Top Banner
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri” Banjarbaru, 30 Juli 2011 160 BIAYA PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA Riswan 1 , Adip Mustofa 1 1 Staf Pengajar Teknik Pertambangan UNLAM Email: [email protected] ABSTRAK Batubara merupakan satu dari energi alternatif dari sektor pertambangan merupakan kegiataan usaha padat modal sehingga memerlukan penanaman modal, pertambangan batubara secara umum beberapa tahapan yang dilakukan seperti perijinan, penyelidikan umum (prospeksi), eksplorasi, studi kelayakan, eksploitasi, pengolahan, pemurnian serta pengangkutan/penjualan dan reklamasi. Pada studi Kasus PT X akan diketahui contoh-contoh biaya pertambangan batubara yang mempunyai IUP dengan luas area 91 ha, direncanakan akan ditambang dengan tambang terbuka (open pit mining). Berdasarkan studi kelayakan SR cadangan yang tertambang 8,5 : 1. Jumlah batubara yang akan ditambang 657.383 ton dengan nilai kalori rata-rata 6998 kcak/kg, belerang < 1% dan kadar abu 15%. Dari desain tambang yang telah dibuat dapat diketahui bahwa pit potensial terdiri dari 1 pit yaitu pit A dengan panjang tambang searah jurus adalah 1000 meter dan lebar bukaan sekitar 100 meter. Besarnya biaya penambangan bergantung Stripping Ratio. Jumlah penerimaan dipengaruhi oleh Kualitas dan harga batubara dipasaran Kata kunci: Batubara, Biaya Pertambangan, Harga Batubara
17

12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Jan 19, 2016

Download

Documents

Nicholas Coffey
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

160

BIAYA PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA

Riswan1, Adip Mustofa

1

1 Staf Pengajar Teknik Pertambangan UNLAM Email: [email protected]

ABSTRAK

Batubara merupakan satu dari energi alternatif dari sektor pertambangan

merupakan kegiataan usaha padat modal sehingga memerlukan penanaman modal,

pertambangan batubara secara umum beberapa tahapan yang dilakukan seperti

perijinan, penyelidikan umum (prospeksi), eksplorasi, studi kelayakan, eksploitasi,

pengolahan, pemurnian serta pengangkutan/penjualan dan reklamasi. Pada studi

Kasus PT X akan diketahui contoh-contoh biaya pertambangan batubara yang

mempunyai IUP dengan luas area 91 ha, direncanakan akan ditambang dengan

tambang terbuka (open pit mining). Berdasarkan studi kelayakan SR cadangan yang

tertambang 8,5 : 1. Jumlah batubara yang akan ditambang 657.383 ton dengan nilai

kalori rata-rata 6998 kcak/kg, belerang < 1% dan kadar abu 15%. Dari desain

tambang yang telah dibuat dapat diketahui bahwa pit potensial terdiri dari 1 pit yaitu

pit A dengan panjang tambang searah jurus adalah 1000 meter dan lebar bukaan

sekitar 100 meter. Besarnya biaya penambangan bergantung Stripping Ratio. Jumlah

penerimaan dipengaruhi oleh Kualitas dan harga batubara dipasaran

Kata kunci: Batubara, Biaya Pertambangan, Harga Batubara

Page 2: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

161

1. PENDAHULUAN

Batubara merupakan satu dari energi alternatif yang termasuk memiliki

pertumbuhan yang pesat, baik dari segi produksi maupun konsumsi. Hal ini yang

membuat industri batubara kian populer, terutama setelah kenaikan harga bahan

bakar utama, yaitu minyak bumi. Selain penggunaanya yang lebih efisien, batubara

juga tersedia dalam jumlah yang melimpah di dunia sehingga memberikan

kemungkinan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Selama kurun waktu

tahun 1997-2008, produksi dan konsumsi batubara dunia telah naik lebih dari 35%

(Asia Securities Industry Research - Sektor Batubara 2009 ), dengan kenaikan

tertinggi terjadi di wilayah Asia Pasifik.

Kegiatan usaha di Sektor Pertambangan merupakan kegiatan usaha padat

modal dan padat teknologi yang sarat dengan berbagai resiko, mulai dari pencarian

cadangan, eksplorasi, sampai pada kegiatan ekploitasi. Resiko yang dihadapi dalam

dunia usaha pertambangan antara lain resiko geologi, resiko teknologi, resiko politik

dan resiko kebijaksanaan serta memiliki dampak negatif yang dapat menurunkan

kualitas lingkungan.

Tujuan investasi bagi para penanam modal adalah untuk mendapatkan return

on investment yang wajar, sehingga segala kebijaksanaan yang berkaitan dengan

kegiatan pertambangan baik langsung maupun tidak langsung akan sangat

mempengaruhi perkembangan investasi pertambangan batubara di Indonesia.

Di samping itu, pemerintah sebagai penyelenggara negara yang berhak atas

kebijakan pertambangan seperti royalti dan pajak/iuran tambang harus mampu

memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun

daerah.

Dalam usaha pertambangan batubara secara umum beberapa tahapan yang

dilakukan seperti perijinan, penyelidikan umum (prospeksi), eksplorasi, studi

kelayakan, eksploitasi, pengolahan dan pemurnian serta pengangkutan/penjualan.

Untuk melihat prospek cadangan batubara, dilakukan tinjauan teknis, kajian

berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian serta aspek lingkungan. Analisis ini

dilakukan berdasarkan umur tambang dan rencana produksi.

Page 3: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

162

Analisis keuangan dan keekonomian dapat dilakukan berdasaran konsep aliran kas

disconto (discounted cash flow analysis) sebagai dasar analisis,komponen-komponen

biaya capital, biaya produksi, tingkat produksi batubara dan perkiraan harga jual

batubara, dimana operasi penambangan dapat dilakukan sendiri dengan peralatan

sewa atau operasi penambangan diserahkan kepada kontraktor.

2. PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN

Wewenang yang diberikan pemerintah kepada badan hukum maupun

perorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan umum dikenal dengan istilah

“Kuasa Pertambangan”. Adapun bentuk perizinan untuk melakukan investasi

disektor pertambangan umum antara lain melalui Kontrak Karya (KK), yaitu

perjanjian antara investor, berbadan hukum Indonesia dengan Pemerintah untuk

mengusahakan pertambangan bahan galian mineral dalam rangka Penanaman Modal

Asing.

Sedangkan bentuk perizinan untuk pengusahaan batubara adalah melalui

Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Bentuk perizinan

lainnya yang diusahakan oleh investor swasta nasional kita kenal dengan sebutan

Kuasa Pertambangan (KP) dan perizinan untuk mengusahakan bahan galian

golongan C adalah Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang

Pertambangan Mineral Dan Batubara tentang Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Pasal 36 :

(1) IUP terdiri atas dua tahap:

a. IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan

studi kelayakan;

b. IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan,

pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan.

(2) Pemegang IUP Eksplorasi dan pemegang IUP Operasi Produksi dapat

melakukan sebagian atau seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1).

Page 4: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

163

Pasal 42 (4) IUP Eksplorasi untuk pertambangan batubara dapat diberikan dalam

jangka waktu paling lama 7 (tujuh) tahun.

Pasal 47 IUP Operasi Produksi untuk Pertambangan batubara dapat diberikan dalam

jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali

masingmasing 10 (sepuluh) tahun.

Pasal 60 WIUP batubara diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan

dengan cara lelang.

Pasal 61 (1) Pemegang IUP Eksplorasi Batubara diberi WIUP dengan luas paling

sedikit 5.000 (lima ribu) hektare dan paling banyak 50.000 (lima puluh ribu) hectare.

(2) Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi batubara dapat diberikan IUP

kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya berbeda.

(3) Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah

mempertimbangkan pendapat dari pemegang IUP pertama.

Pasal 62 Pemegang IUP Operasi Produksi batubara diberi WIUP dengan luas paling

banyak 15.000 (lima belas ribu) hektare.

Tabel 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2003 Tentang

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada

Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral

No. JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN

PAJAK SATUAN TARIF

1. Penerimaan dari Pelayanan Jasa Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

a) Jasa Pelayanan Penelusuran Informasi serta Perhitungan dan Penetapan Koordinat batas

Wilayah Pertambangan

1) Penelusuran informasi wilayah Per 15 menit Rp. 100.000,00

1) Perhitungan dan penetapan koordinat batas

wilayah dan penerbitan peta

Per blok Rp. 10.000.000,00

b) Jasa Pelayanan Pemberian Peta Informasi Wilayah Pertambangan dan/atau Peta Dokumen

Perijinan

1) Peta informasi ukuran A0 Per penerbitan Rp. 1.500.000,00

2) Peta informasi ukuran A1 Per penerbitan Rp. 1.000.000,00

3) Peta informasi ukuran A3 Per penerbitan Rp. 500.000,00

4) Peta untuk lampiran dokumen perijinan

(3 eksemplar)

Per penerbitan Rp. 1.000.000,00

5) Peta digital wilayah pertambangan Per penerbitan Rp. 2.000.000,00

c) Jasa Kompilasi dan Evaluasi Data Wilayah Eks Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya

(KK), Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Surat Ijin

Penyelidikan Pendahuluan (SIPP) serta Jasa Kompensasi prioritasnya

Page 5: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

164

No. JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN

PAJAK SATUAN TARIF

Batubara (Kelas A)

1) luas wilayah ≤ 2.000 ha Per permohonan Rp. 75.000.000

2) luas wilayah > 2.000 - 10.000 ha Per permohonan Rp. 50.000.000

3) luas wilayah > 10.000 - 50.000 ha Per permohonan Rp. 150.000.000

4) luas wilayah > 50.000 - 100.000 ha Per permohonan Rp. 200.000.000

5) luas wilayah > 100.000 ha Per permohonan Rp. 250.000.000

Batubara (Kelas B)

1) luas wilayah ≤ 2.000 ha Per permohonan Rp. 25.000.000

2) luas wilayah > 2.000 - 10.000 ha Per permohonan Rp. 50.000.000

3) luas wilayah > 10.000 - 50.000 ha Per permohonan Rp. 75.000.000

4) luas wilayah > 50.000 - 100.000 ha Per permohonan Rp. 100.000.000

5) luas wilayah > 100.000 ha Per permohonan Rp. 150.000.000

2. Penerimaan dari Iuran Tetap/Landrent untuk Usaha Pertambangan dalam rangka

Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

a) Penyelidikan Umum

1. Tahun ke I Per ha/tahun US$ 0.05

2. Tahun ke II Per ha/tahun US$ 0.10

b) Eksplorasi

1) Tahun ke I Per ha/tahun US$ 0.20

2) Tahun ke II Per ha/tahun US$ 0.25

3) Tahun ke III Per ha/tahun US$ 0.30

4) Tahun ke IV Per ha/tahun US$ 0.50

5) Tahun ke V Per ha/tahun US$ 0.70

c) Studi Kelayakan (Feasibility Study)

1) Tahun ke I Per ha/tahun US$ 1.00

2) Tahun ke II Per ha/tahun US$ 1.00

d) Konstruksi

1) Tahun ke I Per ha/tahun US$ 1.00

2) Tahun ke II Per ha/tahun US$ 1.00

3) Tahun ke III Per ha/tahun US$ 1.00

e) Eksploitasi

1) 1) Tahap ke I untuk endapan laterit dan endapan

permukaan (surface deporsits) yang meluas

lainnya

Per ha/tahun US$ 2.00

2) 2) Tahap ke II untuk endapan primer dan endapan

aluvial-aluvial Per ha/tahun US$ 4.00

3. Penerimaan dari Iuran Eksplorasi/Iuran Eksploitasi/Royalty untuk Usaha

Pertambangan dalam rangka Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya (KK), dan

Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), dengan jenis

mineral/bahan galian

a) Batubara (Open Pit) dengan tingkat kalori

(Kkal/kg, airdried basis)

1) ≤5100 Per ton 3,00% dari harga jual

Page 6: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

165

No. JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN

PAJAK SATUAN TARIF

2) > 5100 - 6100 Per ton 5,00% dari harga jual

3) > 6100 Per ton 7,00% dari harga jual

b) 4) Batubara (Underground) Tingkat Kalori (Kualitas):

5) ≤5100 Per ton 2,00% dari harga jual

6) > 5100 - 6100 Per ton 4,00% dari harga jual

7) > 6100 Per ton 6,00% dari harga jual

c) Gambut Per ton 3,00% dari harga jual

Dari table diatas dapat diperkiran jumlah biaya yang dikeluarkan pada tahap

perizinan, namun karena rumitnya birokrasi dan lamanya pengurusan kadang-kadang

ada biaya-biaya yang tak terduga seperti biaya pelicin (pungutan liar) yang dapat

mencapai ± 20% dari biaya normal .

Adapun besarnya bagi hasil penerimaan pertambangan umum berdasarkan

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 adalah sebagai berikut:

Iuran Tetap/Landrent : Pusat 20%, Provinsi 16% dan Kabupaten/Kota 64%.

Iuran Produksi/Royalty : Pusat 20%, Provinsi 16%, Kabupaten/Kota penghasil

32% dan Pemerataan Kabupaten/Kota 32%.

3. PENYELIDIKAN UMUM

Penyelidikan umum ini dilakukan untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan

galian (potensi mineral). Kegiatan yang dilakukan meliputi penyelidikan geologi,

geofisika, dan geokimia di daratan, perairan dan dari udara.

4. EKSPLORASI

Penyelidikan melalui tahapan eksplorasi ini dimaksudkan untuk membuktikan

atau memastikan adanya endapan mineral dan sifat-sifatnya. Kegiatan yang

dilakukan selama eksplorasi ini lebih rinci lagi yaitu lanjutan pengukuran/pemetaan,

geo kimia, geofisika dan penggalian parit uji, pemboran serta analisis contoh/sample

batuan.

Page 7: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

166

Tabel 2. Jasa Teknologi Penyelidikan Umum dan Eksplorasi

1. Jasa Teknologi Konsultasi Eksplorasi Mineral, Batubara,

Panas Bumi dan Konservasi

a. Penyelidikan / Eksplorasi

1) Penyelidikan umum skala 1 : 100.000 s/d 1 : 250.000 Per km2 Rp 150.000,00

2) Eksplorasi Pendahuluan, skala 1 : 50.000 s/d 1: 100.000 Per km2 Rp 400.000,00

3) Eksplorasi Rinci, skala < 1 : 50.000 Per km2 Rp1.000.000,00

b. Pemboran ( Biaya Pengintian)

1) Mineral Logam Per meter Rp 400.000,00

2) Batubara Mineral Non Logam Per meter Rp1.000.000,00

2. Jasa Perbantuan Tenaga Ahli

a.Senior Geologist/Geophysist Per orang hari Rp 300.000,00

b. JuniorGeologist/Geophysist Per orang hari Rp 200.000,00

c. Surveyor Per orang hari Rp 175.000,00

d. Operator Mekanik Per orang hari Rp 150.000,00

e. Senior Drilling Per orang hari Rp 175.000,00

f. Junior Drilling Per orang hari Rp 150.000,00

*Sumber PP No.45 Tahun 2003

5. KAJI KELAYAKAN

Pengkajian atau evaluasi ini untuk mengkaji secara teknis dan ekonomis atas

suatu endapan bahan galian, apakah layak/ tidak untuk ditambang. Kegiatan yang

dilakukan antara lain perencanaan teknik penambangan, pengolahan/ pemurnian dan

pengangkutan, perencanaan insfrastruktur, fasilitas sosial, studi pemasaran dan

analisis keuangan. Biaya yang dipersiapkan untuk studi kelayakan ± 500 jt (relative)

Tabel 3. Rencana Biaya Studi Kelayakan

No. Alokasi Biaya Nilai %

1 Operasional Tenaga Ahli 40

2 Operasional Survey, Laboratorium dan Analisa Data 40

3 Operasional Penyusunan Laporan 5

4 Operasional Pelaksanaan Sidang dan Rapat 5

5 Operasional Perbaikan dan Penyelesaian Laporan Akhir 5

6 Biaya Opersional Takterduga 5

Jumlah 100

Page 8: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

167

Tabel 4. Analisa Sample

Analisa Batubara

a) Preparasi Sampel Preparation Per sampel Rp 27.500,00

b) Proksimat/Proximate Analysis

(1) Air Lembab/ Air Dried Moisture (ASTM D. 3173/BS Per sampel Rp 50.000,00

(2) Abu/Ash (ASTM D. 3174/BS 1016 Part 3 73) Per sampel Rp 10.000,00

(3)Zat Terbang/Volatile Matter (ASTM D.3175/BS 1016

Part3/73) Per sampel Rp 15.000,00

(4)Carbon Padat / Fixed Carbon (Dengan Perhitungan/By

Difference) Per sampel Rp 25.000,00

c) Analisa Ultimat/Ultimate Analysis

(1) Carbon Total/Total Carbon (ASTM D.3178) Per sampel Rp 280.000,00

(2) Hydrogen Total/Total Hydrogen (ASTM D.3178) Per sampel Rp 70.000,00

(3) Nitrogen/Nitrogen (BS 1016 Part 677) Per sampel Rp 70.000,00

(4) Belerang Toatal/Sulfur Total (ASTM D.3177/BS 1015

Part 677) Per sampel Rp 70.000,00

(5) Oksigen/Oxygen (Dengan Perhitungan/By Difference) Per sampel Rp 70.000,00

d) Nilai Kalor / Calorivic Value (ASTM D.3286 atau D.2015) Per sampel Rp 50.000,00

e) Bentuk Belerang/Form of Sulfur

(1) Belerang Sulfat/Sulphate Sulphur Per sampel Rp 120.000,00

(2) Belerang Pirit/Pyritic Sulphur (ASTM D 2492/BS

1016 Part 11 77) Per sampel Rp 50.000,00

(3) Belerang Organik / Organic Sulphur (Dengan

Perhitungan/By Difference) Per sampel Rp 70.000,00

f) Khlor/Chiorine (BS 1016 Part 8 77) Per sampel Rp 75.000,00

g) Carbon Dioksida/Carbon Dioxide (BS 1016 Part 6 77) Per sampel Rp 70.000,00

h) Sifat Ketergerusan / Hardgrove Grindability Index (ASTM

D.409) Per sampel Rp 70.000,00

i)Nilai Muai Bebas / Free Sweelling Index (ASTM D.720) Per sampel Rp 20.000,00

j)Berat Jenis sesungguhnya / true Specific Gravity) Per sampel Rp 15.000,00

k)Relative Density Per sampel Rp 15.000,00

l) Bulk Density Per sampel Rp 20.000,00

m) pH Per sampel Rp 10.000,00

c) Petrografi Batubara

(1) Analisa Maseral Per sampel Rp 200.000,00

(2) Pengukuran Reflektan Per sampel Rp 100.000,00

(3)Analisa Titik Leleh Abu Batubara Per sampel Rp 200.000,00

*Sumber PP No.45 Tahun 2003

6. KAJI AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

Kajian lingkungan ini bahagian kaji kelayakan (feasibility study) khusus untuk

mengkaji dan mengamati keadaan fisik-kimia, biologi dan sosial dan ekonomi

budaya suatu wilayah yang diperkirakan terkena dampak kegiatan usaha

pertambangan yang direncanakan. Termasuk dalam kajian AMDAL ini adalah

Page 9: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

168

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan

(RPL). Biaya yang dipersiapkan ± 300 jt (relative)

Tabel 5. Rencana Biaya Mengenai Analisis Dampak Lingkungan

No. Alokasi Biaya Nilai %

1 Operasional Tenaga Ahli 30

2 Operasional survey, Laboratorium dan Analisa Data 40

3 Operasional Penyusunan Laporan AMDAL 10

4 Operasional Pelaksanaan Sidang dan Rapat Komisi AMDAL 5

5 Operasional Perbaikan dan Penyelesaian Laporan Akhir 10

6 Biaya Opersional Takterduga 5

Jumlah 100

7. KONSTRUKSI

Tahapan usaha ini dimaksudkan untuk persiapan ekploitasi/ produksi meliputi

pekerjaan pembebasan lahan, penyiapan peralatan, pembangunan infrastruktur,

pengupasan tanah penutup, pembangunan pabrik pengolahan/pemurnian dan tempat

penimbunan.

8. EKSPLOITASI

Eksploitasi merupakan tahapan usaha pertambangan usaha yang dimaksudkan

untuk menghasilkan/ produksi batubara dan memanfaatkannya.

9. PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN

Tahapan pengolahan dan pemurnian ini dimaksudkan untuk mempertinggi

mutu batubara dan memanfaatkannya.

Page 10: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

169

10. PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN

Tahapan ini merupakan usaha pemindahan dan penjualan bahan galian ini dari

hasil tempat pengolahan/ pemurnian atau dari daerah eksplorasi untuk dijual

kepasaran (konsumen).

Economic Review ● No. 214 ● Desember 2008

Gambar 1. Perkembangan dan Proyeksi Harga Batubara Dunia

11. REKLAMASI

Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan

lahan yang terganggu sebagai akibat usaha, agar dapat berfungsi dan berdaya guna

sesuai peruntukkannya.

Secara umum yang harus diperhatikan dandilakukan dalam

merehabilitasi/reklamasi lahan bekas tambang yaitu dampak perubahan darikegiatan

pertambangan, rekonstruksi tanah, revegetasi, pencegahan air asam

tambang,pengaturan drainase, dan tataguna lahan pascatambang.

Page 11: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

170

Tabel 6. Rencana Biaya Reklamsi

No. Alokasi Biaya Nilai %

1 Rekontruksi Tanah 40

2 Revegetasi 40

3 Penanganan Potensi Air Asam Tambang 10

4 Pengaturan Drainase 10

Jumlah 100

12. STUDI KASUS PADA PT. X

PT. X mempunyai IUP dengan luas area 91 ha, direncanakan akan ditambang

dengan tambang terbuka (open pit mining). Berdasarkan studi kelayakan SR

cadangan yang tertambang 8,5 : 1. Jumlah batubara yang akan ditambang 657.383

ton dengan nilai kalori rata-rata 6998kcak/kg, belerang < 1% dan kadar abu 15%.

Dari desai tambang yang telah dibuat dapat diketahui bahwa pit potensial terdiri dari

1 pit yaitu pit A dengan panjang tambang searah jurus adalah 1000 meter dan lebar

bukaan sekitar 100 meter. Dalam kegiatan penambangannya dibagi menjadi 2 blok

dengan panjang masing-masing blok 500 meter.

Tabel. 7. Rencana Produksi Pertahun

Tahun Lokasi

Produksi SR

(bcm/ton) Batubara

(Ton) Tanah Penutup (bcm)

1 Blok 1 350.00 3.150.000 9

2 Blok 2 307.382 2.437.747 7,93

Total 657.383 5.587.747 8,5

Waktu kerja operasi penambangan yang mencakup kegiatan penggalian,

pemuatan dan pengangkutan direncanakan 2 shift/hari, dan 8 jam/shift. Jam kerja

effektif per tahun sebagai berikut:.

Page 12: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

171

Tabel. 8. Rencana Jam Kerja Pertahun

JAM KERJA SATUAN SATUAN

Jumlah hari/tahun 365 hari

-Hari Minggu 52

-Hari Libur Nasional 15

Jumlah kalender kerja/tahun 299 hari

Shift/hari 2

Jam kerja/shift 8

Total jam kelender/tahun 4.784 Jam

Kehilangan jam kerja yang derencanakan

-Istirahat makan 0,75 Jam/hari 224,25 Jam

-Pertukaran shift 0,25 Jam/hari 74,75 Jam

-Persiapan 0,25 Jam/hari 52 Jam

-Shalat Jum'at 1 Jam/tahun 425,75 Jam

Total Kehilangan Jam Kerja

Direncanakan 4358 Jam

Jumlah jam kerja yang tidak

direncanakan Jam

Kehilangan jam kerja yang derencanakan Jam

-Faktor hujan 15% 653,7 Jam

-Lain - lain 5% 217,9 Jam

Jam Kerja efektif 3.486

Ketersediaan mekanis 90%

Jam kerja alat efektif/tahun 3.138 Jam

Penambangan akan dilakukan sendiri dengan kondisi sebagai berikut:

1) Pengadaan peralatan tambang utama, dengan sistem sewa 1 jam termasuk

biaya bahan bakar

2) Perawatan dan penggantian peralatan tambang utama dilakukan oleh pihak

pemilik alat

Page 13: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

172

3) Investasi dilakukan pada beberapa peralatan dan fasilitas penunjang

4) Peke jaan di crushing plant diserabkan pada pihak kontraktor.

5) TransportasiIHauling baiubara tambang menuju crushing plan dan pelabuhan

di kontrakan

6) Penanganan batubara di pelabuhan sampai ke dalam tongkang di kontrakan

Apabila akan dilakukan penambangan sendiri maka total investasi untuk

keseluruhan aktivitas penambangan selama 2 tahun adalah sebesar US$ 770.651.

Perincian biaya proyek hingga tahun ke -2 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Perkiraan Pembiayaan Proyek Tahun 0-1(US$)

NO DESKRIPSI TAHUN-0 TAHUN-1 TOTAL

1 Pre-development 613.691

613.691

2 Fasilitas camp 21.960

3 peralatan utama

4 Peralatan pendukung 135.000

5 Peralatan stockpile

6 Kendaraan

7 Modal kerja

802.325

Total 770.651 802.325 1.572.976

Investasi Bangunan Fasilitas Camp dilakukan pada tahun awal

penambangan adalah sebesar US$ 21.960 termasuk utility dan perlengkapan

bangunan. Adapun perincian investasi bangunan dan infrastruktu pada awal

tahun ditampilkan pada table 10.

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung operasi sesuai dengan

rancangan tambang yang biasa, maka untuk staf administrasi jumlahnya relatif tetap

selama umur penambangan, sedangkan untuk staf yang terlibat dalam operasi

penambangan langsung jumlahnya disesuaikan dengan peningkatan kebutuhan

sejalan dengan meningkatnya kapasitas penambangan. Jumlah tenaga kerja yang

diperlukan besera kualifikasi selama umur penambangan.

Page 14: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

173

Tabel 10. Perkiraan Investasi Fasilitas Tambang (US$)

NO DESKRIPSI SATUAN VOLUME BIAYA

(US$)

JUMLAH

(US$)

1 Bengkel unit 1 3.500 3.500

2 Gudang unit 1 3.500 3.500

3 Instalasi Listrik unit 1 2.100 2.100

4 Penyimpanan Solar unit 1 2.000 2.000

5 Penyimpanan Bensin unit 1 2.000 2.000

6 Instalasi Air unit 1 850 850

7 Perlengkapan Kantor unit 1 8.000 8.000

8 Kantor Satpam unit 1 1.500 1.500

Total Fasilitas Tambang

23.450

Upah tenaga kerja dihitung berdasarkan upah tahunan rata-rata selama 12

bulan. Upah Tahunan belum temasuk cuti tahunan, bonus dan insentif lainya.

Besarnya biaya cuti tahunan, bonus dan insentif lainya dihitung dalam biaya jaminan

sosial. Besarnya upah tenaga kerja diberikan pada table 11.

Tabel 11. Perkiraan Upah Tenaga (US$)

No DESKRIPSI JUMLAH ANNUAL RATE TAHUN

a. Management 1 2

1 General manager 1 20.000 20.000 20.000

2 Mine manager 1 15.000 15.000 15.000

3 Production superintendent 1 12.500 12.500 12.500

4 Maintenance & logistic support manager 1 10.000 10.000 10.000

5 Personel & safety manager 1 10.000 10.000 10.000

6 Financial & administration manager 1 10.000 10.000 10.000

7 Secretary 1 1.800 1.800 1.800

sub total I 7 79.300 79.300 79.300

b. Personel & safety

1 HRD personil 2 3.600 3.600 3.600

2 Safety officer 1 2.000 2.000 2.000

3 Secretary 1 1.800 1.800 1.800

4 Security guard 4 14.400 14.400 14.400

sub total II 8 21.800 21.800 21.800

Page 15: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

174

No DESKRIPSI JUMLAH ANNUAL RATE TAHUN

c. Engineering

1 Mine engineer 1 10.000 10.000 10.000

2 Project engineer 1 6.000 6.000 6.000

3 Geologist 1 6.000 6.000 6.000

4 Computer analyst 1 4.000 4.000 4.000

5 Technician drafting 1 2.000 2.000 2.000

6 Surveyor 3 10.800 10.800 10.800

7 Secretary 1 1.800 1.800 1.800

8 Clerk 1 1.000 1.000 1.000

sub total III 10 41.600 41.600 41.600

d. Financial & administration

1 Accountant 1 4.000 4.000 4.000

2 Secretary 1 1.800 1.800 1.800

3 Clerk 1 1.000 1.000 1.000

sub total IV 3 6.800 6.800 6.800

e. Production

1 General foreman 1 5.000 5.000 5.000

2 Foreman 2 7.000 7.000 7.000

3 sr. Equipment operator 52 124.800 124.800 124.800

4 Light equipment operator 11 19.800 19.800 19.800

5 Unskilled labour 4 4.000 4.000 4.000

sub total V 70 160.600 160.600 160.600

f. Maintenance & logistic

1 Warehouse & purchasing supervisor 1 2.400 2.400 2.400

2 Warehouse person 2 3.600 3.600 3.600

3 Mechanic 1 4.500 4.500 4.500

4 Electrician 1 1.800 1.800 1.800

5 Welder 1 1.800 1.800 1.800

6 Skilled wleder 1 1.200 1.200 1.200

7 Unskilled labour 2 2.000 2.000 2.000

sub total VI 9 17.300 17.300 17.300

Total 107 327.400 327.400 327.400

Biaya produksi dibedakan menjadi biaya produksi langsuug dan biaya produksi tidak

langsung. Biaya produksi langsung dibedakan menjadi biaya penanganan tanah

penutup, biaya penanganan batubara dan biaya land clearing. Biaya ini dihitung

berdasarkan biaya operasi alat-alat tambang yang terlibat langsung pada ketiga

kegiatan tersebut. Biaya produksi tidak langsung terdiri dari biaya-biaya operasi

Page 16: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

175

peralatan pendukung stockpile, kendaraan, dan tenaga kerja pendukung yang terlibat

didalam proyek.

Tabel 12. Komponen BiayaPenambangan (US$)

AKTIVITAS BIAYA SATUAN

Penambangan batubara 0,33 US$/Ton

Pengupasan tanah penutup* SR 8,5

(1,47 US$/Bcm) 12,47 US$/Ton

Pengangkutan batubara (include fee) 8,5 US$/Ton

Pengolahan (crushing plant) 1,32 US$/Ton

Penanganan batubara (pelabuhan) 4,5 US$/Ton

Lingkungan 0,26 US$/Ton

Pembebasan Lahan 0,4 US$/Ton

Royalti 2,78 US$/Ton

Total 30,55 US$/Ton

Berdasarkan analisis kualitas batubara, batubara yang akan ditambang dapat

dijual seharga US$ 37 US$/ton di Pelabuhan. Berdasarkan rencana produksi, maka

dapat di proyeksikan besarnya penerimaan penjualan batubara dengan eskalasi 3%

seperti berikut:

Tabel 13. Perkiraan Penerimaan (US$)

TAHUN PENJUALAN BB (TON) PENDAPATAN (US$)

1 335.000 12.766.850

2 322.382 12.654.557

TOTAL 657.382 25.421.407

13. KESIMPULAN

1. Besarnya biaya penambangan bergantung Stripping Ratio

2. Jumlah penerimaan dipengaruhi oleh Kualitas dan harga batubara dipasaran

Page 17: 12. Biaya Pertambangan Batubara Di Indonesia Edit

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNLAM “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pertambangan untuk Negeri”

Banjarbaru, 30 Juli 2011

176

14. DAFTAR PUSTAKA

Asia Securities Industry Research - Sektor Batubara 2009 . PT. ASIA

KAPITALINDO SECURITIES Tbk

Economic Review ● No. 214 ● Desember 2008

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2003 Tentang Tarif Atas

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Energi

Dan Sumber Daya Mineral

Studi Kelayakan PT. X

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan

Mineral Dan Batubara