Glosarium anion: ion bermuatan listrik negatif. autokatalis: zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis. asam: zat yang dalam air dapat melepaskan ion H + (teori Arrhenius). asam kuat: senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion- ionnya. asam lemah: senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. aerosol: sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. biner: senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur. bentuk molekul: suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus, berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. biokatalis: katalis yang bekerja pada proses metabolisme, yaitu enzim. basa: zat yang dalam air dapat melepaskan ion OH – (teori Arrhenius). basa kuat: senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion- ionnya basa lemah: senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. buih: koloid yang mengandung fasa terdispersi gas. bilangan kuantum utama (n): bilangan yang menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. bilangan kuantum azimuth (l): bilangan yang menyatakan subkulit. bilangan kuantum magnetik (m): bilangan yang menyatakan orbital. bilangan kuantum spin (s): bilangan yang menyatakan spin atau arah rotasinya. domain elektron: kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. disosiasi: penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana. derajat disosiasi: perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula. dialisis: proses penghilangan ion-ion pengganggu dalam sistem koloid. energi pengaktifan atau energi aktivasi: energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. entalpi (H): jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. entalpi pembentukan standar (ΔH f o = standar enthalpy of formation): ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-unsurnya yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
249�����������
�������
anion: ion bermuatan listrik negatif.autokatalis: zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis.asam: zat yang dalam air dapat melepaskan ion H+ (teori Arrhenius).asam kuat: senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-
ionnya.asam lemah: senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi
ion-ionnya.aerosol: sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.biner: senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur.bentuk molekul: suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom-atom terikat
dihubungkan oleh garis lurus, berkaitan dengan susunan ruang atom-atomdalam molekul.
biokatalis: katalis yang bekerja pada proses metabolisme, yaitu enzim.basa: zat yang dalam air dapat melepaskan ion OH– (teori Arrhenius).basa kuat: senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-
ionnyabasa lemah: senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi
ion-ionnya.buih: koloid yang mengandung fasa terdispersi gas.bilangan kuantum utama (n): bilangan yang menyatakan tingkat energi utama atau
kulit atom.bilangan kuantum azimuth (l): bilangan yang menyatakan subkulit.bilangan kuantum magnetik (m): bilangan yang menyatakan orbital.bilangan kuantum spin (s): bilangan yang menyatakan spin atau arah rotasinya.domain elektron: kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.disosiasi: penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.derajat disosiasi: perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol
mula-mula.dialisis: proses penghilangan ion-ion pengganggu dalam sistem koloid.energi pengaktifan atau energi aktivasi: energi minimum yang diperlukan untuk
berlangsungnya suatu reaksi.entalpi (H): jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.entalpi pembentukan standar (ΔHf
o = standar enthalpy of formation): ΔH untukmembentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-unsurnya yang diukurpada 298 K dan tekanan 1 atm.
250 �����������
entalpi penguraian standar (ΔHd° = standar entalpy of dissosiation): ΔH daripenguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya
entalpi pembakaran standar (ΔHc° = standard entalpy of combustion): perubahanentalpi (ΔH) untuk pembakaran sempurna 1 mol senyawa/unsur dengan O2dari udara yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
entalpi penetralan: perubahan entalpi (ΔH) yang dihasilkan pada reaksi penetralanasam (H+) oleh basa (OH–) membentuk 1 mol air.
entalpi pelarutan: perubahan entalpi (ΔH) pada pelarutan 1 mol zat.entalpi peleburan: perubahan entalpi (ΔH) pada perubahan 1 mol zat dari bentuk
padat menjadi bentuk cair pada titik leburnya.energi ikatan/energi disosiasi (D): Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1
mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atom-atomnya dalamfasa gas.
energi atomisasi: energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul sehinggamembentuk atom-atom bebas.
energi ikatan rata-rata: energi rata-rata per ikatan yang diperlukan untuk menguraikan1 mol molekul menjadi atom-atom penyusunnya.
emulsi: koloid yang mengandung fasa terdispersi cair.efek Tyndall: gejala penghamburan cahaya oleh partikel koloid.elektroforesis: pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.gaya tarik antarmolekul: gaya yang mengukuhkan atom-atom dalam molekul.gaya London: gaya tarik-menarik antara molekul yang lemah.gaya tarik dipol-dipol: kondisi di mana molekul yang sebaran muatannya tidak simetris
bersifat polar dan mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol),sehingga positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul didekatnya.
gaya Van der Waals: gaya dipol-dipol secara kolektif.gel: koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair).gerak Brown: gerak zig-zag partikel koloid.hidrolisis: reaksi suatu ion dengan air.hidrolisis garam: reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam/basa lemah
dengan air.hidrolisis parsial: hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam kuat-
basa lemah atau asam lemah-basa kuat.hidrolisis total: hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam lemah-
basa lemah.ikatan ion: ikatan kimia yang terjadi karena adanya serah-terima elektron dari atom
logam ke atom nonlogam.ikatan kovalen: ikatan kimia yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atau lebih atom nonlogam.
251�����������
ikatan kovalen koordinasi: ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakaibersama hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.
ikatan hidrogen: ikatan antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandungatom hidrogen.
inhibitor: zat yang kerjanya memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi.ion sisa asam: ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ dalam
reaksi ionisasi.kation: ion bermuatan listrik positif.kelarutan: jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut.katalis homogen: katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat
pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.katalis heterogen: katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan
pereaksinya karena wujudnya berbeda.katalisator: zat yang dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan, tetapi tidak
merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap).kalorimetri: proses pengukuran kalor reaksi.koagulasi: proses penggumpalan koloid.koloid pelindung: suatu koloid yang ditambahkan ke dalam koloid lain untuk
menstabilkan.larutan jenuh: larutan di mana penambahan sedikit zat terlarut sudah tidak dapat
melarut lagi.laju reaksi: laju berkurangnya jumlah molaritas reaktan atau laju bertambahnya jumlah
molaritas produk per satuan waktu.molaritas: jumlah mol zat yang terlarut dalam satu liter larutan.orbital: daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron.orde reaksi atau tingkat reaksi: bilangan pangkat pada persamaan reaksi yang
bersangkutan.orde reaksi total: jumlah bilangan pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi.penetralan: reaksi antara larutan asam dengan larutan basa menghasilkan garam dan
airpolarisabilitas: kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk
mengimbas suatu molekul.persamaan laju reaksi: persamaan yang menyatakan hubungan antara konsentrasi
pereaksi dengan laju reaksi.pH: bilangan yang menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan.persamaan termokimia: persamaan reaksi yang menyertakan perubahan entalpinya
(ΔH).perubahan entalpi standar (ΔH°): perubahan entalpi (ΔH) reaksi yang diukur pada
kondisi standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm.
252 �����������
racun katalis: inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi ataumenghambat kerja katalis.
reaksi reversibel: reaksi kimia yang dapat balik ( zat-zat produk dapat kembali menjadizat-zat semula).
reaksi ireversibel: reaksi kimia yang tidak dapat balik (zat-zat hasil reaksi tidak dapatkembali lagi menjadi zat-zat semula).
reaksi endoterm: reaksi kimia yang membutuhkan/menyerap kalor.reaksi eksoterm: reaksi kimia yang melepaskan/membebaskan kalor.teori domain elektron: penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain elektron berarti
kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, di mana jumlahdomain ditentukan oleh pasangan elektron ikatan atau pasangan elektronbebas.
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp): hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam larutanjenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien ionisasinya.
titik akhir titrasi: titik dalam titrasi yang ditandai dengan perubahan warna indikator,di mana indikator yang layak untuk titrasi harus dipilih agar titik akhirnyasedekat mungkin dengan titik setara dari reaksi titrasi.
titik setara: kondisi yang menunjukkan penetralan asam oleh basa, dan sebaliknya.titik ekuivalen: kondisi di mana pada suatu titrasi, jika telah di campur jumlah ekuivalen
yang sama dari pereaksi.VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion): teori yang menyatakan bahwa baik
pasangan elektron dalam ikatan kimia maupun pasangan elektron yang tidakdipakai bersama (yaitu pasangan elektron ‘mandiri’) saling tolak-menolak.
valensi asam: jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam dalam reaksiionisasi.
Golongan IAH 217,89Li 161,5Na 108,2K 89,62Rb 82,0Cs 78,2
Golongan IIABe 327Mg 146,4Ca 178,2Sr 163Ba 177
Golongan IIIAB 555Al 329,7
Unsur ΔΔΔΔΔHf°(kJ/mol) Unsur ΔΔΔΔΔHfº (kJ/mol)
Tabel Perubahan Entalpi Pembentukan Atom dalam Wujud Gasdari Unsur-unsurnya pada Keadaan Standar
Golongan IVAC 715Si 454
Golongan VAN 472,68P 332,2
Golongan VIAO 249,17S 276,98
Golongan VIIAF 79,14Cl 121,47Br 112,38I 107,48
a Semua nilai dalam tabel ini positif karena pembentukan atom dalam wujud gas dari unsur-unsurnyatermasuk reaksi endoterm. Hal ini juga berlaku pada pemutusan ikatan.
12345678901234567890123456
Ikatan Energi Ikatan (kJ/mol)
C – C 348C = C 607C ≡ C 833C – H 415C – N 292C = N 619C ≡ N 879C – O 356C = O 724C – F 484C – Cl 338
Tabel Energi Ikatan Rata-rata
C – Br 276C – I 238H – H 436H – F 563H – Cl 432H – Br 366H – I 299H – N 391H – O 463H – S 338H – Si 376
jumlah elektron valensi atom pusat = 5jumlah domain elektron ikatan (X) = 5
jumlah domain elektron bebas (E) =5 5 0
2− =
tipe molekul: AX5 (bipiramida trigonal)c. SeO2
34Se: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4
8O: 1s2 2s2 2p4
jumlah elektron valensi atom pusat = 6jumlah domain elektron ikatan (X) = 2 × 2 = 4
jumlah domain elektron bebas (E) = 5 5 0
2− =
tipe molekul: AX2E (trigonal bentuk V)d. TiO2
22Ti: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
8O: 1s2 2s2 2p4
jumlah elektron valensi atom pusat = 4jumlah domain elektron ikatan (X) = 2 × 2 = 4
jumlah domain elektron bebas (E) = 4 4 0
2− =
tipe molekul: AX2 (linier)e. SO3
16S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
8O: 1s2 2s2 2p4
jumlah elektron valensi atom pusat = 6jumlah domain elektron ikatan (X) = 2 × 3 = 6
jumlah domain elektron bebas (E) = 6 6 0
2− =
tipe molekul: AX3 (trigonal datar)7. Ikatan dipol adalah ikatan yang terjadi di mana molekul yang sebaran muatannya tidak
simetris, bersifat polar dan mempunyai 2 ujung yang berbeda muatan (dipol), sehinggaujung positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya.
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya London adalah:- titik leleh (TL) dan titik didih (TD) lemah- berbentuk gas pada suhu kamar- massa molekul relatif (MR) dan bentuk molekul
Bab 2 Termokimia
I. Pilihan Ganda1. B 11. C 21. B3. A 13. B 23. E5. B 15. E 25. A7. E 17. B 27. E9. A 19. D 29. D
I. Pilihan Ganda1. B 11. D3. D 13. A5. E 15. E7. B 17. C9. E 19. D
II. Uraian
1. Ksp MgF2 = 6,9 × 10–6
3. Karena harga Qsp Ca(OH)2 lebih besar daripada harga Ksp Ca(OH)2, maka akan terbentukendapan Ca(OH)2.
5. Ksp BaSO4 = 1,21 × 10–10
9. Kelarutan AgBr = 7 × 10–6
Bab 9 Sistem Koloid
I. Pilihan Ganda1. A 11. B 21. D3. D 13. A 23. C5. D 15. C 25. A7. C 17. E9. B 19. A
271�����������
II. Uraian
1. Perbedaan koloid, suspensi, dan larutan
3. Pembuatan agar-agar: sol yang zat terdispersinya mengadsorbsi medium pendispersinya.5. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid.
Contoh:sorot lampu mobil pada malam yang berkabut, sorot lampu proyektor dalam gedungbioskop yang berasap/berdebu, dan berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohonpada pagi hari yang berkabut.
7. Manfaat koloid adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari: penyerapan air oleh kapur tulis,proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan proses penjernihan air minum.
9. Manfaat tawas dalam penjernihan air: menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebihmudah disaring, selain itu juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar, seperti detergen dan pestisida.Manfaat kaporit dalam penjernihan air: sebagai disinfektan (pembasmi hama) danmenetralkan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas.
11. Dasar kerja pesawat Cottrel:Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujunglogam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 – 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akandiadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan ituakan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya.Manfaat Cottrel: mencegah polusi udara oleh buangan beracun (dalam industri) danmemperoleh kembali debu yang berharga (misal, debu logam).
13. Manfaat dialisis: menghilangkan ion pengganggu kestabilan koloid.15. Cara kerja sabun:
Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagianyang nonpolar (disebut ekor). Kepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air),sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air,maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolarnya (ekor)saling tarik-menarik sehingga terbentuk koloid.Gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian,kemudian mendispersikannya ke dalam air.
No. Faktor Koloid Suspensi Larutan
1. Ukuran partikel Partikel berdimensi Salah satu atau semua Semua partikel ber-antara 1 nm – 100 nm dimensi dimensi (panjang,
lebar, atau tebal)kurang dari 1 nm
2. Fasa setelah Dua fasa Dua fasa Satu fasadicampur
3. Kestabilan Pada umumnya stabil Tidak stabil Stabil4. Kemampuan Tidak dapat disaring Dapat disaring Tidak dapat disaring
17. a. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara kondensasi:Partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid.Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dandekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.
b. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara dispersi:Partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secaramekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
19. Pembuatan sol belerang dengan cara:a. Kondensasi
Mereaksikan hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida, dengan cara mengalirkangas H2S ke dalam larutan SO22 H2S(g) + SO2(aq) ⎯⎯→ 2 H2O(l) + 3 S (koloid)
b. DispersiSerbuk belerang digerus bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudianmencampur serbuk halus itu dengan air.
Latihan Ulangan Umum Semester 2
1. D 21. D 41. B3. C 23. E 43. C5. E 25. E 45. A7. C 27. D 47. C9. D 29. A 49. B
11. B 31. D13. D 33. D15. B 35. B17. D 37. D19. E 39. C