diet "inggi #alori "inggi Protein @endah Serat, dan /ntibiotika yang
memiliki efektivitas yang cukup tinggi terhadap kuman Salmonella typhi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam Buku ajar infeksi Q pediatri tropis.
2d. . Iakarta Badan Penerbit D/ J --7. h. ++7*5.
. @e3eki, Sri. Demam tifoid. --7. Diunduh dari
http88medicastore.com8artikel8+78DemamR"ifoidRpadaR/nakR/paRyangRPerluRDiketahui.html. Ianuari -1.
+. Paitro 92, Loorvitry :, Darmoandoo %. Demam "ifoid. Dalam Soegijanto S, 2d.
lmu Penyakit /nak Diagnosa dan Penatalaksanaan, edisi 1. Iakarta Salemba :edika,
--1*5+.
5. @ichard 2. Behrman, @obert :. #liegman, /nn :. /rvinJ edisi bahasa ndonesia /
Samik %ahabJ lmu #esehatan /nak Lelson, ed.1. Iakarta 2?< J ---.
. /lan @. "umbelaka. Diagnosis dan "ata laksana Demam "ifoid. Dalam Pediatrics
9pdate.
7/25/2019 135162576 Referat Demam Tifoid
27/27
). Prasetyo, @isky A. dan smoedijanto. :etode diagnostik demam tifoid pada anak.
Surabaya H# 9L/@ J -1-. h. 1*1-.
4. :ohamad, Hatmaati. 2fektifitas kompres hangat dalam menurunkan demam pada
pasien Thypoid "bdominalis di ruang ?1 Et. @S9D Prof. Dr. &. /loei Saboe #ota
?orontalo. -1. Diunduh dari
http88journal.ung.ac.id8filejurnal8I&SAol-Lo-1R-7R-184RHatatyRI&SAol-Lo-1R
-7R-1.pdf. Ianuari -1.
27 | D E M A M T I F O I D P A D A A N A K
http://journal.ung.ac.id/filejurnal/JHSVol05No01_08_2012/7_Fatwaty_JHSVol05No01_08_2012.pdf.%2022%20Januari%202012http://journal.ung.ac.id/filejurnal/JHSVol05No01_08_2012/7_Fatwaty_JHSVol05No01_08_2012.pdf.%2022%20Januari%202012http://journal.ung.ac.id/filejurnal/JHSVol05No01_08_2012/7_Fatwaty_JHSVol05No01_08_2012.pdf.%2022%20Januari%202012http://journal.ung.ac.id/filejurnal/JHSVol05No01_08_2012/7_Fatwaty_JHSVol05No01_08_2012.pdf.%2022%20Januari%202012