1. Otonomi Daerah Kebijakan pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan publik melalui: a. Pengembangan kapasitas aparat pemerintahan daerah; b. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah; Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Bantul memandang perlu melakukan langkah-langkah penguatan urusan, efisiensi, efektifitas, akuntabilitas kinerja kelembagaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan informasi manajemen yang akurat dan praktis sebagai upaya untuk penguatan potensi yang ada. a. Progam yang Dilaksanakan Program yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut: 1) Program Peningkatan kapasitas kinerja aparatur pemerintah; a) Penyusunan dan Evaluasi Kebijakan Pendayagunaan Aparatur Negara b) Penyusunan dan Evaluasi Analisis Beban Kerja Organisasi Perangkat Daerah c) Penyusunan dan Evaluasi Analisis Jabatan Organisasi Perangkat Daerah 2) Program Peningkatan kapasitas dan kualitas kelembagaan; a) Penyusunan dan Evaluasi Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Kelembagaan Perangkat Daerah. b) Pelaksanaan Pengukuran Pengukuran Kinerja Perangkat Daerah. c) Penyusunan Evaluasi Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah. 3) Program Program Peningkatan Sistem Manajemen dan Prosedur Birokrasi Pemerintah a) Pendampingan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bagi Unit Pelayanan Publik b) Pengukuran Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat c) Pedampingan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Terpadu dan Unit Pelayanan Publik d) Pelaksanaan dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi e) Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan Ketataksanaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Otonomi Daerah
Kebijakan pada urusan otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian
diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan publik melalui:
a. Pengembangan kapasitas aparat pemerintahan daerah;
b. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah;
Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah
Kabupaten Bantul memandang perlu melakukan langkah-langkah penguatan
Kecamatan (PATEN) di seluruh kecamatan se Kabupaten Bantul dan
penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik di lingkungan
internal Pemerintah Kabupaten Bantul serta keikutsertaan dalam
kompetisi inovasi di tingkat nasional.
Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.
130.750.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 98.898.000,00 atau 76
%. Sisa anggaran ini cukup besar dikarenakan dibatalkannya rencana
pameran inovasi di tingkat nasional.
Pada penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Nasional Tahun 2019 yang diselenggarakan Kementerian PANRB,
Pemerintah Kabupaten Bantul mengikutkan 14 Inovasi Tahun 2018 dari
77,53 76,50
77,41 77,95 78,31 78,38 78,78
86,32 87,57
88,67 88,70
85,41
86,97
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
Tahun 2013Tahun 2014 SM 1Tahun 2014 SM 2Tahun 2015 SM 1Tahun 2015 SM 2Tahun 2016 SM 1Tahun 2016 SM 2Tahun 2017 SM 1Tahun 2017 SM IITahun 2018 SM ITahun 2018 SM IITahun 2019 SM ITahun 2019 SM II
Nilai IKM Tahun 2013 - 2019
Nilai
berbagai instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Inovasi-
Inovasi tersebut sebagai berikut :
1.SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung Ketahanan Pangan
2.Mobil Keliling Pajak Bantul: Layanan PBB Lebih Dekat, Lebih Mudah, Lebih Murah
3."Wajib Peduli" TPKJM
4.BADOT TERSENYUM (Buatlah Anak dan Orang Tua Tersenyum)
5.PAGUYUBAN PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS TRESNO ROGO
6.KEKEP IBU
7.Geliat Barongan
8.KRIPEK PARU, Obat Mujarab Penanggulangan TBC
9.AKSI SIMPATI (AKTA KEMATIAN SEHARI JADI)
10.I-Jempol
11.E-Lawar
12.Gardu Kelola
13.SIGAP 119
14.PDAM Bantul SIAP PRIMA
Dari inovasi tersebut di atas yang berhasil masuk TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 sebagai berikut :
A. Mobil Keliling Pajak Bantul : Layanan PBB Lebih Dekat, Lebih Mudah, Lebih Murah
B. SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung Ketahanan
Dokumentasi penyerahan Piagam TOP 99 KIPP Nasional Tahun 2019
Dari inovasi tersebut di atas yang berhasil masuk TOP 45 Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2019 sebagai berikut :
1. SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung
Ketahanan
Dokumentasi penyerahan Piagam TOP 45 KIPP Nasional Tahun 2019
Hasil dari kompetisi inovasi pelayanan publik di internal
Pemerintah Kabupaten Bantul, proposal yang masuk sebanyak 169
proposal. Dari seluruh jumlah proposal tersebut dilakukan evaluasi oleh
Tim Inovasi Kabupaten, sehingga didapat 30 inovasi pelayanan terbaik
se Kabupaten Bantul. Dari 30 inovasi terbaik ini diundang untuk
memaparkan lebih detail terkait inovasi yang sudah dilakukan di depan
penilai independent yang berasal dari institusi pendidikan, media masa
dan lembaga ombusdman daerah.
Berdasarkan hasil penilaian tersebut terdapat 8 inovasi
pelayanan terbaik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul dengan
data sebagai berikut :
Top 8 inovasi pelayanan publik Tahun 2019
No NAMA OPD/UNIT KERJA INOVASI
1 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
BISS (Bantul Integrated Sirine
System)
2 Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil DUKCAPIL SMART
3 Dinas Perhubungan Pembayaran E-Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor
4 UPTD Rumah Potong Hewan Si JEMPOL (Sistim Jemput Bola)
5 UPT Puskesmas Pundong
GEPLAK MANIS DIBAWA ANDONG
(Gerakan Pemberantasan
Tuberkulosis Bersama Warga
Masyarakat Kecamatan Pundong)
6 UPT Puskesmas Jetis I SI JAWARA JOS (Pasien Jiwa Sehat
Sejahtera Jenius Olah Sampah)
7 UPT Puskesmas Jetis II GARPU SALAD
8 UPT Puskesmas Sedayu I
TANTE SOSIALITA (Pemanfaatan
Taman Obat Keluarga, Solusi Sehat
Alami untuk Kita)
Selanjutnya kesepuluh inovasi terbaik ini diikutkan dalam
kompetisi secara nasional yang dilaksanakan oleh Kementrian PAN dan
RB dengan program SiNOVIK.
d) Pelaksanaan dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah perubahan mind set dan
culture set birokrasi pemerintah daerah Kegiatan ini dilaksanakan
dengan memfasilitasi terlaksananya reformasi birokrasi di Kabupaten
Bantul serta mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam
rangka implementasi reformasi birokrasi yang tercantum dalam road
map reformasi birokrasi Kabupaten Bantul. Selain itu juga dilakukan
evaluasi Road Map Reformasi Birokrasi dikarenakan periode road map
yang ada sudah habis pada tahun ini.
Tujuan dari kegiatan ini adalah terlaksananya program-program
reformasi birokrasi menuju kepada perubahan budaya kerja dan pola
pikir aparatur dan birokrasi di Kabupaten Bantul yang lebih baik.
Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.
39.355.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 36.505.000,00 atau 93 %
sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp2.850.000,00.
Output dari kegiatan ini adalah dokumen realisasi pelaksanaan
program/roadmap reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul serta draft dokumen road map reformasi birokrasi
periode 2019 – 2022.
e) Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan Ketataksanaan
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah penyelenggaraan
pemerintahan yang efektif dan efisien dalam melakukan pelayanan
kepada masyarakat.
Kegiatan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp.
30.750.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 28.000.000,00 atau 92 %.
Hasil dari kegiatan ini adalah terbitnya Peraturan Bupati Nomor
89 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Peta Proses Bisnis
Pemerintah Kabupaten Bantul .
c. Permasalahan dan Solusi
Berikut ini disampaikan beberapa permasalahan dan solusi terkait
dengan urusan otonomi daerah.
Tabel, permasalahan dan solusi
No Permasalahan Solusi
1
2
3
Turunya Regulasi tentang tatacara izin pemberian TPP bagi Pemda pada bulan Oktober sehingga rencana Penyusunan Regulasi Peningkatan kapasitas kinerja aparatur pemerintah (TPP) menjadi terlambat karena drat regulasi dengan sistem yang lama telah tersusun sejak September. Regulasi tentang penyusunan Proses Bisnis kurang mendetail dan belum ada daerah yang menjadi pilot project / atau contoh Proses Bisnis Daerah sehingga di tahun 2019 dalam penyusunannya kurang maksimal. Pada Tahun 2019 Pemerintah Pusat Mengeluarkan regulasi yang Harus Segera ditindak Lanjuti Oleh Pemerintah Daerah Seperti PP Nomor 72 tahun 2019 tentang Perubahan Atas PP 18 Nomor Tahun 2016 dan Permendagri Nomor 56 Tahun 2019 Tentang SOTK Sekretariat Daerah. Disisi lain Pemerintah Pusat juga mengeluarkan kebijakan Penyederhaan Birokrasi, kebijakan tersebut kontra indikatif yang menjadikan kebingungan untuk mengambil keputusan tentang regulasi kelembagaan.
Menyusun regulasi dan sistem pemberian TPP sesuai dengan Kepmendagri yang keluar dan tetap menyusun regulasi dengan sistem pemberian yang sudah berjalan sembari menunggu persetujuan Menteri Dalam Negeri. Melakukan konsultasi atau mendatangkan narasumber dari Kemenpan RB atau Kemendagri dan menyusun peta proses bisnis seperti yang dicontohkan oleh Kemenpan RB. Tetap menyusun regulasi tentang kelembagaan sesuai dengan aturan terbaru serta melakukan pemetaan jabatan sesuai Surat Edaran tentang Penyederhanaan Birokrasi.