Top Banner
Green " PEACE " | Pertambangan Batubara: Pro dan Kontra Copyright anggaokta [email protected] http://anggaokta.student.umm.ac.id/2010/01/30/pertambangan-batubara-pro-dan-kontra/ Pertambangan Batubara: Pro dan Kontra ndonesia adalah eksportir batubara terbesar kedua di dunia (setelah Australia, 2006). Batubara yang banyak diekspor adalah batubara jenis sub-bituminus yang dapat merepresentasikan produksi batubara Indonesia. Produksi batubara Indonesia meningkat sebesar 11.1% pada tahun 2003 dan jumlah ekspor meningkat sebesar 18.3% di tahun yang sama. Sebagian besar cadangan batubara Indonesia terdapat di Sumatra bagian selatan. Kualitasnya beragam antara batubara kualitas rendah seperti lignit (59%) dan sub-bituminus (27%) serta batubara kualitas tinggi seperti bituminus dan antrasit (14%). Sekitar 74% dari batubara Indonesia merupakan hasil penambangan perusahaan swasta. Satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Tambang Bukit Asam, menghasilkan sekitar 10 Mt (hanya 9% dari total produksi batubara Indonesia pada tahun 2003) dari penambangan terbuka. Bandingkan dengan perusahaan-perusahaan swasta seperti PT Adaro, PT Kaltim Prima Coal, serta PT Arutmin yang dapat memproduksi batubara hingga di atas 10 Mt pada tahun yang sama. Terlihat ironis bukan? Perusahaan penambangan batubara milik negara kalah produksi oleh perusahaan swasta. Operasi penambangan batubara seringkali dituduh menyebabkan kerusakan lingkungan. Penambangan batubara diperkirakan menyebabkan kerusakan pada kurang lebih 70 ribu hektar tanah. Pada beberapa area, limbah cair dibuang pada sungai terdekat yang pada akhirnya mencemari sumber air warga sekitar. Dampak lingkungan serta permintaan akan kontribusi perusahaan pertambangan yang lebih besar kepada perkembangan masyarakat telah menyebabkan munculnya permintaan akan ditutupnya operasi penambangan batubara. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengrusakan lingkungan oleh operasi penambangan batubara adalah dengan lebih memperketat regulasi yang berkaitan dengan penambangan batubara, disinilah peran besar pemerintah. Pemerintah merespon permasalahan ini dengan memberikan komitmen bahwa operasi penambangan batubara akan merujuk pada peraturan pemerintah mengenai keselamatan lingkungan. Sebagai contoh, pada tahun 1999 diterbitkan PP no 18 yang mengatur mengenai tata cara pemrosesan limbah berbahaya dan beracun. Peraturan ini mengharuskan perusahaan pertambangan untuk memproses limbah yang dihasilkan hingga mencapai derajat kebersihan yang sangat tinggi dengan standar kemurnian air yang 5 kali lebih ketat dibandingkan Amerika Serikat maupun Kanada. Akan tetapi, penerapan regulasi ini pada akhirnya ditunda karena pemerintah mengevaluasi ulang kemampuan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan di Indonesia dan ternyata dibutuhkan penyesuaian. page 1 / 3
3

Green &Quot; PEACE &Quot;-Pertambangan Batubara- Pro Dan Kontra

Dec 23, 2015

Download

Documents

Chochomasters

sumeber daya energi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Green &Quot; PEACE &Quot;-Pertambangan Batubara- Pro Dan Kontra

Green " PEACE " | Pertambangan Batubara: Pro dan KontraCopyright anggaokta [email protected]://anggaokta.student.umm.ac.id/2010/01/30/pertambangan-batubara-pro-dan-kontra/

Pertambangan Batubara: Pro dan Kontra

ndonesia adalah eksportir batubara terbesar kedua di dunia (setelah Australia,2006). Batubara yang banyak diekspor adalah batubara jenis sub-bituminus yangdapat merepresentasikan produksi batubara Indonesia. Produksi batubara Indonesiameningkat sebesar 11.1% pada tahun 2003 dan jumlah ekspor meningkat sebesar18.3% di tahun yang sama. Sebagian besar cadangan batubara Indonesia terdapatdi Sumatra bagian selatan. Kualitasnya beragam antara batubara kualitas rendahseperti lignit (59%) dan sub-bituminus (27%) serta batubara kualitas tinggi sepertibituminus dan antrasit (14%).

Sekitar 74% dari batubara Indonesia merupakan hasil penambangan perusahaanswasta. Satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Tambang Bukit Asam,menghasilkan sekitar 10 Mt (hanya 9% dari total produksi batubara Indonesia padatahun 2003) dari penambangan terbuka. Bandingkan denganperusahaan-perusahaan swasta seperti PT Adaro, PT Kaltim Prima Coal, serta PTArutmin yang dapat memproduksi batubara hingga di atas 10 Mt pada tahun yangsama. Terlihat ironis bukan? Perusahaan penambangan batubara milik negara kalahproduksi oleh perusahaan swasta.

Operasi penambangan batubara seringkali dituduh menyebabkan kerusakanlingkungan. Penambangan batubara diperkirakan menyebabkan kerusakan padakurang lebih 70 ribu hektar tanah. Pada beberapa area, limbah cair dibuang padasungai terdekat yang pada akhirnya mencemari sumber air warga sekitar. Dampaklingkungan serta permintaan akan kontribusi perusahaan pertambangan yang lebihbesar kepada perkembangan masyarakat telah menyebabkan munculnyapermintaan akan ditutupnya operasi penambangan batubara. Salah satu hal yangdapat dilakukan untuk mengurangi pengrusakan lingkungan oleh operasipenambangan batubara adalah dengan lebih memperketat regulasi yang berkaitandengan penambangan batubara, disinilah peran besar pemerintah. Pemerintahmerespon permasalahan ini dengan memberikan komitmen bahwa operasipenambangan batubara akan merujuk pada peraturan pemerintah mengenaikeselamatan lingkungan. Sebagai contoh, pada tahun 1999 diterbitkan PP no 18yang mengatur mengenai tata cara pemrosesan limbah berbahaya dan beracun.Peraturan ini mengharuskan perusahaan pertambangan untuk memproses limbahyang dihasilkan hingga mencapai derajat kebersihan yang sangat tinggi denganstandar kemurnian air yang 5 kali lebih ketat dibandingkan Amerika Serikat maupunKanada. Akan tetapi, penerapan regulasi ini pada akhirnya ditunda karenapemerintah mengevaluasi ulang kemampuan teknologi yang dimiliki olehperusahaan pertambangan di Indonesia dan ternyata dibutuhkan penyesuaian.

page 1 / 3

Page 2: Green &Quot; PEACE &Quot;-Pertambangan Batubara- Pro Dan Kontra

Green " PEACE " | Pertambangan Batubara: Pro dan KontraCopyright anggaokta [email protected]://anggaokta.student.umm.ac.id/2010/01/30/pertambangan-batubara-pro-dan-kontra/

Belum lagi adanya penambangan batubara ilegal. Para penambang ilegalmengabaikan ketentuan yang berkaitan dengan lingkungan dan keselamatan sertamenjual batubara dengan harga yang lebih rendah. Pemerintah diharapkan dapatmengambil sikap dan menuntut para penambang ilegal ini.

Pemerintah sendiri memiliki ketertarikan yang besar dalam mengembangkanteknologi pemanfaatan batubara untuk mengurangi dampak lingkungan yangditimbulkan oleh batubara. Usaha untuk mengembangkan Clean Coal Technology(CCT) telah memasukkan kerjasama dengan pihak asing untuk mempelajariefek-efek yang mungkin muncul dari penggunaan batubara dan untuk mencari carabaru agar pembangkit listrik yang berbasis pembakaran batubara dapat memenuhiketentuan lingkungandari segi emisi. Ini suatu itikad baik yang ditunjukkan olehpemerintah mengingat permasalahan yang menyangkut emisi yang dihasilkan olehbatubara dapat mengurangi visibilitas digunakannya batubara sebagai sumberenergi.

Masalah sumber energi pun sedang menjadi fokus utama pemerintah berkaitandengan naiknya harga minyak bumi. Pada dasarnya, cadangan batubara Indonesiamemang jauh lebih besar dibandingkan dengan cadangan minyak bumi maupungas alam sehingga pemerintah kini mulai melihat batubara sebagai sumber energialternatif yang murah. Batubara selama ini telah digunakan sebagai bahan bakarpada pabrik semen dan pabrik baja, apa salahnya jika batubara digunakan untukmembangkitkan listrik? Apabila hal ini dapat dilakukan, subsidi pemerintah untukBBM dapat berkurang (saat ini subsidi memang tidak mencukupi akibat kenaikanharga minyak bumi dan peningkatan konsumsi BBM). Dalam 3 tahun mendatangdiharapkan telah berdiri PLTU Batubara dengan kapasitas daya listrik yang dapatdihasilkan sebesar 10000 MW.

Tampaknya untuk mewujudkan hal itu, pemerintah dan industri pertambanganbatubara harus bekerja lebih keras. Dengan perkiraan heating value batubaraIndonesia yang berada pada kisaran 5000 sampai 7000 kal/kg, berapa banyakbatubara yang harus diproduksi untuk menghasilkan listrik 10000 MW? Apakahperusahaan pertambangan di Indonesia dapat menemukan cara untuk menambangbatubara tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan?

Tampaknya jawaban pertanyaan di atas adalah TIDAK. Atau mungkin BELUM. Tanahyang dikeruk, polusi yang disebabkannya, serta bekas yang ditinggalkannya masihakan menjadi masalah lingkungan di kemudian hari. Mungkin saat ini yang bisa

page 2 / 3

Page 3: Green &Quot; PEACE &Quot;-Pertambangan Batubara- Pro Dan Kontra

Green " PEACE " | Pertambangan Batubara: Pro dan KontraCopyright anggaokta [email protected]://anggaokta.student.umm.ac.id/2010/01/30/pertambangan-batubara-pro-dan-kontra/

dilakukan adalah meningkatkan kinerja unit-unit penanganan limbah sekaligusmelakukan transfer teknologi terkait dengan keterbatasan yang kita miliki dalamteknologi penambangan, mengurangi penambang-penambang ilegal, dan secarabertahap melakukan rehabilitasi lahan pertambangan yang telah ditinggalkan.MENGAPA? Karena lebih tidak mungkin menghentikan penambangan batubara yangsaat ini diharapkan bisa menjadi penyelamat bagi krisis energi yang melandaIndonesia.

page 3 / 3