POLITIK ENERGI NUKLIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas : Mata Kuliah : Fisika Inti Dosen Pembimbing : Santiani, M.Pd M. NOOR ALAMSYAH RAIN NIM 1 2 0 1 1 3 0 2 7 8 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 1
48
Embed
karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../2016/05/makalah-inti-rain.docx · Web viewDari tahun ke tahun sesudah Perang Dunia II, kekuatan nuklir yang mengakhiri perang tersebut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
POLITIK ENERGI NUKLIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah: Fisika Inti
Dosen Pembimbing : Santiani, M.Pd
M. NOOR ALAMSYAH RAINNIM 1 2 0 1 1 3 0 2 7 8
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
TAHUN 1436 H / 2015 M
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya lah penulis dimudahkan menyusun serta menyelesaikan makalah ini yaitu
tentang “Politik Energi Nuklir” tepat pada waktunya demi memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Inti.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi penulisan, susunan kata, maupun isi materi. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
kedepannya.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca
pada umumnya.
Palangka Raya, Juni 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................. iDaftar Isi........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 3
C. Metode Penulisan................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Tugas Utama Dan Fungsi Guru Menurut Pakar................................................. 3
1. Review of World Energy.............................................................................. 3
2. Ketergantungan Dunia Kepada Migas.......................................................... 5
3. Fluktuatif Harga Minyak Dunia.................................................................... 7
B. Nuklir Sebagai Salah Satu Solusi Krisis Energi................................................. 8
C. Politik Nuklir Untuk Mendukung Politik Luar Negeri Suatu Negara................ 11
1. Nuklir untuk Polugri, Suatu Kebutuhan........................................................ 11
2. Analisis Kontemporer Politik Nuklir............................................................ 13
D. Daftar Negara Dengan Senjata Nuklir................................................................ 14
E. Negara-negara Yang Pernah Melakukan Uji Coba Senjata Nuklir.................... 16
F. Penggunaan Tenaga Nuklir Untuk Kepentingan Damai (Sipil)......................... 19
Dari tahun ke tahun sesudah Perang Dunia II, kekuatan nuklir yang
mengakhiri perang tersebut dielu-elukan sebagai sumber energi yang akan mengubah
dan memperkaya kehidupan manusia di seluruh dunia secara mendasar. Juga
diperediksi bahwa energi nuklir dianggap akan efektif dari segi biaya an berlimpah-
limpah jumlahnya. Reaktor nuklir yang menghasilkan tenaga nuklir mulai dihadirkan
di Amerika Serikat pada tahun 1951, dan tidak lama setelahnya, presiden Dwight D.
Eisenhower (1890-1969) mengumumkan rancangan nuklirnya untuk perdamaian yang
akan dijadikan saran bagi pemerintah Amerika Serikat untuk mendanai reaktor-
reaktor di seluruh dunia termasuk menyediakan bantuan tekhnis dalam hal penyediaan
sumber energi yang tidak dapat habis bagi siapapun.
Teori energi nuklir pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika
kenamaan Albert Einstein (1879-1955), yaitu Teori Relativitas (1905). Melalui
teorinya ia mengemukakan bahwa energi setara dengan massa pada kecepatan cahaya
(E=mc2). Dengan kata lain, massa dapat diubah menjadi energi seandainya digerakkan
pada kecepatan cahaya. Reaktor nuklir yang pertama, dibangun di Unversitas
Chicago. Didirikan di bawah bimbingan ahli fisika Italia Enrico Fermi (1901-1954),
yang meraih Nobel tahun 1938 di bidang fisika, reaksi nuklir berantai diwujudkan di
Chicago pada tanggal 2 Desember 1942. Angkatan darat AS mengasuransikan
bangunan reaktor ini sebagai langkah pertama menuju “Proyek Manhattan”—
pengembangan senjata nuklir yang paa akhirnya digunakan untuk meraih kemenangan
dalam Perang Dunia II.
Reaktor nuklir yang pertama kali beroperasi sebagai penghasil energi adalah
Experimental Breeder Reaktor / Reaktor Eksperimen Penghasil Tenaga (EBR),
dibangun di laboratorium Argonne Nasional Amerika, yang mulai menghasilkan
listrik pada tanggal 20 Desember 1951.
Sejumlah reaktor nuklir kecil kemudian disesuaikan karakteristiknya untuk
digunakan di kapal, terutama kapal selam, karena reaktor nuklir memungkinkan daya
kerja yang benar-benar tidak terbatas, artinya, bahan bakar tidak perlu diisi ulang.
4
Kapal yang pertama kali menggunakan reaktor tersebut adalah kapal selam
Angkatan Laut AS Nautilus, yang diluncurkan pada tanggal 17 Januari 1955.
Sementara itu, kapal dagang yang pertama kali menggunakan tenaga nuklir
adalah kapal AS Enterprise, tahun 1960. Pada tahun yang sama, kapal selam nuklir
AS Trion menjadi kapal selam pertama yang berkeliling dunia di bawah permukaan
laut tanpa perlu mengisi bahan bakar.
Zaman nuklir digembar-gemborkan dengan sangat bersemangat dan optimis,
namun menjelang awal tahun 1970-an, pertanyaan-pertanyaan yang serius mulai
muncul menyangkut keamanan reaktor nuklir. Sifat inti nuklir terbukti sangat
radioaktif dan tentu saja berpotensi menimbulkan bencana dengan mencemari
wilayah-wilayah di sekitarnya seandainya terjadi kecelakaan.
Ketakutan ini menjadi semakin kuat ketika pada tanggal 28 Maret 1979,
sebuah kecelakaan di pembangkit tenaga nuklir Three Mile Island, Pennsylvania,
telah menyemburkan gumpalan-gumpalan uap radioaktif yang bentuknya sebesar
awan raksasa.
Kecelakaan nuklir yang terburuk dalam sejarah terjadi pada tanggal 28 April
1986, ketika pembangkit tenaga nuklir Chernobyl, di suatu tempat yang sekarang
bernama Ukraina, meledak dan membuat sebagian kawasan pemukiman di
sekelilingnya tidak layak huni. Ledakan tersebut juga menewaskan ribuan jiwa.
Akibat kejadian tersebut, Perancis, Jerman dan Jepang, pembangkit tenaga
nuklir yang lebih aman mulai dikembangkan secara signifikan paa awal tahun 1990-
an.1
Kemajuan di bidang fisika nuklir telah membawa manusia untuk selangkah
lebih maju menuju tercapainya kesejahteraan manusia. Hal ini diilhami oleh
penemuan fisi nuklir oleh empat ilmuan Jerman; Otto Hahn, Lise Meitner, Fritz
Strassman, dan Otto Frisch pada tahun 1939. Mereka menemukan bahwa penembakan
inti berat dengan neutron dapat menghasilkan inti belah dan dihasilkan sejumlah
energi. Sejak penemuan fisi nuklir tersebut perkembangan di bidang fisika nuklir tak
terelakkan. Hal ini ditandai dengan dibangunnya berbagai reactor nuklir di berbagai
negara untuk pemenuhan kebutuhan energi maupun untuk riset. Tekhnologi nuklir
telah diaplikasikan untuk kesejahteraan manusia pada berbagai bidang, seperti
1 Bill Yenne; Dialih bahasa-kan oleh Lili Sri Padmawati, 100 Events That shaped World History (100 peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia).Batam: Karisma Publisihing Group. 2008.hlm.174.
5
kedokteran, industri, pertanian, hidrologi, peternakan, dan penanggualangan
pencemaran lingkungan.
Pada prinsipnya aplikasi tekhnologi nuklir tersebut didasarkan paa
pemanfaatan sinar-sinar radioaktif yang dipancarkan oleh zat radioaktif atau secara
langsung menggunakan radioisotope sebagai perunut.
Sulit untuk dipercaya bahwa setiap pembelahan inti Uranium akan
menghasilkan energi yang sangat besar. Pembelahan I kg Uranium akan
menghasilkan energi yang sangat besar.
Pembelahan I kg Uranium akan menghasilkan energi listrik setara dengan
23,7 juta kWh. Bila dinyatakan dalam kalori, setara dengan 25,4 juta kilokalori.2
Bertolak dari berbagai pernyataan dan fakta di atas, di dalam makalah yang
berjudul “POLITIK ENERGI NUKLIR”, penulis berusaha menyampaikan beberapa
informasi tentang penggunaan energi nuklir paa zaman sekarang ini dan factor lain
yang terkait dengan hal tersebut.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran nuklir sebagai sumber energi masa depan seiring berkurang dan
terbatanya sumber energi fosil ?
2. Dalam hal apa saja nuklir dimanfaatkan oleh manusia?
3. Bagaimana pandangan Islam terhadap penggunaan senjata Nuklir ?
C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode bedah pustaka
dengan mengkaji sumber berupa buku-buku dan semuber-sumber lain yang berkaitan
Harus diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup
rendah dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang.
Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu
memanaskan air hingga mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,50C.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan radiasi pengion adalah, densitas energi per
transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan menghasilkan ionisasi
(tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat dilakukan dengan pemanasan biasa.
Hal inilah yang menjadi alasan yang menguntungkan. Perlakuan bahan makanan solid
dengan radiasi pengion dapat menciptakan efek yang sama dengan pasteurisasi bahan
makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah pasteurisasi dingin dan iradiasi
adalah proses yang berbeda, meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada
beberapa kasus.
Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan
melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Perlu diperhatikan bahwa iradiasi makanan secara esensial bukan merupakan
teknologi nuklir; hal ini berhubungan dengan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh
pemercepat elektron dan konversi, namun juga mungkin menggunakan sinar gamma dari
peluruhan inti nuklir. Penggunaan di dunia industri untuk pemrosesan menggunakan
radiasi pengion, menempati sebagian besar volume energi pada penggunaan pemercepat
elektron. 6
6. Bidang Kesehatan dan Kodekteran
a. Kedokteran Nuklir
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan
sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk
mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk
tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop
dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja
dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang
diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas
percobaan).
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis
berbagai penyakitseperti penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan
fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya 6http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,14-id,27073-langlang,idc,teknologit,PEMANFAATAN+TEKNOLOGI+NUKLIR-.phpx
24
pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan dan menentukan
lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan
teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, kedokteran nuklir juga berperanan
dalam terapi-terapi penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi
kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan
sel darah merah, inflamasi (peradangan)sendi yang sulit dikendalikan dengan
menggunakan terapi obat-obatan biasa. Bila untuk keperluan diagnosis, radioisotop
diberikan dalam dosis yang sangat kecil, maka dalam terapi radioisotop sengaja diberikan
dalam dosis yang besar terutama dalam pengobatan terhadap jaringan kanker dengan
tujuan untuk melenyapkan sel-sel yang menyusun jaringan kanker itu.
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah
reaktor atom Indonesia yang pertama mulai dioperasikan di Bandung.
Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri
merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknik Nuklir di Bandung. Unit ini merupakan cikal bakal Unit Kedokteran Nuklir RSU
Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Menyusul kemudian unit-
unit berikutnya di Jakarta (RSCM, RSPP, RS Gatot Subroto) dan di Surabaya (RS
Sutomo). Pada tahun 1980-an didirikan unit-unit kedokteran nuklir berikutnya di RS
sardjito (Yogyakarta) RS Kariadi (Semarang), RS Jantung harapan Kita (Jakarta) dan RS
Fatmawati (Jakarta). Dewasa ini di Indonesia terdapat 15 rumah sakit yang melakukan
pelayanan kedokteran nuklir dengan menggunakan kamera gamma, di samping masih
terdapat 2 buah rumah sakit lagi yang hanya mengoperasikan alat penatah ginjal yang
lebih dikenal dengan nama Renograf.
Radioisotop dan Teleterapi.
Henry Bacquerel penemu radioaktivitas telah membuka cakrawala nuklir
untuk kesehatan. Kalau Wilhelm Rontgen, menemukan sinar-x ketika gambar jari dan
cincin istrinya ada pada film. Maka Marie Currie mendapatkan hadiah Nobel atas
penemuannya Radium dan Polonium dan dengan itu pulalah sampai dengan 1960-an
Radium telah digunakan untuk kesehatan hampir mencapai 1000 Ci. Tentunya ini sebuah
jumlah yang cukup besar untuk kondisi saat itu. Masyarakat kedokteran menggunakan
radioisotop Radium ini untuk pengobatan kanker, dan dikenal dengan Brakiterapi.
Meskipun kemudian banyak ditemukan radiosiotop yang lebih menjanjikan
untuk brakiterapi, sehingga Radium sudah tidak direkomendasikan lagi
25
Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi,
meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah tidak
direkomendasikan lagi untuk digunakan.
Meskipun pada dekade belakangan ini jumlah pesawat teleterapi Co-60 mulai
menurun digantikan dengan akselerator medik . Radioisotop tersebut selain digunakan
untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini juga telah banyak digunakan untuk keperluan
Gamma Knife, sebagai suatu cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.
Teleterapi adalah perlakuan radiasi dengan sumber radiasi tidak secara langsung
berhubungan dengan tumor. Sumber radiasi pemancar gamma seperti Co-60
pemakaiannya cukup luas, karena tidak memerlukan pengamatan yang rumit dan hampir
merupakan pemancar gamma yang ideal. Sumber ini banyak digunakan dalam pengobatan
kanker/tumor, dengan jalan penyinaran tumor secara langsung dengan dosis yang dapat
mematikan sel tumor, yang disebut dosis letal.
Kerusakan terjadi karena proses eksitasi dan ionisasi atom atau molekul. Pada
teleterapi, penetapan dosis radiasi sangat penting, dapat berarti antara hidup dan mati.
Masalah dosimetri ini ditangani secara sangat ketat di bawah pengawasan Badan
Internasional WHO dan IAEA bekerjasama dengan laboratorium-laboratorium standar
nasional.
Orang pertama yang menggunakan radioisotop nuklir sebagai tracer (perunut)
pada 1913-an adalah GC Havesy, dan dengan tulisannya dalam Journal of Nuclear
Medicine, Havesy menerima hadiah Nobel Kimia 1943. Prinsip yang ditemukan Havesy
inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam Kedokteran Nuklir, baik untuk diagnosa
maupun terapi. Radioisotop untuk diagnosa penyakit memanfaatkan instrumen yang
disebut dengan Pesawat Gamma Kamera atau SPECT (Single Photon Emission Computed
Thomography). Sedangkan aplikasi untuk terapi sumber radioisotop terbuka ini seringkali
para pakar menyebutnya sebagai Endoradioterapi.
Rutherford dan Teknologi Pemercepat Radioisotop.
Penemuan Rutherford memberikan jalan pada munculnya teknologi
pemercepat radioisotop, sehingga J Lawrence dapat menggunakan Siklotron Berkeley
dapat memproduksi P-32, yang merupakan radioisotop artifisial pertama yang digunakan
untuk pengobatan leukimia. Sekitar 1939, I-128 diproduksi pertama kalinya dengan
menggunakan Siklotron, namun dengan keterbatasan pendeknya waktu paro, maka I-131
dengan waktu paro 8 hari diproduksi. Perkembangan teknologi Siklotron untuk kesehatan
menjadi penting setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai
26
dimanfaatkan dan sebagai dasar utama PET (Positron Emission Tomography).
Radioisotop selain diproduksi dengan pemercepat, juga dapat diproduksi dengan reaktor
nuklir. Majalah Science telah mengumumkan bahwa reaktor nuklir penghasil radioisotop
pada 1946, dan menurut Baker sampai sekitar 1966 ada 11 reaktor nuklir di Amerika
Serikat memproduksi radiosisotop untuk melayani kesehatan.
Perkembangan teknologi reaktor juga saat ini dimanfaatkan untuk produksi
secara in-situ aktivasi Boron untuk pengobatan penyakit maligna dan biasanya dikenal
dengan BNCT (Boron Netron Capture Therapy ).
Meskipun saat ini banyak juga berkembang BNCT dengan metode akselerator.
Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop
untuk kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan pemanfaatan
generator Mo-99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir untuk
kesehatan dan farmasi. Dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi ulang,
waktu, dan jarak terhadap tempat yang memproduksi radioisotop, selain juga mengurangi
dosis yang diterima oleh pasien.
b. Tekhnik Pengaktifan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral
tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat
kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda
konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan
kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan idperiksa ditembaki
dengan neutron.
c. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan
radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang
diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium
dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone
densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan
tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid)
sehingga menyebabkan tulang muda patah.
d. Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat
pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan
27
teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah
membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan
pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan
radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui
kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan
dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang
tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah
berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau
bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di
luar target.
e. Sterilisasi Alat Kedokteran
Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril.
Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan
dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida
atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-
satunya jalan adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat
memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih
dan praktis, serta biayanya sangat murah. Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti
tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka bakar, juga disterilkan dengan radiasi.7
G. PANDANGAN ISLAM TENTANG PENGEMBANGAN NUKLIR
Pandangan Islam tentunya adalah pandangan yang Islami yang digali dari Nash-
1. Tujuan jihad dalam Islam adalah untuk membangkitkan manusia dengan
menyebarluaskan Islam kepada umat manusia, dan bukan di maksudkan untuk
membasmi atau menghancurkan manusia.
a. Islam adalah risalah dari Allah SWT. yang diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh
umat manusia.
Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (Q.S. al-anbiya : 107)
b. Islam membangkitkan kehidupan manusia.
Dan Apakah orang yang sudah mati kemudian Dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu Dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari
padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa
yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al-An’am : 122)
c. Dalam Islam dilarang melukai warga sipil, merusak pepohonan, dan
menghancurkan bangunan.
d. Semua dalil di atas bertolak belakang dengan politik perang dengan cara
pemusnahan umat manusia dan menghasilkan kehancuran yang bersifat massal
sebagaimana halnya senjata nuklir.
2. Akan tetapi, ketika sebuah –atau lebih dari satu- negara memiliki persenjataan yang
sangat mematikan, seperti senjata nuklir, sedangkan kemungkinan penggunaannya
semakin meningkat, maka wajib bagi negara Islam untuk berupaya memiliki
persenjataan yang sama.
Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan Balasan yang sama
dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar,
29
Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-An’am :
126)
3. Allah swt memerintahkan kita untuk mempersiapkan kekuatan maksimal yang kita
miliki untuk menggetarkan orang-orang yang memusuhi kita; jadi, apabila musuh
memiliki senjata nuklir, maka mereka tidak akan merasa gentar berhadapan dengan
Negara Islam, kecuali bila Negara Islam memiliki senjata nuklir pula.
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka
yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu
tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q.S. Al-anfal : 60)
4. Islam melarang Negara Islam mendatangani perjanjian NPT yang memperbolehkan
penandatanganan peranjian-perjanjian yang memperbolehkan negara lain memiliki
senjata nuklir. Membiarkan sejumlah negara memiliki senjata nuklir sehingga
menimbulkan bahaya bagi negara-negara lain yang tidak memiliki, maka hal itu
merupakan suatu perakara yang dilarang oleh Islam.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S. At-Talaq : 3)
30
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Dunia masih tergantung dengan sumber energi fosil baik itu minyak, gas, dan
sebagainya.
2. Fluktuasi minyak disebabkan oleh beberapa faktor yaitu produksi minyak dunia
menurun dan distribusi tersumbat.
3. Nuklir adalah sumber energi masa depan dan solusi untuk krisis energi deimana
nuklir merupakan sumber energi besar dan melimpah, serta efektif dan efisien.
4. Pemanfaatan Nuklir dalam hal kesejahteraan manusia antara lain :
a. Bidang Energi seperti PLTN dan sebagainya.
b. Bidang kesehatan
31
c. Bidang hidrologi,
d. Pemrosesan makanan dan pertanian
e. Aplikasi Komersial
5. Nuklir Juga digunakan sebagai pendukung politik luar negri, diantaranya sebagai
senjata pemusnah massal.
DAFTAR PUSTAKA
Bill Yenne, dialih bahasa-kan oleh Lili Sri Padmawati, 100 Events That shaped World History (100 peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia).Batam: Karisma Publisihing Group. 2008.hlm.174.
Santiani, Nuklir, Fisika Inti, dan Politik Eneri Nuklir. Malang :Intimedia. 2011. Hlm 99 – 139.